Heru Sri Naryanto, Prihartanto, Deliyanti Ganesha
Heru Sri Naryanto, Prihartanto, Deliyanti Ganesha
Heru Sri Naryanto, Prihartanto, Deliyanti Ganesha
ABSTRACT
Serang District is the one of a flood-prone area, about 20 subdistricts were affected by the flood in
Serang District. Problems of clean water necessity occurred in the flood area, especially water quality
both surface water and groundwater. To know the condition of clean water in Serang District, it is
necessary to study the quality of water both surface water and groundwater in the flood prone areas.
The study was conducted with water sampling and in-situ water quality measurements at 28 open-pit
points used by communities and river bodies in potential flood in 2012-2015. In-situ physical water
quality measurements are performed during sampling of well water and river water using
multiparameter quality checker equipment. Water quality parameters to be measured in-situ are: total
dissolved solids (TDS) and turbidity. Laboratory tests of water samples were performed for suspended
solid (TSS), Amonium (NH3-N), Iron (Fe), Manganese (Mn) and total hardness parameters. The
standard method of water quality analysis of these parameters is carried out using Indonesian National
Standard SNI 06-6989.3-2004 water and wastewater. Turbidity tends to increase towards the
downstream of the river indicating additional sediment material is transported downstream. The high
total suspended solids in the river, especially in Kragilan due to the impact of waste from high
domestic, commercial, and industrial activities in the area. Generally, groundwater and surface water in
the flood areas at the study sites still largely indicate that quality is still feasible for consumption by the
community, except for high Fe and Mn content and NH3-N in some wells due to the influence of
surface water entering groundwater.
ABSTRAK
Kabupaten Serang termasuk wilayah yang rawan banjir, dari 29 kecamatan yang ada sekitar 20
kecamatan pernah terkena dampak banjir. Permasalahan kebutuhan air bersih terjadi pada kawasan
banjir tersebut, terutama kualitas air baik air permukaan maupun air tanah. Untuk mengetahui secara
rinci kondisi air bersih di kabupaten Serang, maka perlu dilakukan kajian kualitas air baik air permukaan
maupun airtanah pada kawasan rawan banjir tersebut. Kajian dilakukan dengan pengambilan sampel
air dan pengukuran in-situ kualitas air pada 28 titik sumur terbuka yang digunakan oleh masyarakat dan
badan air sungai pada wilayah potensial genangan banjir tahun 2012-2015. Pengukuran kualitas air
fisik secara in-situ dilakukan pada saat pengambilan sampel air sumur dan air sungai dengan
menggunakan peralatan multiparameter quality checker, adalah: zat padat terlarut (total dissolved
solids/TDS) dan turbiditas/kekeruhan. Sedangkan pemeriksaan laboratorium terhadap sampel air
dilakukan untuk parameter zat padat tersuspensi (total suspended solid/TSS), Amonia bebas NH3-N),
Besi (Fe), Mangan (Mn) dan kesadahan total. Metode standard analisis kualitas air terhadap parameter-
parameter tersebut dilaksanakan menggunakan Standard Nasional Indonesia SNI 06-6989.3-2004 air
dan air limbah. Kekeruhan cenderung meningkat ke arah hilir sungai menunjukkan adanya tambahan
material sedimen tertransport pada bagian hilir. Tingginya zat padat tersuspensi pada sungai
khususnya di Kragilan akibat dampak limbah dari aktivitas domestik, komersial dan industri yang tinggi
di daerah tersebut. Secara umum airtanah dan air permukaan pada daerah banjir di lokasi penelitian
sebagian besar masih menunjukkan kualitas yang masih layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat,
kecuali kandungan Fe dan Mn yang tinggi serta NH3-N pada beberapa sumur penduduk akibat
pengaruh air permukaan termasuk air banjir masuk ke dalam airtanah.
Kata kunci: Kabupaten Serang, kualitas air, kawasan banjir, penyediaan air bersih
1. PENDAHULUAN kemungkinan akibat tingginya input zat
padatan tersuspensi di Kragilan dari kegiatan-
1.1 Latar Belakang kegiatan domestik, perkotaan dan industri di
(11)
wilayah ini . Meskipun telah banyak
Kejadian banjir berdampak terhadap penelitian mengenai kualitas air di kedua
perubahan kualitas air permukaan maupun air sungai tersebut, namun belum banyak
tanah. Penelitian di Cezh Republik penelitian yang membahas tentang pengaruh
menunjukkan bahwa banjir mengakibatkan banjir terhadap perubahan kualitas air tanah
dampak yang signifikan terhadap kualitas maupun air permukaan di Kabupaten Serang.
