762 1696 1 SM
762 1696 1 SM
762 1696 1 SM
DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM MELALUI TES IVA DI PUSKESMAS JATEN II
KABUPATEN KARANGANYAR
ABSTRACT
The Community Health Center Jaten II was located in Ngringo Village, Karanganyar, the solidest
village in Karanganyar. Amount of W/PUS are 5396 while just 364 of them have been screened by
IVA test during 20 months. This result is similar with 8,43% from the Puskesmas’s target that is 4316
W/PUS (80% of totally W/PUS). So most required the breakthrough to solve this problem with
follow-up Early Detection of Cervix Uteri Cancer by IVA Test. Early detecting, giving information
about Cancer of Cervix Uteri, and motivating for the inspection of routine periodically to health
facility. Patient screening with the Communication, Information and Education at PKK meeting,
Posyandu cadre, inter sectoral. The population is Woman / Fertile Age Couple ( W/PUS). Among 102
participants, there are 4 mothers with positive of precancer lesion, one a mother who was recovered
and other has cancelled to follow because pregnant. Conclusion that after conducted by counselling
and inspection of IVA test, there are improving of mother knowledge regarding early detection of
cervix uteri cancer by inspection of IVA Test. Suggestion. Women who has active sexual should to IVA
test. Once a year for men and adult society has been sexual active should support and motivate their
women to intend IVA Test examination. To Community Health Center in order to increase of DDKLR.
Key Word: Early Detection of Cervix Uteri Cancer, IVA Test, The Community Health Center Jaten II
1
VOL 3 No 1 Nov 2014
dilakukan setiap 3 tahun pada wanita usia 25-60 murah, dan me mungkinkan dilakukan di
tahun, sehingga sangat diperlukan terobosan Indonesia. Namun, dalam pelaksanaannya
untuk memecahkan masalah ini dengan tindak metode ini masih mengalami kendala seperti
lanjut Program Deteksi Dini Kanker Leher Rahim keengganan para perempuan diperiksa karena
(DDKLR). Program DDKLR di Puskesmas Jaten II malu. Penyebab lain seperti keraguan akan
melalui pemeriksaan tes IVA telah berlangsung pentingnya pemeriksaan, kurangnya
sejak bulan Mei 2010 yang dilaksanakan oleh CI pengetahuan, serta ketakutan merasa sakit
(Clinical Instruktur) terlatih dan bersertifikat. pada saat pemeriksaan (7). Selain hal-hal
Banyaknya kematian diakibatkan karena tersebut, masalah kerepotan, keraguan akan
terlambat ditemukan dan terlambat untuk pentingnya pemeriksaan, kurangnya
diobati, walaupun sebenarnya perjalanan pengetahuan tentang pentingnya
penyakit ini tidak terjadi secara cepat, tetapi pemeriksaan, takut terhadap kenyataan hasil
akan semakin parah dalam hitungan tahun. Dari pemeriksaan yang akan dihadapi, ketakutan
kondisi wanita normal ke penyakit pra kanker merasa sakit pada pemeriksaan, rasa segan
memerlukan waktu 5 tahun, sedangkan pra diperiksa oleh dokter pria atau pun bidan
kanker ke kanker ringan memerlukan waktu 5 dan kurangnya dorongan keluarga terutama
tahun dan dari kanker ringan ke kanker sedang suami (8). Banyak masalah yang berkaitan
perlu waktu 3 tahun. Melihat dari perjalanan dengan pasien dapat dihilangkan melalui
penyakit ini, sebenarnya bila dikenali sejak awal pendidikan terhadap pasien dan hubungan
maka akan mempunyai prognosa yang baik, yang baik antara dokter/bidan. Di samping itu,
yaitu dapat disembuhkan (2).Pendeteksian inovasi skrining kanker serviks dalam pelayanan
secara dini terhadap penyakit ini dilakukan kesehatan masyarakat dapat dilakukan
melalui pemeriksaan pap net, tes IVA maupun bersamaan. Interval pemeriksaan sitologi
pemeriksaan lanjutan melalui PAP SMEAR. (screening interval) merupakan hal lain yang
Metode pemeriksaan tes IVA merupakan suatu penting dalam metode skrining (9).
