589 1583 1 PB

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 21 No.

2, Desember 2018: 159-172


ISSN: 1410-8291 | e-ISSN: 2460-0172 | http://bppkibandung.id/index.php/jpk

PENGARUH YOUTUBE DI SMARTPHONE TERHADAP


PERKEMBANGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANAK

Asaas Putra1, Diah Ayu Patmaningrum2


1,2
Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Program Studi Ilmu Komunikasi, Telkom University
1,2
Jl. Telekomunikasi, Terusan Buah Batu, Bandung, Jawa Barat, 40257, Indonesia
1,2
No. Telp./HP: (022)7564108
E-mail: [email protected], [email protected]

Naskah diterima pada tanggal 29 Oktober 2018, direvisi tanggal 12 November 2018, disetujui tanggal 14 November
2018

THE INFLUENCE OF YOUTUBE ON SMARTPHONE TOWARDS


DEVELOPMENT OF CHILD’S INTERPERSONAL COMMUNICATION

Abstract. Nowadays, applications that are used on smartphones are increasing which are
directly proportional to the development of science, it’s not only for adults, but kindergarten
children have used smartphones every day to seek entertainment through the Youtube
application. This research was conducted to find out the influence of Youtube application on
smartphones towards the development of kindergarten children’s interpersonal communication
in the City of Bandung. This research is also expected to answer the issue concerning the
influence of technology towards the communication skills of kindergarten-aged children, which
is widespread without clear data and research. The method used is quantitative with descriptive
research type. The use of quantitative method so that the data obtained can be accurate,
measurable, and reliable. This research involves one independent variable and one dependent
variable. The sampling using probability sampling formula with Slovin approach with the
number of respondents 70 kindergarten children. The data analysis technique used is
descriptive and simple linear regression analysis. The conclusions of this study, show that
accessing Youtube on smartphones for kindergarten children in City of Bandung which is
carried out every day, can have a positive influence on the development of kindergarten children
interpersonal communication skills.
Keywords: interpersonal communication, youtube, kindergarten.

Abstrak. Saat ini aplikasi yang digunakan pada smartphone semakin berkembang, dan
berbanding lurus dengan perkembangan ilmu pengetahuan, bukan hanya orang dewasa, namun
anak Taman Kanak-Kanak (TK) sudah menggunakan smartphone setiap harinya untuk mencari
hiburan melalui aplikasi Youtube. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh aplikasi Youtube di smartphone terhadap perkembangan kemampuan komunikasi
interpersonal anak TK di Kota Bandung. Penelitian ini juga diharapkan menjawab isu yang
beredar tentang pengaruh teknologi terhadap kemampuan komunikasi anak usia TK yang beredar
tanpa berdasarkan data dan riset yang jelas. Metode yang digunakan ialah kuantitatif dengan
jenis penelitian deskripsi. Penggunaan metode kuantitatif agar data yang didapatkan bisa akurat,
terukur, dan teruji. Penelitian ini melibatkan satu variabel independen dan satu variabel
dependen. Pengambilan sampel menggunakan rumus probability sampling dengan pendekatan
Slovin dengan jumlah responden 70 anak TK. Teknik analisis data adalah deskripsi dan analisis
regresi linear sederhana. Simpulan penelitian ini, pengaksesan youtube di smartphone untuk
anak TK di Kota Bandung yang dilakukan setiap harinya bisa memengaruhi perkembangan
kemampuan komunikasi intepersonal anak.
Kata kunci: komunikasi interpersonal, youtube, anak TK.

DOI: 10.20422/jpk.v21i2.589
159
Pengaruh Youtube di Smartphone Terhadap Perkembangan Komunikasi Interpersonal Anak
Asaas Putra, Diah Ayu Patmaningrum

PENDAHULUAN gaya hidup masyarakat modern pada era


globalisasi menjadi faktor mendorong para
Smartphone merupakan salah satu pelajar menggunakan smartphone. Fitur di
bentuk teknologi komunikasi dan informasi smartphone juga membuat seseorang menjadi
yang mudah ditemukan pada saat ini. Bisa kecanduan.
terlihat hampir semua orang sudah memiliki Media sosial berbasis video yang paling
smartphone, khususnya di daerah perkotaan. sering diakses di smartphone adalah Youtube.
Menurut Shiraishi dalam Pratama (2017), Mulai dari berita, klip musik terbaru, komedi,
smartphone merupakan telepon genggam semua ada di Youtube. Situs Youtube
yang memiliki sistem operasi untuk menyediakan berbagai informasi berupa
masyarakat luas, dimana pengguna dapat video, termasuk di dalamnya audio. Youtube
menambahkan atau mengubah aplikasi sesuai ditujukan bagi mereka yang ingin mencari
dengan keinginannya. Smartphone juga informasi dalam bentuk video. Selain
diartikan sebagai telepon genggam yang mencari video, pengunjung situs ini juga
menyerupai komputer mini yang memiliki dapat mengunggah video mereka ke Youtube
kapasitas sama dengan sebuah telepon. dan membagikannya ke seluruh dunia
Penggunaan smartphone bukan hanya (Muhaemin, 2017).
sebagai alat komunikasi saja, melainkan Youtube merupakan sebuah platform
mendorong terbentuknya interaksi yang sama untuk memublikasikan video, platform ini
sekali berbeda dengan interaksi tatap muka. dapat diakses oleh semua orang di negara
Interaksi yang terbentuk seperti dipercepat manapun. Platform ini resmi berdiri pada
alurnya melalui suara dan tulisan yang tahun 2005. Pendirinya adalah Chad Hurley,
dikirim. Kecanggihan smartphone Steve Chen, Jawed Karim dimana mereka
menawarkan berbagai macam fitur dan bertiga adalah mantan karyawan PayPal.
aplikasi serta mampu mengakses internet Kemudian platform Youtube dibeli oleh
dilengkapi juga dengan kamera dengan Google dan diperkenalkan kembali pada
berbagai jenis resolusi, mulai yang paling tahun 2006. Berdasarkan riset yang
rendah sampai paling tinggi. Kecanggihan dilakukan oleh hootsuite sangat jelas bahwa
smartphone sudah hampir menyerupai Youtube sangat digemari oleh masyarakat
komputer, sehingga smartphone dapat meng- Indonesia, dengan menduduki most active
install berbagai program dalam komputer social media. Youtube telah memudahkan
seperti Microsoft Office, Winamp, serta miliyaran orang dalam menemukan,
media sosial seperti Facebook, Twitter, Line, menonton, dan membagikan berbagai macam
Whatsapp, Instagram, Youtube, dan program- video. Youtube menyediakan forum bagi
program lain yang dapat memudahkan dan orang-orang untuk saling berhubungan,
memanjakan kehidupan manusia. memberikan informasi, menginspirasi orang
Wahyudi (2017) menyebutkan lain di seluruh dunia, serta bertindak sebagai
pengguna smartphone di Indonesia pada platform distribusi bagi pembuat konten dan
tahun 2017 mencapai 86.600.000 dan pengiklan, baik yang besar maupun kecil.
lembaga riset digital marketing Emarketer Youtube menjadi pemimpin untuk situs
memperkirakan pada 2018 jumlah pengguna pencarian video di internet, dengan lebih dari
aktif smartphone di Indonesia akan mencapai 100.000.000 video ditonton oleh pengunjung
lebih dari 100.000.000 orang. Dengan jumlah setiap harinya. Lebih dari 65.000 video kini
sebesar itu, Indonesia akan menjadi negara diunggah setiap hari ke Youtube (Lely, 2017).
dengan pengguna aktif smartphone terbesar Bandung merupakan kota kecil yang
keempat di dunia setelah Cina, India, dan memiliki penduduk yang cukup padat, karena
Amerika. Data tersebut menunjukkan bahwa di Kota Bandung terdapat banyak universitas
kehidupan manusia tidak lepas dari negeri maupun swasta ternama yang
smartphone dan internet, bahkan saat ini berkualitas. Sehingga penduduk di Kota
apabila seseorang tidak pernah menggunakan Bandung semakin beragam dan didominasi
internet dan telepon akan dianggap oleh anak muda yang bersekolah di Bandung.
ketinggalan zaman. Kebutuhan informasi dan Bambang Brojonegoro selaku Kepala Badan
160
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 21 No.2, Desember 2018: 159-172