(1)
air . Pada tahun 2012 banjir yang terjadi di Jumlah penduduk Kabupaten Serang
Beijing juga berdampak terhadap kualitas air terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun
(2)
minum . Hasil penelitian di Sungai Muar, 2013 jumlah penduduk Kabupaten Serang
Malaysia menunjukkan bahwa pada saat sebanyak 1.450.894 jiwa, pada tahun 2015
terjadi banjir diperoleh korelasi kekuatan yang jumlah tersebut telah bertambah menjadi
lebih tinggi antara water quality index (WQI) sebanyak 1.463.064 jiwa (bertambah 12.170
(12)
dengan parameter kualitas air sungai pada jiwa) .
periode sebelum dan selama gelombang Kabupaten Serang merupakan salah satu
(3)
pertama peristiwa banjir . wilayah di Provinsi Banten yang setiap
Sungai-sungai utama di Kabupaten tahunnya sering terkena banjir. Dari 29 (dua
Serang yang sering mengalami banjir adalah puluh sembilan) kecamatan yang ada, sekitar
Sungai Ciujung dan Sungai Cidurian. Banjir 20 (dua puluh) kecamatan yang terkena
yang terjadi di Sungai Ciujung dipengaruhi dampak banjir. Berdasarkan data dari BPBD
(13)
oleh kondisi tutupan lahan pada DAS bagian Kabupaten Serang , daerah yang paling
hulunya. Kondisi tutupan lahan akan rawan terkena banjir adalah Kecamatan
menentukan besarnya limpasan (runoff) yang Kragilan, Cikeusal, Kibin, Tanara, Tirtayasa,
(4)
terjadi . Cikande, Pontang, Binuang, Kopo,
(13)
Debit aliran sungai rata-rata tahunan Padarincang dan Kecamatan Carenang .
pada periode 2004-2011 meningkat Banjir yang dialami di wilayah Kabupaten
sebesar 15,2 % dibandingkan dengan Serang, sebagian besar disebabkan oleh
periode 1999-2003. Hal ini menyebabkan meluapnya air dari Sungai Ciujung dan Sungai
terjadinya penurunan kualitas lingkungan pada Cidurian terutama pada saat intensitas curah
DAS Ciujung yang berdampak terhadap hujan tinggi.
kondisi Sungai Ciujung. Lahan yang potensial Salah satu permasalahan yang ditemui di
kritis di DAS Ciujung sebesar 56,5% dan wilayah potensi genangan banjir di Kabupaten
8,3% merupakan lahan kritis, sehingga fungsi Serang adalah masalah kualitas air. Sebagian
hidrologisnya menurun yang berpotensi terjadi besar kebutuhan air minum masyarakat
(5)
banjir di musim penghujan . Kabupaten Serang masih menggunakan air
Hampir setiap tahun di DAS Cidurian dalam kemasan dan sebagian kecil
hilir yang sebagian besar adalah lahan terbuka menggunakan air PDAM. Masyarakat pada
dan terbangun mengalami banjir akibat umumnya menggunakan airtanah dan air
kawasan yang tidak mampu menampung air sungai untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus
hujan yang melebihi kapasitas tampung dari (MCK) dan hanya sebagian kecil masyarakat
Sungai Cidurian itu sendiri. Tingkat yang menggunakannya untuk air minum.
kerawanan banjir di DAS Cidurian Kondisi sanitasi masyarakat Kabupaten
dipengaruhi oleh parameter penggunaan Serang yang masih kurang baik diperkirakan
lahan, kemiringan lereng, elevasi, jenis akan berdampak pada kualitas airtanah
tanah, curah hujan dan kedekatan dengan maupun sungai terutama pada saat banjir.
(6)
sungai . Cakupan air bersih dari PDAM Kabupaten
Kejadian banjir di kedua sungai ini diduga Serang untuk kebutuhan domestik hanya
berdampak terhadap perubahan kualitas air. sekitar 40% dari jumlah penduduk Kabupaten
Beberapa penelitian mengenai kualitas air di Serang dan Cilegon pada tahun 2020,
Sungai Ciujung telah banyak dilakukan terkait sehingga sisanya masih memanfaatkan
(7) (14,15)
dengan pengendalian pencemaran , airtanah untuk kebutuhan sehari-hari .
