Volume 01 Nomor 01 Maret 2019 P ISSN: 2086-5783 Eissn
Volume 01 Nomor 01 Maret 2019 P ISSN: 2086-5783 Eissn
Volume 01 Nomor 01 Maret 2019 P ISSN: 2086-5783 Eissn
ABSTRACT
The aim of the study was to determine the effectiveness of giving hydrotherapi
foot soak in hypertensive patients. The study was conducted with one group pretest-
posttest design without a control group by measuring blood pressure (pretest) before
being given an intervention in the form of foot soak hydrotherm against 15 people with
hypertension in Banjar Sri Mandala, Dauhwaru Village, Jembrana Subregency. Then do
the blood pressure measurement again (posttest) after finishing the intervention. After
the study was completed, the results showed that before the hydrotherapi foot bath
intervention, there were 0% of patients classified as normal, 13.32% in prehypertension
category, 60.08% in hypertension category I and 26.60% in hypertension category II.
After the intervention was given, there were 13.32% of the patients classified as normal,
66.68% in the prehypertension category, 20.00% in the first category of hypertension
and no patients belonging to the second grade hypertension category. There is a
decrease of 20-30 mmHg for systolic blood pressure and 0-10 mmHg for diastolic blood
pressure after intervention. Based on the results of the study it can be concluded that the
hydrotherapi foot bath is effectively used to reduce blood pressure in hypertensive
patients in the Banjar Sri Mandala, Dauhwaru Village, Jembrana District.
ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian hydrotherapi
rendam kaki pada penderita hipertensi. Penelitian dilakukan dengan one group pretest-
posttestdesign tanpa adanya kelompok control yaitu dengan melakukan pengukuran
tekanan darah (pretest) sebelum diberikan intervensi berupa hydrotherapi rendam kaki
terhadap 15 orang penderita hipertensi di Banjar Sri Mandala, Kelurahan Dauhwaru,
Kabupaten Jembrana. Kemudian melakukan pengukuran tekanan darah kembali
(posttest) setelah selesai intervensi. Setelah penelitian selesaidiperoleh hasil bahwa
sebelum dilakukan intervensi hydrotherapi rendam kaki,terdapat sebanyak 0 %
penderita yang tergolong ke dalam kategori normal, 13,32 % kategori prehipertensi,
60,08 % kategori hipertensi derajat I dan 26,60 % kategori hipertensi derajat II. Setelah
diberikan intervensi terdapatr13,32 % penderita tergolong kedalam kategori normal,
66,68 % kategori prehipertensi, 20,00 % kategori hipertensi derajat I dan tidak ada
33
Volume 01 Nomor 01 Maret 2019 P ISSN : 2086-5783
WIDYA BIOLOI E ISSN :
penderita yang tergolong kedalam kategori hipertensi derajat II. Terdapat penurunan
sebesar 20-30 mmHg untuk tekanan darah sistolik dan 0-10 mmHg untuk tekanan darah
diastolic setelah dilakukan intervensi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa hydrotherapi rendam kaki efektif digunakan untuk menurunkan tekanan darah
pada penderita hipertensi di banjar Sri Mandala, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan
Jembrana.
35
Volume 01 Nomor 01 Maret 2019 P ISSN : 2086-5783
WIDYA BIOLOI E ISSN :
Hydrotherapi rendam kaki ini sangat rendam kaki pada penderita hipertensi di
mudah dilakukan oleh semua orang, tidak Banjar Sri Mandala, Kelurahan
membutuhkan biaya yang mahal, dan Dauhwaru, Kabupaten Jembrana.
tidak memiliki efek samping yang
berbahaya dan sesuai dengan anjuran METODE
WHO (World Health Organization) Penelitian ini menggunakan desain
merekomendasikan penggunaan penelitian eksperimental dengan model
Hydrotherapi rendam kaki sebagai one group pretest-posttestdesign tanpa
pengobatan alternatif untuk menurunkan adanya kelompok kontrol. Dimana
tekanan darah pada penderita hipertensi dengan melakukan pengukuran tekanan
(WHO dalam Perry & Potter, 2016). darah sebelum diberikan intervensi
Berdasarkan hasil studi pendahuluan (pretest) dan melakukan pengukuran
di UPT. Puskesmas I Jembrana, tekanan darah setelah diberikan
Kabupaten Jembrana pada tanggal 7 Mei intervensi (posttest)yang bertujuan untuk
2018 diperoleh data jumlah penduduk mengetahui efektivitas perlakuan
dengan kasus hipertensi dilingkungan hydrotherapi rendam kaki pada penderita
Banjar Pakraman Sri Mandala tahun hipertensi di Banjar Sri Mandala.
