Pelaksanaan Supervisi Akademik Oleh Pengawas Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Ips Pada SMP Negeri Kabupaten Gayo Lues

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Jurnal Magister Administrasi Pendidikan ISSN 2302-0156

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp. 199 - 205

PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK OLEH PENGAWAS


DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU IPS PADA SMP NEGERI KABUPATEN
GAYO LUES
Masitah Br S,1 Cut Zahri Harun,2 Nasir Usman 2
1
Pengawas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gayo Lues, Indonesia
2
Prodi Magister Administrasi Pendidikan, Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Indonesia
Koresponden: [email protected]

ABSTRACT: Academic supervision is an assistance provided to teachers to improve the ability, learning
process and their performance. The purpose of this study was to find out academic supervision program,
academic supervision implementation, academic supervision techniques and follow up activities of
academic supervision implementation at State Junior High Schools of Gayo Lues Regency. This study used
qualitative approach and descriptive method. Data were collected through interviews, observation and
documentation study. Subjects in this study were school supervisors, principals and teachers. The results
showed that (1) The program of supervision that has not been done organized by supervisors in school
scheduled like planning, scheduled of activities and programming; (2) The but implementation of academic
supervision has been implemented, although has not been scheduled but implementation, assessment, and
development remain to be implemented by the supervisor in school; (3) The techniques of academic
supervision carried out were: classroom visits, classroom observations, individual counseling and group
counseling; and (4) Follow-up activities were carried out by joining teachers who had same problem
together, getting coaching from supervisors and fostering kinship attachment among them, in addition,
supervisors can determine the development of teachers as well as the success of teaching. From those it will
be seen that teachers can improve their performance and for teachers who did not meet the standards should
undertake clinical supervision coaching or ongoing guidance for those who have not been optimal in
teaching.

Keywords: academic supervision, school’s supervisor and teacher performance

ABSTRAK: Supervisi akademik merupakan bantuan yang diberikan kepada guru untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana program supervisi akademik,
pelaksanaan supervisi akademik, teknik-teknik supervisi akademik dan tindak lanjut pelaksanaan supervisi
akademik pada SMP Negeri Kabupaten Gayo Lues. Penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif dengan
metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi
dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa (1) Program supervisi akademik oleh pengawas di sekolah belum tersusun
baik perencanaan, jadwal kegiatan, dan pelaksanaan program; (2) Pelaksanaan supervisi sudah terlaksana,
meskipun belum terjadwal pelaksanaan, penilaian dan pembinaan tetap dilaksanakan oleh pengawas; (3)
Teknik-teknik supervisi akademik dilakukan dengan kunjungan kelas, observasi kelas, bimbingan
individual, dan bimbingan kelompok; dan (4) Tindak lanjut supervisi akademik dilakukan dengan
mengikutsertakan guru yang permasalahan sama, mendapatkan pembinaan dari pengawas, sehingga guru
dapat meningkatkan kinerja, bagi guru yang belum memenuhi standar harus dilakukan pembinaan, supervisi
klinis atau bimbingan berkelanjutan bagi guru yang belum maksimal dalam mengajar.

Kata kunci: supervisi akademik, pengawas sekolah, dan kinerja guru

PENDAHULUAN komponen yang sangat menentukan


Pendidikan merupakan wadah untuk terselenggaranya proses pendidikan, adalah
mencapai tujuan nasional, salah satu meningkatnya kualitas sumber daya manusia
Volume 5, No. 3 Agustus 2017 - 199
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

