Jurnal 1 Asidi Alkalimetri
Jurnal 1 Asidi Alkalimetri
Jurnal 1 Asidi Alkalimetri
(Ibuprofen)
Ainun Mardhiah Nst., Dwi Margiati., Fitri Nurul Ramadhani., Filla Feranti
Abstract
activity especially for reduced pain due to inflammation in a variety of arthritic and arthritis
conditions. The purpose of this research to establish the level of ibuprofen in the initial material
drug with alkalimetry titration of volumetric method where 0.1 N NaOH as titrant and external
standard method used a UV spectrophotometry. In alkalimetry titration that has been done, the
volume of 0.1 N NaOH were completely reacted with ibuprofen was 6.28 mL, so the level of
ibuprofen was obtained from the titration result was 113.9% where the result was not
accordance with the literature. In the external standard method used a UV spectrophotometry,
the yield of absorbance from the sample solution ibuprofen was 0.3613, so concentration was
obtained from ibuprofen was 239.76 ppm with percentage level was 95.904%. The level was not
accordance with the literature. Determined level of ibuprofen with external standard method
Abstrak
Ibuprofen atau asam 2-(-4-Isobutilfenil) propionat mempunyai aktivitas antiradang dan analgesik
yang tinggi terutama untuk mengurangi rasa nyeri akibat peradangan pada berbagai kondisi
rematik dan arthritis. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kadar ibuprofen dalam bahan
awal obat dengan metode volumetri yaitu titrasi alkalimetri dimana NaOH 0,1 N sebagai titran
dan metode baku luar menggunakan spektrofotometri UV. Dalam titrasi alkalimetri yang telah
dilakukan, volume NaOH 0,1 N yang habis bereaksi dengan ibuprofen adalah 6,28 mL, sehingga
kadar ibuprofen yang diperoleh dari hasil titrasi tersebut adalah 113,9% dimana hasil tersebut
tidak sesuai dengan literatur. Dalam metode baku luar menggunakan spektrofotometri UV,
larutan sampel ibuprofen menghasilkan absorbansi sebesar 0,3613, sehingga diperoleh kadar
sampel ibuprofen yaitu 239,76 ppm dengan persentase kadar sebesar 95,904%. Kadar yang
diperoleh tidak sesuai dengan literatur. Penetapan kadar ibuprofen dengan metode baku luar
dan bobot molekul 206.28 memiliki hipotalamus (bagian otak yang bersifat
pemerian berupa serbuk hablur putih hingga sangat peka salah satunya terhadap suhu)
hampir putih, berbau khas lemah, dan tidak sehingga mengakibatkan vasodilatasi perifer
berasa dengan titik lebur 75.0 – 77.50C. dengan bertambahnya pengeluaran panas
Ibuprofen praktis tidak larut dalam air, yang disertai dengan keluarnya banyak
metanol, dalam aseton, dan dalam kloroform Penelitian ini bertujuan untuk
serta sukar larut dalam etil asetat1. Rumus menetapkan kadar ibuprofen dalam bahan
bangun dari ibuprofen adalah sebagai awal obat dengan metode volumetri dan
Ibuprofen adalah obat anti radang non harus bereaksi stoikiometri dengan analit
steroid yang mempunyai aktivitas antiradang dan kadar zat dihitung dari volume pereaksi
dan analgesik yang tinggi, terutama yang bereaksi ekuivalen dengan analit5.
digunakan untuk mengurangi rasa nyeri Analisis volumetri yang cocok untuk
akibat peradangan pada berbagai kondisi ibuprofen adalah reaksi penetralan. Reaksi
penetralan adalah suatu cara penetapan Kadar ibuprofen juga dapat ditentukan
kadar suatu zat (asam atau basa) berdasarkan dengan metode baku luar (external standar
penetapan tersebut dinamakan asidimetri. kromofor yang dapat menyerap radiasi pada
Sebaliknya bila larutan baku basa sebagai daerah ultraviolet yaitu pada panjang
titran, maka penetapan itu disebut gelombang maksimum 265 nm9. Metode
alkalimetri. Untuk analisis ibuprofen bahan baku luar merupakan metode dengan
dilakukan titrasi alkalimetri yang merupakan membuat serangkaian larutan sampel yang
dan merupakan alternatif yang baik yang menggunakan instrumen pada kondisi yang
telah banyak dilakukan6 karena jika ditinjau sama dengan yang dipakai untuk sampel uji.
