0% found this document useful (0 votes)
31 views16 pages

Bab I

This document discusses the student teaching practicum (PPL) that takes place at SD Negeri 4 Langkai elementary school from March-April 2017. It provides context on the goals and process of PPL, including classroom observations, lesson planning, supervised teaching sessions, and culminating in an independent teaching practicum. The supervised teaching component involves 11 physical education lessons under guidance from the cooperating teacher and university supervisor. Student teachers gain valuable experience and feedback applying their knowledge in a real classroom.

Uploaded by

Lisa Violetha
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
31 views16 pages

Bab I

This document discusses the student teaching practicum (PPL) that takes place at SD Negeri 4 Langkai elementary school from March-April 2017. It provides context on the goals and process of PPL, including classroom observations, lesson planning, supervised teaching sessions, and culminating in an independent teaching practicum. The supervised teaching component involves 11 physical education lessons under guidance from the cooperating teacher and university supervisor. Student teachers gain valuable experience and feedback applying their knowledge in a real classroom.

Uploaded by

Lisa Violetha
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)


Praktik Pengalaman Lapangan dapat diartkan sebagai suatu program yang
merupakan ajang pelatihan untuk menerapkan berbagai pengetahuan, sikap, dan
keterampilan dalam rangka pembentukan guru yang profesional. Dengan
demikian maka Praktik Pengalaman Lapangan adalah suatu program yang
mempersyaratkan kemampuan aplikastif dan terpadu dari seluruh pengalaman
belajar Mahasiswa sebelumnya ke dalam program latihan mengajar guna
meningkatkan kualitas jabatan keguruan dimana salah satu syarat mahasiswa
Praktik Pengalaman Lapangan salah satu kegiatan yang dilakukan aialah latihan
keterampilan terbatas yang dilakukan pada mata kuliah Micro Teaching. Dalam
kegiatan ini dilakukan kegiatan latihan terbimbing dan latihan mandiri yang
diarahkan pada terbentuknya kuliah PPL I sebelum mahasiswa dianggap
memenuhi syarat untuk kelapangan.
Dipandang dari sudut kurikulum, PPL adalah suatu program mata kuliah
proses belajar mengajar yang diprasyaratkan dalam pendidikan prajabatan guru.
PPL di rancang untuk menyiapkan mahasiswa calon guru untuk memiliki atau
menguasai kemampuan keguruan yang menyeluruh dan terpadu, sehingga setelah
mahasiswa tersebut menjadi guru, mereka mengemban tugas dan tanggung
jawabnya secara profesional.

1.2 Latar Belakang PPL


Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan
pokok dalam membentuk generasi mendatang, yang diharapkan dapat
menghasilkan manusia berkualitas dan bertanggung jawab serta mampu
mengantisipasi masa depan. Pendidikan dalam maknanya yang luas senantiasa
menstimulir dan meyertai perubahan-perubahan dan perkembangan umat manusia
dan berupaya untuk senantiasa mengatur dan membimbing perubahan dan
perkembangan hidup serta kehidupan manusia.

1
Praktik Pengalaman Lapangan memiliki visi untuk mengembangkan
kemampuas profesional keguruan. Misinya adalah untuk membentuk
kemampuan mengajar khususnya mencakup pemahaman karakteristik siswa,
kemampuan merancang pembelajaran, kemampuan mengelola kelas, kemampuan
mengembangkan media, strategi pembelajaran dan kempuan mngevaluasi.

Praktik Pengalaman Lapangan merupakan satu kegiatan yang wajib


dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Palangka Raya, sebagai wujud dari Tri Darma Perguruan Tinggi yang
meliputi tiga hal, yaitu : Pelaksanaan Praktik, Penelitian, serta Pengadian kepada
masyarakat. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah suatu
pencerminan dari pelaksanaan praktk dan pengabdian mehasiswa kepada
masyarakat terutama sekolah.