Perencanaan Pembangunan Nasional sedang terhadap komunikasi interpersonal


mengatakan wilayah Jakarta dan Bandung siswa”.
bakal dihuni 70.000.000 penduduk. Bambang Dari hasil penelitian tentang
mengatakan selain Jakarta, Bandung adalah penggunaan smartphone seperti diuraikan di
salah satu tujuan urbanisasi di Indonesia. atas maka perbedaannya dengan penelitian ini
Pembangunan dan perekonomian di Bandung adalah objek penelitian yakni komunikasi
terus berkembang dan sebagian besar terjadi interpersonal dan penelitian ini menggunakan
di wilayah Bandung Utara (Solehudin, 2018). tiga variabel yang mengarah kepada intensitas
Selain itu Bandung merupakan kota penggunaan smartphone serta pengawasan
yang didominasi oleh anak muda, tak heran orang tua, dan objeknya ialah perilaku
Bandung dikenal sebagai kota kreatif yang antisosial.
mengapresiasi setiap ide anak muda di Smartphone yang biasanya digunakan
dalamnya. Sekarang Bandung pun sudah oleh orang dewasa saat ini sudah banyak
dicanangkan akan menjadi kota yang smart digunakan juga oleh remaja maupun anak-
oleh Ridwan Kamil dalam hal koneksi anak. Dalam Wulandari (2016), “pada tahun
internet dan pengetahuan yang luas harus 2014 menurut survei yang dilakukannya,
dimiliki oleh setiap individu warga Kota persentase pengguna smartphone yang
Bandung. termasuk kategori usia anak-anak dan remaja
Penelitian tentang penggunaan cukup tinggi, yaitu 79,5 persen. Survei yang
smartphone pernah dilakukan oleh dilakukan pada 2014 itu menggambarkan
Wahyuningsih & Suprihartini (2017) dari pula bahwa anak menggunakan smartphone
Universitas Diponegoro, hasil penelitian sebagian besar untuk mencari informasi
menunjukkan bahwa semakin tinggi intensitas hiburan, serta menjalin relasi sosial. Tingkat
menggunakan smartphone dan semakin popularitas smartphone di kalangan anak-
rendah pengawasan orang tua maka akan anak tidak terlepas dari karakteristik
semakin tinggi perilaku antisosial pada smartphone yang memang menarik bagi
remaja. Melalui intensitas penggunaan anak-anak. Smarthphone menyajikan
smartphone yang tinggi berpengaruh dalam dimensi-dimensi gerak, suara, warna, dan
munculnya perilaku antisosial yang tinggi, lagu sekaligus dalam satu perangkat. Hal ini
karena responden bebas mengakses apa saja tentu saja tidak didapatkan anak-anak pada
yang ada di smartphone tanpa adanya batasan media lain, seperti buku, majalah, dan
konten apa saja yang boleh diakses. sebagainya”.
Menurut penelitian yang dilakukan Dalam laporan Norton Online Family
Rahardjo (2005), bahwa orang tua perlu Report 2010, “dampak positif yang
meningkatkan pengawasan terhadap anak didapatkan seperti merangsang indera
tidak hanya controling roles saja tetapi juga penglihatan dan pendengaran. Selain itu,
nurturing roles, selain itu orang tua perlu smartphone dapat memperlancar kemampuan
memperluas kemampuan literasi media, komunikasi dan berbahasa pada anak. Joan
supaya bisa mengimbangi perkembangan Ganz Cooney Center di Amerika Serikat,
teknologi dan membatasi anak dalam misalnya, telah menemukan bahwa anak-anak
penggunaannya. berusia lima tahun yang menggunakan
Peneliti lainnya Syarif (2015) dari aplikasi edukasi Ipad mengalami peningkatan
Universitas Mulawarman, dalam penelitian kosakata sekitar 27 persen, sedangkan pada
“Pengaruh Perilaku Penggunaan Smartphone anak-anak usia tiga tahun, mengalami
Terhadap Komunikasi Interpersonal Siswa peningkatan kosa kata sebanyak 17 persen.
SMK TI Airlangga Samarinda” mengatakan Di sisi lain, dampak negatif smartphone juga
“ada pengaruh yang signifikan antara perilaku tidak kalah banyak. Dari segi kesehatan,
pengguna smartphone terhadap komunikasi penggunaan smartphone yang berlebihan
interpersonal siswa khusunya pada kelas tiga dapat berdampak terhadap mata yang kering,
SMK TI Airlangga Samarinda, hasil dikarenakan kurangnya intensitas kedipan
penelitian menunjukkan bahwa perilaku mata saat anak berhadapan dengan
pengguna smartphone mempunyai hubungan smartphone. Selain, anak juga menjadi lebih
161
Pengaruh Youtube di Smartphone Terhadap Perkembangan Komunikasi Interpersonal Anak
Asaas Putra, Diah Ayu Patmaningrum

