Coump & Disp (B - Latifah)
Coump & Disp (B - Latifah)
Coump & Disp (B - Latifah)
LATIFAH RAHMAN
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2011
Compounding means :
Preparation
Mixing
Assembling
Packaging
Labelling
DASAR PERTIMBANGAN
PENULISAN RESEP
• Berdasarkan umur
• Berdasarkan bobot badan
• Berdasarkan luas permukaan tubuh
• Dengan pemakaian berdasarkan jam
PERHITUNGAN DOSIS
BERDASARKAN UMUR
• Rumus Young (untuk anak < 8 th)
– Dosis = n(tahun)/n(tahun) +12 X dosis dewasa
• Rumus Fried
– Dosis = n(bulan)/150 X dosis dewasa
• Rumus Dilling
– Dosis = n(tahun)/20 X dosis dewasa
• Rumus Cowling
– Dosis = n(tahun)/24 X dosis dewasa
– n = umur dalam satuan tahun yang digenapkan keatas.
Misal pasien 1 tahun 1 bulan dihitung 2 tahun.
PERHITUNGAN DOSIS
BERDASARKAN UMUR (2)
• Rumus Gaubius (pecahan X dosis dw
– 0-1th = 1/12 X dosis dws
– 1-2th = 1/8 X dosis dws
– 2-3th = 1/6 dosis dws
– 3-4th = 1/4 X dosis dws
– 4-7th = 1/3 X dosis dws
– 7-14th = 1/2 X dosis dws
– 14-20 = 2/3 X dosis dws
– 21-60th = dosis dws
• Rumus Bastedo
– Dosis = n(tahun)/30 X dosis dws
PERHITUNGAN DOSIS
BERDASARKAN BOBOT BADAN
• Rumus Clark (Amerika)
– Dosis = bobot badan (pon)/150 X dosis dws
• Farmakologi
– Dosis = luas permukaan tubuh anak/1,75 X dosis
dewasa
• Rumus Catzel
– Dosis = luas permukaan tubuh anak/luas
permukaan tubuh dewasa X 100 X dosis dewasa
PERHITUNGAN DOSIS DENGAN
PEMAKAIAN BERDASARKAN JAM
• FI : Satu hari dihitung 24 jam sehingga untuk
pemakaian sehari dihitung :
– Dosis = 24/n X
– n = selang waktu pemberian
– Tiap 3 jam = 24/3 X = 8 X sehari semalam
contoh :
Ekstrak belladon dan sulfas atropin
• R/ = recipe = ambillah
• S 3 dd cth II = signa ter de die cochlear thea duo =
tandailah 3 kali sehari 2 sendok teh
Kelengkapan resep :
1. Angka 3 seharusnya dituliskan dengan t singkatan dari
ter
2. Pada resep tsb. belum jelas bentuk sediaan yang akan
dibuat , seharusnya dituliskan tanda
m.f. pot = misce fac potio = campur dan buatlah obat
minum
PERHITUNGAN DOSIS
• DM Luminal 300/600 mg
- Dosis untuk Karina (2 th)
= n / n+12 x 300/600 mg
= 2 / 14 x 300/600 mg
= 42,85 / 85,71 mg
- Takaran pemakaian
p.k. = 10/102,7 x 0,1 = 9,73 mg < 42,85 mg
p.e. = 3 x 9,73 mg = 29,19 mg < 85,71 mg
• DM Codein 300/600 mg
- Dosis untuk Karina (2 th)
= n / n+12 x 300/600 mg
= 2 / 14 x 300/600 mg
= 42,85 / 85,71 mg
- Takaran pemakaian
p.k. = 10/102,7 x 0,1 = 9,73 mg < 42,85 mg
p.e. = 3 x 9,73 mg = 29,19 mg < 85,71 mg
PENIMBANGAN dan CARA KERJA
1. PENIMBANGAN
– Potio Alba = 100 g
– Tripyron = 2,5 g = 5 tablet @ 500 mg
– Luminal = 100 mg = 3⅓ tablet @ 30 mg
– Codein = 100 mg = 5 tablet @ 20 mg
– PGS = 2/100 X 102,7 = 2.054 g
2. CARA KERJA
a. Masukkan Luminal tab. ke dalam lumpang + Codein tab. + tripyron
tab. gerus ad homogen
