0% found this document useful (0 votes)
20 views23 pages

Analisis Pengaruh Motivasi Kerja, Budaya Organisasi Serta Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1/ 23

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, BUDAYA

ORGANISASI SERTA KEPEMIMPINAN TERHADAP


KINERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI

(Studi Pada Alumni STIE Perbanas Surabaya)

HALAMAN JUDUL
ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian


Program Pendidikan Strata Satu
Jurusan Akuntansi

Oleh :

MOH. HIDAYATUL MUTTAQIN


NIM : 2010310649

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

SURABAYA
2014

i
ii
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, BUDAYA ORGANISASI
SERTA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN
AKUNTANSI
(Studi Pada Alumni STIE Perbanas Surabaya)

Moh. Hidayatul Muttaqin


STIE Perbanas Surabaya
E-mail : [email protected] /
[email protected]
Jalan Nginden Semolo 34-36 Surabaya 60118, Indonesia

ABSTRACK

The purpose of this research is to find out whether there is influence of


work motivation, organizational culture and leadership to the accounting section
of the employee's performance. Respondents taken is alumni STIE Perbanas
exactly Surabaya who works in accounting. Researchers tested the hypothesis that
the work motivation affect the performance of an employee the accounting,
organizational culture affect the performance of an employee the accounting and
leadership and influence on the performance of an employee the accounting. The
result is that there are influences between variables of motivation of working with
variables sections of accounting, employee performance, views from t count
amounted to a significant extent with 2,488 0,019 results, the significant level of
less than 0.05. There is no influence among variables of organizational culture
with the employees performance variable accounting, seen from the count of t-
0,291 with significant level results in significant extent, of such 0,773 greater than
0.05. There is no influence among variables performance leadership with
variables sections of accounting, views from t count amounted to a significant
extent with 1,859 results such significant extent 0,073, greater than 0.05. The
results of this research can be used for further research by adding other variables
that are not mentioned in current research.

Keywords: work Motivation, organizational culture, leadership, employee


performance and behavior of human beings.

PENDAHULUAN bisnis yang tumbuh dan berkembang


Perkembangan dunia yang semakin dengan sangat pesat menimbulkan
maju dan moderen saat ini persaingan yang sangat ketat diantara
mempunyai dampak yang sangat perusahaan-perusahaan untuk
besar terutama dalam dunia usaha mendapatkan pangsa pasar yang
atau bisnis. Lingkungan usaha atau menjadi targetnya.

1
Sumber daya manusia Produktivitas kerja merupakan
merupakan aset terpenting didalam tuntutan utama bagi perusahaan agar
sebuah perusahaan karena perannya kelangsungan hidup maupun
sebagai subjek pelaksana kebijakan operasional perusahaan dapat
dan operasional perusahaan. Dalam terjamin untuk kedepannya.
hal ini sumber daya manusia adalah Dari permasalahan yang
tenaga kerja atau karyawan yang sering timbul tersebut faktor lain
berperan penting dalam menunjang yang menjadi kinerja karyawan tidak
keberhasilan perusahaan, sehingga maksimal atau tidak sesuai yang
sangat dibutuhkan tenaga kerja atau diharapkan adalah faktor tidak
karyawan yang tertidik, terlatih dan adanya motivasi bagi karyawan
mempunyai keahlian untuk mencapai untuk bekerja sehingga berdampak
sebuah tujuan dari perusahaan. pada kinerja karyawan, budaya
Sumber daya manusia merupakan organisasi dan ketidak harmonisan
satu-satunya sumber daya yang atau ketidak loyalitasnya pimpinan
memiliki akal perasaan, keinginan, dengan karyawan juga berdampak
keterampilan, pengetahuan, terhadap kinerja karyawan yang asal-
dorongan, daya dan karya (rasio, ras asalan.
dan kerja), semua potensi SDM Kinerja karyawan yang
tersebut berpengaruh terhadap upaya merupakan hasil olah pikir dan
organisasi dalam mencapai tujuan. tenaga dari seorang karyawan
Edi Sutrisno (2009). terhadap pekerjaan yang
Peran seorang akuntansi dilakukannya dapat terwujud dan
didalam sebuah perusahaan sangatlah dihitung jumlahnya. Akan tetapi
penting dan diperlukan. Karyawan dalam banyak hal hasil olah pikiran
bagian akuntansi merupakan ujung dan tenaga tidak dapat dihitung dan
tombak didalam sebuah perusahaan dilihat. Seperti ide-ide pemecahan
untuk membantu manajemen suatu persoalan, inovasi baru, bisa
mengambil sebuah keputusan. juga dengan penemuan prosedur
Bagian akuntansi dapat memberikan kerja baru yang lebih efisien.
sebuah informasi bagi perusahaan, Dalam meningkatkan
investor dan pihak lain yang kinerja karyawan ada beberapa hal
berkepentingan, informasi tersebut yang harus diperhatikan, diantaranya
berupa laporan keuangan. Sehingga adalah motivasi. Setiap kegiatan
kinerja karyawan bagian akuntansi yang dilakukan oleh seseorang
harus diperhatikan, karena sangat didorong oleh suatu kekuasaan dalam
penting bagi perusahaan. diri seseorang tersebut, kekuatan
Persoalan yang sering pendorong inilah yang disebut
terjadi adalah bagaimana cara motivasi. Oleh karena itu perusahaan
menciptakan sumber daya manusia harus memperhatikan faktor motivasi
yang dapat menghasilkan kinerja bagi karyawannya. Karyawan dapat
yang optimal sesuai dengan apa yang melakukan kinerja yang sangat
diharapkan oleh perusahaan sehingga maksimum, disiplin dan tekun
tujuan perusahaan dapat tercapai. apabila karyawan tersebut

