0% found this document useful (0 votes)
876 views7 pages

Contoh Spoof Text

A man loved money very much and wanted to take all of his money with him when he died. He made his wife promise to put all of his money in the casket. On the day of his funeral, the wife placed a check for the full amount of his money in the casket instead of cash, obeying her promise while also keeping the money for herself.

Uploaded by

Dian Lestari
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
876 views7 pages

Contoh Spoof Text

A man loved money very much and wanted to take all of his money with him when he died. He made his wife promise to put all of his money in the casket. On the day of his funeral, the wife placed a check for the full amount of his money in the casket instead of cash, obeying her promise while also keeping the money for herself.

Uploaded by

Dian Lestari
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 7

Contoh Spoof Text

Loving Money Too Much

There was a man who liked money very much. He worked all of his life and wanted to
save all of his money for his own future. He was a real miser when it came to his
money. He loved money more than just about anything. Even, just before he died, he
said to his wife, “Now listen, when I die, I want you to take all my money and place it
in the casket with me. I wanna take my money to the afterlife.” So he asked his wife
to promise him with all her heart that when he died, she would put all the money in
the casket with him.

Well, one day, he really died. Then he was stretched out in the casket. The wife was
sitting there in black clothes next to her closest friend. When they finished the
ceremony, just before the undertakers got ready to close the casket, the wife said,
“Wait just a minute!” She had a box in her hands. She came over with the box and
placed it in the casket. After that the undertakers locked the casket down and rolled it
away. Not long after that, her friend said, “I hope you were not crazy enough to put all
that money in the casket.” The wife turned to her friend and replied, “Yes, because I
have promised.” Then she continued, “I can’t lie. I promised him that I was going to
put that money in that casket with him.” Feeling shocked, her friend said, “You mean
that you have put every cent of his money in the casket with him?” Then the wife
answered, “Surely I did. I got it all together, put all the money into my account and I
just wrote him a check.”

Arti dalam bahasa Indonesia:

Terlalu Mencintai Uang

Dulu ada seorang pria yang sangat mencintai uang. Dia bekerja sepanjang hidupnya dan dia
ingin menyimpan uang hasil kerjanya untuk hidupnya di masa depan. Dia benar-benar pelit jika
sudah mengenai uang. Dia mencintai uang lebih dari segalanya. Bahkan, sebelum dia meninggal,
dia mengatakan kepada istrinya “Sekarang dengarkan, ketika nanti aku meninggal, aku ingin
kamu untuk mengumpulkan semua uangku dan meletakkannya di dalam peti mati bersamaku.
Aku ingin membawa uangku ke akhirat.” Jadi dia pun meminta istrinya untuk berjanji padanya
dengan sepenuh hati bahwa ketika nanti dia mati, istrinya akan meletakkan semua uangnya di
dalam peti mati bersamanya.

Pada suatu hari, dia benar-benar meninggal. Dan jasadnya pun diletakkan di dalam peti mati.
Istrinya duduk di sana berpakaian hitam dan duduk di depan teman baiknya. Ketika mereka
menyelesaikan upacara kematiannya, sesaat sebelum pengurus kematian bersiap untuk menutup
peti matinya, istri sang pria itu pun berkata, “Tunggu sebentar saja!” Dia memegang sebuah
kotak di tangannya. Dia pun mendekati peti mati suaminya dan meletakkan kotak itu di dalam
peti mati suaminya. Setelah itu, sang pengurus kematian menutup peti matinya dan
menurunkannya ke liang lahat. Tidak lama setelah itu, teman dekat sang istri pun berkata, “Aku
harap kamu tidak gila meletakkan semua uang suamimu di dalam peti mati itu bersama
jasadnya.” Sang istri berbalik ke arah teman dekatnya itu dan menjawab, “Iya, karena aku telah
berjanji.” Lalu dia pun melanjutkan perkataannya, “Aku tidak bisa berbohong, aku telah berjanji
pada suamiku untuk meletakkan semua uangnya di dalam peti mati bersamanya.” Merasa
terkejut temannya pun berkata, “Maksudmu kamu meletakkan setiap sen dari uangnya di dalam
peti mati bersamanya?” Lalu sang istripun menjawab, “Tentu saja aku melakukannya. Aku
mengumpulkan semua uangnya, memasukkan semuanya ke dalam rekening bankku dan aku
hanya menuliskan sebuah cek untuknya.”

