Analisis Efisiensi Pemasaran Kentang (Solanum Tuberosum L.) Di Kabupaten Magetan
Analisis Efisiensi Pemasaran Kentang (Solanum Tuberosum L.) Di Kabupaten Magetan
Analisis Efisiensi Pemasaran Kentang (Solanum Tuberosum L.) Di Kabupaten Magetan
)
DI KABUPATEN MAGETAN
Abstract
Potatoes is one of the priority commodities for the domestic market resilience needs to
be strangthened to reduce the pressure of imports. Potatoes are one of the horticultural
crops consumed tuber. Increased production through intensification program requires an
understanding of the problems of potato farmers. This understanding is not only limited
to the cultivation techniques, but also includes the understanding of the problem the
introduction of plants, uses, nutritional value and market potential. The role of marketing
is quite large in the process of agricultural development. The purpose of this research
was to determine the advantages of potato production in the district Plaosan Magetan
regency based on the analysis of farming also to know the efficiency of potato marketed
commodity marketing. This research uses analytical methods and their implementation
with survey techniques. Method ot determinating the area of research using purposive
sampling method in the district Plaosan (Puntukdoro village, Plaosan and Sarangan).
Determination of the number of sample using snow ball sampling. The data used are
primary data and secondary data. Data was collected with the recording, observation and
interviews. Result of the analysis showed that the production of potato variety Granola
farming more profitable than the varieties Atlantic. Marketing Granola potato varieties
there are three marketing channels, channel I : farmers market traders Plaosan retailers
consumer, channel II : farmers traders village collectors market traders Plaosan
consumer, channel III : farmers traders village collectors market traders Plaosan
outside city traders retailers consumer. The most efficient marketing channel is channel
I, with the lowest total margin is Rp 678,00 per kg and the share received by farmers are
87,39%.
Keywords:
Marketing Margin, Variety, marketing channels
protein dan kalori. Kebutuhan atau tingkat akan mengurangi pertumbuhan ekonomi
konsumsi sayur-sayuran setiap tahunnya suatu daerah (Anindita, 2004 hlm. 2)
diperkirakan meningkat sekitar 5.7 % seiring Pertanian merupakan sektor paling
dengan bertambahnya jumlah penduduk dan dominan di Kabupaten Magetan, karena
meningkatnya kesadaran masyarakat akan sebagian besar penduduk Magetan hidup dari
pentingnya gizi. bercocok tanam. Mengingat kondisi geografis
Pangan merupakan permasalahan Kabupaten Magetan berada di lereng Gunung
bangsa yang mendesak untuk ditindak Lawu, pengembangan pertanian sayuran
lanjuti dan memerlukan langkah-langkah khususnya budidaya kentang cukup besar
penanganan dengan pendekatan yang (Badan Pusat Statistik Kabupaten Magetan,
sistematik, terpadu dan menyeluruh. 2013)
Upaya-upaya tersebut, harus ditujukan
untuk mengurangi beban masyarakat dan Tujuan Penelitian
memenuhi hak-hak dasar setiap warga 1. Mengetahui bagaimana perkembangan
negara secara layak, sehingga dapat produksi kentang di Kabupaten Magetan
menjalani dan mengembangkan kehidupan 2. Mengetahui pelaksanaan teknik budidaya
yang bermartabat. Mengingat pentingnya kentang di Kabupaten.
pangan untuk keberlanjutan berbangsa 3. Mengkaji produksi kentang di Kabupaten
dan bernegara, maka seluruh pemangku Magetan berdasarkan analisis usahatani.
kepentingan harus mampu menyatukan 4. Mengetahui saluran pemasaran kentang
langkah dan pemikiran serta menempatkan di Kabupaten Magetan.
upaya produktivitas pertanian sebagai
5. Mengetahui efisiensi pemasaran kentang
prioritas utama (Direktorat Pengkaji Bidang
pada beberapa saluran pemasaran di
Ekonomi dalam Jurnal Kajian Lemhannas RI,
Kabupaten Magetan
2013)..
