Margowati Sri, Priyanto Sigit, Wiharyani Mita

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 15

Universty Research Coloquium 2016 ISSN 2407-9189

EFEKTIVITAS PENGUNAAN REBUSAN DAUN ALPUKAT DENGAN REBUSAN


DAUN SALAM DALAM PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA
Sri Margowati, Sigit Priyanto, Mita Wiharyani
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang
[email protected]

ABSTRACT
Background: The prevalence of hypertension in this study in the elderly amounted to
43.49% in females and 13.97% in males. The management of patients with hypertension
conducted pharmacological and non-pharmacological. The use of pharmacological drugs
are chemically relatively expensive and the use of a lifetime. Using a non-pharmacological
approach to the use of a single herb decoction utilizing avocado leaves and bay leaves, is
found in many areas of research, cheap and known hereditary. Objective: to compare the
effectiveness of herbal therapies and decoction of leaves of avocado with a decoction of the
leaves to the reduction of blood pressure in elderly hypertensive. Methodology: The study
used a pre-post-test two intervention groups with a quantitative approach, determining the
number of samples using purposive sampling. Instruments used in forms filling
demographic data and measurement tensimeter. Data processed by chi-square test and
Mann-Whitney test or non-parametric. Results: Hypertension in the elderly is a persistent
blood pressure that exceeds normal limits in which the systolic pressure above 160 mmHg
and diastolic blood pressure above 90 mmHg. Chi square test results before and after the
intervention avocado leaf decoction showed no relationship or influence. Bay leaf
decoction intervention shows the relationship between a decoction of leaves and decreased
pressure. Uji Mann-Whitney p value results in systolic blood pressure (sig: 0,004) and
diastolic blood pressure (sig: 0,004). Based on the test results, avocado leaves or leaves can
lower systolic and diastolic blood pressure. But the leaves are relatively more stable in
lowering blood pressure compared with avocado leaves. Conclusion: Herbal therapy using
decoction of leaves of avocado and bay leaves can lower the blood pressure of elderly
hypertensive. Bay leaf is more effective in lowering
blood pressure than the avocado leaves in lowering blood pressure in elderly hypertensive.
Advice: All health care institutions include material non-pharmacological therapy or herbal
therapy, especially the use of leaves as an antihypertensive as an act of self-treatment for
lowering blood pressure.

Keywords: avocado leaves, bay leaves, herbal terapy, antihypertensive, eldery

tidur, terengah-engah saat beraktifitas,


PENDAHULUAN jantung berdebar-debar, mimisan, bebal
Hipertensi merupakan penyakit yang atau kesemutan, gelisah dan mudah marah,
masuk dalam masalah kesehatan keringat berlebihan, kram otot, badan lesu,
masyararakat. Hipertensi dicirikan dengan pembekakan di bawah mata pada pagi.
peningkatan tekanan darah diastolik dan Namun hipertensi seringkali muncul tanpa
sistolik yang intermiten atau menetap. gejala, sehingga disebut sebagai silent
Gejala hipertensi berupa sakit kepala, nyeri killer. Pada lanjut usia hipertensi
atau sesak pada dada, pusing, gangguan merupakan kondisi tekanan darah persisten

234
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016

atau terus menerus sehingga melebihi batas kasus dari 97.398 jumlah lansia yang berkunjung
normal dimana tekanan sistolik diatas ke puskesmas se-Kabupaten Magelang (Dinas
160 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 Kesehatan Kabupaten Magelang, 2014).
mmHg (Nugroho W, 2008). Pada wilayah kerja puskesmas
Menua atau menjadi tua merupakan Kecamatan Srumbung didapatkan 1.555
proses alamiah, yang berarti seseorang kasus hipertensi primer pada lansia.
telah melalui tiga tahap kehidupannya yaitu Berdasarkan kasus penderita hipertensi
anak, dewasa, dan tua. Tiga tahap ini tertinggi pada jenis kelamin perempuan
berbeda, baik secara biologis maupun dengan total kasus 1.177 (43,49%),
psikologis. Menurut Pasal 1 ayat (2), (3), sedangkan pada laki-laki hanya terdapat
(4) UU No. 13 Tahun 1998 tentang 378 (13,97%) kasus (Puskesmas
kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut Kecamatan Srumbung, 2014).
adalah seseorang yang telah mencapai usia Penatalaksanaan pasien hipertensi
lebih dari 60 tahun (Maryam dkk, 2008). dapat dilakukan dengan dua pendekataan
Semakin tua seseorang, cenderung semakin yaitu secara farmakologi dan
berkurang daya tahan fisik dan daya fikir nonfarmakologi. Penatalaksanaan
mereka, oleh karena itu kesehatan lansia farmakologi untuk hipertensi dilakukan
sangat penting untuk lebih diperhatikan. dengan pemberian antihipertensi dengan
Kurangnya perhatian terhadap kelompok tujuan mencegah komplikasi hipertensi
lanjut usia, dapat yang efek samping sekecil mungkin. Jenis
menimbulkan permasalahan yang obat antihipertensi yang sering digunakan
kompleks terhadap lansia tersebut, antara lain diuretik, alfa-blocker, beta-
mengingat bahwa kesehatan merupakan blocker, vasodilator, antagonis kalsium,
aspek sangat penting yang perlu ACE-Inhibitor, angiotensin-II-Blocker
diperhatikan pada kehidupan lanjut usia. (Susilo Y & Wulandari A, 2011).
Oleh karena itu, kesehatan lansia perlu Penggunaan terapi farmakologik dengan
mendapat perhatian khusus dengan tetap menggunakan obat kimia sering
dipelihara dan ditingkatkan agar dapat menimbulkan efek samping, mahal dan
hidup secara produktif sesuai dengan penggunaan seumur hidup bagi penderita
kemampuannya (Widuri H, 2010). hipertensi. Penatalaksanaan
Hipertensi atau tekanan darah tinggi nonfarmakologis dilakukan dengan cara
masih menjadi masalah kesehatan pada mengatur pola hidup dan terapi non
kelompok lansia diseluruh dunia. Menurut farmakologi pada penderita hipertensi
data Riskesdes 2013, di Indonesia terjadi diantaranya dengan menggunakan terapi
peningkatan prevalensi hipertensi dari herbal yang diyakini rendah efek samping,
7,6% pada tahun 2007 menjadi 9,5% pada mudah dan murah yaitu menggunakan
tahun 2013 (Rahajeng E, 2013). daun alpukat dan daun salam (Anna Lusia
Profil kesehatan provinsi Jawa Tengah Kus,2011).
menunjukan data kasus tertinggi penyakit Potensi pohon alpukat dan daun salam
tidak menular di Jawa Tengah adalah cukup banyak dan dikenal luas di
hipertensi esensial sebanyak 634.860 masyarakat sebagai tanaman buah,
(72,13%) kasus (Dinas Kesehatan Provinsi penyedap dan herba. Penggunaan daun
Jawa Tengah, 2011). Sedangkan profil alpukat dan daun salam banyak dilakukan
kesehatan Kabupaten Magelang, prevalensi masyarakat sejak zaman dulu. Sehingga
hipertensi essensial di Kabupaten menggunakan daun alpukat dan daun
Magelang adalah 15.540 (16%) salam sebagai bahan obat komplementer

