Gudang 20 M

Download as xls, pdf, or txt
Download as xls, pdf, or txt
You are on page 1of 31

PERHITUNGAN STRUKTUR

PEMBANGUNAN
GEDUNG 20 M
1. PERHITUNGAN STRUKTUR BAJA ( KUDA - KUDA )

1.1 PERHITUNGAN GORDING


Data -data : gording
Jarak antara kuda-kuda (L) = 6.00 m
trekstang
Jarak trekstang ( L' ) = 2.00 m
kuda-kuda
Jarak gording (B) = 1.80 m 6m
Kemiringan atap (a) = 20.00 0
Berat atap galvalum = 11 kg/m2 1.80 m
Berat sendiri gording = 6.13 kg/m
Digunakan gording 120x50x3,2
Momen inersia arah x (Ix) = 181 cm4
Momen inersia arah y ( Wx ) = 22 cm4
Momen perlawanan arah x (Iy) = 26.6 cm3
Momen perlawanan arah y ( Wy ) = 8.03 cm3
Berat gording (g) = 6.13 kg/m
Tegangan ijin baja ( s ijin ) = 1600 kg/cm2
Modulus elastisitas baja (E) = 2000000 kg/cm2

Perhitungan beban-beban
a. Beban mati
Berat gording 120x50x3,2 = 6.13 kg/m
Berat galvalum 1.20 x 11 = 13.20 kg/m
Beban merata pada gording ( q ) = 19.33 kg/m

qx = q cos a = 18.17 kg/m


qy = q sin a = 6.61 kg/m q sin a
a = 30
a
Mx1 = 1/8 * qx * L
2
= 81.74 kgm
q q cos a
My1 = 1/8 * qy * L'
2
= 3.30 kgm

b. Beban hidup
Beban akibat pekerja = 100 kg ; ditengah bentang gording
Px = P cos a = 93.98 kg
Py = P sin a = 34.19 kg
Mx2 = 1/4 * Px * L = 140.96 kgm
My2 = 1/4 * Py * L' = 17.09 kgm
c. Beban angin
Tekanan tiup = 60 kg/m2
( untuk sampai sejauh 5 km dari pantai minimum 40 kg/m2 ; digunakan 60 kg/m 2)
Cara I
Koef. Angin isap = -0.8
q1 angin isap = -86.4 kg/m Koef.angin isap * tek.tiup * jarak antar gording
Dihitung arah x saja, karena arah angin tegak lurus bidang atap
Mx3 = 1/8 * q1angin isap * L
2
= -388.8 kgm
My3 1/8 * q1angin tiup * L 2 = 0 , tidak diperhitungkan
Cara II
Koef. Angin tiup = 0.50 (PMI 70 )
Koef. Angin isap = -0.47 (-0.4-a/300) ; PMI 70
q2 angin tiup = 54.00 kg/m Koef.angin tiup * tek.tiup * jarak antar gording
q2 angin isap = -50.4 kg/m Koef.angin isap * tek.tiup * jarak antar gording
ambil tekanan angin yang positif
Mx3' = 1/8 * q1angin isap * L
2
= 243 kgm
My3' = 0 , tidak diperhitungkan
Kombinasi pembebanan
untuk a + b ( Beban mati + Beban Hidup )
Mx = Mx1 + Mx2 = 222.71 kgm = 22271 kgcm
My = My1 + My2 = 20.40 kgm = 2040 kgcm
untuk a + c ( Beban mati + beban angin )
Mx = Mx1 + Mx3' = 324.74 kgm = 32474 kgcm
My = My1 + My3' = 3.30 kgm = 330 kgcm
Check tegangan
untuk a + b ( Beban mati + Beban Hidup )
s = ( Mx / Wx ) + ( My / Wy )
= 1266 kg/cm2 < 1600 kg/cm2 OK
untuk a + c ( Beban mati + beban angin )
s = ( Mx / Wx ) + ( My / Wy )
= 1517 kg/cm2 < 1600 kg/cm2 OK

