224 1162 1 PB
224 1162 1 PB
224 1162 1 PB
ABSTRACT
The pain during parturition, has replaced for 30-40 out of 50 scoring method (Wall & Melzack,
1994). Parturition pain implementation can be observed by giving variety of complementing
therapies which can be assumed as mothers care modality. One of non-pharmacological
relaxation technique or therapy that can be implemented in Indonesia recently is hypnobirthing
(hypnotic therapy). The purpose of this study was tu determine the effectiveness of hypnobirthing
intervention towards the parturition pain level in the first stage of activating phase. Quasi
experiment with One Group Pretest and Posttest Design had been assessed as this research
methodology to particular reserch subject in order to identify the effectiveness of hypnobirthing
intervention towards the parturition pain level in the first stage of activating phase at Malalo
Public Health Center Working Area, 2014. This study was conducted on July to September with 6
people as a respondent and the analyzing data was measured with dependent t-test (paired test).
Based on the researc result, the mean of pain before hypnobithing therapy was 8.50 and after
these therapy, it was 6.00. After t test with sample paired test, it was revealed that the prevalence
value (p) was 0.007, which means the hypothesis was rejected. In these circumstance, it can be
concluded that there is an effectiveness of hypnobirthing intervention towards the parturition pain
level in the first stage of activating phase at Malalo Public Health Center Working Area, 2014.
Finally, it is advised that this research can increase the midwifery service quality in order to
implement independent services through out hypnobirthing technique.
ABSTRAK
Nyeri pada saat persalinan menempati skor 30-40 dari 50 skor yang ditetapkan (Wall & Melzack,
1994). Penatalaksanaan nyeri persalinan bisa dilakukan dengan terapi-terapi komplementer yang
bisa dijadikan sebagai modalitas asuhan sayang ibu. Salah satu teknik relaksasi non-farmakologi
dan terapi yang dapat dilakukan di Indonesia adalah hypnobirthing (terapi hipnotis). Tujuan umum
pada penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian hypnobirthing terhadap skala
nyeri persalinan pada ibu inpartu kala 1 fase aktif. Desain penelitian yang digunakan adalah
metode penelitian Quasi Eksperimental dengan jenis desain One Group Pretest and Posttest
Design pada subjek yang sama untuk mengetahui efektivitas hypnobirthing terhadap skala nyeri
persalinan pada ibu inpartu kala 1 di Wilayah Kerja Puskesmas Malalo Tahun 2014. Penelitian ini
dilakukan pada bulan Juli sampai dengan September, sampel penelitian sebanyak 6 orang
responden dan pengolahan data dengan menggunakan uji t-test dependen (paired test). Dari hasil
penelitian ini didapatkan bahwa adapun rerata nyeri sebelum dilakukan hypnobirthing adalah 8.50,
dan setelah dilakukan hypnobirthing adalah nyeri 6.00. Setelah dilakukan uji test dengan
1. Analisis Univariat
a. Skala Nyeri Persalinan Kala 1 Fase Aktif Sebelum (Pretest) Diberi
Hypnobirthing
Analisa univariat ini membahas tentang skala nyeri persalinan pada ibu
inpartu kala 1 fase aktif sebelum (Pretest) dan sesudah (Posttest) diberi
hypnobirthing. Hasil analisa univariat tersebut dapat dilihat pada penjelasan
dibawah ini:
Tabel 4.1
Rerata Nyeri Persalinan Sebelum Hypnobirthing Di Wilayah Kerja
Puskesmas Malalo Bulan Juli - September Tahun 2014
n=6
Nyeri Persalinan Mean Standar 95% Confidence Interval of
deviasi Difference
Lower Upper
Pre Test Nyeri 8.50 1.37 7.05 9.95
Persalinan
Tabel 4.2
Rerata Nyeri Persalinan Sesudah Hypnobirthing Di Wilayah Kerja
Puskesmas Malalo Bulan Juli September Tahun 2014
n =6
Nyeri Persalinan Mean Standar 95% Confidence Interval of
deviasi Difference
Lower Upper
Post Test Nyeri 6.00 1.67 4.24 7.76
Persalinan
2. Analisis Bivariat
a. Uji Normalitas
Tabel 4.3
Normalitas Data
Tabel 4.4
Rerata Nyeri Persalinan Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Hypnobirthing Di
Wilyah Kerja Puskesmas Malalo Bulan Juli - Agustus Tahun 2014.
