Artikel Ilmiah Fibre - Lumpur
Artikel Ilmiah Fibre - Lumpur
Artikel Ilmiah Fibre - Lumpur
ABSTRACT
One of the principles for earthquake resistant buildings is to make minor building.
This may be done by using lightweight materials, is by replacing conventional materials into
composite materials that have the strength, heat resistance and high flexibility. One of them is
glass fiber composite geoplimer - mud lapindo - polyester, which will be made into
construction materials such as roof tiles and composite profiles. The main ingredient of
research is E-glass fibers randomly, Lapindo mudflow in Sidoarjo and polyester. Early stages
of research is the optimization mechanical-physical properties of composite materials
polyester-mud particles, with a variation of weight fraction of 10-60% clay. Mud-polyester
mixture is used as the matrix material binding geopolimer glass fiber reinforcement. The next
stage is to optimize the mechanical properties of composite fiber glass-polyester-mud, with a
variation of 10-50% fiber. Manufacture of composite test samples performed by the method of
printing press. Tests conducted include mechanical and physical testing. Optimization
produces research mechanical-physical properties of mud-polyester composite (matrix) of
40% mud and 60% polyester, and optimization of mechanical-physical properties fiberglass-
mud-polyester composite of 50 % fiberglass and 50% matrix, the tensile of 9.77 MPa, 27.83
MPa for buckling and bending stress of 147.64 MPa.
Keyword : fiberglass, polyester, mud lapindo, tensile, bending, buckling.
ABSTRAK
Salah satu prinsip agar bangunan tahan gempa adalah dengan cara membuat
bangunan ringan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan material ringan, yaitu
dengan cara mengganti material konvensional menjadi material komposit yang memiliki
kekuatan, ketahanan panas dan lentur tinggi, diantaranya adalah komposit geoplimer serat
gelas lumpur lapindo poliester, yang dapat dibuat menjadi material konstruksi seperti
genteng, kuda-kuda, profil komposit, dan lain-lain. Bahan utama penelitian adalah serat E-
glass acak, lumpur Lapindo Sidoarjo dan poliester. Tahapan awal penelitian adalah optimasi
sifat fisis-mekanis bahan komposit partikel lumpur-poliester, dengan variasi fraksi berat
lempung sekurang-kurangnya 10%. Campuran lumpur-poliester tersebut digunakan sebagai
bahan matrik geopolimer pengikat penguat serat gelas. Tahap selanjutnya adalah optimasi
sifat mekanis komposit serat gelas-lumpur-poliester, dengan variasi kandungan serat 10-
50%. Pembuatan sampel uji komposit dilakukan dengan metode cetak tekan. Pengujian yang
dilakukan meliputi pengujian mekanis dan fisis. Hasil riset menghasilkan optimasi sifat fisis-
mekanis komposit lumpur-poliester (matrik) sebesar 40% lumpur dan 60% poliester, dan
optimasi sifat fisis-mekanis komposit serat gelas-lumpur-poliester sebesar sebesar 50% serat
dan 50% matrik, dengan tegangan tarik sebesar 9,77 MPa, buckling sebesar 27,83 MPa, dan
tegangan lentur sebesar 147,64 MPa.
Keyword : serat gelas, poliester, lumpur lapindo, tarik, bending, buckling.
1
PENDAHULUAN
Gempa Bumi merupakan suatu fenomena alam yang tidak dapat dihindari, tidak dapat
diramalkan kapan terjadinya, dimana, dan berapa besarnya. Mengingat negara Indonesia
termasuk wilayah yang berisiko tinggi, maka pengetahuan tentang gempa bumi perlu terus
diperdalam dan dikembangkan, bukan saja hanya pada bangunan struktur, tetapi juga untuk
bangunan non struktural seperti rumah hunian atau tempat tinggal. Terdapat tiga prinsip utama
untuk membuat bangunan tahan gempa. Pertama, memperkuat bangunan terutama pada
sambungan sehingga bangunan dapat selamat dari kehancuran meski harus berubah bentuk
pada saat terjadinya gempa. Kedua, memperingan bangunan sehingga gaya gempa yang
bekerja menjadi lebih kecil. Ketiga, memberi peredam, sehingga meski tanah mengalami
percepatan, namun percepatan itu tidak diteruskan ke bangunan diatasnya. Prinsip yang kedua
tesebut yang akan dicoba dikembangkan didalam penelitian ini, yaitu memperingan bangunan
dengan menggunakan bahan komposit yang memiliki kekutan, ketahanan lentur, dan
ketahanan panas tinggi, yaitu geoplimer serat gelas lumpur lapindo poliester. Berkaitan
dengan hal tersebut, berdasarkan hasil penelitian-penelitian pendahuluan diketahui bahwa
pemakaian lempung sebagai bahan komposit dapat mengantisipasi kemungkinan kerusakan
akibat panas (flame retardant) (Diharjo, 2006).
