Laporan Evaluasi Program Kerja PMKP 2017 Asli
Laporan Evaluasi Program Kerja PMKP 2017 Asli
Laporan Evaluasi Program Kerja PMKP 2017 Asli
KESELAMATAN PASIEN
TRIWULAN I PERIODE BULAN JANUARI S.D MARET 2017
I. PENDAHULUAN
Tujuan Pembangunan Kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi
setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Pelayanan Rumah Sakit (RS) ikut bertanggung jawab dalam mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat dengan meningkatkan mutu pelayanan yang menjadi prioritas utama di pelayanan
RS.
Perkembangan IPTEK kedokteran semakin pesat dimana pelayanan spesialistik dan sub
spesialistik pun cenderung semakin berkembang. Dengan semakin meningkatnya pendidikan
serta berubahnya keadaan sosial ekonomi masyarakat, maka sistem nilai dan orientasi dalam
masyarakat mulai berubah. Masyarakat mulai cenderung menuntut pelayanan yang lebih baik,
lebih ramah, dan lebih bermutu termasuk pelayanan kesehatan. Maka RS secara bertahap perlu
terus meningkatkan mutu agar dapat memberi kepuasan terhadap pasien , keluarga maupun
masyarakat .
Upaya – upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan di RSIA Pemerintah Aceh sudah
dilakukan namun dalam pelaksanaannya masih ditemukan kendala-kendala, sehingga
dibutuhkan evaluasi program peningkatan mutu dan keselamatan pasien secara berkelanjutan.
Program peningkatan mutu melibatkan seluruh unit di RSIA Pemerintah Aceh dengan
berbagai pelayanan yang diberikan dan profesi yang bervariasi. Program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien bermanfaat jika dapat berpengaruh terhadap keselamatan pasien, keluarga
dan karyawan. Evaluasi program dilakukan agar dapat diketahui adanya kendala – kendala
2
dalam pelaksanaannya sehingga dapat diambil langkah – langkah tindak lanjut dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan.
III. TUJUAN
IV. KEGIATAN
1. Standarisasi asuhan klinis secara bertahap.
2. Monitoring mutu area klinis, area manajerial & sasaran keselamatan pasien.
3. Monitoring mutu unit kerja.
4. Monitoring kinerja perorangan dan unit kerja.
5. Manajemen risiko terintegrasi.
6. Pemantauan pelaksanaan program keselamatan pasien.
7. Monitoring pemantauan pencegahan dan pengendalian infeksi.
8. Diklat mutu pelayanan.
V. PELAKSANAAN KEGIATAN
3
2. Monitoring Mutu area klinis, area manajerial dan Sasaran Keselamatan
pasien.
No INDIKATOR KETERANGAN
IK-6 Kesalahan Obat Dan Tidak adanya kesalahan penyerahan obat Proses
Kejadian Nyaris
Cedera
4
IK-8 Penggunaan Darah TDD
Dan Produk –Produk
Darah
IK-9 Ketersediaan, Isi Dan 1. Kepatuhan dokter menuliskan secara Proses dan Output
Penggunaaan lengkap catatan pasien transfer internal
Rekamedis Pasien pada pasien rawat jalan yang akan
menjalani rawat inap
2. Kelengkapan Pengisian Dokumen Outcome
Rekam Medis Rawat Inap
IK-10 Pencegahan dan 1. Hasil pemeriksaan angka kuman Proses
pengontrolan infeksi pada linen yang dicuci memenuhi
standard
2. Kepatuhan Hand hygiene petugas Proses
di IGD dan Instalasi ElektroMedik