pasif, baik dalam aktivitas fisik maupun Namun dari dampak negatif yang
sosial. Hal ini dikarenakan anak yang terjadi, ada pula dampak positif yang bisa
cenderung beraktivitas secara individual saat terjadi pada anak usia dini saat mengakses
bermain dengan smartphone-nya. Dampak Youtube yaitu apabila anak tersebut
negatif smartphone juga terkait dengan risiko melakukan apa yang ditontonnya di
cybercrime. Pada anak-anak usia 10-17 tahun kehidupannya sehari-hari secara positif,
di beberapa kota di Indonesia menunjukkan contoh: anak menonton serial Upin dan Ipin
bahwa 55 persen anak telah menyaksikan dan tayangan tersebut memberikan ilmu yang
gambar kekerasan dan pornografi, 35 persen baik seperti menolong teman yang sedang
anak mengaku dihubungi orang yang tidak kesusahan atau membantu orang tuanya di
dikenal, dan 28 persen anak pernah rumah. Hal tersebut bisa memberikan
mengalami penipuan. Tentu saja data ini pengaruh positif pada perkembangan
belum termasuk kasus-kasus penculikan atau kemampuan komunikasi interpersonal anak di
perdagangan anak, bullying, dan pornografi lingkungannya dan nantinya bisa
pada anak yang muncul akibat penggunaan membagikan pula ilmu tersebut kepada
internet melalui smartphone pada anak-anak” teman-temannya.
(Wulandari, 2016). Berdasarkan latar belakang tersebut,
Dari uraian di atas dapat dikatakan identifikasi masalah penelitian ini: Adakah
bahwa saat ini anak-anak Indonesia sudah pengaruh aplikasi Youtube terhadap
sangat aktif dalam menggunakan smartphone perkembangan kemampuan komunikasi
dan banyak dari orang tua yang memberikan interpersonal anak TK di Kota Bandung dan
kebebasan anaknya menggunakan seberapa besar pengaruhnya? Tujuan
smartphone untuk membantunya mencari penelitian ini adalah untuk menganalisis
informasi ataupun sebagai saran hiburan pengaruh aplikasi Youtube terhadap
anak. Banyak sekali dampak positif atau perkembangan kemampuan komunikasi
negatif bisa terjadi pada anak apabila interpersonal anak TK di Kota Bandung dan
diberikan kebebasan dalam menggunaan pengaruhnya terhadap perkembangan
smartphone. kemampuan komunikasi interpersonal anak.
Anak TK merupakan usia yang masih
cukup dini untuk menggunakan smartphone.
Seiring berjalannya waktu perkembangan LANDASAN KONSEP
smartphone menjadikan anak usia dini sudah
menggunakan smartphone. Penggunaan yang Komunikasi Interpersonal
dilakukan oleh anak usia dini bukannya Devito (2011) menyebutkan bahwa
seperti yang biasa dilakukan oleh orang komunikasi interpersonal adalah interaksi
dewasa melainkan dengan mengakses verbal dan nonverbal antara dua (atau
Youtube dan melihat beragam video yang kadang-kadang lebih dari dua) orang yang
ada. saling tergantung satu sama lain. Dari
Pemberian smartphone pada anak usia definisi di atas, dapat disimpulkan
dini mempunyai banyak dampak yang dapat komunikasi interpersonal ialah pengiriman
terjadi dikemudian hari terutama pada dan penerimaan pesan secara individu ke
perkembangan komunikasi interpersonal anak individu yang terdapat efek dan umpan
tersebut. Dimana anak usia dini biasanya baliknya.
asyik bermain dengan teman-temannya,
namun dengan adanya smartphone yang Efektivitas Komunikasi Interpersonal
diberikan bisa membuat anak malas untuk Kelebihan dari komunikasi
bermain di luar rumah dan memilih untuk interpersonal adalah umpan balik yang
bermain smartphone di dalam rumah. bersifat segera. Sementara itu, agar
Dampak negatif tersebut bisa mengakibatkan komunikasi interpersonal dapat berjalan
komunikasi interpersonal anak kepada teman- efektif, maka harus memiliki lima aspek
temannya menjadi terganggu dan tidak efektivitas komunikasi (DeVito, 2011),
efektif. sebagai berikut.
162
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 21 No.2, Desember 2018: 159-172

