Gambaran Kejadian Nyeri Lutut Dengan Kecurigaan Osteoartritis Lutut Pada Perawat Di Poliklinik Rawat Jalan Blu Rsup. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

GAMBARAN KEJADIAN NYERI LUTUT DENGAN KECURIGAAN OSTEOARTRITIS

LUTUT PADA PERAWAT DI POLIKLINIK RAWAT JALAN BLU


RSUP. PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

1
Rita Purnama Deu
2
Th. Isye Mogi
2
Engeline Angliadi

1
KandidatSkripsi Fakultas Kedokteran Univerversitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: [email protected]

Abstract: Osteoarthritis (OA) is adegenerativejoint diseaseassociatedwith thedestructionof joint


cartilage.OA canoccur in all joints of the cervical, thorakal, lumbar, pelvis, knees, ankles, hands up
to the fingers, most commonly found in the knee joint because these joints can load larger than the
other joints. OA patients usually complain the pain at the time of doing the activity or if there is
load on the affected joint. On a more serious degree of pain can be felt continuously until it is very
disturbing patient mobility. The purpose, to find numbers of EventOverview Of
KneePainBySuspicion on Nurses’ Knee Osteoarthritis At Outpatient Treatment In BLU Polyclinic
Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital. Methods: This study used a descriptive quantitative approach.
Sample was on 25 nurses. Data were obtained through interviews and questioners and then
analyzed by using SPSS. Conclusion: From the research that the highest numbers of nurses on
suspected knee OA are in the age group 51-60 years by 14 nurses (56.0%). By sex that nurse in
knee OA is suspected that as many as 23 female nurses (92.0%). Based on the BMI (Body Mass
Index) most of the nurses which at obese I are 13 nurses (52.0%). Based on the degree of knee
pain most of the nurses experienced mild pain as many as 19 nurses (76.0%). Based on the
Lequesne index functions mostly mild functional at 13 nurses (52.0%). Based on the use of high
heel shoes most of the nurses women using high heel shoes by 19 nurses (76.0%). Based on other
activities such as going up and down stairs 15 nurses who "not" 10 nurses and 25 nurse long
standing activity (100%).
Keywords: A number of events, Knee Osteoartritis , knee Pain, Lequesne Index Parameters, BMT
(Body Mass Index), VAS (Visual Analog Scale).

Abstrak: Osteoartritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan
kerusakan kartilago sendi. OA mengenai semua persendian dari servikal, thorakal, lumbal, panggul,
lutut, pergelangan kaki, tangan sampai ke jari-jari, paling sering ditemukan pada sendi lutut karena
sendi-sendi ini dapat pembebanan yang lebih besar dibanding sendi-sendi yang lain. Pasien OA
biasanya mengeluh nyeri pada waktu melakukan aktivitas atau jika ada pembebanan pada sendi
yang terkena. Pada derajat yang lebih berat nyeri dapat dirasakan terus menerus sehingga sangat
mengganggu mobilitas pasien. Tujuan, untuk mengetahui angka kejadian Nyeri Lutut dengan
kecurigaan OA lutut pada Perawat di Poliklinik Rawat Jalan BLU RSUP Prof. Dr. R. D Kandou
Manado. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Sampel
berjumlah 25 perawat . Data diperoleh melalui kueisioner dan wawancara kemudian dianalisis
Jurnal e-CliniC (eCl), Volume 2, Nomor 1, Maret 2014

menggunakan SPSS. Simpulan: Dari hasil penelitian bahwa perawat yang di curigai OA lutut
terbanyak pada kelompok umur 51-60 tahun sebanyak 14 perawat (56,0 %). Berdasarkan jenis
kelamin perawat yang di curigai OA lutut adalah perempuan yaitu sebanyak 23 perawat (92,0 %).
Berdasarkan IMT (Indeks Massa Tubuh) sebagian besar perawat adalah obese I yaitu 13 perawat
(52,0 %). Berdasarkan derajat nyeri lutut sebagian besar mengalami nyeri ringan yaitu sebanyak 19
perawat (76,0 %). Berdasarkan indeks lequesne sebagian besar fungsi fungsional ringan yaitu 13
perawat (52,0 %). Berdasarkan pemakaian sepatu tumit tinggi sebagian besar perawat perempuan.
menggunakan sepatu tumit tinggi sebesar 19 perawat (76,0 %). Berdasarkan aktivitas lain seperti
naik turun tangga 15 perawat yang “tidak” 10 perawat dan aktivitas berdiri lama 25 perawat
(100%).
Kata Kunci : Gambaran angka kejadian, Osteoartritis lutut, Nyeri lutut, Parameter Indeks
Lequesne, VAS ( Visual Analog Scale).