2
termotivasi. Setiap karyawan belum berbeda-beda sehingga individu
tentu bersedia mengarahkan prestasi dapat menjalankan dan
kerja yang dimiliknya secara melaksanakan kegiatan secara
optimal, sehingga masih diperlukan bersama-sama yang sesuai dengan
adanya pendorong agar seseorang prosedur dan aturan yang telah
mau menggunakan seluruh ditetapkan oleh perusahaan atau
potensinya untuk bekerja yang organisasi.
disebut dengan motivasi. Dampak Kepemimpinan didalam
apabila karyawan tidak termotivasi sebuah organisasi juga berperan
kinerjanya akan tidak maksimal dan penting untuk menciptakan kinerja
tidak sesuai dengan apa yang yang sangat baik bagi karyawan.
diharapkan perusaahaan dan ini akan Kepemimpinan adalah kemampuan
berdampak besar bagi kinerja dan atau proses untuk mempengaruhi
kelangsungan perusahaan. atau memberi seseorang contoh oleh
Jika seseorang termotivasi, seorang pemimpin atau manajer
ia akan berusaha sekuat tenaga untuk kepada pengikutnya atau bawahanya
meberikan yang terbaik dan dalam upaya untuk mencapai tujuan
mewujudkan apa yang diinginkan organisasi. Manajer dalam organisasi
oleh perusahaan. Menurut Luthans formal bertanggung jawab dan
(2006) motivasi adalah proses yang dipercaya dalam melaksanakan
dimulai dengan defisiensi fisiologis fungsi manajemen. Pemimpin
atau psikologis yang menggerakkan kadang terdapat pada kelompok
perilaku atau dorongan yang informal, sehingga tidak selalu
ditujukan untuk tujuan atau insentif. bertanggung jawab atas fungsi-fungsi
Faktor lain selain motivasi manajemen. Seorang manajer yang
kerja karyawan adalah budaya ingin berhasil maka dituntut untuk
organisasi. Menurut Beach (1993) memiliki kepemimpinan yang
dalam H.Teman Koesmono (2005) efektif.
Kebudayaan merupakan inti dari apa Menurut Edy Sutrisno
yang penting dalam organisasi. (2009) Dalam suatu organisasi,
Seperti aktivitas memberi perintah faktor kepemimpinan memegang
dan larangan serta menggambarkan peranan yang penting karena
sesuatu yang dilakukan dan tidak pemimpin itulah yang akan
dilakukan yang mengatur perilaku menggerakkan dan mengarahkan
anggota. organisasi dalam mencapai tujuan
Budaya organisasi dan sekaligus merupakan tugas yang
mengandung unsur apa yang boleh tidak mudah. Tidak mudah, karena
dilakukan dan apa yang tidak boleh harus memahami setiap perilaku
dilakukan sehingga bisa dikatakan bawahan yang berbeda-beda, dan
sebagai pedoman atau acuan untuk bawahan dipengaruhi sedemikian
menjalankan kegiatan maupun rupa sehingga bisa memberikan
aktivitas didalam organisasi tersebut. pengabdian dan partisipasinya
Budaya organisasi didalam sebuah kepada organisasi secara efektif dan
perusahaan adalah sarana untuk efisien.
mempersatukan antar individu yang Seorang pemimpin harus
memiliki karakter dan sifat yang bisa memberikan pemahaman akan

3
tugas-tugas yang diemban dan 1. Untuk mengetahui apakah
pemahaman saifat, sikap dan terdapat pengaruh motivasi kerja
karakteristik bawahannya, maka terhadap kinerja karyawan bagian
seorang pemimpin akan dapat akuntansi.
memberikan bimbingan, dorongan 2. Untuk mengetahui apakah
serta motivasi kepada seluruh terdapat pengaruh budaya
anggotanya untuk mencapai tujuan. organisasi terhadap kinerja
Jika dalam proses interaksi tersebut karyawan bagian akuntansi.
berjalan dengan baik, maka dia 3. Untuk mengetahui apakah
mampu memberikan kepuasan yang terdapat pengaruh kepemimpinan
sekaligus dapat meningkatkan terhadap kinerja karyawan bagian
kinerjanya. Kecenderungan akuntansi.
kepemimpinan menggambarkan
hubungan yang akrab dengan Bagian Akuntansi
bawahan misalnya bersikap ramah, Dalam penelitian saat ini
membantu dan membela kepentingan bagian akuntansi yang dimaksud
bawahan, bersedia menerima adalah yang berhubungan dengan
konsultasi bawahan dan memberikan kinerja keuangan perusahaan baik
kesejahteraan. Seorang pemimpin pembukuan kecil maupun
memberikan batasan antara peranan pembukuan besar. Bagian akuntansi
pemimpin dan bawahan dalam dapat membantu manajemen untuk
mencapai tujuan, memberikan memberikan sebuah informasi.
instruksi pelaksanaan tugas (kapan, Informasi tersebut adalah laporan
bagaimana dan hasil apa yang akan keuangan yang dapat membantu
dicapai). manajemen untuk mengambil sebuah
keputusan dan juga sebagai
Rumusan Masalah pelaporan terhadap investor maupun
Berdasarkan latar belakang pihak lain yang bersangkutan.
yang telah diuraikan diatas, maka
perumusan masalah dalam penelitian Kinerja Karyawan
ini adalah sebagai berikut : Seorang karyawan akan
selalu mendambakan penghargaan
1. Apakah motivasi kerja atas hasil yang dicapai terhadap
berpengaruh terhadap kinerja pekerjaanya dan mengharapkan
karyawan bagian akuntansi ? imbalan atas prestasi yang
2. Apakah budaya organisasi dicapainya. Penilaian terhadap
berpengaruh terhadap kinerja kinerja harus dilakukan secara
karyawan bagian akuntansi ? subyektif, karena dengan melakukan
3. Apakah kepemimpinan penilaian secara subyektif akan
berpengaruh terhadap kinerja memotivasi karyawan dalam
karyawan bagian akuntansi ? melakukan pekerjaanya. Disamping
itu juga dengan penilaian kinerja
Tujuan Penelitian
akan dapat memberikan informasi
Berdasarkan perumusan
untuk kepentingan pemberian gaji,
masalah diatas, maka tujuan
promosi dan melihat perilaku
penelitian yang hendak dicapai
karyawan.
adalah sebagai berikut :

4
Sedangkan menurut wewenang dan tanggung jawab
Mangkunegara (2001) menyatakan setiap orang dalam suatu organisasi
kinerja dapat didefinisikan sebagai akan mendukung kinerja karyawan.
hasil kerja secara kualitas dan c) Disiplin
kuantitas yang dapat dicapai oleh Secara umum, disiplin
seseorang pegawai dalam menunjukkan suatu kondisi atau
melaksanakan tugas sesuai dengan sikap hormat yang ada pada diri
tanggung jawab yang diberikan karyawan terhadap peraturan dan
kepadanya. Berbagai macam jenis ketepatan perusahaan. Disiplin
pekrjaan yang diberikan dan meliputi ketaatan dan hormat
dilakukan oleh karyawan tentunya terhadap perjanjian yang dibuat
membutuhkan kriteria yang jelas, antara perusahaan dan karyawan.
karena setiap pekerjaan mempunyai Dengan demikian, bila peraturan atau
aturan dan standart yang berbeda- ketetapan yang ada dalam
beda tentang pencapaian hasil target perusahaan itu diabaikan atau
dan tujuannya. Semakin rumit jenis dilanggar, maka karyawan memiliki
pekerjaan, maka standart prosedur disiplin yang buruk.
operasionalnya juga akan semakin d) Inisiatif
tinggi dan harus dipenuhi. Inisiatif seseorang berkaitan
Menurut Prawirosentono dengan daya pikir, kreativitas dalam
(1999) dalam Edy Sutrisno bentuk ide untuk merencanakan
(2010;176) faktor-faktor yang sesuatu yang berkaitan dengan tujuan
mempengaruhi kinerja karyawan organisasi. Setiap inisiatif sebaiknya
adalah sebagai berikut : mendapat perhatian atau tanggapan
a) Efektivitas dan efisiensi positif dari atasan, kalau memang dia
Dalam hubunganya dengan atasan yang baik. Atasan yang buruk
kinerja organisasi, maka ukuran baik akan selalu mencegah inisiatif-
buruknya diukur oleh efektivitas dan inisiatif dari bawahan, lebih-lebih
efisiensi. Masalahnya adalah bawahan yang kurang disenangi. Bila
bagaimana proses terjadinya atasan selalu menghambat setiap
efektivitas dan efisiensi organisasi. inisiatif, tanpa memberikan
Dikatakan efektif bila mencapai penghargaan berupa argumentasi
tujuan, dikatakan efisien bila hal itu yang jelas dan mendukung,
memuaskan sebagai pendorong menyebabkan organisasi akan
mencapai tujuan, terlepas efektif atau kehilangan energi atau daya dorong
tidak. untuk maju.
b) Otoritas dan tanggung jawab
Dalam organisasi yang baik Motivasi Kerja
wewenang dan tanggung jawab telah Setiap kegitan yang
didelegasikan dengan baik, tanpa dilakukan oleh manusia atau
adanya tumpang tindih tugas. seseorang tentunya tidak akan lepas
Masing-masing karyawan yang ada dari dorongan atau keinginan untuk
dalam organisasi mengetahui apa mencapai tujuan tertentu. Berbagai
yang menjadi haknya dan tanggung usaha dilakukan untuk memenuhi
jawabnya dalam rangka mencapai keinginan dan kebutuhannya, namun
tujuan organisasi. Kejelasan agar keinginan dan kebutuhan

