Skripsi Lengkap PDF

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 198

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK,

KUALITAS PELAYANAN, DESAIN PRODUK,


HARGA DAN KEPERCAYAAN TERHADAP
LOYALITAS PELANGGAN INDOSAT IM3
PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat


untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro

Disusun oleh :

SUTRISNI
NIM. C2A 006 138

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2010
ABSTRACT

This research is motivated by business rivalry condition of the


telecommunications industry from time to time are getting tight, so the company
must create a new marketing strategy to maintain and gain market share higher.
As for the problem with this study is "Are product quality, service quality, product
design, pricing and trust affect customer loyalty IM3 products at the Faculty of
Economics, Diponegoro University?". This study tried to determine the factors
that influence consumers make loyalty to the IM3 products, especially on students
who use the IM3 products at the Faculty of Economics, Diponegoro University,
Semarang. The purpose of this study to analyze the effect of each - each variable,
the quality of the product (X1), quality of service (X2), product design (X3), and
the price (X) and trust (X5) to customer loyalty (Y).
In this study, data were collected through questionnaires to 100
respondents IM3 product users in the Faculty of Economics, Diponegoro
University using purposive sampling method to determine the response of
respondents to each variable. Then analyze the data obtained in the form of
quantitative analysis and qualitative analysis. Quantitative analysis include
validity and reliability test, the classic assumption test, hypothesis testing via the
F test and t test and analysis test, the coefficient of determination (R2). Data
analysis techniques used were linear regression analysis that serves to prove the
research hypothesis. The data that have met the test validity, test reliability, and
classical assumption processed so as to produce the following regression
equation:

Y = 0,274 X1 + 0,218 X2 + 0,270 X3 + 0,238 X4 + 0,207 X5

Results of the analysis found that five factors, product quality , service
quality, product design, pricing and the trust has a positive and significant
influence on customer loyalty. Hypothesis testing using t test showed that five
independent variables found to significantly affect customer loyalty as dependent
variables. Then through the F test showed that the variable product quality,
service quality, product design, pricing, and the trust has a significant jointly in
customer loyalty. Figures adjusted R square of 0.532 indicates that 53.2 percent
of the variations of customer loyalty can be explained by five independent
variables used in the regression equation. While the rest of 46.8 percent is
explained by another variable outside kelimat variables used within this research.

Keywords: product quality, service quality, product design, pricing, trust,


customer loyalty
ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi persaingan bisnis industri


telekomunikasi dari waktu ke waktu yang semakin ketat, sehingga perusahaan
harus membuat strategi pemasaran baru untuk mempertahankan dan meraih
pangsa pasar yang lebih tinggi. Adapun yang menjadi masalah penelitian ini
adalah Apakah faktor kualitas produk, kualitas pelayanan, desain produk, harga
dan kepercayaan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan produk IM3 di
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro?. Penelitian ini mencoba mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen melakukan loyalitas pelanggan
terhadap produk IM3 khususnya pada mahasiswa yang menggunakan produk IM3
di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. Tujuan penelitian ini
untuk menganalisis pengaruh masing masing variabel, kualitas produk (X1),
kualitas pelayanan (X2), desain produk (X3), dan harga (X 4 ) dan kepercayaan (X5
) terhadap loyalitas pelanggan (Y).
Dalam penelitian ini data dikumpulkan melalui metode kuesioner terhadap
100 orang responden pengguna produk IM3 di Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro dengan mengunakan metode purposive sampling untuk mengetahui
tanggapan responden terhadap masing-masing variabel. Kemudian dilakukan
analisis terhadap data-data yang diperoleh berupa analisis kuantitatif dan analisis
kualitatif. Analisis kuantitatif meliputi uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi
klasik, uji hipotesis lewat uji F dan uji t serta uji analisis koefisien determinasi
(R2). Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regersi linear berganda
yang berfungsi untuk membuktikan hipotesis penelitian. Data-data yang telah
memenuhi uji validitas, uji reliabilitas, dan uji asumsi klasik diolah sehingga
menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut :

Y = 0,274 X1 + 0,218 X2 + 0,270 X3 + 0,238 X4 + 0,207 X5


Hasil analisis mendapatkan bahwa kelima faktor kualitas produk, kualitas
pelayanan, desain produk, harga dan kepercayaan memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Pengujian hipotesis menggunakan uji t
menunjukkan bahwa lima variabel independen yang diteliti terbukti secara
signifikan mempengaruhi variabel dependen loyalitas pelanggan. Kemudian
melalui uji F dapat diketahui bahwa variabel kualitas produk, kualitas pelayanan,
desain produk, harga, dan kepercayaan berpengaruh signifikan secara bersama-
sama dalam loyalitas pelanggan. Angka Adjusted R square sebesar 0,532
menunjukkan bahwa 53,2 persen variasi loyalitas pelanggan bisa dijelaskan oleh
kelima variabel independen yang digunakan dalam persamaan regresi. Sedangkan
sisanya sebesar 46,8 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar kelimat variabel
yang digunakan dalam penelitian ini.

Kata kunci : kualitas produk, kualitas pelayanan, desain produk, harga,


kepercayaan, loyalitas pelanggan
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah-Nya serta sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ANALISIS

PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN, DESAIN

PRODUK, HARGA DAN KEPERCAYAAN TERHADAP LOYALITAS

PELANGGAN PADA PELANGGAN INDOSAT IM3 (Studi Kasus Pada

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang) dengan baik.

Banyak pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini baik secara

moril maupun spiritual maka dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H.M. Chabachib, M.Si, Akt selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro Semarang.

2. Bapak Drs. Harry Soesanto, MMR selaku Dosen Pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktu dan perhatiannya untuk memberikan

bimbingan dan pengarahan selama proses penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Drs R. Djoko Sampurno selaku Dosen Wali yang telah memberikan

pengarahan dan nasehat selama masa perkuliahan di Jurusan Manajemen

Program Studi S1 Reguler I Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Semarang.

4. Bapak dan Ibu Dosen program S1 Reguler I Fakultas Ekonomi Universitas

Diponegoro yang telah mendidik dan membekali ilmu pengetahuan.


5. Alm. Ayah yang belum sempat mewujudkan cita-citanya untuk melihat

saya wisuda, terimakasih atas kasih sayang yang besar sampai nafas

terakhir. Ibu tercinta yang selalu memanjakan dengan perhatian yang luar

biasa, menemani membuat skripsi hingga larut malam, membuat sarapan

tiap pagi dan doa-doa setiap hari setiap waktu.

6. Kakak-kakakku tercinta yang memberi dukungan dan bantuan setiap

membutuhkan sesuatu atau menemui kesulitan.

7. Keluarga besar saya atas motivasi dan nasihat-nasihat berharga.

8. Teman spesial saya, Gilang Kurniawan yang selalu bisa jadi tempat

berbagi cerita serta berkeluh kesah.

9. Para sahabatku Desi, Yossy, Putri, Dhea, Prima yang selalu memberi

semangat saat saya merasa putus asa serta The Jlepers yang benar-benar

membuat saya mengerti arti sahabat.

10. Seluruh teman-teman Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Reguler I

angkatan 2006 atas kebersamaannya selama kuliah.

11. Para responden yang telah membantu penelitian ini dengan meluangkan

waktunya untuk mengisi kuesioner penelitian.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah

dengan tulus ikhlas memberikan doa dan dukungan hingga dapat

terselesaikannya skripsi ini.


DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN ......................................................... iii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI .................................................. iv
ABSTRACT....................................................................................................... v
ABSTRAK....................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR TABEL............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 15
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ......................................................... 16
1.4 Sistematika Penulisan .......................................................................... 17
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 19
2.1 Landasan Teori..................................................................................... 19
2.1.1 Pemasaran. .................................................................................. 19
2.1.1.1 Pengertian Pemasaran....................................................... 19
2.1.1.2 Pengertian Manajemen Pemasaran.................................... 20
2.1.2 Loyalitas Pelanggan ................................................................. 22
2.1.3 Kualitas........................................................................................ 25
2.1.4 Kualitas Produk........................................................................ 25
2.1.5 Kualitas Pelayanan................................................................... 30
2.1.6 Desain produk............................................................................. 35
2.1.7 Harga........................................................................................ 36
2.1.8 Kepercayaan................................................................................ 43
2.1.9 Persepsi kualitas produk dan hubungannya dengan loyalitas....
pelanggan............................................................................ ...... 46
2.1.10 Persepsi kualitas pelayanan dan hubungannya dengan loyalitas
pelanggan ................................................................................. 47
2.1.11 Persepsi desain produk dan hubungannya dengan loyalitas.....
pelanggan ................................................................................. 49
2.1.12 Persepsi harga dan hubungannya dengan loyalitas..................
pelanggan............................................................................ ...... 50
2.1.13 Persepsi kepercayaan dan hubungannya dengan loyalitas........
pelanggan ................................................................................. 51
2.2 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 52
2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis .............................................................. 56
2.4 Hipotesis ............................................................................................. 58
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 60
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional...................................... 60
3.1.1 Variabel Penelitian...................................................................... 60
3.1.1.1 Variabel Dependen............................................................ 60
3.1.1.2 Variabel Independen ......................................................... 60
3.1.1 Definisi Operasional. ................................................................... 61
3.2 Populasi dan Sampel. ........................................................................... 64
3.3 Jenis dan Sumber Data......................................................................... 66
3.4 Metode Pengumpulan Data.................................................................. 67
3.4.1 Kuesioner ( Angket)............................................................... 67
3.4.2 Studi Kepustakaan.. ............................................................... 68
3.5 Teknik Analisis. ............................................................................... 68
3.6 Metode Analisis Data........................................................................... 69
3.6.1 Analisis Kuantitatif ..................................................................... 69
3.6.1.1 Uji Realibilitas ................................................................... 69
3.6.1.2 Uji Validitas ....................................................................... 70
3.6.2 Uji Asumsi Klasik....................................................................... 70
3.6.2.1 Uji Multikolinearitas.......................................................... 70
3.6.2.2 Uji Normalitas.................................................................... 71
3.6.2.3 Uji Heterokedastisitas ........................................................ 72
3.6.3 Analisis Regresi Linear Berganda .............................................. 72
3.6.4 Uji Goodness of Fit..................................................................... 74
3.6.4.1 Uji F ................................................................................... 74
3.6.4.2 Uji t .................................................................................... 75
3.6.4.3 Koefisien Determinasi ....................................................... 76
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ........................................................ 77
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian................................................................... 77
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan..................................................... 77
4.1.1.1 Sejarah Singkat PT. Indosat................................................ 77
4.1.1.2 Profil Singkat IM3 .............................................................. 79
4.2 Gambaran Umum Responden ............................................................... 79
4.2.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........ 80
4.2.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Program Studi ........ 80
4.2.3 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Uang Saku per Bulan 81
4.3 Deskripsi Variabel Penelitian................................................................ 82
4.3.1 Analisis Indeks Jawaban ............................................................. 82
4.3.1.1 Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel
Kualitas Produk (X1).............................................................. 83
4.3.1.2 Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel
Kualitas Pelayanan (X2)......................................................... 85
4.3.1.3 Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel
Desain Produk (X3)................................................................ 88
4.3.1.4 Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel
Harga (X4).............................................................................. 89
4.3.1.5 Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel
Kepercayaan (X5)................................................................... 91
4.3.1.6 Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel
Loyalitas Pelanggan (Y) ........................................................ 93
4.4 Analisis Data dan Pembahasan ............................................................. 94
4.4.1 Uji Validitas ................................................................................ 94
4.4.2 Uji Reliabilitas ............................................................................ 95
4.4.3 Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 97
4.4.3.1 Uji Normalitas ...................................................................... 97
4.4.3.2 Uji Multikolinieritas .............................................................. 97
4.4.3.3 Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 100
4.4.4 Analisis Regresi Linear Berganda.............................................. 101
4.4.5 Uji Goodness of Fit ..................................................................... 102
4.4.5.1 Uji t ........................................................................................ 102
4.4.5.2 Uji F ....................................................................................... 105
4.4.5.3 Koefisien Determinasi (R2).................................................... 107
4.5 Pembahasan........................................................................................... 107
BAB V PENUTUP. ......................................................................................... 114
5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 114
5.2 Saran...................................................................................................... 117
5.3 Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 120
DAFTAR PUSTAKA ..
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data 10 Operator Seluler Di Indonesia Tahun 2009....................... 2

Tabel 1.2 Survei Segmen Pasar terhadap Operator Seluler Tahun 2009 ........ 4

Tabel 1.3 Indeks Kepuasan Konsumen........................................................... 8

Tabel 2.1 Sasaran Manfaat Keunggulan Layanan .......................................... 34

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 52

Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasionalnya ........................... 61

Tabel 3.3 Jumlah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Semarang dan Jumlah Yang Dijadikan Sampel Penelitian............. 66

Tabel 4.1 Presentase Jenis Kelamin Responden ............................................. 80

Tabel 4.2 Presentase Program Studi Responden............................................. 80

Tabel 4.3 Presentase Uang Saku Per Bulan Responden ................................. 81

Tabel 4.4 Frekuensi Jawaban Variabel Kualitas Produk (X1) ........................ 84

Tabel 4.5 Frekuensi Jawaban Variabel Kualitas Pelayanan (X2).................... 86

Tabel 4.6 Frekuensi Jawaban Variabel Desain Produk (X3)........................... 88

Tabel 4.7 Frekuensi Jawaban Variabel Harga (X4)......................................... 90

Tabel 4.8 Frekuensi Jawaban Variabel Kepercayaan (X4) ............................. 91

Tabel 4.9 Frekuensi Jawaban Variabel Loyalitas Pelanggan (Y) ................... 93

Tabel 4.10 Tabel Uji Validitas Variabel ........................................................... 95

Tabel 4.11 Tabel Uji Reliabilitas Variabel ....................................................... 96

Tabel 4.12 Tabel Uji Multikolinieritas ............................................................. 98

Tabel 4.13 Tabel Matriks Variabel Independen................................................ 99


Tabel 4.14 Ringkasan Hasil Regresi ................................................................. 101

Tabel 4.15 Hasil Analisis Regresi Secara Bersama-sama (Uji F)..................... 106

Tabel 4.16 Koefisien Determinasi .................................................................... 107


DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Grafik Data Keberhasilan Telepon dan SMS Pada Hari Raya

Lebaran Tahun 2009 .................................................................... 5

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis ....................................................... 56

Gambar 4.1 Grafik Uji Normalitas .................................................................. 97

Gambar 4.2 Grafik Uji Heterokedastisitas....................................................... 100


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kuesioner Penelitian ....................................................................

Lampiran B Tabel Input Data Responden........................................................

Lampiran C Tabel Penelitian ...........................................................................

Lampiran D Uji Validitas .................................................................................

Lampiran E Uji Reliabilitas .............................................................................

Lampiran F Analisis Regresi Linear................................................................

Lampiran G Gambar Histogram dan Scatterplot..............................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Teknologi komunikasi saat ini tidak hanya menjadi kebutuhan masyarakat

umum tetapi juga menjadi ladang bisnis yang prospektif. Bisnis operator selular

dari tahun ke tahun terus meningkat seiring perkembangan jaman. Selain itu

didukung pula dengan hadirnya telepon selular murah yang mampu dijangkau

berbagai lapisan masyarakat hingga bisnis operator selular pun makin menjamur

di Indonesia. Pergerakan pasar telepon seluler kini sudah merambah kalangan

masyarakat bawah. Ini bisa dengan mudah dijumpai karena para pengojek hingga

tukang sayur telah memanfaatkan telepon selular. Mungkin inilah hasil manis dari

diberlakukannya Undang-undang RI no.36/1999 tentang Telekomunikasi yang

memberikan pondasi bagi kompetisi pasar telekomunikasi di Indonesia.

