Model Perencanaan Sekolah Menengah Kejuruan Penyelenggara Kelas Standar Industri
Model Perencanaan Sekolah Menengah Kejuruan Penyelenggara Kelas Standar Industri
Model Perencanaan Sekolah Menengah Kejuruan Penyelenggara Kelas Standar Industri
Suroto
SMK Negeri 2 Depok Sleman
E-mail: [email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah merumuskan model perencanaan Sekolah penyelenggara kelas
standar industri di SMK. Jenis penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan lokasi di
SMK PIRI 1 Yogyakarta pada paket keahlian Teknik Kendaraan Ringan. Teknik pengumpulan
data menggunakan wawancara, observasi, dan pencermatan dokumen. Pengujian validitas data
dilakukan dengan triangulasi data, auditing dan review informan. Teknik analisis melalui tahap
reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Perencanaan Sekolah penyelenggara kelas standar industri melibatkan industri mitra dalam
sinkronisasi kurikulum industri dengan kurikulum pemerintah menjadi kurikulum implementatif,
seleksi siswa, penyiapan sarana dan prasarana, kompetensi guru dan bahan ajar. Perencanaan
kelas standar industri dilakukan melalui tahap seleksi siswa pada semester III, tahap kedua
proses belajar mengajar yang berstandar industri pada semester III sampai semester VI, Tahap
ketiga melalui uji kompetensi pada semester VI.
Kata kunci: perencanaan sekolah, kelas standar industri
204
205 - Model Perencanaan Sekolah Menengah Kejuruan Penyelenggara Kelas Standar Industri.......
yang baik. Penelitian tentang perencanaan, hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat
pelaksanaan, pengawasan serta penemuan pola memberikan data tambahan terhadap hasil
dirasa penting untuk mewujudkan kelas yang wawancara. Menurut Patton dalam
baik. Poerwandari, (1998: 63) tujuan observasi
adalah mendeskripsikan setting yang
Metode Penelitian dipelajari, aktivitas-aktivitas yang
Penelitian ini menggunakan pendekatan berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam
kualitatif, yaitu menggali data sebanyak aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari
mungkin dari obyek yang diteliti. Penelitian perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian
bertujuan untuk merumuskan model yang diamati tersebut. Teknik pengumpulan
perencanaan Sekolah penyelenggara kelas data observasi dilakukan dengan mengamati
standar industri di SMK. Pada penelitian ini, kondisi fisik sekolah, kegiatan yang dilakukan
peneliti menggunakan beberapa teknik oleh sekolah, kegiatan pembelajaran yang
pengumpulan data, yaitu wawancara, dilakukan, serta kegiatan siswa yang
pengamatan langsung atau observasi, dan merupakan bagian dari implementasi
pencermatan dokumen. manajemen sekolah penyelenggara kelas
Teknik pengumpulan data wawancara standar industri.
yang dilakukan adalah peneliti berusaha untuk Teknik pencermatan dokumen, peneliti
mengungkapkan beberapa informasi yang mencermati dokumen-dokumen yang
dapat mendukung penelitian dengan cara pihak berkaitan dengan penelitian. Pada pencermatan
yang diajak wawancara dimintai pendapat dokumen ini digunakan sebagai sarana untuk
maupun fakta dalam pelaksanaan standar memperkuat hasil wawancara dan observasi.
pengelolaan khususnya pengelolaan kelas Beberapa dokumen yang berkaitan dengan
standar industri (kelas khusus Yamaha) di penelitian meliputi dokumen perencanaan
SMK PIRI 1 Yogyakarta. Pada penelitian ini penyelenggaraan kelas standar industri,
wawancara dilakukan dengan menggunakan dokumen pelaksanaan penyelenggaraan kelas
pedoman wawancara. Teknik wawancara pada standar industri dan dokumen pengawasan
penelitian ini dilakukan terhadap pemangku penyelenggaraan kelas standar industri yang
kebijakan sekolah dan pelaksana pengelola ada di SMK PIRI 1 Yogyakarta.
