New
New
New
(Skripsi)
Oleh:
CHRISTINE YOHANA SIANTURI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2017
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN FAKTOR LAINNYA
DENGAN KEAKTIFAN LANJUT USIA (LANSIA) MENGIKUTI
KEGIATAN POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
RAJABASA INDAH
Oleh:
CHRISTINE YOHANA SIANTURI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
SARJANA KEDOKTERAN
Pada
Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung
By
Background: Elderly has many health problems. One of the health care efforts to
maintain the elderly’s health and productivity is having an elderly integrated service
center (posyandu lansia). Elderly service in Bandarlampung is the second lowest in
Lampung. In 2015 and 2016, the visitation of posyandu lansia has decreased compared to
2014. This study was aimed to determine the association of family support and other
related factors with the elderlys’s activeness in attending posyandu lansia’s activities in
Rajabasa Indah public health center.
Methods: This was a descriptive research with cross sectional approach. Independent
variables were sosiodemographic characteristic, distance, family support, posyandu
officers’ support, knowledge, and attitude. While the dependent variable was the elderly’s
activeness in attending the activities of posyandu lansia. This research was conducted in
September-December 2016. The sampling techniques used in this study was proportional
stratified random sampling with 96 subjects. Data analysis used were Chi square and
fisher’s exact with α=5%.
Results: The result showed there was an association between occupation (p=0,001,
RR=1,86, 95%CI=1,97-123,36), family support (p=0.001, RR=2,30, 95%CI=3,43-24,60),
knowledge (p=0.019, RR=1,83, 95%CI=1,52-2,20), and attitude (p=0.039, RR=1,80,
95%CI=1,50-2,17) with elderly’s activeness in attending posyandu’s activities. There was
no association between sex (p=0.681), age (p=0.719), education (p=0.319), distance
(p=0.313), and posyandu officers’ support (p=0.566) with the elderly’s activeness in
attending the activities of posyandu lansia.
Conclusion: There was an association between occupation, family support, knowledge,
and attitudes whereas gender, age, education, distance, and posyandu officers’ support are
not related to the elderly’s activeness. The most related factors were family’s support and
occupation.
Keywords: Family support, activeness, elderly posyandu.
ABSTRAK
Oleh
Latar belakang: Lanjut usia (lansia) memiliki banyak masalah kesehatan. Salah satu
upaya pemeliharaan kesehatan agar lansia dapat hidup sehat dan produktif adalah pos
pelayanan terpadu (posyandu) lansia. Data cakupan pelayanan lansia di Bandarlampung
merupakan capaian terendah kedua di Lampung. Presentase kunjungan di posyandu lansia
di wilayah Puskesmas Rajabasa Indah masih rendah dan tahun 2015 dan 2016 mengalami
penurunan dibandingkan tahun 2014. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
hubungan dukungan keluarga dan faktor lainnya dengan keaktifan lansia mengikuti
kegiatan posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Indah.
Metode: Penelitian ini adalah studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional.
Variabel bebas adalah karakteristik sosiodemografi, jarak, dukungan keluarga, dukungan
kader, pengetahuan dan sikap. Variabel terikat adalah keaktifan lansia mengikuti kegiatan
posyandu lansia. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Desember 2016. Sampel
dalam penelitian ini dipilih dengan teknik proportionate stratified random sampling dan
berjumlah 96 orang. Uji statistik yang digunakan chi square, dan fisher’s exact, dengan
α= 5%.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara pekerjaan (p=0,001,
RR=1,86, 95%CI=1,97-123,36), dukungan keluarga (p=0,001, RR=2,30, 95%CI=3,43-
24,60 ), tingkat pengetahuan (p=0,019, RR=1,83, 95%CI=1,52-2,20), dan sikap (p=0,039,
RR=1,80, 95%CI=1,50-2,17) dengan keaktifan lansia mengikuti kegiatan posyandu.
Tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin (p=0,681), usia (p=0,719), pendidikan
terakhir (p=0,319), jarak (p=0,303), dan dukungan kader (p=0,566) dengan keaktifan
lansia mengikuti kegiatan posyandu.
Kesimpulan: Faktor resiko yang berhubungan dengan keaktifan lansia mengikuti
kegiatan posyandu adalah pekerjaan, dukungan keluarga, tingkat pengetahuan, dan sikap.
Faktor yang paling berpengaruh adalah dukungan keluarga dan pekerjaan.
Kata kunci : Dukungan keluarga, keaktifan, posyandu lansia.
RIWAYAT HIDUP
pertama dari empat bersaudara dari Bapak Benny Hasiholan Nagara Sianturi dan
Gading Serpong pada tahun 2009, dan Sekolah Menengah Atas (SMA)
Pecinta Alam Tanggap Darurat (PMPATD) Pakis sebagai anggota tahun 2013-
i
Therefore I tell you,
whatever you ask for in prayer,
Believe that you have received it,
and it will be yours.
(Mark 11:24)
ii
SANWACANA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan segala
kasih, karunia, dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Hubungan Dukungan Keluarga dan Faktor Lainnya dengan Keaktifan Lanjut Usia
(Lansia) Mengikuti Kegiatan Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Indah”.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak mendapat masukan, bantuan, dorongan,
saran, bimbingan dan kritik dari berbagai pihak. Maka dengan segenap kerendahan hati
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., Selaku Rektor Universitas Lampung;
2. Dr. dr. Muhartono, S.Ked., M.Kes., Sp.PA., selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung;
3. dr. Diana Mayasari, M.K.K. selaku Pembimbing Satu atas kesediaannya meluangkan
masukan, saran dan kritik termasuk cara penulisan dan mengungkapkan kata-kata
dengan baik dan benar, serta motivasi yang bermanfaat dalam proses penyelesaian
skripsi ini;
4. dr. Ety Apriliana, M.Biomed selaku Pembimbing Kedua atas kesediaannya untuk
format penulisan, membantu meginterpretasikan hasil analisis data, saran, dan kritik
iii
5. dr. M. Yusran, M.Sc., Sp.M. selaku Penguji Utama pada ujian Skripsi, terima kasih
atas kesediannya memberikan waktu, ilmu dan saran-saran yang membantu dalam
memberikan bimbingan, nasihat dan saran yang membangun dan bermanfaat selama
7. Seluruh staf pengajar dan karyawan Fakultas Kedokteran Unila atas bimbingan, ilmu,
dan waktu, yang telah diberikan dalam proses perkuliahan. Terkhusus untuk Mbak
Lisa, Mbak Lutfi, Mbak Qori, dan Pak Supangat yang telah sangat membantu,
memberikan waktu dan tenaga serta kesabarannya selama dalam proses penyelesaian
8. Papa dan mama tersayang, Benny Hasiholan Nagara Sianturi dan Hening Tiaswati
perkuliahan. Terima kasih karena tak pernah lelah memberikan kasih sayang,
perjuangannya hingga penulis sampai pada titik ini, dan terima kasih karena
9. Adik-adikku yang sangat kukasihi, Iriani Novio Gloria Sianturi, Britania Hasiholan
Sianturi, dan Josiah Daniel Sianturi serta seluruh keluarga besar yang tersayang yang
selalu berhasil memberikan semangat kepada peneliti. Terima kasih atas doa, kasih
sayang, dukungan, motivasi yang selalu diberikan. Terima kasih karena selalu
Widya Pebryanti, Dea Nur, Desindah Loria, Indrani Nur, Erisa Senthya, Zulfa
iv
Labibah, dan Sutria Nirda yang tak pernah lelah memberikan dukungan dan semangat
kepada penulis. Terima kasih karena selain memberikan dukungan secara emosional
kalian juga telah bersedia meluangkan waktu di pagi hari bahkan melewatkan
11. Sahabat serta keluarga saya “Ladies of God”, “Pengurus Permako Medis”, “Kuah