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang berlangsung di SD Negeri 4


Langkai dilaksanakan mulai dari Maret 2017 s/d April 2017. Kegiatan awal yang
dilaksanakan di lapangan adalah Observasi. Sesuai dengan perencanaan proses
kegiatan belajar mengajar, praktikan melakukan observasi berdasarkan diskusi
sesam teman praktikan, guru pamong dan kepala sekolah SD Negeri 4 Langkai.
Perencanaan pengajaran disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku saat ini di
SD Negeri 4 Langkai yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Materi pembelajaran yang disampaikan pada saat tatap muka adalah berdasarkan
buku pegangan yang diberikan di sekolah dan buku paket lain yang menunjang
proses belajar-mengajar yang dibawa sendiri oleh guru praktikan.

Seblum mengajar, praktikan terlebih dahulu mengobservasi keadaan fisik


sekolah, mengobservasi proses pembelajaran yang dilaksanakan guru pamong,
dan menyusun Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP) serta melakukan diskusi
dengan guru pamong. Pelaksanaan mengajar yang telah direncanakan menurut
jadwal dan materi pembahasan yang telah disepakati. Pada saat proses belajar
mengajar, praktikan memilih metode yang sesuai dengan materi yang ingin
dicapai, sehingga siswa dapat lebih berperan aktiv dalam proses belajar mengajar.
Seandainya ada proses belajar mengajar, praktikan menanggapi langsung masalah
tersebut dan memecahkan persoalan tersebut di dalam kelas bersama dengan
siswa.

2
1.3 Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan
Adapun yang menjadi tujuan dan praktik pengalaman lapangan adalah
memberikan keterampilan khusus dalam proses belajar mengajar agar praktikan
mampu terbiasa dan mampu beradaptasi dengan anak didik, guru dan lingkungan
sekolah pada saat praktikan mulai mengabdikan dirinya pada masyarakat sebagai
guru. Dapat mengembangkan dan menerapkan strategi belajar mengajar agar
siswa lebih mudah dan memahami pelajaran yang disimpulkan sehingga dapat
menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman serta wawasan yang luas. Untuk
menjadi tenaga pendidik yang profesional, harus dapat menguasai kelas sehingga
guru dapat menciptakan suasana belajar yang efektif, nyaman, dan
menyenangkan bagi siswa yang akhirnya membuat siswa lebih aktif dalam proses
belajar mengajar. Menganalisis pengalaman belajar mengajar dan merumuskan
temuan khusus yang terdapat di SD Negeri 4 Langkai agar menjadi calon guru
yang bermutu. Untuk melengkapi syarat agar memperoleh sarjana. Kelak akan
menjadi guru yang profesional dan bertanggung jawab terhadap anak didik dan
dapat belajar secara langsung pada lingkukan pendidikan dan segala hal yang
berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar. Mewujudkan cita-cita dan idialisme
generasi muda dalam upaya menjadi seorang guru yang handal.

1.4 Bidang Studi Yang Diajarkan


A. Praktek Belajar Terbimbing
1. Mata Pelajaran yang diajarkan
Di dalam praktek mengajar terbimbing, kami sebagai praktikan
dituntut untuk mengajar mata pelajaran Penjaskes. Kegiatan ini
dilaksanakan 11 kali tatap muka dengan rentang waktu 1 sampai 2 kali
seminggu. Dimana pelaksanaannya diatur bersama dengan jadwal
mangajar terbimbing yang telah disepakati antara mahasiswa, dosen
pembimbing dan koordinator pamong serta diketahui oleh kepala sekolah.

3
2. Proses Pembimbingan
Pembimbing PPL II Program S1 Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi merupakan teknis secara terpadu dan berkesinambungan yang
dilakukan oleh Dosen Pembimbing dan Guru Pamong kepada Praktikan.
a) Guru Pamong
- Memberikan bahan praktik, berupa pokok bahasan, kelas, lokasi
waktu, tujuan pembelajaran.
- Membimbing penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
- Mengawasi dan menilai pelaksanaan pembelajaran
- Memberi saran-saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran
b) Dosen Pembimbing
- Membimbing penyususan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
- Membimbing praktikan dan merevisi atau perbaikan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
- Membimbing melaksanaan pembelajaran
- Menyelenggarakan supervisi klinis atas pelaksanaan
pembelajaran

Adapun prosedur praktik mengajar terbimbing ada dua tahap


kegiatan yaitu :
a. Tahap penyusunan persiapan mengajar tertulis
Tahap penyusunan persiapan mengajar praktikan harus memperhatikan :
- Format Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) terlampir
- Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) harus
dikonsultasikan praktikan dengan membawa kartu pembimbing
sebagai tanda telah berkonsultasi.