sekolah yang meliputi Kepala Sekolah, Wakil Pada penelitian ini, peneliti
Kepala Sekolah, Ketua Paket Keahlian Teknik menggunakan beberapa alat bantu pengumpul
Sepeda Motor dan perwakilan guru Kelas data yaitu kisi-kisi sumber data, pedoman
Khusus Yamaha. wawancara, pedoman observasi, pedoman
Teknik pengumpulan data observasi, pencermatan dokumen, camera dan alat
peneliti menggunakan bentuk observasi perekam.
partisipatif pasif, yaitu peneliti datang di
tempat kegiatan orang yang diamati yaitu SMK Teknik Analisa Data
PIRI 1 Yogyakarta sebagai sekolah Analisis data kualitatif adalah upaya
penyelenggara kelas standar industri tetapi yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan
tidak ikut terlibat dalam kegiatan kelas standar data, mengorganisasikan data, memilah-
industri. Dalam penelitian ini observasi milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,
dibutuhkan untuk dapat memahami proses mensintesiskannya, mencari dan menemukan
terjadinya wawancara dan hasil wawancara pola, menemukan apa yang penting dan apa
dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi yang dipelajari, dan memutuskan apa yang
yang dilakukan adalah observasi terhadap dapat diceritakan pada orang lain (Bogdan dan
subjek-subjek yang terkait dengan Biklen, 1982 dalam Moleong, 2016).
penyelenggaraan kelas standar industri dan
siswa, sarana prasarana, guru pengajar dan industri. Bagi siswa yang tidak lulus seleksi
bahan ajar. selanjutnya mengikuti kelas reguler. Tahap
kedua mengikuti proses belajar mengajar yang
Penyiapan Kurikulum berstandar industri pada semester III sampai
Kurikulum yang digunakan dalam kelas semester VI, tahap ketiga mengikuti proses uji
standar industri ini merupakan kurikulum kompetensi pada semester VI. Siswa kelas
berbasis kompetensi (competency based standar industri melaksanakan dua jenis uji
curriculum) yaitu semua kegiatan kurikulum kompetensi yaitu uji kompetensi dari dinas
yang diorganisasikan ke arah kemampuan yang pendidikan (dari pemerintah) dan uji
dituntut pasaran kerja atau bidang pekerjaan kompetensi dari industri mitra. Siswa yang
sesuai dengan harapan dan tuntutan serta lulus dalam proses uji kompetensi mendapat
standar dari industri mitra. Diharapkan siswa sertifikat dari dinas pendidikan dan dari
akan mencapai kompetensi yang disesuaikan industri mitra.
dengan kompetensi standar spesifikasi industri.
Sehingga peran industri dalam penyiapan Sarana dan Prasarana
kurikulum untuk kelas standar industri dalam Sarana dan prasarana dalam kegiatan
hal ini kelas khusus Yamaha sangat dominan proses belajar mengajar mempunyai peranan
sekali. Kurikulum yang diterapkan pada kelas yang sangat penting. Pada sekolah menengah
khusus Yamaha di SMK PIRI 1 Yogyakarta kejuruan (SMK) ketersediaan sarana dan
adalah kurikulum hasil perpaduan kurikulum prasarana akan sangat menunjang siswa dalam
Teknik Kendaraan Ringan dengan kurikulum menguasai kompetensi yang telah dipilihnya.
pendidikan dan latihan Yamaha (kuriklum Sarana dan prasarana yang dimiliki kelas
implementatif). standar industri (kelas khusus Yamaha) di
SMK PIRI 1 Yogyakarta semuanya telah
Proses Seleksi Siswa distandarisasi oleh pihak Yamaha Motor
Seleksi siswa (recruitment) calon Kencana Indonesia.