menjadi masyarakat Indonesia yang maju, dilakukan secara efektif, agar supervisi dapat
sehingga merupakan aspek penting dan dilaksanakan secara efektif dalam
menjadi faktor utama dalam menentukan mengembangkan kemampuan guru, maka
kualitas sumber daya manusia, hal ini dapat perlu diadakan penilaian kinerja sehingga
dilihat dari isi pembukaan UUD 1945 alinea bisa ditetapkan aspek apa saja yang perlu
IV yang menegaskan bahwa “salah satu diukur, dikembangkan dan bagaimana cara
tujuan nasional adalah mencerdaskan mengembangkannya sehingga kinerja guru
kehidupan bangsa”. dapat meningkatan. Untuk mengetahui
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 adanya peningkatan maka supervisi
tentang Sistem Pendidikan Nasional dilakukan secara berkelanjutan dan kontiniu.
merumuskan tujuan pendidikan yang ingin Fungsi sekolah tidak akan efektif
dicapai yaitu: “Mengembangkan kemampuan apabila komponen dari sistem sekolah tidak
dan membentuk watak serta peradaban berjalan dengan baik. Salah satu komponen
bangsa yang bermartabat dalam rangka sekolah adalah guru, guru yang menjadi
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang sasaran utama pelaksanaan supervisi sesuai
bertujuan untuk berkembangnya potensi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74
peserta didik agar menjadi manusia yang tahun 2008 tentang Guru, menyebutkan
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang bahwa: “tugas utama seorang guru adalah
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, mengajar atau melaksanakan kegiatan belajar
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga mengajar”. Dengan demikian dapat dikatakan
negara yang demokratis serta tanggung guru yang profesional akan dapat mengelola
jawab”. kegiatan belajar mengajar secara lebih baik
Menurut Mustofa (2013), “istilah sehingga dapat meningkatkan mutu proses
supervisi berasal dari bahasa Inggris yang dan hasil belajar siswa.
terdiri dari dua akar kata yaitu: super yang Kondisi nyata yang terjadi di SMP
artinya “di atas” dan vision, mempunyai arti Negeri Kabupaten Gayo Lues berdasarkan
“melihat” maka secara keseluruhan supervisi observasi dan supervisi penulis, masih ada
diartikan sebagai “melihat dari atas”. guru mengajar tanpa membuat perencanaan
Supervisi diartikan sebagai kegiatan yang pembelajaran, belum mampu memilih
dilakukan oleh pengawas dan kepala sekolah metoda, media dan model pembelajaran yang
sebagai pejabat yang kedudukannya di atas sesuai dengan materi yang diajarkan, serta
atau lebih tinggi dari guru untuk melihat atau jarangnya kepala sekolah melakukan
mengawasi pekerjaan guru. Dengan demikian supervisi rendahnya hasil kinerja guru
supervisi dilakukan oleh pengawas dan sehingga berdampak pada peserta didik,
kepala sekolah untuk membimbing, hampir sama dengan penelitian terdahulu
mengawasi, dan menilai kinerja guru dalam (Budiarti 2015), mengatakan bahwa
kegiatan pembelajaran. rendahnya minat siswa pada mata pelajaran
Supervisi akademik merupakan kimia diakibatkan cara mengajar guru yang
serangkaian kegiatan membantu guru dalam tidak/kurang menarik, bila ditinjau dari
melaksanakan kegiatan pembelajaran yang kondisi guru adalah kurang mampu mengusai

