Skripsi Tanpa Bab Pembahasan
Skripsi Tanpa Bab Pembahasan
Skripsi Tanpa Bab Pembahasan
Oleh
DESTIKA SARI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNVERSITAS LAMPUNG
2017
HUBUNGAN INFESTASI PEDIKULOSIS KAPITIS DENGAN PRESTASI
BELAJAR PADA SANTRI PONDOK PESANTREN X TELUK BETUNG
UTARA, BANDAR LAMPUNG
Skripsi
Oleh
DESTIKA SARI
BY
DESTIKA SARI
OLEH
DESTIKA SARI
I. Data Pribadi
1. Nama : Destika Sari
2. Tempat, Tanggal Lahir : Peranap Riau, 23 Desember 1995
3. Nama Orang tua
Ayah : Syahril
Ibu : Kasiah
3. Agama : Islam
4. Alamat : Jl. Sultan Jamil, Kossan Putri Laila, Kelurahan
Gedong Meneng, Kecamatan Raja Basa, Bandar
Lampung, Lampung.
5. Nomor Telepon : 085377078996
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan karya tulis ilmiah ini
banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari
berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang
dihadapi tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Dr.dr. Muhartono, S.Ked., M. Kes., Sp. PA selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung, dr. Hanna Mutiara, S.Ked., M.kes selaku dosen
pembimbing satu dr. Fitria Saftarina, S.Ked., M.Sc selaku dosen pembimbing
dua, dr. Betta Kurniawan, S.Ked., M. Kes selaku dosen penguji
dr. Ade Yonata, S.Ked., Sp.Pd selaku dosen pembimbing akademik beserta
Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas
Lampung atas bimbingan selama proses belajar dan penyelesaian karya tulis
ilmiah ini.
Lalu kepada Keluarga kecil ananda, khususnya kedua orang tua, ayahanda
Syahril dan ibunda Kasiah, serta adik penulis, Meiriska Syahputri dan Muhammad
Ibnu Ramadhani ini adalah hadiah kecil atas doa dan usaha yang telah dihaturkan,
atas segala jerih payah dan kantuk ayah bunda saat mendoakan ananda dalam
sholat malamnya.
Kepada keluarga angkat di Lampung Pak de Bandi, Buk de Sulis, Mbak Lely,
Mas Boy, Om dan tante beserta keluarga serta Kak Iyen, Bang Yopi dan Mbak
Nindi yang telah banyak memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis.
Kepada Guru – guru ananda sejak dari sekolah dasar sampai Madrasah
Aliyah, terimakasih atas ilmu bermanfaaat yang telah diajarkan.
Dan kepada Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan
yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.
Penulis menyadari penulisan karya tulis ilmiah ini masih belum sempurna, baik
dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan karya tulis
ilmiah ini.
Destika Sari
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI....................................................................................................... i
DAFTAR TABEL............................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah................................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................... 4
2.1.4.1 Definisi................................................................................ 24
2.1.4.2 Pengukuran Konsentrasi....................................................... 24
2.2 Kerangka Pemikiran ................................................................................ 28
2.2.1 Kerangka Teori........................................................................ 28
2.2.2 Kerangka Konsep.................................................................... 29
2.2.3 Hipotesis................................................................................... 29
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Pedikulosis kapitis adalah salah satu penyakit kulit kepala yang tersebar di
69,5% (Bartosik, 2015) Libya 78,6%, Israel 55% dan Amerika Serikat 3,6-
sering diabaikan, karena kelainan ini dianggap ringan dan mortalitasnya yang
rendah, terutama pada negara dimana ada prioritas - prioritas kesehatan lain
Pedikulosis kapitis akan memberikan gejala klinis gatal, kelainan kulit kepala
akan bertambah parah bila digaruk dan dapat menyebabkan infeksi sekunder.
mempengaruhi kinerja belajar dan fungsi kognitif, selain itu anak-anak yang
2
terinfestasi juga mengalami gangguan tidur di malam hari karena rasa gatal
dan sering menggaruk. Dari sisi psikologis, infestasi kutu kepala membuat
anak merasa malu karena diisolasi dari anak lain (Stone, 2012).