Pasar bisnis seluler di Indonesia tampaknya memang tergolong

menggiurkan. Tak heran jika para pelaku usaha bisnis seluler ini begitu agresif

dalam memperebutkan pasar. Terlebih lagi dengan masih rendahnya teledensitas,

regulasi yang masih tergolong longgar hingga budaya lisan masyarakat Indonesia

menjadi indikator empuknya bisnis ini (www.Businessjournal.co.id).

Di Indonesia pada tahun 2009, telah beroperasi sebanyak 10 operator

selular dengan estimasi pelanggan sekitar 175,18 juta orang.


Tabel 1.1
Data 10 Operator Seluler Di Indonesia Tahun 2009

Jumlah
Operator Produk Jaringan Prefiks
Pelanggan
Bakrie CDMA 10,6 juta (Q4-
Esia FWA
Telecom 800MHz 2009)
0817, 0818, 0819, 31,437 juta
Excelcom XL GSM
0859, 0877, 0878 (Q4-2009)
0896, 0897, 0898, 6,4 juta
Hutchison 3 GSM
0899
0856, 0857 33,1 juta (Q4-
Indosat IM3 GSM
2009)
Matrix GSM 0816, 0815, 0855
Mentari GSM 0815, 0816, 0858
CDMA FWA 570.000
StarOne
800MHz
CDMA 0885, 0886, 0887, 2,7 juta
Mobile-8 Fren
800MHz 0888, 0889
CDMA 300.000
Hepi FWA
800MHz
Natrindo Axis GSM 0831, 0838 5 juta
Sampoerna CDMA 780.000
Ceria FWA dan 0828
Telecom 450MHz
Smart CDMA 0881, 0882, 0883, >2 juta
Smart
Telecom 1.900MHz 0884
CDMA 13,49 juta
Telkom Flexi FWA
800MHz
81,644 juta
Telkomsel Kartu AS GSM 0852, 0853
(Q4-2009)
Kartu 0812, 0813, 0811
GSM
HALO
Simpati GSM 0812, 0813, 0811
Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Telekomunikasi_seluler_di_Indonesia#Perio
de_2009

Pertumbuhan operator selular tergolong pesat di Indonesia. Kalau dibagi

berdasarkan platform yang digunakan, pemakai GSM selular sebanyak 88%,

CDMA selular 3%, dan CDMA fixed wireless access (FWA) 9%. Namun dari

sepuluh operator itu hanya 3 operator yang memiliki pangsa pasar lebih dari 5%

yaitu Telkomsel, Indosat dan Excelcomindo. Berdasarkan Kajian Nathan dan


Amitra, kompetisi di telepon selular telah terjadi lebih intensif. PT Telkomsel dan

PT. Indosat memiliki cakupan nasional, sedangkan Exelcomindo memiliki

cakupan hampir di seluruh wilayah kecuali Maluku, dan Fren dari Mobile-8 hanya

terdapat di pulau Jawa, Madura dan Bali.

Untuk produk dari PT Indosat sendiri pada kuartal 1 tahun 2010 telah

mencapai angka 39,1 juta. Angka ini naik sekitar 17,6 persen atau bertambah

hampir 6 juta pelanggan jika dibandingkan kuartal yang sama tahun 2009 lalu.

Prestasi PT Indosat Tbk pun tak dapat diragukan lagi dalam perjalanannya

sebagai salah satu operator seluler terbesar di Indonesia. PT Indosat Tbk. kembali

meraih 11 penghargaan untuk Contact Center-nya dalam ajang The Best Contact

Center Indonesia 2009. The Best Contact Center Indonesia merupakan apresiasi

bagi para praktisi contact center terbaik Indonesia bagi individu dan juga korporat

yang diselenggarakan oleh Indonesia Contact Center Association (ICCA). Berikut

adalah penghargaan yang diraih tahun 2009 (http://forumponsel.com) :

Penghargaan untuk Indosat di kategori individu :

1. Platinum Award untuk The Best Manager di atas 100 seats

2. Platinum Award untuk The Best Team Leader

3. Gold Award dan Silver Award untuk The Best Agent Outbound

4. Silver Award untuk the Best Supervisor

5. Silver Award untuk the Best Agent Quality Assurance

Penghargaan untuk Indosat di kategori korporat :

1. Platinum Award untuk The Best Contact Center Operation

2. Silver Award untuk The Best Video Contact Center


3. Bronze Award untuk The Best Technology Innovation

4. Bronze Award untuk The Best HR Retention

5. Bronze Award untuk The Best Business Contribution

Salah satu produk dari PT Indosat adalah IM3 yang terkenal sebagai raja

operator selular di segmen anak muda dan IM3 menguasai 2/3 dari total

pelanggan Indosat. PT Indosat memang memfokuskan pasarnya untuk anak

muda. Pasar anak muda merupakan pasar seluler terbesar kedua setelah pasar

pekerja. Dari total populasi, segmen pasar ini jumlahnya mencapai 35%.

Walaupun mereka belum memiliki penghasilan sendiri, faktanya daya beli

segmen pasar ini tergolong tinggi. Pada umumnya karakter anak muda, mereka

mau melakukan apa saja untuk menopang gaya hidupnya.

Tabel 1.2
Survei Segmen Pasar Terhadap Operator Selular Tahun 2009

Sumber:http://ianomicsob.blogspot.com

Dari data diatas dapat dilihat bahwa Indosat dengan produknya IM3

memang merajai ikon anak muda. Target yang ingin dicapai Indosat adalah

tercipta citra anak muda tidak lengkap jika tidak menggunakan IM3. Selain itu,

lewat berbagai aktivitas yang dilakukan Indosat berupaya pula menciptakan

ikatan emosional di antara pelanggannya. Indosat sadar, pasar anak muda


merupakan pasar yang sangat dinamis. Karena itu, Indosat pun harus adaptif

terhadap perubahan. Layanan yang ditawarkan IM3 harus bisa menjawab

kebutuhan para pelanggannya. Karena itu, fokus dari IM3 adalah teknologi dan

value-added services. Mulai dari tarif yang super murah sampai fitur-fiturnya

terkesan yang ABG banget.

Namun peribahasa ada uang ada barang nampaknya juga berlaku pada

IM3. Tariff yang murah dan fitur canggih yang lengkap tak menjadikan IM3

selalu mampu memuaskan hati pada pelanggannya. Banyaknya keluhan

pelanggan membuat IM3 terkadang terperosok pada motto yang dibuat oleh

Indosat sendiri yaitu Sinyal Kuat Indosat karena pada kenyataannya memang

sinyal Indosat dan terutama IM3 bisa dibilang sangat buruk dibanding para

pesaingnya. Sinyal IM3 terkadang hilang pada saat musim hujan dan terutama

pada Hari Raya Lebaran dimana aktivitas seluruh operator selular sangat padat.

Grafik 1.1
Data Keberhasilan Telepon Dan SMS Pada Hari Raya Lebaran
Tahun 2009
- SMS sesama operator
Dari data diatas dapat dilihat bahwa jumlah kegagalan SMS mencapai

12% pada hari pertama Lebaran dan 6% pada hjari kedua Lebaran. Jumlah ini

tergolong tinggi disbanding hari biasa yang hanya mencapai maksimal 2%.

Dari data diatas digambarkan bahwa presentase keberhasilan pengiriman

SMS mengalami penurunan hingga 20% yang menandakan bahwa sinyal IM3

belum bisa disandingkan dengan kualitas sinyal pesaing utamanya yaitu produk

dari Telkomsel.

- SMS beda operator

Untuk pengiriman SMS beda operator, kegagalan mencapai 30%

dibandingkan dengan hari-hari biasa dengan tingkat kegagalan makasimal 10%.


Dari data presentase diatas, dapat dilihat pada Hari Raya Lebaran tingkat

kegagalan SMS beda operator mengalami penurunan hingga hampir 20%.

- Telepon

Untuk data kegagalan telepon, pada Hari Raya Lebaran tingkat kegagalan

telepon naik hingga 10% dibanding hari-hari biasa.

http://balapanseluler.wordpress.com/2010/04/04/hasil-survei-layanan-
operator-telepon-selular-masa-lebaran-2009/
Grafik presentase diatas menunjukkan tingkat kegagalan telepon

mengalami penurunan hingga hampir 20%. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas

sinyal IM3 masih kalah dengan para pesaingnya.

Dari data diatas dapat dilihat bahwa tingkat kegagalan telepon dan SMS

dari IM3 tergolong tinggi pada Hari Raya Lebaran. Hal ini kontan dapat

mengurangi tingkat kepercayaan pelanggan pada produk IM3. Memahami

perilaku tertentu dari pelanggan akan memberikan pemahaman yang lebih jelas

tentang kepuasan dan loyalitas mereka. Pelanggan yang tidak puas tampaknya

tidak selalu menunjukkan perilaku yang sama. Sebagian dari mereka mungkin

akan menyuarakan ketidakpuasan dengan mengajukan keluhan (complain), tetapi

tidak sedikit pula dari mereka yang memilih untuk diam.

Pelanggan yang puas berarti tidak memiliki keluhan terhadap performa

penyedia jasa. Hampir dapat dipastikan bahwa kelompok pelanggan ini akan

kembali lagi kepada penyedia jasa yang sama. Kondisi seperti ini mencerminkan

terbentuknya loyalitas pelanggan (Harsoyo, 2009).

Berikut adalah data yang menunjukkan indeks kepuasan pelanggan IM3:

Tabel 1.3
Indeks Kepuasan Konsumen IM3

Tahun QSS VSS PBS ES TSS

2005 3903 3902 3946 - 3923

2006 3923 3894 3925 3676 3848

2007 3966 4027 3999 3670 3907

Sumber : (Majalah SWA, 2006)


Indeks kepuasan berdasarkan 5 parameter (SWA 15/XXII/27 Juli 9

Agustus 2006), yaitu :

1. TSS (Total Satisfaction Score)

Merupakan nilai akhir kepuasan pelanggan

2. QSS (Quality Satisfaction Score)

Merupakan kepuasan terhadap produk atau pelayanan

3. VSS (Value Satisfaction Score)

Merupakan kepuasan terhadap harga berdasarkan kualitas yang diterima

4. PBS ( Perceived Best score)

Merupakan persepsi tingkat kebaikan merek yang digunakan secara

keseluruhan baik kualitas produk / pelayanan, harga dan lain-lain.

5. ES (Expectation Score)

Merupakan ekspektasi terhadap merek

Persaingan yang semakin ketat dan semakin berkembangnya ekspektasi

pelanggan mendorong perusahaan untuk lebih memfokuskan pada upaya untuk

mempertahankan pelanggan yang ada. Mempertahankan pasar yang ada melalui

pengembangan loyalitas pelanggan merupakan tujuan strategik perusahaan untuk

mempertahankan bisnis dan profit mereka (Arlan Rully, 2006)

Loyalitas adalah komitmen yang dipegang kuat untuk membeli lagi atau

berlangganan lagi produk atau jasa tertentu di masa depan meskipun situasi dan

usaha pemasaran yang berpotensi menyebabkan peralihan perilaku (Oliver dalam

Kotler dan Keller, 2006). Sejalan dengan yang diungkapkan Rowleys dan Dawes

(1999) loyalitas merupakan sikap (attitude) dan merekomendasikan secara positif


sehingga mempengaruhi konsumen sesungguhnya (aktual) dan konsumen

potensial. Kunci untuk menghasilkan loyalitas pelanggan yang tinggi adalah

menyerahkan nilai pelanggan yang tinggi. Michael Lanning mengatakan bahwa

perusahaan harus merangsang satu proporsi nilai unggul yang diarahkan pada

segmen pasar khusus. Dalam jangka panjang, loyalitas pelanggan merupakan

basis penting bagi pengembangan sustainable competitive advantage (keunggulan

bersaing yang berkelanjutan) yaitu keunggulan yang dapat direalisasikan melalui

upaya-upaya pemasaran (Swastha, 1994).

Loyalitas pelanggan merupakan suatu ukuran keterikatan konsumen

terhadap sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang

mungkin tidaknya pelanggan beralih ke produk yang lain. Banyak faktor yang

mempengaruhi loyalitas pelanggan misalnya product quality (kualitas produk),

service quality (kualitas pelayanan), product design (desain produk), price (harga)

dan trust (kepercayaan).

Dilihat dari segi kualitas produk, kualitas mencerminkan kemampuan

produk untuk menjalankan tugasnya yang mencakup daya tahan, kehandalan,

kemajuan, kekuatan, kemudahan dalam pengemasan, dan reparasi produk dan

ciri-ciri lainnya ( Kotler dan Armstrong, 1997:279). Kualitas produk IM3 sering

dikeluhkan pelanggan karena kualitas jaringan yang buruk terutama pada hari

raya Lebaran dan musim hujan.

Dari segi kualitas pelayanan, penilaian konsumen tentang kehandalan dan

superioritas pelayanan secara keseluruhan (Zeithaml, 1998). Konsumen akan


membuat perbandingan antara yang mereka berikan dengan apa yang mereka

dapat (Bloemer et al, 1998 dalam Karsono, 2007).

Indosat berusaha memberikan kualitas pelayanan yang terbaik untuk para

pelanggannya. Lewat berbagai aktivitas yang dilakukan Indosat berupaya pula

menciptakan ikatan emosional di antara pelanggannya. Indosat sadar pasar anak

muda merupakan pasar yang sangat dinamis. Karena itu, Indosat pun harus

adaptif terhadap perubahan. Layanan yang ditawarkan IM3 harus bisa menjawab

kebutuhan para pelanggannya. Karena itu, salah satu fokus IM3 adalah teknologi

dan value-added services.

Dilihat dari segi desain produk, desain produk adalah masalah desain dari

suatu produk telah menjadi salah satu faktor yang perlu mendapatkan perhatian

serius dari manajemen khususnya team pengembangan produk baru, karena

sasaran konsumen yang dituju tidak sedikit yang mulai mempersoalkan masalah

desain suatu produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

(Angipora, 2002). Desain produk IM3 dibuat sesuai selera anak muda, dengan

warna-warna yang cerah pada kemasan produk dan fitur-fitur yang gaul.

Dilihat dari segi harga produk, harga merupakan sejumlah nilai yang

ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk

atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli atau penjual (melalui tawar

menawar) atau ditetapkan oleh penjual untuk suatu harga yang sama terhadap

semua pembeli (Stanton, 1994). Untuk harga, produk IM3 mampu bersaing

dibanding produk seluler lain. Tarif harga IM3 dibuat sesuai dengan kantong anak

muda yang rata-rata belum mempunyai penghasilan sendiri.


Dari segi kepercayaan, yang merupakan salah satu unsur penting dalam

loyalitas pelanggan. Spekman (1998) mengemukakan betapa pentingnya trust

(kepercayaan) bagi perdagangan karena hubungan yang terjadi dicirikan oleh

adanya kepercayaan yang tinggi sehingga pihak-pihak yang berkepentingan akan

berkeinginan untuk melaksanakan komitmen mereka demi hubungan kerjasama

yang sukses membutuhkan kepercayaan, saling menghormati dan menghargai,

komunikasi yang baik serta kerelaan untuk berbagi dengan mitranya.

Di awal-awal tahun 2009, Indosat meraih Top Brand Award 2009 untuk

kategori Simcard GSM Prabayar produk selulernya yaitu IM3. Penghargaan

diberikan oleh Frontier Consulting Group dan Majalah Marketing. Top Brand

Award 2009 yang diselenggarakan oleh Frontier Consulting Group dan majalah

Marketing, adalah sebuah penghargaan prestisius yang diberikan kepada merek-

merek yang berhasil meraih posisi puncak sebagai merek yang paling mendapat

tempat di hati konsumen. Penghargaan ini sekaligus menjadi penghargaan kedua

di tahun 2009 untuk produk seluler Indosat, dimana sebelumnya Indosat

mendapat penghargaan dari Forsel Award untuk produk GSM pilihan pelanggan

(www.vivanews.com).

