Computer Numerical Control INDRA
Computer Numerical Control INDRA
TEKNIK INDUSTRI
BAB I
PENDAHULUAN
Gambar 3. Kanan sistem yang digunakan dalam bor tekan dan bubut mengkoordinasikan
PRINSIP CNC
Dasar Panjang Unit (DPU)
Setiap unit BLU sesuai dengan resolusi posisi sumbu gerak. Sebagai contoh, 1 BLU = 0.0001 "berarti
bahwa sumbu akan bergerak 0,0001" untuk setiap satu pulsa listrik diterima oleh motor. DPU juga
disebut sebagai Bit (binary digit).
Pulse = DPU = Bit
Point-to-Point Sistem
Point-to-point sistem adalah mereka yang menggerakkan alat atau benda kerja dari satu titik ke titik lain
dan kemudian alat melakukan tugas yang diperlukan. Setelah selesai, alat (atau benda kerja) bergerak ke
posisi berikutnya dan siklus diulang (Gambar 4). yang paling sederhana contoh untuk jenis sistem adalah
mesin bor di mana benda bergerak. Dalam sistem ini, tingkat pakan dan jalan alat pemotong (atau
benda kerja) tidak memiliki signifikansi pada proses pemesinan. Keakuratan posisi tergantung pada
sistem resolusi dalam hal BLU (satuan panjang dasar) yang umumnya antara 0 .001 "dan 0,0001".
Gambar 6. Skema ilustrasi pengeboran, dibor, dan penggilingan dengan berbagai jalan.
Interpolator
Kecepatan input dari l / det pada contoh 2 diubah menjadi komponen kecepatan oleh
Interpolator disebut interpolator linear yang berfungsi untuk memberikan sinyal kecepatan untuk x
dan arah y. Demikian pula kita memiliki interpolasi melingkar dan parabola. Lihat Gambar 7.
Gambar 7. Jenis interpolasi (a) linear, (b) jalan terus-menerus didekati dengan garis lurus tambahan, dan
(c) melingkar
Sistem Incremental dan Absolute
Sistem CNC dibagi lagi menjadi sistem tambahan dan mutlak (Gambar 8).dalam Modus
tambahan, jarak diukur dari satu titik ke titik berikutnya. Misalnya, jika Anda ingin mengebor
lima lubang di lokasi yang berbeda, perintah x-posisi yang x + 500, 200 +, + 600, - 300, -700, -
300. Sebuah sistem absolut adalah satu di mana semua perintah moving dirujuk dari titik
acuan (titik nol atau asal).Untuk kasus di atas, x-posisi perintah yang x 500.700, 1.300, 1.000,
300, 0 (Gambar 8).Kedua sistem digabungkan dalam kebanyakan sistem CNC.Untuk operator
berpengalaman,
adalah bijaksana untuk
menggunakan modus
inkremental.
Gambar 8.
(a) Absolute vs
inkremental; Dalam
posisi absolut, langkah
ini ditentukan dengan
x = 6, y = 8; di
inkremental, langkah
ini ditentukan oleh x =
4, y = 5 untuk alat
dipindahkan dari (2,3)
ke (6,8)
(b) Pengeboran 5-lubang di lokasi yang berbeda.
Akurasi sistem CNC tergantung pada resolusi, algoritma kontrol komputer, dan ketidakakuratan mesin.
Ketidaktelitian karena resolusi dianggap (1/2) BLU rata-rata. Algoritma kontrol ketidaktelitian adalah
karena pembulatan kesalahan dalam komputer yang tidak signifikan. Mesin ketidaktelitian bisa
disebabkan beberapa alasan (dijelaskan di bawah). Perancang meminimalkan ketidakakuratan ini berada
di bawah (1/2) BLU dan maka
Akurasi = (1/2) Resolution + Machining ketidaktelitian = BLU
pengulangan adalah istilah statistik yang terkait dengan akurasi. Hal ini mengacu pada kemampuan
suatu positioning system untuk kembali ke titik diprogram, dan diukur dalam hal kesalahan terkait
dengan titik diprogram. Penyimpangan dari titik kontrol (error) biasanya berikut distribusi normal dalam
hal pengulangan dapat diberikan sebagai +/- 3a mana adalah standar deviasi. Pengulangan selalu lebih
baik daripada akurasi. mekanik ketidaktelitian dapat dianggap sebagai pengulangan. Gambar 12
menunjukkan perbedaan antara akurasi dan pengulangan.
Ketidakakuratan Mesin
Pemotongan alat defleksi, alat mesin obrolan, hubungan mekanis antara leadscrew danalat, dan
deformasi termal adalah kepala faktor penyebab. Dipancarkan leadscrew kekuatan untuk meja atau tool
holder dengan cara kacang yang melibatkan leadscrew tersebut. ini akanmenciptakan apa yang dikenal
sebagai "reaksi" karena gesekan antara baut dan mur. Jikakacang terdiri dari bantalan bola, gesekan
berkurang. Deformasi termal yang signifikan.Misalnya, perbedaan suhu 1 ° C sepanjang 1000 mm dapat
menyebabkan kesalahan sebesar 0,01 mm.
Kesimpulan
a. PC sebagai input bagi mesin CNC peranannya sangat dominan dalam kinerja mesin CNC. Mesin
CNC yang digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan tingkat kesulitan yang tinggi
dibutuhkan PC
b. Mesin CNC memiliki kode standar sebagai input yang dapat dieksekusi melalui PC yang
direkomendasikan oleh pabrik mesin CNC untuk mengoperasikan mesin CNC.
c. Industri pembuat mesin CNC selain menyediakan software untuk mesin CNC juga menyediakan
software perancangan CAD/CAM yang bersinergi dengan mesin CNC yang diproduksinya.
Contoh :
Proses machining cetakan propeller bersirip ini menggunakan mesin CNC milling 3 axis. Dengan
mentransfer G-code dari masterCam ke mesin CNC. Mesin ini akan membaca G-code dengan otomatis
untuk tiap koordinat pada propeller bersirip. Karena kapasitas mesin CNC milling 3 axis ini masih
terbatas, maka cetakan ini masih belum sempurna. Hal ini dikarenakan tool Sphere mill Ø 10 mm pada
proses finishing untuk cetakan core propeller bersirip tidak dapat menjangkau ujung propeller
pada kedalaman 53 mm. Sehingga hasilnya ada radiusnya, padahal dalam perencanaan hasil akhirnya
harus lancip agar dapat connect dengan cetakan cavity. Untuk mengatasinya dilakukan proses finishing
lagi secara manual yaitu dengan menggunakan kikir.
DAFTAR PUSTAKA
http://wings.buffalo.edu/academic/department/eng/mae/courses/460-564/Course-
Notes/CNC%20notes.pdf