589 1583 1 PB
589 1583 1 PB
589 1583 1 PB
Naskah diterima pada tanggal 29 Oktober 2018, direvisi tanggal 12 November 2018, disetujui tanggal 14 November
2018
Abstract. Nowadays, applications that are used on smartphones are increasing which are
directly proportional to the development of science, it’s not only for adults, but kindergarten
children have used smartphones every day to seek entertainment through the Youtube
application. This research was conducted to find out the influence of Youtube application on
smartphones towards the development of kindergarten children’s interpersonal communication
in the City of Bandung. This research is also expected to answer the issue concerning the
influence of technology towards the communication skills of kindergarten-aged children, which
is widespread without clear data and research. The method used is quantitative with descriptive
research type. The use of quantitative method so that the data obtained can be accurate,
measurable, and reliable. This research involves one independent variable and one dependent
variable. The sampling using probability sampling formula with Slovin approach with the
number of respondents 70 kindergarten children. The data analysis technique used is
descriptive and simple linear regression analysis. The conclusions of this study, show that
accessing Youtube on smartphones for kindergarten children in City of Bandung which is
carried out every day, can have a positive influence on the development of kindergarten children
interpersonal communication skills.
Keywords: interpersonal communication, youtube, kindergarten.
Abstrak. Saat ini aplikasi yang digunakan pada smartphone semakin berkembang, dan
berbanding lurus dengan perkembangan ilmu pengetahuan, bukan hanya orang dewasa, namun
anak Taman Kanak-Kanak (TK) sudah menggunakan smartphone setiap harinya untuk mencari
hiburan melalui aplikasi Youtube. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh aplikasi Youtube di smartphone terhadap perkembangan kemampuan komunikasi
interpersonal anak TK di Kota Bandung. Penelitian ini juga diharapkan menjawab isu yang
beredar tentang pengaruh teknologi terhadap kemampuan komunikasi anak usia TK yang beredar
tanpa berdasarkan data dan riset yang jelas. Metode yang digunakan ialah kuantitatif dengan
jenis penelitian deskripsi. Penggunaan metode kuantitatif agar data yang didapatkan bisa akurat,
terukur, dan teruji. Penelitian ini melibatkan satu variabel independen dan satu variabel
dependen. Pengambilan sampel menggunakan rumus probability sampling dengan pendekatan
Slovin dengan jumlah responden 70 anak TK. Teknik analisis data adalah deskripsi dan analisis
regresi linear sederhana. Simpulan penelitian ini, pengaksesan youtube di smartphone untuk
anak TK di Kota Bandung yang dilakukan setiap harinya bisa memengaruhi perkembangan
kemampuan komunikasi intepersonal anak.
Kata kunci: komunikasi interpersonal, youtube, anak TK.
DOI: 10.20422/jpk.v21i2.589
159
Pengaruh Youtube di Smartphone Terhadap Perkembangan Komunikasi Interpersonal Anak
Asaas Putra, Diah Ayu Patmaningrum
pasif, baik dalam aktivitas fisik maupun Namun dari dampak negatif yang
sosial. Hal ini dikarenakan anak yang terjadi, ada pula dampak positif yang bisa
cenderung beraktivitas secara individual saat terjadi pada anak usia dini saat mengakses
bermain dengan smartphone-nya. Dampak Youtube yaitu apabila anak tersebut
negatif smartphone juga terkait dengan risiko melakukan apa yang ditontonnya di
cybercrime. Pada anak-anak usia 10-17 tahun kehidupannya sehari-hari secara positif,
di beberapa kota di Indonesia menunjukkan contoh: anak menonton serial Upin dan Ipin
bahwa 55 persen anak telah menyaksikan dan tayangan tersebut memberikan ilmu yang
gambar kekerasan dan pornografi, 35 persen baik seperti menolong teman yang sedang
anak mengaku dihubungi orang yang tidak kesusahan atau membantu orang tuanya di
dikenal, dan 28 persen anak pernah rumah. Hal tersebut bisa memberikan
mengalami penipuan. Tentu saja data ini pengaruh positif pada perkembangan
belum termasuk kasus-kasus penculikan atau kemampuan komunikasi interpersonal anak di
perdagangan anak, bullying, dan pornografi lingkungannya dan nantinya bisa
pada anak yang muncul akibat penggunaan membagikan pula ilmu tersebut kepada
internet melalui smartphone pada anak-anak” teman-temannya.
(Wulandari, 2016). Berdasarkan latar belakang tersebut,
Dari uraian di atas dapat dikatakan identifikasi masalah penelitian ini: Adakah
bahwa saat ini anak-anak Indonesia sudah pengaruh aplikasi Youtube terhadap
sangat aktif dalam menggunakan smartphone perkembangan kemampuan komunikasi
dan banyak dari orang tua yang memberikan interpersonal anak TK di Kota Bandung dan
kebebasan anaknya menggunakan seberapa besar pengaruhnya? Tujuan
smartphone untuk membantunya mencari penelitian ini adalah untuk menganalisis
informasi ataupun sebagai saran hiburan pengaruh aplikasi Youtube terhadap
anak. Banyak sekali dampak positif atau perkembangan kemampuan komunikasi
negatif bisa terjadi pada anak apabila interpersonal anak TK di Kota Bandung dan
diberikan kebebasan dalam menggunaan pengaruhnya terhadap perkembangan
smartphone. kemampuan komunikasi interpersonal anak.