Penghargaan ini menjadi suatu bentuk pencapaian dimana IM3 berhasil

meraih kepercayaan yang besar dari pelanggannya. Perusahaan memperoleh

tambahan 5,98 juta pelanggan selular di kuartal I tahun 2010, meskipun dinamika

musiman biasanya menghambat kinerja pada setiap kuartal pertama tahun

berjalan. Indosat melihat hal ini sebagai awal yang baik untuk Indosat dalam
mengawali tahun, dan terus bekerja keras untuk memberikan nilai yang lebih baik

untuk para pelanggan dan stakeholder.

Hasil penelitian terhadap loyalitas pelanggan telah banyak dilakukan.

Melalui riset ini akan dianalisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

loyalitas pelanggan IM3. Perilaku pelanggan untuk tetap setia menggunakan IM3

karena fitur-fitur yang ditawarkan IM3 sangat menarik pelanggan baik pada

segmennya yaitu kawula muda maupun kalangan pekerja atau bahkan eksekutif.

Namun dengan adanya data kegagalan SMS dan telepon pada grafik 1.1,

sebenarnya kualitas produk IM3 masih dipertanyakan sedangakan dari data indeks

kepuasan pada tabel 1.3 menunjukkan bahwa tingkat kepuasan terus mengalami

kenaikan dari tahun ke tahun. Pelanggan yang puas terhadap performa sebuah

produk akan mendorong pelanggan untuk melakukan pembelian ulang dan

menciptakan suatu sikap loyal pada produk tersebut.

Sejalan dengan hal di atas, peneliti tertarik untuk meneliti apa saja yang

menyebabkan pelanggan tetap setia pada produk IM3 meskipun kualitas sinyal

IM3 masih dibilang kalah dibandingkan para pesaingnya. Selanjutnya, hasil dari

penelitian ini, akan dituangkan dalam skripsi yang berjudul ANALISIS

PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN, DESAIN

PRODUK, HARGA PRODUK DAN KEPERCAYAAN TERHADAP

LOYALITAS PELANGGAN INDOSAT IM3 PADA MAHASISWA

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG.

Dalam melakukan penelitian ini, responden yang akan diteliti adalah orang

yang merupakan pelanggan IM3 terutama kalangan anak muda dan penelitian ini
menggunakan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro sebagai

populasi penelitian karena mahasiswa adalah anak muda yang merupakan segmen

utama dari IM3 sebagai operator seluler yang merajai anak muda sehingga IM3

menjadi kartu seluler yang banyak dipilih anak muda untuk berkomunikasi pada

umumnya dan mengikuti trendsetter yang ada saat ini pada khususnya. Dengan

kebutuhan inilah maka mahasiswa merupakan salah satu konsumen dengan

tingkat kesetiaan pelanggan yang tinggi sesuai dengan slogannya yaitu Meraih

Mimpi bersama IM3 yang menampilkan band anak muda J-Rock sebagai ikon

IM3 karena band tersebut dianggap sebagai band yang berjiwa muda sesuai

dengan sifat anak muda yang ekspresif.

Menurut sepengetahuan peneliti, mahasiswa merupakan konsumen yang

mempunyai loyalitas pelanggan yang tinggi karena usia muda mempunyai sifat

following the crowd dan tidak ingin kelihatan beda dengan teman-temannya

sehingga mereka mempunyai tingkat kesetiaan pelanggan yang tinggi terhadap

produk yang menjadi trendsetter seperti IM3. Perilaku konsumen seperti ini

dinilai wajar karena jiwa anak muda yang dinamis dan selalu mengikuti tren agar

tidak dibilang ketinggalan jaman.

Sampel dalam penelitian ini dikhususkan bagi mahasiswa Fakultas

Ekonomi Universitas Diponegoro karena diharapkan mereka sudah memiliki

pengetahuan tentang penelitian ini dan dapat membantu memberikan data yang

bisa dipertanggungjawabkan.
1.2 Rumusan Masalah

Loyalitas pelanggan merupakan asset yang penting untuk eksistensi

sebuah perusahaan untuk tetap bertahan dan mampu bersaing dengan para

kompetitornya. Oleh karena itu agar perusahaan mampu terus bertahan dalam

persaingan yeng semakin ketat, suatu perusahaan perlu mengetahui faktor-faktor

yang mempengaruhi loyalitas pelanggan. Faktor-faktor pendukung loyalitas

pelanggan yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah product quality

(kualitas produk), service quality (kualitas pelayanan), product design (desain

produk), product price (harga produk) dan trust (kepercayaan) karena tujuan dari

penelitian ini adalah melihat tingkat loyalitas pelanggan dari perspektif

pelanggan.

Dari data-data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa jumlah pelanggan

Indosat meningkat pada kuartal 1 tahun 2010 dengan jumlah pelanggan IM3

sebesar 2/3 dari seluruh total pelanggan PT Indosat. Hal ini menandakan adanya

loyalitas pelanggan yang tinggi oleh pengguna IM3 walaupun dengan image

bahwa IM3 mempunyai kualitas tidak sebaik pesaing utamanya dari PT

Telkomsel namun nampaknya hal tersebut tidak terlalu mempengaruhi pelanggan

untuk tetap setia menggunakan produk dari IM3. Hal inilah yang menarik penulis

untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan IM3. Karena

menurut Oliver (1999) loyalitas adalah suatu komitmen yang mendalam untuk

membeli kembali atau berlangganan suatu produk atau jasa secara konsisten di

masa yang akan datang sehingga dapat menyebabkan pengulangan pembelian


merek yang sama walaupun ada pengaruh situasi dan berbagai usaha pemasaran

yang berpotensi untuk menyebabkan tindakan perpindahan merek.

Adapun masalah dari penelitian ini adalah apakah product quality

(kualitas produk), service quality (kualitas pelayanan), product design (desain

produk), product price (harga produk) dan trust (kepercayaan) pada produk IM3

dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan pada produk IM3?. Selanjutnya untuk

menjawab pertanyaan pada penelitian tersebut, akan didunakan pertanyaan-

pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah product quality (kualitas produk) berpengaruh terhadap loyalitas

pelanggan pada produk IM3?

2. Apakah service quality (kualitas pelayanan) berpengaruh terhadap loyalitas

pelanggan pada produk IM3?

3. Apakah product design (desain produk) berpengaruh terhadap loyalitas

pelanggan pada produk IM3?

4. Apakah product price (harga produk) berpengaruh terhadap loyalitas

pelanggan pada produk IM3?

5. Apakah trust (kepercayaan) berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan pada

produk IM3?

1.3 Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis pengaruh product quality (kualitas produk) terhadap

loyalitas pelanggan pada produk IM3.

2. Untuk menganalisis pengaruh service quality (kualitas pelayanan)

terhadap loyalitas pelanggan pada produk IM3.

3. Untuk menganalisis pengaruh product design (desain produk) terhadap

loyalitas pelanggan pada produk IM3.

4. Untuk menganalisis pengaruh product price (harga produk) terhadap

loyalitas pelanggan pada produk IM3.

5. Untuk menganalisis pengaruh trust (kepercayaan) terhadap loyalitas

pelanggan pada produk IM3.

1.3.2 Kegunaan Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Sebagai program tindak lanjut untuk mengetahui faktor-faktor apa saja

yang dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan terhadap sebuah

perusahaan.

2. Bagi Pembaca

Sebagai bahan masukan dan referensi bagi pihak-pihak yang

berkepentingan terhadap masalah loyalitas pelanggan.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika ini berguna untuk memberikan gambaran yang jelas dan

tidak menyimpang dari pokok permasalahan, secara sistematis susunan skripsi ini

adalah sebagai berikut :


BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian dan kegunaan penelitian serta

sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini akan diuraikan landasan teori yang berkaitan dengan

penelitian, hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan

penelitian, kerangka pemikiran hipotesis.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kerangka pemikiran,

pengajuan hipotesis, sumber data, definisi variabel, teknik

pengumpulan data, teknik pengambilan sampel dan teknik analisis

data.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini diuraikan obyek penelitian, analisis data, dan

pembahasan dari analisis data.

BAB V : PENUTUP

Sebagai bab terakhir, bab ini akan menyajikan secara singkat

kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan dan juga memuat

saran-saran bagi pihak yang berkepentingan untuk pengembangan

penelitian lebih lanjut.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pemasaran

2.1.1.1 Pengertian Pemasaran

Dalam bisnis selalu ada kompetisi antar perusahaan. Perusahaan akan

terus berusaha untuk memperluas pasar dan mempertahankan eksistensi

perusahaan. Aktivitas perusahaan dalam pemasaran ini untuk menentukan arah

perusahaan agar mampu bersaing dalam dunia persaingan yang makin ketat.

Pemasaran merupakan unsur penting dalam perusahaan untuk menentukan sukses

tidaknya suatu bisnis. Untuk itu perusahaan harus menerapkan pengertian

pemasaran dengan benar agar tetap bertahan. Di bawah ini terdapat beberapa

pengertian pemasaran.

Pengertian pemasaran menurut American Marketing Association (AMA)

yang dikutip Kotler dan Keller ( 2007) yang diterjemahkan oleh Benyamin Molan

adalah sebagai berikut :

Satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

mengomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola

hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para

pemilik sahamnya.

Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,


menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan

pihak lain (Kotler 1997). Stanton menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu

sistem keseluruhan dari kegiatan kegiatan bisnis yang ditujukan untuk

merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang

dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun

pembeli potensial (Dharmmesta dan Irawan, 2001).

Pemasaran memiliki dua hal. Pertama, pemasaran merupakan filosofi,

sikap, perspektif atau orientasi manajemen yang menekankan pada kepuasan

konsumen. Kedua, pemasaran adalah sekumpulan aktivitas yang digunakan untuk

mengimplementasikan filosofi tersebut. Definisi dari American Marketing

Association (AMA) mencakup kedua perspektif itu:

Marketing is the planning and executing the conception, pricing,

promotion and distribution of ideas, goods and services to create exchanges that

satisfiy individual and organizational goals.

Artinya bahwa pemasaran merupakan suatu proses perencanaan dan

pmenjalankan konsep, harga, promosi dan distribusi sejumlah ide, barang, dan

jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan

organisasi (Lamb, Hair dan McDaniel: 2001).

2.1.1.2 Pengertian Manajemen Pemasaran

Menurut American Marketing Association (AMA) yang dikutip oleh

Kotler dan Keller (2007) yang diterjemahkan oleh Benyamin Molan,

mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut :


Manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan

mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan,

menyerahkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.

Ada empat filosofi persaingan yang secara kuat mempengaruhi suatu

aktivitas manajemen pemasaran (Lamb, hair dan Mcdaniel: 2001), sebagai berikut

1. Orientasi Produksi

Suatu filosofi yang berfokus pada kemampuan internal perusahaan yang

melebihi dari keinginan dan kebutuhan pasar.

2. Orientasi Penjualan

Pendapat bahwa orang akan membeli barang dan jasa yang lebih baik

jikamenggunakan tekhnik penjualan yang agresif dan penjualan yang

tinggi tersebut akan mendatangkan keuntungan yang tinggi pula

3. Orientasi Pasar

Filosofi yang menganggap bahwa suatu penjualan tidak bergantung pada

sebuah penjualan yang agresif tetapi lebih pada keputusan konsumen

untuk membeli produk.

4. Orientasi Sosial

Suatu organisasi ada tidak hanya untuk memuaskan kebutuhan dan

keinginan konsumen saja serta memenuhi tujuan organisasi tetapi juga

untuk melindungi atau untuk mempertinggi kepentingan yang terbaik atas

individu dan masyarakatnya dalam jangka panjang.


2.1.2 Loyalitas Pelanggan

Perspektif tentang loyalitas pelanggan yang sering digunakan dalam

penelitian selama ini ternyata mengalami banyak perubahan. Di bidang

pemasaran, sebagian akademis mengaitkan loyalitas pelanggan dengan loyalitas

merek (Copeland, 1923 dalam Homburg dan Giering : 2001). Ada pula yang

mengaitkan dengan perilaku tertentu yaitu pembelian berulang terhadap barang

atau jasa tertentu pada periode waktu tertentu (Homburg dan Giering : 2001).

Loyalitas pelanggan merupakan suatu ukuran keterikatan konsumen

terhadap sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang

mungkin tidaknya pelanggan beralih ke merek produk yang lain, apabila merek

tersebut didapatiadanya perubahan baik menyangkut harga maupun atribut lain

(Durianto, Sugiarto dan Tony:2001). Secara umum dikatakan bahwa konsumen

puas dengan keseluruhan kinerja atas produk atau jasa yang didapatkan (Bloemer

dan Kasper : 1995).

Jacoby dan Kryner dalam Dharmmesta (1999), mengemukakan bahwa

loyalitas pelanggan adalah (1) respon keperilakuan (yaitu pembelian), (2) yang

bersifat bias (nonrandom), (3) terungkap secara terus-menerus, (4) oleh unit

pengambilan keputusan, (5) dengan memperhatikan satu atau beberapa merek

alternatif dari sejumlah merek sejenias, dan (6) merupakan fungsi proses

psikologis (pengambilan keputusan, evaluatif).

Pendapat lain dari Oliver dalam Uncle, Rowling dan Hammond (2003)

memberikan definisi bahwa loyalitas konsumen adalah komitmen yang mendalam

untuk membeli ulang atau berlangganan suatu produk atau jasa secara konsisten
di masa yang akan datang, dengan demikian mengakibatkan pengulangan

pembellian merek yang sama walaupun dipengaruhi situasi dan upaya pemasaran

yang mempunyai potensi untuk menyebabkan tindakan berpindah ke pihak lain.

Konsumen yang loyal terhadap suatu produk atau jasa memilki beberapa

karakter (Assael : 2001), diantaranya :

1. Konsumen yang loyal cenderung lebih percaya diri pada pilihannya.

2. Konsumen yang lebih loyal memilih untuk mengurangi resiko dengan

melakukan pembelian berulang terhadap merek yang sama.

3. Konsumen yang loyal lebih mengarah pada kesetiaan terhadap suatu toko.

4. Kelompok konsumen minor cenderung untuk lebih loyal.

Oliver dalam Chauduri dan Holbrook (2001) mendefinisikan loyalitas

pelanggan sebagai sebuah komitmen yang kuat untuk membeli ulang terhadap

suatu produk atau jasa secara konsisten di waktu yang akan datang, dengan

demikian menyebabkan perulangan pada merek yang sama atau membeli merek

yang sama, walaupun kondisi situasional dan usaha-usaha pemasaran mempunyai

pengaruh yang potensial dalam perilaku pemilihan (switching behaviour).

Pendapat ini diperkuat oleh penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Dick

dan Bassu (1994) yang menyatakan bahwa loyalitas ditentukan oleh kekuatan dari

hubungan antara sikap relatif dan pengulangan berlangganan. Sebagai dasar

hubungan sikap keperilakuan denhgan loyalitas, yaitu:

1. Latent loyalty, diasosiasikan dengan sikap relatif tinggi, namun

pengulangan berlangganan rendah.


2. Loyalty signifies, yaitu merupakan kesesuaian antara sikap relatif dan

pengulangan berlangganan.

3. No loyalty, diasosiasikan sebagai sikap relatif rendah dan pengulangan

berlangganan rendah.

4. Spurious loyalty, adalah sikap relatif yang rendah dengan pengulangan

berlangganan yang tinggi.

