Kajian Kebijakan Dan Penanggulangan Masa
Kajian Kebijakan Dan Penanggulangan Masa
Kajian Kebijakan Dan Penanggulangan Masa
net/publication/309483238
CITATIONS READS
2 711
4 authors, including:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
A STUDY ON OVERWEIGHT AND OBESITY AMONG SCHOOL CHILDREN AND EFFORTS TO OVERCOME THROUGH NUTRITIONAL EDUCATION AND TRADITIONAL GAME
INTERVENTIONS IN URBAN AREAS IN WEST JAVA View project
Efficacy of Red Palm Oil and Carrot Noodle on Blood Retinol, IgG and Nutritional Status of Children Aged 7-9 years View project
All content following this page was uploaded by Hadi Riyadi on 29 December 2017.
(The Effect of Food Suplement on Energy and Protein Consumption of Pregnant Mothers)
V. Prihananto1, Ahmad Sulaeman2, Hadi Riyadi2 dan Nur Heni Sri Palupi3
ABSTRACT
The objective of this study was to analyze the effect of supplementary foods on
pregnant mothers’ energy and protein consumtion. This study was conducted in three sub-
districts i.e.: Leuwiliang, Leuwisadeng and Ciampea. The 140 pregnant mothers from these
sub-districts were selected for this study. Out of 140 pregnant mothers, 70 pregnant
mothers were selected to receive supplementary foods for 6 month and 70 pregnant
mothers did not receive any experimental food (control). Product selected as intervention
consists of vermicelli, milk, and biscuit. The results of the study showed intervention
could improve energy protein consumption of pregnant mothers
Keywords: pregnant mothers, energy protein
16
Jurnal Gizi dan Pangan, Maret 2007 2(1): 16-21
Tabel 1. Kontribusi Zat Gizi Intervensi Makanan Tambahan per Hari per Ibu Hamil
Energi Protein Vit A As folat Vit C Besi Seng Iodium
Kelompok
(kkal) (g) (RE) (mcg) (mg) (mg) (mg) (mcg)
Perlakuan 531.3 14.2 164.3 34.5 51.5 2.7 2.0 23.5
%AKG 27.9 23.3 20.5 5.7 60.6 8.6 15.7 11.7
Kontrol - - - - - - - -
17
Jurnal Gizi dan Pangan, Maret 2007 2(1): 16-21
suami tidak berbeda nyata antara kelompok konsumsi harus diperhatikan. Sifat sensoris,
perlakuan dengan kelompok kontrol kecuali preferensi, daya terima dan variasi produk
pendidikan ibu hamil pada (p < 0.05). Pendi- yang diberikan adalah komponen yang mem-
dikan ibu hamil kelompok kontrol nyata lebih pengaruhi tingkat kepatuhan konsumsi. Variasi
tinggi dibanding kelompok perlakuan (Tabel 3). produk diharapkan dapat meminimalkan unsur
kebosanan/kejenuhan sehingga akan mening-
Jenis Produk katkan tingkat kepatuhan konsumsi terhadap
produk yang diberikan.
Beberapa faktor yang dipertimbangkan
dalam pemilihan jenis produk adalah produk
Rata-rata Tingkat Kepatuhan
sudah dikenal dan memiliki citarasa yang baik
sehingga disukai serta diterima masyarakat Hasil penelitian menunjukkan rata-rata
secara luas, praktis, punya daya simpan relatif tingkat kepatuhan konsumsi produk yang dibe-
lama dan mudah dalam penyajiannya. Aspek rikan cukup tinggi yaitu 93%. Tingkat kepatuh-
lain yang dipertimbangkan adalah komposisi an konsumsi terhadap biskuit paling tinggi
gizi produk. Jenis produk terpilih berupa bis- (94.0%), kemudian diikuti susu (93.5%) dan ter-
kuit, bihun, dan susu. Ketiganya hanya berbe- akhir bihun (92.5%)(Gambar 1 ).
da dalam hal rasa, tetapi komposisi gizinya
relatif sama. Secara lengkap komposisi gizi
produk disajikan pada Tabel 4. 95.0
18
Jurnal Gizi dan Pangan, Maret 2007 2(1): 16-21
Tingginya tingkat kepatuhan konsumsi ra statistik, rata-rata konsumsi zat gizi antara
produk feeding dipengaruhi antara lain oleh perlakuan dan kontrol tidak berbeda nyata pa-
variasi produk yang diberikan, sifat sensoris, da = 0.05.