Tekanan pertumbuhan jumlah penduduk Kerangka Pemikiran
yang relatif cepat telah membawa konsekuensi Penelitian ini dilakuk an untuk
terhadap usaha untuk meningkatkan efisiensi menganalisis usahatani dan pemasaran
pemasaran. Petani menginginkan sistem kentang yang dibudidayakan petani di
pemasaran produk berlangsung efisien Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan,
supaya dapat memperoleh harga lebih layak. terutama tentang faktor-faktor produksi dan
Sementara itu, konsumen ingin mendapatkan pola saluran pemasarannya.
bahan pangan dan hasil pertanian dari petani
Faktor-faktor produksi dalam usahatani
dengan biaya serendah mungkin
kentang meliputi lahan, bibit, pupuk,
Pemasaran dahulu dianggap mempunyai peralatan dan tenaga kerja. Sementara itu
peranan kecil terhadap peningkatan penelitian ini dilakukan pada petani yang
pendapatan petani ternyata banyak membudidayakan kentang varietas Granola
mempengaruhi kehidupan petani. Peranan dan varietas Atlantik.
pemasaran cukup besar dalam proses
Hasil produksi kentang petani di
pembangunan pertanian. Situasi pasar,
Kecamatan Plaosan disalurkan kepada
fasilitas dan rantai pemasaran telah pula
konsumen melalui lembaga-lembaga
mempengaruhi harga berbagai produk
perantara, yang kemudian melakukan
pertanian. Lemahnya sistem pemasaran akan
proses pemasaran kentang. Pola pemasaran
memperlemah daya saing yang kemudian
ditetapkan dalam memasarkan kentang akan Farmer share atau bagian yang diterima
berpengaruh terhadap efektifitas distribusi petani diperoleh dengan membandingkan
kentang dari petani ke konsumen. antara harga yang diterima oleh petani dengan
Indikator yang digunakan untuk harga yang dibayarkan oleh konsumen akhir.
mengetahui tingkat efisiensi pemasaran Saluran pemasaran yang paling efisien
didistribusikan sampai ke konsumen
adalah marjin pemasaran. Marjin pemasaran Saluran
secarapemasaran
ekonomis dapatyangdilihat
paling
dari presentase
(Baladina, 2012). efisien secara ekonomis dapat dilihat dari
merupakan seluruh biaya pemasaran yang marjin pemasaran yang lebih rendah, serta
Farmer share atau bagian yang presentase marjin pemasaran yang lebih
harus dikeluarkan oleh
diterima petani diperoleh dengansetiap rendah, nilai
lembaga sertapresentase farmer share
nilai presentase farmeratau bagian
pemasaran agarantara
membandingkan produk pertanian
harga yang dari yangbagian
share atau diterima petani
yang lebihpetani
diterima dari 50%. Adapun
diterima
produsenolehdapat
petanididistribusikan
dengan harga yang
sampai lebih
ke dari 50%.pemikiran
kerangka Adapun dalamkerangkapenelitian ini
dibayarkan oleh konsumen
konsumen (Baladina, 2012). akhir. pemikiran dalam penelitian ini
dapat dilihat pada gambar 1. dapat
dilihat pada gambar 1.
Petani
Kentang
Faktor Produksi :
Lahan Varietas Granola
Varietas Atlantik
Bibit
Pupuk Produksi
Peralatan
Tenaga Kerja
Pemasaran Kentang
Lembaga Pemasaran
Marjin Pemasaran
Efisiensi Pemasaran
Gambar 1. Skema
Gambar Kerangka
1. Skema Pemikiran
Kerangka Penilitian Penilitian
Pemikiran
45
Indah Rekyani Puspitawati & Ratna Mustika Wardhani
variabel bebas terhadap variabel terikat atau Tabel 1 menunjukkan 65,71% lahan
variabel dependent. Bila skor variabel bebas yang digunakan untuk budidaya kentang
diketahui maka skor variabel terikatnya dapat di Kecamatan Plaosan. Budidaya tanaman
diprediksi besarnya. Analisis regresi linier kentang petani di Kecamatan Plaosan
terdiri satu variabel bebas (predictor) dan satu cenderung menggunakan tenaga kerja
variabel terikat (respon), dengan persamaan pribadi maupun keluarga daripada sewa
berikut (Widiyanto, 2012) : tenaga kerja orang lain. Untuk membiayai
Y = a + bX tenaga kerja cukup mahal, yaitu antara Rp
Keterangan: 70.000,00 sampai Rp 75.000,00 per hari. Hal
ini karena semakin sulitnya mencari tenaga
Y = Marjin Pemasaran
kerja sebagai penggarap lahan pertanian.
