Beberapa Komponen Fisikokimia Kakao Fermentasi Dan Non Fermentasi Some Physicochemical Cocoa Fermentation and Non Fermentation
Beberapa Komponen Fisikokimia Kakao Fermentasi Dan Non Fermentasi Some Physicochemical Cocoa Fermentation and Non Fermentation
Beberapa Komponen Fisikokimia Kakao Fermentasi Dan Non Fermentasi Some Physicochemical Cocoa Fermentation and Non Fermentation
ABSTRACT
Cocoa beans is one state crop that generate foreign exchange, because Indonesia is the
worlds third largest producer. Indonesia cocoa beans have a lower quality, because skip
fermentation process. Fermentation is a chemical change in organic matter resulting from
microbial enzymes. The important microbes when fermented cocoa beans such as Bacillus
bacteria and filamenteus fungi will decompose the pulp to get a good cocoa flavor. The
fermentation process can be performed by a variety of methods, such as make a heap or
container box. Ordinary fermentation process takes about 5-6 days. Physical quality of
fermented cocoa beans are already regulated in ISO 2323-2008. Several studies have been
studies the quality distinction between fermented and not fermented in color, aroma and
texture of the beans split. Butter in cocoa fermentation is higher and more acidic than not
fermented. Volatile compounds of cocoa consists of aldehydes, ketones, esters, alcohols,
acids, pyrazine and other compounds. Aldehyde such as 2-methylbutanal give flavor of
chocolate which increased during fermentation. The mean content of volatile compounds
that give aroma favored increasing time increased during fermentation.
Keywords: cocoa beans, fermentation, physicochemical, volatile compounds
ABSTRAK
Kakao salah satu tanaman perkebunan penghasil devisa negara, karena Indonesia
merupakan produsen terbesar ketiga dunia. Kakao Indonesia umumnya memiliki mutu lebih
rendah, salah satunya disebabkan oleh tidak dilakukannya proses fermentasi. Fermentasi
merupakan perubahan kimia pada zat organik yang timbul akibat enzim mikroba. Mikroba
jenis Bacillus dan jamur filamenteus akan menguraikan pulpa sehingga terbentuk aroma
cokelat. Proses fermentasi dapat dilakukan dengan beragam metode, seperti ditumpuk atau
menggunakan wadah kotak. Rata-rata proses fermentasi membutuhkan waktu sekitar 5-6
hari. Mutu fisik biji kakao fermentasi sudah diatur dalam SNI 2323-2008. Beberapa
penelitian yang terkait perbedaan mutu fisik biji kakao hasil fermentasi dan tidak fermentasi
terlihat jelas pada warna, aroma dan tekstur biji pada saat dilakukan uji belah. Selain itu,
kandungan lemak dan nilai pH pada biji kakao hasil fermentasi lebih tinggi bila dibandingkan
dengan tanpa fermentasi. Senyawa volatil yang lazim ditemukan pada kakao merupakan
golongan aldehid, keton, ester, alkohol, asam, pirazin dan senyawa lainnya. Senyawa
golongan aldehid yang memberikan flavor cokelat seperti 2-methylbutanal meningkat
selama fermentasi. Rerata kandungan senyawa volatil yang memberikan aroma yang disukai
meningkat selama bertambahnya waktu fermentasi.
Kata kunci: biji kakao, fermentasi, fisikokimia, senyawa volatil
Tarigan, EB.Tajul I. 2017. Beberapa Komponen Fisikokimia Kakao Fermentasi dan Non Fermentasi.
Jurnal Agroindustri Halal3(1):048 – 062.
049 Elsera dan Tajul Beberapa Komponen Fisiko Kimia Kakao
sempurna. Selama proses fermentasi, 2007), bakteri jenis Bacillus dan jamur
pulpa di sekeliling biji kakao akan hilang filamenteus.
dan terbentuk prekursor flavor cokelat. Berbeda dengan kakao yang tidak
Saat buah kakao dipecah, pulpa akan difermentasi umumnya langsung
terkontaminasi dengan mikroba, sehingga mengalami proses pengeringan dan
proses fermentasi pulpa terjadi dengan citarasa yang dihasilkan kurang baik.
memanfaatkan gula yang terkandung Sebagian besar petani kakao Indonesia
sebagai substrat metabolisme biasanya melakukan pemanenan tanpa
(Widyotomo, 2008; Kresnowati et al. fermentasi. Umumnya buah kakao
2013). Jenis mikroorganisme yang dipanen, dihilangkan pulpanya, dijemur,
berkembang pada saat fementasi selanjutnya dijual. Sedangkan standar
sangatlah banyak tetapi yang berperan operasional pemanenan kakao yang baik
adalah ragi, bakteri asam laktat, bakteri dan benar cenderung lebih panjang dapat
asam asetat (Ardhana dan Fleet. 2003; dilihat pada Gambar 1.
Schwan dan Wheals. 2004; Camu et al.
