Ria Novita Setyorini Ria Novita Setyorini, Bagoes Widjanarko, Anung Sugihantono, Anung Sugihantono

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) (e

Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)


3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

FAKTOR-FAKTOR
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PEMBERIAN
AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
PEGANDAN KOTA SEMARANG

Ria Novita Setyorini,


Setyorini Bagoes Widjanarko,, Anung Sugihantono
Bagian Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Diponegoro
Email : [email protected]

ABSTRACT

Exclusive breastfeeding can reduce infant mortality. However, based on reports


from January to June 2016, exclusive breastfeeding coverage coverage at Pegandan
Health Center was only 7%. Therefore this research aimed to analyze the factors
that influence the behavior of exclusive breastfeeding in the working area of
Pegandan Health Center Semarang City.
This was a quantitative with cross sectional approach research. The samples
were using proportional sampling at mothers who had 7-12 7 12 months babies. Data
were collected by interview using questionnaire. This research used univariate,
bivariate, and multivariate analysis.
The results of this research showed that majority of respondents aged 26-35 26
years, housewives and multiparous. 54.2% of respondents did not give exclusive
breastfeeding. The chi-square
chi square test showed that knowledge (p=0.05) and attitudes
toward exclusive breastfeeding (p=0,000) were significantly
significantly associated with
exclusive breastfeeding. While age (p=0.151), job (p=0.356), parity (p=1,000),
maternity place (p=0,723), birth attendant skill (p=0,616), exclusive breastfeeding
information (p=0,055) availability of supporting facilities (p=0.638),
(p=0.63 husband
(p=0.428), family (p=0.269), and significant others support (p=0.444) were not
significantly associated with exclusive breastfeeding behavior. Binary logistic
regression test results show that of all variables, only attitude has significant
influence
luence on exclusive breastfeeding behavior (OR = 7,299).
It was suggested to optimize Breastfeeding Support Group and dissemination of
information through social media as information delivery approaches.

Keywords : Factors, Behavior, Exclusive Breastfeeding


Breastfeedi

PENDAHULUAN tanpa memberikan makanan dan


Air Susu Ibu (ASI) eksklusif minuman tambahan kepada
adalah pemberian ASI tanpa bayi.(2)Faktanya angka cakupan
makanan tambahan lain pada bayi pemberian ASI eksklusif di Indonesia
berumur 0-66 bulan, karena nutrisi masih fluktuatif dan belum
terbaik bagi bayii hanya diperoleh memperlihatkan kenaikan y
yang
melalui ASI.(1) Menurut UNICEF, signifikan dari tahun ke tahun.
30.000 kematian bayi di Indonesia Berdasarkan data Profil
dan 10 juta kematian
ian anak balita di Kesehatan Indonesia tahun 2012,
dunia setiap tahun bisa dicegah bayi usia 0-6
6 bulan yang
melalui pemberian ASI eksklusif mendapatkan ASI secara se eksklusif

620
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) (e
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