Volume 5, No. 3 Agustus 2017 - 200


Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

materi cara guru menyampaikan materi memberi bantuan kepada guru dalam
pelajaran dilakukan secara teoritik saja, meningkatkan kinerja. Berbagai
disebabkan kurang mendapat pelatihan untuk permasalahan dalam pendidikan tentang
mengasah kompetensi untuk mendukung mutu dan kualitas pendidikan dalam rangka
kinerja, kurangnya pemberian motivasi, peningkatan kinerja guru menjadi salah satu
bimbingan dan supervisi dari kepala sekolah alasan dari peneliti untuk mengkaji tentang
secara kontiniu dan berkelanjutan sehingga pelaksanaan supervisi akademik oleh
hasilnya sangat rendah. pengawas dalam meningkatkan kinerja guru
Berdasarkan studi pendahuluan IPS pada SMP Negeri kabupaten Gayo Lues.
terdahulu menunjukkan bahwa pengawas
juga belum maksimal melakukan bimbingan METODE PENELITIAN
ke sekolah binaan, hanya sebahagian kecil Penelitian ini menggunakan metode
pengawas bekerja sesuai dengan program. deskriptif, dan pendekatan kualitatif, sesuai
Program kegiatan supervisi tidak terjadwal dengan pendapat (Sugiyono 2014), bahwa
tetapi supervisi ke sekolah tetap “deskriptif teori dalam suatu penelitian yang
dilaksanakan, selain itu masih ada pengawas merupakan uraian sistematis tentang teori dan
belum kompeten kurang mendapat pelatihan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan
untuk mengasah kompetensinya dan jejang variabel yang diteliti”. Varibel penelitian
pendidikan yang dimiliki pengawas kurang yaitu supervisi akademik yang dilakukan
linier dengan disiplin ilmu D III (Diploma) pengawas dengan menggunakan instrumen
dengan S1 (Strata1). Selanjutnya pengawas sedangkan variabel yang teliti adalah guru
juga belum sepenuhnya memiliki kompetensi yang melaksanakan proses belajar mengajar.
dan kualifikasi S2, sesuai dengan Subjek penelitian adalah Pengawas,
Permendiknas Nomor 12 Tahun 2007, Kepala Sekolah, dan Guru. Waktu
sehingga pengawas perlu meningkatkan pelaksanaan penelitian berlangsung selama
kompetensi dan kualifikasi pendidikan ke tiga bulan, yaitu mulai tanggal 10 Februari
jenjang yang lebih tinggi. s.d. 30 April 2016 pada semua Sekolah
Sebaiknya kepangawasan Menengah Pertama di Kabupaten Gayo Lues.
dilaksanakan sesuai program, direncanakan Teknik pengumpulan data yang digunakan
dan terjadwal, kepala sekolah dan pengawas dalam penelitian ini adalah observasi,
secara bersamaan melakukan supervisi agar wawancara dan studi dokumentasi. Selain itu
menemukan, dan memecahkan masalah di peneliti menggunakan alat bantu seperti
sekolah sehingga mendapat solusi dari kamera digital yaitu untuk mengabadikan
permasalahan agar guru dapat meningkatkan proses berlangsungnya penelitian dengan
kinerjanya. Serta dibutuhkan peran serta tujuan agar data ditetapkan bisa lebih akurat.
dinas pendidikan, pemerintah daerah dan Dalam kaitannya dengan penelitian ini,
instansi terkait sebagai pemerhati pendidikan, pengumpulan data yang dilakukan sesuai
Umumnya kepala sekolah belum rutin dengan paparan. Menurut (Satori dan
melakukan kunjungan kelas, terbatasnya Komariah 2012), bahwa “Peneliti Sebagai
waktu melaksanakan bimbingan dan “key instrument” peneliti membuat sendiri

