Relationship of Social Support To Breast Cancer'S Treatment
Relationship of Social Support To Breast Cancer'S Treatment
Relationship of Social Support To Breast Cancer'S Treatment
Abstract: In the city of Surabaya, the number of patients with breast cancer is found and treated in 2014
was amounted to 709 cases. Family social support is regarded as one of the drivers of the patient for
treatment. This study aimed to quantify the proportion of delay in treatment of breast cancer based on
family and social support and analyzing the relationship of social support by the family against in the
treatment of breast cancer cases in Yayasan Kanker Wisnuwardhana Surabaya. The study was conducted
using cross sectional design using a quantitative approach. The interview was conducted on 40 patients
with breast cancer. Samples were selected by simple random sampling. The results of comparison of
proportions delay breast cancer treatment according to the status of family social support is 7.5: 3.6.
Testing single relationship between social support by the family to delay treatment shows that there
was a significant relationship between social support with treatment of breast cancer (p <0.05). The
conclusions are the proportion of delay in treatment more on the respondents were less lack support and
there is a relationship between social support to the treatment of breast cancer cases in Yayasan Kanker
Wisnuwardhana Surabaya.
Abstrak: Di Kota Surabaya, jumlah penderita kanker payudara yang ditemukan dan diobati pada tahun
2014 ialah sebesar 709 kasus. Dukungan sosial keluarga dianggap sebagai salah satu pendorong penderita
untuk berobat. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung proporsi keterlambatan berobat kanker
payudara berdasar dukungan sosial keluarga dan menganalisis hubungan dukungan social keluarga
terhadap pengobatan kasus kanker payudara di Yayasan Kanker Wisnuwardhana Surabaya. Penelitian
menggunakan rancangan cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Wawancara dilaksanakan pada
40 penderita kanker payudara. Sampel ditarik dari populasi dengan cara simple random sampling. Hasil
perbandingan proporsi keterlambatan pengobatan kanker payudara menurut status dukungan sosial
keluarga ialah 7,5:3,6. Pengujian hubungan tunggal antara dukungan sosial oleh keluarga terhadap
pengobatan menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara dukungan sosial keluarga dengan
pengobatan kanker payudara (p< 0,05). Kesimpulannya adalah proporsi keterlambatan berobat terbanyak
pada responden yang kurang mendapat dukungan sosial, ada hubungan antara dukungan sosial terhadap
pengobatan kasus kanker payudara di Yayasan Kanker Wisnuwardhana Surabaya.
218
219 Jurnal Promkes, Vol. 3, No. 2 Desember 2015: 218–228
tersebar di daerah sekitarnya. Inti relatif Society, 2008). Menurut American Cancer
lebih besar terhadap sitoplasma dengan rasio Society pada tahun 2012 jumlah kasus baru
hampir mendekati 1 rasio nukleoar. Insidens kanker payudara di dunia adalah 1.700.000
mitosa naik, serta susunan sel bersifat tidak kasus, kemudian sebanyak 53% dari kasus
teratur (Sukardja, 1996). kanker payudara di dunia berada di negara
Sifat sel kanker adalah tumbuh secara yang sedang berkembang. Sebanyak 59%
berkelanjutan, lebih cepat, lebih tidak dari penderita kanker payudara di dunia
berbatas, mendesak serta merusak sel-sel berada di benua Asia, sebanyak 39%
di sekitarnya, dapat bergerak amoeboid merupakan kasus baru, kemudian sebanyak
sehingga dapat mengadakan invasi jaringan 44% penderita mengalami kematian, dan
sekitarnya dan metastase yang bersifat hanya sebesar 37% penderita yang dapat
regional maupun jauh, tidak mengenal bertahan selama 5 tahun (American Cancer
koordinasi dan batas-batas kewajaran. Society, 2012).