Tujuan utama dari penelitian ini adalah : Menghasilkan teknik pengolahan dan
karakterisasi lumpur (penghancuran, pemanasan, kadar air, meshing, bentuk butir, dan
komposisi unsur) sebagai bahan komposit geopolimer. Disamping itu menghasilkan
komposisi campuran serat gelas- lumpur poliester yang memiliki sifat paling optimum.
Didalam dunia industri kata komposit dalam pengertian bahan komposit berarti terdiri
dari dua atau lebih bahan yang berbeda yang digabung atau dicampur menjadi satu. Menurut
Kaw (1997) komposit adalah sruktur material yang terdiri dari 2 kombinasi bahan atau lebih,
yang dibentuk pada skala makroskopik dan menyatu secara fisika. Kata komposit dalam
pengertian bahan komposit berarti terdiri dari dua atau lebih bahan yang berbeda yang
digabung atau dicampur secara makroskopis.
Sedangkan menurut Triyono dan Diharjo (1999) mengemukakan bahwa kata komposit
(composite) merupakan kata sifat yang berarti susunan atau gabungan. Composite berasal dari
kata kerja to compose yang berarti menyusun atau menggabung. Jadi secara sederhana
bahan komposit berarti bahan gabungan dari dua atau lebih bahan yang berlainan. Bahan
komposit pada umumnya terdiri dari dua unsur, yaitu serat (fiber) sebagai bahan pengisi dan
bahan pengikat serat-serat tersebut yang disebut matrik. Didalam komposit unsur utamanya
adalah serat, sedangkan bahan pengikatnya menggunakan bahan polimer yang mudah
dibentuk dan mempunyai daya pengikat yang tinggi. Pengunaan serat sendiri yang diutama
untuk menentukan karakteristik bahan komposit, seperti : kekakuan, kekuatan serta sifat-sifat
mekanik yang lainnya. Sebagai bahan pingisi serat digunakan untuk menahan sebagian besar
gaya yang bekerja pada bahan komposit, matrik sendiri mempunyai fungsi melindungi dan
mengikat serat agar dapat bekerja dengan baik terhadap gaya-gaya yang terjadi. Oleh karena
itu, untuk bahan serat digunakan bahan yang kuat, kaku dan getas, sedangkan bahan matrik
dipilih bahan-bahan yang liat, lunak dan tahan terhadap perlakuan kimia.
Salah satu keuntungan material komposit adalah kemampuan material tersebut untuk
diarahkan sehingga kekuatannya dapat diatur hanya pada arah tertentu yang kita kehendaki,
hal ini dinamakan "tailoring properties" dan ini adalah salah sifat istimewanya komposit yaitu
ringan, kuat, tidak terpengaruh korosi, dan mampu bersaing dengan logam, dengan tidak
kehilangan karakteristik dan kekuatan mekanisnya.
2
POLIMER
Polimer merupakan jenis resin termoset. Polimer mempunyai kegunaan yang luas
dalam industri kimia teknik, listrik, mekanik, dan sipil sebagai bahan perekat, cat pelapis, dan
benda-benda cetakan. Selain itu mempunyai kekuatan yang tinggi, polimer juga mempunyai
ketahanan kimia yang baik. Bahan polimer didapat dari PT. Justus Kimia Raya, Semarang.
Polimer berbentuk cair dengan 2 campuran, satu epoksi herdener tipe general porpose
(polyaminoamida), kedua epoksi resin tipe general porpose (bispenola epichlorohidrin),
dengan perbandingan 1 : 1. Spesifikasi polimer yang dipergunakan dalam penelitian ini
dicantumkan pada Tabel 1.