Loyalitas pelanggan mempunyai dampak yang luar biasa pada perusahaan

dan menjadi sumber keunggulan kompetitif bagi suatu perusahaan, sebagai

konsekuensinya mempertinggi loyalitas pelanggam pada perusahaan jasa akan

meningkatkan pendapatan, mengurangi biaya nmenambah konsumen, dan biaya

yang rendah dalam memberikan profitabilitas (Lam, Shankar dan Khrisnan, 2004;

Rowleys dan Dawes, 1999).

James F. Engel (1995) menemukan dua alasan pentingnya

mempertahankan loyalitas pelanggan :

1. Umumnya lebih mudah mempertahankan pelanggan yang sudah ada

daripada menarik pelanggan baru.

2. Kehilangan pelanggan dapat menjadi bencana bagi perusahaan.

Pada dasarnya, konsumen akan melakukan pembelian percobaan terhadap

sebuah merek. Apabila puas mereka akan cenderung untuk melakukan pembelian

berulang terhadap merek tersebut karena yakin bahwa merek tersebut aman dan

terkenal. Loyalitas merek merupakan suatu ukuran keterikatan pelanggan

terhadap sebuah merek.


2.1.3 Kualitas

Kualitas menurut The American Society for Quality Control adalah

keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik dari suatu produk/jasa dalam

hal kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan /

bersifat laten (Lupiyoadi, 2001).

Goets dan Davis (1994) dalam Tjiptono (2004) merumuskan bahwa

kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,

manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi / melebihi harapan. Konsep itu

sendiri sering dianggap sebagai ukuran relatif kebaikan suatu produk atau jasa

yang terdiri atas kualitas desain dan kualitas kesesuaian. Kualitas desain

merupakan fungsi spesifikasi produk, sedangkan kualitas kesesuaian adalah suatu

ukuran seberapa jauh produk mampu memberi persyaratan / spesifikasi kualitas

yang telah ditetapkan (Tjiptono, 2004).

Pada dasarnya terdapat 3 orientasi kualitas yang seharusnya konsisten satu

sama lain: (1) persepsi konsumen, (2) produk dan (3) proses. Untuk produk-

produk yang berwujud barang, ketiga orientasi ini hampir selalu dapat dibedakan

dengan jelas, bahkan produk produknya adalah proses itu sendiri (Lupiyoadi,

2001).

2.1.4 Kualitas Produk

Produk adalah semua yang bisa ditawarkan dipasar untuk mendapatkan

perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan

atau kebutuhan konsumen (Sumarni dan J. Supranto, 1997 dalam Tjiptono,

2006:95).
Kualitas produk mencerminkan kemampuan produk untuk menjalankan

tugasnya yang mencakup daya tahan, kehandalan, kemajuan, kekuatan,

kemudahan dalam pengemasan, dan reparasi produk dan ciri-ciri lainnya (Kotler

dan Armstrong, 1997:279).

Mutu atau kualitas dipengaruhi oleh faktor-faktor yang menentukan bahwa

suatu barang dapat memenuhi tujuannya. Mutu atau kualitas merupakan tingkatan

pemuasan suatu barang. Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas

produk, antara lain :

1. Proses pembuatan produk dan perlengkapan serta pengaturan yang digunakan

dalam proses produksi.

2. Aspek Penjualan

Apabila kualitas dari barang yang dihasilkan dari barang terlalu rendah akan

dapat menyebabkan berkurangnya penjualan. Sebaliknya apabila kualitas dari

barang yang dihasilkan dari barang terlalu tinggi membuat harga jual semakin

mahal sehingga jumlah yang terjual karena kemampuan beli terbatas.

3. Perubahan Permintaan Konsumen

Konsumen atau pemakai sering menginginkan adanya perubahan-perubahan

barang yang dipakainya baik berupa kuantitas maupun kualitas.

4. Peranan Inspeksi

Selain dapat mengawasi atau menjadi kualitas standar yang telah ditetapkan

juga berusaha untuk memperkecil biaya produksi.

Sedangkan menurut Assauri (1993:28), terdapat beberapa faktor mutu atau

kualitas dari suatu produk antara lain adalah :


1. Fungsi suatu barang.

Fungsi suatu barang yang dihasilkan hendaknya memperhatikan fungsi untuk

apa barang tersebut digunakan atau dimaksudkan sehingga barang-barang

yang dihasilkan dapat memenuhi fungsi tersebut.

2. Wujud luar.

Salah satu faktor penting yang sering digunakan oleh konsumen dalam

melihat suatu barang pertama kalinya untuk menentukan kualitas atau mutu

adalah wujud luar dari barang tersebut. Faktor wujud luar suatu barang tidak

hanya dilihat dari bentuk, tetapi juga warna, pembungkusan, dan lain-lain.

3. Biaya barang tersebut.

Pada umumnya, biaya atau harga dari suatu produk akan dapat menentukan

kualitas dari barang tersebut. Hal ini terlihat bahwa barang-barang yang

mempunyai barang mahal dapat menunjukkan bahwa kualitas barang tersebut

lebih baik.

Menurut Guiltinan, Madden dan Paul (1997:7) di dalam kualitas produk,

terdapat 8 (delapan) dimensi, yakni :

1. Kinerja (performance) yang merupakan karakteristik dasar produk. Menurut

Armstrong dan Kotler (1996:584) performance merupakan tingkat dimana

produk mampu menjalankan fungsinya. Kinerja (performance) merupakan

karakteristik operasi pokok dari produk inti (core product) yang dibeli.

(Tjiptono, 1999:3).

2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), yang merupakan

karakteristik pelengkap istimewa yang menambahkan penglainan pemakaian.


Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), yaitu karakterisitk sekunder

atau pelengkap. (Tjiptono, 1999:25).

3. Kehandalan (reliability), yang merupakan kemungkinan kegagalan produk

dalam rencana waktu yang diberikan. Kehandalan (reliability) yaitu

kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai. (Tjiptono,

1999:25).

4. Kesesuaian (conformance) yang merupakan derajat atau tingkat dimana

sebuah barang atau jasa memenuhi penetapan suatu standar. Kesesuaian

dengan spesifikasi (conformance to specification) yaitu sejauh mana

karakteristik desain dan operasi produk memenuhi standar-standar yang telah

ditetapkan sebelumnya. (Tjiptono, 1999:25).

5. Daya Tahan (durability), yang merupakan jumlah penggunaan produk yang

dapat diterima sebelum produk tersebut diganti. Daya Tahan (durability)

berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan. Dimensi

ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis penggunaan produk.

(Tjiptono, 1999:26)

6. Service Ability, yang merupakan kecepatan dan kemudahan pembetulan, dan

kehormatan dan kemampuan dari jasa individu. (Tjiptono,1999:26)


7. Estetika, merupakan bagaimana penampilan produk, rasanya, suaranya,

baunya. Estetika bisa juga diartikan dengan daya tarik produk terhadap panca

indera. (Tjiptono,1999:26)

8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yang merupakan kualitas

yang diambil dari reputasi penjualnya. Menurut Armstrong dan Kotler (1996:

283) cap dagang dapat diidentifikasikan sebagai pembuat atau penjual produk.

Brand atau cap dagang adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau desain atau

kombinasi dari hal-hal tersebut yang mengidentifikasikan barang atau jasa

dari suatu penjual atau grup dari penjual dan untuk membedakan mereka dari

para kompetitor. (Kotler, 1996:283).

Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality) yaitu citra dan reputasi

produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Biasanya karena

kurangnya pengetahuan atau informasi akan atribut atau ciri-ciri produk yang

akan dibeli, maka seringkali pembeli mempersepsikan kualitas produk dari

beberapa aspek, yaitu : harga, nama merek, iklan, reputasi perusahaan,

maupun negara pembuatnya. (Tjiptono,1999:26)

Menurut Griffin (2002:42), ada beberapa tahap untuk mengelola kualitas

suatu produk :

1. Perencanaan untuk kualitas

Meliputi dua hal yaitu kinerja kualitas, berkaitan dengan keistimewaan kinerja

suatu produk dan keandalan kualitas, berkaitan dengan konsistensi kualitas

produk dari unit ke unit.


2. Mengorganisasi untuk kualitas

Dalam memproduksi barang dan jasa yang berkualitas memerlukan suatu

usaha dari seluruh bagian dalam organisasi.

3. Pengarahan untuk kualitas

Pengarahan kualitas berarti para manajer harus memotivasi karryawan untuk

mencapai tujuan kualitas.

4. Pengendalian untuk kualitas

Dengan melakukan monitor atas produk dan jasa, suatu perusahaan dapat

mendeteksi kesalahan dan membuat koreksinya.

2.1.5 Kualitas Pelayanan

Kualitas menurut ISO 9000 adalah degree to which a set of inherent

characteristics fullfils requirements (derajat yang dicapai oleh karakteristik yang

inheren dalam memenuhi persyaratan). Persyaratan dalam hal ini adalah: need or

expectation that is stated, generally implied or obligatory (yaitu, kebutuhan

atau harapan yang dinyatakan, biasanya tersirat atau wajib). Jadi, kualitas

sebagaimana yang diinterpretasikan ISO 9000 merupakan perpaduan antara sifat

dan karakteristik yang menentukan sejauh mana keluaran dapat memenuhi

persyaratan kebutuhan pelanggan (Tjiptono, Chandra dan Adriana : 2008).

Sedangkan menurut Goetsh dan Davis dalam Tjiptono (2002) mengatakan

kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,

manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebuhi harapan.


Kualitas pelayanan adalah penilaian konsumen tentang kehandalan dan

superioritas pelayanan secara keseluruhan. Konsumen akan membuat

perbandingan antara yang mereka berikan dengan apa yang didapat (Bloemer et

al, 1998 dalam Karsono : 2007).

Pada industri yang memasuki tahap kedewasaan (mature), kualitas

pelayanan memiliki kontribusi bagi perusahaan yang membedakan perusahaan

dari pesaingnya (Simon, et al, 2005). Salah satu cara untuk mebedakan suatu

perusahaan jasa dengan pesaingnya adalah penyerahan jasa yang berkualitas

tinggi secara konsisten (Kotler :2000). Kuncinya adalah mempertemukan atau

melampaui target harapan kualitas pelayanan pelanggan. Zeithaml et al (1996)

mengemukakan konsekuensi perilaku dari kualitas pelayanan. Konsekuensi

perilaku dari kualitas pelayanan tersebut merupakan variabel intervening antara

kualitas pelayanan dan keuntungan atau kerugian finansial dari pengulangan atau

meninggalkan. Perilaku pembelian dipandang sebagai indicator signal konsumen

untuk tetap atau meninggalkan perusahaan. Konsekuensi dari keputusan membeli

secara dikotomi dibedakan menjadi perilaku yang favourable dan unfavourable.

Perilaku yang favourable melipuri mengemukakan segala segala sesuatu tentang

perusahaan bersifat positif, merekomendasikan kepada pihak lain, menjadai setia

kepada perusahaan (loyal), bersedia membayar dengan harga yang lebih mahal

dan akan mengeluarkan pengorbanan yang lebih demi perusahaan tersebut

(Dharmmesta : 1999). Sementara perilaku unfavourable meliputi memutuskan

hubungan dengan perusahaan atau beralih ke perusahaan lain (switching),

mengurangi jumlah scope belanjanya, memberitahukan kepada pihak lain atas


perasaan negative atau ketidakpuasannya, dan mengkomplain atau menyampaikan

keluhan (Cronin, Brady dan Hault Hallowell; Blackwell dan miniard dalam

Karsono, 2007).

Dalam salah satu studi mengenai kualitas pelayanan oleh Parasuraman

(1988) yang melibatkan 800 pelanggan (yang terbagi dalam empat perusahaan)

berusia 25 tahun ke atas, disimpulakn bahwa terdapat lima dimensi kualitas

pelayanan (Tjiptono, Chandra dan Adriana :2008), sebagai berikut :

1. Berwujud (tangible), yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam

menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan

kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalkan

keadaan lingkungan sekitarnya merupakan bukti nyata dari pelayanan

yang diberikan oleh para pemberi jasa. Hal ini meliputi fasilitas fisik

(contoh : gedung, gudang dan lain-laian), perlengkapan dan peralatan yang

digunakan (teknologi) serta penampilan pegawainya).

2. Keandalan (reliability), yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan

pelayanan sesuai dengan dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja

harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu,

pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang

simpatik dan dengan akurasi yang tinggi.

3. Ketanggapan (responsiveness), yaitu suatu kebijakan untuk membantu dan

memberikan pelayanan yang cepat (responsive) dan tepat kepada

pelanggan dengan penyampaian informasi yang jelas. Membiarkan

konsumen menunggu persepsi yang negative dalam kualitas pelayanan.


4. Jaminan dan kepastian (assurance), yaitu pengetahuan, kesopansantunan

dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa

percaya para pelanggan kepada perusahaan. Hal ini meliputi beberapa

komponen anatara lain komunikasi (communication), kredibilitas

(credibility), keamanan (security), kompetensi (competence) dan sopan

santun (courtesy).

5. Empati (empathy), yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat

individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan

berupaya memahami keinginan konsumen. Dimana suatu perusahaan

diharapkan memilki pengertian dan pengethauan tentang pelanggan,

memahami kebuthuhan pelanggan secara spesifik, serta memilki waktu

pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.

Kualitas pelayanan dibangun atas adanya perbandingan dua factor utama,

yaitu persepsi pelanggan atas layanan yang nyata mereka terima (perceived

service) dengan layanan yang sesungguhnya diharapkan (expected service).

Jika kenyataannya lebih dari yang diharapkan maka layanan dapat

dikatakan berkualitas, dan sebaliknya. Singkat kata, kualitas pelayanan dapat

didefinisikan sebagai seberapa jauh perbedaaan antara kenyataan dan harapan

pelayanan pelanggan yang mereka terima (Parasuraman, dkk : 1998).


Table 2.1
Sasaran Manfaat Keunggulan Layanan

Sasaran Manfaat Keunggulan Layanan


Keunggulan
Bagi Pelanggan Bagi Karyawan Bagi Perusahaan
Layanan
Memuaskan Kebutuhan Lebih percaya Meningkatkan
pelanggan erpenuhi diri citra professional
(corporate
image)
Meningkatkan Merasa dihargai Tercipta Kelangsungan
loyalitas dan mendapatkan kepuasan pribadi usaha perusahaan
pelanggan layanan yang terjamin
baik
Meningkatkan Merasa dipercaya Menambah Mendorong
penjualan sebagai mitra ketenangan masyarakat untuk
produk dan bisnis bekerja berhubungan
jasa dengan
perusahaan perusahaan
Meningkatkan Merasa Memupuk Mendorong
pendapatan menemukan semangat untuk kemungkinan
perusahaan. perusahaan yang meniti karier. ekspansi.
professional. Meningkatkan
laba perusahaan.
Sumber : Elhaitammy (1990) dalam Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra
(2005)

Model service quality (kualitas pelayanan) yang oleh sebagian kalangan

akademisi dan praktisi ternyata memilki sejumlah kelemahan yang signifikan.

Sejauh ini baru dicapai consensus dalam tiga hal. Pertama, kualitas layanan

merupakan sikap atau penilaian global terhadap superioritas sebuah layanan.


Kedua, kualitas layanan berbeda dengan kepuasan pelanggan. Ketiga, dimensi

kualitas online dan offline berbeda (Tjptono dan Chandra, 2005).

2.1.6 Desain Produk

Aspek desain dalam kegiatan pemasaran merupakan salah satu

pembentuk daya tarik terhadap suatu produk. Desain dapat membentuk atau

memberikan atribut pada suatu produk, sehingga dapat menjadi ciri khas pada

merek suatu produk. Ciri khas dari suatu produk tersebut pada akhirnya akan

dapat membedakannya dengan produk-produk sejenis merek lain dari pesaing

(Kotler, 1997:19).