5
tersebut dapat terpenuhi tidaklah hidup manusia perlu makan dan
mudah tanpa usaha yang maksimal. untuk memperoleh makan ini,
Dilihat dari sisi lain bahwa manusia mau mengerjakan apa saja
kebutuhan antara individu satu asal hasilnya dapat memenuhi
dengan yang lainnya berbeda-beda kebutuhan untuk makan.
dan tentu cara untuk memperolehnya 2. Keinginan untuk dapat memiliki
juga berbeda-beda. Dalam memenuhi Keinginan untuk dapat
kebutuhannya seseorang akan memiliki benda dapat mendorong
berperilaku sesuai dengan dorongan seseorang untuk mau melakukan
yang dimiliki dan apa yang pekerjaan. Hal ini banyak kita alami
mendasari perilakunya. Maka dari itu dalam kehidupan kita sehari-hari,
dapat dikatakan bahwa dalam diri bahwa keinginan yang keras untuk
seseorang ada kekuatan yang dapat memiliki itu dapat mendorong
mengarah pada tindakan. orang untuk mau bekerja.
Teori motivasi merupakan 3. Keinginan untuk memperoleh
konsep yang bersifat memberikan penghargaan.
penjelasan tentang kebutuhan dan Seseorang mau bekerja
keinginan seseorang serta disebabkan adanya keinginan untuk
menunjukkan arah dan tindakannya. diakui, dihormati oleh orang lain.
Menurut Robbins Stephen P. (2008) Untuk memperoleh status sosial yang
motivasi sebagai proses yang lebih tinggi, orang mau
menjelaskan intensitas, arah, dan mengeluarkan uangnya, untuk
ketekunan seorang individu untuk memperoleh uang, itupun ia harus
mencapai tujuannya. bekerja keras.
Menurut Edy Sutrisno 4. Keinginan untuk memperoleh
(2009) faktor-faktor yang pengakuan
Mempengaruhi Motivasi sebagai Bila kita perinci, maka
proses psikologis dalam diri keinginan untuk memperoleh
seseorang akan dipengaruhi oleh pengakuan itu dapat meliputi hal-hal:
beberapa faktor. Faktor-faktor  Adanya penghargaan terhadap
tersebut dapat dibedakan atas faktor prestasi
intern dan faktor ekstern yang  Adanya hubungan kerja yang
berasal dari karyawan. harmonis dan kompak
1. Faktor Intern  Pimpinan yang adil dan bijak
Faktor intern yang dapat sana
mempengaruhi pemberian motivasi  Perusahaan tempat bekerja
pada seseorang, antara lain : dihargai oleh masyarakat
1. Keinginan untuk dapat hidup 5. Keinginan untuk berkuasa
Keinginan untuk dapat Keinginan untuk berkuasa
hidup merupakan kebutuhan setiap akan mendorong seseorang untuk
manusia yang hidup dimuka bumi bekerja. kadang-kadang keinginan
ini. Untuk mempertahankan hidup ini untuk berkuasa ini dipenuhi dengan
orang mau berbuat apa saja, apakah cara-cara tidak terpuji, namun cara-
pekerjaan itu baik atau jelek, apakah cara yang dilakukanya itu masih
halal atau haram dan sebagainya. termasuk bekerja juga.
Misalnya, untuk mempertahankan 2. Faktor Ekstern

6
Faktor ekstern juga tidak Budaya Organisasi
kalah perananya dalam melemahkan Dalam kehidupan sehari-
motivasi kerja seseorang. Faktor- hari seseorang tidak akan pernah
faktor ekstern itu adalah : terlepas dari lingkungannya, baik
1. Kondisi lingkungan kerja lingkungan di sekitar rumah maupun
Lingkungan pekerjaan adalah lingkungan diluar rumah.
sarana dan prasarana kerja yang ada Kepribadian seseorang dapat
disekitar karyawan yang sedang terbentuk dan berubah dari
melakukan pekerjaan yang dapat lingkungan disekitarnya dan agar
memengaruhi pelaksanaan pekerjaan. kepribadian seseorang tersebut bisa
2. Kompensasi yang memadai mengarah ke perilaku atau sikap
kompensasi merupakan yang positif tentunya juga harus
sumber penghasilan utama bagi para didukung dengan norma atau
karyawan untuk menghidupi diri peraturan-peraturan yang harus
bersama keluarganya. Kompensasi ditaati di lingkungannya. Manusia
yang memadai merupakan alat atau seseorang yang berada didalam
motivasi yang paling ampuh bagi organisasi berusaha untuk
perusahaan untuk mendorong para menyesuaikan diri dengan
karyawan bekerja dengan baik. lingkungan organisasi tersebut
3. Supervisi yang baik dengan cara membentuk sifat, sikap
Fungsi supervisi dalam dan karakter agar nantinya seseorang
suatu pekerjaan adalah memberikan tersebut tidak berbenturan dengan
pengarahan, membimbing kerja para sikap dan perilaku masing-masing
karyawan, agar dapat melaksanakan individu.
kerja dengan baik tanpa membuat Menurut Edy Sutrisno
kesalahan. Dengan demikian, posisi (2010;2) budaya organisasi dapat
supervisi sangat dekat dengan para didefinisikan sebagai perangkat
karyawan, dan selalu menghadapai sistem nilai-nilai (values),
para karyawan dalam melaksanakan keyakinan-keyakinan (beliefs),
tugas sehari-hari. asumsi-asumsi (assumptions), atau
4. Adanya jaminan pekerjaan norma-norma yang telah berlaku
Semua orang akan mau lama, disepakati dan diikuti oleh
bekerja mati-matian mengorbankan anggota suatu organisasi sebagai
apa yang ada pada dirinya untuk pedoman perilaku dan pemecahan
perusahaan, kalau yang bersangkutan masalah-masalah organisasinya.
merasa ada jaminan karier yang jelas Budaya organisasi juga disebut
dalam melakukan pekerjaan. budaya perusahaan, yaitu
5. Status dan tanggung jawab seperangkat nilai-nilai atau norma-
Status atau kedudukan dalam norma yang telah relatif lama
jabatan tertentu merupakan dambaan berlakunya, di anut bersama oleh
setiap karyawan dalam bekerja. anggota organisasi (karyawan)
Mereka bukan hanya mengharapkan sebagai norma perilaku dalam
kompensasi semata, tetapi pada satu penyelesaian masalah-masalah
masa mereka juga berharap akan organisasi (perusahaan).
dapat kesempatan menduduki jabatan Budaya organisasi
dalam suatu perusahaan. mengandung unsur apa yang boleh

