Stimulasi Psikososial Pada Anak Kelompok Bermain Dan Pengaruhnya Pada Perkembangan Motorik, Kognitif, Sosial Emosi, Dan Moral/Karakter Anak
Stimulasi Psikososial Pada Anak Kelompok Bermain Dan Pengaruhnya Pada Perkembangan Motorik, Kognitif, Sosial Emosi, Dan Moral/Karakter Anak
1
ISSN : 1907 - 6037
DWI HASTUTI1*
1
Staf Pengajar Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi
Manusia, Institut Pertanian Bogor, Jalan Lingkar Kampus IPB Dramaga,
Bogor 16680
pengasuh pengganti, baik itu nenek menengah bawah (KB2) di Kota Bogor
ataupun anaknya yang lain (Hartoyo et al. yang bersedia menjadi tempat penelitian.
2002). Permasalahan mulai muncul jika Waktu penelitian termasuk
selama ditinggalkan di rumah anak dari persiapan, intervensi, pengumpulan data,
keluarga miskin ini tidak mendapatkan pengolahan dan analisis data, serta
stimulasi dan pendidikan yang layak, penulisan laporan adalah satu tahun
bahkan seringkali diabaikan dengan terhitung mulai bulan Januari 2005 hingga
dititipkan pada kakak, saudara, atau bulan Desember 2005. Adapun
tetangga, yang relatif tidak memiliki cukup pengumpulan data primer berupa
bekal pendidikan untuk pengasuhan yang wawancara kepada ibu dan pengamatan
memadai. serta wawancara kepada anak
Penelitian ini secara umum bertujuan berlangsung mulai bulan Juli hingga
untuk menganalisis penyelenggaraan November 2005.
stimulasi psikososial pada anak di
Kelompok Bermain (KB) Kota Bogor dan Cara Pemilihan Contoh
pengaruhnya terhadap tumbuh kembang Populasi penelitian ini adalah anak
anak. Secara khusus penelitian ini usia dini yang menjadi peserta Kelompok
bertujuan untuk: 1) membandingkan Bermain di Kota Bogor, yang dikelompok-
kualitas lingkungan sekolah dari KB kan berdasarkan kelas sosial ekonomi-
menengah atas (KB1) dengan KB nya, yaitu kelas menengah atas dan kelas
menengah bawah (KB2); 2) menengah bawah. Dari setiap Kelompok
membandingkan kualitas lingkungan Bermain yang menjadi lokasi penelitian
rumah dari anak peserta KB1 dan KB2; 3) kemudian dipilih anak berusia 2-4 tahun
mengidentifikasi tumbuh kembang anak dan berasal dari keluarga utuh (intact
(status gizi dan kesehatan, family), yaitu anak yang berasal dari
perkembangan fisik motorik, kognitif, keluarga lengkap terdiri dari ayah dan ibu
sosial emosi dan moral/karakter) selama dan tidak berasal dari keluarga orang tua
mengikuti KB (kelompok bermain); dan 4) tunggal (single parents), serta bersedia
menganalisis faktor yang mempengaruhi untuk menjadi responden dalam
tumbuh kembang anak. penelitian ini.
Dengan kriteria demikan maka
METODE jumlah keluarga yang bersedia menjadi
terbatas, sehingga hanya 91 anak dan
Desain, Tempat dan Waktu Penelitian keluarganya yang bersedia menjadi
Desain penelitian ini adalah Cohort contoh. Kebanyakan ibu dari anak
study yang bersifat 3 bulan ke depan (3 peserta KB1 adalah ibu bekerja sehingga
months prospective cohort study), dimana terdapat alasan bagi mereka untuk
terdapat pengamatan terhadap menolak menjadi contoh penelitian. Pada
penerapan stimulasi psikososial kepada pengambilan data kedua (setelah
anak usia dini di KB (Kelompok Bermain) mengikuti KB selama tiga bulan) terdapat
dan pengaruhnya kepada tumbuh 2 contoh yang mengundurkan diri
kembang anak setelah 3 bulan di KB sehingga contoh berjumlah 89 orang,
(kelompok bermain). Dengan demikian, terdiri atas 42 anak dari KB1 dan 47 anak
dari setiap anak contoh dikumpulkan data dari KB2.