dari nilai pKa, ibuprofen dapat ditetapkan Kemudian dibuat kurva kalibrasi antara
ibuprofen dapat ditetapkan secara titrasi dan sampel uji dapat dihitung melalui
menggunakan larutan NaOH 0.1 N dengan interpolasi terhadap persamaan garis yang
dengan air sehingga cincin laktonnya adalah pengukuran energi cahaya oleh suatu
terbuka dan membentuk asam yang sistem kimia pada panjang gelombang
berwarna. Metode ini didasarkan pada tertentu dimana sinar ultraviolet mempunyai
perpindahan proton dari zat yang bersifat panjang gelombang antara 200-400 nm
banyak dipakai untuk analisis kuantitatif 1. Pembuatan Larutan Baku NaOH 0,1
gelombang tertentu menggunakan hukum hingga mendidih agar bebas dari CO2.
Alat yang digunakan terdiri dari batang 2. Pembuatan Larutan Baku Primer
kertas perkamen, labu erlenmeyer, labu ukur Sebanyak 1,57 gram asam oksalat
100 ml, 25 ml, dan 5 mL, neraca analitis, ditimbang dan dilarutkan dalam labu
pipet tetes, pipet volume 10 mL, 2 mL, dan ukur 250 mL dengan aquadest
serbuk fenolftalein, serbuk ibuprofen, serbuk ditimbang, dilarutkan dalam beaker glass
ibuprofen BPFI, dan serbuk natrium dengan etanol 96% sebanyak 60 mL,
mL.
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi –UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER2015 ISSN 2302-2493
oksalat dimasukkan ke dalam labu 12,5 mg, dimasukkan dalam labu ukur
tiga tetes fenolftalein dan dititrasi larut lalu ad etanol sampai tanda batas.
NaOH dicatat hingga mencapai titik Larutan baku stok 500 ppm dipipet
akhir titrasi (warna rosa). Normalitas ke dalam kuvet. Absorbansi diukur pada
dilarutkan dalam etanol 96% (pH netral) Dipipet 4, 3, dan 2,5 mL larutan
dalam labu erlenmeyer sebanyak 10 mL baku stok 500 ppm, dimasukkan masing-
lalu dititrasi dengan NaOH. Titrasi masing ke dalam labu ukur 5 mL, ad
dilakukan sebanyak tiga kali (triplo). dengan etanol hingga tanda batas
titik akhir titrasi (warna rosa). Persentase ppm, 300 ppm, dan 250 ppm. Larutan
ditentukan. Hasil yang didapatkan maksimum 266 nm. Hasil dibuat kurva
Hasil
0.4
Absorbansi
0.3
0.2
0.1
0
250 ppm 300 ppm 400 ppm 500 ppm
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi –UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER2015 ISSN 2302-2493
Telah dilakukan analisis kuantitatif yaitu yang habis bereaksi dengan ibuprofen
penetapan kadar ibuprofen dalam bahan adalah 6,28 mL. Kadar ibuprofen yang
awal obat dengan metode volumetri dan diperoleh dari hasil titrasi tersebut adalah
metode baku luar (external standar 113,9%. Kadar tersebut tidak sesuai dengan
UV. Kadar ibuprofen dapat ditentukan dalam Farmakope Indonesia Edisi Kelima,
dengan metode titrasi alkalimetri dengan kadar ibuprofen yang dipersyaratkan adalah
menjadi merah muda ketika titik ekuivalen dalam titrasi dan ketidakmurnian zat sampel.
