Evaluasi Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Hotel UNY 5 Lantai Di Yogyakarta

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 7

SEMESTA TEKNIKA

65
Vol. 21, No. 1, 65-71, Mei 2018 DOI: 10.18196/st.211212

Evaluasi Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Hotel UNY 5 Lantai


Di Yogyakarta
(Evaluation on Fire Protection System at UNY Hotel Building 5 Floors in Yogyakarta)

MUHAMMAD HERI ZULFIAR, AKHID GUNAWAN

ABSTRACT

Fire is an event that causes many losses. Fire in multi-storey buildings will cause many
losses. Some fire events in comersial multi-storey buildings can be used to be mitigation
reference to decrease fire risk. Hotel is one of comersial buildings that has a safety
standard to the occupants. One of the protection form is making protection for fire
hazard. This research is conducted at UNY Hotel located at Karangmalang Street
Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta. By this research, hopefully UNY Hotel can be
the reference of fire protection system for the others comersial buildings in
Yogyakarta.The purpose of this research is to assess the completeness of facilities and
infrastructure of fire protection system that available at UNY Hotel. The method is by
observation process and assessment of 4 parameters of reliability of building safety
system, that are site completeness, rescue device, active protection, and passive
protection with reference to Regulation of Minister of Public Works Number
26/PRT/M/2008 about Technical Requirement of Protection System Fire on Building and
Environment Building and Fire Safety Building Inspection Guidebook (Pd-T-11-2005-C)
from Research and Development Agency of Ministry of Public Works and several
related Indonesian National Standards.The results of the Reliability Building Safety
System is 91,60 which means the value of the reliability of the building at UNY Hotel is
good. So, UNY Hotel building can be used optimally and building users get protection
from fire building hazard.
Keywords: Fire, Building Reliability, Fire Protection System

disebabkan karena unsur desain bangunan yang


PENDAHULUAN
kurang baik.
Kebakaran merupakan suatu permasalahan yang Dalam pasal 4 Peraturan Menteri Pariwisata dan
tidak bisa lepas dari manusia. Kerugian yang Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor
diakibatkan oleh kebakaran tidak hanya berupa PM.53/HM.001/ MPEK/2013 tentang Standar
kerusakan bangunan saja, melainkan juga Usaha Hotel disebutkan bahwa setiap usaha
kerugian yang menyangkut moral dan jiwa hotel wajib memiliki sertifikat dan memenuhi
manusia. Beberapa penyebab kebakaran antara persyaratan standar usaha hotel. Salah satu
lain adalah rendahnya pemahaman dan tujuan standar usaha hotel adalah untuk
kesadaran masyarakat akan bahaya kebakaran, memberikan perlindungan kepada tamu,
kurangnya kesiapan masyarakat dalam pengusaha hotel, tenaga kerja, dan masyarakat,
menghadapi dan menanggulangi bahaya baik untuk keselamatan, kesehatan,
kebakaran, sistem penanganan kebakaran yang kenyamanan, keamanan, dan kemudahan dan
belum terwujud dan terintegrasi, serta pelestarian lingkungan hidup.
rendahnya prasarana dan sarana sistem proteksi
Guna melindungi keselamatan pengunjung/
kebakaran bangunan yang memadai. penghuni, bangunan hotel harus memiliki sistem
Kebakaran dapat mengakibatkan kematian, dan perlindungan sesuai dengan standar yang berlaku,
dapat pula menyebabkan keruntuhan struktur salah satunya adalah sistem proteksi kebakaran.
yang membahayakan. Kegagalan pengendalian Untuk itu perlu dilakukan evaluasi terhadap sistem
kebakaran dalam bangunan seringkali terjadi proteksi kebakaran dan kondisi
66 M. H. Zulfiar & A. Gunawan /Semesta Teknika, Vol. 21, No. 1, 65-71, Mei 2018