1. Keterbukaan (Openess). Mengacu pada 5. Media massa sebagi sarana untuk


keterbukaan dan ketersediaan menyosialisasikan berbagai informasi
komunikator untuk bereaksi secara jujur atau ide kepada publik untuk
terhadap stimulus yang datang dan memperoleh tanggapan/umpan balik.
keterbukaan peserta komunikasi 6. Media massa sebagai interkulator, tidak
interpersonal kepada orang yang diajak sekedar tempat “lalu lalang” informasi
untuk berinteraksi. tetapi memungkinkan terjadinya
2. Empati (Emphaty). Empati adalah komunikasi yang interaktif.
menempatkan diri kita secara emosional Youtube, merupakan salah satu jenis
dan intelektual pada posisi orang lain. media sosial yang telah disebutkan di atas,
3. Sikap mendukung (Supportiveness). Youtube termasuk ke dalam jenis media
Sikap mendukung dapat mengurangi sharing. Begitu banyak video telah dibagikan
sikap defensif komunikasi yang menjadi melalui situs Youtube. Saat ini pengguna
aspek ketiga dalam efektivitas Youtube rata-rata dalam setiap menitnya
komunikasi. mengunggah 72 jam video ke situs ini, dan
4. Sikap Positif (Positiveness). Seseorang hingga kini Youtube menguasai 60 persen
yang memiliki sikap diri yang positif, dari jumlah total penikmat video online dan
maka ia pun akan mengomunikasikan hal menjadi situs video content sharing terbesar
yang positif. Sikap positif juga dapat di dunia. Youtube telah diakses dari berbagai
dipicu oleh dorongan (stroking) yaitu belahan dunia dan memiliki empat milyar
perilaku mendorong untuk menghargai video serta 800.000.000 pengguna (Puntoadi,
keberadaan orang lain. 2011).
5. Kesetaraan (Equality). Kesetaraan Youtube adalah situs video online yang
merupakan pengakuan bahwa masing- menyediakan berbagai informasi berupa
masing pihak memiliki sesuatu yang gambar bergerak atau video bahkan juga
penting untuk disumbangkan. interaktif. Youtube bisa diakses oleh siapa
Komunikasi interpersonal merupakan saja yang ingin mendapatkan informasi video
pengiriman pesan dari seseorang dan dan menontonnya langsung. Pengunjung juga
diterima oleh orang lain dengan efek dan dapat berpartisipasi dengan cara mengunggah
umpan balik yang langsung. video ke server Youtube, dan kemudian
membaginya ke seluruh dunia.
Media Massa Baskoro (2009) menyebutkan Youtube
McQuail (2010) menyatakan ada enam merupakan layanan file sharing berbasis web
perspektif tentang peran media massa dalam audio-video yang memungkinkan individu
konteks masyarakat modern, yaitu sebagai untuk dapat:
berikut.  Membangun profil publik atau semi
1. Media massa sebagai sarana belajar publik dalam sistem yang dibatasi.
untuk mengetahui berbagai informasi dan  Mengartikulasikan daftar pengguna lain
peristiwa. Ia ibarat “jendela” untuk dengan siapa mereka akan berbagi
melihat apa yang terjadi di luar sambungan.
kehidupan.  Melihat daftar koneksi yang dibuat oleh
2. Media massa adalah refleksi fakta, orang lain dalam sistem tersebut.
terlepas dari ras suka atau tidak suka. Ia
ibarat “cermin” peristiwa yang ada dan Komunikasi
terjadi di masyarakat ataupun dunia. Komunikasi berlangsung dalam
3. Media massa sebagai filter yang lingkungan dan konteks tertentu dalam
menyeleksi berbagai informasi dan issue suasana formal atau informal, pada ruang dan
yang layak mendapat perhatian atau waktu tertentu. Ruang dan waktu tersebut
tidak. bisa menjadi pendukung kegiatan
4. Media massa sebagai penunjuk arah komunikasi, bisa menyediakan peluang untuk
berbagai ketidakpastian atau alternatif berkomunikasi, namun bisa juga
yang beragam. memunculkan hambatan komunikasi.
163
Pengaruh Youtube di Smartphone Terhadap Perkembangan Komunikasi Interpersonal Anak
Asaas Putra, Diah Ayu Patmaningrum

Komunikasi bisa dalam kelompok kecil sampai enam tahun, ketika anak mulai
dan bisa juga dalam kelompok besar, bisa memiliki kesadaran tentang dirinya sebagai
dalam lingkungan dengan jumlah terbatas pria atau wanita, mengenal beberapa hal yang
seperti di ruang kelas, bisa juga dengan dianggap berbahaya untuk dirinya. Pada saat
jumlah orang yang banyak seperti memasukin fase ini anak mengalami
berkomunikasi di lingkungan masyarakat. perkembangan dalam berbagai hal, di
Kegiatan pendidikan pada dasarnya antaranya perkembangan fisik, perkembangan
membelajarkan manusia untuk mengenal intelektual, perkembangan emosional,
Tuhan, diri, dan lingkungan sosial serta perkembangan bahasa, perkembangan sosial,
lingkungan alamiahnya. Pembelajaran ini perkembangan bermain, perkembangan
dilakukan di rumah, masyarakat, dan sekolah. moral, dan perkembangan kesadaran
Manusia juga dibelajarkan untuk mengetahui beragama.
diri dan lingkungan sosialnya. Umpamanya Perkembangan kognitif pada usia taman
dibelajarkan untuk mengetahui interaksinya kanak-kanak berada pada periode pre
dengan sesama, dimensi kejiwaannya, operasional, yaitu tahapan dimana anak
perilakunya, dan anatomi tubuhnya. belum mampu menguasai operasi mental
Dalam proses pembelajaran, baik di secara logis. Periode ini ditandai dengan
sekolah maupun di tempat lain, pasti terjadi berkembangnya representasional yaitu
komunikasi. Membelajarkan orang lain kemampuan untuk menggunakan sesuatu
bukan sekedar soal apa yang diajarkan dan untuk merepresentasikan sesuatu yang lain
bagaimana membelajarkannya. Karena di menggunakan simbol (kata-kata, gesture atau
dalamnya ada komunikasi, dalam setiap bahasa tubuh, dan benda). Meskipun berpikir
interaksi edukasi seperti itu akan berlangsung melalui simbol ini dipandang lebih maju dari
proses komunikasi. Komunikasi anak dan berpikir periode sensorimotor, namun
orang tua dalam pembelajaran di rumah atau kemampuan berpikir ini masih mengalami
guru dan siswa di sekolah. keterbatasan.
Komunikasi dilakukan manusia bukan Perkembangan moral, anak usia TK
hanya untuk menyampaikan atau saling memiliki dasar tentang sikap moralitas
bertukar pesan/informasi, melainkan ada terhadap kelompok sosialnya (orang tua,
tujuan untuk membangun dan memelihara saudara, dan teman sebaya). Melalui
relasi. Dalam praktik pembelajaran pun, pengalaman berinteraksi dengan orang lain,
komunikasi yang dilakukan guru dan siswa anak belajar memahami tentang kegiatan atau
bukan hanya proses pertukaran dan perilaku mana yang baik (boleh, diterima,
penyampaian materi pembelajaran, melainkan atau disetujui) atau buruk (tidak boleh,
ada dimensi relasi guru dan siswa. Baiknya ditolak, atau tidak disetujui). Berdasarkan
relasi guru dan siswa menjadi prasyarat utama pemahamnnya itu, maka pada masa ini anak
terciptanya proses pembelajaran yang efektif. harus dilatih atau dibiasakan mengenai
Di sekolah, guru dan siswa merupakan pelaku bagaimana dia harus bertingkah laku. Pada
utama dalam proses pembelajaran. Kedua usia prasekolah berkembang kesadaran sosial
pelaku ini menjalankan peran penting dalam anak, yang meliputi sikap simpati, murah
mencapai tujuan pembelajaran yang hati, atau sikap kepedulian terhadap
berlangsung di sekolah. Oleh karena itu, kesejahteraan orang lain, sikap ini merupakan
antara guru dan siswa harus terjalin relasi lawan dari egosentris.
edukasi yang baik. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa relasi guru dan siswa Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
berdampak pada proses pembelajaran (Wang; Kerangka pemikiran merupakan suatu
Haertel; Walberg dalam Iriantara & model konseptual tentang bagaimana sebuah
Surachman, 2006). teori bisa berhubungan dengan berbagai
faktor yang telah didefinisikan sebagi
Pengertian Anak Prasekolah masalah yang penting. Kerangka pemikiran
Anak usia prasekolah merupakan fase yang baik akan menjelaskan secara teoritis
perkembangan individu sekitar usia dua pertautan antar variabel yang akan diteliti.
164
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 21 No.2, Desember 2018: 159-172