peserta kelas standar industri (kelas khusus
Yamaha) merupakan tahapan yang sangat Ruang Kelas
penting karena untuk mendapatkan siswa yang Ruang kelas standar Yamaha
memiliki minat dan kemampuan akademik berkapasitas 20 siswa, dengan mensyaratkan
serta keterampilan yang tinggi, sehingga tujuan warna ruangan yang dibagi menjadi 3 bagian.
pendidikan dapat tercapai. Bagian pertama yaitu bagian lantai yang
Proses seleksi siswa dilakukan pada berwarna abu-abu muda. Bagian kedua yaitu
semester III (kelas 11). Dalam proses seleksi bagian dinding dengan batas antara lantai dan
siswa (recruitment) perlu dilakukan dinding sampai ketinggian 1,35 meter. Bagian
persyaratan minimum yang meliputi nilai rata- kedua ini disyaratkan berwarna abu-abu muda.
rata raport, presensi, prestasi dan kepribadian Bagian ketiga adalah bagian dinding dengan
siswa. Selanjutnya dilakukan seleksi potensi ketinggian di atas 1,35 meter dengan warna
akademis berupa tes tulis dengan materi putih. Sandarisasi ruangan kelas juga diberikan
pengetahuan dasar. Bagi siswa yang lulus kemudahan bila ruangan telah
seleksi dapat melakukan tahapan selanjutnya mempergunakan kermik, maka tidak perlu
berupa tes wawancara, persetujuan dari orang melakukan perubahan warna pada ruang kelas.
tua/wali siswa dan kesanggupan mengikuti Dalam standarisasi tersebut, pada kelas juga
pendidikan selanjutnya. Siswa yang lulus disyaratkan terdapat cut engine dan spare part.
seleksi wawancara dan mendapat persetujuan Hasil observasi terhadap kondisi ruang
orang tua selanjutnya mengikuti kelas standar kelas/ruang teori kelas khusus Yamaha di SMK
PIRI 1 Yogyakarta bahwa kapasitas ruangan 30 pelaku utama keterlaksanaan proses belajar
siswa dengan ukuran 10 x 8 meter, warna mengajar. Mengingat pentingnya peran guru
ruangan sesuai standar dari Yamaha. pada proses belajar mengajar kelas khusus
Yamaha di SMK PIRI 1 Yogyakarta maka guru
Ruang Praktik calon pengajar kelas khusus Yamaha disiapkan
Ruang prakik kelas standar Yamaha dengan sebaik-baiknya. Guru pangajar kelas
memiliki ukuran minimal 5 x 10 meter dengan standar industri diambil dari guru Teknik
kelengkapan 4 pit area. Pada ruangan praktik Kendaraan Ringan dengan syarat harus
juga mensyaratkan warna yang digolongkan mengikuti pendidikan dan latihan (diklat) di
menjadi 4 bagian. Bagian pertama yaitu bagian Yamaha Motor Kencana Indonesia.
dinding dengan batas antara lantai sampai Guru pengajar/instruktur kelas khusus
ketinggian 1,35 meter dengan warna abu-abu Yamaha di SMK PIRI 1 Yogyakarta semuanya
muda. Bagian kedua yaitu bagian dinding sudah mengikuti pendidikan dan latihan
dengan ketinggian diatas 1,35 meter diwarnai (diklat) di Yamaha Motor Kencana Indonesia.
dengan warna putih. Bagian ke tiga yaitu Selain mengikuti diklat para guru pengajar
bagian area pit diwarnai dengan warna abu- kelas khusus Yamaha juga mengikuti seminar
abu gelap. Sedangkan pada bagian lantai sehari yang diadakan oleh pihak Yamaha.
menggunakan warna abu-abu muda. Pada Dalam seminar sehari tersebut pembicara dari
standar ruang praktik, diberikan keringanan pihak Yamaha dengan materi tentang teknologi
juga bila ruangan telah menggunakan keramik Yamaha.
tidak perlu melakukan perubahan warna.