235
Universty Research Coloquium 2016 ISSN 2407-9189

sering dilakukan untuk pengobatan pengerasan pembuluh-pembuluh darah


alternatif sebagai pengganti obat di jantung.
antihipertensi yang relatif mahal dan 3. Merusak kinerja jantung, tekanan darah
penggunaannya seumur hidup. tinggi dan tidak mendapatkan
pengobatan dan pengontrolan secara
KAJIAN PUSTAKA rutin dapat membawa si penderita ke
Penderita hipertensi setiap tahunnya dalam kasus-kasus serius dan
terjadi peningkatan dan penyakit menyebabkan kematian.
hipertensi merupakan salah satu penyakit 4. Menyebabkan kerusakan mata,
yang menyebabkan kematian, sedangkan gangguan tekanan darah akan
obat antihipertensi yang dipergunakan menyebabkan perubahan dalam retina
mengandung zat kimia dengan efek pada belakang mata. Pemeriksaan mata
samping toksik sehingga dapat pada pasien hipertensi berat dapat
menyebabkan hipokalemi, aritmia jantung, mengungkapkankerusakan,
hipovolemi, syok, gagal ginjal dan penyempitan pembuluh-pembuluh darah
sebagainya. kecil, kebocoran darah kecil pada retina,
dan menyebabkan terjadinya
Patofisiologi Hipertensi pembengkakan saraf mata. Dari jumlah
Pembuluh darah arteri bekerja tanpa kerusakan, dapat diukur keparahan
henti, tugasnya memompakan darah ke hipertensi.
seluruh tubuh. Jika tak ada gangguan maka 5. Menyebabkan resistensi pembuluh
porsi tekanan yang dibutuhkan oleh tubuh darah, orang yang terkena hipertensi
dengan sendirinya akan sesuai dengan akut biasanya mengalami kekakuan
mekanisme tubuh. Namun perlu diingat, yang meningkat atau resistensi pada
tekanan akan meningkat dengan sendirinya pembuluh darah diseluruh jaringan-
bila dirasa ada hambatan. Inilah yang jaringan tubuhnya. Peningkatan beban
menyebabkan tekanan darah menjadi kerja ini dapat menjurus pada kelainan
tinggi. Semakin besar hambatan, semakin jantung dan yang pertama kali terlihat
tinggi tekanan darah (Dewi, 2010). adalah pembesaran otot jantung.
Susilo dan Wulandari (2011) menyatakan 6. Menyebabkan stroke, hipertensi yang
bahwa komplikasi hipertensi akan tidak terkontrol dapat menyebabkan
menimbulkan berbagai komplikasi pada stroke yang dapat menjurus pada
penderita hipertensi. Komplikasi tersebut kerusakan otak dan syaraf. Stroke
antara lain: umumnya disebabkan oleh kebocoran
1. Merusak ginjal, hipertensi menjadi darah atau gumpalan darah dari
salah satu penyebab penyakit ginjal pembuluh darah yang mensuplai darah
kronis. Hipertensi membuat ginjal harus ke otak. Pencegahan yang paling baik
bekerja lebih keras, akibatnya sel-sel untuk komplikasi hipertensi dengan
pada ginjal akan lebih cepat rusak. mengkontrol tekanan darah.
2. Merusak kinerja otak, kinerja otak juga
bisa terganggu akibat pembentukan Faktor-faktor yang mempengaruhi
lepuh kecil pada pembuluh darah di terjadinya hipertensi digolongkan dalam
otak (neurisma) yang menyebabkan dua kelompok yaitu; faktor yang melekat
terjadinya stroke dan gagal jantung (tidak dapat diubah) seperti jenis kelamin,
karena terjadi penyempitan dan umur, genetik dan faktor yang dapat

236
ISSN 2407-9189 rd
The 3 Universty Research Colloquium 2016

diubah seperti pola hidup, pola makan, diseduh, dibuat ekstrak, dan sebagainya.
kebiasaan olah raga dan lain-lain. Penggunaan dengan ramuan berbagai
Terjadinya hipertensi diperlukan peran bahan atau penggunaan bahan tunggal.
faktor risiko tersebut secara bersama - Pada kasus hipertensi penggunaan bahan
sama (common underlying risk factor), tunggal daun alpukat (Persea Americana
dengan kata lain satu faktor risiko saja miller) atau daun salam (Syzygium
belum cukup menyebabkan timbulnya polyanth) dengan cara diseduh atau dibuat
hipertensi. Sehingga kejadian hipertensi ekstrak diyakini sangat bermanfaat.
disebabkan oleh banyak faktor (Arif
Djauhar dkk, 2013). Daun Alpukat
Daun alpukat ini secara empiris
Manajemen Hipertensi menggunakan dipercayai sebagai diuretik yaitu
terapi komplementer non farmakologis. menambah volume urin yang dihasilkan
Mengingat bahwa hipertensi saat urinasi untuk mengurangi tekanan
disebabkan oleh multi faktor maka darah. Kandungan kimia daun alpukat
manajemen hipertensi juga diantaranya saponin, tanin, phlobatanin,
mempertimbangkan berbagai faktor flavanoid, alkaloid, dan polisakarida.
penyebab tersebut. Manajemen Hipertensi Flavonoid pada daun alpukat memiliki
menggunakan terapi komplementer non fungsi menurunkan tekanan darah (Anna
farmakologis dilakukan dengan berbagai Lusia Kus, 2011).
cara, antara lain: 1) terapi relaksasi Kandungan zat aktif yang terdapat di daun
(manajemen stres), 2) teknik masasse alpukat (Persea Americana miller) adalah
dengan Effleurage (Menggosok) , flavonoid dan quersetin. Quersetin
Petrissage (Memijat), Vibration memperlihatkan kemampuan mencegah
(Menggetarkan), dan terapi herbal. proses oksidasi dari Low Densitys alat
Pengobatan non farmakologi vegetative, pada batasnya terdapat daun
merupakan pengobatan terhadap hipertensi berbentuk tunggal dan tersusun dalam
dengan menggunakan bahan-bahan alami bentuk spiral (Revina Lianti, 2014).
atau terapi herbal yang ada di sekitar kita. Mekanisme kerja dari flavonoid untuk
Pengobatan ini biasanya tidak memiliki melancarkan peredaran darah dan
efek samping tetapi pengobatannya tidak mencegah terjadinya penyumbatan pada
bisa secara langsung, perlu kesabaran, pembuluh darah, sehingga darah dapat
ketelatenan, dan manfaatnya akan kelihatan mengalir dengan normal. Flavonoid juga
dalam jangka waktu panjang. Namun, mengurangi kandungan kolesterol serta
pengobatan ini lebih aman, ekonomis dan mengurangi penimbunan lemak pada
disukai banyak orang. dinding pembuluh darah. Cara kerja daun
Terapi Herbal alpukat dengan mengeluarkan sejumlah
Penggunaan bahan alam pada berbagai cairan dan elektrolit maupun zat-zat yang
penyakit dikenal luas oleh masyarakat. bersifat toksik. Dengan berkurangnya
Bahan-bahan alami yang terbukti ampuh jumlah air dan garam di dalam tubuh maka
untuk mengobati hipertensi antara lain pembuluh darah akan longgar sehingga
belimbing, ketimun, daun sledri, daun tekanan darah perlahan-lahan mengalami
alpukat, daun salam, dan lain-lain. penurunan (Anna Lusia Kus, 2011).
Pemanfaatan bahan herbal untuk Penggunaan ekstrak daun alpukat
pengobatan dilakukan dengan berbagai untuk hipertensi dengan cara direbus. Daun
cara seperti dikonsumsi langsung, alpukat yang diperlukan untuk