kebersihan yang kurang dan kebiasaan pinjam meminjam barang. Salah satu
sendiri yang anggotanya terdiri dari para santri, ustadz/guru dan keluarga
sebagian dari mereka ada yang tidak menyadari pentingnya kesehatan, tidak
dilakukan. Berdasarkan survei awal yang telah dilakukan peneliti, pada bulan
pedikulosis kapitis dan belum ada data tertulis mengenai jumlah santri yang
dilakukan, karena penyakit tersebut dianggap penyakit yang wajar dan sering
terjadi pada setiap santri yang tinggal di pondok pesantren. Penyakit ini
dampak negatif yang diakibatkan oleh infestasi parasit ini yaitu mulai dari
kualitas tidur, dan gangguan konsentrasi belajar, oleh karena itu penulis
berikut :
Lampung ?
Lampung?
4
Lampung.
dengan baik.
TINJAUAN PUSTAKA
2005) .
2.1.1.2 Epidemiologi
usia 3-11 tahun dan paling sering terjadi pada anak perempuan
2.1.1.3 Morfologi
tanpa host kutu akan mati dalam waktu 1 - 2 hari (Bohl, 2015).
b. Nimfa
c. Telur
d. Siklus Hidup
rambut pendek
2.1.1.6 Diagnosis
1. Basahi rambut
2.1.1.7 Penatalaksanaan
agar obat topikal bekerja lebih baik dan tidak terhalang rambut
a. Piretrin
( Meinking, 2004).
16
b. Lindane
yaitu bisa terjadi gangguan pada sistem saraf pusat. Obat ini
c. Carbaril
(Stone, 2012).
d. Malathion
2012).
2.1.1.7 Pencegahan
berikut :
2.1.2.1 Definisi
baik) dengan suku kata ”tra” (suka menolong) sehingga kata pesantren
di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan Kiai dan
(Rachman, 2014).
santri harus tinggal bersama dalam satu kamar dengan 10-15 santri,
ada yang satu tempat tidur dan ada yang terpisah (Zarkasy, 1998).
daur hidup tungau dan infestasi parasit lainnya serta jamur (Ansyah,
2013).
hal ini berkaitan erat dengan lingkungan di pesantren yang padat serta
2.1.3.1 Definisi
a. Faktor internal,
semua bagian dari kedua aspek tersebut harus dalam kondisi baik
dan prima.
b. Faktor Eksternal
keadaan, kondisi, situasi diluar diri pribadi peserta didik, antara lain
orang orang atau benda benda disekeliling kita, situasi dan kondisi
dibagi dua yaitu tes formatif dan tes sumatif. Tes formatif adalah tes
tes sumatif (ujian akhir semester) adalah tes yang diadakan pada saat
Belajar
dengan asupan gizi yang baik, namun secara siginifikan terlihat pada
anak yang kurang asupan gizi atau zat besi, frekuensi pola makan kutu
gejala klinis utama berupa rasa gatal pada kulit kepala. Rasa gatal ini
Komponen lain yang terdapat dalam saliva parasit ini antara lain
lambat dan menyebabkan reaksi gatal pada kulit kepala (Patel, 2007).
Reaksi alergi ini biasanya muncul setelah empat sampai enam minggu
Hal yang sama juga terdapat pada penelitian yang dlakukan oleh
merasa malu karena diisolasi dari anak lain (Stone, 2012). Anak-anak
bahwa salah satu faktor yang berperan penting pada daya konsentrasi
gangguan dari salah satu atau kedua faktor tersebut akan mengalami
2.1.4.1 Definisi
a. Digit Symbol Test berupa test yang terdiri atas kotak-kotak dan
oleh ahli psikolog asal Amerika yaitu Arthur Sinton Otis, Ph.D
lain
dengan bahasa
rohaniah (gestig).
masalah hitungan.
27
konstruktif.
4) Tanda ketahanan.
28
berikut :
Gangguan Tidur
Malu, cemas, Persisten dan Rasa
Lesu mengantuk Frustasi Tidak Nyaman
(Diteliti)
(Tidak diteliti)
(Perancu)
29
(independent).
2.2.3 Hipotesis
prestasi belajar pada santri Pondok Pesantren X, Teluk Betung Utara, Bandar
Lampung, 2016.