7
dilakukan dan apa yang tidak boleh perusahaan. Pendatang baru harus
dilakukan sehingga bisa dikatakan mempelajari tekhnik dan prosedur
sebagai pedoman atau acuan untuk yang ada agar diterima sebagai
menjalankan kegiatan maupun anggota kelompok yang berkembang.
aktivitas didalam organisasi tersebut. 6. Iklim Organisasi. Ini
Budaya organisasi didalam sebuah merupakan keseluruhan “perasaan”
perusahaan adalah sarana untuk yang disampaikan dengan
mempersatukan antar individu yang pengaturan yang bersifat fisik, cara
memiliki karakter dan sifat yang peserta berinteraksi, dan cara
berbeda-beda sehingga individu anggota organisasi berhubungan
dapat menjalankan dan dengan pelanggan dan individu dari
melaksanakan kegiatan secara luar.
bersama-sama yang sesuai dengan
prosedur dan aturan yang telah Kepemimpinan
ditetapkan oleh perusahaan atau Kepemimpinan adalah proses
organisasi. mempengaruhi atau memberi contoh
Menurut Luthans (2005) oleh pemimpin kepada bawahannya
budaya organisasi punya sejumlah dalam upaya untuk mencapai tujuan
karakteristik penting. Beberapa organisasi. Perilaku dari seorang
diantaranya adalah : pemimpin didalam sebuah pekerjaan
1. Aturan Perilaku yang maupun organisasi sangatlah penting
diamatai. Ketika anggota organisasi karena seorang pemimpin sangat
berinteraksi satu sama lain, mereka berpengaruh terhadap bawahannya
menggunakan bahasa, istilah, dan terutama terhadap kinerja. Salah satu
ritual umum yang berkaitan dengan faktor yang menyebabkan kinerja
rasa hormat dan cara berperilaku. karyawan tidak baik atau asal-asalan
2. Norma. Ada standart yaitu perilaku atau sikap pemimpin
perilaku, mencakup pedoman yang tidak baik yg tidak dapat
mengenai beberapa banyak pekerjaan memberikan contoh kepada
yang dilakukan, yang dalam banyak bawahanya, tidak mau menerima dan
perusahaan menjadi “jangan mendengarkan keluhan dan masukan
melakukan terlalu banyak;jangan bawahanya, hal ini mengakibatkan
terlalu sedikit.” karyawan merasa tidak nyaman
3. Nilai dominan. Organisasi dengan kepemimpinan tersebut
mendukung dan berharap peserta sehingga berdampak pada kinerja
membagikan nilai-nilai utama. karyawan.
Contoh khususnya adalah kualitas Menurut Edy Sutrisno (2009)
produk tinggi, sedikit absen, dan dalam suatu organisasi, faktor
efisieni tinggi. kepemimpinan memegang peranan
4. Filosofi. Terdapat kebijakan yang penting karena pemimpin itulah
yang membentuk kepercayaan yang akan menggerakkan dan
organisasi mengenai bagaimana mengarahkan organisasi dalam
karyawan dan atau pelanggan mencapai tujuan dan sekaligus
diperlakukan. merupakan tugas yang tidak mudah.
5. Aturan. terdapat pedoman Tidak mudah, karena harus
ketat berkaitan dengan pencapaian memahami setiap perilaku bawahan

8
Motivasi Kerja (X1)

Kinerja Karyawan
yang berbeda-beda. Sedangkan Bagian Akuntansi
menurut Veithzal Rivai (2003;2) Budaya Organisasi
definisi kepemimpinan secara luas (X2) (Y)
adalah meliputi proses
mempengaruhi dalam menentukan
tujuan organisasi, memotivasi
perilaku pengikut untuk mencapai Kepemimpinan
tujuan, mempengaruhi untuk (X3)
memperbaiki kelompok dan
budayanya. METODE PENELITIAN
HIPOTESIS Rancangan Penelitian
H1: Motivasi kerja berpengaruh Penelitian ini termasuk
positif terhadap kinerja karyawan dalam penelitian kuantitatif.
bagian akuntansi. Penelitian kuantitatif adalah
H2: Budaya organisasi berpengaruh penelitian yang menggunakan angka-
positif terhadap kinerja karyawan angka yang dapat diolah dengan
bagian akuntansi. menggunakan alat uji statistik.
H3: Kepemimpinan berpengaruh Dari sumber data yang
positif terhadap kinerja karyawan diambil penelitian ini dikatakan
bagian akuntansi. sebagai penelitian secara langsung
melalui instrumen atau media
kuesioner. Data primer merupakan
Kerangka Pemikiran sumber data penelitian yang
Berdasarkan tinjauan dan diperoleh secara langsung dari
referensi dari beberapa penelitian sumber asli (tidak melakukan media
terdahulu, maka dapat disusun suatu perantara) (Nur Indrianto dan
kerangka pemikiran dalam penelitian Bambang Supomo, 1999).
saat ini. Dalam uraian pemikiran
yang sudah dijelaskan diatas maka Batasan Penelitian
dapat diperjelas melalui variabel Dalam pelaksanaan
pengaruh motivasi kera, komitmen penelitian ini agar ruang lingkup
kerja, budaya organisasi dan pembahasanya lebih jelas maka ada
kepemimpinan terhadap kinerja beberapa batasan-batasan penelitian,
karyawan, secara skema dapat diantaranya adalah :
digambarkakan sebagai berikut : 1. Penelitian saat ini hanya
Gambar 2.1 menggunakan kinerja karyawan
KerangkaPemikiran bagian akuntansi sebagai variabel
dependen.
2. Dalam penelitian ini
responden yang diambil hanya pada
alumni STIE Perbanas yang sudah
bekerja dan bekerja di bagian
akuntansi.