a = Konstanta Regresi
b = Koefisien Regresi Analisis Biaya Produksi Usahatani Kentang
Biaya tetap yang dikeluarkan pada varietas dapat diketahui dengan melihat total biaya
Granola paling besar untuk biaya sewa lahan. produksi, volume produksi, harga jual,
Sedangkan biaya variabel pada varietas penerimaan dan pendapatan yang diperoleh
Atlantik lebih besar pada biaya bibit dan petani. Total penerimaan, pendapatan dan R/C
tenaga kerja. rasio usahatani kentang pada masing-masing
varietas dapat dilihat pada tabel 3 berikut.
Analisis Penerimaan, Pendapatan dan R/C
Rasio Usahatani Kentang Tabel 3. Rata-Rata Penerimaan, Pendapatan
dan R/C Rasio Usahatani Kentang Varietas
Untuk membandingkan varietas kentang
Granola dan Atlantik
yang memberikan keuntungan lebih besar
Kecamatan Plaosan terdapat 3 pola saluran masing-masing marjin yang terdapat pada
pemasaran, yaitu: masing-masing tingkat lembaga pemasaran.
1. Saluran I: Petani Pedagang Pasar Marjin, distribusi marjin dan share pe
Plaosan Pedagang Pengecer masaran lembaga pemasaran kentang pada
Konsumen. saluran pemasaran I dapat dilihat dari tabel 5
2. Saluran II : Petani Pedagang berikut ini.
Pengumpul Desa Pedagang Pasar Tabel 5. Marjin, Distribusi Marjin dan
Plaosan Pedagang Pengecer Share Pemasaran Kentang Pada Saluran
Konsumen Pemasaran I Kecamatan Plaosan
3. Saluran III: Petani Pedagang Kabupaten Magetan.
Pengumpul Desa Pedagang Pasar Distribusi Share
No Uraian Rp/Kg
Plaosan Pedagang Antar Kota Marjin (%) (%)
Pedagang Pengecer Konsumen 1 Petani
Jumlah persentase petani responden Harga Jual 4700 87,39
pada tiap-tiap saluran pemasaran kentang di 2 Pedagang
Kecamatan Plaosan setiap desa yang menjadi Pasar Plaosan
sampel penelitian ditunjukkan pada tabel 4 Harga Beli 4700 87,39
berikut. Harga Jual 4980 92,60
Marjin 280 5,21
Tabel 4. Persentase Petani Responden Biaya
Masing-Masing Pola Saluran Pemasaran Pemasaran:
Kentang Pada Setiap Desa Sampel di Sortasi 10,40 1,53 0,19
Kecamatan Plaosan. Pengemasan 32,50 4,79 0,60
Persentase (%) Angkut 34 5,01 0,63
Desa/
n
Saluran Saluran Saluran Retribusi 5 0,74 0,09
Kelurahan Penyusutan 43 6,34 0,80
I II III
Plaosan 10 16,67 - 16,67 Keuntungan 155,10 22,88 2,88
Sarangan 15 - 16,67 33,33 Pedagang
Puntukdoro 5 16,67 - - 3 Pengecer
Total 30 33,33 16,67 50,00 Harga Beli 4980 92,60
Harga Jual 5378 100,00
Sumber : Analisis Data Primer, 2015 Marjin 398 7,40
Jumlah petani kentang yang meng Biaya
gunakan pola saluran pemasaran I adalah Pemasaran:
33,33%; sedangkan untuk pola saluran II Pengemasan 36,78 5,42 0,68
16,67% dan saluran pemasaran III 50,00%. Angkut 23 3,39 0,43
Mayoritas dari petani responden masih Penyusutan 37,39 5,51 0,70
mengandalkan pedagang pengumpul untuk Keuntungan 300,83 44,37 5,59
pemasaran, dibandingkan dengan menjual 4 Konsumen
langsung ke pasar sayur Plaosan. Harga Beli 5378 100,00
Total Marjin
Analisa Efisiensi Pemasaran Total Biaya 678 100,00 12,61
Pemasaran kentang dapat dianalisis Total 227,07 32,75 4,13
efisiensinya dengan analisa marjin pemasaran. Keuntungan 455,93 67,25 8,48
Marjin pemasaran total adalah jumlah dari Sumber: Analisis Data Primer, 2015
Tabel 9. Analisa Regresi Antara Marjin tenaga kerja sedikit dan biaya tenaga kerja
Pemasaran Dengan Harga Eceran pertanian mahal serta penurunan daya
Stan fungsi lahan akibat penggunaan pupuk
Koefisien t- t-tabel
Variabel dart dan bahan kimia berlebih berpengaruh
Regresi Error hitung 5% 1% pada produksi kentang.