5
IM-4 Manajemen 1. Pegawai mendapat pelatihan Outcome
penggunaan Sumber minimal 20 jam per tahun
Daya
2. Ketepatan waktu menanggapi Proses
kerusakan alat non medis
3. Ketepatan waktu menangani Proses
kerusakan Aplikasi Komputer Client-
Server Billing System maksimal 1
hari kerja
4. Ketepatan Waktu Penanganan Proses
Kerusakan Software Hardware
Komputer non billing dan Printer
Maksimal 2 HariKerja
5. Kepatuhan pegawai dalam Proses
mengikuti apel pagi dan
menandatangani daftar hadir
6. Ketersediaan materi edukasi di Struktur
Instalasi Rawat Jalan
IM-5 Harapan dan 1. Waktu Tunggu Pelayanan Tindakan Proses
kepuasan pasien dan MECTA maksimal 60 menit
keluarga pasien 2. Waktu Tunggu Pelayanan Tindakan Proses
TMS Pasien Rawat Jalan maksimal
30 menit
3. Penanganan keluhan pelanggan Proses
semua media diselesaikan ≤ 10
hari
4. Survey Kepuasan Pelanggan Outcome
6
menimbulkan masalah 2. Hasil Pengukuran Sisa Chlor pada Output
bagi keselamatan air bersih sesuai standard
pasien, keluarga dan 3. Kepatuhan pemakaian alat Proses
staf
pelindung diri di intalasi
laboratorium, laundry dan poliklinik
gigi
7
4. Monitoring Kinerja Perorangan dan Unit Kerja (lembar tersendiri)
5. Manajemen Risiko Terintegrasi (lembar tersendiri)
BULAN JUMLAH
NO INSIDEN
JANUARI FEBRUARI MARET
1 Jenis Insiden
SENTINEL 0 0 0 0
KTD 1 1 0 2
KTC 0 0 1 1
KNC 4 3 3 10
2 Kategori Insiden :
Low / Biru 2 2 0 4
Moderate / Hijau 3 2 4 9
High / Kuning 0 0 0 0
Extreme / Merah 0 0 0 0
3 Insiden terbanyak di unit R. Inap R. Inap R. Inap R. Inap
Jenis Insiden:
4
4
3.5
3 3
3
2.5 SENTINEL
2 KTD
1.5 KTC
1 1 1
1 KNC
0.5
0 0 0 0 0 0
0
JANUARI FEBRUARI MARET
Kategori Insiden:
8
4
4
3.5 3
3
2.5 Low / Biru
2 2 2
2 Moderate / Hijau
1.5 High / Kuning
1 Extreme / Merah
0.5 0
0 0 0 0 0 0
0
JANUARI FEBRUARI MARET
KONDISI BULAN
NO POTENSIAL JUMLAH
JANUARI FEBRUARI MARET
CEDERA
1. Poli farmasi obat (> 5
jenis obat) 29 22 32 83
6. Salah entri 3 3
9
IV. Analisa
Insiden terbanyak yang terjadi selama bulan Januari s/d Maret 2017, yaitu :
Januari Februari Maret
Pasien Lari 1 1 0
Pasien Mengamuk 3 2 3
Pasien berkelahi 0 0 1
3 3
3
2.5
2
Pasien Lari
2
Pasien Mengamuk
1.5
1 1 1 1 1 Pasien berkelahi
1 Salah menyerahkan obat
0.5
0 0 0 0
0
Januari Pebruari Maret
Penyebab kejadian/ insiden terbanyak yang terjadi selama Januari s/d Maret 2017
adalah
1. Pasien Mengamuk / gaduh gelisah, antara lain :
a. Pasien bingung,
b. Pasien ingin pulang,
c. Halusinasi.
2. Pasien lari, antara lain :
a. Pasien merasa tidak nyaman,
b. Pasien merasa tidak sakit,
c. Pasien bingung,
d. Pasien ingin pulang,
e. Pasien lama tidak dijengguk keluarga.
10
3. Pasien berkelahi :
a. Emosi pasien masih labil
b. Pasien mau menang sendiri
c. Kejenuhan pasien
4. Salah menyerahkan obat, antara lain
a. Petugas kurang teliti
b. Identifikasi pasien secara lengkap tidak dilakukan
Untuk grading warna Biru dan Hijau telah dilakukan investigasi sederhana oleh
ruangan, diregrading oleh sub komite keselamatan pasien dan mengusulkan
rekomendasi kepada Direktur.