sebesar 48,62%,sedangkan
edangkan pada Wawancara dengan petugas
tahun 2013 mengalami alami kenaikan Puskesmas Pegandan didapatkan
menjadi 54,34%.(3,4)
(3
Pada tahun keterangan bahwa Puskesmas
2014, capaian cakupan
akupan ASI eksklusif Pegandan sudahudah melakukan upaya
di Indonesia mengalami penurunan meningkatkan cakupan ASI eksklusif
menjadi 52,3% ,3% dan mengalami yaitu dengan mengadakan program
kenaikan menjadi 55,7% pada tahun terkait ASI eksklusif, antara lain
2015,, meskipun begitu masih sosialisasi mengenai pentingnya ASI
terdapat provinsi yang mengalami eksklusif bagi ibu hamil dan
penurunan capaian cakupan ASI menyusui, konseling ASI dari pihak
eksklusif, salah satunyasatuny yaitu puskesmas maupun kader, hingga
Provinsi Jawa Tengah.ah.(5,6) pembentukan
mbentukan Kelompok Pendukung
Pemberian ASI Eksklusif ASI yang dilaksanakan di dua
pada bayi 0-6 6 bulan di Kota kelurahan wilayah kerja Puskesmas
Semarang telah mencapai target Pegandan. Faktanya
aktanya masih banyak
Renstra Kota Semarang (55%). ibu yang tidak memberikan ASI
Meskipun begitu, terdapat beberapa secara eksklusif. Oleh karena itu,
wilayah puskesmas yang kurang dari berdasarkan masalah tersebut perlu
target pencapaian. Salah satunyasatu dilakukan penelitian tentang perilaku
per
yaitu Puskesmas Pegandan.(7) ibu dengan menggunakan teori
Cakupan
upan ASI eksklusif di Lawrence Green agar ditemukan
Puskesmas Pegandan tahun ta 2014 faktor-faktor
faktor apa saja yang
adalah 26,83%,, dan mengalami mempengaruhi perilaku pemberian
peningkatan di tahun 2015 menjadi ASI eksklusif di wilayah kerja
43,69%, namun angka tersebut Puskesmas Pegandan.
belum sesuai target Kota Semarang
dan berdasarkan data laporan METODE PENELITIAN
Puskesmas Pegandan, dari bulan Jenis penelitian ini termasuk
Januari 2016 hingga Juni 2016, bayi penelitian kuantitatif dengan
usia 0-6 bulan yang mendapatkan rancangancross
cross sectional
sectional.
ASI eksklusif hanya sejumlah 155 Pengumpulan data dilakukan melalui
bayi dari 2207 bayi.(7,8)
,8)
wawancara dengan menggunakan
Menurut Green (2002)( ada kuesioner. Populasi dalam penelitian
tiga faktor yang dapat ini adalah 280 ibu yang memiliki bayi
mempengaruhi perilaku kesehatan usia 7-12 bulan yang tinggal di
manusia yaitu faktor predisposisi, wilayah kerja puskesmas Pegandan.
Pegandan
pemungkin dan penguat. Faktor Setelah menggunakan perhitungan
perhit
predisposisi
edisposisi dapat berupa rumus Lemeshow
Lemeshow, didapatkan
pengetahuan, sikap, keyakinan, nilai, sampel penelitian sebanyak 72
kepercayaan. Sedangkan faktor responden. Pengambilan sampel
pemungkinnya adalah menggunakan Proportional Random
fasilitas/sarana kesehatan, peraturan Sampling. Analisis data
kesehatan. Serta faktor penguat menggunakan uji statistic univariat,
meliputi perilaku dan sikap petugas bivariat, dan multivariate dengan chi
kesehatan, informasi kesehatan baik square(α = 5%), %), dan uji regresi
dari
ri keluarga, teman, media massa, binary logistic(α = 5 5%).Penelitian
kader kesehatan. Ketiga faktor menggunakan teori Lawrence Green
tersebut saling mempengaruhi gaya dengan melibatkan 12 variabel, variabel
hidup dan tingkah laku seseorang dapat dilihat pada gambar berikut:
dalam meningkatkan kesehatan.(9)

