Analisis Prior Knowledge Konsep Asam Basa Siswa Kelas XI SMA Untuk Merancang Modul Kimia Berbasis REACT
Analisis Prior Knowledge Konsep Asam Basa Siswa Kelas XI SMA Untuk Merancang Modul Kimia Berbasis REACT
Analisis Prior Knowledge Konsep Asam Basa Siswa Kelas XI SMA Untuk Merancang Modul Kimia Berbasis REACT
e-ISSN 2579-860X
p-ISSN 2614-1221
Doi: https://doi.org/10.24036/jep/vol2-iss2/249
Analisis Prior Knowledge Konsep Asam Basa Siswa Kelas XI SMA untuk Merancang
Modul Kimia Berbasis REACT
ABSTRACT
This study is a define phase of 4D model used in Research and Development (R&D) that aims
to explore initial concept of grade XI students on acid-base topic before studying the material.
Instrument used in this study was a two-tiered diagnostic test in the form of multiple-choice questions
with choice of reasons that consisted of 16 items. The test was given to 100 grade XI students from
various schools in West Sumatra. Students’ answers were processed by grouping them into 3
categories: understand, have misconceptions and do not understand. Data were then analyzed
descriptively by calculating the percentage of students' learning difficulties in all of competency
achievement indicators that had been compiled. The results showed that students had difficulty in
understanding some concepts of acid base such as acid base theory of Arrhenius (75.2%), of
Bronsted-Lowry (81.43%), and of Lewis (100%); pH (94.04%); and acid base ionization constant
(97.33%). Results of this research are then used as a consideration in the development of acid-base
module designed for grade XI Senior High School learning.
yang dibuat. Dengan demikian, bahan ajar reliabilitas tinggi dimana koofisien korelasi
berupa modul dibuat sesuai dengan pengetahuan masing-masing adalah sebesar 0,471 dan 0,769
awal siswa dan mendukung teori belajar (Rositasari, 2014). Adapun beberapa contoh butir
kontruktivisme. soal tes diagnotik yang diberikan adalah seperti
yang ditampilkan pada Gambar 1.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan tahap awal dari
penelitian dan pengembangan (R&D). Tahapan
pertama pada penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis prior knowledge siswa tentang
konsep asam basa sebagai bahan pertimbangan
dalam pengembangan bahan ajar berupa modul
asam basa model REACT (Relating,
Experiencing, Applying dan Transfering) untuk
siswa kelas XI SMA.
Adapun instrumen pengumpul data yang
digunakan adalah tes diagnostik bertingkat dua
yang disertai dengan pilihan alasan. Menurut
Arikunto (2009: 34) tes diagnostik merupakan tes
yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-
kelemahan siswa sehingga berdasarkan
kelemahan-kelemahan tersebut dapat diberikan
perlakuan yang tepat. Tes diagnostik adalah alat
atau instrumen yang digunakan untuk
mengidentifikasi kesulitan belajar (Suwarto, Gambar 1. Contoh butir soal tes diagnostik
2012: 113). Menurut depdiknas (2007), tes
diagnostik memiliki dua fungsi yaitu untuk Siswa yang mampu menjawab soal pada
mengidentifikasi masalah atau kesulitan yang gambar 1 dengan benar dan memberikan alasan
dialami siswa dalam belajar dan untuk yang benar pada tingkat 2, berarti mereka
merencanakan tindak lanjut berupa upaya-upaya mengetahui bahwa senyawa asam dan basa
pemecahan masalah sesuai dengan kesulitan masuk ke sungai dapat mempengaruhi pH air
yang telah terindentifikasi. Dalam penelitian ini, sungai. Sehingga jika air sungai tercampur
tes diagnostik two tier yang diberikan berfungsi dengan senyawa yang bersifat asam maka nilai
untuk merencanakan tindak lanjut berupa pH akan berkurang. Sebaliknya jika senyawa
pemecahan masalah yang ditemukan melalui yang tercampur kedalam air sungai adalah basa,
perancangan content/ isi bahan ajar berupa modul maka pH air sungai akan meningkat. Dari
yang sesuai dengan prior knowledge siswa. sebagian besar alasan jawaban yang diberikan
Adapun tujuan penggunaan tes diagnostik siswa pada soal Gambar 1, dapat diketahui bahwa
ini adalah untuk menentukan pengajaran yang siswa masih belum mampu menentukan sumber-
perlu dilakukan di masa mendatang baik berupa sumber polutan yang bersifat asam dan basa yang
penggunaan metode mengajar yang tepat, bahan berasal dari lingkungan.
ajar yang diperlukan, maupun pemanfaatan Tes diagnostik bertingkat dua seperti
media yang sesuai dengan materi pokok dan Gambar 1 diberikan kepada 100 orang siswa yang
karakteristik siswa. Dengan mempertimbangkan berasal dari 3 sekolah berbeda di Sumatera Barat.
prior knowledge siswa peneliti berharap dapat Sekolah yang dijadikan sebagai subjek penelitian
merancang bahan ajar berupa modul yang berisi adalah SMAN 1 Padang Panjang, SMAN 2
materi ajar yang diperlukan siswa untuk Payakumbuh, dan SMAN 5 Sijunjung. Sekolah-
pembelajaran kimia SMA. sekolah tersebut dianggap sudah mewakili
Data penelitian ini, dikumpulkan dengan masing-masing tingkatan SMA di Sumatera
menggunakan soal tes diagnostik two-tier yang Barat yang dipilih berdasarkan informasi
sudah standar dan sudah diuji validitas dan perengkingan dari dinas terkait.
reliabilitasnya. Soal yang diberikan terdiri dari 16 Adapun kelebihan tes diagnostik two-tier
butir soal dengan kriteria validitas cukup dan menurut Tuysuz ( 2009) adalah pada tingkat 1