CMC
(COMPUTER-MEDIATED-
COMMUNICATION)

PENGGUNA KOMUNIKASI
MEDIA INTERPERSONAL
(JOSEPH A. DEVITO)
1. FREKUENSI 5 VARIABEL :
2. DURASI 1. KETERBUKAAN
3. KESESUAIAN 2. EMPATI
KONTEN 3. SIKAP MENDUKUNG
4. SIKAP POSITIF
5. KESETARAAN

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Gambar 1 adalah kerangka pemikiran Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif,


dari penelitian ini. Untuk membuktikan yaitu melakukan analisis hanya sampai
pengaruh atau tidaknya penggunaan deskripsi, serta menganalisis dan
smartphone terhadap perkembangan menyajikan fakta secara sistematik sehingga
kemampuan komunikasi interpersonal anak dapat lebih mudah dipahami dan
TK di Kota Bandung, maka hipotesis disimpulkan. Simpulannya memiliki dasar
penelitian ini adalah. faktual yang jelas sehingga dapat
 Ho = artinya tidak ada pengaruh dikembalikan langsung pada data yang
aplikasi Youtube (X) terhadap diperoleh. Uraian simpulan didasari oleh
perkembangan kemampuan komunikasi angka yang tidak diolah secara mendalam.
interpersonal anak TK (Y). Teknik pengumpulan data dalam
 Ha = artinya, terdapat pengaruh aplikasi penelitian kuantitatif adalah dengan metode
Youtube (X) terhadap perkembangan survei, peneliti menggunakan kuesioner
kemampuan komunikasi interpersonal sebagai instrument penelitiannya, dimana
anak TK (Y). responden diminta untuk memberi jawaban
singkat yang sudah tertulis di dalam
kuisioner atau angket untuk kemudian
METODE PENELITIAN jawaban dari seluruh responden nantinya
diolah menggunakan teknik kuantitatif.
Penelitian ini menggunakan paradigma Selain menggunakan teknik survei
positivisme Neuman (2003) yang peneliti juga penggunakan teknik
berpandangan bahwa teori terbentuk dari wawancara dimana penulis akan
seperangkat hukum universal yang berlaku. memberikan pertanyaan dari kuisioner
Dalam pendekatan ini, peneliti memulai kepada anak TK yang dibutuhkan
dengan sebuah hubungan sebab akibat pendekatan mendalam agar hasil dari
umum yang diperoleh dari teori umum. penelitian ini bisa valid. Sugiyono (2016)
Kemudian, menggunakan idenya untuk menyimpulkan bahwa metode penelitian
memperbaiki penjelasan tentang hubungan survei adalah metode penelitian kuantitatif
tersebut dalam konteks yang lebih khusus. yang digunakan untuk mendapatkan data
165
Pengaruh Youtube di Smartphone Terhadap Perkembangan Komunikasi Interpersonal Anak
Asaas Putra, Diah Ayu Patmaningrum

yang terjadi pada masa lampau atau saat ini, Dalam penelitian ini pengaksesaan Youtube
tentang keyakinan, pendapat, karakteristik, di smartphone yang merupakan variabel (X)
perilaku, hubungan variabel dan untuk mempunyai beberapa sub variabel yaitu
menguji beberapa hipotesis tentang variabel frekuensi, durasi, dan konten.
sosiologis dan psikologis dari sampel yang Variabel terikat (dependent variable)
diambil dari populasi tertentu, teknik merupakan variabel yang dipengaruhi atau
pengumpulan data dengan pengamatan menjadi akibat karena adanya variabel lain
(wawancara atau kuesioner) yang tidak (variabel bebas) (Siregar, 2013). Dalam
mendalam, dan hasil penelitian cenderung penelitian ini perkembangan kemampuan
untuk digeneralisasikan. komunikasi interpersonal yang merupakan
Dalam penelitian ini hanya terdapat variabel (Y) mempunyai beberapa sub
variabel bebas yaitu pengaksesan Youtube variabel yaitu interaksi intim, percakapan
di smartphone (X) dan variabel terikat yaitu sosial, wawancara.
perkembangan kemampuan komunikasi Populasi dalam penelitian ini adalah
interpersonal (Y). siswa Taman Kanak-Kanak (TK) B dari
Variabel bebas (independent variable) beberapa TK yang berada di Kota Bandung
adalah variabel yang menjadi sebab atau seperti TK BPI, TK Patriot, TK Negeri
merubah/memengaruhi variabel lain Pembina, TK Badak Putih, dan TK Al-
(dependent variable). Juga sering disebut Qolam, dimana saat ini anak TK sudah tidak
dengan variabel bebas, prediktor, stimulus, asing lagi dengan penggunaan smartphone.
eksogen, atau antecendent (Siregar, 2013).

Tabel 1
Operasionalisas Variabel
Variabel Sub Variabel Indikator Skala

Lama waktu menggunakan smartphone (perhari).


Frekuensi Ordinal
Lama menggunakan smartphone (perjam).

Tahu tentang Youtube.


Aplikasi Youtube di Durasi Ordinal
Lama mengakses Youtube.
smartphone (X)

Cara menggunakan smartphone (camera, video).


Konten Video yang suka dilihat di Youtube. Ordinal
Alasan menyukai film tersebut.

Berkomunikasi dengan teman di sekolah atau di


Interaksi Intim rumah. Ordinal
Berkomunikasi dengan orang tua.
Komunikasi Interpersonal
Berbicara dengan teman di sekolah atau di rumah
Percakapan yang membuat hati senang. Ordinal
Sosial
Berbicara tatap muka.