2017 yakni laki- laki sebanyak 659 orang Penelitian ini dilakukan pada tanggal
dan perempuan sebanyak 376 orang 7 Mei – 14 Juni 2018 di rumah responden
(SP2TP, 2017). Jumlah penderita masing-masing, yang bertempat di
hipertensi didaerah tersebut masih cukup Banjar Sri Mandala, Kelurahan
tinggi, sehingga perlu diadakannya Dauhwaru, Kabupaten Jembrana dengan
sosialisasi kepada masyarakat dalam rincian sebagai berikut: populasi
penatalaksanaan kasus hipertensi dengan penelitian yakni; penderita hipertensi di
menggunakan media air hangat yakni Banjar Sri Mandala sebanyak 1.035
hydrotherapi rendam kaki. Berdasarkan orang. Dan sampel penelitian:
hasil studi pendahuluan tidak ada pengambilan sampel penelitian dengan
responden yang pernah melakukan metode purposivesampling sebanyak 15
hydrotherapi rendam kaki. Tujuan responden di Banjar Sri Mandala,
penelitian ini untuk mengetahui Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan
efektivitas pemberian hydrotherapi Jembrana.
36
Volume 01 Nomor 01 Maret 2019 P ISSN : 2086-5783
WIDYA BIOLOI E ISSN :
37
Volume 01 Nomor 01 Maret 2019 P ISSN : 2086-5783
WIDYA BIOLOI E ISSN :
38
Volume 01 Nomor 01 Maret 2019 P ISSN : 2086-5783
WIDYA BIOLOI E ISSN :
No Jumlah Responden
Klasifikasi Tekanan Darah
Sebelum (%) Sesudah (%)
1 Normal 0% 13,32 %
2 Prehipertensi 13,32 % 66,68 %
3 Hipertensi derajat I 60,08 % 20,00 %
4 Hipertensi derajat II 26,60 % 0%
rendam kaki ini sangat dirasakan alternatif ini mudah untuk dilakukan
manfaatnya oleh masyarakat di Banjar sendiri tanpa harus diawasi oleh tenaga
Sri Mandala karena alternatif ini kesehatan, murah serta aman untuk
membantu masyarakat untuk kesehatan bagi penderita hipertensi.
menurunkan tekanan darahnya serta
41
Volume 01 Nomor 01 Maret 2019 P ISSN : 2086-5783
WIDYA BIOLOI E ISSN :
air hangat yakni secara konduksi dimana penurunan tekanan darah setelah
terjadi perpindahan panas atau hangat hydrotherapi rendam kaki dapat terjadi
dari air hangat ke dalam tubuh akan karena pembuluh darah mengalami
menyebabkan pelebaran pembuluh darah pelebaran dan relaksasi (Casey &
dan penurunan ketegangan otot sehingga Benson,2016).
dapat melancarkan peredaran darah Hydrotherapi rendam kaki dapat
keadaan dimana kontraksi ventrikel melemaskan pembuluh-pembuluh darah,
mulai terjadi sehingga dengan adanya sehingga tekanan darah menurun. Dalam
pelebaran pembuluh darah, aliran darah hal ini, hydrotherapi rendam kaki dapat
akan lancar sehingga akan mudah mengurangi tahanan perifer. Penurunan
mendorong darah masuk kejantung tekanan darah juga dapat terjadi akibat
sehingga menurunkan tekanan berkurangnya aktivitas memompa
sistoliknya. Pada tekanan diastolik jantung. Peningkatan efisiensi kerja
keadaan releksasi ventrikular isovolemik jantung dicerminkan dengan penurunan
saat ventrikel berelaksasi, tekanan di tekanan darah sedangkan penurunan
dalam ventrikel turun drastis, aliran tahanan perifer dicerminkan dengan
darah lancar dengan adanya pelebaran penurunan tekanan diastolik. Hasil
pembuluh darah sehingga akan penelitian ini mendukung penelitian
menurunkan tekanan diastolik (Perry & Putri (2015) dalam jurnal penelitiannya
Potter, 2016). yang berjudul Efektifitas Terapi Rendam
Perubahan tekanan darah setelah Kaki Menggunakan Air Hangat Dan
dilakukan hydrotherapi rendam kaki Senam Lansia Terhadap Tekanan Darah
disebabkan karena manfaat dari Di Unit Rehabilitasi Sosial (Uresos)
hydrotherapi rendam kaki yaitu Pucang Gading Unit Semarang II, yang
mendilatasi pembuluh darah, menyatakan bahwa rata-rata tekanan
melancarkan peredaran darah, dan darah sistole sebelum diberikan terapi
memicu syaraf yang ada pada bagian rendam kaki menggunakan air hangat
tubuh untuk bekerja. Saraf yang ada dan senam lansia adalah 145 mmHg.
pada tubuh menuju ke organ vital tubuh Tekanan darah sistole setelah diberikan
diantaranya menuju ke jantung, paru- terapi rendam kaki menggunakan air
paru, lambung dan pankreas. Adanya hangat dan senam lansia adalah 132,27
42
Volume 01 Nomor 01 Maret 2019 P ISSN : 2086-5783
WIDYA BIOLOI E ISSN :
mmHg artinya ada perbedaan tekanan mmHg dengan rata-rata penurunan
darah sistole sebelum dan setelah sebesar 20-30 mmHg untuk tekanan
dilakukan terapi rendam kaki darah sistolik dan 0-10 mmHg untuk
menggunakan air hangat dan senam tekanan darah diastolik.
lansia pada kelompok intervensi.
