Ipi391998 PDF
Ipi391998 PDF
Ipi391998 PDF
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran berupa media e-learning Berbasis
Video yang valid untuk pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jenis penelitian ini adalah
penelitian pengembangan dengan menggunakan model IDI (Instructional Development Institute).
Untuk melihat apakah Media E-Learning Berbasis Video ini valid, dilakukan uji pakar. Desain ini
divalidasi oleh 2 orang pakar, pakar perancangan Media E-learning Berbasis Video dan pakar Media
E-Learning Berbasis Video. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Media E-learning Berbasis Video
pada aspek Akses E-Learning (93%), Aspek materi sangat valid (93%), aspek penyajian sangat valid
(93%), aspek Media E-learning Berbasis Video sangat valid (93%) serta aspek video Media E-
learning sudah sangat valid (94%). Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa Media E-
learning Berbasis Video telah valid.
Abstract
This research is aimed to produce E-learning media based on valid, practical, and effective video for
Communication and information technology subject. The background of the research is based on the
writer observation in SMA N 2 Sungai Penuh. Media development is aimed to help the students to
understand the topic about internet by providing online videos which can be accessed anywhere and
anytime. This research is a research development which used IDI (Instructional Development
Institute) model. To prove the validity, practicability, and the effectiveness of this Video-based E-
learning media, the writer conducts expert test, one to one evaluation, small group evaluation, and
filed test by observing the learning process and learning result of the student. This design is validated
by two experts; Video-based E-learning media design expert and Video-based E-learning media
development expert. The Video-based E-learning media is tested to 31 students of XI class semester 1
at SMA N 2 Sungai Penuh to figure out the practicability, and the effectiveness of this media. The
result of this research shows that Video-based E-learning media in term of E-learning access is
(93%). Material aspect is valid (93%), performance aspect is valid (93%), Video-based E-learning
media aspect is valid (93%), and video aspect of media E-learning is valid (94%). The level of
practicability, by the teacher is valid (96%) and by the student is valid as well (94%). Based on the
above data it can be concluded that the Media E -learning Based Video was valid .
Facebook dan Twitter. Dengan adanya karakteristik siswa, yang meliputi latar
Media E-learning berbasis Video, jumlah belakang kemampuan, dan menganalisis
siswa yang dapat ikut berpartisipasi aktif kemampuan guru dalam mengatasi
dalam pembelajaran dapat meningkat keterbatasan media dalam kegiatan
dibandingkan belajar secara konvensional pembelajaran TIK di sekolah.
di ruang kelas. 2. Disain/ Perancangan
Teknologi internet dengan media e- Media e-learning berbasis video
learning berbasis video dapat menjadi yang dikembangkan akan disesuaikan
terobosan yang efektif untuk mengatasi dengan Mata pelajaran Teknologi Informasi
masalah hubungan antara Guru dan Siswa dan Komunikasi untuk kelas XI Sekolah
dalam mengolah informasi materi Menengah Atas.
pelajaran. Program sajian materi pelajaran Langkah yang dilakukan yaitu
yang menarik, interaktif dan konstruktif dengan menentukan konsep-konsep utama
dapat mendorong motivasi belajar yang yang terdapat pada Teknologi Informasi
kuat pada siswa, sehingga mereka dapat dan Komunikasi untuk Kelas XI. Konsep
memahami siswanya kapan dan dimana ini dikembangkan sedemikian rupa
saja. Agar dapat memanfaatkan teknologi sehingga mudah dipahami siswa. Konten
internet dalam pembelajaran, guru dan Media e-learning berupa video,
siswa dituntut untuk memiliki sikap positif latihan/Quis, forum diskusi, dan Rekaman
terhadap teknologi tersebut, memiliki data yang sesuai dengan konsep Teknologi
kreativitas tinggi, memiliki pengetahuan Informasi dan Komunikasi kelas XI SMA,
yang memadai tentang teknologi informasi, dengan berpedoman pada buku pedoman
memiliki keterampilan dalam TIK Kelas XI SMA.
menggunakan komputer dan alat teknologi 3. Evaluasi/Revisi
informasi lainnya. Pada tahap ini produk yang telah
dibuat akan dievaluasi,dengan
METODE PENELITIAN mengujicobakan pada pakar dan siswa pada
Penelitian ini dilaksanakan dengan kelompok kecil. Saran-saran para pakar dan
menggunakan pendekatan penelitian siswa akan digunakan untuk merevisi
pengembangan (Development Research) disain media dan menyatakan bahwa desain
dengan Model IDI (Instructional yang dihasilkan valid.
