Questions
Questions
Questions
ANSWERS
1. 1. PLTA ( Pembangkit Listrik Tenaga Air)
Air adalah sumber daya alam yang merupakan energi primer potensial untuk pusat Listrik
Tenaga Air (PLTA), dengan cukup besar di Indonesia.
2. PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)
Uap yang berhasil dari pemanasan boiler/ ketel uap padaPusat Tenaga Listrik Uap (PLTU)
digunakanuntuk memutar turbinyang kemudian oleh generatur diubah menjadi energi listrik.
3. PLTGU (Pembangkit listrik Tenaga Gas dan Uap)
Gas dan Uap Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU).gas buang PLTG bersuhu tinggi akan di
manfaatkan kembali sebagai pemanas uap di ketel penghasil uap bertekanan tinggi, Ketel
uap PLTU yang memanfaatkan gas buang PLTG dikenal dengan sebutan Heat Recovery
Steam Generator (HRSG).
4. PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi)
Panas Bumi merupakan sumber tenaga listrik untuk membangkit Pusat Listrik Tenaga Panas
(PLTP) sama seperti PLTU hanya saja uap yang digunakan adalah uap panas bumi yg
berasal langsung langsung dari perut bumi
5. PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel)
Diesel Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berbahan bakar BBM (solar),biasanya
digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama untuk
daerah baru yang terpencil atau untuk listrik pedesaan.
6. PLTS (Pusat Listrik Tenaga Surya)
Pada prinsipnya panel surya Solar cell mengubah sinar matahari menjadi energi listrik yang
kemudian di simpan dalam batterai ataun aki untuk digunakan setiap saat terutama pada
malam hari
7. PLTO (Pembangkit Listrik Tenaga Ombak)
Salah satu energi diluat tersebut adalah energi ombak yang merupakan sumber energi yang
cukup tinggi. Ombak merupakan gerakan air laut yang turun-naik atau berulang-
ulang,merupakan energi alternatif yangdi bangkitkan melalui efek gerakan tekanan udara
akibat fluktuasi pergerakan gelombang
8. PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas)
Gas yang dihasilkan dalam ruang bakar pada pusat listrik tenaga gas (PLTG) akan
menggerakan turbin dan kemudian generator, yangakan merubahnya menjadi energi listrik.
9. PLTN (pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)
PLTN panas yang digunakan untuk menghasilkan uapyang sama, dihasilkan dari reaksi
pembelahan inti bahan fisil (uranium dalam reaktor nuklir
10. PLTPS (Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut)
Energi pasang surut (tidal energy) merupakan energi yang terbarukan. Prinsip kerjanya sama
dengan pembangkit listrik tenaga air, dimana air dimanfaatkan untuk memutar turbin dan
menghasilkan energi listrik.
3. Nilai kalor adalah ukuran dari energi panas dalam batubara yang digunakan sebagai faktor utama
dalam penentuan harga batubara. Nilai kalor adalah banyaknya panas yang dapat dilepaskan oleh
setiap kilogram batubara jika dibakar sempurna. Dalam sistem S.I, nilai kalor dinyatakan dalam
satuan KJ/Kg.
4. Karena jika energi dari pembangkit langsung di transmisikan tanpa dinaikkan tegangannya maka
daya yg d transmisikan akan berkurang bahkan habis di sepanjang jalan transmisi.
Maka dari itu tegangan dari daya yg akan d transmisikan harus jauh lebih besar di bandingkan
dengan tegangan dari daya yg dihasilkan pembangkit, untuk meningkatkan tegangan menggunakan
transformator step up.
5. 28-35%.
6. The technical T & D loss in India is estimated to be 17%. Setelah pembangkit listrik di
pabrik ditransmisikan dan didistribusikan melalui jaringan yang luas. Kerugian teknis standar
sekitar 17% di India (Efisiensi = 83%).
7. Penagihan listrik oleh perusahaan menengah dan besar, dalam kategori High Tension (HT),
sering dilakukan pada struktur tarif dua bagian, yaitu satu bagian untuk kapasitas (atau permintaan)
ditarik dan bagian kedua untuk energi aktual yang ditarik selama siklus penagihan. Kapasitas atau
permintaan dalam kVA (kekuatan nyata) atau istilah kW. Energi reaktif (yaitu kVArh) yang ditarik
oleh layanan juga dicatat dan ditagih untuk beberapa utilitas, karena ini akan mempengaruhi beban
pada utilitas. Dengan demikian, biaya utilitas untuk permintaan maksimum, energi aktif dan daya
reaktif ditarik (seperti yang tercermin dari faktor daya) dalam struktur penagihannya.Selain itu,
biaya tetap dan variabel lainnya juga dipungut. Struktur tarif umumnya mencakup komponen
berikut:
1. Biaya Permintaan Maksimum Biaya ini terkait dengan permintaan maksimum yang terdaftar
selama periode bulan / penagihan dan tingkat utilitas yang sesuai.
