Proceeding 9 TH Indonesian Geotechnical Conference
Proceeding 9 TH Indonesian Geotechnical Conference
Proceeding 9 TH Indonesian Geotechnical Conference
CHAIRMANADDRESS
Dear
Minister of Public Work, Republic of Indonesia,
Chairman of National Construction Services Development Board,
Members of Indonesian Society for Geotechnical Engineering,
Invited Guest,
Sponsors,
Participants, and
Ladies and Gentlemen
It is agreat pleasure for me, on behalf of all the organizing committee members, to
welcome you this morning to this import ant event for our society. Special greetings to
Minister of Public Work: thank you for your coming. Also special greetings to all our
guest who come from abroad: welcome to our beloved country Indonesia. In this
opportunity, we wish to express ours in care thanks to the keynote speakers and invited
speakers for their coming to this annual conference for giving lecture and share their
valuable expertise and experience in the field of geotechnical engineering.
This year, annual conference of our society coincides with four years meeting which is
intended to select new president of our society. Therefore, in this first day the
conference schedule includes meeting of member societies to discuss our past, present
and future programs of society and last to take the vote for election of new president.
Through this conference, it is hope that the participants can extract in valuable lessons
from the lectures and fruitful interaction bet ween them. Before ending allow me, on
behalf of all the conference committee members, to wish the participants and sponsors
our gratefully knowledge. Atlast, we apologize if there is any mistake in our part.
i
9th Indonesian Geotechnical Conference and 15th Annual Scientific Meeting
Jakarta, 7 - 8 December 2011
Pertama-tama kami mengucapkan selamat datang di ibukota negara Republik Indonesia yang
kita cintai ini.
Tidak terasa empat tahun sudah berlalu sejak kita menyelenggarakan Konferensi Geoteknik
yang ke VIII di Jakarta. Memang salah satu tugas dari Pengurus Pusat HATTI adalah
menyelenggarakan Konferensi Geoteknik setiap empat tahun, dimana salah satu acara
pokoknya adalah menyelenggarakan kongres dengan tujuan antara lain melakukan pemilihan
pengurus HATTI pusat untuk perioda empat tahun berikutnya.
Pada Konferensi Geoteknik kali ini, diselenggarakan juga Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT)
yang ke XV, yaitu suatu kegiatan dimana kita saling dapat menukar informasi mengenai
kegiatan-kegiatan dalam bidang geoteknik yang kita hadapi pada tahun-tahun yang lalu.
Untuk itu panitia telah berhasil menghadirkan pembicara-pembicara, baik dari dalam maupun
dari luar negeri, yang kompeten dalam bidangnya. Mari kita gunakan kesempatan ini untuk
memperdalam pengetahuan geoteknik kita disamping juga untuk mempererat persaudaraan
diantara sesama anggota HATTI.
HATTI sudah berdiri sejak tahun 1978. Sudah banyak getaran-getaran yang dialami HATTI
sejak didirikan sampai dengan saat ini. HATTI bisa bertahan melalui gelombang-gelombang
cobaan tidak hanya dikarenakan anggotanya yang militan dan solid, seperti batu karang
ditengah laut, tetapi juga dikarenakan memiliki para “sesepuh” yang selalu siap membantu
disaat dibutuhkan. Untuk menghormati para “sesepuh” yang sudah banyak berjasa kepada
HATTI, maka sangatlah tepat bila kita menggunakan kesempatan ini untuk memberikan
penghargaan kepada mereka. Semoga teladan yang telah mereka contohkan dapat diikuti oleh
para anggota yang jauh lebih muda.
Acara hari ini yang mengambil tema “Geotechnical Engineering and Its Advance
Developments from Theories to Practices” kiranya akan sulit terlaksana tanpa kerjasama dan
bantuan berbagai pihak. Untuk itu ijinkanlah saya menggunakan kesempatan ini untuk
mengucapkan terimakasih kepada para pemakalah, para sponsor dan pihak-pihak lainnya yang
telah membantu terselenggaranya acara kita hari ini. Ucapan terimakasih dan penghargaan
setingi-tingginya kami tujukan juga bagi panitia yang telah rela meluangkan waktu-waktu
sibuknya demi kesuksesan kegiatan ini.
