Case Bab 1
Case Bab 1
Case Bab 1
Oleh :
Miftahurrohmah Labiibah J510165029
Putri andini J510170079
Ummi utami mm J510170066
Yessi nur hapilah J510170107
Denny setyawan J510170112
Diajukan oleh :
Miftahurrohmah Labiibah J510165029
Putri andini J510170079
Ummi utami mm J510170066
Yessi nur hapilah J510170107
Denny setyawan J510170112
Telah disetujui dan disahkan oleh Bagian Program Pendidikan Profesi Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari , tanggal November 2018
Disetujui Pembimbing
dr. Suko Basuki, Sp.An (...........................................)
Dipresentasikan di hadapan
dr. Suko basuki, Sp.An (...........................................)
ANAMNESIS
A. Keluhan Utama
Pasien datang ke Poliklinik orthopedi RSUD Harjono Ponorogo dengan
keluhan ada luka pada kaki kanan pada bekas operasi kaki kanan.
PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Generalis
Keadaan Umum : Baik
Gizi : Cukup
Kesadaran : Compos mentis
Airway : Baik
Breathing : Spontan Vesikuler +/+
Circulation : 120/70 mmHg
Disability : E4V5M6
B. Vital Sign
TD : 120/70 mmHg
N : 80x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,2 C
TB : 140 cm
BB : 50 kg
C. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Normocephal
Mata : Conjungtiva tidak anemis
Sclera tidak ikterik
Pupil Bulat mid dilatasi
Reflek Pupil positif
Hidung : Septum deviasi (-)
Telinga : Simetris
Mulut : Gigi Palsu (-)
Gigi Tonggos (-)
Trismus (-)
Rahang Bawah Maju (-)
Leher : Pembesaran Limfonodi (-)
Massa Abnormal (-)
Thorax
Paru-paru
Inspeksi : Bentuk dan gerak simetris
Palpasi : Massa Abnormal (-)
Fremitus Taktil kanan = kiri
Auskultasi : Vesikuler
Perkusi : Sonor diseluruh lapang paru
Jantung
Inspeksi :Iktus Cordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus Cordis teraba di SIC-V
Auskultasi : BJ Murni Reguler
Perkusi : Jantung dalam batas normal
Abdomen
Inspeksi : Permukaan Datar
Perkusi : Tymphani
Auskultasi : Bising Usus (+) Normal
Palpasi : Permukaan supel
Defans muskuler (-)
Nyeri Tekan (-)
Massa (-)
Ekstremitas superior : akral hangat, edema (-/-), sianosis (-)
Ekstremitas superior : akral hangat, edema (+/-), sianosis (-),
D. Status Lokalis
Lokasi : Regio Cruris Dextra
Look : Deformitas (-), edem (+), luka (+)
Feel : teraba hangat (+), Nyeri tekan (+), krepitasi (-), arteri dorsalis pedis
dextra (+), sensibilitas baik crt <2detik
Move : rom terbatas karena nyeri
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tanggal 8 November 2018
Hemoglobin : 9.1 g/dl
Lekosit : 20 x103 ul
Golongan darah :O
HbSAg : (-)
Trombosit : 359 x103 ul
Hematokrit : 28.4 %
Glukosa : 115 mg/dl
CT : 04.00 menit
BT : 02.30 menit
Albumin : 2,8 g/dl
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Rontgen Thorak
TINDAKAN
Sequesterektomy + Debridement + ROI
PROGNOSIS
Dubia ad bonam
PERENCANAAN ANESTESI
1. Persiapan Operasi
a. Persetujuan operasi tertulis
b. Periksa tanda vital dan keadaan umum
c. Puasa 8 jam preoperatif
d. Cek obat-obat anastesi
e. Infus RL 20 tetes/ menit
f. Anastesi dimulai pukul 12.50 dan selesai pukul 13.00
g. Operasi dimulai pukul 13.00 dan selesai pukul 14.30
2. Jenis Anastesi : Spinal Anastesi
3. Teknik Anastesi : spinal Anastesi
4. Premedikasi : gentamicin 2x1 amp, Paracetamol 3x1 gr,
Ranitidin 2x1 amp
5. Obat anastesi Spinal : bupivacain HCL in dextrose injection 20 mg
6. Maintanance : O2 3 liter/ menit
7. Monitoring tanda vital selama anastesi seiap 5 menit
DATA LAKSANA ANESTESI
1. Di Ruang Operasi
Cek persetujuan Operasi
Periksa tanda vital dan keadaan umum
Lama puasa 8 jam
Cek obat-obatan dalam alat anestesi
Loading RL 500 cc
Infus RL20 tetes/ menit
Posisi supine
Kateter terpasang
2. Di ruang Operasi
Anestesi mulai : 12.50 operasi mulai : 13.00
Anestesi selesai : 13.00 operasi selesai : 14.30
a. Jam 12. 50 pasien masuk ruang operasi , manset dan monitor
dipasang, tekanan darah 120/80, HR 85, saturasi oksigen 98%
b. Jam 13.00 mulai dilakukan spinal anestesi dengan prosedur
sebagai berikut :
1. Pasien diminta duduk membungkuk agar tulang belakang
lebih menonjol
2. Dilakukan tindak aseptik pada daerah yang akan iinjeksi
3. Dilakukan spinal anestesi dengan menggunakan jarum
spinal nomor 25 pada subarachnoid kanalis spinalis antara
L3-L4
4. Dilakukan aspirasi setelah LCS tampak keluar melalui
jarum, maka injeksikan bupivacain HCL in dextrose
injection 20 mg.
5. Setelah itu, jarum dicabut, bekas injeksi ditutup dengan
plester.
6. Pasien diminta tidur terlentang diatas meja operasi
7. Setelah pasien tidak memberikan respon sensorik dan
motorik, tindakan operasi dapat dilakukan.
8. Untuk mempertahankan oksigenasi, diberikan oksigen 3
liter/menit
9. Dimonitoring keadaan pasien beserta tanda-tanda vital
setiap 5 menit sekali
10. Jika pada saat operasi penrunan tekanan darah sistole
kurang dari 110 Mmhg, maka dimasukan ephedrin 10 ml.
Monitoring selama anestesi
Jam Nadi TD SpO2
0 85 147/82 98%
5 85 132/80 98%
10 80 128/80 98%
15 78 128/80 98%
20 80 120/80 98%
25 85 120/80 98%
30 78 125/81 98%
35 80 120/80 98%
40 80 125/78 98%
45 80 120/83 98%
50 85 120/80 98%
55 80 120/82 98%
60 75 127/87 98%
65 78 120/78 98%
70 80 125/87 98%
75 85 120/80 98%
80 78 120/78 98%
85 78 120/80 98%
90 80 120/82 98%