Obeying Mother

One day there was a mother cooking in the kitchen. Then she called her son who was watching
TV in the living room. “Budi buy me a packet of salt in Mrs. Inah’s shop!” Her mother begged.
“Take this money but remember that the shop is across the street. You have to be careful. Do not
cross the street before the car passes first, “her mother warned.”Alright mom” replied Budi.

Budi immediately went to the shop. After waiting for a long time, his mother was worried
because Budi did not come after nearly a half an hour. Soon afterward, she left her house to see
Budi. She was worried that Budi was in danger.

After arriving near the shop, she was surprised to see the Budi stood motionless on the roadside.
“Why are you so long?” asked her mother. “I cannot cross this street mom” she was wonder and
asked “why does it so? The street was very quiet, right? “”That is right, I want to cross the street
but there is no car which passing by” Budi replied. “How can be like that?” her mother getting
surprised. “You told me that don’t cross the street before the car pass first and now I am waiting
for the car to pass first. Therefore I cannot cross this street “replied Budi. His mother could only
be silent.

Artinya:

Mematuhi Perintah Ibu

Pada suatu hari seorang ibu yang sedang memasak di dapur. dia memanggil anaknya yang
sedang asyik menonton TV di ruang tamu. “Budi belikan ibu sebungkus garam di warung bu
inah!” pinta ibunya. “ini uangnya, ingat warung bu inah ada di seberang jalan sana. kamu harus
berhati-hati. jangan menyebrang sebelum mobil lewat” ibunya memperingatkan. “baik bu” jawab
budi.

Budi pun segera pergi menuju warung bu inah. Setelah lama menunggu ibunya merasa khawatir
karena Budi tak kunjung datang setelah hampir setengah jam menunggu. “Lama sekali anak itu
jangan-jangan dia tetabrak mobil” segera ibunya pergi menyusul si Budi karena khawatir
anaknya dalam bahaya.
Setelah sampai di dekat warung bu inah, ibunya terkejut melihat budi berdiri terdiam di pinggir
jalan raya. “budi kenapa kau lama sekali?” Tanya ibunya. “aku tidak bisa menyebrangi jalannan
ini bu” jawab budi. Ibunya heran dan bertanya “kenapa tidak bisa? Jalanan itu sangat sepi kan?”
“jalanan sangat sepi buk, aku ingin meyebrang tapi tidak ada mobil yang lewat” jawab budi.
“kenapa begitu?” ibunya semakin heran. “loh bukannya ibu menyuruhku jangan menyebrang
sebelum mobil lewat. Setelah aku tunggu-tunggu tidak ada mobil yang lewat. oleh karena itu aku
tidak bisa menyebrang jalanan ini” jawab budi. Ibunya pun hanya bisa terdiam.

A Poor Man in The Bar

When I was having lunch at the bar near terminal, suddenly there was an old man crying. I came
over to his table and asked “sorry sir, why are you crying?” “I have a wife at home, but she
always wakes me up when I sleep in the morning and makes me breakfast every day.” He said.

Then I continued to ask “then why are you crying?” He replied that his wife always made soup
for lunch and a cup of hot coffee for him in the afternoon.

With a little annoyed I asked him back “Then what is wrong with all of that, sir?” The old man
replied that his wife always made his favorite dishes for dinner and always sang a song until he
fell asleep.

With a high tone I asked “then what is the problem? you should be grateful to have a good wife
as yours!” “I do not remember where my house is” he replied. I couldn’t say anything.

Artinya:

Pria Tua yang Sedih di Bar

Ketika aku sedang makan siang di warung makan dekat terminal. Tiba-tiba seorang pria tua
menangis. Aku datang menghampiri mejanya dan bertanya “maaf pak, kenapa Anda menangis?”.
“Aku memiliki seorang istri di rumah dia selalu membangunkan aku tidur dan membuatkan aku
sarapan setiap hari.” Jawabnya.