Wawancara Melakukan aktivitas selain mengakses Youtube. Ordinal

Sumber: Olahan Penulis (2018)

166
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 21 No.2, Desember 2018: 159-172

Tabel 2
Jumlah Siswa TK B di beberapa TK yang Berada di Kota Bandung
No Nama Sekolah Jumlah Siswa

1 TK AL-Qolam 25

2 TK BPI 45

3 TK Patriot 36

4 TK Badak Putih 32

5 TK Negri Pembinaan 100

Jumlah Siswa 238


Sumber: Kepala Sekolah Setiap TK

Pengambilan sampel harus dilakukan Dari perhitungan di atas dapat


sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel disimpulkan bahwa nilai n adalah 70 sehingga
yang benar-benar dapat mewakili membutuhkan 70 responden. Setiap TK
(representatif) dan dapat menggambarkan memiliki tiga kelas untuk TK B, maka akan
keadaan populasi yang sebenarnya, maka dibutuhkan empat responden dari setiap
dalam penentuan sampel digunakan rumus kelasnya.
slovin, sebagai berikut. Sumber data primer dilakukan melalui
survei ke beberapa responden dengan
memberikan kuesioner. Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang
N dilakukan dengan cara memberikan sejumlah
𝑛=
1 + Ne2 pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya (Sugiyono,
Sumber: Siregar (2013)
2014). Dalam penelitian ini, peneliti
memberikan kuesioner kepada siswa TK B di
Keterangan:
TK BPI, TK Patriot, TK Negri Pembina, TK
𝑛 : Ukuran Sampel Badak Putih, dan TK Al-Qolam. Kuesioner
N : Ukuran Populasi dibagikan secara langsung dengan cara
e : Perkiraan tingkat kesalahan mengunjungi sekolah TK dan langusng
bertemu dengan siswa-siswa dari TK tersebut.
Data sekunder penelitian ini yaitu
Dalam penelitian ini digunakan tingkat penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
kesalahan (e) sebesar 10%. Apabila dihitung peneliti sebelumnya, jurnal nasional dan
menggunakan rumus Slovin maka akan internasional, serta buku, dan juga website
didapatkan sebagai berikut. yang terpercaya.
Adapun uji validitas dengan
menggunakan program SPSS versi 23.0.
238
𝑛= [ ] Hasil uji reliabilitas dengan bantuan program
1 + 238 (0.1)2 SPSS versi 23.0 untuk variabel X disajikan
238 pada Tabel 3. Hasil dari uji validitas dan
𝑛= [ ]
1 + 2.38 reliabilitas terhadap X diatas menyatakan
238 bahwa sembilan pertanyaan valid dan reliabel
𝑛= [ ]
3.38 atau bisa digunakan dan konsisten dalam
𝑛 = 70.414 penelitian.
𝑛 = 70

167
Pengaruh Youtube di Smartphone Terhadap Perkembangan Komunikasi Interpersonal Anak
Asaas Putra, Diah Ayu Patmaningrum

Tabel 3
Hasil Uji Reliabilitas X
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.789 9

Tabel 4
Hasil Uji Reliabilitas Y
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.747 7

Tabel 5
Kriteria Interprestasi Skor
No. Persentase Kriteria Penilaian

1 25% - 43,75% Sangat Rendah

2 >43,75% - 62,5% Rendah

3 >62,5% - 81,25% Tinggi

4 >81,25% - 100% Sangat Tinggi

Sedangkan hasil uji reliabilitas dengan 70 responden dengan skala pengukuran


bantuan program SPSS versi 23.0 untuk terbesar adalah 4 dan skala pengukuran
variabel Y disajikan pada Tabel 4. Adapun terkecil 1.
dari hasil uji validitas dan reliabilitas terhadap o Jumlah kumulatif terbesar 70 x 4 =
Y tersebut menyatakan bahwa tujuh 280.
pertanyaan valid dan reliabilitas atau bisa o Jumlah kumulatif terkecil 70 x 1 =
digunakan dan konsisten dalam penelitian. 70.
Pendekatan penelitian yang digunakan  Menentukan nilai persentase terbesar dan
adalah pendekatan kuantitatif dengan terkecil.
menggunakan teknik analisis data yang akan o Nilai persentase terbesar, 280/280 x
dilakukan dengan teknik statistik deskriptif. 100% = 100%.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan o Nilai persentase terkecil, 70/280 x
kuesioner yang masing-masing pertanyaan 100% = 25%.
disertai dengan empat kemungkinan jawaban  Menghitung nilai rentang.
yang harus dipilih oleh responden. o Nilai rentang yaitu nilai persentase
Dari jawaban yang didapatkan terbesar dikurangi nilai persentase
kemudian disusun kriteria penilaian untuk terkecil, jadi 100% - 25% = 75%
setiap pertanyaan berdasarkan presentase  Jika nilai rentang dibagi 4 skala
dengan langkah-langkah sebagai berikut. pengukuran, maka akan diperoleh nilai
 Nilai kumulatif adalah jumlah dari setiap interval persentase sebesar 18,75%
pertanyaan yang merupakan jawaban dari sehingga diperoleh kriteria
70 responden. interpresentasi skor (Tabel 5).
 Menghitung jumlah kumulatif terbesar
dan terkecil. Jumlah responden adalah
168
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 21 No.2, Desember 2018: 159-172