621
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) (e
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Faktor Predisposing
1. Umur Tabel 1. Distribusi Karakteristik
2. Pekerjaan
3. Paritas Responden
4. Pengetahuan
5. Sikap Karakteristik Kategori N %
Umur Remaja 7 9,7
Faktor Enabling Perilaku Akhir (17 s/d
1. Tempat persalinan pemberian 25 tahun)
2. Keterampilan penolong Dewasa 48 66,7
persalinan ASI
3. Paparan informasi
Awal (26 s/d
eksklusif
4. Ketersediaan fasilitas 35 tahun)
Dewasa 17 23,6
Faktor Reinforcing Akhir (36 s/d
1. Dukungan suami 45 tahun)
2. Dukungan keluarga
3. Dukungan significant Pekerjaan Ibu Rumah 46 63,9
others Tangga
(teman/tetangga/rekan Bekerja 3 4,2
kerja)
Paruh
Gambar 1. Kerangka Konsep Waktu
Bekerja full- 23 31,9
time
HASIL PENELITIAN Paritas Multipara 48 66,7
Sebanyak
ebanyak 54,2% responden Primipara 24 33,3
tidak memberikan ASI AS secara
eksklusif. Alasan terbanyak adalah
Hasil distribusi frekuensi perilaku
dikarenakan produksi ASI yang
pemberian ASI eksklusif (tabel 2)
kurang, sehingga 69,2% dari
menunjukkan bahwa sebanyak
responden yang tidak memberikan
54,2% responden memiliki
ASI secara eksklusif, menambahkan
pengetahuan tentang ASI eksklusif
susu formula sebagai pendamping
yang baik, sikapnya mendukung
ASI. Hasil uji statistik univariat (tabel
terhadap ASI eksklusif (62,5%),
1) menunjukkan bahwa banyak
mendapatkan fasilitas rawat gabung
responden pada kategori
(87,5%),
%), ditolong oleh penolong
umurdewasa awal (66,7%), ibu
persalinan dengan keterampilan
rumah tangga (63,9%) dan
yang baik (66,77%), terpapar
multipara(66,7%).
informasi tentang ASI eksklusif
(84,7%),memiliki
memiliki fasilitas
fasi penunjang
untuk menyusu
menyusui (69,4%),
mendapatkan dukungan yang y baik
dari suaminya (55,6%),
mendapatkan dukungan yang baik
dari keluarga (59,7%)
(59,7%), dan
mendapatkan dukungan yang baik ba
dari teman/tetangga/rekan
man/tetangga/rekan
kerja(significant
significant others)
others (65,3%).

622
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) (e
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Tabel
abel 2. Hasil Bivariat menggunakan chi square
Pemberian ASI
Tidak Nilai
Variabel Kategori n % Eksklusif
Eksklusif P
N % N %
Umur Remaja Akhir 7 9,7 2 28,6 5 71,4
0,151
Dewasa Awal 48 66,7 25 52,1 23 47,9
Dewasa Akhir 17 23,6 12 70,6 5 29,4
Pekerjaan Ibu Rumah 46 63,9 22 47,8 24 52,2
Tangga
0,356
Bekerja Paruh 3 4,2 2 66,7 1 33,3
Waktu
Bekerja Full-time 23 31,9 15 65,2 8 34,8
Paritas Multipara 48 66,7 26 54,2 22 45,8
1,000
Primipara 24 33,3 13 54,2 11 45,8
Pengetahuan Kurang 33 45,8 22 66,7 11 33,3
0,05
Baik 39 54,2 17 43,6 22 56,4
Sikap Kurang 27 62,5 22 81,5 5 18,5
Mendukung 0,000
Mendukung 45 37,5 17 37,8 28 62,2
Tempat Persalinan Tidak Rawat 9 12,5 4 44,4 5 55,6
Gabung 0,723
Rawat Gabung 63 87,5 35 55,6 28 44,4
Keterampilan Kurang 24 33,3 14 58,3 10 41,7
0,616
Penolong Persalinan Baik 48 66,7 25 52,1 23 47,9
Paparan Informasi Tidak Terpapar 11 15,3 9 81,8 2 18,2
0,055
ASI Eksklusif Terpapar 61 84,7 30 49,2 31 50,8
Fasilitas Penunjang Tidak Tersedia 22 69,4 11 50 11 50
0,638
Tersedia 50 30,6 28 56 22 44
Dukungan Suami Kurang 32 55,6 19 59,4 13 40,6
0,428
Baik 40 44,4 20 50 20 50
Dukungan Keluarga Kurang 29 59,7 18 62,1 11 37,9
0,269
Baik 43 40,3 21 48,8 22 51,2
Dukungan Kurang 25 65,3 12 48 13 52
0,444
Significant Others Baik 47 34,7 27 57,4 20 42,6