Strategi desain produk berkaitan dengan tingkat standarisasi produk

menurut Tjiptono (2001:116), perusahaan memiliki 3 (tiga) pilihan strategi, yaitu :

1. Produk Standar

Perusahaan melakukan produksi secara massal guna meningkatkan skala

ekonomis.

2. Produk dengan modifikasi (Customized Product)

Produk disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen tertentu.

Strategi ini digunakan untuk menyaingi produsen yang memproduksi secara

massal melalui fleksibilitas desain produk.

3. Produk Standar dengan modifikasi

Kombinasi dari kedua strategi di atas, produk standar dengan pengalaman

dalam pengembangan produk yang baru.

Melalui penerapan strategi-strategi ini diharapkan adanya peningkatan

pertumbuhan, pangsa pasar, dan laba. Desain yang bagus akan menarik perhatian,
memperbaharui performansi, menurunkan biaya, dan mengkomunikasikan nilai

produk ke pasar sasaran, berkontribusi kepada manfaat dan akan menjadi daya

tarik produk.

2.1.7 Harga Produk

Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat

dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh

pembeli atau penjual (melalui tawar menawar) atau ditetapkan oleh penjual untuk

suatu harga yang sama terhadap semua pembeli (Stanton, 1994). Menurut Kotler

(1997:340), harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau

jasa, jumlah nilai yang ditukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau

menggunakan produk atau jasa. Dalam keadaan normal, permintaan dan harga

mempunyai hubungan terbalik atau negatif. Artinya semakin tinggi harga

ditetapkan, semakin kecil permintaan. Tetapi untuk produk produk bergengsi

(prestise) bisa jadi harga mempunyai hubungan searah atau positif.

Menurut Kotler (1997:252), harga memiliki dua peranan utama dalam

proses pengambilan keputusan para pembeli yaitu :

1. Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli

untuk memutuskan cara memperoleh manfaat tertinggi yang diharapkan

berdasarkan daya belinya. Dengan demikian, adanya harga dapat membantu

pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya belinya pada berbagai

jenis barang atau jasa. Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif

yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki.


2. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam mendidik

konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini terutama

bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai

faktor produksi atau manfaat secara objektif. Persepsi yang sering berlaku

adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi.

(Tjiptono, 1997 :152)

Penetapan harga harus diarahkan demi tercapainya tujuan. Sasaran

Penetapan Harga dibagi menjadi tiga (Stanton,1984:31) yakni :

1) Berorientasi pada laba untuk :

Mencapai target laba investasi atau laba penjualan perusahaan.

Memaksimalkan laba.

2) Berorientasi pada penjualan untuk :

Meningkatkan penjualan.

Mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar.

3) Berorientasi pada status quo untuk :

Menstabilkan harga.

Menangkal persaingan.

Menurut Tjiptono (2002:98) ada 2 klasifikasi produk yang digunakan

untuk menetapkan kebijakan harga :

1. Barang konsumen (Consumer Goods)

Yaitu produk yang dibuat untuk dipergunakan oleh konsumen kalangan

rumah tangga dan untuk tujuan yang bukan bisnis. Ada 4 (empat) macam:

a) Barang Khas (Speciality Goods)


Merupakan produk yang digunakan oleh konsumen karena mereknya

yang kuat. Kebijakan harga pada tingkat ini dapat saja diterapkan dengan

harga tinggi sebagai kontribusi atas kualitas dan nama merek produk.

b) Barang Belanjaan (Shopping Goods)

Merupakan produk yang biasanya oleh konsumen diperbandingkan

harga, desain maupun kualitasnya.

c) Barang Konvenien (Convenience Goods)

Biasanya tidak berharga mahal, relatif kecil dan tidak terpengaruh oleh

mode. Antara barang-barang seperti ini tidak ada persaingan yang ketat.

d) Barang yang tidak dicari konsumen (Unsought Goods)

Merupakan barang-barang yang tidak diketahui oleh konsumen ataupun

sudah diketahui tetapi pada umumnya belum terpikirkan untuk

membelinya.

2. Barang Industri (Industrial Goods), yaitu produk yang dibuat khusus

dipergunakan untuk memproduksi barang lain.

a) Bahan Baku dan Suku Cadang (material and parts)

Barang Industrial yang masuk ke produk produsen dengan utuh baik

melalui pemrosesan lebih lanjut atau sebagai komponen.

b) Barang Modal (capital item)

Barang Industrial yang ikut membentuk produk jadi.

c) Bahan Pembantu (supplies and service)

Barang Industrial yang tidak membentuk produk jadi.


Swasta (1997:246) menjelaskan tingkat harga terjadi dipengaruhi oleh

beberapa faktor, seperti:

1. Keadaan Perekonomian

Keadaan perekonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku.

2. Permintaan dan Penawaran

Permintaan adalah sejumlah barang yang diminta oleh pembeli pada tingkat

harga tertentu. Penawaran adalah suatu jumlah yang ditawarkan oleh penjual

pada suatu tingkat harga tertentu.

3. Elastisitas Permintaan

Faktor lain yang dapat mempengaruhi penentuan harga adalah sifat

permintaan pasar.

4. Persaingan

Harga jual beberapa macam barang sering dipengaruhi oleh keadaan

persaingan yang ada.

5. Biaya

Biaya merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat harga

yang tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkan kerugian.

6. Tujuan Perusahaan

Tujuan yang hendak dicapai oleh perusahaan adalah :

Laba maksimum.

Volume penjualan tertentu.

Penguasaan Pasar.

Kembalinya modal yang tertanam dalam jangka waktu tertentu.


7. Pengawasan Pemerintah

Pengawasan pemerintah dapat diwujudkan dalam bentuk: penentuan harga

maksimum dan minimum, diskriminasi harga, serta praktek-praktek lain yang

mendorong atau mencegah usaha-usaha ke arah monopoli.

Tujuan penetapan harga menurut Swasta (2000:148) tersebut adalah :

1. Mendapat laba maksimum.

Suatu harga dapat terbentuk melalui kekuatan tawar-menawar antara

penjual dan pembeli. Semakin besar daya beli konsumen, maka semakin pula

kemungkinan bagi penjual untuk menetapkan tingkat harga yang lebih tinggi

dan dengan demikian penjual mempunyai harapan untuk mendapatkan

keuntungan maksimum sesuai dengan yang ada. Tujuan perusahaan ini akan

berbanding terbalik dengan kondisi atau harapan dari konsumen dimana

semakin tinggi harga yang ditetapkan perusahaan, maka daya beli atau

harapan untuk membeli dari konsumen atas produk akan semakin berkurang.

2. Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan atau pengembalian

penjualan bersih.

Harga yang dapat dipakai dari penjualan dimaksudkan pula untuk

mengembalikan investasi. Mengembalikan investasi hanya bisa diambil dari

laba perusahaan, dan laba hanya bisa diperoleh bilamana harga jual bisa lebih

besar dari jumlah biaya seluruhnya.

3. Mencegah atau mengurangi persaingan

Tujuan mencegah atau mengurangi persaingan dapat dilakukan

melalui kebijakan harga yang sesuai. Oleh karena itu, persaingan hanya
mungkin dilakukan tanpa melalui kebijakan harga tetapi persaingan bukan

harga.

4. Mempertahankan atau memperbaiki market share

Memperbaiki market share hanya dapat dilaksanakan bilamana

kemampuan dan kapasitas produksi perusahaan masih cukup longgar. Bagi

perusahaan kecil yang mempunyai kemampuan yang sangat terbatas biasanya

penentuan harga ditujukan hanya sekedar untuk mempertahankan market

share dan perbaikan market share.

Perusahaan biasanya menyesuaikan harga dasar mereka untuk

memperhitungkan perbedaan pelanggan dan perubahan situasi. Di bawah ini

merupakan strategi penyesuaian harga diantaranya adalah :

1. Penetapan harga diskon dan pengurangan harga.

Mengurangi harga untuk memberikan penghargaan kepada pelanggan yang

memberikan tanggapan seperti membayar lebih awal atau mempromosikan

produk.

Macam-macam diskon yang ditawarkan perusahaan adalah:

a) Diskon kas adalah pengurangan harga pada pembeli yang membayar

tagihan mereka tepat waktu.

b) Diskon kuantitas adalah pengurangan harga bagi pembeli yang membeli

dalam volume besar.

c) Diskon fungsional adalah pengurangan harga yang ditawarkan penjual

bagi anggota jalur distribusi yang melakukan fungsi-fungsi tertentu.


d) Diskon musiman adalah pengurangan harga bagi pembeli yang membeli

barang atau jasa diluar musim.

2. Penetapan harga tersegmentasi

Menyesuaikan harga untuk membuat perbedaan diantara pelanggan, produk,

maupun lokasi.

3. Penetapan harga psikologis

Menyesuaikan harga untuk mempengaruhi secara psikologis.

4. Penetapan harga promosi.

Sewaktu-waktu mengurangi harga untuk meningkatkan penjualan dalam

jangka pendek.

5. Penetapan harga geografis

Menyesuaikan harga untuk memperhitungkan lokasi geografis pelanggan.

6. Penetapan harga internasional

Menyesuaikan harga untuk pasar tradisional. (Kotler &

Armstrong,2001:485).

Sedangkan menurut Gordon (1994), ada beberapa cara penetapan

harga:

1. Penetration Pricing

Meliputi penentuan harga di bawah tingkat pesaing guna merangsang

peningkatan permintaan.

2. Parity Pricing

Menetapkan harga yang sama atau berdekatan dengan tingkat harga

pesaing. Pada umumnya kebijakan ini akan diterapkan jika perusahaan

mampu bersaing berdasarkan atribut-atribut lain bukan harga.


3. Premium Pricing

Menetapkan harga di atas tingkat harga pesaing. Pendekatan ini akan

sukses jika perusahaan mampu membedakan produknya dalam hal kualitas

yang tinggi dan segi-segi lain yang superior.

2.1.8 Kepercayaan

Kepercayaan merupakan suatu hal yang penting bagi sebuah komitmen

atau janji dan komitmen hanya dapat direalisasikan jika suatu saat berarti.

Keyakinan atau kepercayaan adalah faktor penting yang dapat direalisasikan jika

suatu saat berarti. Keyakinan atau kepercayaan adalah faktor penting yang dapat

mengatasi kritis dan kesulitan antara rekan bisnis selain itu juga merupakan asset

penting dalam mengembangkan hubungan jangka panjang antar organisasi. Suatu

organisasi harus mampu mengenali faktor-faktor yang dapat membentuk

kepercayaan tersebut agar dapat menciptakan, mengatur, memelihara, menyong

dan mempertinggi tingkat hubungan dengan pelanggan (Zineldin, et al., 1997;

Zineldin, 1998).

Moorman, Deshpande dan Zaltman (1993) seperti dikutip oleh Zulganef

(2002) mendefinisikan kepercayaan sebagai keinginan menggantungkan diri pada

mitra bertukar yang dipercayai. Definisi lain Rempel, Holmes dan Zanna (1985)

yaitu kepercayaaan merupakan rasa percaya diri seseorang yang akan ditemukan

berdasarkan hasrat dari orang lain daripada kekuatan dirinya sendiri. Morgan dan

Hunt (1994) berpendapat bahwa ketika suatu pihak mempunyai keyakinan bahwa

pihak lain yang terlibat dalam pertukaran mempunyai reliabilitas dan integritas,

maka dapat dikatakan ada kepercayaan (Darsono dan Dharmmesta : 2005).


Lau dan Lee (1999) mendefinisikan kepercayaan sebagai kesediaan

(willingness) seseorang untuk menggantungkan dirinya pada pihak lain dengan

resiko tertentu. Kepercayaan terhadap merek terbentuk dari pengalaman masa lalu

dan interaksi sebelumnya (Garbarino dan Johnson, 1999). Anderson dan Narus

dalam Aydin dan Ozer (2005) menekankan bahwa trust terjadi ketika suatu

kelompok percaya bahwa tindakan kelompok yang lain akan memberikan hasil

yang positif baginya.

Doney dan Canon dalam Aydin dan Ozer (2005) menyatakan bahwa

kepercayaan merupakan suatu proses menghitung (calculative process) antara

biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh. Pelayanan yang baik yang

diterima sekarang akan berlanjut untuk ke depannya, sehingga service quality

berpengaruh positif berpengaruh positif terhadap trust.

Menurut teori Trust-Commitment (Morgan dan Hunt, 1994) trust adalah

satu variable kunci untuk memelihara suatu hubungan jangka panjang, termasuk

pada sebuah merek. Hubungan jangka panjang akan meningkatkan tingkat trust

konsumen terhadap harapan yang akan diterima dari perusahaan (Gwinner,

Gremler dan Bitner dalm Simon, Auh dan Smalley, 2005), sehingga akan

mengurangi kegelisahan konsumen terhadap pelayanan yang diterimanya,

sehingga merupakan penghalang dalam mempengaruhi konsumen untyuk

melakukan pemilihan (switching barrier). Chauduri dan Holbrook (2001)

mengemukakan bahwa trust mengurangi ketidakpastian dengan demikian

menurut Aydin dan Ozer (2005) trust akan meningkatkan switching cost.
Morgan dan Hunt (1994) menjelaskan beberapa manfaat dari adanya

kepercayaan :

1. Kepercayaan dapat mendorong pemasar untuk berusaha menjaga

hubungan yang terjalin dengan bekerjasama dengan rekan perdagangan.

2. Kepercayaan menolak pilihan jangka pendek dan lebih memilih

keuntungan jangka panjang yang diharapkan dengan mempertahankan

rekan yang ada.

3. Kepercayaan dapat mendorong pemasar untuk mendatangkan risiko besar

dengan bijaksana karena percaya bahwa rekannya tidak akan mengambil

kesempatan yang dapat merugikan pasar.

Ganesan dan Shankar (1994) menyatakan bahwa kepercayaan itu

merupakan refleksi dari 2 komponen, yaitu :

1. Credibility : Yang didasarkan kepada besarnya kepercayaan kemitraan

dengan organisasi lain dan membutuhkan keahlian untuk menghasilkan

efektivitas dan kehandalan pekerjaan.

2. Benevolence : Yang didasarkan pada besarnya kepercayaan kemitraan

yang memiliki tujuan dan motivasi yang menjadi kelebihan untuk

organisasi lain pada saat kondisi yang baru muncul, yaitu kondisi di mana

komitmen tidak terbentuk.

Trust merefleksikan kredibilitas dan kredibilitas mempengaruhi orientasi

jangka panjang konsumen deengan mengurangi persepsi atas resiko yang

berhubungan dengan tingkah oportunistik bagi perusahaan. Penelitian sebelumnya


mengatakan bahwa trust adalah sebuah penggerak (driver) yang mempengaruhi

loyalitas merek (Chauduri dan Holbrook, 2001; Lau dan Lee, 1999).

2.1.9 Persepsi Kualitas Produk dan Hubungannya dengan Loyalitas

Pelanggan

Kotler (1993) mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang

menawarkan mutu, performansi dan cirri-ciri terbaik. Menurut Swastha (1999)

salah satu faktor penting yang dapat membuat konsumen puas adalah kualitas

produk. Pendapat ini sejalan dengan Hardiwan dan Mahdi (2005) yang

menyatakan bahwa salah satu faktor penentu dalam menciptakan kesetiaan

pelanggan adalah kepuasan dalam produk yang diberikan (dalam Nuraini, 2009).

Konsumen yang memperoleh kepuasan dalam produk yang dibelinya

cenderung melakukan pembelian ulang produk yang sama (Swastha, 1999). Lebih

ekstrim lagi, para konsumen tersebut yang dalam penggunaan produk merasa

terpuaskan pasti akan menjadi loyal. Kualitas produk yang baik akan

menciptakan, mempertahankan kepuasan serta menjadikan konsumen yang loyal

(Hardiwan dan Mahdi, 2005 dalam Nuraini, 2009).

