Analisis Faktor-Faktor Penyebab Cost Overrun Pada Konstruksi Gedung Di Kota Medan
Analisis Faktor-Faktor Penyebab Cost Overrun Pada Konstruksi Gedung Di Kota Medan
Analisis Faktor-Faktor Penyebab Cost Overrun Pada Konstruksi Gedung Di Kota Medan
ABSTRACT
One of the emerging cities is Medan city, medan city as one of the metropolitan cities to realize its
identity as a metropolitan city, so much we see the development of contruction in all fields. The low value of
labor productivity in medan city will be the risk of swelling costs, In order for the Value of cost overrun can be
minimized in the next project, then Need to know the dominant cause of cost overrun in terms of planning and
implementation, resource coordination, cost control and time. From the contractor, so the construction process
goes well. The purpose of this study is to determine the factors causing the cost of Medan's construction of
buildings in Medan. This research is conducted by distributing 41 questionnaires to contractors, consultants and
owners who have been handling the building construction project in the city of field. The data obtained has been
processed with the help of computer with SPSS (Statistical Package for Social Science) version 20 program.
From the data analysis, it can be seen that the reliability level of 41 questionnaires is distributed, there are six
unreliable questionnaires and 35 reliable questionnaires. Also get the results of the validity of the variables -
causes Cost overrun of 43% while the level of variables are mutually correlated between independent variables
and bound by 40%.
Kata Kunci : Cost Overrun, Building Construction, Factors
ABSTRAK
Salah satu kota yang sedang berkembang adalah kota medan, kota medan sebagai salah satu kota
metropolitan untuk mewujudkan jati dirinya sebagai kota metropolitan, maka banyak kita lihat pembangunan –
pembangunan di segala bidang. Rendahnya nilai produktivitas tenaga kerja di kota medan serta kondisi lahan
yang tidak sesuai dengan perencanaan akan menimbulkan resiko-resiko pada perencanaan pembangunan proyek
konstruksi gedung, semakin besar proyek maka akan semakin besar resiko pembengkakan biayanya, Agar nilai
cost overrun bisa diperkecil pada proyek berikutnya, maka perlu mengetahui penyebab dominan terjadinya cost
overrun yang ditinjau dari segi perencanaan dan pelaksanaan, koordinasi sumber daya, pengendalian biaya dan
waktu. dari kontraktor, sehingga proses konstruksi berjalan dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui faktor-faktor penyebab cost overrun pada konstruksi gedungdi kota Medan. Penelitian ini
dilakukan dengan cara membagikan 41 kuesioner kepada kontraktor, konsultan dan pemilik yang sedang atau
pernah menangani proyek konstruksi gedung di kota medan. Data yang telah diperoleh diolah dengan bantuan
komputer dengan program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 20. Dari analisis data yang telah
dilakukan dapat diketahui bahwa tingkat reabilitas dari 41 kuesioner yang disebar, terdapat enam kuesioner
yang tidak reliable dan 35 kuesioner yang reliable. Juga didapat hasil validitas dari variabel – variabel penyebab
Cost overrun sebesar 43 % sedangkan tingkat variabel yang saling berkorelasi antara variabel bebas dan
terikat sebesar 40%.
Kata Kunci : Pembengkakan Biaya, Konstruksi Gedung, Faktor-Faktor
1. PENDAHULUAN
Pembangunan konstruksi gedung overrun maupun keterlambatan waktu.
khususnya di kota-kota besar di Indonesia cost overrun pada tahap pelaksanaan
semakin pesat sejalan dengan pemenuhan proyek sangat tergantung pada
kebutuhan dasar manusia. Dalam perencanaan, koordinasi, dan pengendalian
pelaksanaan proyek konstruksi banyak dari kontraktor, sehingga proses konstruksi
dijumpai proyek yang mengalami cost berjalan dengan baik.
Salah satu kota yang sedang bersifat kompleks. Kompleksitas proyek
berkembang adalah kota medan, kota tergantung dari :
medan sebagai salah satu kota 1. Jumlah macam kegiatan didalam
metropolitan untuk mewujudkan jati proyek.
dirinya sebagai kota metropolitan, maka 2. Macam dan jumlah dan hubungan
banyak kita lihat pembangunan– antar kegiatan (organisasi) didalam
pembangunan di segala bidang. proyek itu sendiri.