Volume 5, No. 3 Agustus 2017 - 201


Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

perangkat alat observasi, pedoman mentah terlebih dahulu akan direduksi


wawancara dan pedoman penilaian dengan cara merangkum dipilih hal-hal yang
dokumentasi yang digunakan sebagai pokok untuk difokuskan kepada hal-hal yang
panduan umum dalam proses pencatatan. lebih penting, disusun secara sistematis
dalam pengumpulan data, si peneliti harus dengan jelas dicari tema dan polanya
terjun sendiri ke lapangan secara aktif. sehingga mudah dipahami. Kegiatan reduksi
Teknik pengumpulan data yang sering ini dilakukan terus menerus sejak data
digunakan ialah observasi partisipasi, dikumpulkan dengan demikian kesimpulan
wawancara, dan dokumentasi. yang diambil pada awalnya masih bersifat
Data dan informasi yang telah tetantive dan agak kabur kemudian
diperoleh penulis, selanjutnya dianalisis dan dikembangkan setelah diperoleh data dan
diinterpretasikan mulai dari awal penelitian informasi secara grounded. Setelah dianalisis
sampai akhir penelitian dengan merujuk dan diinterpretasikan selanjutnya, dilakukan
landasan teori yang berhubungan dengan penyimpulan. Kesimpulan yang dimuat
masalah yang diteliti. Analisis adalah proses sebagaimana yang terlihat pada hasil
penyusunan data agar dapat ditafsirkan. penelitian adalah setelah ditrianggulasi antara
Menyusun data berarti menggolongkan pengawas, kepala sekolah, dan guru.
dalam pola, tema dan katagori. Sedangkan
tafsiran dilakukan untuk memberikan makna HASIL DAN PEMBAHASAN
kepada analisis, dengan jalan menjelaskan Program Supervisi Akademik
pola atau kategori mencari hubungan Program supervisi belum disusun
berbagai konsep. sesuai dengan perencanaan, jadwal kegiatan,
Analisis data dalam penelitian kualitatif dan pelaksanaan program sesuai kebutuhan
ini dilakukan dengan mengikuti prosedur atau dan kondisi nyata dilapangan, program
langkah-langkah. Menurut (Moleong 2014), supervisi harus disusun realistis dan
prosedur analisis data antara lain: dikembangkan berdasarkan kebutuhan
a) mencatat yang menghasilkan catatan sekolah setempat. Dalam penyusunan
lapangan, dengan hal itu diberi kode rencana program kegiatan tersebut dapat
agar sumber datanya tetap dapat melibatkan guru dan pengawas, sehingga
ditelusuri; keduanya dapat bertanggung-jawab dalam
b) mengumpulkan, memilah-milah, pelaksanaan kegiatan supervisi di sekolah dan
mengklasifikasikan, mensintesiskan, mengetahui apa yang harus dipersiapkan.
membuat ikhtisar dan membuat Menurut (Syukri 2015) bahwa
indeksnya; dan “program supervisi harus realistis dan dapat
c) berfikir, dengan jalan membuat agar dilaksanakan sehingga benar-benar
kategori data itu mempunyai makna, membantu mempertinggi kemampuan guru”.
mencari dan menemukan pola dan Jadi dapat disimpulkan program supervisi
hubungan-hubungan, dan membuat yang dilakukan pengawas harus realistis
temuan temuan umum. sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan
Dalam studi lapangan sebagai bahan sehingga dapat membantu mempertinggi

