Pola Dan Parameter Pertumbuhan Ikan Tangkapan Dominan (Oreochromis Niloticus, Osteochilus Sp. Dan Xiphophorus Helleri) Di Danau Buyan Bali
Pola Dan Parameter Pertumbuhan Ikan Tangkapan Dominan (Oreochromis Niloticus, Osteochilus Sp. Dan Xiphophorus Helleri) Di Danau Buyan Bali
Pola Dan Parameter Pertumbuhan Ikan Tangkapan Dominan (Oreochromis Niloticus, Osteochilus Sp. Dan Xiphophorus Helleri) Di Danau Buyan Bali
Diterima (received) 18 Agustus 2017; disetujui (accepted) 31 Oktober 2017; tersedia secara online (available online) 1 November 2017
Abstract
Bali Province has four lakes one of them is Buyan Lake. The benefits of Buyan Lake are as a reserve of water used to
flow agriculture, settlements and for tourism attraction. In addition there is also the potential of Buyan Lake natural
resources of fish is quite abundant. But there are threats arising from the utilization in Buyan Lake so it is feared to
disrupt the growth of fish. Therefore it is necessary to do research concern with growth pattern and parameter of
dominant catch fish in Buyan Lake. The aimed of this research was to determined the composition of fish catches,
estimate the frequency distribution of fish catches and estimate growth patterns and growth parameters of dominant
catch fish in Buyan Lake. This research was conducted from February to March 2017. There were nine species
captured during observation such as Oreochromis niloticus, Osteochilus sp., Xiphophorus helleri, Rasbora lateristriata,
Cyprinus carpio L, Amatitlania nigrofasciata, Puntius sp., Clarias gariepinus and Macrobrachium rosenbergii. The growth
pattern of Oreochromis niloticus, Osteochilus sp. and Xiphophorus helleri in Lake Buyan have the same growth pattern
that were allometric negative (b <3). Oreochromis niloticus growth parameter obtained L∞ of 255.1926 mm, K value of
0.2833, t0 value of -0.3260, Osteochilus sp. growth parameter obtained L∞ value of 251.3837 mm, K value of 0.5261 t0
value of -0.1697, Xiphophorus helleri growth parameter obtained L∞ value of 82.5826 mm, K value of 0.2379, t0 value of -
0.5338. Osteochilus sp. had the highest growth coefficient of 0.5261.
Keywords: Buyan Lake;dominant catch fish; growth parameter; growth pattern
Abstrak
Provinsi Bali memiliki empat buah danau salah satunya adalah Danau Buyan. Adapun manfaat yang dimiliki Danau
Buyan yaitu sebagai cadangan air yang digunakan untuk mengaliri pertanian, pemukiman dan untuk wisata. Selain
itu di Danau Buyan juga terdapat potensi sumber daya alam ikan yang cukup melimpah. Namun ada ancaman
ditimbulkan dari pemanfaatan di Danau Buyan sehingga hal tersebut dikhawatirkan mengganggu pertumbuhan ikan.
Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian dengan judul pola dan parameter pertumbuhan ikan tangkapan dominan.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui komposisi jenis ikan hasil tangkapan, mengestimasi sebaran
frekuensi panjang ikan hasil tangkapan dan mengestimasi pola pertumbuhan dan parameter pertumbuhan ikan hasil
tangkapan dominan di Danau Buyan. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari s/d Maret 2017. Terdapat
Sembilan spesies/biota yang tertangkap saat pengamatan diantaranya Oreochromis niloticus, Osteochilus sp.,
Xiphophorus helleri, Rasbora lateristriata, Cyprinus carpio L, Amatitlania nigrofasciata, Puntius sp., Clarias gariepinus dan
Macrobrachium rosenbergii. Pola pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus), Ikan Nilem (Osteochilus sp.) dan Ikan
Nyalian Serembeng betina (Xiphophorus helleri) di Danau Buyan memiliki pola pertumbuhan yang sama yaitu
allometrik negatif (b<3). Parameter pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) didapat L∞ sebesar 255.1926 mm, K
sebesar 0.2833, t0 sebesar -0.3260. Ikan Nilem (Osteochilus sp.) didapat nilai L∞ sebesar 251.3837 mm, K sebesar 0.5261,
t0 sebesar -0.1697. Ikan Nyalian Serembeng betina (Xiphophorus helleri) didapat nilai L∞ sebesar 82.5826 mm, K sebesar
0.2379, t0 sebesar -0.5338. Ikan Nilem (Osteochilus sp.) memiliki koefisien pertumbuhan tertinggi sebesar 0.5261.