4
b. Tahap pelaksanaan praktik mengajar terbimbing
Pelaksanaan praktik mengajar terbimbing harus :
- Konsisten dengan RPP yang telah disusun
- Memperhatikan perubahan situasi dan kondisi yang
berkembang pada saat pembelajaran dikelas,
- Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan APKG2
Jadi, dalam pelaksanaan praktik mengajar terbimbing ini kami
sebagai praktikan gharus terlebih dahulu mengambil bahan pelajaran
dan guru pamong, selanjutnya menyusun persiapan mengajar tertulis
(rencana pembelajaran) dan mengkonsultasikannya dengan guru
pamong dan dosen pembimbing. Dan proses pembimbingan ini
diharapkan kemampuan dan kemantapan praktikan dalam praktik
mengajar benar-benar matang.

3. Kesan-Kesan Selama Menjalani Praktik Mengajar Terbimbing


Selama praktik mengajar kami tidak terlalu banyak mengalami
kesulitan dalam melaksanakan tugas mengajar.karena kami selalu
mendapatkan bimbingan dan pengarahan dari guru pamong dan dosen
pembimbing serta senantiasa memberikan masukan-masukan atau saran-
saran demi perbaikan praktik mengajar berikutnya. Dan bermanfaat dalam
mendapatkan pengalaman dilapangan . Dan pihak siswa juga benar-benar
mendukung didalam pelaksanaan praktik mengajar terbimbing. Siswa-
siswa begitu antusias dan tertib di dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran, kami sudah dianggap sebagai guru yang sebenarnya,hal ini
dilihat dari kepatuhan dan sikap hormat mereka kepada kami sebagai guru
praktikan disekolah mereka.

5
B. Praktik Mandiri Sebagai Guru Kelas
1. Kegiatan Pembelajaran
Praktik mandiri sebagai guru kelas dilaksanakan sebanyak 2 kali tatap
muka. Dimana setiap hari harus tatap muka harus selalu mengajar
Matematika dan pelajaran lain sesuai dengan jadwal yang berlaku di kelas
tempat mengajar
2. Melaksanakan Layanan Bimbingan Siswa
Tidak semua siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran, ada juga
diantara mereka yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran, sehingga
perlu diberikan layanan bimbingan kepada mereka. Praktik bimbingan
siswa dilakukan dalam upaya mengidentifikasi, memahami dan membantu
siswa yang mengalami kesulitan belajar yang dialaminya, hambatan sosial
dan emosionalnya. Kegiatan ini dilaksanakan secara terpadu dengan
pelaksanaan tugas-tugas guru kelas sehari-hari.
Untuk membimbing siswa, dapat ditempuh dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Identifikasi kasus
2. Analisis kesulitan siswa
3. Penetapan alternatif
4. Pemberian bantuan
5. Evaluasi dan tindak lanjut
3. Melaksanakan Administrasi Kelas
Setian praktik harus memiliki buku administrasi kelas sendiri, selain
yang dimiliki oleh Guru Pamong. Buku administrasi kelas yang harus
dimiliki sekurang-kurangnya terdiri atas :
a. Buku Administrasi Pengajaran
1) Jadwal pelajaran
2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
3) Buku daftar hadir siswa
4) Buku daftar nilai siswa
5) Buku batas pelajaran

6
b. Administrasi Kesiswaan
1) Daftar kelas (daftar siswa yang lengkap dengan data-data)
2) Daftar mutasi siswa
3) Buku bimbingan siswadaftar peserta kegiatan ekstrakurikuler
c. Administrasi sarana, minimal buku inventaris barang kelas

4. Melaksanakan Kegiatan Ekstrakurikuler


Penyelenggaraan ini dilaksanakan sesuai dengan situasi dan kondisi
sekolah dan masyarakat, dengan memperhatikan kebutuhan siswa.
Berkaitan dengan kegiatan tersebut, praktikan harus memiliki buku
catatan berisi perencanaan kegiatan, nama kegiatan, daftar hadir/daftar
nilai siswa peserta kegiatan.