Development Institute). Pendekatan Akker (1999:126) mengemukakan
penelitian pengembangan (Development bahwa tiga kriteria kualitas Media e-
Research) yaitu pendekatan penelitian yang learning berbasis video adalah validitas,
dikemukakan oleh Akker. Proses penelitian kepraktisan dan efektivitas. Suatu media
dimulai dari aktivitas yaitu: analisis memiliki validitas yang baik jika mampu
pendahuluan, disain, evaluasi dan revisi mengukur penguasaan materi yang
(Akker, 1999: 7). seharusnya dikuasai sesuai dengan konten
pembelajaran yang tercantum dalam
A. Prosedur Pengembangan kurikulum.
1. Analisis Kebutuhan Tahap validasi dimulai dengan
Analisis kebutuhan merupakan analisis pendahuluan dan penilaian pakar
langkah awal dalam penelitian yang terdiri dari dosen pascasarjana dan
pengembangan. Pada tahap ini peneliti fakultas teknik di Universitas Negeri
menganalisis materi pokok untuk Padang. Validasi dilakukan oleh pakar di
dikembangkan dalam perancangan media e- bidang e-learning, yang bertujuan untuk
learning berbasis video yang sesuai dengan mendapatkan masukan terhadap
kompetensi dasarnya, menganalisis keseluruhan isi materi yang terdapat dalam
100 Eril Syahmaidi, Pengembangan Media E-Learning
berbasis video yang telah dihasilkan materi ini tidak bisa disajikan dengan
tersebut. metode ceramah dan mencatat
c. Berdasarkan hasil penilaian dan diskusi (pembelajaran masih monoton dan terpusat
dengan dosen/pakar selanjutnya penulis pada guru). Proses pembelajaran tidak
melakukan revisi/perbaikan dari isi akan berjalan secara optimal dikarenakan
media e-learning berbasis video. keterbatasan waktu dan tempat, materi
aplikasi internet merupakan materi
2. Validator Guru semester I kelas XI SMA.
Validator guru dipakai dengan alasan Keterbatasan yang terdapat dalam
dan pertimbangan bahwa guru lebih kegiatan pembelajaran Teknologi Informasi
mengetahui tingkat kesukaran dari konsep- dan Komunikasi ini mengakibatkan suasana
konsep yang tertuang dalam media e- belajar menjadi tidak kondusif dan tujuan
learning berbasis video. Dalam penelitian dari pembelajaran sangat sulit tercapai.
ini peneliti memilih 3 guru TIK SMA Hasil dari analisis materi adalah
sebagai validator. Kriteria pemilihan ketiga materi yang dikembangkan dalam
guru TIK SMA berdasarkan pengalaman PembelajaranTeknologi Informasi dan
mengajar yang sudah belasan tahun dan Komunikasi ini tentang Aplikasi Internet.
jenjang pendidikan yang dimiliki. Validator Berdasarkan Prosedur Pelaksanaan
guru akan memberikan penilaian terhadap Pembelajaran Teori di SMA tentang mata
instrumen media e-learning berbasis video pelajaran Teknologi Informasi dan
yang dihasilkan berdasarkan item-item Komunikasi pada materi Aplikasi Internet,
yang telah disediakan pada pada lembar Standar Kompetensi yang harus dicapai
validitas oleh pakar. Selanjutnya dilakukan oleh siswa adalah “diharapkan agar siswa
revisi atau perbaikan intrumen dan media e- dapat menggunakan aplikasi internet”
learning berbasis video dan instrutnen yang Berdasarkan analisis karekter siswa
telah dihasilkan berdasarkan saran dan diketahui bahwa siswa pada umumnya
kritikan yang diberikan oleh guru. berasal dari karakter yang berbeda baik dari
yang memiliki fasilitas internet dan yang
HASIL DAN PEMBAHASAN tidak memiliki internet memberikan
Desain Media E-Learning berbasis perbedaan kecepatan dalam memahami
video untuk mata pelajaran Teknologi materi Aplikasi Internet. Guru TIK SMA
Informasi dan Komunikasi dirancang Negeri 2 Sungai Penuh belum melakukan
berdasarkan analisis kebutuhan (Needs kegiatan analisis terhadap karakteristik
assessment). Kegiatan ini dimulai dari siswa ini, dan belum mempunyai inisiatif
melakukan pengamatan langsung terhadap untuk mengembangkan sebuah media
kegiatan belajar siswa, analisis materi dan pembelajaran yang layak sesuai dengan
analisis karakteristik siswa. konten materi ajar. Siswa hanya diberikan
Hasil dari analisis kebutuhan yang pelajaran dengan kondisi yang terbatas
diperoeh melalui pengamatan di Kelas XI yaitu proses pembelajaran masih
Semester 1 SMA Negeri 2 Sungai Penuh menggunakan pendekatan-pendekatan
adalah masih terbatas dan tidak tersedianya tradisional seperti mencatat, mendengarkan
jaringan internet, hal ini mengakibatkan dan mengerjakan latihan sehingga proses
siswa sulit untuk memahami pembelajaran pembelajaran masih memberi penekanan
yang dilakukan karena materi pembelajaran pada konsep-konsep yang terdapat dalam
harus langsung di uji coba. Disamping itu, buku (Conceptual Learning), dan kurang
guru juga mengalami kesulitan untuk memanfaatkan lingkungan dan sumber-
menemukan cara yang tepat dalam sumber pembelajaran yang ada di
penyajian materi aplikasi internet karena lingkungan sekitar (Contextual Teaching
100 Eril Syahmaidi, Pengembangan Media E-Learning
and Learning). Hal inilah yang Pada aspek cara penyajian materi
menyebabkan siswa kurang termotivasi aplikasi internet disajikan melalui video
untuk menemukan sendiri hal-hal baru dan teks yang sudah sistematik dan logis.