Produk polimer kebanyakan merupakan kondensat dari isfenol dan epiklorhidrin.
Polimer dengan pengeras dan menjadi unggul dalam kekuatan mekanis dan ketahanan kimia.
Sifatnya bervariasi bergantung pada jenis, kondisi dan pencampuran dengan pengerasnya.
Polimer juga banyak dipakai untuk pengecoran, pelapisan, dan perlindungan bagian-bagian
listrik, campuran cat dan perekat. Polimer yang telah diawetkan mempunyai sifat-sifat daya
tahan kimia dan stabilitas dimensi yang baik, sifat-sifat listrik yang baik, kuat dan daya lekat
pada gelas dan logam yang baik bahan ini dapat juga digunakan untuk membuat panel sirkuit
cetak, tangki, dan cetakan. Karena polimer tahan aus dan tahan kejut, bahan ini kini banyak
digunakan untuk membuat cetakan tekan untuk pembentukan logam.
Tragedi Lumpur Lapindo yang dimulai pada tanggal 27 Mei 2006, menjadi suatu
tragedi ketika banjir lumpur panas mulai menggenangi areal persawahan, pemukiman
penduduk dan kawasan industri. Volume lumpur diperkirakan sekitar 5.000 hingga 50 ribu
meter kubik perhari. Akibatnya, semburan lumpur ini membawa dampak yang luar biasa bagi
masyarakat sekitar maupun bagi aktivitas perekonomian di Jawa Timur : genangan, evakuasi
warga, rusaknya rumah/tempat tinggal, rusaknya areal pertanian dan perkebunan, lebih dari
15 pabrik yang tergenang menghentikan aktivitas produksi dan merumahkan lebih dari 1.873
orang, tidak berfungsinya sarana pendidikan, rusaknya sarana dan prasarana infrastruktur
(jaringan listrik dan telepon), terhambatnya ruas jalan tol Malang-Surabaya yang berakibat
pula terhadap aktivitas produksi di kawasan Ngoro (Mojokerto) dan Pasuruan yang selama ini
merupakan salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur. Lumpur tersebut juga berbahaya
3
bagi kesehatan masyarakat. Kandungan logam berat (Hg), misalnya, mencapai 2,565 mg/liter
Hg, padahal baku mutunya hanya 0,002 mg/liter Hg. Hal ini menyebabkan infeksi saluran
pernapasan, iritasi kulit dan kanker. Kandungan fenol bisa menyebabkan sel darah merah
pecah (hemolisis), jantung berdebar (cardiac aritmia), dan gangguan ginjal. Selain perusakan
lingkungan dan gangguan kesehatan, dampak sosial banjir lumpur tidak bisa dipandang
remeh.
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Secara keseluruhan fokus utama penelitian ini adalah pemanfaatan lumpur lapindo dan
perancangan rumah hunian ringan tahan gempa dengan material komposit geopolimer serat
gelaslumpur lapindpoliester. Rancangan penelitian dikelompokkan dalam tiga tahapan
utama, yaitu :
1. Ekplorasi sifat bahan terhadap karakteristik lumpur lapindo,
2. Pengujian model di laboratorium, dan
3. Pembuatan model prototipe rangka atap.
4
HASIL DAN PEMBAHASAN
6
Gambar 4. Hasil Uji Modulus Elastis Lumpur Poliester
7
Hasil Uji Nyala Api
Hasil pengujian nyala api komposit lumpur-poliester dapat dilihat pada Gambar 6.
Berdasarkan gambar 6 tersebut dapat dilihat bahwa semakin besar prosentase lumpur waktu
pembakaran, suhu pembakaran, dan waktu pendinginan semakin meningkat. Hal tersebut
dapat terjadi dikarenakan sifat lumpur yang tahan terhadap panas jika ditambahkan pada
poliester yang mudah terbakar, maka daya tahan bakar poliester akan semakin meningkat.
Berdasarkan gambar 6 menunjukan bahwa peningkatan kandungan lumpur
mengakibatkan peningkatan konduktifitas panas dan penurunan hambatan panas komposit.