fisik sistem proteksi kebakaran yang ada pada METODE PENELITIAN


bangunan hotel.
Objek Penelitian
Definisi sistem proteksi kebakaran pada
bangunan gedung dan lingkungan menurut Penelitian ini dilakukan di Hotel UNY yang
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. beralamat di Jl Karangmalang, Caturtunggal,
26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis Depok, Sleman, Yogyakarta. Lokasi Hotel UNY
Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan dapat dikatakan sangat strategis, karena berada
Gedung dan Lingkungan adalah sistem yang di tengah kota Yogyakarta dan kampus UNY
terdiri atas peralatan, kelengkapan dan sarana, (Universitas Negeri Yogyakarta). Gambar 1
baik yang terpasang maupun pada bangunan menunjukkan denah bangunan penelitian.
yang digunakan baik untuk tujuan sistem
proteksi aktif, sistem proteksi pasif, maupun Pengumpulan Data
cara-cara pengelolaan dalam rangka melindungi
bangunan dan lingkungannya terhadap bahaya Pengumpulan data pada penelitian ini
kebakaran. Sistem proteksi kebakaran menggunakan 2 cara, yaitu:
digunakan untuk mendeteksi dan memadamkan
kebakaran sedini mungkin dengan 1. Data primer
menggunakan peralatan yang digerakkan secara Data primer diperoleh dengan cara
manual dan otomatis. memeriksa dan mencatat kondisi nyata dari
Menurut Pd-T-11-2005-C tentang Pemeriksaan sistem proteksi kebakaran yang ada, baik di
Keselamatan Kebakaran Gedung, komponen dalam maupun di luar gedung hotel, yang
utilitas antara lain adalah: meliputi jumlah setiap jenis komponen
sistem proteksi kebakaran untuk seluruh
1. Kelengkapan Tapak, komponennya yaitu bangunan gedung, jumlah setiap jenis
sumber air, jalan lingkungan, jarak antar komponen sistem proteksi kebakaran pada
bangunan serta hidran halaman. setiap tingkat, serta jumlah setiap jenis
2. Sarana Penyelamatan, komponennya yaitu komponen sistem proteksi kebakaran yang
jalan keluar, konstruksi jalan keluar dan rusak/tidak berfungsi.
landasan helikopter.
3. Sistem Proteksi Aktif, komponennya yaitu 2. Data sekunder
deteksi dan alarm kebakaran, siames Data sekunder diperoleh dari beberapa
connection, pemadam api ringan, hidran dokumen seperti data gedung dan denah
gedung, sprinkler, sistem pemadam luapan, bangunan.
pengendali asap, deteksi asap, pembuangan
asap, lift kebakaran, cahaya darurat dan Validasi Data
petunjuk arah, listrik darurat, dan ruang
pengendali operasi. Validasi data dilakukan dengan wawancara
4. Sistem Proteksi Pasif, komponennya yaitu dengan penyelenggara bangunan gedung.
ketahanan api struktur bangunan,
kompartemensasi ruang, serta pada Pengolahan Data
perlindungan bukaan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan Data-data yang diperoleh dari pengamatan
penilaian kelengkapan sarana dan prasarana langsung dan check list di lapangan selanjutnya
sistem proteksi kebakaran yang tersedia di digunakan untuk mengetahui penerapan
Hotel UNY 5 lantai di Yogyakarta. Penilaian komponen utilitas bangunan terhadap bahaya
dilakukan berdasarkan Buku Pedoman kebakaran berdasarkan Peraturan Menteri
Pemeriksaan Keselamatan Kebakaran Pekerjaan Umum No:26/PRT/M/2008 dan
Bangunan Gedung (Pd-T-11-2005-C) dari untuk mengetahui nilai keandalan sistem
Badan Penelitian dan Pengembangan keselamatan bangunan terhadap bahaya
Kementerian Pekerjaan Umum dan selanjutnya kebakaran berdasarkan Peraturan Pd–T–11–
diolah untuk mendapatkan Nilai Keandalan 2005–C tentang Pemeriksaan Keselamatan
Sistem Keselamatan Bangunan (NKSKB). Kebakaran Bangunan Gedung.
M. H. Zulfiar /Semesta Teknik, Vol. 21, No. 1, 65-71, Mei 2018 67