BAB III
METODE PENELITIAN
Lampung.
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 128 orang. Penarikan sampel
berikut :
31
Keterangan :
n = Jumlah sample
N = Jumlah populasi
Maka dapat ditentukan bahwa sampel minimal yang dibutuhkan adalah 55,17
peneliti.
2. Santri yang tidak bersedia, berhalangan hadir atau mengundurkan diri saat
2 Infestasi pedikulosis kapitis Ditemukannya ektoparasit Melihat telur, nimfa Mikroskop Ditemukan adanya telur, nimfa atau Nominal
obligat (tungau/lice) atau kutu dewasa Preparat kutu dewasa
Pediculus Humanus Var dengan sampel 0 : Negatif
Capitis pada kulit kepala menggunakan sisir 1 : Positif
(Devore & Schutze, 2015). serit
3 Tingkat konsentrasi Adalah salah satu faktor Mengisi Kuesioner Kuesioner Tes ≥100: Kuat Ordinal
internal yang IST Memmory <100: lemah
mempengaruhi prestasi
belajar (Hidayat, 2014).
34
Seminar Proposal
Kesimpulan
35
berikut :
1. Basahi rambut
dibawah kepala .
kuesioner IST Me. Untuk mengetahui prestasi belajar peneliti melihat hasil
prestasi belajar siswa dari hasil UTS (Ujian Tengah Semester) tahun 2016.
Data dalam penelitian ini terdiri dari dua macam, yaitu data primer dan
data sekunder. Data yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah data
pengisian kuesioner tes tingkat konsentrasi santri serta data sekunder berupa
salinan nilai mid semester santri kelas VII sampai dengan kelas IX Madrasah
menggunakan komputer.
prestasi belajar pada santri Pondok Pesantren X, Teluk Betung Utara, Bandar
1. Analisis Deskriptif
2. Analisis Analitik
2. Sel yang mempunyai nilai expected kurang dari 5, maksimal 20% dari
jumlah sel. Jika data yang diperoleh tidak memenuhi syarat untuk uji
Chi square maka digunakan uji alternatifnya yaitu uji Fisher (untuk
Penelitian ini telah lulus kaji etik nomor 434/UN268/01/2017. Penelitian ini
dilakukan oleh tenaga ahli dan tidak melakukan kegiatan invasif sehingga
responden. Penelitian ini didampingi oleh dokter umum dan psikolog yang
Pada penelitian ini tidak terdapat unsur paksaaan sehingga responden dapat
5.1 Kesimpulan
sebagai berikut ,
Teluk Betung Utara, Bandar Lampung adalah sebanyak 58,6% baik yang
kulit lainnya.
yang memiliki hasil yang baik, yaitu sebanyak 65,9% memiliki prestasi
yang baik dan 34,1% orang lagi memiliki prestasi yang kurang baik.
Lampung (p=1,001)
5.2 Saran
Carson J. 1993. Army Alpha, Army Brass and the Search For Army Intelligency.
STOR. 84(2):278 – 309.
Cohen BA. 2013. Meeting the Clinical and Psychosocial Challenges of Head Lice.
Dermatology and Pediatrics Johns Hopkins University. USA. MPR. 12(7): 1
- 15.
Duncan RA, Waterson S, Beattie TF, Stewart K. 2006. Contact burns from hair
straighteners : a new hazard in the home. EMJ. 23(3):21
Mangestuti R, Azis R. 2007. Validasi Tes Inteligensi Spm Dan Ist Pada
Mahasiswa. Fakultas Psikologi. Universitas Islam Negeri Malang
Speare, Canyon DV, Melrose W. 2006. Quantification of blood intake of the head
louse: Pediculus humanus capitis. BMC Dermatology. 80(6).6-15.
Stone SP. Jonathan N, Goldfarb, Rocky E. 2012. Bacelieri Scabies Other Mites an
Pediculosis. In : Freedberg IM. Dermatology in General Medicine. USA:
The Mcgraw-Hill.8(2):2573 – 8.
Weems HV, Fasullo TR. 2007. Human Lice : Body Louse, Pediculus humanus
humanus Linnaeus and Head Louse. IFAS Extension.10(4):1–5.