kualitas tumbuh kembang anak pada
bulan pertama masuk Kelompok Bermain Jenis dan Cara Pengumpulan Data
(pre-test) dan sesudah tiga bulan masuk Data yang dikumpulkan dalam
Kelompok Bermain (post test). penelitian ini terdiri atas data primer dan
Penelitian dilakukan di KB data sekunder. Data primer diperoleh dari
(Kelompok Bermain) yang mewakili hasil wawancara dengan ibu dari anak
kelompok sosial masyarakat kelas peserta dengan menggunakan alat bantu
menengah atas dan kelas menengah kuesioner. Data kualitas pengasuhan di
bawah. Berdasarkan hasil survey rumah dilakukan dengan menggunakan
pendahuluan dari data Dinas Pendidikan alat bantu instrumen HOME (Home
Kota Bogor terdapat 6 Kelompok Bermain Observation and Measurement of
menengah atas (KB1) dan 5 KB Environment dari Caldwell & Bradley,
Vol. 2, 2009 STIMULASI PSIKOSOSIAL PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN 43
sedang. Meskipun demikian pada KB2 jalan mundur, berlari tanpa jatuh, gerakan
masih terdapat 40% anak kurang binatang, dan masuk gorong-gorong anak
mendapat stimulasi melalui sarana dan KB2 lebih unggul. Sementara dari ke-
prasarana. Kelompok bermain tersebut mampuan motorik halus antara KB1 dan
kurang memiliki fasilitas yang diperlukan KB2 cukup berimbang, dimana anak KB1
karena terbentur dana (Tabel 6). unggul dalam menuang, dan merobek
Lebih dari 50% contoh mendapat sedangkan anak KB2 unggul dalam me-
stimulasi melalui program pembelajaran lipat kertas dengan sembarang (Tabel 7).
dengan baik. Pada KB1 83% anak-anak Namun demikian, secara rata-rata
contoh mendapat stimulasi baik dan 17% dapat dikatakan bahwa anak KB1 relatif
mendapat stimulasi program pem- lebih unggul daripada anak dari KB2
belajaran termasuk sedang. Pada KB2 dalam aspek perkembangan motorik. Hal
hanya mencapai 40% yang mendapat ini perlu dilihat lebih lanjut dengan
stimulasi baik dan 20% sedang, namun kualitas stimulasi yang diterima oleh anak
masih terdapat 40% yang mendapat baik di rumah maupun di sekolah. Secara
stimulasi kurang. rata-rata terdapat perbedaan nilai skor
Pada KB1 seluruhnya menggunakan stimulasi yang diterima oleh anak di
metode pengajaran dengan baik. Sedang- rumah, dimana skor HOME anak dari KB1
kan pada KB2 masih terdapat 40% yang lebih unggul daripada anak KB2 (Tabel
kurang dalam metode pengajaran yang 2).
disampaikan (Tabel 6). Perkembangan Kognitif. Secara
umum perkembangan kognitif anak pada
Perkembangan Anak Usia 2-3 Tahun KB1 lebih unggul dibandingkan anak
Perkembangan Motorik. Dilihat dari pada KB2. Hampir semua item
kemampuan fisik baik motorik kasar dan perkembangan kognitif anak KB1 unggul
halus terdapat variasi dalam kemampuan daripada KB2, kecuali menirukan suara
ini pada anak dari dua kelompok. Pada binatang dan membedakan benda besar
kemampuan motorik seperti memanjat, atau kecil. Anak kelompok bermain usia
berjalan lurus, menendang, dan menang- 2-3 th pada penelitian ini sudah mampu
kap bola anak dari KB1 relatif lebih melaksanakan satu perintah dari orang
unggul, sedangkan pada kemampuan tuanya (Tabel 8).
