426 747 1 SM PDF
426 747 1 SM PDF
426 747 1 SM PDF
Nurwijayanti
STIKES Surya Mitra Husada Kediri
e-mail: [email protected]
ABSTRACT
The needs of the child nutrition fulfillment affects the availability of energy, builder substances and immune
system of children. This resulted in the decline of child development, especially language development. The
purpose of this study was to determine the the correlations of dietary with language development and
nutritional status of children. This study used an observational study design with cross sectional approach.
The population studied were all children aged 2-4 years in Posyandu Ngronggo using purposive sampling
method and the sample in this study were most children aged 2-4 years in Posyandu Ngronggo work area in
southern regional Health Center of Kediri with 31 respondents. The independent variables studied were the
development of language and the Nutritional Status. The results were analyzed using spearman rank test.
The results showed that most respondents had nutritional status majority of respondents were within the
normal ranges, 12 people (38.7%) and the majority of respondents have language development in the
category of irregularities, namely 15 respondents (48.4%). The results of the statistical test known p-value
(0.000) < α (0.05) then H1 is accepted, which means there is a relationship between diet and the
development of language. Lack of nutrition to encourage children to be lack of substances to grow, while in
terms of energy needs, are met by the energy reserves, the condition that causes children have malnutrition.
ABSTRAK
Dalam hal ini meskipun anak mendapat zat gizi sangat minim sehingga
makanan cukup, tetapi sering diserang berpengaruh terhadap pola makan anak,
diare atau ispa dan demam, akhirnya dapat kondisi ini mendorong kebutuhan nutrisi
menderita kurang gizi. Adapun penyebab anak tidak dapat dipenuhi dengan baik.
tidak langsung, seperti ketahanan pangan Kurangnya asupan nutrisi mendorong
dalam keluarga, pola pengasuhan anak, anak menjadi kekurangan zat-zat untuk
pelayanan kesehatan dan kesehatan tumbuh, sedangkan dari sisi kebutuhan
lingkungan (Markum, 2009). energi, dipenuhi oleh cadangan energi,
kondisi inilah yang menyebabkan anak
Permasalahan gizi kurang yang memiliki gizi kurang.
merupakan masalah kesehatan
masyarakat, dipengaruhi beberapa faktor Pola makan dengan status gizi terkait pula
antara lain, penyakit infeksi, konsumsi dengan pemilihan waktu pemberian
makanan, tingkat pendapatan keluarga, makan kepada anak. Banyak orang tua
jumlah anggota keluarga, tingkat yang kurang memperhatikan sarapan anak
pendidikan ibu, tingkat pengetahuan ibu saat menjelang beraktifitas sehingga
tentang gizi, pelayanan kesehatan, menyebabkan anak kekurangan energi.
pendapatan keluarga, budaya pantang Kondisi ini sering tidak diperhatikan,
makanan, dan pola pemberian makan kebanyakan orang tua dalam memberikan
(Pakhri, 2006). makan kepada anak hanya
memperhatikan jumlahnya, namun
Pengaturan zat gizi untuk tiap-tiap orang ketepatan waktu pemberian kurang
pada dasarnya sama, yang harus diperhatikan. Pemenuhan kebutuhan
diperhatikan adalah keseimbangan antara nutrisi anak akan mendorong anak
kebutuhan energi dan pemenuhannya. mengalami keseimbangan antara nutrisi
Tetapi yang sering terjadi kita tidak yang dibutuhkan untuk beraktifitas,
mengetahui berapa kebutuhan dan tumbuh dan berkembang dengan asupan
asupan energi yang seharusnya nutrisi. Kondisi ini mendorong anak
dikonsumsi. Hal ini juga yang dihadapi dapat tumbuh dan berkembang sesuai
oleh hampir semua ibu anak usia 2 – 4 dengan tahapan pada usianya
tahun. Pengetahuan mereka tentang
pemilihan makanan dan minuman yang
dapat memenuhi kebutuhan energi dan
20
Jurnal Care Vol. 4, No.2 Tahun 2016
Soetjiningsih, (2002). ASI Pedoman Untuk Supariasa, dkk. (2002). Penilaian Status
Tenaga Kesehatan. Jakarta : EGC Gizi. Penerbit: EGC, Jakarta
Suhardjo.et.all. (2003). Pangan Gizi dan Waspadji. (2003). Gizi untuk Anak.
Pertanian. Jakarta : Universitas Jakarta : Jurnal Gizi dan Pangan,
Indonesia November 2003