5. Kesan-kesan selama menjalani praktik mengajar mandiri


Selama praktikan mandiri sebagai guru kelas, kami benar benar
merasa sebagai guru yang sebenarnya. Karena kami mengajar penuh di
dalam suatu kelas tanpa didampingi oleh guru pamong. Kami telah
dipercaya untuk mengajar selama satu hari penuh sesuai jadwal yang ada
di kelas tersebut. Dan pengalaman praktik belajar mandiri ini kami bisa
lebih mengenali berbagai karaktristik yang dimiliki oleh siswa, sehingga
mempermudah dalam ujian praktik mengajar mandiri.

6. Ujian Praktik Mengajar


1. Mata Pelajaran, Persiapan dan Pelaksanaan
Mata pelajaran yang akan diajarkan pada waktu praktik mengajar
ditentukan secara acak dan dilaksanakan dua kali. Untuk itu kami
benar-benar mempersiapkan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya
agar kami dapat mencapai nilai yang sangat memuaskan, mulai dan
mempersiapkan bahan pembelajaran sampai persiapan diri/mental.

7
Kami berusaha untuk konsisten dengan RPP yang telah disusun
dalam ujian praktik mengajar. Pada pelaksanaan ujian praktik
mengajar semua yang telah kami persiapkan dapat berjalan dengan
lancar sesuai dengan apa yang kami harapkan.
2. Kesan – kesan
Dalam pelaksanaan ujian praktik mengajar, mental dan
keprofesionalan kami sebagai calon guru benar benar di uji. Setelah
melaksanakan dua kali tatap muka praktik mengajar terbimbing dari
dua belas kali tatap muka praktik mengajar mandiri membuat kami
terbiasa dengan tugas tugas keguruan sehari-hari. Kamipun dapar
malaksanakan ujian praktik mengajar dengan baik di bawah penilaian
guru pamong dan dosen pembimbing. Kami sangat bersyukur dapat
melaksanakan ujian praktik mengajar dengan baik.

1.5 Tempat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)


Kegiatan PPL ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Langkai, salah satu sekolah
Negeri di Kota Palangka Raya yang terletak di Jl. Ais Nasution. Adapun hasil
observasi yang dilakukan di SD Negeri 4 Langkai adalah sebagai berikut :
A. Keadaan Fisik Sekolah
1. Luas tanah : 3.026 m x 2.819 m
2. Jumlah ruangan : 6 Kelas
3. Ukuran ruangan :8x8m
4. Bangunan lain yang ada :
a. Kantor kepala sekolah : Luasnya 5 x 8 m
b. Ruang guru : Luasnya 8 x 8 m
c. Ruang perpustakaan : Luasnya 8 x 8 m
d. Ruang keagamaan : Luasnya 8 x 8 m
e. WC guru ( 2 ) WC siswa (2) : Luasnya 2 x 2 m
B. Keadaan Lingkungan Sekolah
1. Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah
- Permanen
2. Kondisi lingkungan sekolah
- Sangat baik, bersih, indah, aman konduktif.