metode pemeriksaan kanker leher rahim secara Beberapa keuntungan dari pemeriksaan test
murah dan mudah dikerjakan, tetapi juga IVA, yaitu: 1). Hasil segera diketahui, 2. Efektif,
mempunyai akurasi hasil yang tinggi (3). Tes IVA Aman, dan Praktis, 3).Teknik pemeriksaan
merupakan suatu metode pemeriksaan Inspeksi sederhana, 4). Butuh bahan dan alat yang
Visual yang dilakukan pada vagina dengan cairan sederhana dan murah, 5). Sensivitas dan
Asam Asetat atau suatu metode pemeriksaan spesifikasitas cukup tinggi, 6). Dapat dilakukan
skrening deteksi kanker leher rahim secara oleh semua tenaga medis terlatih (5). American
sederhana melalui usap serviks dengan asam College of Obstetricians and Gynecologists, the
cuka 3- 5% (4). Meskipun prosedur pemeriksaan Royal College of Obstetricians and
test IVA sangat tidak menyenangkan, tetapi Gynaecologists, the Canadian Society of
tidak akan menimbulkan rasa sakit. Meskipun Obstetricians and Gynecologists dan the
sepintas terlihat sepele, namun pemeriksaan ini International Federation of Gynecology and
apabila dikerjakan oleh tenaga kesehatan Obstetrics (FIGO) telah menyimpulkan bahwa
terlatih, akan menghasilkan akurasi sensitifitas penapisan lesi pra kanker maupun kanker
dan spesifisitas yang tinggi dengan biaya sangat serviks dengan menggunakan inspeksi/ penilaian
murah (5). Selain murah, pelaksanaan test IVA visual dengan bantuan asam asetat dapat
dilaksanakan secara masal dengan hasil cepat menjadi alternatif dengan biaya rendah serta
dan mendidik masyarakat (6). Meskipun metode dapat mengendalikan kanker serviks di fasilitas
Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA), saranan kesehatan yang kurang memadai (10).
merupakan metode screening yang lebih praktis,
2
VOL 3 No 1 Nov 2014
Apabila hasil pemeriksaan papsmear atau IVA mitra dalam pelaksanaan program Deteksi Dini
test positif, yaitu terdapat sel-sel yang tidak Kanker Leher Rahim ialah: 1). Sosialisasi kepada
normal, sebaiknya segera dikonsultasikan kader kesehatan, ibu PKK desa Ngringo, 2). KIE
kepada petugas kesehatan untuk dilakukan kepada seluruh kader kesehatan desa Ngringo,
pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut oleh 3). Pengarahan tentang Kuisener calon peserta
ahli kandungan. Sebenarnya penyakit ini bisa tes IVA, 4. masa 1 minggu bagi kaderkes untuk
sembuh saat stadium awal. Kurangnya sosialisasi mencari calon peserta, 4). Pengumpulan daftar
penyakit ini mengakibatkan keterlambatan calon peserta ke tim Pengabdi, 5). Proses seleksi
penanganan (10). Tujuan kegiatan ini ialah usulan calon peserta dari kader kesehatan, 6).
mendeteksi secara dini, memberi informasi penetapan 100 orang calon peserta, dan
penyakit Kanker Leher Rahim, dan memotivasi cadangannya, 7). Penyebaran undangan
untuk pemeriksaan rutin secara berkala ke pelaksanaan tes IVA, 8). Pelaksanaan tes IVA, 9).
fasilitas kesehatan. Rekapitulasi hasil tes IVA, 10). Melakukan
analisa dan tindak lanjut, 11). Evaluasi kegiatan.
METODE/APLIKASI
Metode pendekatan yang dilaksanakan HASIL,PEMBAHASAN DAN DAMPAK
melalui komunikasi informasi dan edukasi bagi Hasil dari 102 peserta, 4 ibu positif terdapat
kader kesehatan dan kelompok masyarakat lesi pra kanker, seorang ibu sejak tahun 2011
(PKK, Pengajian, Karang Taruna maupun dinyatakan tes IVA nya +, dengan CIN (Cervical
kegiatan kemasyarakatan lainnya). Populasi Intraepithelial Neoplasma) derajat II-III segera
kegiatan ini pada semua perempuan yang berobat mandiri di klinik swasta dan telah
pernah kontak seksual dan sebagai penduduk dilakukan tindakan Electrocouterisasi.