Marjin 1,079 0,017 62,273 2,045 2,756
K o n 2. Pendapatan rata-rata petani kentang
-5063,378 varietas Granola adalah sebesar Rp
stanta
73.989.130,00 dan Rp 34.139.950,00
Sumber : Analisis Data Primer, 2015
varietas Atlantik dengan perbandingan
Hasil analisa diperoleh persamaan : R/C rasio masing-masing varietas 3,00%
M = -5063,378 + 1,079 . Pr dan 1,76%. Hal ini menunjukkan bahwa
usahatani kentang varietas Granola lebih
Hasil pengujian diatas menunjukkan
menguntungkan bagi petani daripada
bahwa harga b = 1,079 berpengaruh nyata
kentang varietas Atlantik.
pada taraf signifikasi 5% dan 1%, artinya setiap
kenaikan marjin pemasaran sebesar 1,079%. 3. Varietas kentang Granola terbentuk pola
Harga a = -5063,378 tidak berpengaruh nyata saluran pemasaran, sedangkan pada
pada taraf signifikasi 5% dan 1%. Dari hasil varietas Atlantik merupakan struktur
analisa di atas dapat disimpulkan bahwa pasar monopsoni yang berarti hanya
tipe marjin pemasaran kentang di daerah terdapat satu pembeli tunggal yaitu PT.
penelitian adalah tipe linier, artinya harga Indofood
ditingkat pengecer akan mempengaruhi 4. Terdapat 3 pola saluran pemasaran
harga di tingkat petani kentang. kentang, yaitu:
Peningkatan yang terjadi pada marjin a. Saluran I: Petani Pedagang Pasar
pemasaran akan berpengaruh nyata pada Plaosan Pedagang Pengecer
harga eceran kentang (R2 = 0,411), semakin Konsumen.
besar nilai marjin pemasaran maka semakin b. Saluran II: Petani Pedagang
tinggi harga eceran kentang sebaliknya Pengumpul Desa Pedagang Pasar
semakin kecil nilai marjin pemasaran maka Plaosan Pedagang Pengecer
semakin rendah harga eceran kentang Konsumen
dipasaran. c. Saluran III: Petani Pedagang
KESIMPULAN DAN SARAN Pengumpul Desa Pedagang
Pasar Plaosan Pedagang Antar
Kesimpulan
Kota Pedagang Pengecer
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Konsumen
dilakukan di Kecamatan Plaosan Kabupaten
5. Saluran Pemasaran I merupakan saluran
Magetan, maka dapat disimpulkan sebagai
pemasaran yang paling efisien, dengan
berikut :
farmer share paling besar yaitu 87,39%
1. Produksi kentang khususnya di wilayah dan marjin total paling kecil sebesar Rp
Kabupaten Magetan sejak 5 tahun terakhir 678,00.
terus mengalami penurunan. Faktor-faktor
6. Berdasarkan analisa diketahui semakin
penyebab penurunan produksi kentang
kecil marjin pemasaran maka semakin
khususnya di Kecamatan Plaosan yaitu luas
efisien kegiatan pemasaran kentang. Dari
areal lahan pertanian berkurang, jumlah
analisa data diperoleh fungsi linier marjin