GAMBAR 1. Denah Hotel UNY

Kriteria Penilaian keandalan sistem keselamatan bangunan


(KSKB), yaitu:
Kondisi setiap komponen atau bagian
1. Penilaian komponen kelengkapan tapak.
bangunan harus dinilai dan dievaluasi. Nilai
kondisi komponen proteksi kebakaran 2. Penilaian komponen sarana
bangunan dibagi dalam 3 tingkat, yaitu: penyelamatan.
1. Baik : “B” (dengan ekuivalensi nilai B 3. Penilaian komponen proteksi aktif.
adalah 100).
4. Penilaian komponen proteksi pasif.
2. Cukup : “C” (dengan ekuivalensi nilai C
adalah 80).
3. atau Kurang : “K” (dengan ekuivalensi HASIL DAN PEMBAHASAN
nilai K adalah 60).
Kriteria-kriteria pada Tabel 1 dipergunakan Penilaian Komponen Kelengkapan Tapak
sebagai bahan acuan praktis penilaian kondisi
proteksi kebakaran bangunan yang dilakukan Penilaian komponen kelengkapan tapak
oleh petugas pengelola bangunan. secara menyeluruh seperti yang ditunjukkan
pada Tabel 2 memberikan hasil sebesar 23,85
Penilaian didasarkan pada kriteria atau
dengan nilai standar maksimal 25. Penilaian
pembatasan kondisi komponen bangunan
yang dianggap cukup yaitu jarak antar
yang dikelompokkan menjadi 4 parameter
bangunan.

TABEL 1. Penilaian Audit Kebakaran

Nilai Kesesuaian Keandalan


>80–100 Sesuai persyaratan Baik (B)
60–80 Terpasang, tetapi ada sebagian kecil Cukup (C)
Instalasi yang tidak sesuai persyaratan
< 60 Tidak sesuai sama sekali Kurang (K)
Sumber : Balitbang PU, 2005
TABEL 2. Penilaian Komponen Tapak

No KSKB/ Hasil Standar Bobot Nilai Jumlah


SUB KSKB Penilaian Kondisi Nilai
KelengkapanTapak 25
1 Sumber Air B 100 27 6,75
2 Jalan lingkungan B 100 25 6,25
3 Jarak antar bangunan C 80 23 4,60
4 Hidran halaman B 100 25 6,25
Jumlah 23,85
68 M. H. Zulfiar & A. Gunawan /Semesta Teknika, Vol. 21, No. 1, 65-71, Mei 2018

1. Sumber air Penilaian komponen sarana penyelamatan secara


menyeluruh seperti yang ditunjukkan pada Tabel
Terdapat 2 sumber mata air berasal dari sumur
3 memberikan hasil 25,00 dengan nilai standar
dalam. Untuk memenuhi kebutuhan utama air
maksimal 25.
menggunakan 1 sumur dalam yang terletak di
sisi timur hotel, sedangkan satu sumur dalam 1. Jalan keluar
lain sebagai cadangan. Nilai : baik.
Jalan keluar merupakan sarana untuk
2. Jalan lingkungan evakuasi/menyelamatkan diri dari bahaya
kebakaran. Pada Hotel UNY sebagian besar
Untuk melakukan proteksi terhadap
kriteria sudah terpenuhi, diantaranya tersedia 2
meluasnya kebakaran dan memudahkan
tangga darurat pada setiap lantainya. Lobby
operasi pemadaman, maka di dalam
bebas asap sesuai penilaian belum tersedia.
lingkungan bangunan gedung harus tersedia
Nilai: baik.
jalan lingkungan dengan perkerasan agar dapat
dilalui oleh kendaraan pemadam kebakaran. 2. Konstruksi jalan keluar
Pada hotel UNY Jalan lingkungan berada di
Konstruksi jalan keluar dan tangga darurat
sisi barat gedung dengan lebar 6,7 m serta
menggunakan beton tahan api. Pada umumnya
jalan masuk dengan lebar 5,3 m dan semuanya
kondisi tangga darurat sudah sesuai dengan
sudah diberi perkerasan. Nilai : baik.
standar yang ditetapkan, namun di beberapa
3. Jarak antar bangunan titik, ruangan kosong di balik pintu darurat
digunakan untuk meletakkan beberapa
Dalam upaya melakukan proteksi terhadap
peralatan kebutuhan hotel. Dalam peraturan
meluasnya kebakaran ditentukan jarak
yang berlaku dinyatakan bahwa tidak
minimum antar bangunan gedung. Sisi utara
diperbolehkan adanya benda-benda yang
berjarak 11 m dengan pemukiman/pertokoan.
menghalangi jalan evakuasi jika terjadi
Sisi timur berjarak 1,9 m dengan gedung
kebakaran. Nilai : baik.
Fakultas Ekonomi UNY. Sisi selatan berjarak
13 m dengan gedung Fakultas MIPA UNY. 3. Landasan helikopter
Sisi barat berbatasan dengan gedung sebelah
Landasan helikopter untuk gedung Hotel UNY
utara jarak 1,2 m dengan bangunan kopma
ini tidak diperlukan dikarenakan persyaratan
UNY, dan gedung sebelah selatan pada sisi
untuk landasan helikopter hanya untuk gedung
barat berhimpit dengan bangunan lama. Nilai :
dengan ketinggian minimal 60 m. Nilai : tidak
cukup.
ada nilai.
4. Hidran halaman
Penilaian Komponen Proteksi Aktif
Terdapat 4 unit hidran halaman terpasang
dengan kondisi layak, mudah dijangkau serta Penilaian komponen proteksi aktif secara
berfungsi secara sempurna dengan tekanan
menyeluruh seperti ditunjukkan pada Tabel 4
sesuai dengan persyaratan. Nilai : baik.
memberikan hasil 20,08 dengan nilai standar
maksimal 24.
Penilaian Komponen Sarana Penyelamatan