Volume 5, No. 3 Agustus 2017 - 202


Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

kemampuan guru dalam pembelajaran. Teknik supervisi yang dilakukan


Program supervisi yang diakukan pengawas pada SMP Negeri Kabupaten
pengawas dalam meningkatkan kinerja guru, Gayo Lues menggunakan kunjungan kelas,
meliputi rencana program tahunan, program observasi kelas, bimbingan idividual dan
semester dan RKM/RKA. Penyusunan bimbingan kelompok dalam hal ini dapat
program supervisi akademik yang memantau bagaimana kondisi kelas,
dilaksanakan oleh pengawas di sekolah lebih kemampuan guru dalam mengajar, menguasai
menitik beratkan pada permasalahan kelas, menguasa metode dan bahan ajar, dan
diantaranya: (1) Kelengkapan administrasi lainnya. Teknik supervisi individual adalah
yang meliputi: Program Tahunan, Progam pelaksanaan supervisi perseorangan terhadap
Semester, Silabus, RPP, KKM, Kelender guru, pengawas hanya berhadapan dengan
pendidikan, Agenda harian, Jadwal pelajaran, seorang guru sehingga hasil supervisi dapat
Absensi, dan Analisis nilai ulangan; (2) diketahui kualitasnya, teknik supervisi
Peningkatan penguasaan metode individual terdiri atas lima macam yaitu:
pembelajaran; dan (3) Penguasaaaan sistem kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan
penilaian hasil belajar. individual, kunjungan antar kelas, dan
menilai diri sendiri.
Pelaksanaan Supervisi Akademik
Menurut (PMPTK 2010), bahwa “ada
Pelaksanaan supervisi akademik pada
tiga belas teknik supervisi kelompok, sebagai
SMP Negeri Kabupaten Gayo Lues dilakukan
berikut:1) kepanitiaan-kepanitiaan; 2) kerja
dengan kunjungan kelas yaitu untuk
kelompok 3) laboratorium kurikulum; 4)
memperoleh gambaran yang jelas terhadap
baca terpimpin; 5) demonstrasi pembelajaran;
kemampuan guru. Menurut (Fathurrohman
6) darmawisata; 7) kuliah/studi; 8)
2011), bahwa “kegiatan supervisi yang
diskusi panel; 9) perpustakaan jabatan; 10)
dilakukan pengawas lebih berupaya
organisasi profesional; 11) bulletin supervisi;
memberikan bimbingan supervisi, dorongan,
12) pertemuan guru; dan 13) lokakarya atau
dan pengayoman bagi satuan pendidikan,
konferensi kelompok”. Teknik supervisi
yang bersangkutan diharapkan terus menerus
kelompok dapat dilakukan seperti
dapat meningkatkan mutu pendidikan
kepanitiaan, kerja kelompok, laboratorium,
maupun pelayanan”. Kegiatan pembinaan
dilakukan dalam bentuk, memberikan arahan demonstrasi pembelajaran, darmawisata,
kuliah/studi, diskusi panel, perpustakaan,
saran dan bimbingan. Dari pendapat di atas
organisasi profesional, bulletin supervisi,
dapat disimpulkan bahwa supervisi
pertemuan guru, dan lokakarya namun tidak
memberikan bimbingan, arahan, dorongan,
semua dilakukan hanya beberapa saja
dan pengayoman bagi satuan pendidikan
tergantung bagaimana permasalahan guru.
dilakukan secara sistematis dan terus menerus
Pengawas harus mengetahui karakter teknik
dalam rangka mengembangkan profesional
serta sifat atau kepribadian guru sehingga
guru.
teknik yang digunakan sesuai dengan
Teknik-teknik yang Digunakan Dalam kebutuhan guru.
Pelaksanaan Supervisi Akademik Menurut (Purnawanti 2016), bahwa

Volume 5, No. 3 Agustus 2017 - 203


Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

“ada beberapa teknik pembinaan yang memecahkan berbagai masalah di sekolah.


digunakan dalam rangka peningkatan Melalui diskusi kelompok yang bersifat
kemampuan guru, yaitu kunjungan kelas, kemitraan dan kekeluargaan, terbuka,
pertemuan pribadi, rapat dewan guru, manusiawi dan saling menghormati dapat
kunjungan antar kelas, kunjungan sekolah, mencari solusi terbaik dalam upaya
kunjungan antar sekolah, penerbitan peningkatan mutu.
profesional, penataran, pertemuan dalam Berdasarkan hasil tindak-lanjut yang
kelompok kerja, pemanfaatan guru model dilakukan pada tahun berjalan dari 35 orang
serta kunjungan beberapa pengawas ke luar guru, 2 orang hasilnya baik, 31 orang perlu
wilayah binaan”. Teknik supervisi yang pembimbingan pada kegiatan penutup, dan 2
digunakan sangat sesuai dan dapat orang perlu dilakukan pembimbingan
mempermudah dalam pemberian layanan berkelanjutan (supervisi klinis), pada tahun
terhadap guru mengingat jarak sekolah sangat berikutnya pengawas perlu memprogramkan
berjauhan sehingga pengawas dapat supervisi klinis bagi 2 orang guru, dan 31
berkunjung ke luar wilayah binaan secara orang guru dilakukan pembimbingan
bersamaan dan guru mendapat perlakuan dan sehingga hasilnya maksimal. Meskipun
penanganan yang sama. perubahan hanya sedikit akan tetapi bila
dilakukan secara rutin dan berkelanjutan,
Tindak-lanjut Supervisi Akademik
perubahan tersebut akan mengalami
Kegiatan tidak lanjut sangat diharapkan
peningkatan.
terjadinya perubahan prilaku yang positif
pada seorang guru, pelaksanaan diawali
dengan pertemukan balikan yang merupakan KESIMPULAN
Program supervisi akademik yang
tahap yang paling penting dilakukan untuk
dilakukan oleh pengawas merupakan
mengembangkan prilaku guru dengan cara
keharusan yang wajib dilaksanakan.
memberikan balikan sehingga memperoleh
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh:
dampak nyata bagi peningkatan profesional.
1. program supervisi akademik yang disusun
Menurut (Suraiya 2016), bahwa
oleh pengawas, perencanaan, jadwal, dan
“diskusi kelompok merupakan suatu kegiatan
program supervisi belum terlaksana
yang dilakukan bersama guru-guru dan bisa
juga melibatkan tenaga administrasi, untuk dengan baik;
2. pelaksanaan supervisi yang dilakukan
memecahkan berbagai masalah di sekolah
pada tahun yang lalu menjadi pedoman
dalam mencapai suatu keputusan”. Dari
bagi penilaian kinerja guru;
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
3. teknik supervisi akademik yang dilakukan
untuk meningkatkan mutu pembelajaran
oleh pengawas melalui, observasi kelas,
perlu melakukan umpan balik sehingga
kunjungan kelas, bimbingan individu
tercipta suasana komunikasi yang tidak
untuk guru yang bersangkutan atau
menimbulkan ketegangan, tidak menonjolkan
pertemuan kelompok (bimbingan
otoritas, memberi kesempatan untuk
kelompok) bagi guru yang
mendorong guru memperbaiki penampilan
permasalahannya sama; dan
dan kinerja dalam pembelajaran, untuk

