Pembelajaran Prima Card Berbasis Soal-Soal Kontekstual Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung
Pembelajaran Prima Card Berbasis Soal-Soal Kontekstual Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung
Pembelajaran Prima Card Berbasis Soal-Soal Kontekstual Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung
Oleh:
Sri Neni
SMP Negeri 2 Kemranjen-Banyumas
Email: [email protected]
ABSTRACT
Many students recognize that mathematics is difficult science. They think it is a collection of
rules with complex calculations, because the students do not understand what exactly about
the math. To solve this problem, that the teacher requires a lot of effort and ideas in learning
activities. This research to development about learning by using PRIMA CARD based
contextual issues to help improve students' understanding of the material up the side of
curved space. The results showed the average test scores of students in cycle II was 77.58
with a highest score of 100 and the lowest score of 60. The number of students who have met
the standard criteria of study completed with the thoroughness of the 62 are 27 children 33
children, while that has not been studied thoroughly with six kids. When compared with cycle
I, on the second cycle there was increased scores of 7.88 or an increase of 23.88%. The
number of students who achieve exhaustiveness study also experienced an increase of 5
children with the percentage increase 15.16%. In the post test results showed an average
score of the post test scores is 72.42. The number of students have met the 33 children who
completed value in accordance with the provisions and criteria of exhaustiveness 62 is 33
children. The highest value obtained was 85 and the lowest value of 65. The number of
students who received the lowest scores as many as 6 people. The results of the calculation of
the score of learning showed 16.67% of the teachers put forward observer in the learning
performance of both teachers and 83.33% of the teachers put forward observer performance
in learning a very good teacher. Score teaching and learning activities in this second cycle
increased by 16.66%. The results of the calculation related performance scores shows the
average performance of students during the process of learning enough. Of the 33 children
who showed good performance by category is 7 children and the remaining 26 children have
enough performance category. The results of the calculation of the score of the project
activities of students showed an average of 73.79. Highest score lowest score was 85 and 65.
Based on the results of data analysis we can conclude that learning PRIMA CARD can not
only enhance students 'understanding of the material up the side of curved space, but also
enhance the students' activeness and performance of students during learning activities.
PENDAHULUAN
Salah satu tujuan pembelajaran matematika adalah melatih cara berpikir dan
bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikan,
eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan, dan konsisten (Standar
Kompetensi Kurikulum 2004). Kemampuan siswa dalam bernalar tercermin dalam
kemampuan berpikir kritis, logis, sistematis, dan memiliki sifat obyektif, jujur,
disiplin dalam memecahkan suatu permasalahan baik dalam bidang matematika atau
bidang lain dalam kehidupan sehari-hari. Kondisi ini memungkinkan pembelajaran
TINJAUAN PUSTAKA
Pembelajaran
Pembelajaran merupakan kegiatan guru menciptakan situasi agar siswa belajar.
Melalui proses belajar akan terjadi perubahan, perkembangan, dan kemajuan baik
dalam aspek fisik-motorik, intelek, sosial ekonomi, maupun sikap dan nilai. Agar
tercipta pembelajaran yang efektif, perlu digunakan pendekatan, model atau metode
pembelajaran yang tepat. Pemilihan pendekatan, model dan strategi atau metode
pembelajaran didasarkan pada beberapa pertimbangan antara lain: 1) tujuan
pembelajaran, karakteristik materi pembelajaran, kemampuan siswa, dan kemampuan
guru (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan, 2007).
METODE PENELITIAN
Penellitian tindakan kelas ini dilakukan pada semester 1 tahun pelajaran
2010/2011. Lokasi penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 2 Kemranjen. Kegiatan
penelitian dilaksanakan di kelas IX A semester I tahun pelajaran 2010/2011.Jumlah
siswa dalam kelas tersebut adalah 33 anak, terdiri atas 14 siswa putra dan 19 siswa
putri .Penelitian dilakukan oleh guru mapel matematika dan berkolaborasi dengan
beberapa guru.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua metode yaitu:
metode survai, dan metode dokumentasi. Alat pengumpul data menggunakan lembar
observasi kinerja, seperangkat tes, lembar kerja siswa, dan lembar lesson study siswa.