Kata Kunci: Danau Buyan; ikan tangkapan dominan; parameter pertumbuhan; pola pertumbuhan
Danau Buyan dimanfaatkan sebagai cadangan air Pengambilan sampel dilakukan sebanyak enam
yang digunakan untuk mengaliri pertanian, kali dengan interval waktu delapan hari sekali
sumber air pemukiman dan tempat wisata (Dinas selama dua bulan. Sampel diperoleh dari hasil
PU., 2000 dalam Manuaba, 2009). Selain itu adapun tangkapan nelayan. Selain tiga ikan tangkapan
salah satu sumber daya hayati yang ada di Danau dominan hasil tangkapan nelayan yang lain juga
Buyan yaitu keanekaragaman sumber daya ikan diamati untuk mengetahui komposisi jenis ikan
(Restu et al., 2016). yang didapat pada saat penelitian, kemudian
untuk jumlah sampel yang diambil sebanyak ≤30
Potensi sumberdaya ikan yang terdapat di
ekor per jenis ikan. Metode pengambilan sampel
Danau Buyan beranekaragam jenisnya yang
yang digunakan yaitu penarikan contoh acak
meliputi Ikan Nilem, Zebra, Nila, Udang, Mujair
sederhana (Chen dan Cheng, 2013).
dan Mas (Restu et al., 2016). Pemanfaatan perairan
Danau Buyan yang telah dilakukan seperti 2.5. Analisis Data
kegiatan perikanan budidaya dengan sistem KJA
(Keramba Jaring Apung), pariwisata dan Parameter yang dianalisis pada penelitian ini
perikanan tangkap. Kegiatan perikanan tangkap di meliputi komposisi jenis, frekuensi panjang,
Danau Buyan masih dilakukan secara tradisional hubungan panjang bobot, kelompok umur dan
yang menggunakan perahu tanpa mesin dan alat parameter pertumbuhan ikan tangkapan di Danau
tangkap berupa jaring dan pancing. Buyan.
Kegiatan penangkapan ikan secara tradisional
2.5.1 Komposisi Jenis
tersebut belum menyebabkan eksploitasi sumber
daya ikan. Namun terdapat ancaman yang Komposisi jenis merupakan perbandingan antara
disebabkan oleh pemanfaatan yang dilakukan di jumlah individu suatu jenis terhadap jumlah
Danau Buyan. Ancaman tersebut menyebabkan individu secara keseluruhan yang dihitung dengan
masuknya beban kedalam perairan tentunya menggunakan rumus: (Latuconsina et al., 2012)
menyebabkan penurunan kualitas perairan Danau
Buyan. Saputra dkk. (2016), menyatakan bahwa (1)
perairan Danau Buyan sudah tergolong tercemar.
Ki = Komposisi jenis ke-i (%)
Pernyataan tersebut dikhawatirkan menyebabkan
ni = Jumlah individu jenis ke-i (ind)
terganggunya pertumbuhan sumber daya ikan
yang ada di Danau Buyan. N = Jumlah total individu (ind)
dengan tujuh nelayan Ikan Zebra adalah ikan yang penelitian di perairan Rawa Pening menyatakan
tidak memiliki nilai ekonomis, tetapi ikan tersebut indeks kematangan gonad Ikan Nilem betina
banyak tersangkut di jaring saat penangkapan tertinggi pada panjang 145 mm sedangkan Ikan
berlangsung. Hal tersebut dapat disebabkan oleh Nilem jantan memiliki indek kematangan gonad
Ikan Zebra yang merupakan ikan dominan yang tertinggi pada panjang 133 mm. Dari pernyataan
terdapat di perairan Danau Buyan karena tidak tersebut Ikan Nilem yang ditangkap nelayan
dimanfaatkan. Restu et al. (2016), menyatakan ikan sudah tegolong ikan yang sudah dewasa ataupun
yang dominan terdapat di Danau Buyan yaitu Ikan diduga sudah matang gonad.
Zebra (Amatitlania nigrofaciata). Rahman et al.
(2012), menyatakan Ikan Zebra ikan yang berada
di seluruh perairan danau dan sangat cepat
beradaptasi di perairan dingin.
tangkapan nelayan sudah baik. Ikan yang koefisiesn determinasi (R2) berkisar 70-90% artinya
tertangkap tergolong ikan yang sudah dewasa bahwa hubungan panjang dan bobot sangat erat.
ataupun sudah matang gonad.