Akhir kata, kami ucapkan selamat mengikuti Konferensi Geoteknik - IX dan Pertemuan
Ilmiah Tahunan HATTI - XV dari Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia.
ii
9th Indonesian Geotechnical Conference and 15th Annual Scientific Meeting
Jakarta, 7 - 8 December 2011
ORGANIZING COMMITTEE
iii
9th Indonesian Geotechnical Conference and 15th Annual Scientific Meeting
Jakarta, 7 - 8 December 2011
TABLE OF CONTENTS
Invite Lectures :
iv
9th Indonesian Geotechnical Conference and 15th Annual Scientific Meeting
Jakarta, 7 - 8 December 2011
Technical Session :
Controlled Modulus Columns (CMC): A New Trend in Ground Improvement and Potential
Applications to Indonesian Soils
Kenny Yee, Ryan Ade Setiawan, Olivier Bechet, BUT Menard Geosystems Jakarta ..... 111-118
The Speakers :
Classification 1
5. Behaviors of Load Settlement of Bored Pile Embedded in Soft Clay Overlying Dense
Sand: Field Measurement vs. Finite Element Simulation
Dayu Apoji, Endra Susila ...................................................................................... 143-150
7. Studi Pengaruh Variasi Panjang Tiang Terhadap Daya Dukung Kelompok Tiang
(Model Tes Skala Lab)
Soewignjo Agus Nugroho, Agus Ika Putra, Rina Febrianti ................................... 159-164
10. The Implementation of The Undrained Soft Clay Model in PLAXIS Software using The
User Defined Model Feature
Aswin Lim, Chang-Yu Ou, Pai-Go Hsieh .............................................................. 177-184
v
9th Indonesian Geotechnical Conference and 15th Annual Scientific Meeting
Jakarta, 7 - 8 December 2011
12. Indonesian Practical Experiences Investigating The Pile Design by Using High Capacity
Push-in Jacks
Hadi Rusjanto Tanuwidjaja, Grace Kurniawati Santoso ...................................... 191-194
13. Studi Parameter Perencanaan Terowongan Kembar (Twin Tunnel) dengan Pemodelan
Numerik Multilaminate
Wilham G. Louhenapessy, Rivai Sargawi ............................................................ 195-200
Classification 2
1. Pengaruh Fine Aggregate Angularity dan Persentase Pasir terhadap Kekuatan Geser
Tanah Residual Tropis
Erza Rismantojo, Reza Ismaniar……………………………………………………... 201-206
5. Retensi Air dan Keberlakuan Konsep Tegangan Effektif pada Tanah Kelempungan
yang Mengalami Tegangan Air Pori Negatif
Indarto ..................................................................................................... 227-234
6. Analisis Indeks Properties dan Mekanikal Sedimen Pengerukan Dam Bili-Bili dengan
Stabilisasi Semen dan Kapur
Hamzah Yusuf, Lawalenna Samang.......................................................... 235-240
vi
9th Indonesian Geotechnical Conference and 15th Annual Scientific Meeting
Jakarta, 7 - 8 December 2011
10. The Influence of Cations Exchanges To Atterberg Limit On Soft Clay Soil
Nahesson Hotmarama Panjaitan, Ahmad Rifa’i, Agus Darmawan Adi, P. Sumardi
Agus Darmawan Adi, P. Sumardi............................................................... 259-262
11. Korelasi Berat Volume Tanah Kondisi Saturated, Batas Cair dan Kadar Air Terhadap
Kuat Geser Undrained Tanah Lempung
Arief Alihudien .......................................................................................... 263-268
12. Memprediksi Perilaku Kekuatan Geser dan Perubahan Volume Tanah Sisa yang
Diperkuat (Reinforced Residual Soil) pada Berbagai Uji Triaksial
Moh. Sofian Asmirza S. ............................................................................ 269-274