V. REKOMENDASI :
Pasien Mengamuk
a. Kolaborasi DPJP untuk memberikan terapi tambahan
b. Mengusulkan pindah ke ruang akut
c. Mengoptimalkan peran keluarga
Pasien Lari
a. Kolaborasi dengan DPJP untuk memberikan terapi tambahan
b. Lebih mengutamakan restrain kimia daripada restrain mekanik
c. Menyarankan keluarga untuk menengok pasien secara berkala
d. Segera menghubungi keluarga untuk mengambil pasien pulang untuk
pasien yang sudah perbaikan melalui SMS, telepon maupun surat
e. Mengusulkan dropping untuk pasien yang keluarganya kurang
kooperatif
Pasien berkelahi
a. Edukasi pasien
b. Menciptakan suasana kekeluargaan
c. Terapi rekreasi berkoordinasi dengan unit rehabilitasi
11
Salah menyerahkan obat
a. Mengecek kembali obat yang akan di berikan, terutama obat LASA
b. Penekanan kembali identifikasi pasien sebelum penyerahan obat
sesuai SPO Pelayanan obat
12
7. Monitoring Pemantauan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Lama Hari 85 23 58
13
DATA KEJADIAN HAIs BULAN
JANUARI-MARET 2017
9
0
DIARE SKABIES ISK PHLEBITIS
JANUARI 0 0 0 0
FEBRUARI 0 1 0 0
MARET 9 1 0 0
3. Analisa
1) Diare
Pasien yang mengalami diare pada bulanfebruari dan maret berasal dari
ruang abimnyu, srikandi dan larasati
2) Skabies
Pada 3 bulan terakhir terdapat pasien yang mengalami scabies 1 orang
3). ISK dan Phlebitis
a. ISK : tidak ada kejadian ISK
b.Phlebitis pada tiga bulan trakhir dengan jumlah pasien yang dipasang
infuse sejumlah 37 pasien dan tidak ada yang mengalami phlebitis.
14
4. REKOMENDASI
1) Perawat lebih menjaga kebersihan pasien dan memperhatikan cara
pemilahan baju pasien yang mengalami scabies dan pasien yang tidak
terkena scabies
2) Perawat menganti baju pasien sehari 2 kali pagi dan sore supaya pasien
terhindar dari penyakit kulit.
3) Apabila ada pasien yang terjadi HAIs diruangan perawat ruangan harus
segra melaporkan kepada dokter ruangan agar segera di beri pengobatan.
4) Perawat lebih memperhatikan tehnik pemasangan infuse dan caterter
supaya nanti pasien tidak terjadi infeksi setelah dilakukan pemasangan alat.
5) Perawat harus mengetahui cara perkembang biakan scabies dan cara
penanganan pasien dengan baik.
6) Semua petugas selalu mempertahankan kebersihan tangan dan
mengajarkan pada pasien bagaimana cuci tangan yang benar supaya tidak
terjadi infeksi.
7) IPCN harus lebih sering melakukan kunjungan diruangan agar mengetahui
kondisi pasien.
8) IPCN mensosialisasikan tentang scabies, konjungtivitis, varicella, morbili
dan cara penangannya diruangan.
9) IPCN bekerjasama dengan ruang perawatan, farmasi untuk mencapai
kesehatan pasien yang maksimal.
15
B. KEPATUHAN HAND HYGIENE DI IGD DAN ELEKTROMEDIK
16
KEPATUHAN HAND HYGIENE
PERIODE JANUARI-MARET 2017
94.00%
92.00%
90.00%
88.00%
86.00%
84.00%
82.00%
80.00%
78.00%
76.00%
74.00%
Hasil
JANUARI 80.80%
FEBRUARI 90.70%
MARET 92.40%
3. ANALISA
Dari table diatas dapat dilihat bahwa adannya peningkatan dari bulan
januari sampai ke bulan maret. Rata-rata petugas yang lupa saat
moment pertama untuk melakukan cuci tangan dengan alasan lupa dan
pada bulan Maret meningkat menjadi 92,40% untuk angka kepatuhan,
hal ini belum dapat mencapai target yang diharapkan yaitu 100%
4. REKOMENDASI
a. Petugas selalu melaksanakan 5 moment saat akan melakukan
tindakan terhadap pasien .
b. Mempertahankan hasil yang telah baik di bulan berikutnya
17
c. Mengetahui pentingnya kita melakukan hand hygien dengan 5
momentnya
d. IPCN harus melakukan observasi terhadap kepatuhan petugas
sesering mungkin agar tercapai 5 moment yang diharapkan dan
kepatuhan akan mencapai target yang diharapkan.
100.00%
99.80%
99.60%
99.40%
HASIL
JANUARI 99.70%
FEBRUARI 100.00%
MARET 100.00%
3. ANALISA
18
Dari table diatas dapat dilihat bahwa adanya peningkatan dalam bulan
januari ke februari , pada bulan Maret kepatuahnnya bertahan diangka
100% yang ,mana hal ini sudah sesuai target yang diharapkan.