Rendahnya nilai produktivitas tenaga 3. Macam dan jumlah hubungan antar
kerja di kota medan serta kondisi lahan kegiatan (organisasi) didalam
yang tidak sesuai dengan perencanaan proyek dengan pihak luar.
akan menimbulkan resiko-resiko pada Kompleksitas ini tergantung pada
perencanaan pembangunan proyek besar kecilnya suatu proyek. Proyek kecil
konstruksi gedung, semakin besar proyek dapat saja bersifat lebih kompleks dari pda
maka akan semakin besar resiko proyek dengan ukuran yang lebih besar.
pembengkakan biayanya, Agar nilai cost Kompleksitas memerlukan pengaturan dan
overrun bisa diperkecil pada proyek pengendalian yang sedemikian rupa
berikutnya, maka perlu mengetahui sehingga tidak terjadi benturan-benturan
penyebab dominan terjadinya cost overrun dalam pelaksanaan proyek, maka
yang ditinjau dari segi perencanaan dan diperlukan adanya manajemen proyek
pelaksanaan, koordinasi sumber daya, yang handal dan tangguh untuk
pengendalian biaya dan waktu menompang pelaksanaan proyek.
Oleh karena itu, dalam usaha
penganalisaan penyebab cost overrun 2.2 Manajemen Proyek Konstruksi
harus dipertimbangkan variabel-variabel Gedung
yang mungkin dapat berpengaruh terhadap Manajemen proyek adalah suatu cara
biaya. Berdasarkan permasalahan tersebut / metode untuk mencapai suatu hasil dalam
penulis tertarik melakukan penelitian bentuk bangunan atau infrastruktur dengan
tentang penyebab cost overrun pada menggunakan sumber daya yang efektif
proyek konstruksi gedung di Kota Medan. melalui tindakan-tindakan perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian, dan koordinasi
2. TINJAUAN PUSTAKA suatu proyek dari awal (gagasan) hingga
berakhirnya proyek untuk menjamin
2.1 Proyek Konstruksi Gedung pelaksanaan proyek secara tepat waktu,
Proyek konstruksi merupakan suatu tepat biaya, dan tepat mutu (Soeharto,
rangkaian kegiatan membuat suatu 1997).
bangunan, yang umumnya mencakup Tujuan Manajemen Konstruksi
pekerjaan pokok dalam bidang teknik sipil adalah mengelola fungsi manajemen atau
dan teknik arsitektur. Didalam suatu mengatur pelaksanaan pembangunan
proyek konstruksi terdapat berbagai sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil
kegiatan, kegiatan proyek merupakan yang optimal sesuai dengan persyaratan
suatu kegiatan sementara dan berlangsung (spesification) untuk keperluan pencapaian
dalam jangka waktu terbatas, dengan tujuan ini, perlu diperhatikan pula
alokasi sumber dana tertentu untuk mengenai mutu bangunan, biaya yang
melaksanakan tugas dengan sasaran yang digunakan dan waktu pelaksanaan Dalam
telah ditetapkan. rangka pencapaian hasil ini selalu
Menurut Soeharto (1997), banyak diusahakan pelaksanaan pengwasan mutu
kegiatan dan pihak-pihak yang terlibat (Quality Control), pengawasan biaya (cost
didalam pelaksanan proyek konstruksi Control) dan pengawasan waktu
menimbulkan banyak permasalahn yang pelaksanaan (time control). Ketiga
pengawasan ini harus dilaksanakan dalam
waktu yang bersamaan. Penyimpangan a. Biaya overhead
yang terjadi dari salah satu hasil kegiatan b. Biaya tak terduga
pengawasan dapat berakibat hasil c. Keuntungan/profit
pembangunan tidak sesuai dengan d. Penalti/bonus
persyaratan yang telah ditetapkan.
2.5 Cost engineering
Cost Engineering adalah suatu
bidang engineering yang meliputi
2.3 Komponen Penting dalam
penerapan prinsip-prinsip ilmiah dan
Estimasi Biaya Proyek
Proses pengendalian biaya proyek teknik dengan menggunakan pengalaman
konstruksi melibatkan berbagai macam dan pertimbangan-pertimbangan
komponen diantaranya kontrak, material, engineering dalam masalah-masalah
unsur–unsur biaya proyek, change order, estimasi biaya, pengendalian biaya dan
dan data proyek berupa gambar rencana. ekonomi teknik (Fahira. F,2005). Cost
Oleh karena itu sangat diperlukan suatu Engineering terbagi menjadi dua bidang
manajemen proyek yang baik yang dapat besar yaitu :
mengatur, mengendalikan, dan a. Cost estimate (Estimasi biaya)
mengkoordinasi kegiatan pelaksanaan Estimasi pada hakekatnya adalah
proyek.(Al Addiat,2015) upaya untuk menilai atau
memperkirakan suatu nilai melalui
analisis perhitungan dan berlandaskan
2.4 Biaya Proyek pada pengalaman. Jika ditujukan untuk
Biaya proyek adalah biaya-biaya memperkirakan pembiayaan konstruksi,
yang diperlukan untuk tiap pekerjaan estimasi pada hakekatnya merupakan
dalam menyelesaikan suatu proyek. Secara upaya penerapan konsep rekayasa
garis besar biaya proyek dapat dibagi berlandaskan pada dokumen
menjadi dua yaitu : pelelangan, kondisi lapangan, dan
sumber daya kontraktor (Raymond D,
2.4.1 Biaya Langsung ( Direct Cost ) 2012). Ada 2 estimate untuk fisik
Biaya langsung merupakan biaya bangunan yaitu versi owner yang sering
untuk segala sesuatu yang akan menjadi disebut Owner Estimate (OE) dan versi
komponen permanen hasil akhir proyek kontraktor yang disebut sebagai Bid
(Soeharto, 1997). Biaya langsung terdiri Price (harga penawaran). (Fahira. F,
dari biaya-biaya yang langsung 2005).