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dapat disimpulkan hipotesis

sebagai berikut :

H1: semakin baik kualitas suatu produk (X), maka semakin tinggi pula tingkat

loyalitas pelanggan pada suatu produk (Y).

Berdasarkan hipotesis 1 yang telah disusun tersebut, maka konstruk yang

dikembangkan adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1
Hubungan antara Kualitas Produk dan Loyalitas Pelanggan

Kualitas Loyalitas
H1
Produk pelanggan

2.1.10 Persepsi Kualitas Pelayanan (Service Quality) dan Hubungannya

dengan Loyalitas Pelanggan

Parasuraman et al (1988) menemukan hubungan positif dan signifikan

antara persepsi kualitas pelayanan dengan keinginan untuk merekomendasikan

kepada orang lain. Unsur loyalitas lain yang penting adalah adanya dukungan

terhadap produk atau layanan yang diwujudkan dalam komunikasi pengalaman

positif seseorang.

Cronin dan Taylor (1992) menambahkan bahwa kualitas pelayanan

berpengaruh positif terhadap minat beli kembali konsumen dan minat

merekomendasikan perusahaan kepada orang lain. Kualitas pelayanan konsumen

akhirnya memelihara loyalitas (Zeithaml et al, 1996). Ketika konsumen menerima

kualitas pelayanan yang lebih baik dari uang yang dikeluarkannya, mereka

percaya menerima nilai yang baik (good value), dimana hal ini akan

meningkatkan loyalitasnya kepada penyedia jasa (Bolton et al, 2000 dalam Aydin

dan Ozer, 2005). Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa kualitas pelayanan

dapat meningkatkan minat konsumen untuk tetap dengan perusahaan itu (Bitner;

Boulding et al dalam Karsono, 2007).


Secara umum dikatakan bahwa loyalitas adalah suatu ekspresi bahwa

konsumen puas dengan keseluruhan kinerja atas produk atau jasa yang

didapatkan. Kualitas pelayanan adalah penilaian konsumen tentang kehandalan

dan superioritas pelayanan secara keseluruhan. Kualitas pelayanan memuaskan

konsumen akhirnya memelihara loyalitas. Menurut Jones, Motherbaugh dan

Beaty (2002) menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara kualitas

pelayanan dengan minat membeli kembali (repurchase intention),

merekomendasikan (recommendation) dan memilih alternatif yang lebih baik

(resistance to better alternative), dimana ketiga hal ini menurut Aydin dan Ozer

(2005) berhubungan dengan loyalitas pelanggan, sehingga kualitas pelayanan

berpengaruh positif loyalitas pelanggan.

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dapat disimpulkan hipotesis

sebagai berikut :

H2: semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan (X), maka semakin tinggi

pula tingkat loyalitas pelanggan pada suatu produk (Y).

Berdasarkan hipotesis 2 yang telah disusun tersebut, maka konstruk yang

dikembangkan adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2
Hubungan antara Kualitas Pelayanan dan Loyalitas Pelanggan

Kualitas Loyalitas
H2
pelayanan pelanggan
2.1.11 Persepsi Desain Produk (Product Design) dan Hubungannya dengan

Loyalitas Pelanggan

Menurut Kotler dan Amstrong (2001), desain yang baik dapat menarik

perhatian, meningkatkan kinerja produk, mengurangi biaya produksi dan memberi

keunggulan bersaing yang kuat di pasar sasaran.

Sementara itu, Profesor Hayes dari Harvard mengatakan bahwa desain

produk merupakan factor yang akan sering memberikan kepada perusahaan sisi

bersaingnya (Kotler, 2000).

Keputusan membeli ulang dipengaruhi oleh desain produk. Dan salah satu

karakteristik konsumen loyal adalah selalu melakukan pembelian ulang secara

terus menerus (Kotler, 2006).

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dapat disimpulkan hipotesis

sebagai berikut :

H3: semakin menarik desain suatu produk (X), maka semakin tinggi pula tingkat

loyalitas pelanggan pada suatu produk (Y).

Berdasarkan hipotesis 3 yang telah disusun tersebut, maka konstruk yang

dikembangkan adalah sebagai berikut:

Gambar 2.3
Hubungan antara Desain Produk dan Loyalitas Pelanggan

Desain Loyalitas
H3
Produk pelanggan
2.1.12 Persepsi Harga Produk (Product Price) dan Hubungannya dengan

Loyalitas Pelanggan

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumen akan menjadi loyal

pada merek-merek berkualitas tinggi jika produk-produk ditawarkan dengan harga

yang wajar (Swastha, 1999). Selain itu kepekaan pembeli terhadap harga

berkurang jika produk dianggap lebih bermutu, lebih bergengsi dan lebih

bergengsi (Kotler, 1996).

Dari sudut pandang konsumen, harga sering kali digunakan sebagai

indicator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang

dirasakan atas suatu barang/jasa, dengan demikian pada tinggi harga tertentu, nilai

suatu barang/jasa akan meningkat seiring meningkatnya manfaat yang dirasakan.

Sering kali pula dalam penentuan nilai suatu barang dan jasa dalam memenuhi

kebutuhannyadengan kemampuan barang/jasa substitusi (Tjiptono, 1997).

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dapat disimpulkan hipotesis

sebagai berikut :

H4: semakin wajar harga suatu produk (X), maka semakin tinggi pula tingkat

loyalitas pelanggan pada suatu produk (Y).

Berdasarkan hipotesis 4 yang telah disusun tersebut, maka konstruk yang

dikembangkan adalah sebagai berikut:

Gambar 2.4
Hubungan antara Harga Produk dan Loyalitas Pelanggan

Harga Loyalitas
H4
Produk pelanggan
2.1.13 Persepsi Kepercayaan (Trust) dan Hubungannya dengan Loyalitas

Pelanggan

Sejalan dengan konsep relationship marketing, kepercayaan atas merek

akan berpengaruh terhadap loyalitas atas merek hal ini disebabkan karena

kepercayaan menciptakan suatu hubungan timbal balik yang sangat bernilai

tinggi. Jadi dapat juga dikatakan bahwa loyalitas adalah suatu proses yang

berkesinambungan sebagai akibat dari terbentuknya kepercayaan atas merek

(Morgan dan Hunt : 1994). Trust merefleksikan kredibilitas dan kredibilitas

mempengaruhi orientasi jangka panjang konsumen deengan mengurangi persepsi

atas resiko yang berhubungan dengan tingkah oportunistik bagi perusahaan.

Penelitian sebelumnya mengatakan bahwa trust adalah sebuah penggerak (driver)

yang mempengaruhi loyalitas merek (Chauduri dan Holbrook, 2001; Lau dan Lee,

1999 dalam Karsono, 2007). Pendapat ini diperkuat oleh OShaughnessy dalam

Lau dan Lee (1999) yang mengemukakan bahwa hal itu akan berlanjut pada

loyalitas pada merek tersebut. Loyalitas akan memberi banyak keuntungan bagi

perusahaan, termasuk di dalamnya perulangan pembelian dan rekomendasi

mengenai merek tersebut kepada teman dan kenalan (Karsono : 2007)

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dapat disimpulkan hipotesis

sebagai berikut :

H5: semakin tinggi tingkat kepercayaan pelanggan pada suatu produk (X), maka

semakin tinggi pula tingkat loyalitas pelanggan pada suatu produk (Y).

Berdasarkan hipotesis 5 yang telah disusun tersebut, maka konstruk yang

dikembangkan adalah sebagai berikut:


Gambar 2.5
Hubungan antara Kepercayaan dan Loyalitas Pelanggan

Loyalitas
kepercayaan H5
pelanggan

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
Variabel Variabel
Nama Penelitian Hasil Penelitian
Independen Dependen
Karsono Peran variabel citra  Citra Loyalitas Variabel citra
perusahaan, perusahaan pelanggan perusahaan
kepercayaan dan biaya  Kepercayaan terhadap loyalitas
perpindahan yang  Biaya pelanggan
memediasi pengaruh perpindahan diperoleh koefisien
kualitas pelayanan  Kualitas variabel 0,0089
terhadap loyalitas pelayanan yang menunjukkan
pelanggan pengaruh negatif
dan tidak signifikan
0,066.
Variabel
kepercayaan
terhadap loyalitas
pelanggan
diperoleh koefisien
variabel 0,10 yang
menunjukkan
pengaruh negatif
dan tidak signifikan
Variabel Variabel
Nama Penelitian Hasil Penelitian
Independen Dependen
0,56
Variabel biaya
perpindahan
terhadap loyalitas
pelanggan
diperoleh koefisien
variabel 0,45 yang
menunjukkan
pengaruh positif
dan signifikan 2,24
Variabel kualitas
pelayanan terhadap
loyalitas pelanggan
diperoleh koefisien
variabel 0,27 yang
menunjukkan
pengaruh positif
dan signifikan 2,17
Septa Analisis Faktor-Faktor  Kesan Harga Niat beralih Variabel kesan
Pratiwi yang Mempengaruhi  Iklan Pesaing merek harga diperoleh
Niat Beralih Merek  Ketidakpuasan koefisien 0,268
Pada Kartu Seluler Konsumen menunjukkan
Lain IM3 Ke Kartu pengaruh positif
Seluler Lain (Studi dan signifikan
pada mahasiswa 0,012.
Fakultas Ekonomi Variabel iklan
Universitas pesaing diperoleh
Diponegoro) koefisien 0,260
menunjukkan
Variabel Variabel
Nama Penelitian Hasil Penelitian
Independen Dependen
pengaruh positif
dan signifikan
0,005.
Variabel
ketidakpuasan
konsumen
diperoleh koefisien
0,331 menunjukkan
pengaruh positif
dan signifikan
0,001.
Nuraini Analisis Pengaruh  Kualitas Loyalitas Variabel kualitas
Kualitas Produk, produk pelanggan produk diperoleh
Kualitas Pelayanan,  Kualitas koefisien 0,153
Desain Produk, harga pelayanan menunjukkan
dan Kepercayaan  Desain produk pengaruh positif
terhadap Loyalitas  Harga dan signifikan
Pelanggan (studi pada  Kepercayaan 0,048.
Optik Salfar) Variabel kualitas
produk diperoleh
koefisien 0,153
menunjukkan
pengaruh positif
dan signifikan
0,048.
Variabel kualitas
pelayanan
diperoleh koefisien
0,176 menunjukkan
Variabel Variabel
Nama Penelitian Hasil Penelitian
Independen Dependen
pengaruh positif
dan signifikan
0,013.
Variabel desain
produk diperoleh
koefisien 0,271
menunjukkan
pengaruh positif
dan signifikan
0,002.
Variabel harga
produk diperoleh
koefisien 0,269
menunjukkan
pengaruh positif
dan signifikan
0,000.
Variabel
kepercayaan
diperoleh koefisien
0,318 menunjukkan
pengaruh positif
dan signifikan
0,000.

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2010


2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis

Menurut Uma Sekaran, dalam Sugiyono, (1997) mengemukakan bahwa

kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah

yang penting. Kerangka pemikiran yang baik akan menjelaskan secara teoritis

hubungan antara variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan

hubungan antara variabel independen dan dependen.

Kualitas Produk
X1

H1
Kualitas Pelayanan
X2
H2

Desain Produk H3 Loyalitas


X3 Pelanggan

H4
Harga Produk
X4

H5

Kepercayaan
X5

Sumber : Konsep yang dikembangkan untuk penelitian ini.


Kualitas produk, kualitas mencerminkan kemampuan produk untuk

menjalankan tugasnya yang mencakup daya tahan, kehandalan, kemajuan,

kekuatan, kemudahan dalam pengemasan, dan reparasi produk dan ciri-ciri

lainnya ( Kotler dan Armstrong, 1997).

Kualitas pelayanan adalah penilaian konsumen tentang kehandalan dan

superioritas pelayanan secara keseluruhan. Konsumen akan membuat

perbandingan antara yang mereka berikan dengan apa yang didapat (Bloemer et

al, 1998 dalam Karsono, 2007).

Desain produk adalah masalah desain dari suatu produk telah menjadi

salah satu faktor yang perlu mendapatkan perhatian serius dari manajemen

khususnya team pengembangan produk baru, karena sasaran konsumen yang

dituju tidak sedikit yang mulai mempersoalkan masalah desain suatu produk yang

mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen (Angipora, 2002).

Harga merupakan sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan

manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya

ditetapkan oleh pembeli atau penjual (melalui tawar menawar) atau ditetapkan

oleh penjual untuk suatu harga yang sama terhadap semua pembeli (Stanton,

1994).

Menurut Rempel, Holmes dan Zanna (1985) kepercayaaan merupakan

rasa percaya diri seseorang yang akan ditemukan berdasarkan hasrat dari orang

lain daripada kekuatan dirinya sendiri. Morgan dan Hunt (1994) berpendapat

bahwa ketika suatu pihak mempunyai keyakinan bahwa pihak lain yang terlibat
dalam pertukaran mempunyai reliabilitas dan integritas, maka dapat dikatakan ada

kepercayaan (Darsono dan Dharmmesta, 2005).

Ada banyak faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan, diantaranya

adalah kualitas produk, kualitas pelayanan, desain produk, harga produk dan

kepercayaan pelanggan. Loyalitas pelanggan akan didapatkan oleh perusahaan

yang mencari perilaku konsumennya dalam memilih produk yang ditawarkan.

Perusahaan harus jeli melihat apa keinginan pelanggan supaya pelanggan tidak

beralih ke produk lain serta meningkatkan kualitas produk agar pelanggan lain

juga memakai produk tersebut. Perusahaan harus memberikan kualitas pelayanan

yang terbaik agar pelanggan bertahan pada merek tersebut dan menciptakan rasa

percaya pada pelanggan supaya perusahaan dapat mempertahankan loyalitas

pelanggan. Desain produk dibuat semenarik mungkin agar pelanggan tertarik

untuk memilih produk tersebut daripada produk lain serta harga yang terjangkau

agar pelanggan tetap setia menggunakan pada produk itu.

2.4 Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara yang kebenarannya masih harus

dilakukan pengujian. Hipotesis ini dimaksudkan untuk memberi arah bagi analisis

penelitian (Marzuki, 2005). Disini kesimpulan sementaranya adalah :

H1: Semakin baik kualitas produk (X), maka semakin tinggi pula tingkat

loyalitas pelanggan pada suatu produk (Y).

H2: Semakin baik kualitas pelayanan yang ditawarkan (X), maka semakin

tinggi pula tingkat loyalitas pelanggan pada suatu produk (Y).


H3: Semakin baik desain suatu produk (X), maka semakin tinggi pula tingkat

loyalitas pelanggan pada suatu produk (Y).

H4: Semakin wajar harga suatu produk (X), maka semakin tinggi pula tingkat

loyalitas pelanggan pada suatu produk (Y).

H5: semakin tinggi tingkat kepercayaan pelanggan pada suatu produk (X),

maka semakin tinggi pula tingkat loyalitas pelanggan pada suatu produk

(Y).
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.1.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004). Variabel yang digunakan

dalam penelitian dapat diklasifikasikan menjadi: (1) variabel independen (bebas),

yaitu variabel yang menjelaskan dan mempengaruhi variabel lain, dan (2) variabel

dependen (terikat), yaitu variabel yang dijelaskan dan dipengaruhi oleh variabel

dependen.

3.1.1.1 Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi pusat perhatian

peneliti (Ferdinand, 2006). Variabel dependen adalah variabel yang nilainya

tergantung pada variabel lain, dimana nilainya akan berubah jika variabel yang

mempengaruhinya berubah. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

loyalitas pelanggan (Y).

3.1.1.2 Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel

dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya variabel

(Ferdinand, 2006). Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Kualitas produk (X1)


2. Kualitas pelayanan (X2)

3. Desain produk (X3)

4. Harga produk (X4)

5. Kepercayaan (X5)

3.1.2 Definisi Operasional

Definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan pada

suatu variabel dengan memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan atau

membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel

tersebut (Sugiyono, 2004).