untuk hidup mandiri dan tidak dibiasakan anak secara optimal. Anak dari KB1 pada
untuk dilayani oleh pembantu. umumnya memiliki skor stimulasi
psikososial yang lebih baik daripada anak
Tabel 10. Sebaran capaian perkembang- KB2 (Tabel 2), sehingga dapat
an moral/karakter anak usia 2-3 mempengaruhi perkembangan keteram-
tahun menurut kelompok pilan motorik dan kognitifnya terutama
Perkembangan Moral dan
% Skor karena umumnya dapat lebih
Harapan menyediakan aneka permainan edukatif
Karakter 2-3 th
KB1 KB2
Berdoa 87 94
dan kegiatan bagi anak yang pada
Mencium tangan 100 94 akhirnya menentukan kualitas tumbuh
Makan sendiri 91 94 kembang anak. Perbedaan yang
Memakai celana sendiri 78 87 signifikan antar KB ditemukan pada
Membawa tas sendiri 91 87
Bilang buang air kecil 87 100
perkembangan sosial emosi dan
Merapikan mainan disekolah 96 81 moral/karakter anak KB1 dan KB2,
Menghabiskan makanan tuntas 83 75 demikian pula pada skor total
Mengucapkan terimakasih 91 75 perkembangan anak. Hal ini memerlukan
Mengucapkan salam 87 81
Santun 100 87
analisis lanjutan apakah perkembangan
Tidak bicara pada saat makan 100 50 ini dipengaruhi oleh stimulasi yang
Minta tolong dengan santun 87 75 dilakukan oleh guru atau oleh orang tua.
Meminta ijin 87 69
Mencium tangan pewawancara 74 69
Tidak suka bertengkar 70 50
Tabel 11. Sebaran rata-rata skor perkem-
Berani tampil 78 75 bangan anak usia 2-3 tahun
Bisa mewarnai tuntas 65 44 menurut kelompok bermain
Mandiri dengan menyusun puzzle Rataan
83 69
tuntas Perkembangan p-value
Bergiliran bermain 96 87 KB1 KB2
Mau meminjamkan mainan 96 94 Motorik 94 92 0,523
Tidak suka menyakiti teman 95 87 Kognitif 93 88 0,812
Total 87 78
Sosial Emosi 80 73 0,045*
Moral/Karakter 87 78 0,034*
Sementara itu, keterampilan Total 88 82 0,028*
mengucapkan terima kasih, mengucap-
kan salam, meminta ijin, bergiliran ber-
main yang mencerminkan karakter Perkembangan Anak Usia 3-4 tahun
hormat dan santun serta tidak suka Perkembangan Motorik. Pada anak
menyakiti teman yang mencerminkan usia 3-4 tahun anak KB1 relatif lebih baik
karakter tolong-menolong dari anak KB1 dalam perkembangan motorik dibanding-
relatif lebih baik dibandingkan KB2. kan anak KB2 (Tabel 12). Tetapi terdapat
Menurut Aristoteles (Lickona 1992), beberapa indikator seperti naik turun
karakter adalah pembiasaan seperti ”body tangga, menendang, menangkap, dan
builder” yang dibentuk atas hasil pelatihan melempar bola serta melompat dengan
dan pembentukan terus menerus. Oleh satu kaki anak KB2 relatif lebih unggul.
karena itu karakter yang dimiliki anak KB1
maupun KB2 mencerminkan hasil dari Tabel 12. Sebaran capaian perkembang-
proses pembentukan yang terus menerus an motorik anak usia 3-4 tahun
dari pihak orang tua dan keluarga menurut kelompok
maupun pihak sekolah selama proses % Skor Harapan
belajar di kelompok bermain. Perkembangan Motorik
KB1 KB2
Secara keseluruhan, rata-rata skor
Berjalan stabil 100 100
perkembangan motorik, kognitif, sosial Naik turun tangga 95 97
emosi, dan moral/karakter anak KB1 lebih Memanjat 100 100
tinggi dibandingkan anak KB2. Perbedaan Berjalan di titian 100 90
tersebut nyata pada p<0,05 (Tabel 11). Berlari stabil 100 100
Menirukan gerakan binatang 100 100
Hal ini mencerminkan bahwa anak-anak Menendang, menangkap,
yang berasal dari KB1 relatif lebih baik 95 100
melempar bola
tingkat perkembangannya daripada anak Melompat dengan satu kaki 95 100
KB2. Menurut Caldwell dan Bradley Total 99 97
(1986), adanya stimulasi yang memadai
bagi anak dapat menumbuhkembangkan
Vol. 2, 2009 STIMULASI PSIKOSOSIAL PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN 51
ke toilet. Akan tetapi dalam keberanian menerus dilakukan orang tua, meskipun
tampil serta mewarnai dan menyelesaikan cukup banyak orang tua dari KB1 yang
puzzle dengan tuntas anak dari KB1 bekerja di luar rumah. Kemungkinan
relatif lebih baik (Tabel 15). tingkat pendidikan orang tua yang
berbeda juga menentukan, karena lama
Tabel 15. Sebaran capaian perkembang- pendidikan ibu dari anak KB1 relatif lebih
an karakter anak usia 3-4 tahun tinggi daripada anak KB.