yang dapat dijadikan sebagai pengalaman Penyajian materi aplikasi internet sudah
dalam proses pembelajaran. Sehingga guru valid sehingga penyampaian materi melalui
untuk membuat sebuah media video dapat diujicobakan langsung dengan
pembelajaran, setelah menganalisis menggunakan Media E-Learning berbasis
karakteristik siswa seorang guru juga video. Ilustrasi dalam pembelajaran sudah
membutuhkan keterampilan dan keahlian memperjelas konsep materi aplikasi
dalam membuat media pembelajaran yang internet, dengan demikian penggunaan
baik untuk siswa. ilustrasi dapat membantu siswa dalam
Media E-learning Berbasis Vide memahami pembelajaran Teknologi
dirancang berdasarkan hasil dari analisis Informasi dan Komunikasi. Secara
kebutuhan. Berikut ini tampilan dari media keseluruhan aspek penyajian materi sudah
E-learning Berbasis Video. sangat valid (93%).
Pada aspek desain Media E-Learning
Berbasis Video divalidasi, desain interface
yang dibuat dalam Media E-Learning
Berbasis Video sudah valid namun perlu
dilakukan perbaikan dalam desain
interface Media E-Learning Berbasis
Video. Penggunaan teks dan grafik dalam
Media E-Learning Berbasis Video cukup
valid. Tetapi, penggunaan video dan
interaktifitas dalam Media E-Learning
Gambar 1. media E-learning Berbasis Berbasis Video masih sudah valid,
Video sehingga masih dibutuhkan sedikit revisi
agar media ini menjadi lebih interaktif dan
Berdasarkan penilaian dari validator, video yang ditampilkan mampu
aspek materi dan urutan penyajian materi memberikan penjelasan secara detail
“aplikasi internet” dalam Media E- tentang materi. Untuk kecepatan sistem dan
Learning berbasis video sudah valid di kemudahan panel dalam penggunaan Media
dalam penggunaannya. Kelengkapan materi E-Learning Berbasis Video sudah valid.
“aplikasi internet” dalam Media E- Secara keseluruhan aspek Media E-
Learning berbasis video juga sudah valid Learning Berbasis Video ini sudah valid
sehingga dengan kelengkapan yang ada (93%).
pada Media E-Learning berbasis video
sudah dapat diujicobakan terhadap siswa. Tabel 2. Validasi Perancangan Media E-
Konsep yang disajikan melalui Media E- Learning berbasis video pada Desain
Learning berbasis video ini sudah sesuai Pertama
dengan konsep pembelajaran Teknologi Standar Kesimpul
Informasi dan Komunikasi dimana materi Skor %
penilaian an
dibagi atas tiga garis besar yaitu Mengenal Aspek
Internet, Menggunakan Internet untuk Sangat
Akses E- 13 87%
Mencari Informasi dan Menggunakan E- Valid
Learning
mail. Jadi Secara keseluruhan aspek materi Aspek Sangat
dalam Media E-Learning berbasis video 13 87%
materi Valid
sudah sangat valid (100%). Aspek
11 73% Valid
penyajian
Jurnal IPTEK Terapan 9 (1) (2015): 90-101 101
DAFTAR PUSTAKA
Akker. 1999. Design Approaches and Tools
in Education and Training. Dordrecht:
Kluwer Academic Publishers.
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran.
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Etin Solihatin dan Raharjo. 2007.
Cooperative Learning Analisis Model
Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Lufri. 2007. Strategi Pembelajaran.
Padang: UNP.
Muhammad Adri. 2008. Pengembangan
Belajar Model Belajar Jarak Jauh FT
UNP dengan P4TK Medan dalam
rangka perluasan kesempatan belaja
dan Multimedia-pengajaran. From
http://ilmukomputer.org. Download 28
Agustus 2011.
Munir. 2009. Pembelajaran Jarak jauh
Berbasis teknologi Informasi dan
Komunikasi. Bandung: Alfabeta.
Sadiman. 2007. Teknologi Informasi
Komunikasi Kelas XI. Jakarta:
Erlangga.
Smaldino, Sharon E, dkk. 2007.
Instructional Technology And Media
For Learning Ninth edition. New
Jersey Columbus, Ohio: PEARSON
Merrill Prentice Hall.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian
Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung:
Penerbit Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2008. Dasar-Dasar
Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Sukma Wardana. 2011. Pengembangan
Media Monotik untuk mata pelajaran
TIK kelas VII semester 2. Tesis
Program Pascasarjana UNP Padang.