Hasil observasi terhadap kondisi ruang Bahan Ajar
praktik kelas khusus Yamaha di SMK PIRI 1 Peran industri mitra sangat menentukan
Yogyakarta bahwa ukuran 12 x 8 meter dengan dalam pembentukan lulusan kelas khusus
kelengkapan 4 pit area, warna ruangan sesuai Yamaha yang berkualitas yang mempunyai
standar dari Yamaha. Selain dalam ruang kompetensi yang diharapkan dunia kerja. Peran
praktik kelas khusus Yamaha juga dilengkapi 4 industri selain memberikan bantuan peralatan
bike lif, pengisap asap dan blower. juga memberikan dukungan dalam
pengembangan bahan ajar. Dalam kelas khusus
Peralatan Praktik Yamaha di SMK PIRI 1 Yogyakarta pihak
Yamaha sebagai industri mitra telah memberi
Pada peralatan praktik, standar Yamaha
dukungan baik peralatan juga bantuan berupa
dikelompokan menjadi 3 kelompok, yaitu: (a)
pengembangan bahan ajar. Dukungan
peralatan Standar Workshop Yamaha, (b)
pengembangan bahan ajar dari pihak Yamaha
peralatan Fuel Injection / Data Logger FI
berupa bahan ajar teori dan bahan ajar praktik.
Diagnostik, (c) peralatan pengukuran.
Pada bagian ini juga disyaratkan kostum
Simpulan
siswa sesuai dengan standar mekanik Yamaha.
Berdasarkan data hasil penelitian dan
Hasil observasi fasilitas peralatan
pembahasan, secara umum perencanaan
praktik pada kelas khusus Yamaha di SMK
sekolah menengah kejuruan penyelenggara
PIRI 1 Yogyakarta sudah memenuhi standar
kelas standar industri (studi kasus di SMK PIRI
Yamaha.
1 Yogyakarta) telah dilakukan dengan baik
melibatkan industri mitra meliputi: (1)
Guru Pengajar
Perencanaan kurikulum kelas standar industri,
Salah satu faktor penentu melalui proses sinkronisasi kurikulum industri
keberhasilan dalam proses belajar mengajar dengan kurikulum pemerintah menjadi
adalah kompetensi guru-gurunya karena guru kurikulum implementatif, (2) Perencanaan
seleksi siswa kelas standar industri, (3) Poerwandari E.K. (1998). Pendekatan
Perencanaan sarana dan prasarana kelas Kualitatif Dalam Penelitian Psikologi.
standar industri, (4) Perencanaan kompetensi Jakarta: LPSP3 FP-UI.
guru pengajar kelas standar industri dan (5)
Perencanaan bahan ajar kelas standar idustri. Sugiyono. (2015). Memahami Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan Kualitatif. Bandung: CV Alfabet
yang telah disampaikan, maka dapat diberikan
saran sebagai berikut: (1) bagi sekolah
hendaknya meningkatkan kualitas proses
seleksi siswa peserta kelas standar industri
(kelas khusus Yamaha) agar diperoleh siswa
yang benar-benar mempunyai motivasi tinggi;
(2) bagi sekolah hendaknya merencanakan
ruangan yang standar untuk ruang praktik agar
proses belajar mengajar praktik pada kelas
standar industri (kelas khusus Yamaha)
berjalan dengan nyaman sehingga tujuan
penyelenggaraan kelas standar industri bisa
tercapai secara maksimal; (3) hubungan baik
dengan industri mitra hendaknya dijaga agar
perkembangan teknologi yang ada di industri
bisa diikuti oleh pihak sekolah; (4) bagi
sekolah menengah kejuruan yang lain
hendaknya mengikuti kerja, sehingga bisa
menyelenggarakan kelas standar industri; (5)
bagi Direktorat Jendral Pembinaan Sekolah
Menengah untuk menjalin kemitraan dengan
dunia Kejuruan agar mengusahakan sehingga
dunia kerja membuka kesempatan untuk
menjalin kemitraan dengan sekolah menengah
kejuruan.
Daftar Pustaka