lainnya yaitu Dear, Dea, Julia, Fauziah, Hanum, Meti, Nida, Sayyidatun, Wahida,
Zahra, Tito, Fadel, Firza, Marco, Fuad, Annisa, Tiffany, Benny, Raka, Irfan, Edgar,
12. Kakak-kakak dan adik-adikku, Septina Ashariani, Kak Yvonne, Kak Gaby, Kak Ika,
Kak Lexy, Kak Radian, Karen, Grace, Febe, Rian, Yosua, Olivia, Harry, Renti,
Brigita, Efry, Lidya, Semadela, Josi dan Brandon yang selalu mendoakan dan
membantu penulis untuk mengerti banyak hal. Terimakasih untuk dukungan dan
13. Teman seperjuangan skripsi, baik teman pembimbing satu, teman pembimbing dua,
dan pembahas, terutama Tarrini, Amalia, Putri, Ria, dan Intan, yang menemani dan
perkuliahan ini, semoga kelak kita bisa menjadi dokter yang melayani dengan
v
15. Kakak dan adik angkatan 2011, 2014, 2015, 2016 terimakasih atas dukungan, doa dan
16. Ibu Imronah, Ibu Eva, Ibu Fitirana, dan para kader posyandu yang telah meluangkan
17. Terimakasih kepada para lansia yang mengikuti kegiatan posyandu dan bersedia
menjadi sampel untuk penulis. Terima kasih karena telah meluangkan waktu dan
18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang telah
Penulis menyadari skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat dan
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
vii
2.11 Kerangka Konsep ............................................................................................. 32
viii
4.3.5 Hubungan Dukungan Kader dengan Keaktifan Lansia Mengikuti
Kegiatan Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa
Indah ..................................................................................................... 68
4.3.6 Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Keaktifan Lansia Mengikuti
Kegiatan Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa
Indah ..................................................................................................... 70
4.3.7 Hubungan Sikap dengan Keaktifan Lansia Mengikuti Kegiatan
Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Indah .......... 71
4.3.8 Pembahasan Multivariat ....................................................................... 72
4.3.2
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
71,7 tahun, meningkat dari proyeksi tahun 2010-2015 yang adalah 70,7
tahun ke atas (Kementerian Kesehatan RI, 2014). Data statistik tahun 2014
usia 70-79 tahun adalah 2,09% dan usia ≥80 tahun adalah 0,88%
bagi lansia ditujukan untuk menjaga agar tetap hidup sehat dan produktif
antara lain pendirian home cara bagi lansia berkebutuhan khusus, program
lanjut usia di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati dan digerakkan
aktif mengikuti posyandu lansia dan yang tidak aktif. Data menunjukkan
hidup yang baik sedangkan 41,7% yang tidak aktif memiliki kualitas hidup
dibawah target yaitu sebesar 70% dan merupakan capaian terendah kedua
adalah 8,08% dari total 4371 orang. Tahun 2015, terjadi penurunan
dengan rincian presentase kunjungan pra lansia sebesar 1,13% dan lansia
(Natsution, 2013).
tidak memanfaatkan posyandu lansia sebanyak 76,1% dan lansia yang tidak
5
lansia di wilayah Puskesmas Rajabasa Indah pada tahun 2015 dan 2016.
Jumlah penduduk lansia terus meningkat dari tahun ke tahun. Ditinjau dari
Presentase kehadiran pra lansia dan lansia di posyandu lansia Rajabasa pada
tahun 2014 adalah 8,08% dan mengalami penurunan pada tahun 2015
menjadi 2,81%. Angka tersebut juga masih jauh dari target pencapaian
dukungan keluarga dan faktor lainnya dengan keaktifan lanjut usia (lansia)
Indah?”
Indah.
posyandu lansia.
lansia.