TABEL 3. Penilaian Komponen Sarana Penyelamatan

No KSKB/ Hasil Standar Bobot Nilai Jumlah


SUB KSKB Penilaian Kondisi Nilai
Sarana Penyelamatan 25

1 Jalan keluar B 100 38 13,01


2 Konstruksi jalan keluar B 100 35 11,99
3 Landasan helikopter - - 0 -
Jumlah 25,00
M. H. Zulfiar /Semesta Teknik, Vol. 21, No. 1, 65-71, Mei 2018 69
TABEL 4. Penilaian Komponen Proteksi Aktif

No KSKB/ Hasil Standar Bobot Nilai Jumlah


SUB KSKB Penilaian Kondisi Nilai
Komponen Proteksi Aktif 24
1 Deteksi dan alarm B 100 8 2,06
2 Siames Conection B 100 8 2,06
3 Pemadam Api Ringan C 80 8 1,65
4 Hidran gedung B 100 8 2,06
5 Sprinkler B 100 8 2,06
6 Sistem pemadam luapan K 60 7 1,08
7 Pengendali asap K 60 8 1,24
8 Deteksi asap C 80 8 1,65
9 Pembuangan asap K 60 7 1,08
10 Lift kebakaran - - - -
11 Cahaya darurat dan petunjuk arah K 60 8 1,24
12 Listrik darurat B 100 8 2,06
13 Ruang pengendali operasi B 100 7 1,81
Jumlah 20,08

Beberapa komponen bernilai kurang yaitu sistem digunakan, namun jarak penempatan antar
pemadam luapan, pengendali asap, cahaya darurat APAR belum semua sesuai dengan peraturan.
dan petunjuk arah serta pembuangan asap. Nilai : cukup.
Penilaian kurang pada sistem pemadam luapan
4. Hidran gedung
akan berdampak mempercepat menjalarnya api.
Penilaian kurang pada pengendalian asap akan Hidran gedung tersedia sebanyak 9 unit dan
berdampak pada penyebaran asap dalam ruangan terpasang pada lantai 1 sebanyak 2 unit, lantai
lain. Penilaian kurang pada cahaya darurat dan 2 sebanyak 1 unit, lantai 3 sebanyak 2 unit,
petunjuk arah serta pembuangan asap akan lantai 4 sebanyak 2 unit serta di lantai 5
berdampak mengganggu proses evakuasi dan sebanyak 2 unit. Dari kesembilan hidran
upaya pemadaman. gedung tersebut semuanya dalam kondisi
layak dan lengkap dengan peralatan berupa
1. Deteksi dan alarm
nozzle maupun selang sepanjang 30 m. Nilai :
Deteksi dan alarm pada bangunan ini terdiri baik.
atas alarm, alat pemicu manual alarm, detektor
5. Sprinkler
panas dan detektor asap dengan perletakan
disetiap lantai sudah sesuai dengan Jumlah keseluruhan sprinkler terdapat 190
persyaratan yang berlaku dan dalam kondisi buah, terpasang pada seluruh ruangan
layak. Nilai : baik. bangunan hotel UNY dengan perletakan sesuai
persyaratan. Nilai : baik.
2. Siames Conection
6. Sistem pemadam luapan
Merupakan sebuah sambungan selang untuk
menyuplai air dari mobil pemadam kebakaran. Sistem tersebut berlaku untuk
Siames Conection tersedia 1 unit jenis ruangan/bangunan yang memerlukan sistem
coupling machino, terletak pada sisi barat khusus seperti ruang komunikasi, ruang
gedung di tepi Jalan Karangmalang komputer, ruang magnetik, ruang elektronik,
Yogyakarta sangat mudah untuk dijangkau dan dan lainnya. Sistem pemadam khusus dapat
dalam kondisi layak. Nilai: baik. berupa gas, busa, dan bubuk kering. Gedung
ini tidak dilengkapi dengan sistem pemadam
3. Pemadam api ringan luapan. Nilai : kurang.
Pemadam api ringan menggunakan APAR 7. Pengendali asap
jenis dry chemical powder kapasitas 3,5 kg
sebanyak 13 buah dan diletakkan tersebar Pengendali asap merupakan suatu alat yang
pada setiap lantai. Umumnya alat pemadam berfungsi untuk mengendalikan asap yang
api ringan dalam kondisi layak untuk terdapat di dalam ruangan pada saat terjadi
70 M. H. Zulfiar & A. Gunawan /Semesta Teknika, Vol. 21, No. 1, 65-71, Mei 2018