Validasi data dilakukan agar semua sumber data yang diperoleh dari penelitian
ini akurat dan sahih sesuai dengan keadaan nyatanya, sehingga data yang dihasilkan
dapat memberikan gambaran secara benar sesuai dengan kenyataan atau keadaan
sesungguhnya.Dalan buku Encyclopedia of Educational Evaluation yang ditulis oleh
Scavia B. Anderson dan kawan-kawan dalam Arikunto (1999) disebutkan: a test is
valid if it measures what is purpose to measure, artinya sebuah tes dikatakan valid
apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur.
Dalam penelitian tindakan kelas ini, data yang diperoleh dalam penelitian
dianalisis menggunakan triangulasi data. Kegiatan ini dilakukan menggunakan matrik
yang mencakup semua komponen penelitian yang diperoleh dari beberapa teknik
pengumpulan data.
Prosedur penelitian dilakukan secara sistematis, mengikuti prosedur penelitian
tindakan kelas yang benar.Tahapan kegiatan penelitian sesuai prosedur penelitian
tindakan kelas mencakup tahapan sebagai berikut:planning (Perencanaan), acting
(Pelaksanaan), observing (Pengamatan) dan reflecting (Perenungan/Refleksi).
Peneliti pada siklus I berkolaborasi berdiskusi mengenai hasil penilaian yang
diperoleh selama proses pembelajaran, membahas kelemahan/kekurangan dari
pembelajaran yang telah dilakukan serta melakukan perbaikan-perbaikan yang akan
dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran di siklus II.
Pada kegiatan penelitian siklus II dilakukan mengacu pada siklus I. Kegiatan
siklus II merupakan pengembangan pembelajaran pada kompetensi dasar berikutnya
yang merupakan materi campuran diantara ketiga bangun ruang dan digunakan untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam mengaplikasikan perhitungan-perhitungan
semua bentuk bangun ruang sisi lengkung. Tahapan kegiatan pada siklus II meliputi:
Planning (Perencanaan), Acting (Pelaksanaan), Observing (Pengamatan), dan
Reflecting (Perenungan/Refleksi) digunakan utuk mengembangkan pemahaman siswa
dengan kompetensi dasar: menghitung luas selimut dan volume tabung, kerucut dan
bola, sedang pada siklus I pembelajaran memfokuskan pada pemahaman siswa
dengan kompetensi dasar: menghitung luas selimut dan volume tabung, kerucut dan
60
Nilai
40 22 27
Siklus I
11 6
20 Siklus II
0
Tertinggi Rata-rata Tuntas Tidak
Tuntas
Keterangan
Tes yang dilakukan di setiap awal maupun di akhir kegiatan memiliki fungsi
penting.Fungsi tes ini dapat dilihat dari dua sisi yaitu sisi siswa dan sisi guru.Bagi
siswa, tes digunakan untuk mengukur pencapaian keberhasilannya dalam mengikuti
pelajaran yang telah diberikan oleh guru. Dalam hal ini ada dua kemungkinan yaitu:
Hasil bagi siswa yang memuaskan
Jika siswa memperoleh hasil yang memuaskan, kepuasan ini ingin
diperolehnyakembali pada waktu yang akan datang. Hal ini mengakibatkan siswa
termotivasi untuk belajar lebihgiat agar perolehannya sama bahkan meningkat pada
masa yang akan datang. Hal ini dapat dilihat dari hasil beberapa skor siswa (skor
ulangan pada siklus I dan siklus II, atapun pada skor Pree tes dan Post tes) yang pada
beberapa siswa di siklus I atau pree tes memiliki hasil yang rendah akan meningkat
pada siklus II. Namun,dapat pula terjadi sebaliknya, setelah memperoleh hasil yang
memuaskan siswa tidak rajinbelajar, sehingga pada waktu berikutnya hasilnya
menurun.Hal ini juga dapat dilihat dari hasil beberapa skor siswa (skor ulangan pada
siklus I dan siklus II, atapun pada skor Pree tes dan Post tes) yang pada beberapa
siswa di siklus II memiliki skor yang lebih rendah daripada di siklus I.