Rajabasa Indah.
Rajabasa Indah.
Rajabasa Indah.
Rajabasa Indah.
b. Bagi Peneliti
kegiatan posyandu.
posyandu lansia.
TINJAUAN PUSTAKA
(enam puluh) tahun ke atas, baik yang masih mampu melakukan pekerjaan
empat kelompok yaitu usia pertengahan (middle age) 45-59 tahun; lansia
(elderly) 60-74 tahun; lansia tua (old) 75-90 tahun; usia sangat tua (very old)
antara 45-59 tahun, lansia untuk seorang yang berusia 60 tahun atau lebih,
lansia resiko tinggi untuk seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih/
dan/atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang/ jasa, dan lansia tidak
kumulatif, dan suatu proses penurunan daya tahan tubuh dalam menghadapi
rangsangan dari dalam dan luar tubuh yang berakhir dengan kematian
jam biologis, terjadinya aksi dari zat metabolik akibat mutasi spontan,
radikal bebas dan adanya kesalahan pada molekul DNA, dan perubahan
yang terjadi di dalam sel ataupun akibat pengaruh dari luar sel (Dewi &
Darwin, 2014).
lansia muda, meningkat lagi menjadi 57,65 % pada lansia madya, dan
Kesehatan RI, 2013). Keluhan kesehatan itu sendiri adalah suatu keadaan
yang paling banyak dialami lansia adalah keluhan lainnya, yaitu jenis
keluhan kesehatan yang secara khusus memang diderita lansia seperti asam
urat, darah tinggi, darah rendah, reumatik, diabetes, dan berbagai jenis
gizi bagi usia lanjut. Kegiatan program kesehatan lansia terdiri dari
bagi lansia dan kegiatan rehabilitatif berupa upaya medis, psikososial dan
Tujuan program kesehatan lansia adalah agar para lansia menikmati masa
tua bahagia dan berguna. Kegiatan juga dilakukan agar kondisi kesehatan
lansia terjaga sehingga tetap produktif, adanya peran serta aktif dan
13
dari masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dari oleh, dan untuk
peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial
Manfaat posyandu lansia adalah agar kesehatan fisik usia lanjut dapat
dalam bidang kesehatan, manfaat lain adalah dapat menyalurkan minat dan
dan pelayanan lain yang dibutuhkan para lansia dengan tujuan untuk
pembinaan mental.
nasihat cara hidup yang sesuai dengan penyakit yang diderita, dan
tokoh dari PKK, tokoh masyarakat dibantu oleh tenaga kesehatan dari
minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik dan turun turun tempat tidur, dan
buang air, pemeriksaan status mental, pemeriksaan status gizi dan dicatat
pada grafik IMT, pengukuran tekanan darah dan denyut nadi, pemeriksaan
penyakit seperti gula dalam air seni untuk deteksi awal penyakit diabetes
17
mellitus (gula) dan adanya protein dalam air seni untuk deteksi awal
kesehatan yang dihadapi oleh individu atau kelompok lansia, dan kunjungan
rumah oleh kader dan petugas bagi kelompok lansia yang tidak datang
internal, seperti dukungan dari suami, istri atau dukungan dari saudara
kandung dan dapat juga berupa dukungan keluarga eksternal bagi keluarga
a. Dukungan emosional
b. Dukungan Informasi
c. Dukungan instrumental
dan kesehatan pasien dalam hal kebutuhan makan dan minum, istirahat
d. Dukungan Penghargaan
(Friedman, 2010).
tidak setuju, tidak setuju, setuju dan sangat setuju. Alat ukur ini
dukungan keluarga ini adalah dukungan fisik, informasi dan umpan balik
2.4 Jarak
kesehatan dapat disebabkan oleh berbagai, seperti tidak tahu adanya suatu
dan jarak yang jauh (faktor geografi). Tempat pelayanan yang tidak strategis
(Handayani, 2013).