Tabel 3. Hasil uji multivariat menggunakan regresi binary logistic


95% C.I. for
Variabel B S.E Wald Df Sig. Exp(B) EXP(B)
Lower Upper
Usia ,646 ,699 ,852 1 ,356 1,907 ,484 7,511
Pekerjaan 1,319 ,785 2,820 1 ,093 3,740 ,802 17,436
Paritas ,125 ,826 ,023 1 ,880 1,133 ,224 5,717
Pengetahuan ,514 ,677 ,577 1 ,447 1,673 ,444 6,304
Sikap 1,988 ,771 6,648 1 ,010 7,299 1,611 33,075
Tempat Persalinan -,234 ,494 ,224 1 ,636 ,791 ,300 2,085
Keterampilan Penolong ,872 ,732 1,420 1 ,233 2,391 ,570 10,029
Persalinan
Paparan Informasi ASI ,661 1,235 ,286 1 ,593 1,936 ,172 21,773
Eksklusif
Fasilitas Penunjang -,134 ,751 ,032 1 ,858 ,874 ,201 3,814
Dukungan Suami ,155 ,707 ,048 1 ,826 1,168 ,292 4,672
Dukungan Keluarga 1,225 1,026 1,424 1 ,233 3,404 ,455 25,445

623
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) (e
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

95% C.I. for


Variabel B S.E Wald Df Sig. Exp(B) EXP(B)
Lower Upper
Dukungan Significant - ,936 1,659 1 ,198 ,299 ,048 1,876
Others 1,206
Constant - 2,035 3,301 1 ,069 ,025
3,697
dewasa awal (66,7%).Umur
merupakan salah satu faktor
Hasil uji chi square(tabel
square 2)
demografi yang dapat
menunjukkan bahwa terdapatdua
terdapat
mempengaruhii perilaku kesehatan
kes
variabel yang berhubungan dengan
seseorang. Hasil penelitian ini
perilaku pemberian
berianASI Eksklusif
menunjukkan nilai p value
(p≤0,05), yaitupengetahuan
pengetahuan (p=0,05)
0,162>0,05,, sehingga tidak terdapat
dan sikap (p=0,000).
hubungan antara umur responden
dengan perilaku pemberian ASI
Hasil uji multivariat (tabel 3)
Eksklusif. Hasil penelitian ini tidak
dengan menggunakan regresi binary
sejalan dengan penelitian Ramla
logisticmenunjukkan
njukkan bahwa sikap
Hakim (2012) yang menyatakan
menyat ada
terhadap ASI eksklusif memiliki
hubungan bermakna antara umur
pengaruh yang paling besar
dengan perilaku pemberian ASI
terhadap pemberian ASI eksklusif.
e
eksklusif. Ibu menyusui yang
Sikap
ikap responden yang mendukung
berumur 30 tahun atau diatasnya
perilaku pemberian ASI eksklusif
berpeluang 2 kali lebih besar untuk
7,299 kali berpengaruh terhadap
memberikan ASI eksklusif.(11) Dalam
pemberian ASI secara eksklusif.
eksklusif
penelitian ini, ibu yang memberikan
ASI secara eksklusif
eksklus lebih besar
PEMBAHASAN
persentasenya pada ibu yang
a. PerilakuPemberian
Pemberian ASI
berusia 17 hingga 25 tahun (71,4%).
Eksklusif
Secara teori, ibu yang berumur lebih
Pemberian ASI eksklusif dalam
muda dapat lebih banyak
penelitian ini sesuai dengan
memproduksi ASI dibandingkan ibu
keputusan Kementrian Kesehatan
yang lebih tua.(12)
(2004), yaitu memberikan ASI saja
Selanjutnya, sebanyak
tanpa makanan dan minuman lain
63,9%responden adalah ibu rumah
kepada bayi sejak lahir sampai bayi
tangga.Pekerjaan
kerjaan mempengaruhi
berumur enam bulan, an, kecuali obat
keberhasilan pemberian ASI
dan vitamin.(10)Dari
ari total 72
eksklusif, ibu
bu bekerja cenderung
responden, sebanyak 54,2% tidak
lebih cepat memberikanberikan MP-ASI
MP
memberikan ASI secara eksklusif
kepada bayinya.(13)Hasil penelitian
dan sebanyak 69,2% responden
ini menunjukkan nilai p value 0,356 >
yang tidak memberikan ASI secara
0,05 sehingga tidak terdapat
eksklusif, memberikan susu formula
hubungan antara pekerjaan dengan
kepada bayinya.Alasan tertinggi
perilaku pemberian ASI
responden yang tidak memberikan
Eksklusif.Proporsi
Proporsi pemberian ASI
ASI secara eksklusif adalah
eksklusif pada hasilasil penelitian ini
dikarenakan kurangnya
rangnya produksi ASI
tidak sejalan dengan hasil peneltian
ibu.
Kartika(2015)) yang menyatakan
b. Karakteristik Responden
bahwa ibu menyusui yang memiliki
Pada penelitian ini, sebagian
lama jam kerja >8 jam seluruhnya
responden berada dalam kategori
tidak memberikan ASI

