Modul Praktikum Flow & Level Control
Modul Praktikum Flow & Level Control
BANDA ACEH
2018
TUJUAN PERCOBAAN
FLOW CONTROL
LEVEL CONTROL
DASAR TEORI
FLOW CONTROL
Control System adarah rangkaian system operasi yang dilakukan secara fisika
ataupun kimia sehingga didapatkan keadaan yang di inginkan dari suatu proses.
Control sendiri merupakan usaha untuk mencapai suatu kondisi sesuai tujuan dari
proses sesuai dengan keinginan atau ketentuan. Dari beberapa jenis Control System,
Manual Control System faktor manusia mendominasi keadaan dari control yang ada.
Peranan manusia dalam menjalankan perintah agar kodisi yang di inginkan tercapai
dan stabil.
Dari beberapa kondisi yang harus di control adalah laku alir atau di kenal
sebagai flow control. Sesuai namanya ialah mengintrol laju alir melalui sirkuit
hidrolik. Pengguaan valve menjadi cara untuk melakukan flow control ini. valve
sangat membatasi aliran yang di pindahkan dari suatu posisi ke posisi lain baik dalam
fasa cair maupun pasa gas. Aplikasi yang biasa di gunakan untuk mengatur tingkat
perpindahan, penekanan penggunaan bahan, ataupun tingkat beban baik perjalanan
vertical ataupun horizontal. Pembiaran pada valve tanpa ada pengontrolan akan
berakibat pada tidak terbatasnya penggunaan bahan operasi yang dapat mengganggu
keseluruhan operasi.
Gambar 2.1 Flow Control. (a) Tertutup; (b) Terbukan sebagian; (c) Terbuka penuh
Prinsip operasi di balik metode ini adalah aliran melalui orifice tetap konstan
apabila penurunan tekanan yang terlewati tetap sama. Dengan kata lain, laju aliran
melalui lubang tergantung pada penurunan tekanan di atasnya. Oleh karena itu,
variasi tekanan terjadi di outlet yang ditentukan oleh beban kerja.
LEVEL CONTROL
Feedback control bekerja berdasarkan tingkat nilai error yang terjadi pada hasil
produk yang dikontrol, sehingga ketika variabel control mempunyai nilai error
maka sistem pengendali tersebut akan memanipulasi input dengan merubah
besarannya agar nilai output mendekati nilai yang ditetapkan (Stephanopoulos,
1998; Coughhannowr, 1991).
Pada Gambar 1.1 menunjukkan diagram dari sistem pengendali umpan balik.
Comparator Output
Input
Controller Proses
Error Device
Set Point
Gambar 2.2 Sistem pengendali umpan balik
sensor
Jenis- jenis pengendali feedback yang umum dipakai ialah:
1. Proportional: Controller pada jenis proportional memanipulasi nilai input
dengan mempengaruhi besaran dari error.
MV(t)=KcE+MV(s)…………………………………….……1.1)
Dimana nilai,
E . dt
¿
MV(t)=KcE+ (Kc/TI) t ) + MV(s)…………..1.2)
∫¿
t=0
Dimana nilai,
t=1
1. Tahan terhadap erosi, korosi, suhu dan tekanan yang dapat mempengaruhi
proses
2. Terhubung dengan baik di jalur pipa proses
3. Memiliki kapasitas yang memadai untuk proses yang diinginkan
4. Terhindar dari kebocoran
Gambar 2.3 Ilustrasi gambar Control Valve
PROSEDUR PERCOBAAN
-Piping System
a. Tutup Keran Penguras (V5), Salurkan air ke bak penampung (1), setelah penuh,
hentikan penyaluran
c. Bukalah keran penyeimbang (VDO) dari D/P meter (32) (Diferensial tekanan
transmitter – hereinafter disebut sebagai D/P meter). D/P meter maksimum adalah
600 mmΑq. Untuk perlindungan bagi D/P meter, selalu pastikan keran
penyeimbang dalam kondisi terbuka ketika ingin menghidupkan atau mematikan
pompa.
d. Atur Tuas pada Flow Selector (CHI) ke bagian tanki penyimpan air
-Start Of Operation
b. tutup keran (V2) dan sesuaikan(atur) keran (V1) berdasarkan tekanan gauge yang
di alirkan (?) sehingga tekanan yang dialirkan menjadi 1.0 kg/cm 2. Setelah tekanan
di atur, buka keran (V2) max (550 ƍ/h))
c. jalankan keran pembersih udara yang terletak di bagian atas pengukur aliran ®
setelah selesai pembersihan udara dari saluran pipa tutup keran. Bukalah keran
pembersih udara (VMH, VML) dari D/P meter (32) untuk membersihkan udara
dalam saluran pipa antara orifice (31) dan D/P meter 32. Setelah selesai
pembersihan udara tutup keran (VMH, VML)
a. tekan tombol manual dari digital controler (40) dan lakukan manual operasi
To Increase
To Decrease + H
Keran Kontrol
0% to 100%
100% to 0% +H