2. Biaya Energi Biaya ini berhubungan dengan energi (kilowatt jam) yang dikonsumsi selama
periode bulan / penagihan dan tarif yang sesuai, yang sering dipungut dalam lembaran tarif
penggunaan. Beberapa utilitas sekarang mengenakan biaya berdasarkan energi jelas (kVAh),
yang merupakan jumlah vektor kWh dan kVArh.
3. Faktor daya penalti atau tingkat bonus, seperti yang dipungut oleh sebagian besar utilitas,
mengandung daya reaktif yang ditarik dari grid.
4. Biaya penyesuaian biaya bahan bakar seperti yang dipungut oleh beberapa utilitas adalah
menyesuaikan kenaikan biaya bahan bakar berdasarkan nilai referensi dasar.
5. Beban bea masuk dikenakan biaya yang dikonsumsi.
6. Sewa meteran.
7. Pencahayaan dan konsumsi daya kipas seringkali pada tingkat yang lebih tinggi, biasanya
dikenakan pada dasar lempengan atau berdasarkan metering sebenarnya.
8. Tarif Waktu Hari (TOD) seperti jam puncak dan jam non-puncak juga lazim dalam
ketentuan struktur tarif beberapa utilitas.
9. Penalti melebihi permintaan kontrak.
10. Biaya tambahan jika metering berada di sisi LT di beberapa utilitas.
Utilitas menggunakan meteran tuas elektromagnetik atau elektronik, untuk tujuan penagihan.
Output minimum dari meter elektromagnetik adalah
Permintaan maksimum yang terdaftar selama bulan berjalan, yang diukur pada waktu yang
ditentukan sebelumnya (katakanlah durasi 30 menit) dan ini disetel ulang di akhir setiap
siklus penagihan.
Energi aktif dalam kWh selama siklus penagihan
Energi reaktif dalam kVArh selama siklus penagihan dan
Energi tampak dalam kVA selama siklus penagihaan.
8. Penagihan listrik oleh perusahaan menengah dan besar, dalam kategori High Tension (HT),
sering dilakukan pada struktur tarif dua bagian, yaitu satu bagian untuk kapasitas (atau permintaan)
yang ditarik dan bagian kedua untuk energi aktual yang ditarik selama penagihan. siklus. Kapasitas
atau permintaan dalam kVA (kekuatan nyata) atau istilah kW. Energi reaktif (yaitu kVArh) yang
ditarik oleh layanan juga dicatat dan ditagih untuk beberapa utilitas, karena ini akan mempengaruhi
beban pada utilitas. Dengan demikian, biaya utilitas untuk permintaan maksimum, energi aktif dan
daya reaktif ditarik (seperti yang tercermin dari faktor daya) dalam struktur penagihannya. Selain
itu, biaya tetap dan variabel lainnya juga dipungut. Analisis data tagihan utilitas dan pemantauan
trennya membantu manajer energi untuk mengidentifikasi cara pengurangan tagihan listrik melalui
ketentuan yang tersedia dalam kerangka tarif, selain dari penganggaran energi.
10. Sebuah trivector meter dengan siklus setengah jam memiliki masukan berikut selama periode
permintaan maksimum
MD
Drawn Duration
kVA in minutes
100 10
200 5
50 10
150 5
12. A 3 phase, 415 V, 110 kW induction motor is drawing 50 kW at a 0.75 PF. Calculate the
capacitor rating requirements at motor terminals for improving PF to 0.95. Also, calculate the
reduction in current drawn and kVA reduction, from the point of installation back to the generating
side due to the improved PF.
= 27.65 kVAr
= 92.8 A
= 73.3 A
= 66.7 kVA
= 52.6 kVA
= 14.1 kVA
13. A process plant consumes of 125,000 kWh per month at 0.9 Power Factor (PF). What isthe
percentage reduction in distribution losses per month if PF is improved up to 0.96 at load end?
= 0.121 . 100
= 12.1 %
14. Diketahui : Ns = 33 kV
NI = 11 kV
Ditanya : % loss reduction
𝑁𝑠−𝑁𝐼
Jawab : 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = × 100%
𝑁𝑠
33−11
𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = × 100%
33
= 66,67 %
15.
𝑘𝑉𝐴 𝑙𝑜𝑎𝑑 2
16. 𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑃𝑛𝑜 𝑙𝑜𝑎𝑑 𝑙𝑜𝑠𝑠 + (𝑅𝑎𝑡𝑒𝑑 𝑘𝑉𝐴) 𝑥 𝑓𝑢𝑙𝑙 𝑙𝑜𝑎𝑑 𝑙𝑜𝑠𝑠
400 2
= 840 𝑤 + ( ) 𝑥 5700 𝑤
100
= 840 w + 72960000 w
= 72960,84 kW
3. Jika ingin menambah kapasitas dapat dilakukan dengan menyusun transformator secara
paralel dengan syarat harus dengan tipe dan merk yang sama.