Jarak sendiri dapat diartikan sebagai ruang sela (panjang atau jauh) antara
dua benda atau tempat. Jarak juga dapat diartikan sebagai waktu yang
21
gizi, ahli ilmu sosial dan juga anggota masyarakat (tokoh masyarakat dan
dapat dibedakan menurut tahap dan jenis program yang dijalankan, yaitu
RI, 2005).
sukarelawan yang dipilih oleh dan dari masyarakat dan memiliki tugas
kesehatan adalah tenaga sukarela yang terdidik dan terlatih dalam bidang
bekerja dengan sukarela, serta sabar dan memahami lansia. Selain itu, kader
yang dipilih juga harus dapat melaksanakan tugas-tugas kader secara fisik,
bekerjasama dengan calon kader lain, dan sanggup membina paling sedikit
2.6 Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang
a. Tahu (know)
Tahu berarti hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada
b. Memahami (comprehension)
benar tentang objek tersebut, bukan sekedar tahu dan dapat menyebutkan,
c. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan saat seseorang yang telah memahami suatu objek yang
d. Analisis (analysis)
e. Sintesis (synthesis)
f. Evaluasi (evaluation)
2.7 Sikap
sindroma dalam merespon stimulus atau objek dimana faktor pendapat dan
(Notoadmodjo, 2010).
Menurut Allport (1954) sikap itu terdiri dari 3 komponen pokok, yaitu
Jika dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat
dan belum dapat diamati oleh orang lain secara jelas, dan perilaku terbuka
petugas kesehatan maupun kader yang baik terbukti sebagai faktor yang
(attitude) dan tindakan atau praktik (practice). Oleh sebab itu, mengukur
a. Pengetahuan kesehatan
setuju, 4 bila setuju, 3 bila biasa saja, 2 bila tidak setuju, dan 1 bila sangat
c. Praktik Kesehatan
2010).
Puskesmas didirikan di atas tanah seluas 200m2 dengan luas bangunan 176
wilayah Puskesmas Rajabasa Indah 32.935 jiwa yang terdiri dari laki-laki
15.808 jiwa dan perempuan 17.127 jiwa dengan jumlah kepala 9.320 KK.
pada tahun 2014. Pada tahun 2016, terjadi pengurangan jumlah posyandu
30
Faktor
Predisposisi:
pengetahuan,
Perilaku Keaktifan
sikap,
dan Gaya lansia
keyakinan
Hidup: mengikuti
budaya,
Kunjungan posyandu
kesiapan untuk
Lansia lansia
berubah, dan
karakteristik
sosiodemografi
seseorang
Faktor
Pemungkin:
ketersediaan&
keterjangkauan
sumber daya
kesehatan,
komitmen
pemerintah dan
masyarakat
keterampilan
tenaga kesehatan
dukungan keluarga orang lanjut usia (lansia) dan dukungan kader, dan
Rajabasa Indah.
METODOLOGI PENELITIAN
cross sectional, dimana variabel bebas dan terikat diukur pada waktu yang
bersamaan.
3.3.1 Populasi
Populasi terget dalam penelitian ini adalah lansia yang berumur ≥ 45 tahun.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian yang dipilih dengan cara tertentu untuk mewakili
tertulis.