b. Suspensikan dengan PGS, tambahkan aqua dest. ± 10 ml
c. Gerus sampai terbentuk massa suspensi yang homogen
d. Tambahkan Potio Alba , gerus ad homogen
e. Masukkan ke dalam botol, beri etiket
PERACIKAN SEDIAAN OBAT YANG BAIK
ASPEK FISIKO-KIMIA
– Derajat halus
• Obat yang sangat halus (1-5 mikron ) ⇨ kadar obat dlm darah 2-3 x lebih
tinggi dari serbuk biasa sehingga dosis pemberian dapat diturunkan
menjadi 2-3 kali, contoh : griseofulvin, digoxin
– Bentuk kristal zat aktif
• Amorf: kloramfenikol palm. lebih baik diabsorpsi pd GIT daripada kristal
• Penisilin G kristal lebih stabil daripada amorf ⇨ respon terapi yang baik
– Keadaan kimia obat
• Hidrat lebih lambat diabsorpsi dari pada zat anhidrat mis : Ampisilin
anhidrat lebih cepat dari Ampisilin trihidrat
• Dibuat kompleks dengan EDTA, (untuk mempercepat absorpsi Mannitol
dan Heparin),
• Hormon bentuk ester tidak dirusak asam lambung
• Tolbutamid Na. kecepatan dissolusi 10.000 X tolbutamid
• Kulit, diambil bentuk esternya (betametazon 17-valerat)
• Zat tambahan (Prednison dgn pengisi Ca sulfat tdk berefek, dg laktosa
berefek)
– Alat dan keadaan fisis, dapat berpengaruh kecepatan terlarut zat aktif
- Makin keras tekanan tablet yg dibuat makin sukar terlarutnya zat aktif
TUGAS
Informasi obat:
Apoteker memberi informasi yang benar, jelas, mudah
dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana, dan terkini.
Informasi meliputi: pemakaian obat, cara penyimpanan,
jangka waktu pengobatan, aktivitas serta makanan
minuman yang harus dihindari selama terapi.
Konseling:
tentang sediaan farmasi, pengobatan dan perbekalan
kesehatan sehingga memperbaiki kualitas hidup pasien.
Monitoring penggunaan obat:
terutama pasien DM, kardiovaskuler, TBC, asma, penyakit
kronis lainnya.
PEMBERIAN OBAT YANG TIDAK BENAR
1. Walaupun dalam persiapan dispensing sudah
benar tetapi masih kemungkinan terjadi kesalahan
pada penggunaan obat.
INTERAKSI OBAT :
Suatu peristiwa dimana efek suatu obat/ bahan kimia
dipengaruhi oleh obat/bahan kimia lain
⇨ obat + obat
⇨ obat + makanan/minuman
⇨ obat + bahan fisiologik tubuh/hormon
⇨ obat + herbal
Lanjutan ……….
TERJADINYA KASUS INTERAKSI OBAT
1. Potensi obat (Drug Potency)
contoh:
Seorang pasien minum lebih dari satu macam obat yang
poten
Dua/lebih lenis obat jika diminum bersama-sama akan
mempengaruhi beberapa sistem yang sama
Pengobatan kombinasi dari :
• Antipsikotik (klorpromazin)
• Antidepresan risiklis (amitryptilin) efek primer
• Antiparkinson (artane)
Ketiganya mempunyai efek :
• Antikholinergik kecil efek sekunder
• Aditif
Lanjutan ……
2. Visit lebih dari seorang dokter
Seorang pasien mengunjungi lebih seorang dokter
dalam waktu yang bersamaan
⇨ dokter mata :
tetes mata Pilocarpine (efek kholinergik)
⇨ internist :
tablet probantine (efek antikholinergik)
Lanjutan …….