menurut kelompok Secara rata-rata, kualitas perkem-
Perkembangan Karakter
% Skor Harapan bangan anak usia 3-4 tahun dari KB1
KB1 KB2 lebih baik daripada anak KB2, baik dari
Berdoa 100 94 aspek perkembangan motorik, kognitif,
Mencium tangan 100 94 sosial emosi dan karakter (Tabel 16).
Makan sendiri 100 87 Secara statistik terdapat perbedaan yang
Memakai celana sendiri 84 94
signifikan dalam seluruh dimensi
Membawa tas sendiri 100 84
Mengatakan ingin buang air kecil 95 97 perkembangan anak antara KB1 dan
Merapikan mainan disekolah 95 74 KB2, kecuali pada perkembangan motorik
Menghabiskan makanan tuntas 84 61 anak. Diduga faktor internal seperti latar
Mengucapkan terimakasih 100 74 belakang sosial ekonomi keluarga,
Mengucapkan salam 100 87 pendidikan orang tua, pengetahuan orang
Bersikap santun 89 90 tua tentang pengasuhan dan tumbuh
Tidak bicara pada saat makan 100 71 kembang anak, serta kualitas
Minta tolong dengan santun 95 61 pengasuhan orang tua pada anak juga
Meminta ijin 95 100
turut menentukan kualitas tumbuh
Mencium tangan pewawancara 79 74
Tidak suka bertengkar 100 71 kembang anak.
Berani tampil 95 74
Bisa mewarnai tuntas 74 52 Tabel 16. Nilai rata-rata skor perkembang-
Menyusun puzzle tuntas 84 58 an anak usia 3-4 tahun menurut
Bergiliran bermain 95 94 kelompok bermain
Mau meminjamkan mainan 95 94 Rataan
Tidak suka menyakiti teman 95 74 Perkembangan p-value
KB1 KB2
Total 93 80 Motorik 99 96 0,274
Kognitif 98 82,7 0,000***
Pada karakter sopan dan santun, Sosial Emosi 85 76 0,008**
anak dari KB1 lebih terbiasa Moral/Karakter 93 80 0,001**
mengucapkan salam, lebih santun, lebih Total 53,7 47,3 0,000***
mampu mengucapkan terima kasih, dan
juga dalam minta pertolongan kepada
orang lain. Hal ini berhubungan dengan Analisis Pengaruh Stimulasi
pembiasaan yang dilakukan di rumah Psikososial terhadap Perkembangan
sebelumnya dan stimulasi yang diberikan Anak
dari sekolah. Dengan demikian dapat Perkembangan motorik anak contoh
dikatakan bahwa anak dari KB1 relatif setelah mendapatkan stimulasi
lebih baik dalam perkembangan psikososial baik di sekolah maupun di
karakternya dibandingkan anak dari KB2, rumah tampak pada Gambar 1, dimana
dan diduga hal ini berhubungan dengan terjadi perubahan keterampilan motorik.
pembiasaan yang dilakukan di rumah Anak dari KB1 maupun KB2 memiliki
masing-masing (Tabel 15). keterampilan motorik yang meningkat
Pada karakter kerjasama terlihat pula setelah berada di KB.