4. Jika transformator pertama off (shut down) maka transformator kedua dapat
17. Peralatan yang biasa di gunakan sebagai solusi permasalahan fluktuasi tegangan atau naik/turun
tegangan biasanya adalah isolation transformer. Transformator ini merupakan transformator yang
mengisolasi antara supply jalur listrik dengan peralatan listrik konsumen.
Trafo isolasi digunakan ada tiga tujuan yaitu:
1. Mencegah adanya arus langsung dari kumparan primer (dari suply jalur listrik) dengan
kumparan sekunder (ke jalur listrik peralatan listrik)
2. Mengurangi noise yang timbul dari jalur listrik (kumparan primer).
3. Mengurangi efek tegangan transien.
Yang harus diketahui adalah trafo isolasi tidak dapat mengkompensasi putusnya/hilangnya tenaga
listrik dari jalur supplai. Trafo isolasi dapat mengurangi efek noise tetapi tidak menghilangkan
karena pada setiap trafo isolator terdapat efek kapasitansi yang terjadi antara lilitan primer dan
lilitan sekunder. Kapasitansi ini mengakibatkan lewatnya noise walaupun dalam level yang kecil.
Efek kapasitansi antara lilitan primer dan sekunder
Hal ini terjadi karena noise yang terjadi ada 2 macam yaitu common mode noise dan normal mode
noise.
Tipe noise
Selain efek kapasitansi antara lilitan primer dan lilitan sekunder masih ada lagi yaitu efek
kapasitansi yang di timbulkan oleh lapisan lilitan-lilitan itu sendiri.
Untuk mengatasi naik/turunnya tegangan listrik pada jalur suplai listrik adalah dengan
menggunakan autotransformer atau voltage stabilizer.
18. Total Harmonic Distortion (THD) merupakan jumlah dari harmonik. Harmonik adalah kelipatan
frekuensi fundamental dari sebuah sistem tenaga listrik. Misalnya, frekuensi dasarnya adalah 50 Hz,
maka harmonik ke 5 adalah frekuensi lima kali lipat, atau 250 Hz. Demikian juga, harmonik ke 7
adalah tujuh kali yang mendasar atau 350 Hz, dan seterusnya untuk harmonik orde yang lebih
tinggi. Harmonik dapat didiskusikan dalam hal arus atau tegangan. Arus harmonik ke 5 hanyalah
arus yang mengalir pada 250 Hz pada sistem 50 Hz. Arus harmonik ke-5 yang mengalir melalui
impedansi sistem menciptakan tegangan harmonik ke-5. Efek pada system electric adalah Over heat
pada konduktor netral, motor, transformer, switch gear. Tegangan turun, factor daya rendah,
kapasitas berkurang.
Arcing Devices
Discharge lighting, e.g. Fluorescent, Sodium and Mercury vapor
Arc furnaces, Welding equipment, Electrical traction system
Ferromagnetic Devices
Transformers operating near saturation level
Magnetic ballast (Saturated Iron core)
Induction heating equipment, Chokes, Motors
Appliances
TV sets, air conditioners, washing machines, microwave ovens
Fax machines, photocopiers, printers
20. Pusat kontrol motor. Karena idealnya kapasitor diletakkan didekat peralatan yang memerlukan
daya reaktifsehingga tidak perlu terjadi adanya aliran daya reaktif.
21. c) 95 to 99.5 %
The efficiency varies anywhere between 96 to 99 percent. The efficiency of the transformers not
only depends on the design, but also, on the effective operating load.
Transformer losses consist of two parts: No-load loss and Load loss
1. No-load loss (also called core loss) is the power consumed to sustain the magnetic field in the
transformer's steel core. Core loss occurs whenever the transformer is energized; core loss does not
vary with load. Core losses are caused by two factors: hysteresis and eddy current losses. Hysteresis
loss is that energy lost by reversing the magnetic field in the core as the magnetizing AC rises and
falls and reverses direction. Eddy current loss is a result of induced currents circulating in the core.
2. Load loss (also called copper loss) is associated with full-load current flow in the transformer
windings. Copper loss is power lost in the primary and secondary windings of a transformer due to
the ohmic resistance of the windings. Copper loss varies with the square of the load current.
22. Averange power factor (C) karena Register meter hanya jika nilainya melebihi nilai permintaan
maksimum sebelumnya dan dengan demikian, walaupun, permintaan maksimum rata-rata rendah,
industri / fasilitas harus membayar biaya permintaan maksimum untuk nilai tertinggi yang terdaftar
selama satu bulan, bahkan jika itu terjadi hanya untuk satu durasi siklus perekaman yaitu 30 menit
sepanjang bulan.