8
C. Guru dan Siswa
1. Jumlah guru : 14 Orang guru
2. Jumlah 6 ruang kelas : 6 Ruang kelas
3. Jumlah siswa perkelas : 91 siswa
- Kelas 1 : 9 siswa
- Kelas 2 : 21 siswa
- Kelas 3 : 21 siswa
- Kelas 4 : 12 siswa
- Kelas 5 : 12 siswa
- Kelas 6 : 16 siswa
D. Interaksi Sosial
1. Hubungan guru - guru : Baik
2. Hubungan guru – siswa : Baik
3. Hubungan siswa – siswa : Baik
4. Hubungan guru – tata usaha : Baik
5. Hubungan sosial secara keseluruhan : Baik
E. Tata Tertib
1. Untuk siswa : ada
2. Untuk guru : ada
3. Untuk pegawai : ada

1.6 Manfaat Praktik Pengalaman Lapangan (RPP)


Setiap kegiatan dalam mengajar pada dasarnya mempunyai manfaat yang
ingin dicapai. Demikian pula dengan praktik mengajar ini dalam pelaksanaan
langsung berhadapan dengan lapangan nyata. Oleh karena itu seorang calon guru
dalam melaksanakan praktik harus memiliki beberapa manfaat, yaitu :
1. Untuk membangun pengetahuan tentang proses belajar, tugas keguruan dan
lainnya.
2. Untuk mempraktikkan ilmu yang telah diperoleh dibangku kuliah dalam
kehidupan nyata
3. Untuk memperoleh gelar sarjana dalam bidang keguruan dan ilmu pendidikan
4. Untuk memperdalam interaksi sosial didalam lingkungan sekolah.

9
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

2.1 Masalah yang Dihadapi Selama Pelaksanaan PPL-II

2.1.1 Penyusunan RPP


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah perangkat awal
yang menjadi acuan mahasiswa praktikum PPL-II ketika melaksanakan
kegiatan belajar mengajar di kelas. Dalam hal ini penyusunan RPP sendiri
disusun berdasarkan dengan silabus yang dimiliki oleh guru pamong
berdasarkan kurikulum yang berlaku di SD Negeri 4 Langkai. Masalah
atau kendala dalam penyusunan RPP itu sendiri, secara pribadi tidak
terlalubanyak ditemui oleh pratikum atas bimbingan yang baik dari guru
pamong dan dosen pembimbing PPL-II. Sedikit kendala yang dihadapi
dalam pembuatan RPP adalah dalam pembuatan langkah langkah
pengajaran yang baik sehingga bisa menarik minat siswa untuk antusias
dalam mengikuti pembelajaran, baik itu dalam kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

2.1.2 Proses Pengajaran


Proses pengajaran dikelas adalah kegiatan utama dalam pelaksanaan
PPL-II karena inilah yang merupakan tujuan uatama dan pelaksanaan
PPL-II itu sendiri. Proses pengajaran terdiri dari 11 (sebelas) kali
pelatihan yang terhitung dengan menggunakan RPP, serta terdapat proses
pengajar diluar pelatihan yang terhitung menggunakan RPP ditambah
dengan Ujian PPL-II. Untuk pertama kali praktikan mengalami masalah
dalam pengelolaan kelas agar kondisi kelas tetap kondusif dan sisiwa
dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Untuk pertemuan
selanjutnya tidak banya ditemui kendala yang berarti karena praktikum
sudah bisa menyesuaikan dengan kondisi kelas sehingga mudah untuk
melaksanakan proses pengajaran.

10
2.1.3 Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler adalah kegiatan non akademik yang dimiliki sekolah
namun pelaksanaannya masih di dalam ruang lingkup sekolah serta
diawasi dan dibina oleh sekolah. Dimana disini sekolah memiliki
beberapa kegiatan ekstrakurikuler antar lain seperti Pramuka dan
Kesenian. Tidak banyak kegiatan ekstrakurikuler yang dimiliki sekolah
SD Negeri 4 Langkai, sehingga membuat praktikum mudah untuk
mengikuti kegiatan mana yang bisa dapat dibantu dalam bimbingannya
karena juga memang bidang yang di kuasai oleh praktikum. Jadi pada
kegiatan ekstrakurikuler ini mahasiswa praktikum terlalu banyak terlibat
di dalamnya.