Anak TK merupakan usia yang masih
cukup dini untuk menggunakan smartphone.
Seiring berjalannya waktu perkembangan LANDASAN KONSEP
smartphone menjadikan anak usia dini sudah
menggunakan smartphone. Penggunaan yang Komunikasi Interpersonal
dilakukan oleh anak usia dini bukannya Devito (2011) menyebutkan bahwa
seperti yang biasa dilakukan oleh orang komunikasi interpersonal adalah interaksi
dewasa melainkan dengan mengakses verbal dan nonverbal antara dua (atau
Youtube dan melihat beragam video yang kadang-kadang lebih dari dua) orang yang
ada. saling tergantung satu sama lain. Dari
Pemberian smartphone pada anak usia definisi di atas, dapat disimpulkan
dini mempunyai banyak dampak yang dapat komunikasi interpersonal ialah pengiriman
terjadi dikemudian hari terutama pada dan penerimaan pesan secara individu ke
perkembangan komunikasi interpersonal anak individu yang terdapat efek dan umpan
tersebut. Dimana anak usia dini biasanya baliknya.
asyik bermain dengan teman-temannya,
namun dengan adanya smartphone yang Efektivitas Komunikasi Interpersonal
diberikan bisa membuat anak malas untuk Kelebihan dari komunikasi
bermain di luar rumah dan memilih untuk interpersonal adalah umpan balik yang
bermain smartphone di dalam rumah. bersifat segera. Sementara itu, agar
Dampak negatif tersebut bisa mengakibatkan komunikasi interpersonal dapat berjalan
komunikasi interpersonal anak kepada teman- efektif, maka harus memiliki lima aspek
temannya menjadi terganggu dan tidak efektivitas komunikasi (DeVito, 2011),
efektif. sebagai berikut.
162
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 21 No.2, Desember 2018: 159-172
Komunikasi bisa dalam kelompok kecil sampai enam tahun, ketika anak mulai
dan bisa juga dalam kelompok besar, bisa memiliki kesadaran tentang dirinya sebagai
dalam lingkungan dengan jumlah terbatas pria atau wanita, mengenal beberapa hal yang
seperti di ruang kelas, bisa juga dengan dianggap berbahaya untuk dirinya. Pada saat
jumlah orang yang banyak seperti memasukin fase ini anak mengalami
berkomunikasi di lingkungan masyarakat. perkembangan dalam berbagai hal, di
Kegiatan pendidikan pada dasarnya antaranya perkembangan fisik, perkembangan
membelajarkan manusia untuk mengenal intelektual, perkembangan emosional,
Tuhan, diri, dan lingkungan sosial serta perkembangan bahasa, perkembangan sosial,
lingkungan alamiahnya. Pembelajaran ini perkembangan bermain, perkembangan
dilakukan di rumah, masyarakat, dan sekolah. moral, dan perkembangan kesadaran
Manusia juga dibelajarkan untuk mengetahui beragama.
diri dan lingkungan sosialnya. Umpamanya Perkembangan kognitif pada usia taman
dibelajarkan untuk mengetahui interaksinya kanak-kanak berada pada periode pre
dengan sesama, dimensi kejiwaannya, operasional, yaitu tahapan dimana anak
perilakunya, dan anatomi tubuhnya. belum mampu menguasai operasi mental
Dalam proses pembelajaran, baik di secara logis. Periode ini ditandai dengan
sekolah maupun di tempat lain, pasti terjadi berkembangnya representasional yaitu
komunikasi. Membelajarkan orang lain kemampuan untuk menggunakan sesuatu
bukan sekedar soal apa yang diajarkan dan untuk merepresentasikan sesuatu yang lain
bagaimana membelajarkannya. Karena di menggunakan simbol (kata-kata, gesture atau
dalamnya ada komunikasi, dalam setiap bahasa tubuh, dan benda). Meskipun berpikir
interaksi edukasi seperti itu akan berlangsung melalui simbol ini dipandang lebih maju dari
proses komunikasi. Komunikasi anak dan berpikir periode sensorimotor, namun
orang tua dalam pembelajaran di rumah atau kemampuan berpikir ini masih mengalami
guru dan siswa di sekolah. keterbatasan.