wilayah kerja Puskesmas Jaten II desa Ngringo Pemeriksaan ulang tanggal 20 September
yang memenuhi persyaratan pemeriksaan tes dinyatakan negatif. Satu ibu batal mengikuti
IVA. Sampel sebanyak 102 orang dengan karena hamil dan dua ibu telah menjalani terapi
persyaratan, sudah melakukan hubungan Criyoterapi pada tanggal 15 Oktober 2012,
seksual, tidak sedang datang bulan/haid, tidak selanjutnya dilakukan kontrol ulang dengan
sedang hamil, 24 jam sebelumnya tidak interval satu minggu setelah tindakan, satu
melakukan hubungan seksual, pasien tidak bulan dan enam bulan berikutnya. Data
mampu yang bukan pemegang kartu pendukung dari kegiatan Pengabdian Kepada
Jamkesmas/Jamkesda, multiparitas/ Nikah Dini Masyarakat ini diambil melalui kuesioner. Hasil
(usia nikah < 20 th), usia 30 – 50 tahun, belum Kuesioner pengetahuan ibu terhadap tes IVA
pernah mengikuti IVA Test, riwayat keputihan, yaitu saat pre tes, terdapat ibu berpengetahuan
perdarahan setelah berhubungan seksual, baik 23 orang (22,6%), cukup 50 orang (49%),
riwayat keluarga dengan Kanker Leher Rahim, kurang 29 orang (28,4 %). Pada Post Kegiatan
riwayat pernah/ sering berganti pasangan. didapatkan peningkatan pengetahuan ibu, yaitu
Sumber data didapat dari puskesmas, kalurahan, 73 orang (71,6%) berpengetahuan baik, 29
dinas kesehatan kabupaten Karanganyar orang (28,4%) pengetahuan cukup. Dari hasil
maupun dari kader kesehatan setempat. kuesioner data didapatkan ibu mengalami
Kegiatan pendukung yang dilakukan ialah peningkatan pengetahuan tentang tes IVA
melalui: 1). Persamaan persepsi dengan mitra, setelah mereka mendengarkan penyuluhan,
2). Menentukan langkah program bersama melakukan tanya jawab langsung ke nara
mitra, 3). Penjadwalan kegiatan (waktu, tempat, sumber (tim pengabdi maupun dokter Clinical
tenaga, biaya). Beberapa tahapan partisipasi
3
VOL 3 No 1 Nov 2014
Instruktur) dan setelah ibu-ibu tersebut sehari-hari sebagai ibu rumah tangga telah
menjalani pemeriksaan langsung tes IVA. dinyatakan sembuh, tes IVA negatif dengan
Luaran yang diharapkan adalah terdeteksi ditandai saat kolposkopi, terlihat mulut
secara dini lesi pra kanker/ kanker leher rahim rahimnya berbentuk normal, mulus dan licin.
dengan prosentase yang tinggi, dari 102 peserta Seorang ibu batal mengikuti terapi lanjutan
tes IVA, 4 orang dinyatakan menderita lesi pra karena hamil. Pada dua ibu lainnya setelah
kanker, dan agar ibu bersedia kontrol rutin dilakukan tindakan Criyoterapi di tanggal 15
setiap tahun dan mau mengajak ibu yang lainnya Oktober 2012, selanjutnya dilakukan evaluasi
untuk tes IVA. Leafleat berwarna dengan ulang dengan interval satu minggu, satu bulan
ilustrasi gambar mulut rahim mendekati warna dan enam bulan setelah tindakan. Selama
aslinya diberikan ke puskesmas maupun Dinas sampai kira-kira satu bulan, ibu dan suaminya
Kesehatan Karanganyar agar dapat dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan
disosialisasikan pada ibu-ibu, khususnya di seksual agar luka di mulut rahim ibu benar-
wilayah Puskesmas Jaten II dan di wilayah benar sembuh total tidak terdapat kuman
Karanganyar pada umumnya. penyakit dari kemaluan suami. Setelah satu
Kegiatan ini hanya di follow up saat bulan pasca tindakan, maka mulut rahim ibu
pelaksanaan serentak dan satu kali saat tindakan kembali di buka dan diobservasi, apakah telah
Criyoterapi, karena bersifat skrening atau sembuh total atau perlu tindakan lanjutan.