atau kesetaraan mol titran dengan mol titran Selanjutnya kadar ibuprofen ditentukan
terjadi. Dalam pembuatan larutan baku dengan metode baku luar (external standar
dilakukan pembuatan air bebas CO2 karena UV. Prinsip dasar pada spektrofotometri UV
CO2 dapat bereaksi dengan air menjadi adalah sampel harus jernih dan larut
H2CO3 sehingga titrasi dapat menjadi tidak sempurna serta tidak ada partikel koloid
tepat. Dalam penetapan kadar ibuprofen (suspensi). Larutan baku dibuat dengan
dilakukan titrasi sebanyak 3 kali (triplo) berbagai konsentrasi yaitu 500, 400, 300,
untuk dihasilkan data yang akurat. Volume dan 250 ppm. Larutan sampel ibuprofen
NaOH 0,1 N sebagai titran yang habis dibuat dengan dilarutkannya 25 mg dalam
bereaksi dengan ibuprofen berturut-turut 100 mL etanol. Sebenarnya bisa saja jika 2,5
adalah 6,1 mL, 6,5 mL, dan 6,2 mL, mg sampel dilarutkan dalam 10 mL tetapi
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi –UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER2015 ISSN 2302-2493
dengan pertimbangan akurasi dari alat larutan baku ibuprofen, maka diperoleh
timbang, maka konsentrasi 250 ppm sampel kadar sampel ibuprofen yaitu 239,76 ppm
dibuat dari 25 mg sampel dilarutkan dalam dengan persentase kadar sebesar 95,904%.
100 ml etanol karena dikhawatirkan jika Kadar yang diperoleh tidak termasuk dalam
penimbangan dalam jumlah sangat kecil rentang syarat literatur yaitu mengandung
maka tingkat error akan semakin besar. tidak kurang dari 97,0% dan tidak lebih dari
Larutan sampel dimasukkan ke dalam kuvet 103,0% C13H18O2, dihitung terhadap zat
dipakai tidak boleh berwarna sehingga dapat Dari dua metode yang telah
permukaannnya secara optis harus benar- penetapan kadar yang lebih baik yaitu
benar sejajar, harus tahan (tidak bereaksi) metode baku luar (external standar
rapuh, dan mempunyai bentuk yang UV. Hal ini karena spektrofotometri UV
absorbansi pada panjang gelombang digunakan untuk analisis suatu zat dalam
dengan konsentrasi 500, 400, 300, dan 250 sederhana, cukup sensitif dan selektif, dan
ppm berturut turut adalah 0,7468, 0,5887, biaya relatif murah, serta mempunyai
0,4569, dan 0,3753, sedangkan sampel kepekaan analisis dan tingkat ketelitian
dengan konsentrasi 250 ppm menghasilkan yang cukup tinggi. Pada analisis volumetri
persamaan regresi linear dari kurva kalibrasi error jauh lebih tinggi dibandingkan
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi –UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER2015 ISSN 2302-2493
spektrofotometri UV karena pada titrasi artikel ini serta asisten laboratorium yang
dipengaruhi oleh human error seperti pada telah mengarahkan dalam pelaksanaan
Kadar ibuprofen yang diperoleh secara 2. Katzung, GB. Farmakologi Dasar dan
volumetri dengan metode titrasi alkalimetri Klinik. Jakarta: Salemba Medika; 2002.
yang diperoleh dengan metode baku luar Medisinal Edisi 2. Surabaya: Airlangga
dosen laboratorium analisis farmasi yang Novocaine Hydrochloride with The Use
III. London: The Stationery Office; 10. Ibrahim. Penelitian dan Penilaian
Pendidikan. Bandung: Sinar Baru
2007.
Algensindo; 2007.
8. Basset, J, et al. Buku Ajar Vogel Kimia
11. Rohman, Abdul. Kimia Farmasi
Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta: Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar;
2007.
EGC; 1994.
12. Depkes RI. Farmakope Indonesia Edisi
9. Ebeshi, UB. Comparative Utilization of
Kelima. Jakarta: Depkes RI; 2012.
Visual, Potentiometric Titrations, and