(8)
peningkatan kualitas air , strategi
(9)
pengelolaan sungai . Disamping itu telah 1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian
dilakukan penelitian tentang analisis beban
pencemaran dan kapasitas asimilasi Sungai Maksud dari penelitian ini adalah untuk
(10)
Cidurian . Tingginya nilai zat padatan mengetahui dampak banjir terhadap kualitas
tersuspensi di Kragilan pada hilir Sungai air permukaan dan air tanah di kawasan
Ciujung pada musim kemarau 2013 potensi genangan banjir di Kabupaten Serang.
Adapun tujuannya adalah untuk mengetahui air diambil pada sungai dan sumur gali atau
kualitas air permukaan dan air tanah di jumblengan untuk istilah lokalnya. Sampel
kawasan potensi banjir kaitannya untuk sungai diambil sebanyak 9 sampel pada
penyediaan air bersih masyarakat di Sungai Ciujung, Sungai Cidurian dan Sungai
sekitarnya. Cidanau. Sedangkan sampel sumur gali
diambil sebanyak 19 sampel yang tersebar
2. METODOLOGI
merata di wilayah terdampak banjir. Setelah
28 sampel tersebut diambil dan diukur
2.1 Waktu dan Tempat Penelitian
parameter fisiknya, maka dilakukan uji
Penelitian ini dilakukan pada Maret-Juli laboratorium untuk dianalisis sifat fisik dan
2016, pada saat tidak terjadi banjir. Metode sifat biologi air tersebut sehingga dapat
penelitian yang digunakan adalah studi kasus. teridentifikasi kualitas airnya. Metodologi dan
Penelitian studi kasus adalah penelitian tahapan analisis kualitas air diperlihatkan pada
tentang status subjek penelitian yang Gambar 1.
berkenan dengan suatu fase spesifik atau
(16,17)
khas dari keseluruhan personalitas .
Pemilihan tempat penelitian dilakukan secara
purpossive, dengan alasan Kabupaten Serang
termasuk salah satu wilayah yang berpotensi
terjadi banjir, sementara suplai air bersih
sangat dibutuhkan.
90
Ciujung berkisar antara 41 – 97 mg/Liter. 80
70
Sedangkan TSS berkisar antara 52 - 182 60
50
mg/Liter diperlihatkan pada Tabel 2. 40
30
20
Tabel 2. Pemantauan kualitas air Sungai 10
(9)
Ciujung 22 Juli – 16 Agustus 2013 0
Domestik Pertanian Indutri
Parameter Kragilan 2 57.49 0.06 90.72
Zat Padat Zat Padat Kragilan 1 19.57 0.65 1.78
No. Lokasi
Terlarut Tersuspensi
(mg/L) (mg/L) Gambar 6. Perbandingan beban pencemar
1. Hulu 97 182 TSS dari beberapa sumber di
(24)
Cisalaraja Kragilan
2. Ciberang 41 114
3. Jembatan 62 108 Apabila dibandingkan dengan hasil
Baru pengukuran Kekeruhan (turbiditas) secara in-
4. Bendung 56 52 situ pada musim hujan 2016 terukur bahwa
Pamarayan Kekeruhan Sungai Ciujung berkisar antara
5. Kragilan 56 232 136–231,9 mg/Liter sebagaimana
6. Jong Jing 73 61
diperlihatkan grafik berikut :
Dari Gambar 5 terlihat bahwa pada musim
kemarau, Bendung Pamarayan akan menahan
aliran dan menurunkan TSS pada aliran
Sungai Ciujung karena terjadi perlambatan
kecepatan aliran Sungai Ciujung. Pada musim
Tingginya kekeruhan di wilayah hilir
sungai menunjukkan adanya dugaan
transportasi sedimen ke arah hilir. Penurunan
kekeruhan di wilayah tengah Sungai Cidurian
menunjukkan adanya pengaruh peningkatan
debit sungai yang salah satunya berasal dari
inflow saluran drainage di tengah Sungai
Cidurian. Penambahan debit aliran permukaan
ke dalam Sungai Cidurian akan menyebabkan
terjadinya pengenceran air sungai sehingga
akan menurunkan kekeruhan sebagaimana
diperlihatkan pada Gambar 8.
Gambar 7. Kekeruhan Sungai Ciujung hulu-
hilir di Sungai Ciujung
7
6
5 NH3-N
NH3-N (mg/L)
4
3
2
1
0
Desa/Kecamatan
Gambar 10. Nilai NH3-N pada 28 sampel air
14 3.5
12 3
10 Fe 2.5
8 Mn 2
(mg/L)
6 1.5
4 1
2 0.5
0 0
Desa/Kecamatan
Gambar 11. Konsentrasi Fe dan Mn pada 28 sampel air sumur dan sungai
Desa/Kecamatan
Gambar 12. Kesadahan air pada sampel air sumur dan sungai