9
Identifikasi Variabel Variabel independen adalah
Definisi operasional variabel variabel bebas yang akan
dalam penelitian ini adalah sebagai mempengaruhi variabel dependen.
berikut:
1. Variabel Terikat (Dependen) 1. Motivasi kerja (X1)
Y: Setiap kegitan yang dilakukan oleh
Y = Kinerja karyawan bagian manusia atau seseorang tentunya
akuntansi tidak akan lepas dari dorongan atau
2. Variabel Bebas (Independen) keinginan untuk mencapai tujuan
X: tertentu. Menurut Robbins Stephen
X1 = Motivasi kerja P. (2008) motivasi sebagai proses
X2 = Budaya organisasi yang menjelaskan intensitas, arah,
X3 = Kepemimpinan dan ketekunan seorang individu
untuk mencapai tujuannya.
Definisi Operasional dan
Pengukuran Variabel 2. Budaya organisasi (X2)
Definisi operasional Dalam kehidupan sehari-hari
variabel yang diamati dalam seseorang tidak akan pernah terlepas
penelitian ini adalah sebagai berikut : dari lingkungannya, baik lingkungan
di sekitar rumah maupun lingkungan
Variabel dependen (variabel Y) diliar rumah. Kepribadian seseorang
Variabel dependen adalah variabel dapat terbentuk dan berubah dari
terikat yang dipengaruhi oleh lingkungan disekitarnya dan agar
variabel independen. Dalam kepribadian seseorang tersebut bisa
penelitian ini variabel dependennya mengarah ke perilaku atau sikap
adalah kinerja karyawan. Menurut yang positif tentunya juga harus
Mangkunegara (2001:67) kinerja didukung dengan norma atau
dapat didefinisikan sebagai hasil peraturan-peraturan yang harus
kerja secara kualitas dan kuantitas ditaati di lingkungannya. Menurut
yang dapat dicapai oleh seseorang Beach (1993:12) Kebudayaan
pegawai dalam melaksanakan tugas merupakan inti dari apa yang penting
sesuai dengan tanggung jawab yang dalam organisasi. Seperti aktivitas
diberikan kepadanya. Berbagai memberi perintah dan larangan serta
macam jenis pekrjaan yang diberikan menggambarkan sesuatu yang
dan dilakukan oleh karyawan dilakukan dan tidak dilakukan yang
tentunya membutuhkan kriteria yang mengatur perilaku anggota.
jelas, karena setiap pekerjaan
mempunyai aturan dan standart yang 3. Kepemimpinan (X3)
berbeda-beda tentang pencapaian Kepemimpinan adalah proses
hasil target dan tujuannya. Semakin mempengaruhi atau memberi contoh
rumit jenis pekerjaan, maka standart oleh pemimpin kepada bawahannya
prosedur operasionalnya juga akan dalam upaya untuk mencapai tujuan
semakin tinggi dan harus dipenuhi. organisasi.Menurut Edy Sutrisno
(2009) Dalam suatu organisasi,
Variabelindependen (varibel X)
faktor kepemimpinan memegang
peranan yang penting karena

10
pemimpin itulah yang akan Dengan penyebaran kuesioner
menggerakkan dan mengarahkan melalui email dan dititpkan kepada
organisasi dalam mencapai tujuan rekan atau teman dengan lama
dan sekaligus merupakan tugas yang penyebaran selama dua minggu.
tidak mudah. Tidak mudah, karena
harus memahami setiap perilaku Data dan Metoda Pengumpulan
bawahan yang berbeda-beda. Data
Jenis data yang diperluakan
Populasi, sampel dan Teknik dalam penelitian ini adalah data
Pengambilan Sampel primer. Data primer adalah data yang
Teknik pengambilan sampel diperoleh secara langsung dari
yang digunakan dalam penelitian ini sumbernya atau responden dan tidak
adalah purposive sampling dan melalui perantara, dengan
convenience sampling. Purposive menggunakan alat yaitu kuesioner.
sampling adalah pengambilan sampel Kuesioner adalah alat instrument
terarah atau bersasaran, yaitu dengan pengumpulan data yang dilakukan
menggunakan alat instrumen dengan cara memberi pertanyaan-
kuesioner yang langsung diisi oleh pertanyaan kepada responden yang
responden sesuai dengan pertanyaan telah disiapkan dan responden
yang sudah disediakan didalam langsung dapat memilih jawaban
kuesioner. Sedangkan convenience yang sudah disediakan sesuai dengan
sampling adalah metode kemudahan, persepsinya.
metode kemudahan digunakan dalam
penelitiaan saat ini dengan alasan ANALISIS DATA DAN
keterbatasan jumlah alumni STIE PEMBAHASAN
Perbanas Surabaya yang ditemui atau Analisis data merupakan
dijumpai untuk dapat dijadikan suatu proses penyederhanaan data
sebagai responden, oleh karena itu dalam bentuk yang lebih mudah
peneliti membatasi banyaknya dibaca. Teknik analisis dalam
responden yang hanya dapat ditemui penelitian saat ini adalah
atau dijumpai saja. menggunakan analisis kuantitatif,
Populasi yang akan diambil analisis kuantitatif adalah analisis
nantinya adalah alumni STIE data-data dalam bentuk angka-angka
Perbanas Surabaya yang sudah dan pembahasannya melalui
bekerja dan bekerja dibagian penghitungan statistik berdasarkan
akuntansi. Alumni STIE Perbanas jawaban kuesioner dari responden.
Surabaya dalam penelitian saat ini Dengan menggunakan metode
dijadikan sebagai responden kuantitatif diharapkan akan
dikarenakan populasi dalam didaptkan hasil pengukuran yang
penyebaran kuesioner ruang lebih akurat terhadap respon yang
lingkupnya dapat langsung menuju diberikan oleh responden, sehingga
atau tepat pada sasaran yaitu alumni data yang terbentuk angka tersebut
STIE Perbanas Surabaya. Teknik dapat diolah dengan manggunakan
pengambilan sample dilakukan metode statistik SPSS 19.
dengan cara meminta data alumni
dari PCC (Perbanas Carier Centre). Pengujian Instrumen
Pengujian Reliabilitas

11
Reliabilitas adalah alat Uji signifikansi dilakukan
untuk mengukur suatu kuesioner dengan membandingkan nilai r
yang merupakan indikator dari hitung dengan r table untuk degree of
variabel atau konstruk. Suatu freedom (df) = n-2, dalam hal ini n
kuesioner dikatakan reliabel atau adalah jumplah sample.
handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konstan Uji Asumsi Klasik
atau stabil dari waktu kewaktu Uji Normalitas
(Imam Ghozali, 2011). Uji normalitas bertujuan
Pengukuran reliabilitas untuk menguji apakah dalam model
dapat dilakukan dengan cara One regresi, variabel pengganggu
shot atau pengukuran sekali saja. (motivasi kerja, budaya organisasi
Disini pengukurannya hanya sekali dan kepemimpinan) atau residual
dan kemudian hasilnya dibandingkan memiliki distribusi normal. Seperti
dengan pertanyaan lain atau diketahui bahwa uji t dan F
mengukur korelasi antar jawaban mengasumsikan bahwa nilai residual
pertanyaan. SPSS memberikan mengikuti distribusi normal. Kalau
fasilitas untuk mengukur reliabilitas asumsi ini dilanggar maka uji
dengan uji statistik Cronbach Alpha statistik menjadi tidak valid untuk
suatu konstruk atau variabel jumlah sampel kecil (Ghozali,2011).
dikatakan reliabel jika memberikan Salah satu cara termudah untuk
nilai cronbanch Alpha > 0.70 melihat normalitas residual adalah
(Nunnally dalam Ghozali;2011) dengan melihat grafik histogram
yang membandingkan antara data
Pengujian Validitas observasi dengan distribusi yang
Uji validitas digunakan mendekati distribusi normal. Namun
untuk mengukur sah atau valid demikian hanya dengan melihat
tidaknya suatu kuesioner. Suatu histogram hal ini dapat menyesatkan
kuesioner dikatakan valid jika khususnya untuk jumlah sampel yang
pertanyaan pada kuesioner mampu kecil. Metode yang lebih handal
untuk mengungkapkan sesuatu yang adalah dengan melihat normal
akan diukur oleh kuesioner tersebut probability plot yang
(Ghozali, 2011;52). membandingkan distribusi kumulatif
Untuk mengukur validitas dapat dari distribusi normal. Distribusi
dilakukan dengan cara melakukan normal akan membentuk satu garis
korelasi antar skor butir pertanyaan lurus diagonal, dan ploting data
dengan total skor konstruk atau residual akan dibandingkan dengan
variabel. Hipotesis yang diajukan garis diagonal. Jika distribusi data
adalah : residual normal, maka garis yang
menggambarkan data sesungguhnya
Ho : Skor butir pertanyaan akan mengikuti garis diagonalnya.
berkorelasi positif dengan total skor
konstruk Analisis Regresi Linier Berganda
Ha : Skor butir pertanyaan tidak Analisis regresi linier
berkorelasi positif dengan total skor berganda digunakan untuk
konstruk. mengetahui seberapa besar pengaruh