3. Pemakaian obat dengan atau tanpa resep dokter
bersama-sama
Hasil penelitian :
Pasien perokok/konsumsi marihuana, jika
meminum obat jenis teofilin, maka efek
obatnya akan cepat hilang dalam darah,
karena keduanya akan mempercepat proses
metabolisme teofilin dalam tubuh.
MEKANISME INTERAKSI OBAT
1. Peracikan
Inkompatibilitas akibat peristiwa fisiko-kimia
2. Farmakologik
Farmakokinetik : ADME, biotransformasi (Interaksi
metabolisme obat)
• Induksi enzim
• Inhibisi enzim
• Perubahan aliran darah yang melewati hati
Farmakodinamik : interaksi dengan makromolekul
reseptor tubuh
I. PERACIKAN
• Asam + karbonat/bikarbonat
H2O
H+ + CO3 = → CO2 ↗
• Bahan yang bereaksi alkalis + ester
MgO + Belladon extract → lembab (dlm pulv)
• Bahan yang bereaksi alkalis + garam amonium
Codein + NH4Cl → NH4 ↗
• Bahan-bahan oksidator + bahan yang dapat dioksidasi
KMnO4 / KClO4 + Gula / S → ledakan
• Garam-garam alkaloid + alkalis (karbonat, boraks, SASA) → ↓
+ zat samak → ↓
+ asam pikrat → ↓
+ sublimat → ↓
• Calomel + antipyrin → senyawa yg sangat beracun
• Norit + senyawa BM tinggi → adsorbsi sehingga tdk berefek
II. Farmakologik
1. Interaksi Farmakokinetik
A. Perubahan absorpsi saluran pencernaan
o Perubahan pH lambung
– Antasida + Aspirin Antasida → pH lambung ↗ obat yang
– Antasida + Pentobarbital bersifat asam lemah absorpsi
– Antasida + Pseudoefedrin akan dihambat dalam lambung
o Pembentukan kompleks
a. Tetrasiklin + logam (Ca, Mg, Al, Fe) → kompleks yang sukar diabsorpsi oleh
saluran pencernaan
b. Doksisiklin + susu → aktivitas antibiotiknya menurun
o Perubahan motilitas/kecepatan pengosongan lambung
a. Cathartic : menaikkan motilitas saluran cerna, menurunkan absorpsi obat
b. Antikholinergik : menurunkan motilitas saluran cerna dan absorpsi obat.
Mengurangi peristaltik usus → disolusi obat dihambat
Contoh :
Asetaminofen (analgetik) + Propantelin (antikholinergik) :
→ Propantelin menghambat pengosongan lambung, absorpsi asetaminofen
bergantung dari kcepatan pengosongan lambung sehingga absorpsi
asetaminofen akan terhambat
Griseofulvin + Phenobarbital :
→ Phenobarbital menurunkan efek dan mengurangi absorpsi Griseofulvin
II. Farmakologik (lanjutan….)
B. Perubahan Distribusi
contoh :
Warfarin + Phenylbutazone, keduanya terikat
dengan protein plasma (albumin).
Afinitas Phenylbutazone terhadap protein
lebih besar dari Warfarin → kadar warfarin
dalam darah naik & efek antikoagulannya
naik, sehingga resiko hemorhagi dapat terjadi
II. Farmakologik (lanjutan….)
C. Stimulasi terhadap metabolisme
Terjadi dengan adanya induksi enzim terhadap
metabolisme obat, proses metabolismenya
dipercepat sehingga efeknya menurun
contoh :
Phenobarbital mempercepat proses
metabolisme Digoxin
II. Farmakologik (lanjutan….)
D. Hambatan terhadap metabolisme
contoh :
Chloaramphenicol dapat menghambat
metabolisme Tolbutamide (Diabenese),
Luminal dan Dikumarol.