SIMPULAN
Pembelajaran PRIMA card mengakibatkan siswa termotivasi untuk belajar
lebihgiat agar perolehannya sama bahkan meningkat pada siklus II. Hal ini dapat
dilihat dari hasil beberapa skor siswa (skor ulangan pada siklus I dan siklus II, atapun
pada skor Pree tes dan Post tes) yang pada beberapa siswa di siklus I atau pree tes
memiliki hasil yang rendah akan meningkat pada siklus II. Namun,dapat pula terjadi
sebaliknya, setelah memperoleh hasil yang memuaskan siswa tidak rajinbelajar,
sehingga pada waktu berikutnya hasilnya menurun.Hal ini juga dapat dilihat dari hasil
beberapa skor siswa (skor ulangan pada siklus I dan siklus II, atapun pada skor Pree
tes dan Post tes) yang pada beberapa siswa di siklus II memiliki skor yang lebih
rendah daripada di siklus I.
Pada peristiwa siswa malas belajar, guru berusaha memperbaiki dan
memberikan perhatian penuh pada siswa yang masih mengalami kesulitan
pemahaman materi yang disampaikan.Sebagai strateginya guru lebih menekankan
pengembangan dan pencapaian kompetensi paedagogiknya dengan melakukan
berbagai macam strategi pembelajaran, sehingga target kegiatan belajar mengajar
terpenuhi sesuai kriteria penilaian yang diharapkan. Dengan melalui pebelajaran
prima card berbasis soal-soal kontekstual maka pemahaman siswa pada matematika
khususnya materi bangun ruang sisi lengkung dapat meningkat. Tidak hanya pada
pemahaman siswa tetapi juga pada keaktifan siswa.
SARAN
Pembelajaran supaya dapat meningkatkan varisasi dan inovasi pembelajaran di
sekolah, diharapkan:
1. Pihak sekolah selalu mendukung kegiatan penyelenggaraan PTK dengan
memberikan bantuan pengadaan media pembelajaran yang dikoordinasi secara
DAFTAR PUSTAKA
Anderson & Krathwohl.2001. A Taxonomy for Learning Teaching and Assessing.
United State: Longman Inc.
Dedi Junaedi. 1999. Penuntun Belajar Matematika Jilid 3. Bandung : PT Mizan
Pustaka
Depdiknas. 2004. Standar Kompetensi Kurikulum. Jakarta: Depdiknas
Diknas. P4TK. 2006. Modul Pembelajaran. Yogyakarta. P4TK Matematika
Yogyakarta
Diknas. P4TK. 2009. Modul Pembelajaran.Yogyakarta. P4TK Matematika
Yogyakarta
Fadjar Shadiq. 2004. Bangun-bangun Ruang. Yogyakarta : P4TK Matematika.
Yogyakarta
Hasan Alwi. 2002. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Marsudi Raharjo. 2003. Jaring-jaring Limas dan Prisma. Yoyakarta. : P4TK
Sudijono, A. 2001. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan: Bagian 2
Ilmu Pendidikan Praktis. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Tim PPPG Matematika. 2006. Materi Pelatihan Peningkatan ProfesionalismeGuru.
Semarang.
Unit Media Alat Peraga Matematika. 2009. Penggunaan alat peraga matematika.
Yogyakarta : P4TK
Untung Trisna Suwaji. 2008. Permasalahan Pembelajaran Geometri Ruang SMP dan
Alternatif Pemecahannya. Yogyakarta : PPPPTK Matematika
Van de Walle. 2002. Pengembangan Pengajaran Matematika. Jakarta: Erlangga.
Wilis Dahar. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Penerbit Erlangga