2.1.4 Hubungan dengan Sekolah


Hubungan sosial dengan seklah menjadi salah satu hal yang penting
dalam melaksanakan kegiatan PPL-II karena dengan melaksanakan
hubungan ini mahasiswa praktikum bisa dekat dengan seluruh aparatur
sekolah, baik kepala sekolah, staf TU, guru dan siswa. Melalui hubungan
ini juga akan membuat praktikum bisa beradaptasi dengan baik di sekolah
yang akhirnya akan membuat pelaksanaan PPL-II ini sendiri dapat
berjalan dengan lancar. Dalam menjalin hubungan sosial sendiri praktiku,
tidak terlalu menghadapi masalah dikarenakan sekolah yang menerima
baik selurumahasiswa PPL-II yang ada sehingga membuat ahasiswa juga
cepat bisa akrab dan beradaptasi.

2.1.5 Proses Bimbingan


Selama melaksanakan PPL-II mahasiswa praktikum melaksanakan
yang namanya bimbingan dengan guru pamong dan dosen pembimbign
PPL-II untuk mambuat RPP serta berbagai hal yang penting dalam
kegiatan belajar mengajar dikelas. Dalam kegiatan ini tidak terdapat
permasalahan yang begitu berarti dalam proses pembimbingan karena
semuanya dapat berjalan dengan lancar sehingga akhirnya praktikan bisa
menyesuaikan kegiatan di SD Negeri 4 Langkai.

11
2.2 Upaya Penanggulangan Masalah

2.2.1 Penyusunan RPP


Upaya yang dilakukan dalam mengulangi masalah dalam
penyusunan RPP, yaitu dengan bimbingan dan konsultasi yang baik antara
mahasiswa praktikum dengan guru pamong dan dosen pembimbign
akhirnya maslah ini bisa dipecahkan. Mahasiswa praktikum mendapat
arahan dan bimbingan dalam menentukan langkah-langkah pengajaran
setiap pelatihan yang dilaksanakan termasuk ujian sehingga kegiatan
belajar mengajar di kelaspun akhirnya dapat berjakan dengan lancar.

2.2.2 Proses Pengajaran


Masalah yang dihadapi praktikan dalam melaksanakan pengajaran
yaitu mengenai penerapan cara/metode penguasaan kelas, percaya diri dan
buku panduan mengajar. Namun solusi-solusi tersebut diatas dapat
terealisasi dengan baik atas usaha dan dukungan, baik dari diri sendiri
maupun rekan-rekan, guru-guru, dan lingkungan sekitar. Seperti nasihat
dan arahan dari dosen pembimbing , guru pamong, rekan-rekan praktikan
PPL-II, serta pengalaman yang diperoleh dari waktu ke waktu, dan buku
paduan mengajar yang didapat dari perpustakaan yang disarankan oleh
pihak-pihak tersebut, sehingga kendala-kendala yang sebelumnya dirasa
begitu berat menjadi lebih ringan, yang pada akhirnya dapat tercipta
situasi yang kondusif di dalam kelas sehingga memudahkan penyampaian
materi.

2.2.3 Ekstrakurikuler
Dalam kegiatan ekstrakurikuler selama melaksanakan PPL-II semua
mahasiswa praktikum menyesuaikan dengan kondisi yang ada disekolah,
ketika mendapat perintah untuk membantu membina atau membimbing
siswa dalam kegiatan ini, mahasiswa praktikum melaksanakannya. Namun
pada pelaksanaanya mahasiswa praktikum melaksanakannya mahasiswa
praktikum tidak terlalu terlibat pada kegiatan ekstrakurikuler di sekolah,
karena taip tiap kegiatan ekstrakurikuler telah memiliki koordinator dan
pelatih/pembina masing-masing.

12
2.2.4 Hubungan Sosial dengan Sekolah
Seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya dalam hal
hubungan sosial dengan sekolah praktikan tidak menemui banyak
masalah, dikarenakan mahasiswa praktikum bisa menyesuaikan diri
dengan keadaan dan lingkungan sekolah dengan baik sehingga terciotanya
hubungan yang harmonis, baik dengan kepala sekolah, guru-guru, staf tata
usaha, maupun siswa/siswi di SD Negeri 4 Langkai.