Sel kanker dapat menyusup ke dalam sel Di Indonesia, hasil Riskedas 2013
normal. Sel kanker tidak akan berhenti menunjukkan bahwa penyakit kanker
apabila terkena kontak dengan sel di mendapat urutan ke-5 sebagai penyakit yang
sekitarnya. Sel kanker tetap bertumbuh memiliki prevalensi terbanyak diantara 10
meskipun di tempat yang tidak semestinya penyakit lainnya. Sesuai dengan hal ini,
sehingga menimbulkan anak sebar atau menurut profil kesehatan Jawa Timur
metastase. Sel kanker tidak mengenal pada tahun 2012 penyakit kanker yang
batas kepadatan sehingga sel tetap terus memiliki angka kejadian tinggi ialah kanker
bertumbuh (Sukardja, 1996). payudara. Kanker Payudara mendapat
Kasus kanker banyak ditemukan peringkat ke 3 pada 10 penyakit terbanyak
di dunia ialah kanker payudara. Kanker yang mendapatkan perawatan inap di RS
Payudara ialah malignant tumor yang pemerintah kelas A tahun 2012 di Provinsi
berasal dari payudara (American Cancer Jawa Timur. Di Kota Surabaya tahun
Society, 2008). Kanker payudara ialah tumor 2014, jumlah kasus kanker payudara yang
pada payudara yang menginvasi daerah ditemukan dan diobati pada tahun 2014
sekitar payudara dan menyebar keseluruh ialah sebesar 709 kasus dengan proporsi
tubuh (American Cancer Society, 2014). sebesar 35,86%.
Kanker payudara memiliki berbagai macam Menurut Karnadihardja (1987),
faktor risiko. Berikut merupakan penjelasan secara sederhana stadium kanker dapat
faktor risiko tersebut. Diet yang salah dikelompokkan menjadi 2, yaitu: stadium
sehingga menyebabkan kegemukan setelah dini (stadium I dan II) dan stadium lanjut
menopause. Konsumsi serat kurang dari (stadium III dan IV). Apabila stadium
½ kg per hari. Seringnya mengkonsumsi kanker ditinjau dari kemungkinan
makanan cepat saji. Konsumsi alkohol kesembuhan, digolongkan sebagai berikut.
berlebihan. Wanita yang mendapat haid Stadium dini (early stage) ialah suatu
pertama di bawah umur 12 tahun. Usia tingkat yang menunjukkan kanker belum
melahirkan anak pertama diatas 35 tahun. lama diketahui pertumbuhannya masih kecil,
Wanita yang mengalami menopause diatas letaknya masih lokal terbatas pada organ
usia 50 tahun. Wanita yang menggunakan tempat asal tumbuh serta belum menyebab
kontrasepsi oral diatas 7 tahun. Tidak adanya kerusakan organ sekitar. Stadium lanjut
keturunan atau kemandulan. Wanita yang (advanced stage) ialah suatu tingkat kanker
tidak menikah. Riwayat keluarga menderita yang sudah menimbulkan kerusakan yang
tumor atau kanker payudara. Mempunyai cukup besar pada organ yang ditumbuhi
riwayat terpapar radiasi (DEPKES RI, serta telah mengadakan penyebaran regional
2009). dan infiltrasi ke jaringan lainnya sehingga
Prediksi American Cancer Society pada menyebabkan kemungkinan kesembuhan
tahun 2030, kasus kanker akan meningkat kecil. Stadium sangat lanjut (for advanced
menjadi 21.400.000 jiwa di dunia dan stage) adalah tingkat kanker yang
13.200.000 jiwa di dunia akan meninggal menunjukkan bahwa kanker telah lama ada
karena penyakit kanker (American Cancer serta membesar, keadaannya sama seperti
Kevin Patar A. dan M. Atoillah Isfandiari, Hubungan Dukungan Sosial Ter… 220
stadium lanjut, disertai metastase luas lebih aman karena tidak tahu bahwa dirinya
diseluruh tubuh dan memiliki kemungkinan terdiagnosis kanker. Pasien tidak melihat
sembuh sangat keci (Sukardja, 2010). bahwa mereka berisiko terkena kanker
Penanganan kanker pada umumnya payudara. Faktor keluarga penderita dan
dilakukan terapi sebagai berikut. Operasi komitmen akan pekerjaan pasien, karena
dengan membuang tumor dengan pasien takut meninggalkan tanggung jawab
tujuan memperbaiki komplikasi, dan di dalam keluarga serta takut terganggu
merekronstuksi defek yang ada melalui pekerjaannya apabila mengikuti pengobatan
pembedahan. Radiotheraphy untuk kanker payudara.