13. Penentuan Parameter Geoteknik Tanah Residual Tropis Melalui Pengujian Dilatometer
Hadi U. Moeno.......................................................................................... 275-288
14. Resapan dan Kuat Tekan Tanah pada Lapisan Clay Liner yang Distabilisasi dengan
Semen
Sitti Hijriani Nur, Tri Harianto ................................................................. 289-298
Classification 3
1. Konstribusi Koperan dalam Mereduksi Lendutan Sistem Pelat Terpaku pada Lempung
Lunak
Anas Puri, Hary Christiady Hardiyatmo, Bambang Suhendro, Ahmad Rifa'i
Ahmad Rifa’i ............................................................................................ 299-306
2. Investigasi Dan Analisa kestabilan Retakan Jalan Raya Pangkal Jaya Akses Menuju
Area Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor
Sriwidada, Muhammad Hatta, ST ........................................................... 307-318
vii
9th Indonesian Geotechnical Conference and 15th Annual Scientific Meeting
Jakarta, 7 - 8 December 2011
6. Theory and Application of Flow Box Test Result to Explain Initiation of Mudflow
Shannon Hsien Heng Lee, Budijanto Widjaja............................................ 339-344
9. Pengaruh Konfigurasi Inti Kedap Air Bendungan Urugan Batu Terhadap Retak Hidrolis
D.Djarwadi., K.B. Suryolelono., B. Suhendro., H.C. Hardiyatmo............. 361-366
10. Permasalahan Stabilitas Timbunan Tinggi pada Interface Daerah Non-CAT (Cekungan
Air Tanah) dengan Daerah CAT
Muhrozi, Florysco P. Siahaan ................................................................. 367-376
12. Pengaruh Panjang Cerucuk Terhadap Kekuatan Geser Tanah Komposit Dengan Uji
Triaxial Terkonsolidasi Takterdrainasi
Damrizal Damoerin , Wiwik Rahayu, Ucik Nurhayati (makalah No. 42)... 383-388
13. Slope Failure Due To Void Creation In Highly Expansive Alluvial Soil : A 2-D/3-D
Case Model
Chaidir Anwar Makarim, Dicky Junaidi, Gopta Pratama .................................. 389-394
No Classification
2. Variasi Beban dan Percepatan Getar pada Tanah Pasir Berpotensi Liquifaksi dengan
Pemodelan Laboratorium
Andy Hendri, Soewignjo Agus Nugroho, Muri Aldi .................................. 409-414
3. Analisis Penyebab Kerusakan Tanah Dasar di Proyek Puruk Cahu - Muara Teweh
Kalimantan Tengah
Desiana Vidayanti .................................................................................... 415-422
viii
9th Indonesian Geotechnical Conference and 15th Annual Scientific Meeting
Jakarta, 7 - 8 December 2011
ix
9th Indonesian Geotechnical Conference and 15th Annual Scientific Meeting
Jakarta, 7 - 8 December 2011
ABSTRAK: Pengaruh arah pembebanan seismik pada stabilitas lereng dianalisis dengan menggunakan
prosedur numerik berdasarkan analisis shakedown dalam teori plastisitas. Konsep stabilitas lereng yang
digunakan mengacu pada konsep pseudo-statik. Konsep pseudo-statik secara tradisional umumnya membuat
beban seismik hanya dalam satu arah tertentu saja. Dalam studi ini, dengan mengacu pada teori shakedown,
arah beban seismik dapat dibuat dalam berbagai arah. Dengan memberikan arah beban seismik yang
bervariasi, maka dihitung stabilitas lereng untuk tanah-tanah kohesif dan granular. Dalam studi ini diperoleh
kenyataan bahwa perlakuan beban seismik secara berulang-ulang mempengaruh secara signifikan stabilitas
lereng, terutamanya untuk tanah-tanah friksi.