2.2.5 Proses Bimbingan


Sama halnya dengan proses hubungan dengan sekolah, dlaam proses
bimbingan kegiatan PPL-II sendiri tidak ditemui masalah yang begitu
berarti sehingga mempersulit praktikum. Semua proses bimbingan dari
awal sampai akhir semuanya dapat berjalan dengan baik dan lancar,
sehingga mahasiswa praktikum selalu siap untuk melaksanakan kegiatan
belajar mengajar dikelas.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa PPL ini
memberikan kesempatan kepada calon guru untuk melakukan refleksi atas
petunjuk kinerjanya. Dengan refleksi tersebut calon guru tahu dimana kekurangan
dan kelebihannya yang dilakukan selama pelatihan, baik melalui analisis maupun
melalui observasi yang dilakukan. Dengan mengetahui kelemahannya, maka guru
dapat memperbaiki diri sehingga kelak akan menjadi guru yang profesional, yaitu
guru yang sadar akan kemampuan dan keterbatasan serta dpat memprakarsai
perbaiakannya.

3.2 Saran-saran
Adapun saran-saran yang ingin disampaikan, guna dari pelaksanaan PPL
adalah :
a. Dalam pelaksanaan PPL diharapkan dapat memberikan petunjuk bagi para
mahasiswa calon guru dan semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan PPL
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing.
b. Bagi mahasiswa perlu bimbingan lebih insentif agae dalam pelaksanaan PPL
dapat menyelesaikannya berdasarkan petunjuk pelaksanaan.
c. Bagi mahasiswa PPL yang melaksanakan tugasnya disekolah-sekolah, wajib
meninggalkan kesan yang baik pada sekolah tempat PPL. Agar mahasiswa
yang akan melaksanakan PPL berikutnya semakin mudah dalam berurusan
dengan sekolah yang bersangkutan
d. Tata tertib sekolah hendaklah dijaga terus dan juga dapat fungsi yang cukup
tinggi
e. Guru-guru lebih giat lagi dalam memberikan bimbingan dan motivasi belajar
siswa supaya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

14
f. Hendaknya kegiatan kesiswaan ditingkatkan terutama penyuluhan minat dan
bakat siswa.
g. Hendakny SD Negeri 4 langkai dapat mempertahankan keberhasilan dalam
segala bidang.

Akhirnya kami selaku praktikan PPL II memohon maaf jika ada kata kata
yang kurang berkenan di hati para pembaca. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
di kemudian hari.

15
PROFIL SD NEGERI 4 LANGKAI

A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Sekolah : SD Negeri 4 Langkai
2. Alamat Sekolah : Jl. Ais Nasution
: (Kelurahan) Langkai
: (Kecamatan) Pahandut
: (Kabupaten/Kota) Palangka Raya
: (Provinsi) Kalimantan Tengah
3. Telopon/HP/Fax/E-Mail : (081349150894/[email protected])
4. Status Sekolah : Negeri
5. Jenjang Akreditasi : B (Nilai 85) Th.2012
6. No. Statistik Sekolah : 10.1.14.60.01.020
7. No. Pokok Statistik Bangunan : 15.01.01.02.4.016.10
8. No. Pokok Sekolah Nasional : 30204395
9. Lokasi Sekolah : Kota
10. Tahun Pendirian : 1979
11. Lingkungan Sekolah : Perumahan / Perkantoran
12. Luas Tanah / Bangunan :
- Luas Tanah : 5.845 M2
- Luas Bangunan : 922 M2
13. Status Tanah / Bangunan : Hak Milil
14. Jumlah Ruang Belajar : 12 Ruang Kalas
15. Waktu Belajar : Pagi, Pukul 07.00 WIB S.D 12.00 WIB
16. Jenis Muatan Lokal :
a. Budi Daya Tanaman
b. Seni Kreatifitas
17. Jenis Pengembangan Diri / Ekstrakurikuler
a. Pramuka
b. Menari

16

You might also like