( )
Keterangan:
P = Proporsi Kategori
Q = 1-P
d = Presisi
sebesar 10%. Prevalensi (P) ditetapkan sebesar 0,53 karena sudah ada
( )
( )
Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai sifat, ciri, dan
ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang konsep
(UU RI No.20
Tahun 2003)
3. Dukungan Partisipasi atau Wawancara Kuesioner 0 = Buruk jika Nominal
keluarga tindakan dari nilai skor <
lansia keluarga mean
terhadap 1 = Baik jika
kunjungan nilai skor ≥
lansia dalam mean
memotivasi,
mengingatkan,
dan
mendampingi
lansia dalam
kegiatan (Nasution,
posyandu 2013)
4. Jarak Jauhnya Wawancara Kuesioner 0 = Kurang Nominal
perjalanan terjangkau jika
yang ditempuh skor total 0-3
oleh lansia 1 =Terjangkau
untuk jika skor total
mencapai 4-5
fasilitas
pelayanan (Nasution,
posyandu 2013)
lansia
38
keluarga dan jarak berasal dari penelitian Nasution (2013), dan kuesioner
skor 0 diberikan jika jawaban “Tidak”. Interpretasi hasil yaitu jika nilai
skor < mean menunjukkan “Buruk” dan jika nilai skor ≥ mean
menunjukkan “Baik”.
jika skor total jawaban ≤ 65% atau dalam interval 0-8, dan “Baik” jika
Guttman. Skor 1 diberikan jika jawaban “Ya” dan skor 0 diberikan jika
dalam interval 0-3, dan “Terjangkau” jika skor dalam interval 4-5.
yang akan dibuat. Nilai 0-14 menunjukkan kurang mendukung dan nilai
yaitu positif dengan nilai ke arah kanan dan pernyataan negatif dengan
Instrumen untuk dukungan keluarga, dukungan kader, dan jarak berasal dari
hasil rhitung>rtabel (0,05) dimana rtabel pada taraf nyata α = 0,05 diketahui
terkait jarak yang valid. Uji reliabilitas dukungan keluarga, dukungan kader,
0,810 dan 0,707. Sedangkan instrumen untuk tingkat pengetahuan dan sikap
(0,05) dimana rtabel pada taraf nyata α = 0,05 diketahui sebesar 0,396. Uji
1. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
dan data sekunder, dimana data primer diperoleh langsung dari lansia
ini adalah data yang diperoleh dari catatan dan laporan Puskesmas
1. Tahap persiapan
pembimbing.
42
2. Tahap Pelaksanaan
(informed consent).
kemudian dicetak.
43
Kriteria
eksklusi
Pos 1 Pos 2 Pos 3 Pos 4 Pos 5 Pos 6 Pos 7 Pos 8
Kriteria inklusi
Sampel
Setuju
Pengisian kuesioner
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan uji statistik Chi square untuk variabel
jarak, dan dukungan kader. Untuk data yang tidak memenuhi syarat uji
chi square , dilakukan uji statistik fisher’s exact, yaitu untuk variabel
signifikan
c. Analisis multivariat
( )
45
dan
( )
( )
Keterangan:
a = konstanta
penelitian.
BAB 5
5.1. Kesimpulan
dan sikap dengan keaktifan lansia mengikuti kegiatan posyandu lansia di wilayah
2. Tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, jarak,
dan dukungan kader dengan keaktifan lansia mengikuti kegiatan posyandu lansia
5. Usia rata-rata lansia yang datang ke posyandu adalah 62,85 tahun. Mayoritas
6. Sebagian besar lansia (58,3%) kurang aktif mengikuti kegiatan posyandu lansia di
9. Mayoritas lansia (88,5%) memiliki jarak tempat tinggal ke posyandu lansia yang
terjangkau.
11. Mayoritas lansia (93,8%) memiliki sikap yang mendukung terhadap kegiatan
posyandu lansia.
5.2. Saran
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang mencakup wilayah yang lebih luas.
jumlah sampel yang mengikuti penelitian lebih banyak dan terdistribusi baik.
posyandu lansia.
dan informatif sehingga lansia aktif mengikuti kegiatan posyandu lansia dan
5. Puskesmas perlu memotivasi dan meningkatkan hard skill dan soft skil kader dan
petugas kesehatan agar dapat memberikan dukungan yang lebih kepada lansia
DAFTAR PUSTAKA
Alazri, Neal. 2003. The association between satisfaction with ervices provided in primary
care and outcomes in type 2 diabetes mellitus. Diabetes Med: 20: 486-490.