Pengertian dari variabel -variabel yang diteliti dan akan dilakukan analisis

lebih lanjut yaitu loyalitas pelanggan, citra merek, kualitas pelayanan dan

kepercayaan dapat dijelaskan pada variabel berikut ini:

Tabel 3.1
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel Definisi
Indikator Pengukuran
Penelitian Operasional

Kualitas Kualitas produk, kualitas Performance (kinerja) 1= Sangat Tidak


produk mencerminkan kemampuan Features (keistimewaan Setuju
produk untuk menjalankan tambahan) 2 = Tidak Setuju
tugasnya yang mencakup daya Kehandalan (Reability) 3 = Netral
tahan, kehandalan, kemajuan, 4 = Setuju
kekuatan, kemudahan dalam 5 = Sangat Setuju
pengemasan, dan reparasi produk
dan ciri-ciri lainnya ( Kotler dan
Armstrong, 1997:279).
Kualitas Kualitas pelayanan adalah Jangkauan wilayah 1= Sangat Tidak
Pelayanan penilaian konsumen tentang Setuju
Variabel Definisi
Indikator Pengukuran
Penelitian Operasional

kehandalan dan superioritas Layanan tambahan 2 = Tidak Setuju


pelayanan secara keseluruhan. Dukungan konsumen 3 = Netral
Konsumen akan membuat terhadap pelayanan 4 = Setuju
perbandingan antara yang mereka Pelayanan dari vendor 5 = Sangat Setuju
berikan dengan apa yang didapat operator
(Bloemer et al, 1998 dalam Pelayanan lewat iklan
Karsono : 2007).
Desain Desain produk adalah masalah Warna 1= Sangat Tidak
Produk desain dari suatu produk telah Modifikasi Setuju
menjadi salah satu faktor yang Model 2 = Tidak Setuju
perlu mendapatkan perhatian 3 = Netral
serius dari manajemen khususnya 4 = Setuju
team pengembangan produk baru,
5 = Sangat Setuju
karena sasaran konsumen yang
dituju tidak sedikit yang mulai
mempersoalkan masalah desain
suatu produk yang mampu
memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen.
Angipora (2002 : 175)
Variabel Definisi
Indikator Pengukuran
Penelitian Operasional

Harga Harga adalah nilai yang diberikan Kesesuaian harga dengan 1= Sangat Tidak
untuk manfaat yang diterima kualitas produk Setuju
seseorang dari barang atau jasa. Keterjangkauan harga 2 = Tidak Setuju
Paul S. Bush dan Michael J. Kesesuaian harga dengan 3 = Netral
Houston (1995:558) manfaat 4 = Setuju
5 = Sangat Setuju

Kepercaya Menurut Rempel, Holmes dan Kehandalan 1= Sangat Tidak


an Zanna (1985) kepercayaaan Etika Setuju
merupakan rasa percaya diri Kualitas pelayanan 2 = Tidak Setuju
seseorang yang akan ditemukan
Proses kumulatif 3 = Netral
berdasarkan hasrat dari orang lain 4 = Setuju
daripada kekuatan dirinya sendiri.
5 = Sangat Setuju
Morgan dan Hunt (1994)
berpendapat bahwa ketika suatu
pihak mempunyai keyakinan
bahwa pihak lain yang terlibat
dalam pertukaran mempunyai
reliabilitas dan integritas, maka
dapat dikatakan ada kepercayaan
(Darsono dan Dharmmesta : 2005
Variabel Definisi
Indikator Pengukuran
Penelitian Operasional

Loyalitas Loyalitas pelanggan adalah Minat membeli kembali 1= Sangat Tidak


pelanggan komitmen yang mendalam untuk Ketahanan dalam Setuju
membeli ulang atau berlangganan melakukan pemilihan 2 = Tidak Setuju
suatu produk atau jasa secara Keinginan untuk 3 = Netral
konsisten di masa yang akan merekomendasikan 4 = Setuju
datang, dengan demikian 5 = Sangat Setuju
mengakibatkan pengulangan
pembelian merek yang sama
walaupun dipengaruhi situasi dan
upaya pemasaran yang
mempunyai potensi untuk
menyebabkan tindakan berpindah
ke pihak lain (Oliver dalam
Uncle, Rowling dan Hammond :
2003).
Sumber : data sekunder yang diolah, 2010

3.1.3 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sampel adalah bagian dari

jumlah karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2004).

Populasi merupakan kumpulan individu atau objek penelitian yang

memiliki kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Penelitian ini menggunakan

seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro dari angkatan


tahun 2007 sampai dengan angkatan tahun 2009 sebagai populasi penelitiannya

yang berjumlah 2.473 orang (menurut data bagian kemahasiswaan Fakultas

Ekonomi per bulan November 2009). Mahasiswa yang menjadi objek penelitian

dikhususkan pada mahasiswa D-III, S1 Reguler I, dan S1 Reguler II.

Dalam penelitian ini, pengambilan sampel menggunakan pendekatan

Tabachinik dan Fidel (1998). Menurut Ferdinand (dikutip dalam Anggraini, 2009)

pengambilan sampel dengan teknik Tabachinik dan Fidel aadalah jumlah variabel

independen dikalikan dengan 10-25. Jumlah variabel independen dalam penelitian

adalah 5, sehingga jumlah sampel yang dibutuhkan berada pada kisaran 50-125.

Agar jumlah sampel menjadi lebih proporsional, maka jumlah sampel yang

diambil adalah 100 sampel.

Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah non

probability sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang tidak memberi

peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk

dipilih menjadi sampel karena pertimbangan tertentu. Yang menjadi syarat

pertimbangan dalam non probability sampling pada penelitian ini adalah

mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro yang menggunakan produk

operator seluler IM3. Sedangkan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

berupa purposive sampling dengan pembagian berdasarkan program studi dan

angkatan yang masih terdaftar sebagai mahasiswa pada Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro meliputi mahasiswa D-III angkatan tahun 2007 sampai

dengan 2009, mahasiswa S1 Reguler I angkatan tahun 2007 sampai tahun 2009,

dan mahasiswa S1 Reguler II angkatan tahun 2007 sampai dengan 2009.


Agar lebih objektif, dari tiap-tiap program studi diambil sampelnya

dengan perbandingan yang proposional. Berikut adalah data jumlah mahasiswa

Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang berdasarkan program studi

dan tahun angkatan berikut dengan pembagian sampelnya :

Tabel 3.3
Jumlah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang
dan
Jumlah Mahasiswa Yang Dijadikan Sampel Penelitian
Populasi Sampel
Program Studi
2007 2008 2009 2007 2008 2009
DIII 469 77 44 19 3 2
S1 Reguler 1 335 376 171 14 15 7
S1 Reguler II 454 368 179 18 15 7
Total 1258 821 394 51 33 16
Total
2473 100
Keseluruhan
Sumber : Data TU Fakultas Ekonomi UNDIP per November 2009 yang diolah,
2010

3.3 Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah :

1. Data primer

Adalah data yang diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perorangan

langsung dari obyeknya (Santoso dan Tjiptono, 2001). Data primer dari

penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh responden, meliputi:

identitas dan tanggapan responden.

2. Data Sekunder

Adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui pihak lain,

atau laporan historis yang telah di susun dalam arsip yang dipublikasikan

atau tidak dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh
pihak lain (Santoso dan Tjiptono, 2001). Data sekunder yang digunakan dalam

penelitian ini berupa studi kepustakaan, jurnal, literatur-literatur yang

berkaitan dengan permasalahan, majalah-majalah perekonomian, dan

informasi dokumentasi lain yang dapat diambil melalui sistem on-line

(internet).

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Kuesioner (Angket)

Dalam melakukan penelitian, data yang dikumpulkan akan digunakan

untuk memecahkan masalah yang ada sehingga datadata tersebut harus benar

benar dapat dipercaya dan akurat. Data yang digunakan dalam penelitian ini

diperoleh melalui metode kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi kuesioner atau seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden (Sugiyono, 2001).

Dalam kuesioner ini nantinya terdapat rancangan pertanyaan yang secara

logis berhubungan dengan masalah penelitian dan tiap pertanyaan merupakan

jawabanjawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesa.

Dibandingkan dengan interview guide, daftar pertanyaan atau kuesioner lebih

terperinci dan lengkap.

Peneliti menggunakan skala Likert yang dikembangkan oleh Ransis Likert

untuk mengetahui tingkat loyalitas pelanggan IM3 dengan menentukan skor pada

setiap pertanyaan. Skala likert merupakan skala yang dipakai untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang/sekelompok orang tentang fenomena


sosial (Sugiyono, 2001). Skala ini banyak digunakan karena mudah dibuat, bebas

memasukkan pernyataan yang relevan, realibilitas yang tinggi dan aplikatif pada

berbagai aplikasi. Penelitian ini mengunakan sejumlah statement dengan skala 5

yang menunjukkan setuju atau tidak setuju terhadap statement tersebut.

1 = sangat tidak setuju

2 = tidak setuju

3 = netral (ragu-ragu)

4 = setuju

5 = sangat setuju

Skala ini mudah dipakai untuk penelitian yang terfokus pada responden

dan obyek. Jadi peneliti dapat mempelajari bagaimana respon yang berbeda dari

tiaptiap responden.

3.4.2 Studi Kepustakaan

Kegiatan mengumpulkan bahan-bahan yang berkaitan dengan penelitian

yang berasal dari jurnal-jurnal ilmiah, literatur-literatur serta publikasi-publikasi

lain yang layak dijadikan sumber.

3.5 Teknik Analisis

Kegiatan menganalisis data dalam penelitian ini meliputi beberapa tahap

dasar (Santoso dan Tjiptono, 2001), tahap tersebut diantaranya:

1. Proses editing
Tahap awal analisis data adalah melakukan edit terhadap data yang telah

dikumpulkan dari hasil survey di lapangan. Pada prinsipnya proses editing

data bertujuan agar data yang nanti akan dianalisis telah akurat dan lengkap.

2. Proses Coding

Proses pengubahan data kualitatif menjadi angka dengan mengklasifikasikan

jawaban yang ada menurut kategori-kategori yang penting (pemberian kode).

3. Proses Scoring

Proses penentuan skor atas jawaban responden yang dilakukan dengan

membuat klasifikasi dan kategori yang cocok tergantung pada anggapan atau

opini responden.

4. Tabulasi

Menyajikan data-data yang diperoleh dalam tabel, sehingga diharapkan

pembaca dapat melihat hasil penelitian dengan jelas. Setelah proses tabulasi

selesai kemudian data-data dalam tabel tersebut akan diolah dengan bantuan

software statistik yaitu SPSS.

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Analisis Kuantitatif

3.6.1.1 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

alat pengukuran konstruk atau variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau

handal jika jawaban seseorang, terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil

dari waktu ke waktu (Ghozali, 2001).


Uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu alat pengukur dalam

mengukur suatu gejala/kejadian. Semakin tinggi reliabilitas suatu alat pengukur,

semakin stabil pula alat pengukur tersebut. Dalam melakukan perhitungan Alpha,

digunakan alat bantu program komputer yaitu SPSS for Windows 17 dengan

menggunakan model Alpha. Sedangkan dalam pengambilan keputusan

reliabilitas, suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih

besar dari 0,6 (Ghozali, 2001).

3.6.1.2 Uji Validitas

Valid berarti insrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak

diukur (Ferdinand, 2006). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini (content

validity) menggambarkan kesesuaian sebuah pengukur data dengan apa yang akan

diukur (Ferdinand, 2006). Biasanya digunakan dengan menghitung korelasi antara

setiap skor butir instrumen dengan skor total (Sugiyono, 2004).

Dalam melakukan pengujian validitas, digunakan alat ukur berupa

program komputer yaitu SPSS for Windows 17, dan jika suatu alat ukur

mempunyai korelasi yang signifikan antara skor item terhadap skor totalnya maka

dikatakan alat skor tersebut adalah valid (Ghozali, 2001).

3.6.2 Uji Asumsi Klasik

3.6.2.1 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel-variabel bebas ( Ghozali, 2001). Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika
variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel

ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas

sama dengan nol.

Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolinearitas didalam model regresi adalah melihat dari nilai Variance

Inflation Factor (VIF), dan nilai tolerance. Apabila nilai tolerance mendekati 1,

serta nilai VIF disekitar angka 1 serta tidak lebih dari 10, maka dapat disimpulkan

tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas dalam model regresi

(Santoso,2000).

3.6.2.2 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau

tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau

penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal

(Ghozali,2001).

Pengujian normalitas dalam penelitian ini digunakan dengan melihat

normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data

sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data normal. Sedangkan dasar

pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah (Ghozali,2001):

a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas.


b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka

model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.6.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan yang

lain (Ghozali,2001). Cara mendeteksinya adalah dengan melihat ada tidaknya

pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu

Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu x adalah residual (Y prediksi Y

sesungguhnya) yang telah di-standardized (Ghozali,2001).

Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji heteroskedastisitas

adalah (Ghozali,2001):

a) Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu teratur

(bergelombang, melebur kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah

terjadi heteroskedastisitas.

b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah

angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.6.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Dalam upaya menjawab permasalahan dalam penelitian ini maka

digunakan analisis regresi linear berganda (Multiple Regression). Analisis regresi

pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat)

dengan satu atau lebih variabel independen (variabel penjelas/bebas), dengan


tujuan untuk mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai-

nilai variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui

(Ghozali, 2005).

Untuk regresi yang variabel independennya terdiri atas dua atau lebih,

regresinya disebut juga regresi berganda. Oleh karena variabel independen diatas

mempunyai variabel yang lebih dari dua, maka regresi dalam penelitian ini

disebut regresi berganda.

Persamaan Regresi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh variabel independen atau bebas yaitu Harga (X1), Kualitas Produk

(X2), Desain Produk (X3) dan Promosi (X4), terhadap Keputusan Pembelian (Y).

Rumus matemastis dari regresi berganda yang digunakan dalam

penelitian ini adalah :

Y = a + b1X1 + b2 X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e

Keterangan :

Y = Loyalitas Pelanggan

a = constanta

b1 = Koefisien regresi antara kualitas produk dengan loyalitas

pelanggan

b2 = Koefisien regresi antara kualitas pelayanan dengan loyalitas

pelanggan

b3 = Koefisien regresi antara desain produk dengan loyalitas

pelanggan
b4 = Koefisien regresi antara harga dengan loyalitas pelanggan

b5 = Koefisien regresi antara kepercayaan dengan loyalitas pelanggan

X1 = Variabel kualitas produk

X2 = Variabel kualitas pelayanan

X3 = Variabel desain produk

X4 = Variabel harga

X5 = Variabel kepercayaan

e = error disturbances

3.6.4 Uji Goodness of Fit

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat dinilai

dengan Goodness of Fit-nya. Secara statistik setidaknya ini dapat diukur dari nilai

koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik

disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam

daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak), sebaliknya disebut tidak signifikan bila

nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima ( Ghozali, 2001).

3.6.4.1 Uji F

Uji F digunakan untuk menguji hipotesis nol bahwa koefisien determinasi

majemuk dalam populasi, R2, sama dengan nol. Uji signifikansi meliputi

pengujian signifikansi persamaan regresi secara keseluruhan serta koefisien

regresi parsial spesifik. Uji keseluruhan dapat dilakukan dengan menggunakan

statistik F .
Statistik uji ini mengikuti distribusi F dengan derajat kebebasan k dan (n-

k-1) (Malhotra, 2006). Jika hipotesis nol keseluruhan ditolak, satu atau lebih

koefisien regresi majemuk populasi mempunyai nilai tak sama dengan 0.