II. Farmakologik (lanjutan….)
E. Perubahan proses ekskresi
o Perubahan pH urine
Methenamine dalam suasana asam, efek
antibakterinya meningkat dan berubah menjadi
Formaldehid (antibakteri)
B. Efek sinergisme
- Luminal (sedatif) + Alkohol
F. Kombinasi antibiotika
→ meningkatkan efek antibakteri
→ mengobati infeksi campuran
→ mengobati infeksi yang belum jelas penyebabnya
→ mencegah timbulnya resistensi mikroorganisme
INTERAKSI FARMAKODINAMIK
EFEK KOMBINASI ANTIBIOTIKA
1. Efek antagonistik
→ (bakteriostatik + bakterisida)
- Kloramfenicol + Penisilin
- Tetrasiklin + Penisilin
2. Efek sinergisme
- Streptomisin + Penisilin
3. Efek aditif
- Kloramfenicol + Tetrasiklin
Lain-lain
1. Untuk makanan, kosmetika dan obat:
kortikosteroid → bintik- bintik merah
• Indigo karmyn
• Merah kongo
• Metilen biru
• Gentian violet
• Brilian hijau
• Flourescein
FLAVOUR
Minyak kayu manis dan sinamil aldehid →
menyebabkan alergi
• Dalam pasta gigi menyebabkan cholitis,
stomatitis, belahan pada bibir
• Pada salep (ol cinnamomi) ---→ dihilangkan
2. SUKROSA DAN GLUKOSA
1. Laktosa
2. Sukrosa dan glukosa
3. Pemanis buatan: Siklamat, sakarin, sorbitol,
aspartam
Laktosa
• Laktosa sebagai pengisi/ pengencer (tablet, kapsul,
poeder) yang merupakan bagian terbesar
• Kalau absorpsi kurang bagus dapat menyebabkan :
kram perut, diare, flatulen, kembung, vomit
• Disebabkan efek osmotik dan fermentasi laktosa -- -→
terbentuk asam laktat + CO2
• Solusi : sediaan bebas laktosa: susu LLM (Low Lactose
Milk), Morinaga NL (Non Lactose)
PUSTAKA
1. Goodman & Gilman, The Pharmaceutical Basics of
Therapeutics, MacMillan Publ. Co, New York.
2. Farmakologi dan Terapi, Fak. Kedokteran UI,
Jakarta.
3. Gibson, Melvin R., “Remington’s Pharmaceutical
Sciences”
4. Hansten, Philip D., “Drug Interaction”
5. Farmakope Indonesia, USP, BP, dll
“5-Rights” for Drug Administration
Right Drug
Right Strength
Right Patient
Right Route
Right Time
CONTOH RESEP OINTMENT,CREAM
1. KELENGKAPAN RESEP
- Resep no. 3 :
m.f. cream = misce fac cream = campur dan
buatlah cream
s.u.e. siang = signa usum externum = tandailah
untuk pemakaian luar, untuk siang hari
- Resep no. 4
m.f. cream = misce fac cream = campur dan
buatlah cream
s.u.e. malam 2 jam = signa usum externum =
tandailah untuk pemakaian luar, untuk malam
hari, selama 2 jam
Cara Meracik
Resep no.3
PENYIMPANAN OBAT
Obat disimpan menurut :
1. Tempat
- aman, bersih, tidak kena sinar matahari langsung
2. Susunan
- alfabetis/abjad
- mudah dicari
- tidak pindah-pindah tempat
3. Sistem
- sistem FIFO (first in first out)
4. Bagian
- penjualan bebas
- peracikan
- gudang
PENGELOMPOKAN OBAT/SEDIAAN FARMASI
1. Bentuk sediaan
mis : padat (tablet, kapsul)
semi padat (salep, krim
cair (larutan, suspensi, emulsi)
steril (injeksi, infus)
2. - Golongan obat
mis : obat paten
obat generik
obat bebas
obat bebas terbatas
obat keras/psikotropika
obat narkotika
PENYIMPANAN NARKOTIKA
tanggung jawab APA
1. Pelayanan resep
2. Pelayanan kepada masyarakat
3. Pelayanan informasi
4. Pelayanan KIE
5. Pelayanan perbekalan farmasi
PELAYANAN DI APOTIK
1. Apotek wajib melayani resep dokter, dokter gigi,
dokter hewan
2. Pelayanan resep sepenuhnya atas tanggung jawab