624
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) (e
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

eksklusif.(14)Dalam penelitian ini, ibu ada hubungan sikap dengan perilaku


yang dan mengaku tidak memiliki pemberian ASI eksklusif. Hasil
pojok laktasi di tempat mereka penelitian ini sejalan dengan
bekerja lebih besar persentasenya penelitian Dewi Wulandari (2012)
pada yang bekerja paruh waktu yang menyatakan bahwa ada
(66,7%) dibandingkan ibu yang hubungan bermakna antara sikap
bekerja full-time (39,1%). dengan perilaku u pemberian ASI
Sebanyak
ebanyak 66,7% responden eksklusif. Ibu yang mempunyai sikap
berstatus multipara.. Menurut Neil, positif berpeluang 4 kali untuk
WR yang dikutip oleh Ramadani memberikan ASI eksklusif
(2009), jumlah persalinan yang dibandingkan ibu yang mempunyai
pernah dialami memberikan sikap negatif.(16)
pengalaman pada ibu d
dalam
memberikan ASI kepada e. Tempat persalinan
bayi.(13)Hasil penelitian ini Hasil penelitian ini menunjukkan
menunjukkan nilai p value nilai p value 0,723>0,05
0,05yang artinya
1,000>0,05 sehingga tidak terdapat tidak ada hubungan tempat
hubungan antara paritas parit dengan persalinan dengan perilaku
perilaku pemberian ASI pemberian ASI eksklusif. Hasil
Eksklusif.Hasil
Hasil penelitian ini tidak penelitian ini tidak sejalan dengan
sejalan dengan penelitian Ida (2012) penelitian Ida (2012) yang
yang menyatakan ada hubungan menyatakan bahwa terdapat
bermakna antara paritas dengan hubungan yang bermakna antara
perilaku pemberian ASI eksklusif. rawat gabung dengan perilaku
Ibu multipara berpeluang 2,333 kali pemberian ASI eksklusif. Ibu yang
lebih besar berperilaku
laku memberikan dirawatgabung berpeluang 3,180 kali
ASI eksklusif dibandingkan
dibanding dengan lebih besar berperilaku memberikan
ibu yang primipara.(13)3)
ASI eksklusif dibandingkan yang
tidak dirawatgabung.(13) Dalam
c. Pengetahuan penelitian ini, pada responden yang
Hasil penelitian menunjukkan memberikan ASI tidak eksklusif,
nilai p-value0,05
0,05 = 0,05 yang berarti lebih besar persentasenya pada
ada hubungan pengetahuan responden yang dirawatgabung
dir
responden dengan perilaku (55,6%) dibandingkan dengan yang
pemberian
berian ASI Eksklusif. Hasil tidak dirawatgabung (44,4%). Hal ini
penelitian ini did
didukung oleh dikarenakan responden yang
penelitian Ahmad Atabik (2013), dirawatgabung mengaku memiliki
yang menyatakan bahwa jumlah ibu masalah produksi ASI yang kurang
yang menyusui secara eksklusif dan sebanyak 34,9%, lebih besar
memiliki pengetahuan tentang ASI dibandingkan responden yang tidak
baik lebih banyak (20,7%) dirawatgabung (33,3%).
dibandingkan yang memiliki
pengetahuan yang kurang f. Keterampilan Penolong
(10,3%).(15 Persalinan
Hasil peneitian ini menunjukkan
nilai p-value 0,616>
0,616>0,05 yang
artinya tidak ad
ada hubungan
d. Sikap keterampilan penolong persalinan
Hasil peneitian
an ini menunjukkan dengan perilaku pemberian ASI
nilai p-value0,000≤0,05
0,05 yang artinya eksklusif.Hasil
.Hasil penelitian ini