Hasil pendugaan kelompok umur Ikan Nila Berdasarkan (Gambar 10) Hasil pendugaan
(Oreochromis niloticus) (Gambar 9) didapat tiga kelompok umur Ikan Nilem (Osteochilus sp.)
kelompok umur dan pergeseran kelompok umur didapat dua kelompok umur, pergeseran
yang pertama pada pengamtan pada 11 Februari - kelompok umur pertama yaitu pengamtan pada 11
19 Februari 2017. Pergesaran kelompok umur yang Februari - 27 Februari 2017, pergeseran kelompok
kedua yaitu pada pengamatan 19 Februari - 24 umur kedua yaitu pengamatan pada 24 Februari -
Maret 2017, dan pergeseran kelompok umur ketiga 24 Maret 2017.
yaitu pengamatan pada 19 Februari – 27 Maret Hasil pendugaan kelompok umur Ikan Nyalian
2017. Serembeng betina (Xiphophorus helleri) didapat tiga
kelompok umur yang sama, pergeseran kelompok Persamaan pertumbuhan Von bertalanffy Ikan
umur pertama yaitu pengamtan pada 11 Februari - Nilem (Osteochilus sp.) di Danau Buyan yang
27 Februari 2017, pergeseran kelompok umur terbentuk dari contoh selama pengamatan
kedua yaitu pengamatan pada 19 Februari - 16 -
diperoleh - (Gambar 13).
Maret 2017 dan pergeseran kelompok umur yang
ketiga hasil yaitu pengamtan pada pada 16 Maret
- 24 Maret 2017 (Gambar 11).
Daftar Pustaka
Mashar, A. & Wardianto, Y. (2013). Aspek Pertumbuhan Rochmatin, S. Y., Solichin, A. & Saputra, S. W. (2014).
Undur-undur Laut, Emerita emeritus Dari Pantai Aspek pertumbuhan dan reproduksi ikan nilem di
Berpasir Kabupaten Kebumen. Jurnal Biologi Tropis, perairan Rawa Pening Kecamatan Tuntang
13(1), 29-38. Kabupaten Semarang. Journal of Maquares, 3(1), 152-
Muttaqin, Z., Irma, D. & Dwinna, A. (2016). Kajian 159
Hubungan Panjang Berat dan Faktor Kondisi Ikan Saputra, I. W. R. R., Restu, I. W., & Pratiwi, M. A. (2016).
Nila (Oreochromis niloticus) dan Ikan Belanak (Mugil Analisis kualitas air danau sebagai dasar perbaikan
cephalus) yang Tertangkap di Sungai Matang Guru. manajemen budidaya perikanan Danau Buyan
Jurnal ilmiah mahasiswa Kelautan dan Perikanan, 1(3), Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. ECOTROPHIC:
397-403. Journal of Environmental Science, 11(1), 1-7.
Pratiwi, M. A. (2013). Studi Pertumbuhan Undur-Undur Subiyanto, A. S. & Maulana, D. K. (2013). Aspek
Laut Emerita emeritus (Decapoda: Hippidae) di Pantai reproduksi ikan nila (Orechromis niloticus) di perairan
Bocor, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen. Skripsi. Rawa Pening Kabupaten Semarang. Journal of
Bogor, Indonesia: Departemen Manajemen Sumber Management of Aquatic Resources, 2(1), 73-80.
Daya Perairan, Institut Pertanian Bogor. Suwarni. (2015). Pendugaan beberapa parameter
dinamika populasi ikan layang (Decapterus macrosoma,
Putri, M. R. A. & Tjahjo, D. W. H. (2010). Analisis
bleeker 1841) di perairan Teluk Bone, Sulawesi
hubungan panjang bobot dan pendugaan parameter
Selatan. Torani (Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan),
pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus) di
25(1), 53-60.
waduk Ir. H. Djuanda. Pemulihan Sumberdaya Ikan,
3(2), 85-92. Syahrir, R. M. (2013). Kajian aspek pertumbuhan ikan di
perairam pedalaman. Jurnal Ilmu Perikanan, 18(2), 8-13.
Rahman, A., Sentosa, A. A. & Wijaya, D. (2012). Sebaran
ukuran dan kondisi ikan zebra Amatitlania Tamaru C. S., Brian, C., Bailey, R., Brown, C., & Harry, A.
nigrofasciata (Günther, 1867) di Danau Beratan, Bali. (2001). A Manual for Commercial Production of the
Jurnal Iktiologi Indonesia, 12(2), 135-145. Swordtail, Xiphophorus helleri. Commercial Production
of the Swordtail. CTSA Publication Number 128.
Restu, I. W., Kartika G. R. A. & Pratiwi, M. A. (2016).
Honolulu, USA: University of Hawaii Sea Grant
Potential identification of flora and fauna Lake Buyan as
Extension Service, School of Ocean Earth Science and
basis for tourism development strategy based on aquatic
Technology
ecosystems. In Proceedings of the 16th World Lake
Conference. Denpasar, Indonesia, 7-11 November
2016 (pp. 160-166).
© 2017 by the authors; licensee Udayana University, Indonesia. This article is an open access article distributed under
the terms and conditions of the Creative Commons Attribution license (http://creativecommons.org/licenses/by/3.0/).