237
Universty Research Coloquium 2016 ISSN 2407-9189

membuat rebusan sebanyak 5 lembar, sehingga mengakibatkan ganguan fungsi


direbus dengan 3 gelas air hingga tinggal 2 mengunyah yang berdampak pada
gelas. Rebusan atau ekstrak daun alpukat kurangnya asupan gizi pada usia lanjut , 4)
dikonsumsi dua kali sehari (pagi dan sore Penurunan mobilitas usus, 5) Kemampuan
hari) sebanyak 1 gelas rebusan sekali motorik yang menurun, 6) terjadi
minum. Rebusan daun alpukat dapat penurunan fungsi sel otak. 7) penurunan
menurunkan tekanan darah pada penderita kapasitas ginjal untuk mengeluarkan air,
hipertensi kurang lebih dalam waktu 1 dan 8) Incotenensia urine (IU) diluar
minggu (Lianti R, 2014). kesadaran. Kemunduran psikologis yang
terjadi pada usia lanjut yaitu ketidak
Daun Salam mampuan untuk mengadakan penyesuaian
Daun salam (Syzygium polyanthum) terhadap situasi yang dihadapinya.
merupakan tanaman yang mempunyai Perubahan status sosial usia lanjut akan
banyak manfaat sebagai obat herbal. Daun membawa akibat bagi yang bersangkutan
salam dipercaya mampu mengatasi dan perlu dihadapi dengan persiapan yang
berbagai penyakit, salah satunya yaitu baik dalam menghadapi perubahan tersebut
penyakit hipertensi. Kandungan kimia aspek sosial ini sebaiknya diketahui oleh
dalam daun salam yang mempunyai fungsi usia lanjut sedini mungkin sehingga dapat
menurunkan tekanan darah yaitu minyak mempersiapkan diri sebaik mungkin.
asiri (sitral, eugenol), tannin, dan
flavonoida (Nucahyati E, 2014). Masalah Pada Lansia Masalah-masalah
Mekanisme kerja dari kandungan kimia yang terjadi pada
dalam daun salam merangsang sekresi lansia antara lain; 1) Mudah jatuh, 2)
cairan empedu sehingga kolesterol akan mudah lelah, 3) Gangguan
keluar bersama cairan empedu menuju Kardiovaskuler, 4) Nyeri atau
usus, dan merangsang sirkulasi darah ketidaknyamanan,5) Berat badan menurun,
sehingga mengurangi terjadinya dan 6) Gangguan Eliminasi. Masalah
pengendapan lemak pada pembuluh darah kesehatan lansia terjadi seiring dengan
(Hembing, 2006). semakin bertambahnya usia kemungkinan
Menggunakan ekstrak atau rebusan lansia menderita hipertensi juga semakin
daun salam untuk pengobatan hipertensi besar. Penyakit hipertensi merupakan
daun salam yang diperlukan untuk penyakit yang timbul akibat adanya
membuat rebusan sebanyak 5 lembar, interaksi dari berbagai faktor resiko
direbus dengan 3 gelas air hingga tinggal 2 terhadap timbulnya hipertensi Hilangnya
gelas. Rebusan atau ekstrak daun alpukat elastisitas jaringan dan arterosklerosis serta
dikonsumsi dua kali sehari (pagi dan sore pelebaran pembuluh darah adalah faktor
hari) 1 gelas rebusan sekali minum. penyebab hipertensi pada usia tua (Kenia
& Taviyanda, D.2013).
Perubahan Akibat Proses Menua Perubahan
yang terjadi pada lansia ada 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian
yaitu perubahan biologis, psikologis, ini menguji efektivitas
sosiologis. Perubahan secara biologis rebusan daun alpukat dengan rebusan daun
ditandai dengan 1) Massa otot yang salam dalam penurunan tekanan darah pada
berkurang dan massa lemak bertambah, 2) lansia hipertensi. Menggunakan desain
Penurunan indra penglihatan, 3) Banyaknya Pre-post-test two group, dengan rancangan
gigi geligi yang sudah tanggal pengukuran tekanan darah sebelum dan

238
ISSN 2407-9189 rd
The 3 Universty Research Colloquium 2016

sesudah intervensi pemberian rebusan. sedangkan desa Kamongan berlokasi di


Perbandingan efektivitas intervensi melalui dusun Tempuran, dusun Kamongan, dusun
rerata hasil pengukuran tekanan darah Nganggrung. Efektivitas intervensi
sebelum dan sesudah pemberian ekstrak dianalisis dengan menggunakan Uji chi
selama satu minggu. square ini untuk menguji hubungan atau
Pengambilan sampel menggunakan pengaruh rebusan daun alpukat dan
teknik purposive sampling dengan rebusan daun salam dengan penurunan
menggunakan kriteria inklusi dan ekslusi. tekanan darah responden.
Kriteria inklusi sebagai berikut : a). Usia
lebih dari 60 tahun. b). Lansia yang HASIL PENELITIAN
hipertensi tidak mengkonsumsi obat Kepatuhan responden dalam menerima
penurun tekanan darah. Dan c). Lansia intervensi mengkonsumsi rebusan daun
dengan batasan tekanan darah diatas alpukat dan daun salam menunjukkan
160/90 s.d 200/115 mmHg. Sedangkan bahwa seluruh responden patuh (7-18 kali
untuk kriteria eksklusi meliputi: a). Lansia selama penelitian) mengkonsumsi rebusan
yang menderita penyakit kronis pada sesuai kelompok intervensi yang diberikan
kardiovaskuler. Dan b). Lansia yang tidak Distribusi usia intervensi rebusan daun
bersedia menjadi responden. alpukat pada usia 60-70 tahun sebanyak 16
Jumlah sampel yang diperlukan responden (47.1%), pada kelompok
mengacu pada rumus Diff between two intervensi rebusan daun salam usia 60-70
meen (Sastroasmoro, 2011) Koreksi besar tahun sebanyak 24 responden (70.6%).
sampel dengan cara memperbesar taksiran Jenis kelamin pada 2 kelompok intervensi
ukuran sampel sebesar 10% dari hasil rebusan daun alpukat, perempuan
sampel awal. Jumlah sampel didapatkan berjumlah 26 responden (76.5%) dan laki-
sebanyak 68 responden. Dengan laki sejumlah 8 responden (23.5%)
perlakuan untuk intervensi rebusan daun sedangkan pada kelompok intervensi
alpukat sebanyak 34 responden dan 34 rebusan daun salam sejumlah 25 (73.5%)
responden untuk kelompok rebusan daun responden perempuan dan 9 (26.5%) laki-
salam. Konsistensi intervensi di ukur laki. Pekerjaan menunjukkan responden
melalui berdasarkan kepatuhan responden dengan pekerjaan sebagai petani sebanyak
dan digolongkan dalam 2 kategori yaitu: 24 (70.6%) pada kelompok rebusan daun
a). responden dianggap patuh bila selama alpukat dan 23 (67.6%) dan reponden pada
7 hari intervensi mengkonsumsi 7-8 kali, kelompok intervensi rebusan daun salam.
dan b). tidak patuh bila selama intervensi Riwayat penyakit terdahulu responden
mengkonsumsi < 7 kali konsumsi baik diketemukan hipertensi pada kelompok
rebusan daun alpukat maupun rebusan rebusan daun alpukat sebanyak 16 (47.1%)
daun salam sesuai kelompok dan sebanyak 22 (64.7%) pada kelompok
intervensinya. intervensi rebusan daun salam
Lokasi penelitian di wilayah kerja
puskesmas Srumbung, pemilihan lokasi Intervensi Daun Alpukat
berdasarkan wilayah dengan jumlah Gambaran pengukuran tekanan darah
hipertensi tertinggi dari 17 desa yaitu desa sebelum dan sesudah intervensi pada
Kradenan dan desa Kamongan (Puskemas kelompok intervensi dengan
Srumbung, 2015). Desa Kradenan menggunakan rebusan daun alpukat
berlokasi di dusun Puyengan, dusun diperoleh data sebagai berikut;
Kradenan Selatan, dusun Krageman,