HASIL PENELITIAN DAN sehingga komunikasi berjalan dengan baik


PEMBAHASAN seperti yang selalu dibangun antar keduanya,
namun adanya kendala dalam komunikasi
Dari hasil penelitian yang dilakukan antar anak dan orang tua adalah ketika
peneliti indikator pada X1 mencapai kategori keduanya sudah mulai memainkan
sangat baik, yakni dengan skor 477 atau smartphone masing-masing seperti memiliki
79,8%. Dapat diartikan bahwa anak TK di dunia sendiri.
Kota Bandung menyetujui bahwa frekuensi Komunikasi interpersonal terjadi bukan
penggunaan smartphone mereka lakukan hanya pada anak dan orang tua tapi juga pada
secara rutin. Frekuensi tersebut dilakukan di lingkungan di sekitar tempat mereka berada,
luar sekolah atau ketika di rumah, walaupun seperti di sekolah. Saat berada di sekolah
sudah diberi batasan oleh orang tua, mereka anak juga harus menjalin komunikasi yang
masih menggunakannya dan bisa dikatakan baik antara dirinya dengan orang-orang yang
tingkat penggunaan smartphone yang mereka berada di sekitarnya. Seperti di sekolah
lakukan setiap hari tinggi. mereka harus menjalin komunikasi yang baik
Secara keseluruhan hasil tanggapan dengan guru dan teman-teman di kelas.
responden dan nilai presentasi yang Setelah proses olah data didapat nilai
didapatkan mengenai frekuensi penggunaan persentase tanggapan responden mengenai
aplikasi Youtube sebesar 80,6%. Nilai variabel Y tersebut berada pada interval
persentase tanggapan responden variabel 62,50% - 81,25% dengan kategori tinggi
frekuensi berada pada interval 62,50% - sesuai dengan garis kontinum persentase
81,25% dengan kategori tinggi sesuai dengan tanggapan responden yang telah ditentukan
garis kontinum persentasi tanggapan oleh peneliti sebelumnya. Ini menunjukkan
responden yang telah ditentukan penulis. kalau perkembangan komunikasi interpesonal
Pada penelitian ini komunikasi yang terjadi sudah baik untuk usia dini.
interpersonal dijadikan sebagai variabel Y Dari dampak negatif yang dapat terjadi
mengingat bahwa peneliti ingin melihat apabila terlalu sering mengakses Youtube
bagaimana komunikasi interpersonal anak TK pada anak usia dini, seperti timbulnya sikap
di Kota Bandung dari frekuensi mereka yang individual. Ada pula dampak positif yang
mengakses Youtube di smartphone. bisa terjadi dan bisa meningkatkan
Kuesioner yang ditanyakan kepada 70 kemampuan komunikasi interpersonal sang
responden dengan karakteristik yang telah anak kepada lingkungan sekitarnya. Apabila
ditentukan oleh peneliti. Hasil perhitungan dikaitkan dengan lima efektivitas komunikasi
tanggapan responden mengenai variabel intepersonal menurut DeVito dapat
komunikasi interpersonal memiliki rata-rata disimpulkan bahwa adanya pengaruh positif
nilai persentase termasuk dalam kategori yang terjadi pada perkembangan kemampuan
tinggi. Dari tujuh pertanyaan pada kuesioner komunikasi interpersonal anak di usia dini,
mengenai variabel komunikasi interpersonal, antara lain.
pertanyaan nomor 16 memiliki skor sangat
tinggi yakni 254 atau 90,7%. Hal ini berarti Keterbukaan
bahwa anak TK di Kota Bandung sehari- Pada poin yang pertama bisa
harinya setiap pulang sekolah selalu disimpulkan adanya pengaruh yang terjadi
menceritakan kepada orang tuanya apa yang yaitu anak usia dini menjadi terbuka kepada
terjadi di sekolah ataupun setelah bermain kedua orang tua nya tentang kegiatan yang
dengan teman-temannya. Hal itu haruslah terjadi setiap harinya, mulai dari lingkungan
dibiasakan agar anak terbiasa terbuka kepada tempat dia bermain sampai dengan tempat dia
orang tuanya dan orang tua mengetahui apa belajar.
yang terjadi dengan anak.
Disimpulkan bahwa perkembangan Empati
komunikasi interpersonal yang terjadi dalam Pada poin kedua yang dapat
diri anak semakin bagus dengan selalu disimpulkan pengaruh dari pengaksesan
menceritakan apa saja kepada orang tua Youtube yang dilakukan oleh anak usia dini
169
Pengaruh Youtube di Smartphone Terhadap Perkembangan Komunikasi Interpersonal Anak
Asaas Putra, Diah Ayu Patmaningrum

adalah lebih peduli dengan lingkungan Dalam menghitung besar pengaruh


sekitar. Contoh membantu teman-teman di penggunaan smartphone terhadap
sekolah apabila sedang jatuh, atau perkembangan komunikasi interpersonal anak
memisahkan temannya yang sedang terjadi TK di Kota Bandung, peneliti menggunakan
pertengkaran dengan cara melaporkan kepada analisis regresi linear sederhana, koefisien
guru agar bisa dipisahkan. Determinasi dan Uji Hipotesis (Uji t).
Setelah menghitung tanggapan
Sikap Mendukung responden dilakukan perhitungan statistik
Pada poin ketiga dapat disimpulkan menggunakan analisis regresi linear
pengaruh dari pengaksesan Youtube yang sederhana, persamaan yang diperoleh adalah
dilakukan oleh anak usia dini adalah selalu Y = 1,325 + 0,479X dan persamaan tersebut
mendukung apabila sedang adanya kegiatan berarti bahwa jika mengakses Youtube (X)
yang dilakukan di lingkungannya. Contoh bernilai nol maka rata-rata mengakses
apabila temannya sedang mengikuti suatu Youtube bernilai 0,152. Kemudian untuk
perlombaan satu sama lain saling mendukung koefisien regresi memiliki arti bahwa jika
dengan memberikan semangat. Contoh kedua variabel mengakses Youtube (X) meningkat
seperti sedang adanya perayaan 17 Agustusan sebesar satu-satuan, maka sikap (Y) akan
untuk memperingati HUT RI dan di meningkat sebesar 0,479. Selanjutnya
lingkungannya mengadakan perlombaan, peneliti menghitung hasil koefisien
anak tersebut mengikuti acara yang diadakan determinasi yang memperoleh nilai sebesar
untuk mendukung dan menumbuhkan rasa 35,1%. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya
nasionalisme dalam diri sang anak. pengaruh variabel pengakses Youtube (X)
terhadap perkembangan komunikasi
Sikap Positif interpersonal (Y) adalah sebesar 35,1%
Anak usia dini selalu mencontoh apa sedangkan sisanya sebesar 64,9% dipengaruki
yang terjadi di sekitarnya ataupun apa yang ia oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam
tonton, seperti contoh memberikan perilaku penelitian ini. Selanjutnya perhitungan Uji
untuk membuang sampah pada tempatnya. Hipotesis yang menggunakan Uji t diperoleh
Hal tersebut bisa menjadikan anak selalu nilai thitung sebesar 6,066 yang berarti lebih
melakukan hal positif, sehingga nanti dapat besar dari ttabel yaitu 1,995, dengan persentase
dicontoh oleh yang lainnya. Dari hal tersebut pengaruh sebesar 47,9% maka dapat
anak sudah memberikan hal positif bagi disimpulkan bahwa variabel pengakses
dirinya ataupun lingkungannya. Youtube berpengaruh secara simultan
terhadap variabel perkermbangan komunikasi
Kesetaraan interpersonal anak TK di Kota Bandung.
Pada poin ini dapat diambil contoh kecil
yaitu saat anak menceritakan kegiatan yang
telah terjadi kepada orang tuanya, dan orang PENUTUP
tua memberikan respon langsung tentang apa
yang diceritakan oleh anak sehingga anak Simpulan
menjadi senang dan lebih bersemangat untuk Pengaruh durasi saat mengakses
selalu bercerita dan terbuka kepada orang Youtube terhadap komunikasi interpersonal
tuanya. anak TK di Kota Bandung berada pada
kategori sangat baik.
Pengaksesan Youtube di smartphone Pengaruh konten pada aplikasi Youtube
merupakan variabel independen (X) pada terhadap komunikasi interpersonal anak TK
penelitian ini dan komunikasi interpersonal di Kota Bandung berada pada kategori baik.
merupakan variabel dependen (Y). Peneliti Oleh karena itu orang tua mengawasi dan
berusaha untuk mengukur seberapa besar membatasi penggunaan smartphone yang
pengaruh pengaksesan Youtube terhadap digunakan anaknya.
perkembangan komunikasi interpersonal anak Dari hasil perhitungan keseluruhan,
TK di Kota Bandung melalui penelitian ini. penelitian ini menjelaskan bahwa pengaruh
170
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 21 No.2, Desember 2018: 159-172