4. REKOMENDASI
a. Petugas harus menumbuhkan kesadaran diri tentang pentingnya
APD saat melakasanakan tugas demi keamanan makanan yang
akan disajikan pada pasien.
b. IPCN harus selalu mengadakan audit tentang pengunaan APD di
intaalsi GIZI
c. IPCN melakukan audit kepatuhan APD secara mendadak untuk
mengetahui apakah petugas selalu menggunakan apdnya saat
petugas melaksanakan tugasnya.
19
KEPATUHAN APD DI LOUNDRY DAN LABORAT PERIODE
JANUARI-MARET 2017
95.20%
95.00%
94.80%
94.60%
94.40%
94.20%
94.00%
93.80%
93.60%
93.40%
93.20%
HASIL
JANUARI 94.12%
FEBRUARI 93.94%
MARET 95.05%
3. ANALISA
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari bulan januari ke bulan Februari
ada penurunan kepatuhan APD tetapi pada bulan berikutnya sudah
mengalami peningkatan penggunaan APD kembali.
4. REKOMENDASI
a. Diharapkan petugas selalu menggunakan APD saat melaksanakan
tugas agar terhindar dari infeksi yang di dapat dari cairan tubuh
pasien.
b. Mempertahankan hasil yang sudah ada
c. IPCN mensosialisasikan tentang kepatuhan APD kepada petugas.
d. Melakukan kunjungan sesering mungkin agar mengetahui siapa yang
tidak mengenakan APD lengkap.
e. IPCN mendata pegawai yang tidak patuh dan melakukan
perencanaan pembinaan terhadap petugas tersebut.
20
8. Kegiatan program Pendidikan & Pelatihan PMKP
Pelatihan Eksternal : Pelatihan para pimpinan dan pokja akreditasi RS dalam
penanggulangan bencana di RS sesuai Standart Akreditasi Versi 2012 pada
tanggal 16 Januari 2017.
Kesimpulan
Tetapi perlu perencanaan yang matang dan penyusunan jadwal selanjutnya disesuaikan
dengan kebutuhan dan kondisi. Laporan pelaksanaan pelatihan setelah selesai pelatihan
dibuat laporan pelaksanaan.
9. Kegiatan Akreditasi
a. Rapat koordinasi tim akreditasi dikoordinasikan oleh ketua tim akreditasi diikuti
seluruh anggota pokja akreditasi. Agenda rapat adalah membahas evaluasi seluruh
pokja dalam memantau implementasi standar akreditasi RS
b. Rapat pokja dilaksanakan oleh masing-masing pokja membahas / memantau
konsistennya implementasi masing – masing standar akreditasi.
c. Peninjauan regulasi- regulasi, antara lain Pedoman, Kebijakan, Panduan dan SPO.
d. Ronde RS dilaksanakan setiap hari Juma’t. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan
pemantauan terhadap penerapan standart akreditasi di seluruh area RS. Kegiatan
ronde dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari unsur-unsur : pejabat struktural, komite
KMKP, komite PPI, pokja MFK, PKRS dan Panitia Rekam Medik.
e. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan PPS berdasarkan rekomendasi dari tim
surveior KARS.
f. Melakukan sosialisasi secara terus menerus tentang materi-materi yang berkaitan
dengan standar- standar akreditasi RS.
g. Mengikuti pelatihan, seminar tentang akreditasi rumah sakit yang diadakan diluar
Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Acehmaupun pelatihan internal rumah sakit.
VI. Trend Pencapaian Indikator Mutu RS Triwulan I 2017 dibanding Tri Wulan
sebelumnya, standar dan RS lain. (Ada di lembar tersendiri)
21
VII. KESIMPULAN
Secara keseluruhan pemantauan indikator mutu utama yang telah ditetapkan RS
menunjukkan hasil yang baik , namun ada beberapa indikator yang belum dapat mencapai target
yang telah ditetapkan . Indikator yang belum mencapai target :
22
24. Kepatuhan Konfirmasi Identitas Pasien Rawat Jalan oleh Dokter 99%.
25. Kepatuhan Pemakaian Gelang Identitas Pasien Rawat Inap 93,91%.
26. Dilaksanakanya Verifikasi pada Komunikasi via Telpon 80%.
27. Kepatuhan dokter dalam melaksanakan hand hygiene 95,31%.
28. Angka lama pasien dirawat dengan Pelayanan perawatan intensif psikiatri ≤ 48 jam di
ruang akut 14,76%.