Check Lendutan
Untuk a + b ( beban Mati q + beban hidup P )
dx = 5/384 * (( qx L4 ) / (E*Ix)) + 1/48 * ((Px L3)/(E*Ix))
= 0.70 + 1.17 = 1.87 cm
dy = 5/384 * (( qy L' ) / (E*Iy)) +
4
1/48 * ((Py L' )/(E*Iy))
3

= 0.03 + 0.11 = 0.13 cm


d = ( dx2 + dy2 )0.5 = 1.87 cm < d ijin ( OK )
d ijin = 1/250 L = 2.40 cm
PERHITUNGAN KUDA-KUDA
PEMBEBANAN PADA KUDA - KUDA - L = 17,5 M

BEBAN MATI +
BEBAN HIDUP

20.00

ANGIN TEKAN ANGIN ISAP

20.00

L
Data :
Bentang kuda-kuda ( L ) = 20.00 m
Jarak antar kuda-kuda ( L' = 6.00 m
Kemiringan Atap = 20 O

Panjang kuda-kuda miring = 10.84 m


Luas beban ( 10,84m x 6 m ) = 65.04 m2

BEBAN MATI + BEBAN HIDUP


berat kuda-kuda WF 250X125x5x8 10.84 m x 32.68 kg/m = 354.25 kg
berat gording CNP 120X50x3,2 (4mx7 bh) = 21 m x 6.13 kg/m = 128.73 kg
baut + pengaku + stifner asumsi 15 % berat baja = 72.45 kg
berat atap galvalum/seng gelombang 65.04 m2 x 11 kg/m2 = 715.44 kg
Berat yang diterima kuda-kuda = 1270.87 kg
Beban Kuda-Kuda per m' ( untuk panjang segment 10,84 m )
1270.87 / 10.84 = 94.14 kg/m
beban hidup akibat orang ( asumsi 2 orang untuk per m' ) = 140.00 kg/m
= 234.14 kg/m
Dibulatkan = 250.00 kg/m

- Beban angin ( W )
Tekanan tiup angin untuk lokasi di tepi laut sampai sejauh 5 km dari pantai, minimum 25 kg/m 2
Gunakan tekanan angin w = 60 kg/m2
Tekanan angin w = 60 kg/m2
Kemiringan atap a = 30 o
koefisien angin tekan 0,02 a - 0,4 = 0.2
Koefisien angin isap -0.4 = -0.4
Beban angin tekan (Wt) Koef.tekan x L' x w = 72 kg/m
Beban angin isap (Wi) Koef.isap x L' x w = -144 kg/m

(Pembebanan di atas dimasukkan ke program SAP 2000 pada halaman berikutnya )


Beban mati + Beban hidup
DATA ADA DI WOR
SPAN / balok miring, menggunakan WF 250x125 aman ( Faktor ratio < 1 )
PERHITUNGAN BAUT ANGKUR KAKI KUDA-KUDA TERHADAP KOLOM BETON BERTULANG

Data :

P = 2400 kg ; Gaya/Reaksi horisontal pada tumpuan yang diterima kolom

( output program SAP 2000 )

Æ = 16 mm ; Diameter baut angkur

N = 4 buah ; Jumlah baut angkur pada tumpuan kuda-kuda/kolom


tb = 9.5 kg/cm2 ; Tegangan geser ijin beton K 225

P' = 600 kg ; Gaya yang dipikul oleh 1 baut angkur

Perhitungan Panjang angkur ( L ) :

L = P' / ( p Æ x tb )
Base plate
= 12.57 cm ~ 15 cm

L
Baut angkur

Gunakan Panjang Angkur ( L ) = 15 cm

Perhitungan Baut Angkur pada tumpuan kaki kuda-kuda

P = 2,400 kg ; Gaya / reaksi horisontal pada tumpuan kuda-kuda akibat beban atap

Æ = 16 mm ; diameter baut angkur

N = 4 buah ; Jumlah baut angkur pada tumpuan kuda-kuda di baja wf (diafragma)