menghancurkan kanker dengan sinar Penundaan pengobatan bisa terjadi
ionisasi. Chemoteraphy untuk membunuh oleh karena faktor-faktor yang berasal dari
sel-sel kanker dengan obat anti kanker dalam individu. Faktor internal pasien yang
yang disebut sitostatika. Hormonteraphy menghambat penderita untuk berobat adalah
untuk mengubah lingkungan hidup kanker sebagai berikut. Pada stadium dini penderita
sehingga pertumbuhannya terganggu merasa sehat sehingga penyakitnya dibiarkan
dan akhirnya sel kanker mati sendiri. saja sampai beberapa lama, bulanan, atau
Immunoteraphy untuk memperkuat daya tahunan sampai penyakitnya tidak tertahan.
tahan tubuh dan memperbesar kemampuan Penderita kurang memperhatikan diri
tubuh menghancurkan sel kanker. sendiri, sehingga penderita baru menyadari
Elektrokoagulasi dengan membakar sel- dan mengetahui adanya tumor di dalam
sel kanker dengan alat listrik electrocauter. tubuhnya sesudah tumor itu besar atau
Lasersurgery dilakukan dengan membakar sesudah timbul keluhan. Penderita tidak
sel-sel kanker menggunakan sinar laser memahami atau kurang menyadari akan
seperti Nd-laser dan YAG-laser. Cyrosurgery bahaya kanker. Adanya rasa takut karena
dilakukan dengan membekukan sel-sel diketahui bahwa penyakitnya. Penderita
kanker sampai mati dengan menggunakan merasa takut untuk pergi ke dokter. Penderita
karbondioksida. Chemosurgery dilakukan memiliki ketakutan untuk dioperasi.
dengan membunuh sel-sel kanker dengan Penderita merasa ketakutan penyakitnya
bahan kimia. Terapi kombinasi dilakukan cepat menyebar. Penderita merasa takut
dengan cara mengkombinasikan antara terhadap penyakitnya. Penderita tidak punya
cara-cara terapi yang telah disebutkan diatas biaya. Keluarga penderita tidak mengijinkan
(Sukardja, 2010). ke dokter. Rumah penderita jauh dari dokter
Keterlambatan pengobatan adalah atau pelayanan kesehatan (Sukardja, 1996).
penderita kanker payudara datang untuk Perilaku perubahan kesehatan pada
mendapat pengobatan dalam stadium lanjut individu sendiri dapat ditentukan beberapa
atau sudah parah sehingga tindakan tidak faktor. Faktor-faktor tersebut menurut
dapat dilakukan (Tiolena, 2009). Rastad dkk. Lawrence Green diidentifikasian menjadi
(2012) menyatakan bahwa keterlambatan 3 faktor. Faktor-faktor tersebut adalah yaitu
pengobatan disebabkan oleh beberapa faktor. faktor predisposisi (predisposing factors),
Faktor-faktor tersebut dijelaskan sebagai faktor pendukung (enabling factors), dan
berikut. Defisiensi informasi yang terjadi faktor pendorong (reinforcing factors)
karena penderita tidak merasakan adanya (Notoadmojo, 2007). Faktor predisposisi
gejala rasa sakit, walau ada keanehan pada ialah faktor pendorong berupa pengetahuan,
payudaranya. Keluarga penderita merasa sikap, keyakinan/kepercayaan, dan nilai
tidak adanya riwayat keluarga terkena yang dianut oleh seorang individu. Faktor
kanker payudara sehingga menyebabkan pendukung ialah faktor yang diwujudkan
ketidaktahuan keluarga mengenai apa yang melalui ketersediaan pelayanan atau
dihadapi keluarganya. Kesalahan diagnosis fasilitas untuk menangani permasalahan
yang dilakukan oleh dokter, karena penderita kesehatan. Faktor pendorong adalah faktor
kanker payudara memeriksakan keluhannya yang terwujud dalam bentuk dorongan dari
pada dokter bukan spesialis onkologi. kelompok refrensi tertentu disekitar individu
Penderita ketakutan apabila didiagnosis yang berpengaruh pada referensi perilaku
kanker payudara, sehingga mereka merasa masyarakat (Notoadmojo, 2007).
221 Jurnal Promkes, Vol. 3, No. 2 Desember 2015: 218–228
Keterangan:
a: Keluarga menunjukkan 4 bentuk dukungan sosial. c: Keluarga menunjukkan 2 bentuk dukungan sosial.
b: Keluarga menunjukkan 3 bentuk dukungan sosial. d: Keluarga menunjukkan 1 bentuk dukungan sosial.