dan juga keberhasilan dalam sosialisasi pada
ibu hamil. Variasi produk yang diberikan meli- Uraian di atas menunjukkan bahwa ibu
puti susu coklat + biskuit susu, susu vanila + hamil pada kelompok kontrol dan perlakuan,
bihun, susu katuk + biskuit coklat, susu coklat mengalami defisit energi berat yaitu konsumsi
+ bihun dan susu vanila + biskuit keju. Banyak- energi < 70% dari rekomendasi yang dianjurkan
nya variasi produk yang diberikan dapat menu- (Tabel 6).
runkan unsur kebosanan/kejenuhan terhadap Berdasarkan Tabel 6, terlihat sebanyak
produk intervensi. 50.6% ibu hamil yang mengalami defisit ting-
Berdasarkan Gambar 1, nampak bahwa kat kecukupan energi berat. Tingkat defisit ke-
bihun, biskuit dan susu memiliki sifat sensoris cukupan energi antara kelompok perlakuan
yang diterima masyarakat. Hal ini dapat dilihat dan kontrol relatif homogen. Pada kelompok
dari tingkat kepatuhan konsumsi yang lebih be- perlakuan 53.5% dan kontrol 43.1%. Kenyataan
sar dari 90% untuk ketiga produk. Selain fak- tersebut memberikan jastifikasi pada wilayah
tor-faktor yang telah disebutkan di atas, ting- tersebut pentingnya dilakukan intervensi gizi
ginya tingkat kepatuhan konsumsi dikarenakan pada ibu hamil terutama dalam rangka pening-
ketiga produk sudah sangat dikenal masyara- katan dan perbaikan konsumsi zat gizi makro
kat. Bahan baku bihun adalah beras yang me- (energi dan protein).
rupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Faktor dominan rendahnya tingkat kon-
Biskuit terbuat dari terigu dan pati garut yang sumsi zat gizi diduga ada dua hal yaitu (a) sta-
telah dikonsumsi secara luas oleh masyarakat, tus sosial ekonomi yang rendah yang berimpli-
demikian pula dengan susu merupakan minum- kasi pada daya beli rendah dan (b) adanya pe-
an yang juga diterima masyarakat. nurunan nafsu makan pada periode awal keha-
milan. Hal ini dapat terjadi karena pada tri-
Rataan Intik Zat Gizi mester pertama kehamilan akan terjadi pe-
Pada Awal Penelitian (Sebelum Intervensi) ningkatan metabolisme, perubahan hormonal
dan juga sistem organ mulai dibentuk dan mu-
Secara umum rata-rata intik zat gizi pa- lai berfungsi. Bagi ibu hamil periode ini meru-
da semua kelompok masih di bawah kebutuhan pakan masa penyesuaian baik secara fisik, ma-
gizi yang dianjurkan menurut Widyakarya upun emosi. Ibu hamil umumnya akan menga-
Nasional Pangan dan Gizi tahun 2004. Rata- lami perasaan ingin muntah, mual, merasa le-
rata konsumsi energi pada kelompok kontrol lah yang dikenal dengan morning sickness, wa-
1 412 kkal (76.4% AKG) dan kelompok perla- laupun kejadian ini dapat terjadi tidak hanya
kuan 1 265 kkal ( 67.1% AKG) (Tabel 5). Seca- di pagi hari.
19
Jurnal Gizi dan Pangan, Maret 2007 2(1): 16-21
20
Jurnal Gizi dan Pangan, Maret 2007 2(1): 16-21
Penelitian Jurusan Gizi Masyarakat dan ean Middle East And North Africa.
Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertani- Regional Adviser, Nutrition, Food
an, IPB, Bogor. security and Safety, WHO, Regional
Office for The eastern Mediterranean.
Mora OJ & Nestel P. 2000. Improving prenatal
nutrition in developing countries: Strate- World Health Organization (WHO). 1992. The
gies, prospects, and challenge. American Prevalence of Anemia in Women: A
Journal of Clinical Nutrition, 71(5), tabulation of available information 2nd
1353S-1363S ed. Geneva.
Broek V & Letsky. 2000. Etiology of anemia in Weigel MM et al. 1992. Nutritional and health
pregnancy in South Malawi. Am J Clin status of rural women colonists in the
Nutr, 72, 247S-256S. subtropical lowlands of northwest
Ecuador. Ecology of Food and Nutrition
Verst A. 1996. Fortification of Flour with Iron 29(1), 24-43 (Abs, CD Rom).
in Countries of the Eastern Mediterran-
21