12
variabel bebas yaitu : motivasi kerja Uji statistik F pada dasarnya
(X1), budaya organisasi (X2) dan menunjukkan apakah semua variabel
kepemimpinan (X3) terhadap independen atau bebas (motivasi
variabel terikatnya yaitu kinerja kerja, budaya organisasi dan
karyawan bagian akuntansi (Y). kepemimpinan) yang dimasukkan
Persamaan regresi linier berganda dalam model mempunyai pengaruh
yaitu sebagai berikut (Ghozali;2011); secara bersama-sama terhadap
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e variabel dependen/terikat (kinerja
Dimana : karyawan bagian akuntansi)
Y = Variabel dependen (Ghozali;2011). Dalam penelitian
(kinerja karyawan bagian akuntansi) saat ini hipotesis yang hendak diuji
a = Konstanta adalah :
b1, b2, b3 = Koefisien garis Ho : Variabel independen (motivasi
regresi kerja, budaya organisasi, dan
X1, X2, X3 = Variabel kepemimpinan) bukan merupakan
independen (motivasi kerja, budaya penjelas yang signifikan terhadap
organisasi dan kepemimpinan) variabel dependen (kinerja karyawan
e = error/variabel bagian akuntansi).
pengganggu
Ha : Variabel independen (motivasi
Pengujian Hipotesis kerja, budaya organisasi, dan
Koefisien Determinasi kepemimpinan) secara simultan
Koefisien dterminasi (R2) merupakan penjelas yang signifikan
pada intinya mengukur seberapa jauh terhadap variabel dependen (kinerja
kemampuan model dalam karyawan bagian akuntansi).
menerangkan variasi variabel
Dasar pengambilan keputusan :
dependen (Ghozali;2011). Nilai
koefisien determinasi adalah antara a. Apabila angka probabilitas
nol dan satu. Nilai R2 yang kecil signifikansi > 0.05, maka Ho
berarti kemampuan variabel-variabel diterima dan Ha ditolak.
independen (motivasi kerja, budaya
organisasi dan kepemimpinan) dalam Apabila angka probabilitas
menjelaskan variasi variabel signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak
dependen (kinerja karyawan bagian dan Ha diterima.
akuntansi) amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel- Uji Signifikan Parameter
variabel independen (motivasi kerja, Individual (Uji Statistik t)
budaya organisasi dan Uji statistik t pada dasarnya
kepemimpinan) memberikan hampir menunjukkan seberapa jauh
semua informasi yang dibutuhkan pengaruh satu variabel
untuk memprediksi variasi variabel penjelas/independen X1, X2 dan X3
dependen (kinerja karyawan bagian (motivasi kerja, budaya organisasi
akuntansi). dan kepemimpinan) secara individual
dalam menerangkan variasi variabel
Uji Signifikan Simultan (Uji dependen Y (kinerja karyawan
Statistik F) bagian akuntansi) (Ghozali;2011).
Hipotesis yang hendak diuji adalah :

13
Ho : Variabel independen (motivasi Analisis Deskriptif
kerja, budaya organisasi dan motivasi kerja menunjukkan
kepemimpinan) bukan merupakan nilai rata-rata 38,35 dengan standard
penjelas yang signifikan terhadap deviasi sebesar 3,024 dan dengan
variabel dependen (kinerja karyawan nilai jawaban responden antara 32-
bagian akuntansi). 35. Pada variabel kedua budaya
organisasi menunjukkan nilai rata-
Ha : Variabel independen (motivasi rata 41,56 dengan standard deviasi
kerja, budaya organisasi dan 3,047 dan dengan nilai jawaban
kepemimpinan) merupakan penjelas responden antara 35-48. Pada
yang signifikan terhadap variabel variabel ketiga kepemimpinan
dependen (kinerja karyawan bagian menunjukkan nilai rata-rata 41,03
akuntansi). dengan standard deviasi 3,802 dan
dengan nilai jawaban responden
Dasar pengambilan keputusan :
anatara 36-49. Pada variabel keempat
a. Apabila angka probabilitas menunjukkan nilai rata-rata 41,97
signifikansi > 0.05, maka Ho dengan standard deviasi 3,656 dan
diterima dan Ha ditolak. dengan nilai responden antara 34-48.

Apabila angka probabilitas Deskripsi Variabel


signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak Kinerja Karyawan
dan Ha diterima. Responden lebih banyak
memberikan tanggapan setuju
Penelitian saat ini dengon skor item 179 atau sebesar
menggunakan data primer dengan 53%, sesuai dengan apa yang telah
media kuesioner. Kuesioner yang dirasakan responden.
disebarkan terhadap responden
alumni STIE Perbanas yaitu Motivasi Kerja
sebanyak 60 kuesioner dan hanya Responden lebih banyak
kembali sebanyak 34 kuesioner. memberikan tanggapan setuju
dengan skor item 202 atau sebesar
Berdasarkan kuesioner yang 59%.
kembali jumlah responden berusia 22
tahun sebanyak 18 responden atau Budaya Organisasi
53%, diikuti dengan usia 23 tahun Responden lebih banyak
sebanyak 6 responden atau 18%, usia memberikan tanggapan setuju
21 tahun dan diatas 23 tahun sama- dengan skor item 222 atau sebesar
sama sebanyak 4 responden atau 65%.
12% dan usia 20 tahun sebanyak 2
responden atau 6%. Berdasarkan Kepemimpinan
jenis kelamin responden perempuan Responden lebih banyak
sebanya 21 responden atau 62% dan memberikan tanggapan setuju
laki-laki sebanyak 13 responden atau dengan skor item 220 atau sebesar
38%. Berdasarkan pendidikan 65%, sesuai dengan apa yang telah
responden starata I sebanyak 33 atau dirasakan oleh responden.
sebesar 97% dan responden diploma
III sebanyak 1 responden atau 3%.