239
Universty Research Coloquium 2016 ISSN 2407-9189

Tabel 1: Uji Hubungan Rebusan Daun Alpukat Terhadap Efektivitas Tabel 2: Uji Hubungan Reb usan Daun Salam
Penurunan Tekanan Darah Sebelum dan Setelah Intervensi Terhadap Efektivi tas Penurunan Tekanan Darah Sebelum dan Setelah In tervensi
Tekanan Mean Sistol Tekanan Mean Diastol Tekanan Mean Sistol Tekanan Mean Diastol
Hari Sig nilai Darah Sig nilai
Hari Darah Sig nilai Darah Sig nilai
Darah Sistol Sebelum Sesudah Diastol Sebelum Sesudah
Sistol Sebelum Sesudah Diastol Sebelum Sesudah
1 ≤ 160 0 159,29 0,000* ≤ 100 98,33 95 0,039*
1 ≤ 160 0 160 0,000* ≤ 100 99,03 95,81 0,013*
>160 177,79 176,78 > 100 112,5 110
>160 179,71 175,27 > 100 113,33 110
2 ≤ 160 157,94 156,1 0,000* ≤ 100 92,58 92,81 0,021*
2 ≤ 160 160 158,89 0,000* ≤ 100 95,87 94,41 0,003*
>160 176,76 174,29 > 100 110 110
>160 174,27 172,19 > 100 110 0
3 ≤ 160 158,003 155,002 0,104 ≤ 100 95 95,63 0,000*
3 ≤ 160 158,89 157,22 0,000* ≤ 100 92,65 90,59 0,000*
>160 174,39 171,42 > 100 110 110
4 ≤ 160 157,32 156,55 0,002* ≤ 100 95,45 93,82 0,025* >160 171,62 168,5 > 100 0 0
>160 171,33 169,14 > 100 110 0 4 ≤ 160 159 157,19 0,214 ≤ 100 93,53 88,53 0,003*
5 ≤ 160 158,4 155,4 0,002* ≤ 100 95,31 92,35 0,026* >160 167,87 168,5 > 100 0 0
>160 169,86 167,22 > 100 110 0 5 ≤ 160 159,26 156,3 0,002* ≤ 100 93,94 90,2 0,001*
6 ≤ 160 157,23 156,1 0,000* ≤ 100 93,24 90,29 0,032* >160 168 168,5 > 100 110 0
>160 169,75 168,33 > 100 0 0 6 ≤ 160 156,23 151,74 0,009* ≤ 100 91,47 87,65 0,012*
7 ≤ 160 154,65 151,56 0,043* ≤ 100 92,06 88,82 0,419 >160 168 0 > 100 0 0
>160 167,5 0 > 100 0 0 7 ≤ 160 152,59 149,09 0,959 ≤ 100 88,24 84,41 0,713
Sumber: Data Primer Diolah, 2015 >160 0 0 > 100 0 0
umber: Data primer Diolah , 2015

Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai


signifikasi tekanan darah sistol sebelum Nilai signifikasi tekanan darah sistol
dan setelah diberikan rebusan daun alpukat sebelum dan setelah diberikan rebusan
pada hari ke-1 hingga hari ke-7 <0,05 daun alpukat pada ada pengaruh rebusan
artinya ada pengaruh rebusan daun alpukat daun salam dengan penurunan tekanan
untuk menurunkan tekanan darah sistol, darah sistol (sig < 0,05), kecuali pada hari
kecuali pada hari ke-3 nilai sig > 0,05 ke -4 dan hari ke-7 nilai sig > 0,05 artinya
artinya tidak ada pengaruh terhadap tidak ada pengaruh rebusan daun salam
penurunan tekanan darah sistol. Nilai sig dengan penurunan tekanan darah sistol.
tekanan darah diastol pada hari ke-1 hingga Nilai signifikasi tekanan darah diastol pada
hari ke-6 adalah < 0,05 artinya ada hari -1 hingga hari ke-6 < 0,05 artinya ada
pengaruh rebusan daun alpukat dengan pengaruh rebusan daun salam dengan
penurunan tekanan darah diastol, penurunan tekanan darah diastol,
sedangkan pada hari ke-7 nilai sig tekanan sedangkan pada hari ke-7 nilai sig tekanan
darah diastol > 0,419 artinya tidak ada darah diastol > 0,05 artinya ada pengaruh
pengaruh terhadap penurunan tekanan rebusan daun salam dengan penurunan
darah diastol. Maka dapat dikatakan bahwa tekanan darah diastol.
ada pengaruh rebusan daun alpukat dalam
menurunkan tekanan darah sistol maupun Perbedaan Rerata Tekanan Darah
diastol sebelum dan setelah intervensi. Setelah Intervensi
Intervensi Daun Salam Perbedaan rerata tekanan darah setelah
Gambaran pengukuran tekanan darah diberikan intervensi rebusan daun alpukat
sebelum dan sesudah intervensi pada dengan rebusan daun salam dapat di lihat
kelompok intervensi dengan di bawah ini:
menggunakan rebusan daun salam Tabel 3: Perbedaan Rerata Tekanan Darah Sistol dan Di astol
diperoleh data sebagai berikut; Setel ah Intervensi Rebusan Daun Alpukat Dan Rebusan Daun Salam
Mean Sistol Mean Dias tol
Tekanan Daun Daun Tekan an Daun Daun
Hari Darah Darah
Alp ukat Salam Alp ukat Salam
Sis to l Diastol
1 ≤ 160 159,29 160 ≤ 100 95 95,81
>160 176,78 175,27 > 100 110 110
2 ≤ 160 156,1 158,89 ≤ 100 92,81 94,41
>160 174,29 172,19 > 100 110 0
3 ≤ 160 155,002 157,22 ≤ 100 95,63 90,59
>160 171,42 168,5 > 100 110 0
4 ≤ 160 156,55 157,19 ≤ 100 93,82 88,53
>160 169,14 168,5 > 100 0 0
5 ≤ 160 155,4 156,3 ≤ 100 92,35 90,2
>160 167,22 168,5 > 100 0 0
6 ≤ 160 156,1 151,74 ≤ 100 90,29 87,65
>160 168,33 0 > 100 0 0
7 ≤ 160 151,56 149,09 ≤ 100 88,82 84,41
>160 0 0 > 100 0 0
Sumber: Data primer Diol eh, 2015