Kemudian aku kembali bertanya “lalu mengapa bapak menagis?” dia menjawab bahwa istrinya
selalu membuatkan sup untuk makan siang dan secangkir kopi hangat untuknya.

Dengan sedikit kesal aku kembali bertanya “lalu apa yang salah dengan semua itu pak?” bapak
tua tersebut menjawab bahwa istrinya selalu membuat masakan favoritnya untuk makan malam
dan selalu menyanyikannya sebuah lagu sampai dia tertidur.

Dengan nada yang tinggi aku bertanya “lalu apa masalahnya? sehingga Anda menagis, Anda
seharusnya bersyukur memiliki istri yang baik seperti istri Anda!” “aku tidak ingat di mana aku
tinggal” dia menjawab. Akupun terdiam.
Dedi’s Heroic Actions

In a mental hospital, there are two patients named Didi and Dedi. They both were playing the
water in a swimming pool of the mental hospital. Suddenly Didi who could not swim drowned
and sank into the pool. Dedi who saw the incident immediately swam to save him.

The head of mental hospital heard about the heroic actions that have been done by Dedi to save
Didi. The head of mental hospital called Dedi to see him at the office. “you are very brave Dedi
and I think you have recovered from your illness and return to normal” he said. Dedi just
nodded her head. “But there is bad news. I have to tell that your friends you’ve saved was died.
He hanged himself in the backyard” The head of mental hospital added. “He should thank to me
because I was the man who hung him in the backyard so that he became dry. Because he was wet
from falling out of the pool” said Dedi. The head of mental hospital shocked and fainted after
hearing Dedi’s answers.

Artinya:

Tindakan Heroic Dedi

Di suatu rumah sakit jiwa terdapat dua orang pasien yang bernama Didi dan Dedi. Mereka
berdua tengah bermain air di sebuah kolam renang rumah sakit jiwa tersebut. tiba-tiba Didi yang
tak bisa berenang tercebur dan tenggelam ke dalam kolam renang. Dedi yang melihat kejadian
tersebut langsung menyelamatkannya.

Kepala rumah sakit jiwa tesebut mendengar akan tindakan kepahlawanan Dedi yang telah
menyelamatkan Didi. Ketua rumah sakit tersebut memanggil Dedi untuk kekantornya. Dia
mengatakan “Dedi kau sangat berani dan aku pikir kau telah sembuh dari penyakit mu dan
kembali menjadi normal” Dedi hanya menganggukan kepalanya. “tetapi ada berita buruk yang
harus saya sampaikan teman mu Dedi yang telah kau selamatkan meninggal. Dia gantung diri di
taman belakang” kepala rumah sakit tersebut menambahkan. “dia harus berterimakasih padaku
dok, aku yang menggantungnya di taman belakang supaya dia menjadi kering karena dia basah
akibat terjatuh dari kolam” jawab Dedi. Kepala rumah sakit tersebut kaget dan jatuh pingsan
mendengar jawaban Dedi.

MATH
Harsya very dislike Mathematics. Because of that, he always feeling pain when he attend the
Math class.
One day the teacher ask him
“Three plus five plus four plus seven equals?”
Harsya confused and only answered “I don’t know, sir.”
“Okay Harsya. I’ll make it easy. If three mango, plus five cucumber, plus four guava and plus
seven pineapple, it equals….?” said the teacher.
“Rujak” answer Harsya quickly.

Orientation : Harsya very dislike Mathematics. Because of that, he always feeling pain when he
attend the Math class.
Events : One day the teacher ask him … said the teacher.
Twist : “Rujak” answer Harsya quickly.

Matematika

Harsya sangat tidak suka Matematika. Karena itu, ia selalu merasa sakit ketika ia menghadiri
kelas Matematika.
Suatu hari guru menanyakan
"Tiga ditambah lima ditambah empat ditambah tujuh sama dengan?"
Harsya bingung dan hanya menjawab "Saya tidak tahu, Pak."
"Oke Harsya. Aku akan membuatnya mudah. Jika tiga mangga, ditambah lima mentimun,
ditambah empat jambu dan ditambah tujuh nanas, itu sama dengan ....? "Kata guru itu.
"Rujak" jawab Harsya cepat.