14
Uji Validitas Analisis Regresi Linier Berganda
Berdasarkan hasil uji validitas Berdasarkan tabel diatas persamaan
menunjukkan bahwa korelasi antara regresi yang terbentuk adalah :
masing-masing pertanyaan terhadap Persamaan regresi linier berganda
total skor konstruk dari setiap yaitu sebagai berikut (Ghozali;2011);
variabel menunjukkan hasil yang Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
signifikan. Hasil ini dapat dilihat Y = 10,357 + 0,567 motivasi kerja –
bahwa r hitunglebih besar dari r 0,070 budaya organisasi + 0,312
tabel. Jadi dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan+e
semua item pertanyaan valid.
Dimana :
Uji Reliabilitas Y = Variabel dependen
Berdasatkan uji reliabilitas pada tabel (kinerja karyawan bagian akuntansi)
diatas menunjukkan bahwa semua a = Konstanta
variabel memiliki nilai Cronbach’s b1, b2, b3 = Koefisien garis
Alpha diatas 0,70. Hasil ini dapat regresi
dikatakan bahwa item-item pada X1, X2, X3 = Variabel
setiap variabel dikatakan reliabel, independen (motivasi kerja, budaya
sehingga item-item pada setiap organisasi dan kepemimpinan)
variabel dapat digunakan menjadi e = error/variabel
alat ukur. pengganggu
Dari persamaan diatas dijelaskan
Uji Normalitas sebagai berikut :
1. Dari persamaan regresi linier
berganda diatas variabel motivasi
kerja dan kepemimpinan
menunjukkan koefisien yang
bertanda positif, sedangkan variabel
budaya organisasi menunjukan tanda
negatif terhadap kinerja karyawan
bagian akuntansi.
2. Koefisien variabel motivasi
kerja sebesar 0,567, menunjukkan
bahwa jika motivasi kerja semakin
baik dengan asumsi lain variabel lain
Uji normalitas data diatas dapat tetap maka kinerja karyawan bagian
dilihat dengan cara memperhatikan akuntansi akan mengalami
titik-titik pada Normal P-Plot of peningkatan.
Regression Standardized Residual 3. Koefisien variabel budaya
dari variabel terikat. Hasil dari uji organisasi sebesar -0,070,
normalitas pada gambar diatas menunjukkan bahwa jika budaya
menunjukkan bahwa data menyebar organisasi semakin menurun dengan
mengikuti dan mendekati garis asumsi lain variabel lain tetap maka
diagonal, sehingga model regresi variabel kinerja karyawan bagian
diatas dapat dinyatakan normal. akuntansi akan mengalami
penurunan.

15
4. Koefisien variabel
kepemimpinan sebesar 0,312,
menunjukkan bahwa jika
kepemimpinan semakin baik dengan
asumsi lain variabel lain tetap maka
kinerja karyawan bagian akuntansi
akan mengalami peningkatan.

Koefisien Determinasi
Tabel 1
b
Model Summary

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate
a
1 .650 .423 .365 2.913

a. Predictors: (Constant), KEPEMIMPINAN, MOTIVASIKERJA, BUDAYAORGANISASI

b. Dependent Variable: KINERJAKARYAWAN

Uji Statistik Simultan F


Tabel 2
b
ANOVA
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 186.373 3 62.124 7.320 .001
Residual 254.598 30 8.487

Total 440.971 33
a. Predictors: (Constant), KEPEMIMPINAN, MOTIVASIKERJA, BUDAYAORGANISASI
b. Dependent Variable: KINERJAKARYAWAN

Uji Statistik Simultan t


Tabel 3
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 10.357 7.477 1.385 .176

MOTIVASIKERJA .567 .228 .469 2.488 .019


BUDAYAORGANISA -.070 .241 -.059 -.291 .773
SI
KEPEMIMPINAN .312 .168 .324 1.859 .073

16
Uji Statistik Simultan t
Tabel 3
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 10.357 7.477 1.385 .176

MOTIVASIKERJA .567 .228 .469 2.488 .019


BUDAYAORGANISA -.070 .241 -.059 -.291 .773
SI
KEPEMIMPINAN .312 .168 .324 1.859 .073
a. Dependent Variable: KINERJAKARYAWAN
Berdasarkan hasil sebesar 2,488 dengan standardized
perhitungan regresi pada tabel 1 coefisients beta 0,469 dan memiliki
diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi 0,019 atau lebih
koefisien determinasi adjusted r kecil dari 0,05 yang berarti Ho
square sebesar 0,365 atau 36%. Hasil ditolak. Dari hasil tersebut dapat
tersebut menunjukkan bahwa 36% disimpulkan bahwa variabel motivasi
variasi variabel kinerja karyawan kerja mempengaruhi kinerja
bagian akuntansi dapat dijelaskan karyawan bagian akuntansi.
oleh variabel motivasi kerja, budaya 2. Budaya Organisasi
organisasi serta kepemimpinan dan Pada variabel independen X2
sisanya sebesar 64% dijelaskan oleh budaya organisasi memiliki nilai t
variabel lain yang tidak dijelaskan sebesar -0,291 dengan standardized
dalam penelitian saat ini. coefisients beta -0,059 dan memiliki
Berdasarkan hasil dari uji F nilai signifikansi 0,773 atau lebih
pada tabel 2 diatas dapat dilihat nilai besar dari 0,05 yang berarti Ho
F hitung adalah 7,320. Dengan diterima. Dari hasil tersebut dapat
menggunakan batas signifikansi 0,05 disimpulkan bahwa variabel budaya
dan dengan melihat hasil uji F organisasi tidak mempengaruhi
tersebut diatas dapat dilihat bahwa kinerja karyawan bagian akuntansi.
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 3. Kepemimpinan
yaitu 0,001. Hasil tersebut Pada variabel independen X3
menunjukkan bahwa secara simultan kepemimpinan memiliki nilai t
variabel motivasi kerja, budaya sebesar 1,859 dengan standardized
organisasi dan kepemimpinan coefisients beta 0,324 dan memiliki
mempunyai pengaruh bersama-sama nilai signifikansi 0,073 atau lebih
terhadap variabel kinerja karyawan besar dari 0,05 yang berarti Ho
bagian akuntansi. diterima. Dari hasil tersebut dapat
Berdasarkan pada tabel 3 uji t disimpulkan bahwa variabel
diatas maka dapat dilihat hasil dari kepemimpinan tidak mempengaruhi
regresi linier berganda sebagai kinerja karyawan bagian akuntansi.
berikut :
1. Motivasi Kerja Kesimpulan Penelitian
Pada variabel independen X1 Dalam penelitiaan saat ini
motivasi kerja memiliki nilai t bertujuan untuk mengetahui apakah