pengaksesan Youtube terhadap DAFTAR PUSTAKA


perkembangan komunikasi interpersonal anak
TK di Kota Bandung sangat baik, karena Baskoro, A. (2009) Panduan Praktis Searching di
mereka menjadikan Youtube sebagai media Internet. Jakarta Selatan., PT TransMedia.
untuk belajar dan mencari informasi serta DeVito, J.A. (2011) Komunikasi Antar Manusia.
hiburan. Komunikasi interpersonal seorang Tangerang Selatan, Karisma Publishing
anak TK juga didorong dari lingkungan Group.
Iriantara, Y. & Surachman, Y.A. (2006) Public
sekitarnya. Dengan hasil yang didapatkan
Relations Writing. Bandung, Simbiosa
bisa disimpulkan komunikasi interpersonal Rekatama Media.
anak-anak TK berkembang dengan baik Lely, M. (2017) OKEZONE INNOVATION:
walaupun mereka sering mengakses Youtube Kisah YouTube yang Didirikan 3 Mantan
setelah pulang sekolah tapi tidak lepas dari Karyawan PayPal. [Online]. 2017.
pengawasan orang tua mereka. techno.okezone.com. Available from:
https://techno.okezone.com/read/2017/08/25
Saran /207/1763207/okezone-innovation-kisah-
Saran Teoretis youtube-yang-didirikan-3-mantan-
Untuk calon peneliti yang tertarik karyawan-paypal [Accessed: 4 April 2018].
dalam melakukan penelitian mengenai McQuail, D. (2010) McQuail’s Mass
Communication Theory. 6th edition.
pengaruh aplikasi Youtube, diharapkan dapat
Thousand Oaks, CA, Sage Publications, Ltd.
melakukan penelitian lanjutan dengan Muhaemin, A. (2017) 5 Situs yang Paling Banyak
variabel yang lain yang belum diteliti selain Dikunjungi. [Online]. 2017. Pikiran Rakyat.
komunikasi interpersonal. Calon peneliti juga Available from: http://www.pikiran-
diharapkan dapat melakukan penelitian rakyat.com/hidup-gaya/2017/10/20/5-situs-
lanjutan dengan menggunakan objek yang-paling-banyak-dikunjungi-411970
penelitian yang berbeda agar mendapatkan [Accessed: 4 April 2018].
hasil yang lebih baik lagi. Neuman, L.W. (2003) Social Research Methods:
Qualitative and Quantitative Approaches.
Saran Praktis Allyn and Bacon.
Saran untuk sekolah TK di Kota Pratama, A.S.P. (2017) Hubungan Kecanduan
Bermain Game Online Pada Smartphone
Bandung lainnya sebaiknya bisa memberikan
(Mobile Online Games) Terhadap Prestasi
materi pelajaran mengenai bahaya Akademik Mahasiswa Angkatan 2013
penggunaan smartphone yang berlebihan dan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.
dampak yang bisa terjadi apabila [Online]. Lampung, Universitas Lampung.
menggunakan smartphone yang berlebihan. Available from:
Saran untuk sekolah di Kota Bandung http://digilib.unila.ac.id/25363/.
agar lebih memberikan pelajaran yang bisa Puntoadi, D. (2011) Meningkatkan Penjualan
memunculkan interaksi antara murid yang Melalui Media Sosial. Jakarta, PT.
satu dengan murid yang lainnya agar Gramedia Pustaka Utama.
komunikasi interpersonal antara murid lebih Rahardjo, T. (2005) Menghargai Perbedaan
baik dan tidak adanya sifat individual. Kultural: Mindfulness dalam Komunikasi
Antaretnis. Mu’ammar Ramadhan (ed.).
Saran untuk orang tua yang memiliki Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
anak-anak usia dini agar bisa memantau dan Siregar, S. (2013) Metode Penelitian Kuantitatif.
mengetahui semua kegiatan yang dilakukan Jakarta, PT Fajar Interpratama Mandiri.
anak-anaknya. Memberikan batasan serta Solehudin, M. (2018) 2045, Jumlah Penduduk
mengawasan yang ekstra apabila anak sedang Bandung dan Jakarta Diprediksi 70 Juta.
menggunakan smartphone secara berlebihan [Online]. 2018. detikNews. Available from:
dan orang tua dituntut untuk bisa memberikan https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-
tontonan yang mendidik kepada anak- 3953159/2045-jumlah-penduduk-bandung-
anaknya. dan-jakarta-diprediksi-70-juta [Accessed: 4
April 2018].
Sugiyono (2014) Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D. Bandung, Alfabeta.
Syarif, N. (2015) Pengaruh Perilaku Pengguna
171
Pengaruh Youtube di Smartphone Terhadap Perkembangan Komunikasi Interpersonal Anak
Asaas Putra, Diah Ayu Patmaningrum

Smartphone Terhadap Komunikasi Orang Tua SMP Purnama 3 Semarang


Interpersonal Siswa SMK TI Airlangga Terhadap Munculnya Perilaku Antisosial).
Samarinda. eJournal Ilmu Komunikasi. Interaksi Online. [Online] 18 (2), 1–12.
[Online] 3 (2), 213–227. Available from: Available from:
http://ejournal.ilkom.fisip- https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/inter
unmul.ac.id/site/?p=1974. aksi-online/article/view/16220.
Wahyudi, A. (2017) Indonesia, Raksasa Wulandari, P.Y. (2016) Anak Asuhan Gadget.
Teknologi Digital Asia. [Online]. 2017. [Online]. 2016. Liputan6.com. Available
Katadata.co.id. Available from: from:
https://katadata.co.id/opini/2015/09/29/indo https://www.liputan6.com/health/read/24603
nesia-raksasa-teknologi-digital-asia. 30/anak-asuhan-gadget [Accessed: 4 April
Wahyuningsih, D. & Suprihartini, T. (2017) 2018].
Pengaruh Intensitas Penggunaan
Smartphone dan Pengawasan Orang Tua
Terhadap Perilaku Antisosial (Kasus
Penggunaan Smartphone dan Pengawasan

172

You might also like