Ketahanan nyala api test piece komposit meningkat seiring dengan peningkatan kandungan
lumpur. Heat release atau laju pendinginan komposit semakin menurun seiring dengan
peningkatan kandungan lumpur. Massa sampel terbakar paling sedikit terjadi pada 30-40%
lumpur. Jika dibandingkan dengan hasil uji tarik menunjukan kebalikannya yaitu semakin
besar prosentase kadar lumpur tegangan tarik semakin turun. Berdasarkan pertimbangan
tersebut diambil prosentase kadar lumpur sebesar 40%.
Optimasi Lumpur-Poliester
Berdasarkan hasil pengujian mekanis yang berupa uji tarik, buckling, bending,
modulus elastis, impact, dan uji nyala api sebagaimana diperlihatkan pada gambar 1 sampai
dengan gambar 6, dengan bertambahnya prosentase kadar lumpur tidak selalu mengakibatkan
sifat mekanis dan fisis meningkat, namun ada juga yang bersifat menurun, dari kondisi
tersebut perlu dipertimbangkan berapa besar prosentase kadar lumpur yang tepat. Jika diambil
prosentase kadar lumpur sebesar 40%, maka didapat tegangan tarik sebesar 12,41 MPa,
8
buckling sebesar 1,77 MPa, dan tegangan lentur sebesar 5,56 MPa. Prosentase 40% tersebut
yang akan dipergunakan sebagai kelanjutan dari penelitian ini yang berupa komposit serat
gelas-lumpur lapindo-poliester.
9
Gambar 8. Hasil Uji Buckling Serat Lumpur Poliester
10
Gambar 9. Hasil Uji Tegangan Bending Dinamis dan Statis Serat Lumpur Poliester
KESIMPULAN
Dari hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Lumpur lapindo dapat dipergunakan sebagai bahan komposit geopolimer, dengan cara
dikeringkan, dihaluskan dan dipanaskan dengan suhu 800oC selama 4 jam.
2. Semakin halus butir lumpur yang digunakan kekuatan semakin meningkat, dalam hal ini
didapat lolos ayakan nomor 200 (diameter butir maksimum 0,075 mm).
3. Prosentase kadar lumpur optimum didapatkan pada komposisi 40 : 60 (40 % lumpur : 60 %
poliester), dengan tegangan tarik sebesar 12,41 MPa, buckling sebesar 1,77 MPa, dan
tegangan lentur sebesar 5,56 MPa.
4. Prosentase kadar serat gelas maksimum didapat pada komposisi 50 : 50 (50 % serat gelas :
50 % matrik/lumpur lapindo dan poliester) dengan tegangan tarik sebesar 9,77 MPa,
buckling sebesar 27,83 MPa, dan tegangan lentur sebesar 147,64 MPa.
5. Dengan adanya penambahan serat fiber gelas tegangan tariknya menurun jika
dibandingkan dengan tanpa adanya serat, namun tegangan lentur/bendingnya meningkat
sangat besar.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Technical data Sheet of unsaturated Polyester, Justus Kimia Raya Industry,
Jakarta.
Anonim, 2002, E, R And D Glass Properties, Taiwan Glass Industry Corp.
Anonim, 2003. Standard Test Methods, ASTM, US.
Anonim, 1990. Standar Test Mehod, JIS, Japan.
11
Anonim, Interior Automotive Plastic Part testing, SAE J 1717.
Anonim, Panduan Praktikum Getaran, Lab. Akustik dan Getaran, Jurusan Teknik Mesin
dan Industri, FT UGM, Yogyakarta.
Diharjo K., 2006. The Propetries of GFRP Composite (Flame Retardant, Weight Fraction
Fiber, Matric Charactrization, Riset Terapan, Kerjasama UNS- PT. INKA Madiun.
Diharjo K., Masykuri M., legowo B., dan Gunadi A., 2005-2007. Rekayasa dan Manufaktur
Bahan Komposit Sandwich Berpenguat Serat Rosella Dengan Core Limbah Kayu
Sengon Laut Untuk Komponen Gerbong Kereta Api, Hibah bersaing XIII, Dikti,
Jakarta.
Diharjo K. dan Firdaus F., 2006. Komposit Geopolimer Abu Terbang Batu Bara (fly ash)-
Unsaturated Resin/Polyester untuk Produksi Panel Tahan Api (fire proof) pada Kabin
Interior Kereta Api, Riset Pendahuluan, Kerjasama UNS-UII.