Paired difference n =6
95% confidence p
interval of Differnce
Mean Standar Standar Lower Upper
Dev Error
1. Skala Nyeri Persalinan Kala 1 Fase sikap juga berubah meliputi peningkatan
Aktif Sebelum (Pretest) Diberi kecemasan dengan penurunan lapangan
Hypnobirthing persepsi, menangis, mengerang, tangan
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dijelaskan mengepal dan menggengam serta otot
bahwa hasil analisa univariat variabel skala mudah teransang (Bobak,et al. 2005,
nyeri sebelum (Pretest) diberi terapi p.253).
Hypnobirthing memiliki rata- Pada penelitian ini peneliti
rata (Mean) skala nyeri 8,50. mengambil kriteria responden primipara
Pada penelitian ini intensitas nyeri yaitu ibu yang melakukan persalinan
yang dirasakan oleh ibu sebagian besar pertama kali. Terdapat perbedaan skala
pada skala 6 8 yang tergolong sedang nyeri pada ibu primipara dengan ibu
sampai berat. Lawrence (2003) multipara. Ibu primipara akan merasakan
mengatakan bahwa persalinan kala 1 fase nyeri yang lebih berat dari pada ibu
aktif, intensitas nyeri yang dirasakan multipara. Hal ini sesuai dengan
adalah sedang sampai dengan berat. Hal ini penelitian yang dilakukan oleh Afifah,
disebabkan oleh kontraksi yang dirasakan Mulyono & Pujiati (2011) menyatakan
oleh ibu yang telah berada pada fase aktif bahwa pada ibu primipara nyeri berkisar
persalinan kala 1 yang semakin kuat dan dari sedang hingga berat, sedangkan pada
frekuensinya lebih sering. ibu multipara nyeri berkisar dari ringan
Nyeri pada persalinan terjadi karena hingga sedang.
selama kala I kontraksi uterus Pada ibu primigravida umumnya
menyebabkan dilatasi serviks dan merasa cemas dan takut menghadapi
iskemia uteri. Impuls nyeri ditransmisikan persalinan. Stres atau rasa takut ternyata
oleh segmen saraf spinal dan asesoric secara fisiologis dapat menyebabkan
thoracic bawah simpatis lumbaris. Nervus kontraksi uterus menjadi terasa semakin
ini berasal dari uterus dan serviks. nyeri dan sakit dirasakan. Ibu dalam
Ketidaknyamanan dari perubahan serviks kondisi inpartu tersebut mengalami stress
dan iskemia uterus adalah nyeri visceral maka tubuh merangsang tubuh
yang berlokasi di bawah abdomen mengeluarkan hormon stressor yaitu
menyebar kearah lumbal belakang dan hormone Katekolamin dan hormon
paha bagian dalam. Biasanya nyeri Adrenalin. Katekolamin ini akan
dirasakan pada saat kontraksi saja dan dilepaskan dalam konsentrasi tinggi saat
hilang pada saat relaksasi. Nyeri bersifat persalinan jika ibu tidak bisa
lokal seperti kram, sensasi sobek dan menghilangkan rasa takutnya sebelum
sensasi panas yang disebabkan karena melahirkan. Akibatnya tubuh tersebut
distensi dan laserasi serviks, vagina dan maka uterus menjadi semakin tegang
jaringan perineum (Sari, Ria Novita. 2011). sehingga aliran darah dan oksigen ke
Nyeri persalinan menghasilkan dalam otot otot uterus berkurang karena
respon psikis dan refleks pada perilaku arteri mengecil dan menyempit akibatnya
fisik. Nyeri persalinan memberikan gejala adalah rasa nyeri yang tak terelakkan
yang dapat diidentifikasi seperti pada (Bobak,et al. 2005,p.255).
sistem saraf simpatis yang dapat terjadi Berbeda dengan ibu multigravida
mengakibatkan perubahan tekanan darah, sudah pernah melahirkan sehingga sudah
nadi, respirasi, dan warna kulit. Ekspresi punya pengalaman nyeri saat melahirkan.