625
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) (e
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

didukung oleh penelitian Dewi h. Dukungan Suami


Wulandari
dari (2012) yang menyatakan Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tidak terdapat hubungan nilai p-value 0,428>0,05
0,05 yang berarti
yang signifikan antara penolong tidak ada hubungan dukungan suami
persalinan dengan perilaku dengan
gan perilaku pemberian ASI
pemberian ASI eksklusif.(16) eksklusif. Meskipun secara statistik
hasil penelitian menunjukkan tidak
e. Paparan Informasi ASI adanya hubungan yang bermakna,
Eksklusif kecenderungan proporsi hasil
Hasil penelitian menunjukkan penelitian ini tidak berbeda dari
nilai p-value 0,055>0,05
0,05 yang berarti penelitian Ida (2012) yang
tidak adaa hubungan paparan menyatakan bahwa proporsi yang
informasi ASI eksklusif dengan memberikan
rikan ASI eksklusif lebih
perilaku pemberian ASI eksklusif.
eksklusif banyak pada ibu dengan dukungan
Meskipun secara statistik hasil suami yang baik (36,7%),
penelitian menunjukkan tidak dibandingkan dengan dukungan
adanya hubungan yang bermakna, suami yang kurang (13,4%). Ibu
kecenderungan proporsi hasil yang didukung baik oleh suaminya
penelitian ini tidak berbeda dari berpeluang 3,737 kali lebih besar
penelitian Dewi Wulandari
ulandari (2012) berperilaku memberikan ASI
yang menyatakan bahwa proporsi eksklusif dibandingkan
kan dengan ibu
ibu yang memberikan ASI eksklusif yang dukungan suaminya kurang.(13)
lebih besar pada ibu yang
mendapatkan informasi ASI dari i. Dukungan Keluarga
tenaga kesehatan (41,8%), daripada Hasil penelitian menunjukkan
ibu yang tidak mendapatkan nilai p-value 0,269>0,05
0,05 yang berarti
informasi ASI dari tenaga kesehatan tidak ada hubungan dukungan
(21,5%). Ibu yang me
mendapat keluarga dengan perilaku pemberian
informasi tentang ASI eksklusif di ASI eksklusif. Meskipun secara
tempat pelayanan kesehatan statistik hasil peneliti
penelitian
mempunyai peluang 2,6 kali untuk menunjukkan tidak adanya
memberikan ASI eksklusif hubungan yang bermakna,
dibandingkan dengan ibu yang tidak kecenderungan proporsi hasil
memperoleh informasi tentang ASI penelitian ini tidak berbeda dengan
eksklusif di pelayanan kesehatan.(16) penelitian Ida (2012) yang
menyatakan bahwa proporsi yang
g. Ketersediaan Fasilit
Fasilitas memberikan ASI secara eksklusif,
Penunjang untuk Menyusui lebih besar persentasenya pada
Hasil penelitian menunjukkan responden yang me
mendapatkan
nilai p-value 0,638>0,05
0,05 yang berarti dukungan baik dari keluarga (33,9%)
tidak ada hubungan fasilitas dibandingkan dengan yang kurang
penunjang untuk menyusui dengan didukung (11,1%).(13)
pemberian ASI eksklusif.
eksklusif Hasil
penelitian ini didukung hasil
penelitian Budiyanto (2015) yang j. Dukungan Significant
menyatakan
akan bahwa tidak terdapat Others(Tetangga/Teman/Reka
(Tetangga/Teman/Reka
hubungan yang bermakna antara n Kerja)
ketersediaan fasilitas penunjang Hasil penelitian menunjukkan
dengan perilaku pemberian ASI nilai p-value 0,444>0,05
0,05yang berarti
eksklusif.(17) tidak ada hubungan dukungan