P' = 600 kg ; gaya yang dipikul oleh 1 baut angkur

t = 960.0 kg/cm2 ; tegangan geser ijin baja ( 0,6 s ijin )

Ng = 1/4 x p x Æ 2 x t
= 1205.76 kg ; gaya yang dipikul oleh 1 baut

Jumlah baut :

N = 2,400 1206 = 1.99 ~ 4 bh

Gunakan Baut = 4 Æ 16
PERHITUNGAN KOLOM

PD = 2,573.91 kg ; beban mati


PL = 1,286.96 kg ; beban hidup
Pu
Pu = 1,2 PD + 1,6 PL ; beban ultimite
= 5,147.8 kg
= 51,478 N
Lk = 6.00 m ; tinggi kolom
f'c = 22.5 N/mm 2
; mutu beton K 225 6.00 m
fy = 240 N/mm2 ; mutu baja tulangan polos
rg = 0.03 = 3% ; rasio tulangan yang diperkirakan
f = 0.65 ; faktor reduksi 0,65 (ketentuan)

Luas Penampang kolom yang diperlukan ( A g perlu )


Pu
Ag perlu =
0,80 f 0,85 .f'c ( 1 – rg ) + fy . rg
g
Ag perlu = 3,844 mm2
Dimensi kolom sama sisi yang diperlukan :
= ( Ag perlu )
0,5
b = h
= 62 mm
Ditetapkan ukuran bxh = 300 x 300 mm ( disesuaikan dengan ukuran lebar balok, b kolom > b balok
Ag aktual = bxh
= 90,000 mm2
Beban pada daerah beton ( Pc )
Pc = 0,80 f ( 0,85 f’c ) Ag aktual ( 1 - rg )
= 868,199 N
Beban yang harus disangga oleh batang tulangan baja ( Ps )
Ps = Pu – Pc
= -816,720 N
Luas tulangan baja yang diperlukan ( As perlu
)
As perlu = Ps / ( 0,8 f fy )
= -6,544 mm2 secara teoritis tidak perlu tulangan; tetapi gunakanlah tulangan minimum
As minimum = rbh --> Rasio Tulangan minimum ( r ) = 1 %
1%*b*h
= 900 mm2
As perlu < As minimum ; maka gunakan As = 900 mm2 ( As minimum )
Direncanakan tulangan polos diameter 16 mm
Jumlah tulangan ( N ) = As = 4.48 ~ 8 batang ( untuk tulangan 4 sisi bentuk kolom
1/4 p D2
segi empat kelipatan yaitu 4 , 8, 12 dst. )
D pada program SAP 2000, didapat sama hasilnya yaitu :
Hasil perhitungan
untuk kolom ukuran 30 cm x 30cm ,didapat Luas tulangan yang dibutuhkan = 9.00 cm2 = 900 mm2
( As minimum )
Jarak sengkang ( s ) 8 D 16
direncanakan sengkang Æ = 8 mm 300 Æ 8 - 150
* s = 16 x diameter tulangan memanjang = 256 mm
* s = 48 x diameter sengkang = 384 mm
* s = ukuran kolom terkecil = 300 mm 300

--> pilih terkecil


s= 256 mm ~ 250 mm
dipakai sengkang Æ 8 - 150

Check Tekuk Pu
Data-data di atas :
M1

f'c = 22.5 N/mm2 ; mutu beton


fy = 240 N/mm2 ; mutu baja
PD = 2,574 N ; beban mati 6.0 m
PL = 1,287 N ; beban hidup
Pu = 51,478 N ; beban ultimite aksial kolom
b = 300 mm ; lebar penampang kolom
h = 300 mm ; panjang penampang kolom M2
H=Lu = 6,000 mm ; tinggi kolom
k = 1 ; faktor kekakuan
e2 = 50 mm ; eksentrisitas pada ujung bawah kolom, dianggap maksimum --> e maks = 1/6 b