Osteoartritis (OA) merupakan penyakit sendi dan usia. Dan faktor-faktor resiko yang dapat
degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan di modifikasi yakni obesitas, hormonal, akti-
kartilago sendi. OA mengenai semua vitas fisik dan trauma/cedera.1
persendian dari servikal, thorakal, lumbal, Pasien OA biasanya mengeluh nyeri
panggul, lutut, pergelangan kaki, tangan pada waktu melakukan aktivitas atau jika ada
sampai ke jari-jari, paling sering ditemukan pembebanan pada sendi yang terkena. Pada
pada sendi lutut karena sendi-sendi ini dapat derajat yang lebih berat nyeri dapat dirasakan
pembebanan yang lebih besar dibanding terus menerus sehingga sangat mengganggu
sendi-sendi yang lain. Prevalensi OA di SMF mobilitas pasien.1
Rehabilitasi Medik BLU Prof. Dr. R. D. Secara umum nyeri adalah suatu rasa
Kandou Manado cukup tinggi yaitu mencapai yang tidak nyaman, baik ringan maupun
19% pada tahun 2012. OA termasuk penyakit berat. Nyeri didefinisikan sebagai suatu
terbesar dan menempati urutan ke tiga setelah keadaan yang mempengaruhi seseorang dan
stroke dan LBP (Low Back Pain). Di eksistensinya diketahui bila seseorang pernah
Indonesia, prevalensi osteoartritis cukup mengalaminya. Menurut International Asso-
tinggi, yaitu mencapai 15,5% pada pria, dan ciation for Study of Pain (IASP), nyeri adalah
12,7% pada wanita.1 pengalaman perasaan emosional yang tidak
Berdasarkan patogenesis dari osteoatritis menyenangkan akibat terjadinya kerusakan
dibedakan menjadi dua yaitu osteoartritis aktual maupun potensial, atau menggam-
primer dan osteoartritis sekunder. Osteo- barkan kondisi terjadinya kerusakan.6
artritis primer disebut juga osteoartritis
idiopatik yaitu osteoartritis yang kausanya
tidak diketahui dan tidak ada hubungannya METODE PENELITIAN
dengan penyakit sistemik maupun proses Penelitian ini menggunakan pendekatan
perubahan lokal pada sendi. Osteoartritis deskriptif kuantitatif, dimana peneliti
sekunder adalah osteoartritis yang didasari mengembangkan konsep, menghimpun fakta
oleh adanya kelainan endokrin, inflamasi, dan pemahaman tetapi tidak melakukan
metabolik, pertumbuhan, herediter, jejas hipotesis. Pendekatan deskriptif digunakan
mikro dan makro serta imobilisasi yang dengan tujuan agar penelitian ini dapat
terlalu lama.2 dilakukan secara mendalam sehingga mampu
Terjadinya osteoartritis dipengaruhi oleh memberikan gambaran dan jawaban atas
faktor-faktor resiko yang tidak dapat diubah rumusan masalah yang ada. Waktu penelitian
yakni faktor genetik, jenis kelamin, suku/ras dilakukan bulan November – Desember 2013.
Deu, Mogi, Angliadi; Gambaran Kejadian Nyeri Lutut...

Tempat penelitian di lakukan di BLU RSUP. Tabel 2. Distribusi perawat yang di curigai
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Populasi osteoartritis lutut berdasarkan jenis kelamin
adalah semua perawat di poliklinik rawat Jenis Kelamin n Persen
jalan RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou. Sampel
penelitian diambil dengan menggunakan Perempuan 23 92.0
rumus slovin dengan memenuhi kriteria Valid Laki-laki 2 8.0
inklusi diantaranya: tercatat sebagai perawat
Total 25 100.0
di poliklinik rawat jalan RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado; Bersedia sebagai subjek
penelitian dan mengisi lembar kuesioner;
Kriteria umur perawat≥ 40 tahun. Variabel Tabe 3. Distribusi perawat yang di curigai
Osteoartritis lutut berdasarkan IMT (Indeks
penelitian diantaranya umur, jenis kelamin,
Massa Tubuh).
IMT ( Indeks Massa Tubuh), Derajat nyeri
(VAS), Skor Funsional (Parameter Indeks Indeks Massa n Persen
Lequesne). Tubuh (IMT)
Data yang dikumpulkan berupa data Normal 3 12.0
primer yaitu usia, jenis kelamin, tinggi badan, Pre-obese 2 8.0
berat badan, kuesioner dan wawancara
Valid Obese I 13 52.0
lansung untuk mencari informasi tertentu
sebagai salah satu alat bantu memperoleh data Obese II 7 28.0
dalam peneitian ini. Analisis data Total 25 100.0
menggunakan program SPSS.