Alnoumas, Enezl, Isaeed, Makboul, El-Shazly. 2012. Knowledge, attitude, and behaviour of
primary health care workers regarding health care associated infections in Kuwait.
Greener J of Med Science. 2(4): 92-98.
Angraeni DS. 2014. Hubungan antara kinerja kader posyandu lansia terhadap kepuasan lansia
di kelurahan rempoa wilayah binaan kerja puskesmas ciputat timur [skripsi]. Jakarta:
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Pedoman pelatihan kader kelompok usia
lanjut bagi petugas kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. kamus besar bahasa indonesia pusat bahasa. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama.
Dewi AP, Darwin E. 2014. artikel penelitian hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan
pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi di kelurahan parupuk tabing wilayah kerja
puskesmas lubuk buaya kota padang tahun 2013. Jurnal Kesehatan Andalas. 3(2):114–
118.
77
Dewi SR. 2014. Buku ajar keperawatan gerontik. Yogyakarta: Dee Publish.
Efendi F. 2009. Keperawatan kesehatan komunitas : teori dan praktek dalam keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
Friedman MM. 2010. buku ajar keperawatan keluarga : riset, teori dan praktek. Jakarta : EGC
Handayani D, Wahyuni. 2012. Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan lansia dalam
mengikuti posyandu lansia di posyandu lansia jetis desa krajan kecamatan weru
kabupaten sukoharjo. Gaster | J Ilmu Kes. 9(1):49–58.
Ina H. 2006. Pedoman tatalaksana gizi usia lanjut untuk tenaga kesehatan. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Buku pegangan kader posyandu: ayo ke
posyandu setiap bulan. Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan.
Kementerian Kesehatan RI. 2014. Situasi dan analisis lanjut usia. Jakarta Selatan: Pusat Data
dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Komisi Nasional Lanjut Usia. 2010. Pedoman pelaksanaan posyandu lanjut usia. Jakarta:
PPLU.
Latifah D. 2013. Perbedaan kualitas hidup lansia yang aktif mengikuti posyandu lansia
dengan yang tidak aktif mengikuti posyandu lansia di desa sirnoboyo kecamatan pacitan
[naskah publikasi]. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Murniati Nia. 2004. Faktor-faktor yang berhubungan dengan keaktifan pra lansia dan lansia
dalam kelompok binaan pra lansia dan lansia di wilayah kerja puskesmas depok jaya
[skripsi]. Depok: Universitas Indonesia.
Maryam S, Mia, Rosidawati, Ahmad, Irwan. 2008. Mengenal usia lanjut dan perawatannya,
jakarta: salemba medika.
Mwanyangala M, Charles, Honorathy, Jensen, Chrizostom, Salim, et al. 2010. health status
and quality of life among older adults in rural tanzania. Global Health Action. 3(10): 36-
44.
Nasution Z. 2013. Pengaruh pengetahuan, sikap, dukungan keluarga dan kader terhadap
pemanfaatan posyandu lanjut usia di wilayah kerja puskesmas bandar dolok kecamatan
pagar merbau kabupaten deli serdang [tesis]. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Notoadmodjo S. 2007. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Prasetyani, Radita D. 2015. Hubungan dukungan keluarga, interaksi sosial, dan fungsi
kognitif dengan depresi pada lanjut usia di kecamatan rajabasa bandarlampung [skripsi].
Lampung: Universitas Lampung.
Sanjel S, Mudbhari, Risal, Khanal. 2012. The utilization of health care services and their
determinants among the elderly population of dhulikhel municipality. Kathmandu Univ
Med J. 37(1):34-9.
Subdirektorat Statistik Pendidikan dan Kesejahteraan Sosial. 2015. Statistik penduduk lanjut
usia. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Wairiuko JW. 2014. Determinanants of access to healthcare among the elderly: the case of
kibera informal sttlement, nairobi, kenya [thesis]. Kenya: Kenyatta University.