= 50 mm
e1 = 50 mm ; eksentrisitas pada ujung atas kolom, dianggap maksimum --> e maks = 1/6 b

= 50 mm
M2 = Pu x e2
= 2,573,910 N mm
M1 = Pu x e1
= 2,573,910 N mm

Check jenis kolom ( apakah kolom langsing atau pendek biasa ? )


angka kelangsingan :
( k*Lu ) / r < 34 - 12 ( M1/M2 ) ; maka efek kelangsingan dapat diabaikan
( SKSNI-1991 pasal 3.3.11)
; k = 1 ; r = ( I / A ) 0,5 = 0,3 h , untuk penampang persegi
r = 0,3 h = 90 mm

( k*Lu ) / r = 34 - 12 ( M1/M2 )
66.67 > 22.00

Jadi :
( k*Lu ) / r > 34 - 12 ( M1/M2 ) ; maka efek kelangsingan harus diperhitungkan

Check M2, min


M2, min = Pu ( 15 + 0.03 h )
= 1,235,477 N mm < M2 ( OK ) ; gunakan M2

Hitung E I
Ec = 4700 ( f'c0,5 ) ; modulus elastisitas beton
= 22,294 N/mm 2

Ig = 1/12 b x h3 ; momen inersia beton kotor (penulangan diabaikan)


= 675,000,000 mm4
bd = (1,2 PD ) / ( 1,2PD +1,6PL )
= 0.600
EI = ( 0,40 Ec Ig ) / ( 1 + b d )
= 3,762,122,203,832 N mm2

Hitung Momen desain


Mc = d ns M2
dimana :
d ns = Cm / ( 1 - ( Pu / ( 0,75 Pc ))) ; faktor pembesar momen
Cm = 0.6 + 0.4 M1/M2 ; faktor koreksi
= 1.00
Pc = ( p EI ) / ((klu)2)
2

= 1,030,362 N
Faktor pembesar momen ( d ns ):
d ns = 1.07 ;batas maksimum d ns = 2

d ns > d ns maks. Jadi, ukuran penampang kolom cukup (OK) tidak perlu diperbesar,
aman terhadap tekuk
PERENCANAAN PONDASI
Pu
Pembebanan
Pu = 3,289.00 kg ; Beban terpusat ultimite ( output SAP 2000 ) Mu
= 32,890.0 N
Mu = 282.55 kg m ; Momen ultimite ( Output SAP 2000 )
2,825,500
Data tanah
h
s ijin = 0.8 kg/cm2 ; Asumsi daya dukung/teganga ijin tanah
= 0.080 N/mm2
t
Mutu bahan
f'c = 22.5 MPa ( N/mm2) ; mutu beton
fy = 240 MPa ( N/mm2) ; mutu baja tulangan polos
Æ tul = 12 mm ; diameter tulangan yang diperkirakan
Penyelesaian :
Dimensi Pondasi yang diperkirakan
B = 1,000 mm ; lebar pondasi setempat B
L = 1,000 mm ; panjang pondasi setempat
t = 300 mm ; tebal plat pondasi setempat
h = 1,000 mm ; kedalaman pondasi dari MT sampai atas pelat pondasi
dc = 50 mm ; selimut beton (beton decking)
d = 244 mm ; tinggi effektif pelat pondasi ; (t-dc-1/2Æ tul)

Pu t = 5,609.00 kg ; beban terpusat ultimite + b. pelat pondasi + b. tanah


= 56,090 N

I. Tegangan tanah ultimite akibat beban yang bekerja

s ult =
Put + Mu
B*L ( 1/6 BL 2 ) Teg. akibat P
Put Mu
s ult maks = +
B*L ( 1/6 BL 2 )