Three Birds On a Tree Branch

During a math lesson, a teacher taught her students to count. “There are 3 birds which are
perched on a tree branch. Then a hunter comes. He takes and aims his gun to one of the bird. The
hunter shots one bird and hit it. So how many birds which are left on the tree? “The teacher
asked to the student.

All of the students were silent. They were busy counting the remaining birds. However, there
was a student named Andi looked calm. The teacher was confused with what he had done. Then
she asked him, “Andi, answer my question!” He confidently replied, “There are three birds and
then one of them being shot. So the bird which is left on a tree branch is nothing”

The teacher was surprised to hear his answer. The teacher then asked again, “Andy, try to answer
my question seriously. How many birds are left?” “There’s nothing left mom!” said him. She
was increasingly annoyed even she told Andy to use his hands as a tool to count. “Point out your
three fingers, then removes one of them” the teacher explained. “There is no birds left mom!” he
didn’t change his answer.

The teacher gave up and asked, “Tell us, why you said no birds left?” “When the hunter shot one
of them, two other birds was flying away because they heard gunfire. So there is nothing left
mom! “Andy explained. Hearing the answer, the teacher was silent while his entire friend
laughed out loud.

Artinya:

Tiga Burung di Atas Ranting Pohon

Pada saat pelajaran matematika berlangsung, seorang guru mengajarkan siswanya berhitung.
“Ada 3 ekor burung yang sedang bertengger di atas sebuah ranting pohon. kemudian datang
seorang pemburu. dia membidik senapanya ke salah satu burung itu. lalu pemburu itu menembak
salah satu burung dan mengenainya. jadi berapa burung yang tersisa di atas pohon itu?” Tanya
guru itu kepada muridnya.
Semua siswa terdiam. mereka mulai sibuk menghitung burung yang tersisa. Namun, ada seorang
murid yang bernama Andi terlihat tenang. Sang gurupun bingung dengan apa yang dilakukan
oleh Andi. kemudian guru itu bertanya kepada Andi, “Andi coba jawab pertanyaan ibu tadi”
dengan yakin Andi menjawab, “Ada tiga burung kemudian salah satunya tertembak. Jadi yang
tersisa di atas ranting pohon tidak ada bu”

Guru itu pun kaget mendengar jawabannya. kemudian guru itu bertanya sekali lagi, “Andi coba
jawab dengan serius. berapa jumlah burung yang tersisa?” “Tidak ada yang tersisa bu!” jawab
Andi. guru itu menjadi semakin kesal bahkan dia menyuruh Andi menggunakan tangannya
sebagai alat bantu menghitung. “Tunjukan ke tiga jari tanganmu, lalu hilangkan salah satunya”
guru menjelaskan. “Tidak ada burung yang tersisa bu!” Jawab Andi.

Guru itu menyerah dan bertanya, “Jelaskan kepada kami, mengapa kau mengatakan tidak ada
burung yang tersisa?” “Ketika pemburu itu menembak salah satu temanya, dua burung yang lain
terbang menjauh Karena mendengar bunyi tembakan. jadi tidak ada yang tersisa bu!” Andi
menjelaskan. Mendengar jawaban itu sang guru terdiam sementara itu semua temanya tertawa
dengan keras.

Love Money too Much

A rich husband told his wife, “Dear, I want to keep all my money to the bank”. His wife replied,
“Why do you want to keep all your money while we can use it to finance the needs of our life”
her husband who is stingy did not consider her advice and still keep all his money in the bank.

One day, the husband was seriously ill, but he still loved his money. “If I die later, wrap all of
my money and put into my grave” asked her husband. Finally, after a while, her husband was
dead. Then she did all her husband demands. She put something into her husband’s grave. One
of her friend asked her, “Why did you do that?” “I did what was ordered by my husband!” She
replied. “So you buried all that money?” asked her friend. “I took the money then I put it into my
savings and I buried the check with my husband” said the wife.

