Jurnal Dea
Jurnal Dea
Jurnal Dea
1
Yulian Endarto
2
Parmadi Sigit Purnomo
ABSTRACT
Everyone has experienced to be adolescence. At this period, it will experience a
change process both biological and psychological. The change influenced by
society, close friend and mass media. The level of this research is an level of
result, related to physical prosperity, bouncing and contact social, not only face
from disease or weakness in all matter of related to health reproduce, function and
its process.
This research is done on October 2000 in SMUN 1 Pleret Bantul. The population is
student of class III SMUN 1 Pleret Bantul amount 467 samples. The conclusion
from this research is :
1. the result of this research is counted by 68 % adolescent categorized
as sexactive.
2. there is no relation meaning between levels of reproduction health of
knowledge with the sexual contagion. From the statistical test with the
level of mistake is a 5 % (0,05) and P value is 0,673, so Ho is refused
3. there is no relation meaning between adolescent attitudes with the
sexual contagion, from the statistical test with the level of mistake is a 5
% (0,05) and P value is 1000, so Ho is refused
1Yulian Endarto,S.KM, dosen Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKES Surya Global Yogyakarta
2 Parmadi Sigit Purnomo, SE, MM, dosen Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKES Surya
Global Yogyakarta
http://www.skripsistikes.wordpress.com
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang No.23 Tahun 1992 mendefinisikan bahwa
kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Sedangkan reproduksi menurut Koblinsky adalah kemampuan perempuan
hidup dari masa adolescence/ perkawinan tergantung mana yang lebih
dahulu, sampai dengan kematian, dengan pilihan reproduktif, harga diri dan
proses persalinan yang sukses serta relatife bebas dari penyakit ginekologis
dan risikonya. Menurut WHO, kesehatan reproduksi adalah kesehatan yang
sempurna baik fisik, mental, sosial dan lingkungan serta bukan semata-
mata terbebas dari penyakit/kecacatan dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya (Melyana,
2005). Dengan adanya pengertian kesehatan reproduksi menurut WHO dan
Undang-Undang Kesehatan maka kita harus menjaga segala sesuatu yang
berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya sehingga
akan tercipta suatu perilaku seksual yang sehat.
Pemahaman masyarakat tentang seksualitas masih amat kurang
sampai saat ini. Kurangnya pemahaman ini amat jelas yaitu dengan adanya
berbagai ketidaktahuan yang ada di masyarakat tentang seksualitas yang
seharusnya dipahaminya. Sebagian dari masyarakat masih amat percaya
pada mitos – mitos yang merupakan salah satu pemahaman yang salah
tentang seksual. Pemahaman tentang perilaku seksual remaja merupakan
salah satu hal yang penting diketahui sebab masa remaja merupakan masa
peralihan dari perilaku seksual anak – anak menjadi perilaku seksual
dewasa. Menurut Pangkahila, kurangnya pemahaman tentang perilaku
seksual pada masa remaja amat merugikan bagi remaja itu sendiri
termasuk keluarganya, sebab pada masa ini remaja mengalami
perkembangan yang penting yaitu kognitif, emosi, sosial dan seksual.
http://www.skripsistikes.wordpress.com
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
http://www.skripsistikes.wordpress.com
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
2. Sampel
Pengambilan sample dengan berstrata, proporsional dan acak (stratified
proportional random sampling dari kelas 1 sebanyak 95 siswa, kelas 2
sebanyak 82 siswa dan kelas 3 sebanyak 80 siswa.
Laki-laki 33 13
Perempuan 224 87
responden (13 %). Hal ini menunjukkan bahwa sedikit sekali responden
mempunyai karakter yang lebih mudah terangsang dan tertarik pada
persoalan seksualitas, dan secara tidak langsung mendorongnya untuk
lebih permissive dalam berperilaku seksual.
R
Variabel B Nilai t Signifikansi square
Faktor pengetahuan
kesehatan reproduksi 0,097 2,699 0,008 0,076
Sumber : hasil analisis data primer
pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari
oleh pengetahuan. (Notoadmodjo, 2003).
IV. KESIMPULAN
Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan remaja akhir (usia 15 – 20
tahun) di SMK Negeri 4 Yogyakarta rata-rata mempunyai pengetahuan
tentang kesehatan reproduksi yang baik. Faktor pengetahuan tentang
kesehatan reproduksi memberikan pengaruh terhadap perilaku seksual
remaja di SMK Negeri 4 Yogyakarta.
http://www.skripsistikes.wordpress.com
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
DAFTAR PUSTAKA
http://www.skripsistikes.wordpress.com