17
terdapat pengaruh variabel dengan taraf signifikansi sebesar
independen (motivasi kerja, budaya 0,019 atau lebih kecil dari 0,05, yang
organisasi serta kepemimpinan) berarti bahwa hipotesis dalam
terhadap variabel dependen (kinerja penelitian ini menerima Ha dan
karyawan bagian akuntansi). Data menolak Ho.
yang digunakan dalam penelitian saat Dari hasil pengujian hipotesis
ini yaitu data primer dengan yang telah dilakukan memberikan
instrumen kuesioner, dan responden bukti bahwa tidak ada pengaruh
yang dipilih sebagai populasi adalah budaya organisasi dengan kinerja
alumni STIE Perbanas Surabaya karyawan bagian akuntansi.
yang bekerja dibagian akuntansi. Pengujian tersebut membuktikan
Dengan tekhnik pengambilan sampel bahwa budaya organisasi tidak
menggunan purposive sampling dan berpengaruh terhadap kinerja
convenience sampling. karyawan bagian akuntansi. Hal
Dari data primer yang tersebut ditunjukkan dengan
diperoleh kemudian dilakukan perhitungan yang telah dilakukan dan
pengolahan data. Untuk mengetahui diperoleh nilai koefisien sebesar -
dan mengukur valid atau tidaknya 0,070 dan nilai t hitung sebesar -
kuesioner tersebut maka dilakukan 0,2491 dengan taraf signifikansi
pengujian validitas, dan hasil sebesar 0,773 atau lebih besar dari
pengujian dalam penelitian saat ini 0,05, yang berarti bahwa hipotesis
data yang diolah dinyatakan valid, dalam penelitian ini menolak Ha dan
dan data dapat digunakan untuk menerima Ho.
pengujian selanjutnya. Kemudian Dari hasil pengujian hipotesis
dilakukan pengujian reliabilitas yang telah dilakukan memberikan
untuk mengetahui apakah jawaban bukti bahwa tidak terdapat pengaruh
responden konstan atau stabil dari antara kepemimpinan dengan kinerja
waktu ke waktu, dalam penelitian karyawan bagian akuntansi.
saat ini data yang diolah dinyatakan Pengujian tersebut membuktikan
reliabel. bahwa kepemimpinan tidak
Dari pembahasan yang telah berpengaruh terhadap kinerja
diuraikan diatas, maka dapat ditarik karyawan bagian akuntansi. Hal
kesimpulan sebagai berikut : tersebut ditunjukkan dengan
Dari hasil pengujian hipotesis yang perhitungan yang telah dilakukan dan
telah dilakukan memberikan bukti diperoleh nilai koefisien sebesar
bahwa terdapat pengaruh antara 0,312 dan nilai t hitung sebesar 1,859
motivasi kerja dengan kinerja dengan taraf signifikansi sebesar
karyawan bagian akuntansi. 0,073 atau lebih kecil dari 0,05, yang
Pengujian tersebut membuktikan berarti bahwa hipotesis dalam
bahwa motivasi kerja memberikan penelitian ini menolak Ha dan
pengaruh positif terhadap kinerja menerima Ho.
karyawan bagian akuntansi. Hal
tersebut ditunjukkan dengan Keterbatasan Penelitian
perhitungan yang telah dilakukan dan Dalam suatu penelitian yang
diperoleh nilai koefisien sebesar dilakukan tidak akan terlepas dari
0,567 dan nilai t hitung sebesar 2,488 keterbatasan-keterbatasan dalam

18
penelitian tersebut. Keterbatasan lainnya yang dapat mempengaruhi
dalam penelitian saat ini adalah variabel kinerja karyawan.
sebagai berikut :
1. Dalam penelitian saat ini DAFTAR RUJUKAN
variabel yang digunakan hanya tiga Arfan Ikhsan Lubis. 2011. Akuntansi
variabel yaitu motivasi kerja, budaya Keprilakuan. Jakarta: Salemba
organisasi serta kepemimpinan, Empat.
sehingga dari ketiga variabel tersebut Beach, Lee Roy. 1993. Making The
hanya mampu menjelaskan 36,5% Right Decision Organiztional
variabel kinerja karyawan bagian Culture, Vision and planning.
akuntansi. United States of America:
2. Variabel budaya organisasi Prentice-Hall Inc.
dalam penelitian saat ini ruang Brahmasari, Ida Ayu. Agus
lingkupnya terlalu luas, karena Suprayetno. 2008. Pengaruh
budaya organisasi disetiap tempat Motivasi Kerja, Kepemimpinan
bekerja berbeda-beda. an Budaya Organisasi
3. Responden pada penelitian Terhadap Kepuasan Kerja
ini hanya pada alumni STIE Karyawan serta
Perbanas Surabaya yang bekerja Dampaknyanya ada Kinerja
dibagian akuntansi, sehingga ruang Perusahaan (Studi kasus pada
lingkup untuk menjelaskan variabel PT. Pei Hai International
kinerja karyawan kurang luas karena Wiratama Indonesia. Jurnal
hanya alumni yang bekerja dibagian Manajemen dan
akuntansi. Kewirausahaan, Vol.10, No.2 .
4. Hasil dalam penelitian saat Dewi Ma'rifah. 2004. Pengaruh
ini menunjukan dua variabel budaya Motivasi Kerja Dan Budaya
organisasi dan kepemimpinan tidak Organisasi Terhadap Kinerja
signifikan. Pekerja Sosial Pada Unit
Pelaksana Teknis Dinas Sosial
Saran Provinsi Jawa Timur.
Saran yang diberikan pada penelitian Universitas Airlangga
saat ini adalah : Surabaya. Surabaya:
1. Untuk penelitian selanjutnya Universitas Airlangga.
diharapkan sampel yang akan dipilih Diana Sulianti K. L. Tobing. 2009.
untuk dijadikan responden ruang Pengaruh Komitmen
lingkupnya lebih luas dan lebih Organisasional dan Kepuasan
banyak. Kerja Terhadap Kinerja.
2. Untuk penelitian selanjutnya JURNAL MANAJEMEN DAN
diharapkan dapat menambah KEWIRAUSAHAAN, VOL.11,
variabel-variabel lain yang dapat NO. 1 , 31-37.
mempengaruhi kinerja karyawan, Edy Sutrisno. 2010. Budaya
misalnya seperti variabel disiplin Organisasi. Jakarta: Kencana
kerja, komitmen organisasional, Perdana Media Group.
kepuasan kerja, imbalan kerja, Edy Sutrisno. 2009. Manajemen
kepercayaan, kesetiaan dan variabel Sumber Daya Manusia.

19
Jakarta: Kencana Perdana Jakarta: PT Raja Grafindo
Media Group. Persada.
H.Teman Koesmono. 2005. Windy Aprilia Murty, Gunasti
Pengaruh Budaya Organisasi Hudiwinarsih. 2012. Pengaruh
Terhadap Motivasi Dan. Kompensasi, Motiasi Dan
JURNAL MANAJEMEN & Komitmen Organisasional
KEWIRAUSAHAAN, VOL. 7, Terhadap Kinerja Karyawan
NO. 2 , 171-188. Bagian Akuntansi (Studi Kasus
Imam Ghozali. 2011. Aplikasi Pada Perusahaan Manufaktur
Analisis Multivariate Dengan Di Surabaya). The Indonesian
Program IBM SPSS 19. Accounting Review, Vol 2,
Semarang: Universitas No.2 215-228.
Diponegoro.
Luthans, Fred. 2006. Perilaku
Organisasi. Edisi Pertama.
Yogyakarta.
Mangkunegara, AA Anwar Prabu.
2001. Manajemen Sumber
Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya.
Nur Indrianto dan Bambang
Supomo. 1999. Metodologi
Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi & Manajemen.
Yogyakarta: BPFE-
YOGYAKARTA.
Ramlan Ruvendi. 2005. IMBALAN
DAN GAYA
KEPEMIMPINAN
PENGARUHNYA
TERHADAP. Jurnal Ilmiah
Binaniaga Vol 01 No 1 .
S. Pantja Djati, Didit Darmawan.
2005. Pengaruh Kinerja
Karyawan Terhadap Kepuasan.
JURNAL MANAJEMEN &
KEWIRAUSAHAAN, VOL. 7,
NO. 1 , 48-59.
Stephen P. Robbins dan Timothy A.
Judge. 2008. Perilaku
Organisasi. Jakarta: Salemba
Empat.
Veithzal Rivai. 2003. Kepemimpinan
Dan Perilaku Organisasi.

20
1

You might also like