Kata Kunci: stabilitas seismik, beban berulang, metode pseudo-statik, jenis tanah
423
9th Indonesian Geotechnical Conference and 15th Annual Scientific Meeting
Jakarta, 7 - 8 December 2011
424
9th Indonesian Geotechnical Conference and 15th Annual Scientific Meeting
Jakarta, 7 - 8 December 2011
keselamatan. Maier (1969) menggunakan kuat geser dan menjadi fungsi faktor
teknik pemograman linear (linear keselamatan dan cara iterasi untuk
programming) untuk menyelesaikan problem memperolehnya merupakan praktek yang
maksimisasi teorema batas bawah. Dengan sudah umum dalam dalam menentukan faktor
mengombinasikan teknik pemograman linier keselamatan dalam metode kesetimbangan
dengan diskritisasi elemen hingga (finite batas (limit equilibrium methods).
element discretization), maka fungsi leleh
dapat dimodel menjadi fungsi piecewise linear
berikut,
……..……… (2)
…………... (4)
425
9th Indonesian Geotechnical Conference and 15th Annual Scientific Meeting
Jakarta, 7 - 8 December 2011
3. STABILITAS SEISMIK
………..……… (6) KONVENSIONAL
dimana dan adalah matriks rakitan
Berdasar pada konsep pseudostatik, gaya
dari dan . Analisis stabilitas
inersia digunakan untuk menggantikan beban
kemudian dilakukan dengan menggunakan gempa. Besarnya gaya inersia dinyatakan da-
metode pemograman linier dalam rangka lam bentuk koefisien seismik yang merupakan
menyelesaikan problem maksimisasi. fungsi dari gaya gravitasi. Pengaruh beban
Koefisien reduksi merupakan subjek gempa dalam analisis stabilitas dilakukan de-
maksimisasi. Dalam proses maksimisasi , ngan menggantikan vektor tegangan awal
pertama ditentukan terlebih dahulu nilai awal dalam Pers. (7) dan (8) dengan ,
sebagai secara sembarang. Analisis dimana didefinisikan sebagai vektor
stabilitas untuk iterasi pertama dapat tegangan diskritisasi melawan gaya inersia.
dinyatakan sebagai berikut, Jika pengaruh beban gempa dapat dinya-
takan oleh sebuah vektor gaya ekivalen
berkenaan dengan beban F, maka
………(7)
(9)
Pada Pers. (7), dan menyatakan vektor
tegangan terdiskritisasi awal dan vektor Vektor F menunjukkan gaya inersia yang
tegangan terdiskritisasi residual yang konstan dihasilkan beban gempa yang bekerja
untuk keseluruhan struktur. Persamaan dalam arah sudut , yaitu sudut antara arah
pertama menyatakan fungsi leleh untuk faktor beban inersia dan gravitasi sesuai dengan arah
beban s melawan tegangan awal dari gaya putaran jarum jam. Pada prosedur iterasi
gravitasi dan persamaan yang kedua untuk menentukan faktor keselamatan, Pers.(8)
merupakan vektor tegangan terdiskritisasi digantikan oleh persamaan berikut,
residual dalam kondisi seimbang dengan
sendirinya (self-equilibrium). Nilai
menunjukkan posisi batas sebelum keruntuhan
untuk parameter kuat geser dan ………(10)
yang diasumsikan. Iterasi kedua akan terjadi
Dalam makalah ini, analisis stabilitas
dengan menggantikan dengan
dilakukan terhadap suatu lereng sederhana
pada Pers. (7), dengan cara yang sama iterasi
dengan sudut lereng bervariasi dan parameter
berikutnya dilakukan untuk . Sedemikian
tanah yang digunakan adalah sebagaimana
hingga untuk iterasi ke-n diperoleh
diringkaskan dalam Tabel 1.