Pemanenan Pemanenan
Sortasi Sortasi
Pemecahan Pemecahan
Sortasi Sortasi
Pengeringan
Gambar 1. Tahapan Proses Pascapanen Kakao Fermentasi (kiri) dan Non Fermentasi
(kanan) (Sumber: Karmawati et al, 2010)
049
051 Elsera dan Tajul Beberapa Komponen Fisiko Kimia Kakao
pulpa biji kakao. Ragi bermanfaat untuk fermentasi sangat cepat yang
membuat suasana lingkungan menjadi menyebabkan konsumsi gula sederhana
asam, memperbanyak fermentasi sehingga dihasilkan etanol dan
karbohidrat, dan menurunkan kandungan karbondioksida.
oksigen. Metabolisme ragi pada saat
mutu umum dan khusus, seperti terlihat terletak pada warna, aroma dan tekstur
pada Tabel 1 dan Tabel 2. biji pada saat uji belah. Indikator biji kakao
Davit et al., (2013) telah melakukan terfermentasi dengan sempurna adalah
penelitian terkait fermentasi biji kakao warnanya yang cokelat kehitam-hitaman
dan biji kakao non fermentasi di Tabanan, (Emanuel et al. 2012). Sedangkan biji
Bali yang hasilnya seperti tersaji pada kakao yang tidak fermentasi berwarna
Tabel 3. Perbedaan mendasar antara biji abu-abu pekat, dengan rasa yang lebih
kakao fermentasi dan non fermentasi sepat (Caligani et al. 2010).
Tabel 4. Mutu kimia biji dan produk primer kakao fermentasi dan non fermentasi
Biji Kakao Pasta Kakao Bubuk Kakao
Parameter
F NF F NF F NF
Lemak (%) 51.28 42.43 57.87 52.77 37.87 27.95
Kadar Air (%) --- --- 1.57 1.35 4.38 7.94
Protein (%) --- --- 7.52 16.42 16.62 19.57
Karbohidrat (%) --- --- 29.82 26.06 36.62 40.27
pH 5.15 6.35 --- --- 5.35 6.30
Abu (%) --- --- 3.22 3.40 4.60 4.23
Total Asam (%) 1.98 0.94 --- --- --- ---
Kandungan gula reduksi (%) 0.84 0.55 --- --- --- ---
Keterangan: F = Fermentasi; NF = Non-Fermentasi
Sumber: Towaha et al., (2012)
Ethyl cinnamate Sweet, cinnamon-like Sweet chocolate Rodriguez-Campos and others (2012)
Amines, amides, nitriles, purines
Benzonitrile Almond Nutty Bonvechi (2005)
N-(2-phenethyl) formamide Essences Floral Bonvechi (2005)
Lactones
δ-Octenolactone Coconut Nutty Afoakwa (2012)
γ-Decalactone Peach Fruity Afoakwa (2012)
Terpenoids
Geraniol Floral, rose, fruity Floral, fruity Bonvechi (2005)
Geranyl acetate Rose, lavender Floral Bonvechi (2005)
α-Terpenyl formate Herbaceous, citrus Herbal, fruity Bonvechi (2005)
Linalool (cis-pyranoid) Floral, green Floral, herbal Bonvechi (2005)
Linalool (trans-pyranoid) Floral Floral Bonvechi (2005)
Linalool oxide (cis-furanoid) Nutty Nutty Bonvechi (2005)
Linalool oxide (trans-furanoid) Floral, citrus Fruity, floral Bonvechi (2005)
Furans, furanones, pyrans, pyrones
2-Furfural Almond Nutty Bonvechi (2005)
5-Methyl-2-furfural Sweet, caramel Sweet chocolate Bonvechi (2005)
2-Furfuryl acetate Fruity, banana Fruity Ramos and others (2014)
2-Acetylfuran Sweet, balsamic, slightly coffee Sweet chocolate Bonvechi (2005)
2-Acetyl-5-methylfuran Strong nutty Nutty Bonvechi (2005)
2-Furfuryl propionate Spicy, floral Floral Bonvechi (2005)
5-(1-Hydrohyethyl)-2-furanone Red fruit, jam, green notes Fruity, herbal Krings and others (2006)
Dihydro-3-hydroxy-4,4-dimethyl-2-
Coconut Nutty Krings and others (2006)
furanone
4-Hydroxy-2,5-dimethyl-3-furanone
Fruity, strawberry, hot sugar Fruity, nutty Bonvechi (2005)
(furaneol)
3-Hydroxy-2-methyl-4-pyrone (maltol) Roasted nuts Nutty Bonvechi (2005)
5,6-Dihydro-6-pentyl-2-pyrone Coconut Nutty Krings and others (2006)
Jurnal Agroindustri Halal ISSN 2442-3548 Volume 3 Nomor 1, April 2017 050
058
Pyrroles
Pyrrole Nutty Nutty Bonvechi (2005)
2-Acetylpyrrole Chocolate, hazelnut Sweet chocolate Rodriguez-Campos and others (2012)
Pyrrole-2-carboxaldehyde Nutty Nutty Krings and others (2006)
Pyrazines
Nutty, chocolate, cocoa, roasted-
2-Methylpyrazine Sweet chocolate, nutty Bonvechi (2005)
nuts
2-Ethylpyrazine Peanut butter, musty nutty Nutty Bonvechi (2005)
2,5-Dimethylpyrazine Cocoa, rusted nuts Sweet chocolate, nutty Bonvechi (2005)
2,6-Dimethylpyrazine Nutty, coffee, green Nutty, herbal Bonvechi (2005)
2-Ethyl-5-methylpyrazine Nutty, raw potato Nutty, hernal Bonvechi (2005)
2,3-Diethylpyrazine Nutty, hazelnut, cereal Nutty Bonvechi (2005)
2,3-Dimethylpyrazine Caramel, cocoa Sweet chocolate Bonvechi (2005)
2,3,5-Trimethylpyrazine Cocoa, rusted nuts, peanut Sweet chocolate, nutty Bonvechi (2005)
2,3,5,6-Tetramethylpyrazine Chocolate, cocoa, coffee Sweet chocolate Bonvechi (2005)
2,3,5-Trimethyl-6-ethylpyrazine Candy, sweet Sweet chocolate Rodriguez-Campos and others (2012)
049
059 Elsera dan Tajul Beberapa Komponen Fisiko Kimia Kakao