Apoteker Pengelola Apotek (APA), berdasarkan :
a. Tanggung jawab dan keahlian profesinya yang
dilandasi kepentingan masyarakat
b. Tidak diizinkan mengganti obat generik
(berlogo) dalam resep dengan obat paten
c. Penggantian obat oleh karena pasien tidak
mampu menebus obat, apotek harus
berkonsultasi dengan dokter
PELAYANAN INFORMASI
Edukasi
1. Penggunaan obat dengan tepat dan benar, harus
diajarkan kepada masyarakat secara populer
2. Mengajarkan tentang pengobatan sendiri harus
dilakukan dengan hati-hati
3. Mengajarkan obat berbahaya kepada anak-anak harus
dilakukan sedini mungkin
KIE TENTANG OBAT-OBAT KELUARGA BERENCANA (KB)
(KepMen.No.347/MenKes/VII/90)
1. KIE hanya dapat diberikan oleh personil yang sudah mengikuti
pelatihan :
- Apoteker
- Asisten Apoteker
• Cara mengatasi ;
- perdarahan d iluar haid, beri informasi bahwa keadaan tsb. hanya bersifat
sementara, bila agak lama rujuk ke dokter
- mual, dapat diberi vit.B6 atau ganti dengan pil KB estrogen lebih rendah atau
dengan cara KB lain
- sakit kepala, beri analgetik
- keputihan, disebabkan infeksi jamur Candida albicans, rujuk ke dokter
- jerawat, rujuk ke dokter dan biasanya diperlukan pil KB estrogen lebih tinggi dan
progestin non androgenik
- kegemukan, sebaiknya pil dihentikan dan diganti cara KB lain
Sebenarnya pil lebih aman dari AKDR, karena AKDR dapat memberi efek samping
seperti infeksi panggul (pada wanita usia > 35 tahun) dan dapat berakibat mandul
Injeksi/Suntikan
Kondom
C. Metode Mantap
D. Metode Sederhana
Metode Sederhana
1. Tanpa memakai alat / obat
a. Senggama terputus (azal/coitus interuptus)
b. Pantang berkala
Mekanisme kerja :
Estrogen yang diberikan, akan menyebabkan kadar estrogen
dalam tubuh meningkat. Peningkatan estrogen akan
menghambat pengeluaran FSH dari hipofisa sehingga
pematangan sel telur yang dirangsang oleh FSH tidak terjadi,
sehingga tidak ada sel telur yang masak untuk dibuahi oleh
sperma
Progesteron yang diberikan, akan meningkatkan kadar
progesteron meningkat sehingga menghambat pengeluaran
LH dari hipofisa, dan ovulasi yang dirangsang oleh LH tidak
terjadi.
Kontrasepsi Oral
A. Jenis pil/tablet
Kombinasi, Estrogen dan Progesteron
Sequantial (berurutan) : 14 -16 pil pertama berisi estrogen dan 5 – 6 pil berikutnya berisi
kombinasi estrogen dan progesteron
Tunggal :
- Mini pil, mengandung progesteron
- Postcoital, mengandung Dietilstilbesterol (DES) 25 mg
B. Keuntungan
sangat efektif
tidak mengganggu senggama
pemulihan kesuburan tinggi
C. Kontraindikasi
pil tidak boleh diberikan pada wanita yang menderita :
kanker buah dada
penyakit kuning atau pernah menderita penyakit hati dalam tiga tahun terakhir
penyakit pembuluh darah, tekanan darah tinggi, gangguan jantung/lemah jantung,
perdarahan abnormal, varises, sakit kepala yang hebat
pembesaran kelenjar gondok, DM. Asma, Eksem
• Cara Penyuntikan
- diberikan dengan cara i.m (intra musculer) pada:
otot panggul (gluteus) yang dalam
otot pangkal lengan (deltoid)
- bekas suntikan ditutup dengan plester untuk mencegah keluarnya obat
• Kontraindikasi
- hamil
- perdarahan pervagina yang tidak diketahui sebabnya
- penyakit jantung, paru-paru, kelainan faal hati, tekanan darah tinggi, obesitas, DM, dll.