626
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) (e
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

significant othersdengan
dengan perilaku tahun, ibu rumah tangga, dan
pemberian ASI eksklusif.
eksklusif Hasil multipara.
penelitian ini tidak sejalan dengan 3. Variabel yang berhubungan
hasil penelitian Ida (2012) yang adalah pengetahuan tentang ASI
menyatakan bahwa terdapat eksklusif(p=0,05)
(p=0,05) dan sikap
hubungan yang bermakna antara terhadap ASI eksklusif (p=0,000).
dukungan teman dengan perilaku 4. Variabel yang tidak berhubungan
berhubun
pemberian ASI eksklusif. ibu yang adalahumur
umur (p=0,151), pekerjaan
didukung
kung baik oleh temannya (p=0,356), paritas (p=1,000),
berpeluang 3,388 kali lebih besar tempat persalinan (p=0,723),
berperilaku memberikan ASI keterampilan penolong persalinan
eksklusif dibandingkan dengan ibu (p=0,616), paparan informasi
yang dukungan temannya (p=0,055), fasilitas penunjang
(13)
kurang. Dalam penelitian ini, menyusui (p=0,638), dukungan
meskipun
eskipun mayoritas mendapatkan suami (p=0,428), keluarga
dukungan yang baik, intensitas (p=0,269), da
dan significant
dukungan masih lemah lema sehingga others(teman/tetangga/rekan
(teman/tetangga/rekan
belum mampu mengajak ibu untuk kerja) (p=0,444).
memberikan ASI secara eksklusif. 5. Faktor yang paling berpengaruh
terhadap perilaku pemberian ASI
k. Variabel yang Paling Eksklusif adalah sikap terhadap
Berpengaruh terhadap ASI eksklusifdengan
dengan nilai OR
Perilaku Pemberian ASI terbesar yaitu 7,299.
7,299
Eksklusif
Sikap
ikap terhadap ASI eksklusif
merupakan variabel yang memiliki DAFTAR PUSTAKA
pengaruh signifikan terhadap 1. Yuliarti, Nurheti. Keajaiban ASI:
rencana pemberian rian ASI Eksklusif Makanan Terbaik untuk
sebab p<0,05 dan memilikiOR Kesehatan, Kecerdasan, dan
terbesar yaitu 7,299.. Sehingga dapat Kelincahan Si Kecil.
Kecil Yogyakarta:
disimpulkanbahwa sikap responden CV Andi Offset, 2010.
yang mendukung perilaku 2. Surya, Made Oka Kumala.
pemberian ASI eksklusif 7,299 kali “Faktor-Faktor
Faktor yang
berpengaruh terhadap pemberian Berhubungan dengan
ASI secara eksklusif. Pemberian ASI Eksklusif Di
Hasil
asil penelitian ini sejalan
sejal dengan Wilayah Kerja Puskesmas I
pendapat Sunaryo (2002) yang Denpasar Timur Tahun 2016”.
mengatakan bahwa sikap menuntun Skripsi.. Program Studi
perilaku kita sehingga kita akan Kesehatan Masyarakat,
bertindak sesuai dengan
den sikap yang Fakultas Kedokteran,
diekspresikan.(18) Universitas Udayana, 2016.
3. Kemenkes RI. Profil Kesehatan
Indonesia 2012. Jakarta:
Kementrian Kesehatan RI,
KESIMPULAN 2012.
1. Sebanyak 54,2% responden tidak 4. Kemenkes RI. Profil Kesehatan
memberikan ASI secara eksklusif.
eksklusif Indonesia 2013. Jakarta:
2. Mayoritas karakteristi
arakteristik responden Kementrian Kesehatan RI,
berada rata-rata
rata berada pada 2013.
usiadewasa awal yaitu 26-35