Diharjo K., Soekrisno, Triyono, dan Abdullah G., 2002-2003. Rancang Bangun Dinding
Kereta Api Dengan Komposit Sandwich Serat Gelas, Hibah Bersaing, DP3M, DIKTI,
Jakarta.
Diharjo K. dan Nurhidayat A., 2001. Teknik penguatan Lubang Komposit Serat Karung
Plastik, Penelt. Dosen Muda, Dikti, Jakarta.
Diharjo K. dan Ngafwan, 2004. Pengaruh Ketebalan Core PVC Terhadap peningkatan
kekuatan bending & Impak, Penelt. Dosen Muda, Dikti, Jakarta.
Holman, J.P., 1998, Perpindahan kalor, Edisi keenam, Erlangga, Jakarta
Jamasri, Diharjo K., Gunesti W.H., 2005-2006. Rekayasa dan Manufaktur Komposit
Sandwich Berpenguat Limbah Serat Buah Sawit Dengan Core Limbah Kayu Sawit
Untuk Komponen Gerbong Kereta Api, RUT XII, KMNRT, Jakarta.
Pujianto, A., 1994, Program Komputer dan Analisis Grid Dengan Metoda Kekakuan,
Penelitian LP3 UMY, Yogyakarta.
Pujianto, A., 1995, Internal Force Frame dan Plane Frame Pada Bangunan Bertingkat,
Penelitian Kopertis Wil V, Yogyakarta.
Pujianto, A., 2003, Respon Seismik Lapisan Tanah Linier Elastis dan Non Linier Elastis
Akibat Beban Gempa, Penelitian Reguler LP3 UMY, Yogyakarta.
Pujianto, A., 2004, Validasi Percepatan Tanah dan Efek Frekuensi Gempa Terhdap Respon
Struktur Bangunan Bertingkat, Penelitian LP3 UMY, Yogyakarta.
Pujianto, A., 2005, Pengarung Pasir Pada Tanah Tanah Dasar Fondasi Terhadapt Redaman
dan Frekuensi Akibat Beban Gempa, Penelitian Dosen Muda, Dikti, Jakarta.
Pujianto, A., 2006, Pengaruh Pasir pada Dasar Fondasi terhadap Tanah Linier-Elastis dan
Non-Linier-Elastis Akibat Beban Gempa, Penelitian Dosen Muda, Dikti, Jakarta.
Sanadi A.r., Prasad S.V. dan Rohatgi P.K., 1986. Sunhemp Fibre-Reinforced Polyester,
Journal of Materials Science 21, pp. 4299-4304, UK.
Soekrisno, Diharjo K., Triyono, 2007. Rekayasa Sel Akustik Dari Bahan Keramik Lokal
Sebagai Panel Penghalang Bising sarana Transportasi, Program Insentif Riset
Terapan Tahun I, KNRT RI.
Soenarno, 2004. Dua Penyebab Runtuhnya Jembatan Cipunegara, Pusdatin, Jakarta.
Sutrisno H, Suharto, Kristianingrum S & Siswani E.D., 2002. Optimasi dan Mekanisme
Kristalisasi Material Mikropori-Redoks Logam Silikat-1 (FeS-1 dan CrS-1),
Research Grant DUE-Like, Dikti
Sutrisno H., Ariswan & Arianingrum R, 2004-2005. Sintesis Titanium Oksida dan Titanium
Silikat Mesopori-Mesotruktur serta Mekanisme Reaksi Kimia Degradasi Polutan
Organik di Lingkungan, HB XII, Dikti.
Sutrisno H, Suharto & Kristianingrum S, 2005.Zeolit Redoks Titanium Silikat Tipe MFI
dengan Sumber Titanium dari Kristal [Ti8O12(H2O)24]Cl8.HCl.7H2O, Penelitian
Percepatan Perolehan Paten UBER HKI , Dikti.
12
Sutrisno H & Siswani E.D., 2006-2007. Layer Tetratitanat Terpilarkan Spesies Oligomer
dari Kluster Polikation Krom(III) dan Aluminium(III), Fundamental Research, Dikti.
Thomson T. W., 1980, Theory of Vibration With Appliation, 2nd Edition, Prentice-Hall Inc.,
California.
Tristanto L., Pengembangan Teknologi Jembatan di Indonesia, Puslitbang Prasarana
Transportasi, Bandung.
13