Volume 5, No. 3 Agustus 2017 - 204


Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

4. rencana tindak lanjut yang dilakukan Gugus pada SD Negeri Lam Ura
pengawas belum sepenuhnya terprogram, Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten
namun tetap dilaksanakan, bagi guru yang Aceh Besar. Jurnal Unsyiah, 4 (1), 144-
belum memenuhi standar harus dilakukan 157.
pembinaan, atau supervisi klinis. Syukri. 2015. Pelaksanaan Supervisi
Akademik oleh Kepala Sekolah untuk
DAFTAR KEPUSTAKAAN. Meningkatkan Kinerja Guru Sekolah
Budiarti, W. 2015. Pelaksanaan supervisi Dasar pada Gugus I UPTD Dewantara
akademik dalam rangka peningkatan Aceh Utara. Jurnal Unsyiah, 3 (2), 79-
kinerja guru. Jurnal Unsyiah, 3(2), 22- 90.
30. Undang-Undang Nomor. 20 Tahun 2003.
Fathurrohman, P. 2011. Supervisi Pendidikan 2013. tentang Sistem Pendidikan
Dalam Pengembangan Proses Nasional. Sinar Grafika, Jakarta.
Pengajaran. Aditama, Bandung.
Moleong, L. J. 2014. Metodologi Penelitian
Kualitatif. PT Remaja Rosdakaya,
Bandung.
Mustofa, S. 2013. Supervisi Pendidikan
Terobosan Baru Dalam Peningkatan
Kinerja Pengawas Sekolah dan Guru.
Ar-Ruzz Media, Jogjakarta.
PMPTK. 2010. Metode, Teknik Supervisi
Akademik dan Pengembangan
Instrumen. Kemendiknas, Jakarta.
Purnawanti, E. 2016. Supervisi dalam
Peningkatan Kompetensi Guru Melalui
Gugus Sekolah. Jurnal Unimal
Malang,1 (5), 165-175.
Satori, D. dan K. Aan. 2012. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Alpabeta,
Bandung.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Alfabeta, Bandung.
Permendiknas RI Nomor 12 Tahun 2007.
tentang Standar Kualifikasi Akademik
dan Kompetensi Pengawas.
Suraiya. 2016. Pelaksanaan Supervisi
Akademik oleh Kepala Sekolah Dalam
Meningkatkan Kompetensi Profesional

Volume 5, No. 3 Agustus 2017 - 205

You might also like