dan analisis
stabilitas menjadi dalam bentuk berikut, Tabel 1 Parameter tanah
40
15.7
(8)
0.333
Apabila nilai konvergen menjadi 1.0, maka
ini berarti bahwa koefisien reduksi akan 9.8
berimpit dengan . Dalam kondisi ini struktur
20
mencapai keadaan batas (limit state) untuk
parameter kuat geser dan yang
digunakan (Simatupang dan Ohtsuka, 2000). Pada analisis stabilitas seismik dengan
Dari definisi stabilitas lereng, faktor keamanan metode pseudo-statik konvensional, vektor
akhirnya dapat diperoleh dari koefisien reduksi tegangan diperoleh sebagai respon terhadap
sebagai . gaya inersia yang bekerja satu arah saja.
426
9th Indonesian Geotechnical Conference and 15th Annual Scientific Meeting
Jakarta, 7 - 8 December 2011
Pengaruh gaya inersia pada stabilitas lereng statis lereng yang curam lebih kecil dari pada
dengan asumsi pembebanan gempa secara lereng yang landai, sehingga kelihatan bahwa
konvensional ini diperlihatkan pada Gb. 3. faktor keselamatan normalisasi untuk lereng
cukup makin landai. Juga Gb. 4 menunjukkan
kecenderungan yang sama untuk tanah .
Kecenderungan seperti ini juga ditunjukkan
oleh hasil penelitian Koppula (1984) untuk
tanah-tanah kohesif.
427
9th Indonesian Geotechnical Conference and 15th Annual Scientific Meeting
Jakarta, 7 - 8 December 2011
428
9th Indonesian Geotechnical Conference and 15th Annual Scientific Meeting
Jakarta, 7 - 8 December 2011
yang diperoleh dari analisis pseudo-statik tanah yang memiliki dua sisi permukaan
konvensional. Jika nisbah antara dan lereng. Sehingga dalam kasus lereng yang
dinyatakan dengan R, yang dibahas hanya memperbolehkan keruntuhan
menunjukkan pengaruh beban alternating pada hanya pada satu sisi saja, sedangkan kasus
stabilitas seismik. Hubungan antara R dengan timbunan memperbolehkan mode keruntuhan
koefisien seismik ditunjukkan pada Gb. 7 untuk kedua sisi. Namun untuk kasus-kasus
untuk empat kasus dengan sudut lereng yang tanah pasiran, menurunnya stabilitas akibat
berbeda untuk tanah-tanah dengan dan alternating beban seismik terlihat sangat
. Dalam kasus , R = 1 berarti signifikan. Hal ini dapat dijelaskan bahwa kuat
bahwa berimpit dengan , geser tanah pasiran tergantung pada tegangan
stabilitas lereng sama sekali tidak dipengaruhi normal. Alternating beban dapat menyebabkan
oleh alternating beban seismik. Namun untuk perubahan tegangan normal, yang pada
kasus , R berkurang secara signifikan akhirnya mempengaruhi kuat gesernya. Dan
ini sangat berbeda dengan tanah kelempungan
dengan meningkatnya beban seismik, yang
dimana kohesi tidak dipengaruhi oleh
berarti bahwa sudut tahanan geser
tegangan normal dari gaya-gaya luar.
mengendalikan pengaruh alternating beban
seismik terhadap stabilitas lereng, disamping
tentunya sudut lereng , dimana sudut yang 1.6 Alternating Akselerasi Gempa dalam
landai memberi R yang lebih kecil dibanding Berbagai Arah
dengan sudut lereng yang curam. Gb. 8 memperlihatkan alternating beban
gempa dalam berbagai arah pada badan lereng.
Domain beban yang ditetapkan, di dalam
Pers. (11) didefinisikan sebagai ,
dimana bervariasi dari 0 hingga 360 derajat.