berhubungan dengan konstruksi ataupun Pemilihan metode estimasi
suatu proyek tertentu, antara lain: tergantung pada mutu informasi yang
a. Biaya bahan/material tersedia. Estimasi (taksiran) biaya akhir
b. Upah buruh konstruksi berlangsung melalui empat
c. Biaya peralatan langkah utama yaitu :
d. Biaya subkontraktor a) Estimasi pendahuluan yang
2.4.2 Biaya Tidak Langsung(Indirect digunakan dalam tahap brifing dan
Cost) didasarkan atas catatan biaya untuk
Biaya tidak langsung adalah proyek serupa.
pengeluaran untuk manajemen, supervisi b) Estimasi terinci, disiapkan oleh
dan pembayaran material serta jasa untu kelompok manajer proyek menjelang
k pengadaan bagian proyek yang tender, berdasarkan kuantitas akurat
tidak akan menjadi instalasi atau produk yang diukur dari gambar kerja serta
permanen, tetapi diperlukan dalam rangka harga dari dokumen proyek
proses pembangunan proyek (Tony S, sebelumnya.
2011). Biaya tidak langsung terdiri dari: c) Jumlah kontrak, merupakan
pedoman biaya yang baik untuk
klien dalam kontrak harga tetap, 2.7 Analisis Data Penelitian
tetapi kurang berarti dalam situasi
2.7.1 Data dan Pengukuran
lain.
d) Estimasi operasional, biasanya Data ialah bahan mentah yang
disiapkan oleh kontraktor, perlu diolah sehingga menghasilkan
berdasarkan rencana pelaksanaan di informasi atau keterangan, baik kualitatif
lapangan. (Nurhayati, 2010). maupun kuantitatif yang menunjukkan
b. Cost Control (Pengendalian biaya) fakta (Hasan, I, 2008). Sedangkan
Pengendalian biaya harus pengukuran ialah proses atau cara
memperhatikan faktor waktu, karena mengukur. Pengukuran dapat berupa skala
terdapat hubungan yang erat antara pengukuran yang dimaksudkan untuk
waktu penyelesaian proyek dengan mengklasifikasikan variabel yang akan
biaya-biaya proyek yang bersangkutan diukur supaya tidak terjadi kesalahan
atau aktivitas pendukungnya. Tujuan dalam menentukan analisis data dan
praktis dari kontrol biaya adalah untuk langkah penelitian selanjutnya.
menekan biaya/pengeluaran serendah
mungkin (to minimize cost). Secara 2.7.2 Populasi
umum ada 2 metode pengontrolan biaya Menurut (Hidayat, 2009) Populasi
(cost control) yaitu : adalah keseluruhan subjek penelitian.
a) Konsep Unit Produksi (Unit of Populasi dalam penelitian ini adalah para
Production Concept), metode ini pekerja pada proyek A,B, dan C berjumlah
memberikan gambaran sekilas 70 pekerja.
mengapa dan dimana terjadi
penyimpangan-penyimpangan biaya. 2.7.3 Sampel dan Tehnik Sampling
Keunggulan metode ini mudah untuk Menurut (Hidayat, 2009) sampel
mendapatkan biaya rencana, tetapi merupakan objek yang diteliti dan
agak sulit untuk menghitung biaya dianggap mewakili seluruh populasi.
kenyataan per pos pekerjaan. Menurut (Hidayat, 2009) Sampel adalah
b) Konsep Jenis Biaya (Trade Concept), sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
memberikan gambaran bagian/unit Rumus sampel yang digunakan
manakah yang membuat masalah dalam penelitian ini adalah rumus slovin,
untuk menentukan jumlah populasi dalam
(regu yang mana dan sebagainya).
sampling yaitu sebagai berikut:
2.6 Cost Overrun n=
Cost Overrun adalah biaya ( )
konstruksi suatu proyek yang pada saat Keterangan :
tahap pelaksanaan, melebihi (budget) n =Jumlah sample
anggaran proyek yang ditetapkan di tahap N =Jumlah populasi
awal (estimasi biaya), sehingga d = ketetapan relatif yang ditetapkan oleh
menimbulkan kerugian yang signifikan peneliti (Ditetapkan 10%)
bagi pihak kontraktor (Santoso, 2009). Tehnik sampling yang digunakan
Pembengkakan biaya (cost overrun) itu adalah stratified random sampling yaitu
sendiri dibagi dalam tiga tahap, yaitu: teknik penentuan sampel dengan
a. Cost Overrun Pada Tahap Awal mempertimbangkan strata yang terdapat
Proyek Konstruksi dalam populasi sehingga strata mewakili
b. Cost Overrun Pada Saat Proses dalam penentuan sampel (Hidayat, 2009).