29. Angka kejadian tindakan restrain lebih dari 4 jam di ruang akut 2,44%.
Dibanding dengan standar ada beberapa indikator yang pencapaiannya masih kurang baik yaitu:
Dibanding dengan Tri Wulan sebelumnya ada beberapa indikator yang pencapaiannya kurang
baik yaitu pada indikator :
1. Angka lama pasien dirawat dengan Pelayanan perawatan intensif psikiatri ≤ 48 jam di
ruang akut14,76%.
Dibanding dengan RS lain ada beberapa indikator yang pencapaiannya kurang baik yaitu :
Indikator yang menunjukkan pencapaian lebih baik dibanding dengan RS lain yaitu:
23
Indikator yang belum mencapai target diatas telah dilakukan analisa dan diharapkan pada
evaluasi Tri Wulan berikutnya sudah ada perbaikan mutu sesuai yang diharapkan .
Dari beberapa indikator yang belum mencapai target , berhubungan dengan pengendalian infeksi
rumah sakit, mutu dan keselamatan pasien.
24
17. Memaksimalkan kinerja SDM yang ada sambil menunggu proses penambahan SDM
kualifikasi pendidikan STM listrik diInstalasi IPSRS
18. Mengusulkan Pelatihan Peningkatan/ kompetensi SDM K3 Listrik & Listrik lanjutan
untuk SDM baru
19. Semua perbaikan didokumentasikan dalam satu buku secara rinci
20. Pembinaan pegawai melalui sosialisasi terkait pelaksanaan kegiatan apel pagi
21. Koordinasi dengan Instalasi Rawat Jalan untuk membuat penjadwalan dan menunjuk
penanggung jawab kelengkapan materi edukasi
22. Mengingatkan pasien dan pemberi asuhan untuk datang sesuai jadwal MECTA
23. Melatih staf perbendaharaan dan verifikasi untuk melakukan verifikasi kelengkapan
dokumen
24. Mengusulkan pengadaan alat chlorinasi tetes agar sesuai standar
25. Sosialisasi ulang tentang pentingnya penggunaan APD
26. Memberikan informasi secara intensif kepada dokter tentang identifikasi sebelum
melakukan pemeriksaan
27. Mengidentifikasi penyebab pasien tidak memakai gelang identitas
28. Wilayah pengambilan data Pelabelan obat LASA dan HAM diperluas ke Instalasi
Elektromedik dan Instalasi Gigi dan Mulut
29. Petugas menyampaikan operan dengan bangsal baru untuk pasien yang komunikasi
via telponnya belum terverifikasi
30. Meningkatkan koordinasi dengan DPJP untuk pemberian terapi yang lebih intensif
31. Mengkaji ulang SPO Restrain
32. Mengkaji ulang SPO Pasien risiko jatuh
33. Melanjutkan dan mempertahankan capaian untuk indikator mutu yang sudah
mencapai target
IX. Kegiatan KMKP (Komite Mutu dan Keselamatan Pasien) Januari- Maret 2017
1 RCA Sesuai insiden yang terjadi Laporan RCA dilaporkan kepada unit
terkait dan Direktur untuk ditindak lanjuti
Dari Januari- Maret 2017 tidak ada kasus
yang dilakukan RCA
25
2 Pertemuan Komite Rutin setiap hari selasa - Membahas PPS
Mutu dan siang - Merekap capaian Indikator Mutu
Keselamatan - Validasi data
Pasien - Analisa capaian indikator mutu
- Menyiapkan bahan penyampaian
capaian indikator ke unit kerja
X. PENUTUP
Demikian Laporan Evaluasi Program Kerja Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien yang
kami buat. Harapan kami laporan ini dapat dimanfaatkan sebagai informasi bagi unit dan
manajemen untuk dapat menindak lanjuti agar peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit Ibu
dan Anak Pemerintah Aceh dapat terwujud sesuai yang kita harapkan .
26
X. PENUTUP
Demikian Laporan evaluasi program kerja Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
yang telah kami buat , kiranya dapat dimanfaatkan sebagai informasi bagi Dewan Pengawas
Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Acehdan untuk dapat memberikan tindak lanjut agar
peningkatan mutu pelayanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Acehdapat terwujud
sesuai yang kita harapkan .
27
LAPORAN EVALUASI PROGRAM
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
TRIWULAN I PERIODE BULAN JANUARI S.D MARET 2017
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui Direktur
Pemerintah Aceh
28