240
ISSN 2407-9189 rd
The 3 Universty Research Colloquium 2016

Berdasarkan tabel 3 dapat di lihat bahwa tekanan darah diastol (pada hari ke-3). Jika
ada perbedaan efektivitas rebusan daun di lihat secara praktis rerata tekanan darah
alpukat dan rebusan daun salam dalam sistol hari ke-1 intervensi rebusan daun
menurunkan tekanan darah pada lansia alpukat sebesar 173,76 dan hari ke-7
hipertensi. Rebusan daun salam lebih sebesar 151,56. Sedangkan pada intervensi
efektif untuk menurunkan tekanan darah rebusan daun salam pada hari ke-1sebesar
sistol pada lansia hipertensi. Hal tersebut 174,06 dan pada hari ke-7 sebesar 149,09.
dapat di lihat dari rerata tekanan darah Rerata tekanan darah diastol rebusan daun
sistol pada mayoritas responden setelah alpukat hari ke-1 sebesar 95,88 dan hari ke-
diberikan rebusan daun salam hari ke-1 7 sebesar 88,82 dan rerata tekanan darah
yaitu 175,27 > 160 artinya hipertensi . Pada diastol rebusan daun salam pada hari ke-1
hari ke-7 terjadi penurunan tekanan darah sebesar 97,06 dan hari ke-7 sebesar 84,41.
dengan rerata tekanan darah sistol ≤ 160 Dapat di lihat bahwa selisih rerata
(Normal) sebesar 149,09. Mayoritas rerata tekanan darah sistol pada intervensi rebusan
tekanan darah sistol pada intervensi rebusan daun salam hari ke-1 dan hari ke-7 sebesar
daun alpukat pada hari ke-1 sebesar 176,78 24,97. Sedangkan selisih rerata tekanan
dan terjadi penurunan rerata tekanan darah darah sistol pada intervensi rebusan daun
selama 7 hari pemberian rebusan daun alpukat hari ke-1 dan hari ke-7 sebesar
alpukat dengan mayoritas rerata tekanan 22,2. Selisih rerata tekanan darah diastol
darah sistol hari ke-7 sebesar 151,56 ≤ 160 pada intervensi rebusan daun salam hari ke-
artinya normal. 1 dan hari ke-7 sebesar 12,65. Sedangkan
Efektivitas Rebusan Daun Alpukat dan selisih rerata tekanan darah diastol pada
Rebusan Daun Salam Untuk Penurunan intervensi rebusan daun alpukat hari ke-1
Tekanan Darah. dan hari ke-7 sebesar 7,06. Jadi dapat
Perbedaan tekanan darah sebelum dan disimpulkan bahwa rebusan daun salam
setelah diberikan rebusan daun alpukat dan lebih efektif untuk menurunkan tekanan
rebusan daun salam pada hari 1 hingga hari darah sistol pada lansia hipertensi.
7 dengan uji Mann-Whitney dapat di lihat
pada tabel di bawah ini : Uji signifikasi p: 0,000 < 0,05 untuk
tekanan darah sistol terlihat pada hari ke-6
Tabel 4: Efektivitas Perbedaan Rebusan Daun dan p: 0,004 < 0,05 hari ke-7 untuk
Alpukat dan Daun Salam Terhadap Tekanan intervensi daun alpukat dan daun salam
Darah Sebelum dan Setelah Intervensi yang bermakna bahwa intervensi dapat
Tindakan Mean Sistol Mean Diastol
Daun Daun P value Daun Daun P value menurunkan tekanan darah sistol pada
Alpukat
Hari 1 173,76
Salam
174,06 0,909
Alpukat Salam
95,88 97,06 0,681
lansia hipertensi. Sedangkan signifikasi p:
Hari 2 164,12 165,15 0,373 93,82 94,41 0,624 0,001 < 0,05 untuk tekanan darah diastol
Hari 3 164,18
Hari 4 161
161,41
157,79
0,195
0,071
96,47
93,82
90,59
90,88
0,001*
0,103
terlihat pada intervensi hari ke-3 dan p:
Hari 5 158,53 157,74 0,612 92,35 90,29 0,208 0,004 < 0,05 pada hari ke-7.
Hari 6 157,18 151,74 0,000* 90,29 87,65 0,167
Hari 7 151,56 149,09 0,004* 88,82 84,41 0,004*
Sumber:Data Primer diolah,2015 PEMBAHASAN
Pada tabel 4 secara statistik Pada penelitian yang menggunakan
subyek manusia dimungkinkan terjadi bias
penurunan rerata tekanan darah pada karena sulit untuk mengkontrol semua
intervensi rebusan daun alpukat dan salam faktor yang mempengaruhi dan terutama
tidak stabil dalam menurunkan tekanan yang menggunakan alat. Oleh sebab itu
darah namun mempunyai kemaknaan atau maka kalibrasi dan penyamaan persepsi
pengaruh lebih cepat dalam menurunkan

241
Universty Research Coloquium 2016 ISSN 2407-9189

dalam penggunaan alat pengukuran mutlak terkontrol, sehingga dapat memicu naikya
diperlukan. Seluruh responden patuh dalam tekanan darah. Responden yang
mengkonsumsi rebusan daun alpukat, mempunyai tekanan darah tinggi mayoritas
namun terdapat permasalahan dengan berjenis kelamin perempuan dan yang
kestabilan responden dalam mengkonsumsi berusia > 60 tahun hal ini sesuai teori
rebusan. Hal tersebut dikarenakan selama bahwa faktor hipertensi dipengaruhi oleh
penelitian kondisi kehidupan sosial jenis kelamin karena perempuan setelah
masyarakat mayoritas petani sedang dalam usia 55 akan kehilangan hormon estrogen
musim panen padi, hajatan pernikahan, dan yang bersifat mencegah hipertensi dari
orang meninggal. Kehidupan sosial budaya pada laki-laki.
di tempat penelitian memiliki interaksi Menurut Maryam, dkk.(2008), aktivitas
sosial yang tinggi, bila terdapat acara lansia perempuan sering dikaitkan dengan
pernikahan maupun orang meninggal, perubahan hormone estrogen setelah
masyarakat mengadakan kegiatan hajatan, menopause. Peran hormon estrogen untuk
jagongan selama tujuh hari sebelum meningkatkan kadar HDL yang merupakan
pernikahan, dan tahilan sampai tujuh hari faktor pelindung dalam pencegahan
setelah kematian. Hal tersebut tersebut terjadinya proses aterosklerosis. Efek
menjadi faktor penyebab ketidakajegan perlindungan hormone estrogen dianggap
responden dalam mengkonsumsi rebusan sebagai adanya imunitas wanita pada usia
daun alpukat maupun daun salam. Selain premenopause. Pada premenopause,
itu ketidak ajegan disebabkan karena wanita mulai kehilangan sedikit demi
responden yang lupa, dan keluarga tidak sedikit hormone estrogen yang selama ini
ada yang mengingatkan untuk melindungi pembuluh darah dari
mengkonsumsi rebusan sesuai ketentuan, kerusakan. Proses ini terus berlanjut
walaupun namun demikian seluruh dimana terjadi perubahan kuantitas hormon
responden masuk dalam kategori patuh estrogen sesuai dengan umur wanita secara
dalam mengkonsumsi karena seluruh alami. Umumnya, proses ini mulai terjadi
responden mengkonsumsi rebusan lebih pada wanita umur 45-55 tahun.
dari 7x (8-14 kali) atau lebih.
Keajegan dan materi intervensi Temuan dalam penelitian ini
konsumsi rebusan disiapkan peneliti guna menunjukkan bahwa rendahnya
menjaga kwalitas dan dosis rebusan. pendidikan, kurangnya pengetahuan
Pengukuran tekanan darah dilakukan pagi menjadi salah satu pemicu terjadinya
hari sekaligus pemberian intervensi penderita hipertensi di daerah Penelitian.
rebusan sesuai kelompok perlakuan, sore Tingkat pendidikan yang rendah mayoritas
hari dilakukan pengukuran tekanan darah SD menyebabkan masyarakat tidak
lagi. mengetahui tentang penyakit hipertensi,
Responden secara alami aktif bahaya dan komplikasi, cara pencegahan,
melakukan kegiatan harian seperti panen pola hidup yang baik, dan hal lain yang
padi, kegiatan sosial budaya. Kegiatan menimbulkan penyakit hipertensi.
harian mayoritas dilakukan oleh Pendidikan yang rendah akan
perempuan yang juga mayoritas responden menghasilkan pengetahuan yang rendah
26 orang (76.5%) untuk intervensi daun pula.(Notoatmojo, 2010)
alpukat dan 25 orang (73.5%). Kegiatan Pada penelitian ini sebagaian besar 16
tersebut menimbulkan kelelahan, pola (47,1%) untuk intervensi daun alpukat dan
makan yang kurang baik dan tidak 22 responden (64,7%) mempunyai riwayat