Proyek Konstruksi
c. Cost Overrun Pasca Konstruksi
2.8 Analisa Statistik Deskriptif kontraktor, konsultan dan pemilik pada
Metode deskriptif adalah suatu konstruksi A,B dan C. Jumlah ini dipilih
metode dalam meneliti status sekelompok agar dapat memenuhi syarat perhitungan
manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, statistik yang baik, dengan penyebaran
suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas skor yang mendekati kurva normal (Al
peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari Addiat, 2015).
penelitian deskriptif ini adalah untuk Untuk memudahkan dalam
membuat deskripsi, gambaran atau lukisan melakukan pengolahan data secara
secara sistematis, faktual dan akurat matematis maka dilakukan pemberian
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta kode pada jawaban responden. Hal ini
hubungan antara fenomena yang diselidiki. diperlukan untuk mengubah opini secara
Termasuk tentang hubungan, kegiatan- kualitatif ke dalam bentuk kuantitatif.
kegiatan, sikap-sikap, pandangan- Pemberian kode menggunakan skala sikap
pandangan, serta proses-proses yang (skala Likert) yang diungkapkan dari
sedang berlangsung dan pengaruh- sangat tidak setuju sampai sangat setuju
pengaruh dari suatu fenomena dengan skor 1 sampai 5.
(Hidayat,2009). Setelah pemberian kode dan
Analisa Statistik Deskriptif pembuatan variabel, maka kuesioner
berguna untuk mendapatkan informasi tersebut dibagikan kepada responden.
yang bersifat deskriptif mengenai variabel- Kemudian kuesioner tersebut di
variabel penelitian. Statistik deskriptif kumpulkan kembali untuk diolah kedalam
adalah untuk menganalisa data yang bentuk data. Data-data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa diperoleh kemudian di uji validitas, uji
bermaksud membuat suatu kesimpulan reabilitas dan analisis korelasi dengan
yang berlaku untuk umum atau menggunakan analisa statistik deskriptif
generalisasi. Sehingga analisa ini bersifat
dengan bantuan program SPSS 20.
mendukung analisa data selanjutnya.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
3. METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Analisa Data Penelitian
Metode penelitian yang digunakan Setelah data dari hasil penyebaran
dalam penelitian ini adalah penelitian kuisioner terkumpul, lalu dilakukan
deskriptif yaitu suatu penelitian yang analisa data yang memerlukan beberapa
bersifat menganalisis faktor-faktor yang tahap uji dan pembobotan. Ada sebanyak
menyebabkan cost overrun pada 41 Sampel/ Responden yang diberikan
konstruksi gedung di kota Medan kuesioner. Data dari 41 sampel tersebut
berdasarkan persepsi atau opini dari kemudian diolah ke dalam tabel tabulasi
kontraktor, konsultan dan pemilik sebagai data. Tabel tabulasi berfungsi untuk
perencana dan pelaksana proyek mempermudah pembacaan hasil dari
konstruksi. Pengumpulan data diperoleh seluruh kuesioner. Setelah tabulasi data,
melalui data primer dan data sekunder dilakukan uji Validitas, uji Realibilitas
berupa wawancara dan distribusi dan Analisa korelasi terhadap data hasil
kuesioner. kuesioner tersebut.
Metode pengambilan sampel adalah
4.2 Uji Validitas
penarikan sampel acak sederhana (simple Setelah dilakukan Tabulasi data,
random sampling) dengan populasi pengujian data dengan menggunakan
terbatas yaitu kontraktor, konsultan dan
program SPSS 20 dapat dilakukan.
pemilik yang sedang melaksanakan proyek Pertama – tama dilakukan Uji Validitas.
konstruksi gedung. Data diperoleh dengan Berdasarkan hasil data olahan SPSS
memberikan 41 kuesioner kepada tersebut, kita dapat melihat apakah
sampel penelitian dinyatakan valid atau nilai R (Pearson Correlation) hitung > R
tidak valid. Syarat minimum untuk tabel (0,308) dan level of significance (α)
memenuhi syarat validitas adalah jika sebesar 0,05. (Al Addiat,2015).
Tabel 1. Faktor Penyebab Cost Overrun Pada Konstruksi Gedung Di Kota Medan