• Jenis Sediaan
- Depo Provera (Depo Medroxy Progesteron Acetate) 50 mg / 3 mL
- Net Con (Noretisteron Conenthate) 200 mg /1 mL
AKBK / Implant
• AKBK Norplant terdiri dari 6 tabung/kapsul
kecil dan tipis, panjangnya 3,5 cm
Atau
• Jenis AKDR
– Lippes-loop / spiral ( terbuat dari polietilen ditambah
Barium sulfat)
– Copper – T 200 B dan Cooper – T 380 A
– Nova T
– Multi Load ML Cu - 250 dan Cu - 375
• Kontraindikasi AKDR
- hamil
- kelainan alat reproduksi bagian dalam (perdarahan abnormal ,
peradangan leher/mulut rahim (serviks), kanker rahim)
- perdarahan di saluran kencing
- alergi terhadap logam
Metode Kontrasepsi Mantap (Kontap)
1. Tubektomi
= tindakan operasi kecil dengan cara
mengikat dan menutup saluran telur (melalui
perut atau vagina).
2. Vasektomi
= tindakan operasi ringan dengan cara
mengikat dan menutup saluran sperma
sehingga sperma tidak dapat lewat
INTERAKSI DENGAN OBAT LAIN
(TUGAS)
Senyawa Barbiturat
Senyawa Benzodiazepine
Antikonvulsan
Kortikosteroid
Antidiabetes
Hormon tiroid
Antibiotika (Ampisilin, Rifampisin, Tetrasiklin)
Merokok
PENYALAHGUNAAN OBAT (DRUG ABUSE) DAN
PENGGUNAAN SALAH OBAT (DRUG MISUSE)
Obat identik dengan racun/bahan kimia
Penggunaan salah atau penyalahgunaan obat dapat
berakibat fatal, yaitu berdampak keracunan
10% keracunan fatal karena sengaja (bunuh diri)
25% sengaja meracuni diri sendiri, 75% karena
keracunan
Emosi, stress, tekanan batin merupakan penyebab
Obat-obat yang sering disalahgunakan :
antihistamin, kortikosteroid. Narkotik, amfetamin
1970-an)
Obat-obatan tsb. menyebabkan ketergantungan
PENYALAHGUNAAN OBAT (DRUG ABUSE)
• Penggunaan obat secara salah yang disengaja
• Dapat dilakukan oleh orang awam maupun
profesional
• Golongan obat yang sering disalah gunakan :
– depresan syaraf pusat
– stimulans syaraf pusat
– halusinugen
• Sasaran utama penyalahgunaan obat adalah
orang dewasa
• Obat Metaqualon (Mandrax)sebagai obat
penenang dicabut dari peredaran
PENGGUNAAN SALAH OBAT
Tidak sengaja menggunakan secara salah
Pemberian informasi obat yang berlebihan
- Bodrexin - Aspilets - Contrexin
- obat sakit kepala
Obat “tranquilizer” sedatif (obat tidur)
- Aturan pakai : s.u.c = tahu pakai
= kalau perlu 1 biji
CARA PENANGANAN KERACUNAN AKUT
Mengencerkan racun dengan
- minum susu atau putih telur, atau
- “suspensi” pati ubi kayu
- susu bubuk atau pati 2 cth + 1 gelas air dingin
Tugas :
• Berapa jumlah total masing-masing obat yang harus
diminum?
• Buat copy resep untuk pasien yang baru mengambil 30
biji.