242
ISSN 2407-9189 rd
The 3 Universty Research Colloquium 2016

penyakit hipertensi, dan sebagian kecil karena kelelahan, stress, banyak pikiran,
disertai dengan penyakit asam urat. Hal ini dan tidak bisa istirahat dengan cukup,
disebabkan karena kebiasaan responden sehingga faktor –faktor tersebut menjadi
makan makanan berlemak seperti makanan penyebab naik dan turunnya tekanan darah.
yang bersantan, gorengan, dan pola makan
yang tidak baik sehingga memicu Penelitian Ismiyati (2013) menyatakan
terjadinya obesitas hingga menyebabkan bahwa daun alpukat memiliki aktifitas
terjadinya asam urat tinggi. Kegiatan sosial antioksidan dan membantu dalam
budaya masyarakat membantu dalam mencegah atau memperlambat kemajuan
kegiatan hajatan pernikahan, kematian atau berbagai oksidatif stres yang berhubungan
kegiatan sosial lainnya menyebabkan dengan penyakit. Konsumsi ekstrak daun
responden tidak bisa mengontrol pola alpukat diketahui dapat menurunkan
makan, dan tidak mengingat pantangan tekanan darah pada penderita hipertensi
makanan sehingga memicu naiknya secara signifikan, menurunkan kadar
tekanan darah. glukosa darah serta dapat menurunkan
1. Hubungan Efektivitas Rebusan Daun kadar ureum dan kreatinin pada ginjal.
Alpukat Terhadap Penurunan Tekanan Dalam penelitian yang dilakukan oleh
Darah Sebelum dan Setelah Intervensi Ojewole, dinyatakan bahwa daun alpukat
Pemberian rebusan daun alpukat berkontribusi terhadap penurunan tekanan
mempunyai nilai signifikasi <0,05, artinya darah melalui efek vasorelaksan yang
terdapat pengaruh rebusan daun alpukat dimilikinya. Daun alpukat memiliki
dalam menurunkan tekanan darah. Namun kandungan kalium yang tinggi. Kalium
pada hari ke-3 nilai sig > 0,05 artinya tidak diperlukan untuk keseimbangan elektrolit
ada pengaruh rebusan daun alpukat dalam dan mengontrol tekanan darah. Hal ini
menurnkan tekanan darah sistol pada hari dapat menjadi dasar penggunaan daun
ke-3. Sedangkan nilai sig tekanan darah alpukat untuk menyembuhkan tekanan
diastol pada hari ke-1 hingga hari ke-6 darah tinggi.
adalah < 0,05 artinya ada pengaruh rebusan Senyawa kimia dalam daun alpukat
daun alpukat dalam menurunkan tekanan yang telah diketahui berperan aktif dalam
darah diastol, sedangkan pada hari ke-7 mekanisme antihipertensi antara lain
nilai sig tekanan darah diastol > 0,419 flavonoid, saponin dan alkaloid. Flavonoid
artinya tidak ada pengaruh dalam merupakan salah satu golongan fenol
menurunkan tekanan darah diastol. Hari terbesar yang berada di alam. Senyawa
ke-3 intervensi tidak berpengaruh dalam tersebut dapat melindungi tubuh dari
penurunan tekanan darah sistol dan hari ke- radikal bebas melalui mekanisme
7 tidak ada pengaruh dalam penurunan antioksidan. Flavonoid mampu
tekanan darah diastol. Pemberian rebusan memperbaiki fungsi endotel dan
daun alpukat (Persea Americana Mill) menghambat agregasi platelet. Efek ini
yang mulai diberikan hari ke-1 kepada merupakan keuntungan flavonoid pada
penderita hipertensi usia 60 tahun ke atas, resiko penyakit kardiovaskuler
memberikan efek yang bermakna terhadap (Hikayati.dkk.2013).
penurunan tekanan darah sistol dan diastol
pada hari berikutnya, meskipun terjadi 2. Hubungan Efektivitas Rebusan Daun
penurunan dan kenaikan pada hari tertentu. Salam Terhadap Penurunan Tekanan
Hal tersebut sesuai pernyataan responden Darah Sebelum dan Setelah Intervensi