kebakaran. Hal ini mengingat bahwa asap Peralatan yang terdapat dalam ruang
tersebut dapat membahayakan jiwa orang yang pengendali operasi diantaranya monitor
berada di dalam gedung. Alat ini berupa pemantau, sound system, alat komunikasi,
kipas/fan yang berputar setelah aktifnya panel kontrol alarm, dan panel kontrol
detektor asap. Gedung ini tidak dilengkapi kelistrikan yang dapat memantau langsung
dengan pengendali asap. Nilai : kurang. bahaya kebakaran yang terjadi dan mampu
bereaksi dengan cepat langsung dari
8. Deteksi asap
pengendali operasi secara otomatis dengan
Deteksi asap pada bangunan hotel UNY pengawasan 24 jam dari teknisi dan satuan
terpasang sebanyak 79 unit dengan pengamanan. Nilai : baik.
pemasangan sesuai syarat yang berlaku,
perletakan ada pada setiap kamar dengan Penilaian Komponen Proteksi Pasif
kondisi layak. Nilai : cukup.
Penilaian komponen proteksi pasif secara
9. Pembuangan asap
menyeluruh seperti ditunjukkan pada Tabel 5
Pembuangan asap merupakan suatu alat yang memberikan hasil 22,67 dengan nilai standar
berguna untuk mengeluarkan asap dari dalam maksimal 26. Komponen yang bernilai kurang
ruangan menuju keluar gedung pada saat adalah perlindungan bukaan. Penilaian kurang ini
terjadi kebakaran. Dalam peraturannya setiap akan berdampak pada sulitnya petugas pemadam
reservoir asap dilayani minimal satu buah fun kebakaran untuk masuk ke dalam gedung.
yang mampu menghisap asap. Selain itu fan
1. Ketahanan api struktur bangunan
tersebut terletak di dalam reservoir asap
dengan ketinggian 2m dari lantai. Alat ini Ketahanan api komponen struktur bangunan
tidak tersedia pada bangunan gedung hotel sudah sesuai dengan persyaratan Tipe A, yaitu
UNY. Nilai : kurang. konstruksi yang struktur pembentuknya tahan
api dan mampu menahan secara struktural
10. Lift kebakaran
tarhadap beban bangunan. Nilai : baik.
Lift kebakaran menurut persyaratan tidak
2. Kompartemenisasi ruangan
diperlukan karena tinggi efektif gedung tidak
mencapai 25m. Nilai : tidak ada nilai. Kompartemenisasi ruangan berupa tembok
yang memisahkan antar kamar hotel serta
11. Cahaya darurat dan petunjuk arah
telah dilengkapi dengan sprinkler pada tiap
Tidak ditemukan cahaya darurat terpasang ruangan namun untuk sistem pembuangan
pada tangga darurat, hanya terpasang pada asap tidak terpasang dalam bangunan ini. Jalan
jalan terusan serta pada tanda exit dan dapat lingkungan dengan lebar 6,7 m cukup untuk
menyala secara otomatis. Petunjuk arah jalur akses mobil pemadam masuk ke lokasi. Nilai:
evakuasi juga terpasang dengan jelas pada baik.
tangga darurat. Nilai : kurang.
3. Perlindungan bukaan
12. Listrik darurat
Dalam bangunan gedung ini tidak ditemukan
Listrik darurat menggunakan generator bukaan untuk akses petugas pemadam
berkapasitas 500 KVA dan dapat beroperasi kebakaran, pintu bukaan pada shaft pipa
secara otomatis jika listrik padam dengan time maupun shaft instalasi kabel terbuat dari kayu
delay 10 menit. Nilai : baik. lapis yang tidak tahan api. Nilai : kurang.
13. Ruang Pengendali Operasi
TABEL 5. PENILAIAN KOMPONEN PROTEKSI PASIF