Komunikasi dilakukan manusia bukan Perkembangan moral, anak usia TK
hanya untuk menyampaikan atau saling memiliki dasar tentang sikap moralitas
bertukar pesan/informasi, melainkan ada terhadap kelompok sosialnya (orang tua,
tujuan untuk membangun dan memelihara saudara, dan teman sebaya). Melalui
relasi. Dalam praktik pembelajaran pun, pengalaman berinteraksi dengan orang lain,
komunikasi yang dilakukan guru dan siswa anak belajar memahami tentang kegiatan atau
bukan hanya proses pertukaran dan perilaku mana yang baik (boleh, diterima,
penyampaian materi pembelajaran, melainkan atau disetujui) atau buruk (tidak boleh,
ada dimensi relasi guru dan siswa. Baiknya ditolak, atau tidak disetujui). Berdasarkan
relasi guru dan siswa menjadi prasyarat utama pemahamnnya itu, maka pada masa ini anak
terciptanya proses pembelajaran yang efektif. harus dilatih atau dibiasakan mengenai
Di sekolah, guru dan siswa merupakan pelaku bagaimana dia harus bertingkah laku. Pada
utama dalam proses pembelajaran. Kedua usia prasekolah berkembang kesadaran sosial
pelaku ini menjalankan peran penting dalam anak, yang meliputi sikap simpati, murah
mencapai tujuan pembelajaran yang hati, atau sikap kepedulian terhadap
berlangsung di sekolah. Oleh karena itu, kesejahteraan orang lain, sikap ini merupakan
antara guru dan siswa harus terjalin relasi lawan dari egosentris.
edukasi yang baik. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa relasi guru dan siswa Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
berdampak pada proses pembelajaran (Wang; Kerangka pemikiran merupakan suatu
Haertel; Walberg dalam Iriantara & model konseptual tentang bagaimana sebuah
Surachman, 2006). teori bisa berhubungan dengan berbagai
faktor yang telah didefinisikan sebagi
Pengertian Anak Prasekolah masalah yang penting. Kerangka pemikiran
Anak usia prasekolah merupakan fase yang baik akan menjelaskan secara teoritis
perkembangan individu sekitar usia dua pertautan antar variabel yang akan diteliti.
164
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 21 No.2, Desember 2018: 159-172
CMC
(COMPUTER-MEDIATED-
COMMUNICATION)
PENGGUNA KOMUNIKASI
MEDIA INTERPERSONAL
(JOSEPH A. DEVITO)
1. FREKUENSI 5 VARIABEL :
2. DURASI 1. KETERBUKAAN
3. KESESUAIAN 2. EMPATI
KONTEN 3. SIKAP MENDUKUNG
4. SIKAP POSITIF
5. KESETARAAN
yang terjadi pada masa lampau atau saat ini, Dalam penelitian ini pengaksesaan Youtube
tentang keyakinan, pendapat, karakteristik, di smartphone yang merupakan variabel (X)
perilaku, hubungan variabel dan untuk mempunyai beberapa sub variabel yaitu
menguji beberapa hipotesis tentang variabel frekuensi, durasi, dan konten.
sosiologis dan psikologis dari sampel yang Variabel terikat (dependent variable)
diambil dari populasi tertentu, teknik merupakan variabel yang dipengaruhi atau
pengumpulan data dengan pengamatan menjadi akibat karena adanya variabel lain
(wawancara atau kuesioner) yang tidak (variabel bebas) (Siregar, 2013). Dalam
mendalam, dan hasil penelitian cenderung penelitian ini perkembangan kemampuan
untuk digeneralisasikan. komunikasi interpersonal yang merupakan
Dalam penelitian ini hanya terdapat variabel (Y) mempunyai beberapa sub
variabel bebas yaitu pengaksesan Youtube variabel yaitu interaksi intim, percakapan
di smartphone (X) dan variabel terikat yaitu sosial, wawancara.
perkembangan kemampuan komunikasi Populasi dalam penelitian ini adalah
interpersonal (Y). siswa Taman Kanak-Kanak (TK) B dari
Variabel bebas (independent variable) beberapa TK yang berada di Kota Bandung
adalah variabel yang menjadi sebab atau seperti TK BPI, TK Patriot, TK Negeri
merubah/memengaruhi variabel lain Pembina, TK Badak Putih, dan TK Al-
(dependent variable). Juga sering disebut Qolam, dimana saat ini anak TK sudah tidak
dengan variabel bebas, prediktor, stimulus, asing lagi dengan penggunaan smartphone.
eksogen, atau antecendent (Siregar, 2013).
Tabel 1
Operasionalisas Variabel
Variabel Sub Variabel Indikator Skala
166
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 21 No.2, Desember 2018: 159-172
Tabel 2
Jumlah Siswa TK B di beberapa TK yang Berada di Kota Bandung
No Nama Sekolah Jumlah Siswa
1 TK AL-Qolam 25
2 TK BPI 45
3 TK Patriot 36
4 TK Badak Putih 32
167
Pengaruh Youtube di Smartphone Terhadap Perkembangan Komunikasi Interpersonal Anak
Asaas Putra, Diah Ayu Patmaningrum
Tabel 3
Hasil Uji Reliabilitas X
Reliability Statistics
.789 9
Tabel 4
Hasil Uji Reliabilitas Y
Reliability Statistics
.747 7
Tabel 5
Kriteria Interprestasi Skor
No. Persentase Kriteria Penilaian
172