bahwa anak dari KB1 mau meminjamkan Jika dibandingkan antara KB1 dan
mainan dan tidak suka menyakiti teman. KB2, hasil penelitian ini menunjukkan
Hal ini menggembirakan mengingat anak bahwa tidak ada perbedaan antara
dari KB1 adalah anak yang berasal dari keduanya dalam hal perkembangan
kelompok sosial ekonomi menengah ke motorik anak. Hal ini sekaligus
atas (Tabel 15). Diduga terdapat memperlihatkan bahwa keberadaan anak
hubungan antara moral/karakter yang dalam tiga bulan pertama di KB
dimiliki anak dengan latar belakang orang memberikan dampak pada
tuanya baik dalam bentuk teladan, perkembangan motorik, namun faktor
interaksi serta pembiasaan yang terus kualitas sekolah tampaknya tidak
Vol. 2, 2009 STIMULASI PSIKOSOSIAL PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN 51
Tabel 17. Faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik dan kognitif anak
Perkembangan Fisik Anak Perkembangan Kognitif
Model
β Tvalue Sign-T β Tvalue Sign-T
Konstanta - 6,497 0,000*** - 2,216 0,030*
X1 Jenis kelamin -0,055 -0,526 0,601 0,051 0,518 0,606
X2 Umur anak 0,357 3,096 0,003*** 0,099 0,920 0,360
X3 Pendidikan ibu -0,026 -0,165 0,869 0,221 1,521 0,132
X4 Pendapatan klg 0,124 1,060 0,293 0,221 2,021 0,047*
X5 Besar keluarga -0,199 -1,557 0,124 -0,035 -0,296 0,768
X6 Perilaku hidupsehat -0,022 -0,191 0,849 0,004 0,035 0,972
X7 Stimulasi psikososial 0,317 2,248 0,027* 0,337 2,553 0,013*
di rumah
X8 Kelekatan emosi -0,111 -0,910 0,366 -0,069 -0,603 0,549
X9 Sarana sekolah 0,352 2,471 0,016* 0,358 2,689 0,009**
X10Metode pengajaran 0,025 0,189 0,850 0,088 0,720 0,474
X11Program pengajran -0,325 -2,341 0,022* -0,481 -3,708 0,000***
2 2
R (R adj) 0,211 (0,098) 0,309 (0,210)
F (Sig) 1,873 (0,056) 3,124 (0,002**)
Vol. 2, 2009 STIMULASI PSIKOSOSIAL PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN 53
Tabel 18. Faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial emosi dan moral anak
Perkembangan Sosial Emosi Perkembangan Moral
Model
β Tvalue Sign-T β Tvalue Sign-T
Konstanta - 2,674 0,009** - 1,342 0,184
X1 Jenis kelamin 0,075 0,735 0,464 0,174 1,927 0,058
X2 Umur anak 0,042 0,371 0,711 0,131 1,316 0,192
X3 Pendidikan ibu 0,020 0,130 0,897 -0,069 -0,516 0,607
X4 Pendapatan klg 0,042 0,373 0,710 0,146 1,451 0,151
X5 Besar keluarga -0,006 -0,049 0,961 0,047 0,421 0,675
X6 Perilaku hidupsehat 0,158 1,421 0,159 -0,007 -0,075 0,941
X7 Pengasuhan 0,439 3,193 0,002*** 0,162 1,334 0,186
X8 Kelekatan emosi -0,124 -1,046 0,299 0,042 0,397 0,693
X9 Sarana sekolah 0,346 2,493 0,015* 0,580 4,723 0,000***
X10Metode pengajaran 0,101 0,796 0,429 0,282 2,509 0,014*
X11Program pengajran -0,409 -3,022 0,003*** -0,494 -4,134 0,000***
2 2
R (R adj) 0,249 (0,142) 0,413 (0,329)
F (Sig) 2,325 (0,016*) 4,924 (0,000***)
*
Korespondensi :
Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen
Fakultas Ekologi Manusia IPB
Jl. Lingkar Kampus IPB Dramaga 16680
Telp : +62-251 8628303
Email : [email protected]