EDH is a neurosurgical emergency.
It, therefore, requires urgent surgical evacuation to
prevent irreversible neurological injury and death secondary to hematoma expansion and
herniation. A neurosurgical consultation should be the urgently obtained as it is important to
intervene within 1 to 2 hours of presentation.[10][11][12]
The priority is to stabilize the patient, including the ABCs (airway, breathing, circulation),
and these should be addressed urgently.
Surgical Intervention is recommended in patients with:
Acute EDH
Hematoma volume greater than 30 ml regardless of Glasgow coma score (GCS)
GCS less than 9 with pupillary abnormalities like anisocoria
Operative Management
In patients with acute and symptomatic EDHs, the treatment is craniotomy and hematoma
evacuation. Based on the available literature, “trephination” (or burr hole evacuation) is often
a crucial form of intervention if more advanced surgical expertise is unavailable; it may even
decrease mortality. However, the performance of a craniotomy, if feasible, can provide a
more thorough evacuation of the hematoma.
Non-Operative Management
There is a scarcity of literature comparing conservative management with surgical
intervention in patients with EDH. However, a non-surgical approach may be considered in a
patient with acute EDH who has mild symptoms and meets all of the criteria listed below:
EDH volume of less than 30 ml
Clot diameter of less than 15 mm
Midline shift of less than 5 mm
GCS greater than 8 and on physical examination, shows no focal neurological
symptoms.
If the decision is made to manage acute EDH non-surgically, close observation with repeated
neurological examinations and continuous surveillance with brain imaging is required, as the
risk for hematoma expansion and clinical deterioration is present. The recommendation is to
obtain a follow-up head CT scan within 6 to 8 hours following brain injury.
Ali K, Muhammad W. 2018. Systematic Review: Epidural Hematoma.Journal NCBI. Qatar.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK518982/#_NBK518982_pubdet. Diakses pada 8
April 2019.
EDH adalah bedah saraf darurat. Oleh karena itu, diperlukan evakuasi bedah segera untuk
mencegah cedera neurologis yang ireversibel dan kematian hematoma sekunder terhadap
ekspansi dan herniasi hematoma. Harus segera melakukan konsultasi bedah saraf, hal ini
penting untuk intervensi pada 1 sampai 2 jam pemaparan. 10 11 12
Prioritasnya untuk menstabilkan pasien, termasuk ABC (jalan napas, pernapasan, sirkulasi),
dan ini harus segera ditangani.
Intervensi bedah dianjurkan pada pasien dengan:
• EDH akut
• Volume hematoma lebih besar dari 30 ml terlepas dari Skor koma Glasgow (GCS)
• GCS kurang dari 9 dengan kelainan pupil seperti anisocoria
Manajemen operatif
Pada pasien dengan gejala EDHs akut, pengobatan dengan craniotomi dan evakuasi
hematoma. Berdasarkan literatur yang tersedia, "trephination" (atau evakuasi lubang Burr)
seringkali merupakan bentuk intervensi yang krusial jika keahlian bedah yang lebih canggih
tidak tersedia; hal itu bahkan dapat menurunkan kejadian kematian. Namun, kinerja
craniotomi, jika layak, dapat memberikan evakuasi hematoma menyeluruh.
Manajemen Non-Operatif
Ada keterbatasan literatur dalam membandingkan manajemen konservatif dengan intervensi
bedah pada pasien dengan EDH. Namun, pendekatan non-bedah dapat dipertimbangkan
dalam pasien dengan EDH akut yang memiliki gejala ringan dan memenuhi semua kriteria
yang tercantum di bawah ini:
• Volume EDH kurang dari 30 ml
• Bekuan diameter kurang dari 15 mm
• Pergeseran garis tengah kurang dari 5 mm
• GCS lebih besar dari 8 dan pada pemeriksaan fisik, menunjukkan ada gejala neurologis
focal.
Jika keputusan dibuat untuk manajemen EDH akut non-pembedahan, pengamatan secara
dekat dengan pemeriksaan neurologis berulang dan surveilans terus menerus dengan
memerlukan hasil CT scan otak, sebagai adanya risiko terhadap ekspansi hematoma dan
kerusakan klinis. Rekomendasinya adalah melakukan tindak lanjut CT scan kepala dalam
waktu 6 sampai 8 jam setelah cedera otak.