Menurut AsiaTraditional Chinese SARAN
Medicine (2013), rendam kaki dengan Bagi masyarakat di Banjar Sri
air hangat setiap hari untuk Mandala, Kelurahan Dauhwaru,
meningkatkan sirkulasi darah terapi Kecamatan Jembrana memberi
rendam kaki dengan air hangat mencapai gambaran serta diharapkan dapat
serangkaian perawatan kesehatan yang mengaplikasikan alternatif hydrotherapi
efisien melalui tindakan pemanasan, rendam kaki ini untuk menurunkan
tindakan mekanis dan tindakan kimia air tekanan darah pada penderita hipertensi.
serta efek penyembuhan dari uap obat Sehingga nantinya dapat memberikan
dan medis pengasapan. pengetahuan yang lebih optimal pada
penderita hipertensi terutama penderita
SIMPULAN hipertensi di Banjar Sri Mandala dan
Berdasarkan hasil penelitian yang pengetahuan baru yang dapat
telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan meningkatkan minatpenderita lain untuk
bahwa hydrotherapi rendam kaki efektif mengikuti hydrotherapi rendam kaki ini.
diberikan pada penderita hipertensi di
Banjar Sri Mandala, Kelurahan DAFTAR PUSTAKA
Asia Traditional Chinese Medicine
Dauhwaru Kabupaten Jembrana. (TCM). (2013). Rendam kaki
Sebelum diberikan intervensi dengan air panas mempercepat
peredaran darah. Avaible at :
hydrotherapi rendam kaki tekanan darah http://id.asiatcm.com/content
paling rendah yaitu 120/80 mmHg dan /rendam-kaki-dengan-airpanas-
mempercepatkanperedaran-
tekanan darah paling tinggi 160/110 darah. Diakses pada 17 Mei
mmHg. Setelah dilakukan hydrotherapi 2018, Pukul 16.27 wita.
rendam kaki tekanan darah responden Bates A, & Hansen N. 1996. The
Principles and Properties of
paling rendah yaitu 110/80 mmHg dan
Water: Aquatic Exercise and
tekanan darah paling tinggi 140/100 Therapy. Philadelphia, PA: WB
Saunders Co; Pages: 21-28.
43
Volume 01 Nomor 01 Maret 2019 P ISSN : 2086-5783
WIDYA BIOLOI E ISSN :
Casey, R.N dan Benson, H. 2016. Prevention, Detection,
Panduan Harvard Medical Evaluation, and Treatment oh
Shcool : Menurunkan Tekanan Hight Blood Pressure. National
Darah. Alih bahasa. Devi Institute of Hight Blood Pressure
Nirmala. Jakarta : PT Bhuana : 98-480.
Ilmu Populer.
Potter & Perry. 2015. Fundamental
Corwin, Elizabeth J. 2014. Buku Saku Keperawatan Ed 7 Buku 2.
Patofisiologi. Penerbit Buku Jakarta: Salemba Medika.
Kedokteran: EGC. Jakarta\
Potter,P.A. dan Perry, A.G. 2016.
Dinas Kesehatan Provinsi Bali, 2017. Fundamental of nursing:
Profil Kesehatan Provinsi Bali concept,process,and practice. Ed
2017. Avaible at : 4 Vol 2 (Terj. Yasmin Asih, et
www.diskes.baliprov.go.id. al). Jakarta : EGC
Diakses pada tanggal 7 Mei
Puskesmas,I.J. 2017. Profil Puskesmas I
2018. Pukul 20.43 Wita.
Jembrana tahun 2017. Tidak
diterbitkan:
Direktorat Bina Farmasi. 2006.
Jembrana, Bali.
Pharmaceutical Care Untuk
Pasien Penyakit Tortora, G. J., Derrickson, B. H. 2009.
Hipertensi.Jakarta: Direktorat Principles of Anatomy and
Bina Farmasi Komunitas,Klinik Physiology: Maintenance and
Ditjen Bina Kefarmasian & Continuity of the Human Body,
AlatKesehatan Departemen Twelfth Edition, Volume 2.
Kesehatan Indonesia. Hoboken: John Wiley & Sons.
Fauci, Braunwald, Kasper, Hauser, Udjianti, W. J. 2011. Keperawatan
Longo, Jameson, & Loscalzo, Kardiovaskular. Jakarta: Salemba
et.al. 2015. Harrison'sPrinciples Medika.
of Internal Medicine
SeventeenthEdition: Manual of WHO. 1999. World Health
Medicine. Tangerang Selatan: Organization-International
Karisma Publishing Group. Society of Hypertension
Kardiologi (4rd ed). Jakarta : Guidelines far the Management
Penerbit Erlangga; 57-62. of Hypertension. Journal of
Hypertension; 17: 151-183.
Joint National Committeon Prevention,
Detection, Evaluation, and WHO dalam Soenarta dan Arieska.
Treatment of Hight Blood 2013. Konsensus Pengobatan
Pressure. 1997. The sixth of the Hipertensi. Jakarta: Perhimpunan
joint National Committee on Hipertensi Indonesia (Perhi).
44