Gambar 1. Distribusi Bentuk Dukungan Sosial Keluarga Yang Ditunjukkan Oleh Keluarga
Penderita Kanker Payudara di Yayasan Kanker Wisnuwardhana Surabaya
Berdasarkan hasil observasi pada nasehat dan petuah bagi seorang individu.
penelitian ini, hasil penelitian karakteristik Dukungan instrumental adalah dukungan
responden ini bisa didukung oleh yang diberikan dalam bentuk bantuan
letak geografis dari Yayasan Kanker langsung.
Wisnuwardhana, serta jam operasional dari Gambar 1 menunjukkan bahwa beberapa
klinik yayasan ini. Yayasan ini beralamat di keluarga penderita kanker payudara di
Jalan Kayoon 16–18 Surabaya yang terletak Yayasan Kanker Wisnuwardhana Surabaya
tepat di jantung kota Surabaya. Karena sudah memberikan dukungan sosialnya
letaknya yang berada di tengah kota, maka secara ideal pada responden dengan
yayasan ini terletak berdekatan dengan memberikan 4 bentuk dukungan sosial pada
berbagai perkantoran di Kota Surabaya. Jam responden. Keluarga sudah memberikan
operasional di yayasan ini dimulai pada dukungan emosional, dukungan penghargaan,
pukul 08.00 sampai 13.00 dan dilanjutkan dukungan informatif, dan dukungan
kembali pada pukul 18.00 sampai 19.30. instrumental. Jumlah persentasenya
Sehingga memungkinkan para pekerja sebesar 47% dari total seluruh responden.
serta berbagai kalangan masyarakat untuk Sedangkan banyak keluarga penderita
mendapatkan pelayanan pemeriksaan kanker payudara di yayasan ini yang belum
kesehatan yang dialami pada payudaranya. memberikan dukungan sosialnya secara
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa utuh pada responden. Gambar tersebut juga
mayoritas penderita mendapat pengobatan menunjukkan bahwa
pada katagori tepat berobat. Hasil ini sebagian kecil dari keluarga responden hanya
didukung dengan temuan dilapangan yang menunjukkan dukungan sosialnya pada
menunjukkan bahwa mayoritas penderita responden dalam bentuk salah satu dukungan
yang terdata di yayasan ini adalah mereka sosial saja dengan presentase sebesar 17%
yang akan melakukan deteksi dini. Melalui dari total seluruh responden penderita kanker
hasil tersebut memungkinkan penanganan payudara di Yayasan Kanker Wisnuwardhana.
pengobatan sedini mungkin pada penderita Pada hasil penelitian ini akan ditunjukkan
sebelum terjadi keparahan. hasil dari pengukuran dukungan sosial
Dukungan sosial yang ideal ialah pada keluarga penderita kanker payudara di
dukungan yang diterima secara baik oleh Yayasan Kanker Wisnuwardhana Surabaya
individu yang meliputi 4 macam bentuk yang dihubungkan dengan status pengobatan
dukungan sosial. Bentuk-bentuk dukungan pertama kali penderita kanker payudara.
tersebut ialah dukungan emosional, Melalui tabel ini juga dapat diketahui
dukungan penghargaan, dukungan nilai p-value melalui uji chi square serta
informatif, dan dukungan instrumental. dapat diketahui nilai prevalens rasio guna
Dukungan emosional ialah dukungan dalam mengetahui peluang atau risiko keterlambatan
bentuk empati yang diberikan oleh keluarga. berobat akibat penundaan penderita kanker
Dukungan penghargaan adalah dukungan payudara di Yayasan Kanker Wisnuwardhana
yang diberikan dalam bentuk pengungkapan untuk mendapatkan pengobatan pertama kali
hormat positif yang diberikan oleh keluarga. dengan menggunakan program analisis Epi
dukungan informatif ialah dukungan yang Info.
diberikan oleh keluarga dalam bentuk
yang mendapati hasil bahwa terdapat Rasio Prevalensi sebesar 2,100. Hasil ini
hubungan antara dukungan keluarga dengan berarti bahwa penderita kanker payudara
motivasi untuk sembuh dari penderita kanker di Yayasan Kanker Wisnuwardhana yang
payudara sehingga mendorong penderita kurang mendapatkan dukungan sosial
untuk segera mendapatkan pengobatan. keluarga yang memiliki peluang atau risiko
Hasil gambaran diskripsi dukungan untuk terlambat mendapatkan pengobatan
keluarga pada penelitian ini menunjukkan sebesar 2 kali lebih besar dibanding
bahwa beberapa penderita kanker payudara penderita kanker payudara yang memiliki
sudah mendapatkan dukungan sosial status dukungan sosial keluarga yang baik.