HASIL Tabel 4. Distribusi perawat yang di curigai


Osteoartritis lutut berdasarkan Derajat Nyeri
Penelitian ini merupakan penelitian Lutut.
deskriptif kuantitatif yaitu dengan mengambil
data primer melalui pengisian kuesioner Interpretasi VAS n Persen
kepada perawat di poliklinik rawat jalan Nyeri Ringan 19 76.0
RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Nyeri Sedang 6 24.0
selama masa penelitian dari bulan November Valid
– Desember 2013 dan di dapatkan sampel Total 25 100.0
sebanyak 25 perawat yang di curigai
Osteoartritis lutut. Data yang diperoleh
kemudian diolah dan diuraikan berdasarkan
tabel dan diagram. Tabel 5. Distribusi perawat yang di curigai
Osteoartritis lutut berdasarkan Indeks Lequesne.
Indeks Lequesne n Persen
Tabel 1. Distribusi perawat yang di curigai Ringan 13 52.0
osteoartritis lutut berdasarkan umur.
Sedang 6 24.0
Umur n Persen Berat 3 12.0
40-45 Tahun 6 24.0 Valid Sangat berat 1 4.0
46-50 Tahun 5 20.0
Ekstrim
51-60 Tahun 14 56.0 2 8.0
berat
Total 25 100.0 Total 25 100.0
Jurnal e-CliniC (eCl), Volume 2, Nomor 1, Maret 2014

BAHASAN Perempuan mempunyai kecenderungan dua


Berdasarkan penelitian yang dilakukan kali lebih besar di bandingkan laki-laki.
pada perawat di poliklinik rawat jalan BLU Perbedaan tersebut menjadi semakin
RSUP. Prof. Dr. R. D Kandou Manado berkurang setelah menginjak usia 80 tahun.
dengan maksud untuk mendapatkan gambaran Hal tersebut diperkirakan karena pada masa
kejadian nyeri lutut dengan kecurigaan usia 50 – 80 tahun wanita mengalami
osteoartritis lutut. Pada penelitian ini terdapat pengurangan hormon estrogen yang
25 perawat dan didapatkan 25 perawat yang signifikan.8
mengalami nyeri lutut. Dapat diketahui bahwa
(tabel. 2) angka kejadian osteoatritis lutut Distribusi menurut indeks massa tubuh
pada penelitian ini paling banyak adalah (IMT)
perempuan 92,0% dan sisanya adalah laki- Berdasarkan distribusi indeks massa
laki 8,0%. Hal tersebut sama dengan hasil tubuh (IMT), tabel 3 menunjukkan bahwa
penelitian yang dilakukan Maria pada pasien sebagian besar perawat adalah obese I yaitu
di RSU dr. Soedarso Pontianak yang 13 perawat (52,0 %), obese II 7 perawat (28,0
menunjukkan bahwa responden terbanyak %), normal 3 perawat (12,0 %) dan pre-obese
dengan osteoatritis lutut adalah perempuan 2 perawat (8,0 %). Hal tersebut sama dengan
93,96%.21 penelitian yang dilakukan Handono, Sri, dan
Faradiana pada warga yang datang ke seminar
Distribusi menurut umur RS Baptis Batu yang menunjukkan bahwa
reponden paling banyak adalah obese
Berdasarkan distribusi menurut umur,
53,4%.22Berat badan yang berlebih nyata
tabel 1 menunjukkan bahwa perawat yang di
berkaitan dengan meningkatnya risiko untuk
curigai OA lutut terbanyak pada kelompok
timbulnya OA baik pada wanita maupun pria.
umur 51-60 tahun, dimana pada kelompok
Kegemukan ternyata tak hanya berkaitan
umur ini terdapat 14 perawat (56,0 %). Hal
dengan OA pada sendi yang menanggung
tersebut sama dengan hasil penelitian yang
beban.1 Semakin besar beban lemak tubuh,
dilakukan Maria, bahwa prevalensi
semakin besar trauma pada sendi seiring
osteoartritis dalam penelitiannya pada pasien
dengan waktu.10
osteoartritis di RSU dr. Soedarso adalah rata-
tara berumur 55-73 tahun.21 Hasil penelitian
ini sesuai dengan teori mengenai OA dimana Distribusi menurut derajat nyeri (VAS)
penyakit ini biasanya terjadi pada umur di Berdasarkan distribusi menurut derajat
atas 40 tahun, karena pada umur di atas 40 nyeri lutut tabel 4 pada perawat yang di
tahun terjadi peningkatan kelemahan di curigai OA lutut menunjukkan bahwa
sekitar sendi, penurunan kelenturan sendi dan sebagian besar mengalami nyeri ringan yaitu
semua yang mendukung terjadinya OA.1 sebanyak 19 perawat (76,0 %). Namun hal
tersebut berbeda dengan hasil penelitian
Distribusi menurut jenis kelamin Handono, Sri, dan Faradiana pada warga yang
datang ke seminar RS Baptis, Batu yang
Berdasarkan distribusi menurut jenis
menunjukkan bahwa reponden paling banyak
kelamin pada tabel 2 menunjukkan bahwa
terbanyak dengan nyeri terasa berat 53,4%.22
sebagian besar perawat yang di curigai OA
lutut adalah perempuan yaitu sebanyak 23
perawat (92,0 %) sedangkan laki-laki Distribusi menurut Indeks Lequesne
sebanyak 2 perawat (8,0 %). Jenis kelamin Berdasarkan distribusi menurut indeks
merupakan salah satu faktor resiko OA. algofungsional tabel 5 pada perawat yang
Deu, Mogi, Angliadi; Gambaran Kejadian Nyeri Lutut...