627
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) (e
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

5. Kemenkes RI. Profil Kesehatan Pemberian ASI pada Bayi Usia


Indonesia 2014. Jakarta: 0-6
6 Bulan di Desa Bangsri
Kementrian Kesehatan RI, Kecamatan Bangsri Kabupaten
2014. Jepara”.”. Dalam Jurnal
6. Kemenkes RI. Profil Kesehatan Kesehatan Budaya,
Budaya Vol. 8, No.
Indonesia 2015. Jakarta: 2, November,, 2015.
2015
Kementrian Kesehatan RI, 15. Atabik, Ahmad. “Faktor Ibu yang
2015. Berhubungan dengan Praktik
7. Dinas Kesehatan Kota Pemberian ASI Eksklusif Di
Semarang. Profil Kesehatan Wilayah Kerja Puskesmas
Kota Semarang Tahun 2015. Pamotan”. Skripsi.
Skripsi Jurusan Ilmu
Semarang: g: DKK Semarang, Kesehatan Masyarakat,
2015. Fakultas Ilmu Keolahragaan,
Keolahragaan
8. Dinas Kesehatan Kota Universitas Negeri Semarang,
Semarang. Profil Kesehatan 2013.
Kota Semarang Tahun 2014. 16. Wulandari, Dewi. “Faktor-Faktor
“Faktor
Semarang: DKK Semarang, yang Berhubungan dengan
2014. Perilaku Pemberian ASI
9. Green LW.. Health Education Eksklusif Di Wilayah Kerja
Planning, ‘A Diagnostic Puskesmas Tengaran
Approach’. Mayfield Publishing Kabupaten Semarang Provinsi
Company: California,
California 2002. Jawa Tengah Tahun 2012”.
10. Depkes RI. Rencana Strategis
S Skripsi.. Fakultas Kesehatan
Departemen Kesehatan. Masyarakat, U
Universitas
Jakarta: Depkes RI, 2005. Indonesia, 2012.
11. Hakim, Ramla. “Faktor-Faktor
“Faktor 17. Budiyanto., Asti, Arnika Dwi.,
yang Berhubungan dengan Yuwono, Podo. “Hubungan
Pemberian ASI Esklusif pada Ketersediaan Fasilitas
Bayi 6-1212 Bulan Di Wilayah Keja Penunjang terhadap
Puskesmas Nabire Kota Keberhasilan Pemberian ASI
Kabupaten Nabire Tahun 2012”. Eksklusif pada Ibu yang Bekerja
Skripsi.. Fakultas Kesehatan sebagai Tenaga Kesehatan”.
Masyarakat,
akat, Universitas Dalam Jurnal Ilmiah Kesehatan
Indonesia, 2012. Keperawatan Vol. 11 No. 1
12. Roesli, Utami. Buku Pintar ASI Februari, 2015.
Eksklusif.. Yogyakarta: Diva 18. Sunaryo. Psikologi untuk
Press, 2000. Keperawatan.. Jakarta: Buku
13. Ida. “Faktor--Faktor yang Kedokteran EGC, 2002.
Berhubungan dengan
Pemberian ASI Eksklusif 6
Bulan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kemiri Muka Kota
Depok Tahun 2011”. Tesis.
Fakultas
ultas Kesehatan
Masyarakat, Program Studi Ilmu
Kesehatan Masyarakat,
Universitas Indonesia, 2012.
14. Kartika, Resty Prima
Prima.
“Hubungan
Hubungan Lamanya Jam Kerja
Ibu Menyusui dengan

628

You might also like