243
Universty Research Coloquium 2016 ISSN 2407-9189

Nilai signifikasi tekanan darah sistol


pada hari ke-1, 2,3,5,6 sig < 0,05 artinya 3. Perbedaan Rerata Tekanan Darah
Ha di terima atau ada perbedaan antara Sistol Dan Diastol Sebelum Dan
intervensi rebusan daun alpukat dan daun Setelah Pemberian Rebusan Daun
salam. dan H0 di tolak artinya tidak Alpukat Dan Rebusan Daun Salam Semua
terdapat perbedaan intervensi, sedangkan responden mempunyai tekanan darah
pada hari ke-1 sampai hari ke-6 sig < 0,05 tinggi (hipertensi) pada hari ke-1 tekanan
dan hari ke -7 nilai sig tekanan darah darah sistolik > 160 dan diastolik
diastol > 0,05 artinya H0 di terima dan Ha ≤ 100, dan terjadi penurunan pada hari ke-
di tolak. 2 hingga hari ke-7. Mayoritas responden
Daun Salam telah diteliti mengandung mengalami penurunan rerata tekanan darah
flavonoid dan menunjukkan aktivitas sistol menjadi normal pada hari ke-7 dan
antioksidan. Asupan diet dari flavanon, pada kelompok intervensi rebusan daun
antosianidin dari makanan tertentu yang salam lebih stabil dibandingkan dengan
kaya kandungan flavonoidnya dikaitkan kelompok rebusan daun alpukat.
dengan penurunan resiko penyakit jantung Berdasarkan rata-rata tekanan darah sistol
koroner, penyakit kardiovaskuler, dan dan diastol dapat disimpulkan bahwa
semua penyebab kematian yang terkait. rebusan daun salam lebih efektif dalam
Flavonoid mampu memperbaiki fungsi menurunkan tekanan darah pada landia
endotel dan menghambat agregasi pletelet hipertensi, tekanan darah sistol rebusan
manusia, efek ini merupakan keuntungan daun salam dengan rata-rata 149,09 lebih
flavonoid pada resiko penyakit kecil dari rata-rata tekanan darah sistol
kardiovaskuler. rebusan daun alpukat sebesar 151,56 dan
Mekanisme kerja dari kandungan rata-rata tekanan darah diastol rebusan
kimia dalam daun salam tersebut, yaitu daun salam sebesar 84,41 lebih kecil dari
merangsang sekresi cairan empedu rata-rata tekanan darah diastol rebusan
sehingga kolesterol akan keluar bersama daun alpukat sebesar 88,82.
cairan empedu menuju usus, dan Berbeda dengan terapi farmakologi
merangsang sirkulasi darah sehingga yang dilakukan saat ini, penggunaan obat
mengurangi terjadinya pengendapan kimia memberi efek yang cukup serius dan
lemak pada pembuluh darah (Hembing, pemakaiannya harus ditangani dan diawasi
2006). oleh dokter serta penderita harus melalui
Selain efek dari rebusan daun salam serangkaian proses pemeriksaan.
untuk menurunkan tekanan darah, bisa Pemakaian obat Diuretik Tiazide yang
dilakukan dengan pola hidup yang baik, dikenal sebagai obat pertama untuk
pola makan yang baik termasuk hipertensi. Banyak macam obat dari
menghindari makanan-makanan yang golongan ini yang bila pemakaian jangka
menjadi pemicu naiknya tekanan darah, panjang dapat mengakibatkan terjadinya
menghindari faktor-faktor yang hipokolemi (kadar kalium darah menjadi
menyebabkan stress, dan apabila lelah di rendah), hiperurisemia (kadar asam urat
lakukan istirahat. Sedangkan ke darah meningkat) sehingga pemakaian obat
tidakstabilan efek konsumsi rebusan jenis diuretik harus dihindari pada
disebabkan karena aktivitas sosial penderita hipertensi dengan diabetes
responden yang yang cenderung kurang (kencing manis) dan penderita kolesterol.
terkontrol antara aktivitas, istirahat dan Namun demikian pemakaian diuretik
konsumsi makanan. sangat efektif pada orang lanjut usia,

244
ISSN 2407-9189 rd
The 3 Universty Research Colloquium 2016

orang-orang yang mengalami kegemukan, Berdasarkan tabel diatas di lihat selisih


penderita gagal jantung dan penyakit ginjal rerata tekanan darah sistol pada kelompok
menahun. (Susilo. Y & Wulandari. A, rebusan daun salam hari ke-1 dan hari ke-7
2011) sebesar 26,18. Sedangkan selisih rerata
Pemakaian herbal daun alpukat dan tekanan darah sistol pada kelompok
daun salam meski lambat dalam rebusan daun alpukat hari ke-1 dan hari ke-
menurunkan tekanan darah (hari ke-2 7 sebesar 23,71. Selisih rerata tekanan
hingga hari ke-7) namun cukup bermakna darah diastol pada kelompok rebusan daun
dan tidak diketemukan efek samping. salam hari ke-1 dan hari ke-7 sebesar 11,4.
Terlebih penggunaan daun salam memiliki Sedangkan selisih rerata tekanan darah
rerata lebih kecil (84,41) yang berarti diastol pada kelompok rebusan daun
bahwa daun salam lebih stabil dan alpukat hari ke-1 dan hari ke-7 sebesar
berkhasiat dalam menurunkan tekanan 10,59. Jadi dapat disimpulkan bahwa
darah tinggi pada lansia. Pada lokasi rebusan daun salam lebih efektif untuk
penelitian lansia hipertensi diiringi dengan menurunkan tekanan darah sistol pada
kolesterol dan asam urat, hal ini terkait lansia hipertensi.
dengan kebiasaan makan lansia yang Flavonoid merupakan salah satu
sering mengkonsumsi makanan gorengan golongan fenol terbesar yang berada di
dan bersantan. Konsumsi makanan tersebut alam. Senyawa tersebut dapat melindungi
sulit dihindarkan mengingat bahwa kultur tubuh dari radikal bebas melalui
dan sosial masyarakat yang cenderung mekanisme antioksidan. Senyawa ini
demikian dalam kegiatan sosial budayanya dalam tubuh juga berfungsi sebagai
sehari-hari. antioksidan. Saponin memiliki khasiat
diuretik dengan menurunkan volume
4. Efektivitas Rebusan Daun Alpukat plasma dengan cara mengeluarkan air dan
Dan Rebusan Daun Salam Terhadap elektrolit terutama natrium, sehingga pada
Rerata Tekanan Darah Sistol Dan akhirnya cardiac output menurun. Natrium
Diastol Setelah Intervensi dan air juga dapat mempengaruhi resistensi
perifer. Zat flavonoid berkhasiat sebagai
Dalam hasil uji statistik perbedaan diuretik yang salah satu kerjanya yaitu
tekanan darah sebelum dan setelah dengan mengeluarkan sejumlah cairan dan
diberikan rebusan daun alpukat dan elektrolit maupun zat-zat yang bersifat
rebusan daun salam menggunakan uji toksik. Dengan berkurangnya jumlah air
Mann Whitney pada hari ke-7 didapatkan dan garam dalam tubuh maka pembuluh
hasil p= 0,004 (p<0,005) yang artinya ada darah akan longgar sehingga tekanan darah
pengaruh rebusan daun alpukat dan perlahan-lahan mengalami penurunan.
rebusan daun salam dalam menurunkan Efektivitas daun salam dibandingkan
tekanan darah. Sehingga dapat disimpulkan dengan rebusan daun alpukat untuk
bahwa terdapat perubahan penurunan menurunkan tekanan darah karena
tekanan darah sistol dan diastol yang kandungan kimia dalam daun salam
signifikan antara sebelum dan setelah mampu merangsang sirkulasi darah
diberikan rebusan daun alpukat dengan sehingga mengurangi endapan lemak pada
rebusan daun salam dalam menurunkan dinding pembuluh darah. Hal tersebut bisa
tekanan darah pada lansia hipertensi di membantu permasalahan karena sebagian
wilayah kerja puskesmas Srumbung. besar responden mempunyai pola makan
yang kurang baik dengan tidak bisa