No KSKB/ Hasil Standar Bobot Nilai Jumlah


SUB KSKB Penilaian Kondisi Nilai
Komponen Proteksi Pasif 26
1 Ketahanan struktur bangunan B 100 36 9,36
2 Kompartemenisasi ruang B 100 32 8,32
3 Perlindungan bukaan K 60 32 4,99
Jumlah 22,67
M. H. Zulfiar /Semesta Teknik, Vol. 21, No. 1, 65-71, Mei 2018 71
TABEL 6. Komponen Sistem Keselamatan Bangunan

No Parameter Bobot KSKB (%) Nilai


1 Kelengkapan tapak 25 23,85
2 Sarana penyelamatan 25 25,00
3 Sistem proteksi aktif 24 20,08
4 Sistem proteksi pasif 26 22,67
Jumlah nilai 91.60

Hasil Penilaian Komponen Sistem Keselamatan Pencegahan Bahaya Kebakaran pada


Bangunan Bangunan Rumah dan Gedung.
Kemenpu. (2008). Peraturan Menteri Pekerjaan
Hasil penilaian dan perhitungan komponen sistem
Umum Nomor 26 Tahun 2008 Tentang
keselamatan pada bangunan Hotel UNY dapat
Persyaratan Teknis Sistem Proteksi
dilihat pada Tabel 6. Dari Tabel 6 tersebut
Kebakaran pada Bangunan Gedung dan
diperoleh Nilai Keandalan Sistem Keselamatan
Lingkungan.
sebesar 91,60; yang menunjukkan bahwa kondisi
gedung secara menyeluruh termasuk di dalam Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
kategori “Baik”. Dengan demikian, bangunan (2013). Peraturan Menteri Pariwisata dan
Hotel UNY dapat digunakan secara optimal dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia
pengguna bangunan mendapat perlindungan yang Nomor PM.53/HM.001/MPEK/2013
baik dari bahaya kebakaran bangunan. tanggal 27 September 2013 Tentang
Standar Usaha Hotel.
KESIMPULAN Saptaria, Erry, dkk. (2005). Pd-T-11-2005-C
Pedoman Teknis Pemeriksaan Keselamatan
Kebakaran Bangunan Gedung. Bandung:
1. Hasil perhitungan nilai komponen utilitas di
Puslitbang Pemukiman Badan Penelitian
hotel UNY menghasilkan Nilai Keandalan
dan Pengembangan PU, Departemen
Sistem Keselamatan Bangunan (NKSKB)
Pekerjaan Umum
sebesar 91,60. Hal ini menunjukkan nilai
keandalan bangunan dalam kategori baik dan
sesuai dengan peraturan yang berlaku. PENULIS:

2. Berdasarkan hasil penilaian bahwa Hotel


UNY belum dapat dijadikan rujukan Muhammad Heri Zulfiar
penerapan sistem proteksi kebakaran pada Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
bangunan komersiil di Yogyakarta karena ada Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
beberapa komponen yang tidak terpasang. Yogyakarta.
Email: [email protected]
DAFTAR PUSTAKA

BSN. (2000). SNI 03-1735-2000 : Tata Cara Akhid Gunawan


Perencanaan Akses Bangunan Dan Akses Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Lingkungan Untuk Pencegahan Bahaya Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
Kebakaran Pada Bangunan Gedung. Yogyakarta.
BSN. (2000). SNI 03-1736-2000 : Tata Cara Email: [email protected]
Perencanaan Sistem Proteksi Pasif untuk

You might also like