dicurigai OA lutut menunjukkan bahwa • Hasil penelitian berdasarkan indeks


sebagian besar indeks algofunsional ringan lequesne menunjukkan bahwa sebagian
yaitu 13 perawat (52,0 %), sedang 6 perawat besar fungsi fungsional ringan yaitu 13
(24,0 %), berat 3 perawat (12,0 %), sangat perawat (52,0 %), sedang 6 perawat (24,0
berat 1 perawat (4,0 %) dan ekstrim berat 2 %), berat 3 perawat (12,0 %), sangat berat
perawat (8,0 %).Namun hal tersebut berbeda 1 perawat (4,0 %) dan ekstrim berat 2
dengan penelitian yang dilakukan Felicia perawat (8,0 %).
pada pasien di unit rawat jalan RSUD. Dr.
Soetomo Surabaya yang menunjukkan bahwa
DAFTAR PUSTAKA
indeks algofunsional paling banyak adalah
sangat berat.23 1. Sudoyo WA, Setiyohadi B, Alwi I, K
Simadibrata M, Setiadi S. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi V. Jakarta:
SIMPULAN Interna Publising;2009.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di 2. Soeroso S, Isbagio H, Broto R, Pramudiyo
R, Osteoartritis In: Sudoyo SW. Setiyohadi B,
Poliklinik Rawat Jalan BLU RSUP. Prof. Dr.
Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, editors.
R. D. Kandou Manado 2013, dapat Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi
disimpulkan sebagai berikut: IV. Jakarta: Fakultas Kerdokteran Universitas
• Jumlah perawat yang di curigai OA lutut Indonesia, 2006; p.1195-201.
di Poliklinik Rawat Jalan BLU RSUP. 3. Smeltzer SC, Bare BG. Buku ajar
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado 2013 keperawatan medikal bedah Brunner and
adalah 25 perawat. Suddarth (8th Edition): editor, Suzanne C.
• Hasil penelitian berdasarkan umur Smeltzer, Brenda G. Bare; alih bahasa, Agung
menunjukkan bahwa jumlah perawat Waluyo, dkk; editor edisi bahasa Indonesia,
terbanyak terdapat pada kelompok umur Monica Ester, Ellen panggabean. Jakarta:
EGC; 2001.
51-60 tahun yaitu 14 perawat (56,0%) dan
4. Billiantono H. Penanganan Praktis
terendah pada kelompok umur 46-50 Osteoartritis. Jakarta: Halimun Medical
tahun yaitu 5 perawat (20,0%). Center, 2009; p.7-15.
• Hasil penelitian berdasarkan jenis kelamin 5. Kumar, Cotran, Robbins. Buku Ajar
menunjukkan bahwa jumlah perawat yang Patologi Vol 1 (Ed 7) . Jakarta: EGC, 2007;
dicurigai OA lutut terbanyak adalah p.341-342.
perempuan yaitu 23 perawat (92,0%) dan 6. Arissa IM.Pola Distribusi Kasus Osteoatritis
terendah laki-laki yaitu 2 perawat (8,0%). di RSU Dr. Soedarso Pontianak.Naskah
• Hasil penelitian berdasarkan indeks massa Publikasi; 2009.
7. Kalim H, Andarini S, Rasyidi F. Hubungan
tubuh (IMT) sebagian besar perawat
IMT (Indeks Massa Tubuh) dengan Derajat
obese I yaitu 13 perawat (52,0 %), obese Nyeri Pada Penderita Osteoartritis Lutut pada
II 7 perawat (28,0 %), normal 3 perawat warga yang datang Seminar di RS Baptis Batu
(12,0 %) dan pre-obese 2 perawat (8,0 %). [Skripsi]. Malang: FK Brawijaya; 2010
• Hasil penelitian berdasarkan derajat nyeri 8. Hartono F. Gambaran Pengukuran
(VAS) menunjukkan bahwa sebagian Algofungsional dengan Kuesioner Lequesne
besar mengalami nyeri ringan yaitu Pada Osteoartritis Lutut [Skripsi].Surabaya;
sebanyak 19 perawat (76,0 %) dan nyeri 2011.
sedang sebanyak 6 perawat (24,0%).

You might also like