245
Universty Research Coloquium 2016 ISSN 2407-9189

mengurangi makanan berlemak seperti Beberapa pertimbangan dalam hal


gorengan, makanan lain yang mengandung pemilihan obat herbal untuk berbagai
lemak, yang apabila di konsumsi akan penyakit bagi masyarakat umum antara
tertimbun dalam tubuh. Maka dengan lain: 1) obat herbal tidak menimbulkan
mengkonsumsi rebusan daun salam secara efek samping, 2) obat herbal bebas racun,
rutin endapan lemak akan berkurang 3) obat herbal mudah dibuat dan
sedikit demi sedikit. Sebelumnya endapan diproduksi, 4) obat herbal menghilangkan
lemak menebal pada dinding pembuluh sumber penyakit, 5) obat herbal memiliki
darah dan menyumbat pembuluh darah multikhasiat, 6) obat herbal mudah
sehingga peredaran darah tidak lancar, diperoleh, dan 7) obat herbal murah.
maka setelah mengkonsumsi rebusan daun Dalam hal pemakaian daun alpukat
salam endapan lemak bekurang dan dan daun salam untuk menurunkan tekanan
peredaran darah mulai lancar, sehingga darah, obat herbal mempunyai kelebihan
bisa membantu penurunan tekanan darah. bagi masyarakat di daerah penelitian.
Pada kelompok rebusan daun alpukat Kelebihan bahan tersebut antara lain sudah
kurang efektif dibandingkan dengan daun mengenal kedua bahan tersebut dengan
salam hal ini di karenakan daun alpukat baik, pemakaiannya tidak menimbulkan
bersifat diuretik. Sesuai dengan efek samping hanya pada pemakaian daun
pernyaataan responden bahwa konsumsi alpukat rasa pahit dan meningkatnya
rebusan daun alpukat mengakibatkan frekwensi urin menimbulkan rasa kurang
peningkatan frekwensi buang air kecil. Hal nyaman. Mudah dibuat sehingga tidak
ini kurang disukai sehingga terdapat memerlukan keahlian khusus dan tidak
responden yang tidak stabil mengkonsumsi perlu berkonsultasi dengan ahli atau
rebusan daun alpukat selama 7 hari. dokter, murah karena terdapat di
Akibatnya kandungan kimia yang ada lingkungan, selain dapat menurunkan
dalam daun alpukat yang dibutuhkan tekanan darah daun alpukat dan daun
menjadi berkurang, karena kurang dari salam juga dapat mengobati asam urat dan
dosis yang ditentukan, maka penurunan kolesterol.
tekanan darah relatif lambat.
Dalam farmakologi cina dan
pengobatan tradisional lain ALPUKAT
mempunyai efek farmakologi yang SIMPULAN
disebutkan bahwa tanaman ini memiliki Terapi herbal dengan menggunakan
sifat :Daun Alpukat : rasa pahit, kelat, rebusan daun alpukat dan daun salam dapat
peluruh kencing. Biji Alpukat : Anti menurunkan tekanan darah lansia
radang, analgesic. Daun Alpukat bersifat hipertensi. Daun salam lebih efektif
Anti bakteri yaitu menghambat menurunkan tekanan darah dibanding daun
pertumbuhan beberapa species bakteri. alpukat dalam menurunkana tekanan darah
Rasa pahit dan meningkatnya frekwensi pada lansia hipertensi.
buang air kecil inilah yeng menjadikan
responden enggan untuk mengkonsumsi. SARAN/REKOMENDASI
Sementara rebusan daun salam tidak pahit Institusi layanan kesehatan hendaknya
dan terasa segar sehingga responden memasukkan materi terapi non
cenderung taat dan lebih memilih untuk farmakologi atau terapi herbal khususnya
mengkonsumsi rebusan daun salam. pemanfaatan daun salam sebagai
antihipertensi sebagai tindakan mandiri

246
ISSN 2407-9189 rd
The 3 Universty Research Colloquium 2016

perawatan untuk menurunkan tekanan Tipis Serta Ketetapan Kandungan


darah dan mengaplikasikan pada Fenolik Total dan Flavonoid
komunitas untuk mengatasi pemasalahan Totalnya.Yogyakarta: Tesis Program
hipertensi. studi Ilmu Farmasi Sains dan
Teknologi Fakultas Farmasi
Universitas Gadjah Mada
DAFTAR PUSTAKA
Kenia, Ni Made & Taviyanda, D.2013.
Arif Djauhar, dkk.2013.Faktor-faktor Pengaruh Relaksasi (Aromaterapi
Yang Berhubungan Dengan Hipertensi Mawar) Terhadap Perubahan Tekanan
Pada Lansia Di Darah Pada Lansia
Pusling Desa Klumpit Upt Hipertensi.Stikes Rs Baptis Kediri :
Puskesamas Gribig Kabupaten Volume 6, No. 1, Juli 2013
Kudus. Kudus : Stikes
Muhammadiyah.JIKK Vol. 4, Lianti, Revina.2014. Khasiat Dahsyatnya
No.2, Juli 2013 : 18-34 Alpukat. Jakarta : Healthy Books
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Maryam, dkk.(2008).Mengenal usia lanjut
Tengah.2011.Profil Kesehatan Jawa dan perawatanya. Jakarta: Salemba
Tengah.Jawa Tengah Medika.

Dinas Kesehatan Kabupaten Notoatmodjo,S.,2010.Mengembangkan


Magelang.2014.Profil Kesehatan Instrumen Penelitian. Dalam:
Kabupaten Magelang.Magelang Notoatmodjo, S., ed. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Hembing. 2006. Mengendalikan Rineka Cipta, 164-165
Kolesterol Tinggi Dengan Herba
Dan Pola Hidup Sehat. Nugroho, W. (2008).Keperawatan
http://portal.cbn.net.id (11 Desember gerontik dan geriatrik.Edisi dua.
2011). Jakarta:EGC.
Nucahyati, E.2014.Khasiat Dahsyat Daun
Hikayati,dkk.2013.Penatalaksanaan Non Salam.Jakarta: Jendela Sehat
Farmakologis Terapi Komplementer Puskesmas Srumbung Kabupaten
Sebagai Upaya Untuk Mengatasi Dan Magelang.2014.Rekapitulasi
Mencegah Komplikasi Pada Dagnosis Pasien di Puskesmas
Penderita Hipertensi Primer Di Kecamatan Srumbung. Magelang
Kelurahan Indralaya Mulya
Kabupaten Ogan Ilir. Jurnal Rahajeng E. 2013. Prevalensi Hipertensi
Pengabdian Sriwijaya Program Studi dan Determinannya di Indonesia.
Ilmu Keperawatan Fakultas Jakarta: Pusat Penelitian Biomedis
Kedokteran Universitas Sriwijaya dan Farmasi Badan Penelitian
Kesehatan Departemen Kesehatan
Ismiyati.2013.Aktivitas Antihipertensi RI, Jakarta; 2013.
Ekstrak Etanol Daun Salam
(Syzgium polyantum [Wight] Walp) Stocklager, J. L.(2008). Buku Saku Asuhan
pada Tikus Wistar, Profil Keperawatan Geriatrik. Alih bahasa,
Kromatografi Lapis

247
Universty Research Coloquium 2016 ISSN 2407-9189

Nike Budhi Subekti.Ed. 2. Jakarta: (Hipertensi). ANDI


EGC. OFFSET Yogyakarta

Susilo, Y., Wulandari, A. (2011). Cara Widuri,H.(2010).Asuhan Keperawatan


Jitu Mengatasi Darah Tinggi pada Lanjut Usia ditatanan
Klinik.Yogyakarta:Fitramaya

248

You might also like