Artinya:

Terlalu Mencintai Uang

Seorang suami yang kaya memberitahukan kepada istrinya, “Istriku aku ingin menyimpan semua
uangku yang banyak ini ke bank”. sang istri itu menjawab, “kenapa kau ingin mennyimpan
semua uang itu sementara kita bisa menggunakannya untuk membiayai kebutuhan hidup kita”
jawab sang istri. Sang suami yang pelit itu tetap tidak mempertimbangkan saran istrinya dan
tetap menyimpan semua uangnya di Bank.

Pada suatu hari, Sang suami sakit keras namun dia tetap mencintai uangnya. “Istriku Jika aku
meninggal nanti, bungkus semua uangku dan masukan ke dalam kuburanku” Pinta sang suami.
Akhirnya setelah beberapa saat, Sang suami meninggal. kemudian istri itu memenuhi semua
permintaan suaminya. Dia memasukan sesuatu ke dalam kuburan suaminya. Salah satu teman
sang istri bertanya kepadanya, “kanapa kau melakukan itu?” “Aku melakukan apa yang
diperintahkan oleh suamiku!” jawabnya. “jadi kau mengubur semua uang itu?” tanya temannya.
“Aku mengambil uang itu kemudian aku masukan ke dalam tabunganku lalu aku kubur ceknya
bersama suamiku” jawab sang istri.

The Worst Day Ever

There was this poor little guy sitting inside the bar, just staring at his drink. He didn’t move for
one and half hours. then, the big trouble -making taxi driver stepped up right next to him. The
taxi driver took his drink from the poor little guy, and drank it.

The poor guy started crying, the taxi driver stared him and said. “Oh c’mon guy, don’t take it
seriously. It was just joking, I can buy you a lot of drink. I just can’t stand to see man crying”.
No, it’s not as simple as that. Today is the worst day of my live that I ever had. Firstly, I
overslept and was late for a very important meeting in my firm. My boss became outraged and
then he fired me. When I left the building to my car, I found on that it was stolen. The cope said
that they couldn’t do anything. After that, I got a cab to go home. After I paid and the cab had
gone, I realized that I had left my wallet in the cab. I went home only to find my beautiful wife
had left home and put a note on the table saying that she is marrying my best friend”.

The man stopped speaking for a while. Then he continued, “I left home depressed and came to this bar.
And now when I was thinking about stopping my life, you show up in front of me and drink my poison
arogantly…”.

Terjemahannya

Seorang lelaki yang malang sedang duduk di dalam bar hanya memandangi minumannya. Dia
tidak bergerak sama sekali. Kemudaian bencana besar datang ketika sopir taksi melangkah
mendekati lelaki tersebut dan duduk tepat di sampingnya. Sejurus sopir taksi tersebut mengambil
minuman lelaki tersebut dan meminumnya sampai tak tersisa.

lelaki tersebut mulai menangis, sopir taksi kemudian memandangnya dan berkata, ” Ayolah,
cuma bercanda bro, sini, saya belikan minuman lagi, saya cuma tidak tahan melihat lelaki
menangis”.
Bukan begitu bro, lelaki tersebut mulai curhat. Hari ini adalah hari terburuk yang pernah saya
alami. Pertama, Saya tertidur dan terlambat datang di meeting yang sangat penting. Bos saya
marah besar dan langsung memecat saya. ketika saya meninggalkan gedung menuju ke tempat
parkir, mobil saya ternyata sudah hilang. Polisi setempat bilang kalau mereka tidak bisa berbuat
apa-apa. setelah itu, saya pulang naik angkutan umum, setelah saya membayar sopirnya dan
angkotnya sudah pergi, saya baru menyadari kalau dompet saya tertinggal di dalam angkot.
Sampai di rumah, saya hanya menemukan kalau istri tercantik saya telah pergi dan meninggalkan
sebuah pesan di atas meja kalau dia akan menikah dengan teman terbaik saya”.

Lelaki tersebut berhenti bicara sebentar. Kemudian dia melanjutkan, “Saya merasa depresi dan
datang ke bar ini, Dan sekarang ketika saya sedang memikirkan untuk mengakhiri hidup saya,
kamu datang dan berlagak di depanku dan dengan sombongnya meminum racunku…”.

You might also like