keluarga dengan ideal. Hasil ini berarti Hasil pada penelitian ini sesuai dengan
bahwa penderita sudah menerima 4 bentuk hasil pada penelitian yang dilakukan oleh
dukungan sosial di dalam keluarganya, Sari dkk. (2012), yang mendapatkan hasil
namun sebagian besar belum mendapat dukungan keluarga berbanding lurus
belum mendapatkan dukungan sosial mempengaruhi motivasi penderita untuk
keluarga secara penuh. Hasil penelitian berobat. Hasil pada penelitian ini juga sesuai
ini memiliki makna bahwa sebagian besar dengan hasil penelitian pada penderita
responden penderita kanker payudara di kanker payudara yang dilakukan oleh
Yayasan Kanker Wisnuwardhana Surabaya Mutmainah dkk. (2013), hasil penelitian
sebagian besar sudah mendapatkan ini mendapati bahwa terdapat hubungan
dukungan untuk menjadi pribadi yang lebih antara dukungan keluarga dengan motivasi
mandiri, serta yakin akan kemampuannya untuk sembuh dari penderita kanker
sendiri sehingga dapat meningkatkan payudara. Hasil observasi peneliti di
motivasi di dalam dirinya. Secara khusus lapangan menemukan bahwa, sebagian besar
memiliki motivasi dalam menjalani penderita yang berobat tepat mengatakan
pengobatan penyakit kanker payudara bahwa sudah mendapatkan dukungan penuh
(Mutmainah dkk., 2013). dari keluarga yang memotivasi penderita
Hasil ini juga didukung dengan kanker payudara untuk segera sembuh.
hasil observasi di lapangan, yakni cerita Oleh karena itu penderita kanker payudara
penderita. Penderita bercerita bahwa merasa bahwa kesehatan dari dirinya
mereka yang mendapatkan dukungan sendiri adalah sebagai sebuah prioritas bagi
dari keluarganya akan membuat mereka keluarganya dan merupakan kebutuhan
merasa sangat dihargai, merasa keluarga pokok bagi keluarganya. Beberapa
membutuhkan penderita serta menginginkan penderita juga menceritakan bahwa,
penderita untuk selalu bersama keluarga melalui dukungan sosial keluarga yang
dalam menjalani berbagai aktivitas dan diterima oleh responden penderita kanker
kegiatan di dalam keluarga. Oleh karena itu payudara memiliki dampak bagi penderita
melalui dukungan tersebut dapat memotivasi yakni menekan tingkat stress yang dialami
penderita untuk berusaha melawan penyakit pasca dinyatakan terdiagnosis kanker oleh
yang sedang dialami, maka penderita akan dokter. Namun ketika mendengar motivasi
termotivasi untuk mendapatkan pengobatan dan melihat usaha maupun keterlibatan
dan merasa dikuatkan dalam menjalani keluarga untuk memberikan dukungan bagi
gejala-gejala yang dia rasakan. penderita untuk segera mendapatkan atau
Hasil pada penelitian hubungan mencari pengobatan. Para penderita ini
dukungan sosial terhadap pengobatan menjadi semangat kembali untuk segera
kanker payudara di Yayasan Kanker mendapatkan pengobatan demi kesembuhan
Wisnuwardhana Surabaya menunjukkan penyakit kanker payudara yang sedang
hasil bahwa ada hubungan antara dukungan dialami. Melalui bentuk kongkrit dukungan
sosial keluarga terhadap keterlambatan inilah yang memotivasi penderita kanker
pengobatan kanker payudara di Yayasan payudara di Yayasan Kanker Wisnuwardhana
Kanker Wisnuwardhana Surabaya. Dari Surabaya untuk segera mendapat pengobatan
hasil penelitian ini juga dapat dilihat nilai tanpa penundaan untuk memperoleh
pengobatan sedini mungkin.
227 Jurnal Promkes, Vol. 3, No. 2 Desember 2015: 218–228