Beban seismik diambil sebesar 0.2. Dalam
kasus ini domain beban yang ditetapkan
meliputi semua arah dan besar koefisien
seismik yang mungkin. Perlu dicatat bahwa
beban bukanlah beban monoton tetapi beban
alternating yang bekerja dalam berbagai arah
secara berulang-ulang, sehingga faktor
keselamatan yang diperoleh adalah nilai
tunggal.
429
9th Indonesian Geotechnical Conference and 15th Annual Scientific Meeting
Jakarta, 7 - 8 December 2011
untuk
untuk
untuk
430
9th Indonesian Geotechnical Conference and 15th Annual Scientific Meeting
Jakarta, 7 - 8 December 2011
tanah-tanah kohesif alternating beban gempa Koppula, S.D., (1984) : Pseudo-static analysis of clay
slopes subjected to earthquakes,
hampir tidak berpengaruh sama sekali dan
Geotechnique, Vol.34, No.1, pp.71-79.
sebaliknya untuk tanah-tanah friksi. Terkait
Leshchinsky, D. and San, K.C., (1994): Pseudostatic
dengan sudut lereng, terlihat bahwa lereng- seismic stability of slopes: Design charts,
lereng landai lebih rentan terhadap alternating Journal of Geotechnical Engineering Division,
beban gempa dibanding dengan lereng-lereng ASCE, Vol.120, No.GT9, pp.1514-1532.
yang lebih terjal. Maier, G., (1969) : Shakedown theory in perfect elasto-
plasticity with associate and non-associate
flow laws: A finite elements linear
5. KESIMPULAN programming app-roach, Meccanica, Vol.4,
pp.250-260.
Studi terhadap stabilitas seismik lereng Ohtsuka, S., Yamada, E. and Matsuo, M., (1998) :
Stability analysis of earth structures resisting
dengan menggunakan teorema shakedown earthquake, Soils and Foundations, JGS,
dalam kerangka konsep pseudo-statik Vol.38, No.1, pp.195-205.
memberikan sejumlah pelajaran berkenaan Prater, E.G., (1979) : Yield acceleration for seismic
dengan alternating beban gempa, seperti stability of slopes, Journal of the Geotechnical
diuraikan berikut: Engineering Division, ASCE, Vol.105,
No.GT5, pp.682-687.
Analisis shakedown cukup bermanfaat
Sarma, S.K., (1979) : Stability analysis of embankments
untuk digunakan dalam mempelajari pengaruh and slopes, Journal of the Geotechnical
arah beban gempa pada jenis tanah kohesif dan Engineering Division, ASCE, Vol.105,
friksi. No.GT12, pp.1511-1524.
Penggunaan metode pseudo-statik Simatupang, P.T. and Ohtsuka, S., (2000) : Static and
konvensional perlu kehati-hatian terutama seis-mic slope stability analyses based on
strength re-duction method, Journal of Applied
untuk tanah-tanah friksi. Untuk tanah kohesif Mechanics, JSCE, Vol.3, pp.235-246.
studi ini menunjukkan bahwa pengaruh arah
Simatupang, P.T. and Ohtsuka, S., (2001) :
beban gempa pada lereng tidak cukup Investigation on seismic slope stability based
signifikan. on pseudo-static ana-lysis, Journal of the Japan
Landslide Society, Vol.38, No.1, pp.53-60.
Spencer, E., (1978) : Earth slopes subjected to lateral
DAFTAR PUSTAKA acce-leration, Journal of the Geotechnical
Engineering Division, ASCE, Vol.104,
Chen, W.F., (1975) : Limit Analysis and Soil Plasticity, No.GT12, pp.1489-1500.
Elsevier, Amsterdam. Yu, H.S., (2006) : Plasticity and Geotechnics, Springer
Koiter, W.T., (1960) : General theorems for elastic- Science+Business Media, LLC.
plastic solids, Progress in Solid Mechanics,
North-Holland Publisher, Amsterdam, Vol.1,
pp.165-221.
431