= 0.056 + 0.017 = 0.073 N/mm2 = 0.73 kg/cm2 Teg. akibat M

s ult min Put Mu


= - 0.073MPa
B*L ( 1/6 BL 2 ) 0.039MPa
= 0.056 - 0.017 = 0.039 N/mm2 = 0.39 kg/cm2
s ult maks < s tanah
Resultan Tegangan
0.073 < 0.080 N/mm2 ( O K )
Check terhadap gaya geser --> berkaitan dengan tebal pelat pondasi ( t )
a. Untuk arah kerja satu arah
s ult = 0.073 N/mm2 ; tegangan tanah ultimite
c = 150 mm ; dimensi kolom Daerah pembebanan untuk geser
c' = 150 mm ; dimensi kolom Penulangan satu arah
G = ½L-½ c-d ; lebar beban untuk geser G
= 181 mm
Gaya geser terfaktor , Vu
Vu = s ult x L x G
L
= 13,221 N
Kuat geser beton , Vc d c
Vc = 1/6 Öf’c x L x d
= 192,899 N B
fVn = f Vc f =0,6
= 115,739 N
Vu < f Vn --> OK
atau
d min = Vu / (1/6Öf 'c b f)
= 28 mm
t min = d min + dc + 1/2Æ tul.
= 84 mm < t (ok)
;Jadi tebal ( t ) = 300 mm aman terhadap geser ( retak )
b. Untuk arah kerja dua arah
bo = ½d+c+½d ;jarak diluar pembebanan untuk geser
Daerah pembebanan untuk geser
= 394 mm Penulangan dua arah
A geser = (B*L)-(bo*bo) ;luas pembebanan untuk geser G
= 844764 mm2
Gaya geser terfaktor, Vu
Vu = s ult x A geser
= 61,704 N
Kuat geser beton,Vc L
Vc = (1+2/bc) (2Öf 'c) bo d bc=L/B=1
= 2,736,079 N (SKSNI-91 pasal 3.4.11.2.1)
Vc = (4Öf 'c) bo d ambil yang terkecil ½d c ½d
bo
= 1,824,052 N
fVn = f Vc f =0,6 B
B
= 1,094,431 N
Vu < fVn OK
Check tebal pelat minimum, t min
Tebal minimum pondasi setempat di atas tulangan bawah tidak boleh kurang dari 150 mm (RSNI-03-2002 pasal 17.7)
d min = Vu / ( (1+2/bc )(2Öf 'c) bo f ) = 9 mm
t min = d min + dc + 1/2 Æ tul. = 65 mm > t (ok)
; Jadi tebal ( t ) = 300 mm aman terhadap geser ( retak )

Perhitungan Tulangan Pelat Pondasi


F
F = ½B-½ c
= 425 mm
M ult = s ult x L x F x ½ F
= 6,596,696 N mm L
c
Mu = 0.111 N/mm2 Daerah pembebanan untuk momen
bd2
B
fy2
= 2,560 MPa ( N/mm2)
f'c

fy2 Mu )
0,8fy - (0,8fy)2 - 4( 0,4704 ) (
r = f'c bd2
fy 2

2x( 0,4704 )
f'c
r = 0.0006

r min = 0.0025 rasio tulangan minimum untuk pondasi pelat

r maks = 0.75 0,85 f'c b 600 b = 0,85 untuk f'c < 30 MPa
fy 600 + fy

= 0.0363

r < r min digunakan r min

As = r bd ( luas tulangan tarik ) ; tulangan bagian bawah pelat fondasi


= 610 mm2 untuk total lebar fondasi, atau = 610 mm2 / m Mencari jarak tulangan :
didapat tulangan Æ 12 - 185 =1000 / ( As per m / (1/4 p D2))
gunakan Æ 12 - 150 185 mm
=
Arah x dan arah y dibuat sama yaitu Æ 12 - 150
Untuk tulangan tekan ( bagian atas ) secara teoritis tidak perlu, Biasanya dalam praktek tulangan bagian atas disamakan

You might also like