penapisan awal kanker leher rahim sehingga Apabila selama satu bulan ibu dinyatakan tidak
diharapkan dapat membantu program ada lesi kanker atau telah menjadi jaringan baru
pemerintah melalui Dinas Kesehatan Kabupaten proses penyembuhan, maka ibu dimotivasi
Karanganyar dalam temuan awal Kanker Leher untuk kontrol ulang enam bulan berikutnya. Bila
Rahim. Dapat disimpulkan bahwa setelah luka membaik, tes IVA dengan hasil negatif,
dilakukan penyuluhan dan pemeriksaan tes IVA selanjutnya ibu baru dinyatakan sembuh total
terdapat peningkatan pengetahuan ibu bebas dari lesi pra kanker dan sebaiknya
mengenai deteksi dini kanker leher rahim mendapatkan perlindungan melalui vaksin
melalui metode pemeriksaan tes IVA. kanker serviks. Namun, bila selama enam bulan
Secara umum didapatkan hasil data bahwa tersebut, tes IVA ibu masih positif, maka
terdapat peningkatan pengetahuan tentang tes dilakukan rujukan untuk tindakan
IVA pada 102 ibu, sebelum mereka disuluh dan Electocouterisasi di rumah sakit tipe B (Rumah
di periksa IVA, mereka banyak yang menanggap Sakit Dr. Moewardi Surakarta).
pemeriksaan tes IVA sebagai sesuatu hal Seperti telah di kemukakan di atas, karena
memalukan dengan posisi membuka-buka kegiatan ini lebih difokuskan untuk skrening
daerah kemaluan. Sebayak 23 orang dari 102 ibu awal, maka tindakan pada kegiatan ini dibatasi
yang telah memiliki pengetahuan yang baik hanya sampai ke temuan awal, bila dinyatakan
tentang tes IVA ini. Setelah dilakukan tes IVA positif, maka dilakukan terapi
penyuluhan maupun pemeriksaan tes IVA, Criyoterapi.
didapatkan data sebanyak 73 ibu yang telah Harapan selanjutnya yaitu pada program
mempunyai pengetahuan yang baik mengenai DDLKR di puskesmas, agar masyarakat, terutama
pemeriksaan ini. Selain di evaluasi secara umum pada perempuan yang pernah melakukan
keseluruhan dari 102 ibu yang menjadi peserta kontak seksual bersedia dengan kemauan
tes IVA, evaluasi berikutnya dilakukan pada ke-4 sendiri untuk periksa tes IVA secara teratur
ibu yang dinyatakan menderita lesi pra kanker, dengan interval tertentu sesuai jadwal terbaru
yaitu terapi melalui tindakan Electrocouterisasi dari WHO, yaitu setiap satu tahun sekali.
maupun Criyoterapi, satu ibu dengan aktifitas
4
VOL 3 No 1 Nov 2014
PENUTUP Hanafi. Risiko Penggunaan Pil Kontrasepsi
Kesimpulan dari pelaksanaan kegiatan ialah Kombinasi Terhadap Kejadian Kanker
deteksi dini Kanker Leher Rahim telah dilakukan Payudara pada Reseptor KB di Perjan RS Dr.
di Wilayah Puskesmas Jaten II pada 102 ibu- ibu Cipto Mangunkusumo.
dengan kriteria yang telah ditetapkan. Dari 102 www.jurnal.farmasi.ac.id; 2003.
ibu, empat ibu dinyatakan tes IVA positif, berarti
Mansjoer A. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta:
menderita lesi kanker. Seorang telah sembuh,
Media Aesculapius. 379 POGI Cabang
seorang ibu hamil dan dua ibu dalam proses
Semarang. POKJA Ginekoligi Onkologi. 2010.
penyembuhan.
Pelatihan IVA dan Pencegahan Kanker
Saran yang diberikan yaitu pada ibu-ibu yang
Serviks. Himpunan Onkologi Dan Ginekologi
telah dan pernah menjalani kontak seksual
Indonesia. Semarang; 2005
sebaiknya melakukan tes IVA secara periodik,
tanpa rasa malu maupun sungkan, yaitu lebih Maharsie L, Indarwati Hubungan Pengetahuan
utamanya selama 1 tahun sekali. Kepada para Ibu Tentang Kanker Serviks Dengan
suami, maupun masyarakat dewasa yang telah Keikutsertaan Ibu Melakukan IVA Test di
aktif melakukan atau pernah melakukan kontak Kelurahan Jebres Surakarta.
seksual agar mendukung istri/ keluarga www.jurnal Gaster vol. 9 no. 2 Agustus 2012.
perempuan untuk periksa tes IVA secara rutin. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah
Agar puskesmas semakin meningkatkan kerja Surakarta.
sama dengan perangkat desa dan kader untuk
Ramli H.M, dkk. Deteksi Dini Kanker. Jakarta:
keberhasilan temuan Kanker Leher Rahim.
FKUI. 101-104; 2002