Uji F parsial meliputi penguraian jumlah total kuadrat regresi SSreg

menjadi komponen yang terkait dengan masing-masing variabel independen.

Dalam pendekatan yang standar, hal ini dilakukan dengan mengasumsikan bahwa

setiap variabel independen telah ditambahkan ke dalam persamaan regresi setelah

seluruh variabel independen lainnya telah disertakan. Kenaikan dari jumlah

kuadrat yang dijelaskan, yang disebabkan oleh penambahan sebuah variabel

independen Xi , merupakan komponen variasi yang disebabkan variabel tersebut

dan disimbolkan dengan SSxi . Signifikansi koefisien regresi parsial untuk

variabel, diuji dengan menggunakan sebuah statistik F inkremental (Malhotra,

2006) .

3.6.4.2 Uji Parsial (Uji t)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen

(Ghozali, 2001).

Langkah-langkah Uji Hipotesis untuk Koefisien Regresi adalah:

1. Perumusan Hipotesis Nihil (H0) dan Hipotesis Alternatif (H1)

H0 : 1 = 0

Tidak ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel bebas (X1,

X2,X3) terhadap variabel terikat (Y).

H1 : 0 0
Ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel bebas (X1,X2,X3)

terhadap variabel terikat (Y).

2. Penentuan harga t tabel berdasarkan taraf signifikansi dan taraf derajat

kebebasan

 Taraf signifikansi = 5% (0,05)

 Derajat kebebasan = (n-1-k)

3.6.4.3 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2001).


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

Penelitian ini akan membahas secara ringkas tentang gambaran umum

perusahaan, gambaran umum responden, dan analisis indeks jawaban responden

per variabel independen dan dependen.

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1.1 Sejarah Singkat PT Indosat Tbk.


Indosat didirikan pada tahun 1967 sebagai Perusahaan Modal Asing, dan

memulai operasinya pada tahun 1969. Pada tahun 1980 Indosat menjadi Badan

Usaha Milik Negara yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia.

Hingga sekarang, Indosat menyediakan layanan telekomunikasi internasional

seperti SLI dan layanan transmisi televisi antar bangsa.

PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) didirikan pada tahun 1993 di

bawah pengawasan PT Indosat yang baru mulai beroperasi pada tahun 1994

sebagai operator GSM. Pendirian Satelindo sebagai anak perusahaan Indosat

menjadikan ia sebagai operator GSM pertama di Indonesia yang mengeluarkan

kartu prabayar Mentari dan pascabayar Matrix.

Pada tahun 1994, Indosat memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek

Jakarta, Bursa Efek Surabaya, dan New York Stock Exchange. Indosat

merupakan perusahaan pertama yang menerapkan obligasi dengan konsep syariah

pada tahun 2002. Setelah itu, pengimplementasian obligasi syariah Indosat


mendapat peringkat AA+. Nilai emisi pada tahun 2002 sebesar Rp

175.000.000.000,00. dalam tenor lima tahun. Pada tahun 2005 nilai emisi obligasi

syariah Indosat IV sebesar Rp 285.000.000.000,00. Setelah tahun 2002 penerapan

obligasi syariah tersebut diikuti oleh perusahaan-perusahaan lainnya.

Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di

sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan

demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia. Pada tahun

2001 Indosat mendirikan PT Indosat Multi Media Mobile (IM3) dan ia menjadi

pelopor GPRS dan multimedia di Indonesia, dan pada tahun yang sama Indosat

memegang kendali penuh PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo).

Pada akhir tahun 2002 Pemerintah Indonesia menjual 41,94% saham

Indosat ke Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd.. Dengan demikian,

Indosat kembali menjadi PMA. Pada bulan November 2003 Indosat mengakuisisi

PT Satelindo, PT IM3, dan Bimagraha.

Penjualan 41,94% saham Indosat tersebut menimbulkan banyak

kontroversi. Pemerintah RI terus berupaya untuk membeli kembali (buyback)

saham Indosat tersebut agar pemerintah menjadi pemegang saham yang mayoritas

dan menjadikan kembali Indosat sebagai BUMN, namun hingga kini upaya

pemerintah tersebut belum terealisasi akibat banyaknya kendala.


4.1.1.2 Profil Singkat IM3

Slogan : Meraih Mimpi bersama IM3

Jaringan Isat-M3 dan Satelindo (kini satu jaringan Indosat)


Kapasitas : 64 Kilobytes dan 32 Kilobytes
Voltase: 3 Volt atau 5 Volt
Memory SMS : 20 SMS
Memory Phone Book : 250 nomor
GSM 900/1800
3,5G
Personalized PIN/PUK
Menu Browser M3-Access hanya untuk 64Kb

4.2.1 Gambaran Umum Responden

Responden dalam penelitian ini adalah pembeli sekaligus pemakai produk

IM3. Hal ini sesuai dengan metode pengambilan sampel yang dipakai dalam

penelitian ini, yaitu non probability sampling, yaitu teknik sampling yang tidak

memberikan kesempatan sama bagi setiap anggota populasi untuk dijadikan

sampel.

Berdasarkan data dari 100 responden yang menggunakan produk IM3,

melalui daftar pertanyaan di dapat kondisi responden tentang jenis kelamin,

program studi, dan uang saku per bulan. Penggolongan yang dilakukan terhadap

responden dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas mengenai

gambaran responden sebagai objek penelitian. Gambaran umum dari responden


sebagai obyek penelitian tersebut satu per satu dapat diuraikan seperti pada bagian

berikut:

4.2.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran tentang jenis kelamin

dari responden yang dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Persentase (%)
Laki-laki 34
Perempuan 66
Jumlah 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden dengan jenis kelamin pria lebih

banyak daripada responden dengan jenis kelamin wanita. Responden dengan jenis

kelamin laki-laki sebanyak 34 persen dan responden dengan jenis kelamin

perempuan sebanyak 66 persen. Hal ini berarti bahwa perempuan menunjukkan

perilaku pemakai IM3 lebih banyak dibanding laki-laki.

4.2.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Program Studi

Seperti yang terlihat pada tabel 4.2, para responden yang menggunakan

produk IM3 di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro terdiri dari 3 program

studi, hal ini terlihat dari data pada tabel 4.2 berikut :

Tabel 4.2
Responden Berdasarkan Program Studi
Program Studi Persentase (%)
D-III 24
S1 reg-I 36
S1 reg-II 40
Jumlah 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2010
Tabel 4.2 menunjukkan jumlah sampel yang diambil dari 3 program studi

yang berbeda di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Jumlah sampel

tersebut diambil secara objektif dengan jumlah yang proposional untuk mewakili

seluruh populasi penelitian.

4.2.3 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Uang Saku Per Bulan

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran tentang besar uang saku

per bulan pada responden. Penggolongan responden ini dipilih karena mahasiswa

dianggap belum mempunyai penghasilan tetap sendiri dan masih memperoleh

uang saku dari orang tua.

Tabel 4.3
Responden Berdasarkan Uang Saku Per Bulan
Pendapatan Per Bulan (Rp) Persentase
Rp. 500.000,00 56
Rp. 500.001,00 - Rp. 1.000.000,00 37
Rp. 1.000.001,00 7
Jumlah 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Tabel 4.3 menunjukkan besar uang saku per bulan yang didominasi oleh

mahasiswa dengan uang saku Rp. 500.000,00 atau kurang dengan persentase 56

%, diikuti mahasiswa dengan uang saku lebih dari Rp. 500.000,00 hingga Rp.

1.000.000,00 sebesar 37 %, disusul mahasiswa dengan uang saku lebih dari Rp.

1.000.000,00 sebanyak 7%. Gambaran responden tersebut dapat menimbulkan

persepi positif bahwa harga mempengaruhi loyalitas pelanggan.


4.3 Deskripsi Variabel Penelitian

4.3.1 Analisis Indeks Jawaban

Analisis indeks jawaban per variabel ini bertujuan mengetahui gambaran

deskriptif mengenai responden dalam penelitian ini. Terutama mengenai variabel-

variabel penelitian yang digunakan. Dalam penelitian ini menggunakan teknik

analisis indeks yang menggambarkan responden atas item-item pertanyaan yang

diajukan. Teknik skoring yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan skor

maksimal 5 dan minimal 1, maka perhitungan indeks jawaban responden dengan

rumus berikut :

Nilai Indeks = {(%F1 x 1) + (%F2 x 2) + (%F3 x 3) + (%F4 x 4) + (%F5 x 5)} / 5

Dimana :

F1 : adalah frekuensi responden yang menjawab 1 dari skor yang digunakan

dalam daftar pertanyaan kuesioner.

F2 : adalah frekuensi responden yang menjawab 2 dari skor yang digunakan

dalam daftar pertanyaan kuesioner.

F3 : adalah frekuensi responden yang menjawab 3 dari skor yang digunakan

dalam daftar pertanyaan kuesioner.

F4 : adalah frekuensi responden yang menjawab 4 dari skor yang digunakan

dalam daftar pertanyaan kuesioner.

F5 : adalah frekuensi responden yang menjawab 5 dari skor yang digunakan

dalam daftar pertanyaan kuesioner.

Oleh karena itu, angka jawaban responden tidak dimulai dari nol tetapi

mulai dari angka 1 untuk minimal dan maksimal adalah 5. Jumlah pertanyaan
dalam penelitian ini pada variabel independen masing-masing 3 pertanyaan

(harga, kualitas produk, desain produk dan promosi) dan variabel dependen terdiri

dari 4 pertanyaan (keputusan pembelian). Total skor untuk 4 pertanyaan adalah

20, sedangkan untuk variabel dengan 3 pertanyaan adalah 15. Total nilai indeks

adalah 100 dengan menggunakan kriteria 3 kotak (Three-box Method), maka

rentang 100 (10-100) akan menghasilkan rentang sebesar 30 yang akan digunakan

sebagai dasar interpretasi nilai indeks. Penggunaan 3 kotak (Three-box Method)

terbagi sebagai berikut ( Ferdinand, 2006):

10,00 - 40,00 = Rendah

40,01 - 70,00 = Sedang

70,01 - 100 = Tinggi

Peneliti menentukan indeks persepsi responden terhadap variabel-variabel

yang digunakan dalam penelitian ini.

4.3.1.1 Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas

Produk (X1)

Kualitas produk bisa dipersepsikan secara berbeda oleh orang yang

berbeda. Penelitian ini mengukur variabel kualitas produk dari produk seluler

berdasarkan penilaian dari responden mengenai kualitas produk IM3. Variabel

kualitas produk pada penelitian ini diukur melalui 3 buah item pertanyaan. Hasil

jawaban dan analisis indeks skor jawaban terhadap variabel kualitas produk dapat

dijelaskan sebagai berikut :


Tabel 4.4
Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kualitas Produk (X1)

Skor
No Indikator Jml Indeks
STS TS N S SS
1 Performance (kinerja) operator 0 1 34 57 8 372 74.4
seluler IM3 mampu
menjalankan fungsi sesuai
produk inti yang dibeli.
2 Features (fitur) operator seluler 0 1 17 66 16 397 79.4
IM3 memiliki keistimewaan
tambahan sesuai dengan
kebutuhan.
3 Kehandalan Produk operator 0 1 26 62 11 383 76.6
seluler IM3 dijamin kuat.
Rata-rata 384 76.8
Sumber: Data primer yang diolah, 2010

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa

sebagian besar responden memberikan tanggapan Setuju (Skor 4) pada ketiga

pertanyaan variabel Kualitas Produk. Rata-rata indeks skor jawaban variabel

Kualitas Produk diperoleh sebesar 76,8. Berdasarkan kategori indeks skore

berdasarkan three box method, maka rata-rata tersebut berada pada tingkatan skor

Tinggi. Kondisi ini memberikan kesan bahwa kualitas produk IM3 dipersepsikan

secara positif oleh responden.

Pada pertanyaan pertama sebanyak 57 persen responden menjawab setuju

didukung 8 persen responden menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan

bahwa kualitas produk IM3 dinilai positif berdasarkan kinerja operator selular.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kualitas produk IM3 dinilai baik

dengan tolak ukur kinerja operator selular tersebut. Dapat disimpulkan bahwa ada

kesesuaian antara kualitas produk dengan kinerja operator selular IM3.


Kebanyakan responden menyatakan bahwa kinerja operator selular IM3 sudah

baik.

Tanggapan responden mengenai fitur-fitur atau keistimewaan tambahan

adalah sebanyak 66 persen responden menjawab setuju ditambah 16 persen

responden menjawab sangat setuju. Ini menunjukkan bahwa kualitas produk

dinilai baik dengan tolak ukur fitur atau keistimewaan tambahan. Jadi dapat

disimpulkan responden sudah merasa bahwa fitur-fitur atau keistimewaan

tambahan pada IM3 sudah memenuhi kebutuhan responden.

Pertanyaan tentang kehandalan produk IM3 dijawab sebanyak 62 persen

setuju, didukung jawaban sangat setuju oleh 11 persen responden. Hal tersebut

menunjukkan bahwa responden mengakui kehandalan produk IM3 dan

pertanyaan tersebut memiliki kesesuaian terhadap variabel kualitas produk.

4.3.1.2 Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas

Pelayanan (X2)

Tanggapan responden terhadap Kualitas Pelayanan mungkin saja berbeda

pada setiap orang. Kadang orang merasa puas terhadap kualitas pelayanan jika ia

mendapatkan pelayanan yang memuaskan dari suatu produk. Kadang juga orang

merasa tidak puas atas pelayanan yang diberikan suatu produk dan menyampaikan

komplain terhadap ketidakpuasannya Hasil tanggapan responden mengenai

produk seluler IM3 adalah sebagai berikut :


Tabel 4.5
Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel
Kualitas Pelayanan (X2)
No Indikator Skor Jml Indeks
STS TS N S SS
1 IM3 memiliki jaringan sinyal 0 1 21 56 22 399 79.8
dengan jangkauan wilayah yang
luas di seluruh Indonesia.
2 IM3 mampu memberikan 0 0 25 58 17 392 78.4
layanan tambahan secara cepat
3 Menurut pelanggan IM3 telah 0 2 13 67 18 401 80.2
memberikan pelayanan yang
baik terhadap konsumen.
4 IM3 senantiasa memberikan 0 1 26 53 20 392 78.4
pelayanan sesuai dengan
kebutuhan pelanggan.
5 Iklan IM3 memberikan 0 1 18 58 23 403 80.6
informasi yang lengkap tentang
fitur-fitur IM3.
Rata-rata 397 79.5
Sumber: Data primer yang diolah, 2010

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa

sebagian besar responden memberikan tanggapan Setuju (Skor 4) terhadap

pertanyaan-pertanyaan variabel Kualitas Produk. Rata-rata Indeks skor jawaban

diperoleh sebesar 79,5. Berdasarkan kategori rentang indeks skor tersebut, maka

rata-rata tersebut berada pada tingkatan skor Tinggi. Kondisi ini memberikan

kesan bahwa produk IM3 dipersepsikan memiliki kualitas produk yang baik oleh

responden.

Pertanyaan pertama mengenai jangkauan wilayah terhadap jaringan sinyal

IM3 telah meluas di seluruh Indonesia, sebanyak 56 persen responden setuju dan

22 persen responden menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

responden merasakan sinyal IM3 baik di sebagian besar daerah di Indonesia.


Penelitian tersebut menunjukkan kesesuaian antara kualitas pelayanan terhadap

jaringan sinyal dengan jangkauan yang luas.

Tanggapan responden terhadap layanan tambahan IM3 diberikan secara

cepat, sebanyak 58 persen menjawab setuju dan 17 persen menjawab sangat

setuju. Dalam penelitian menunjukkan bahwa responden telah merasakan bahwa

layanan tambahan IM3 diberikan secara cepat. Hal ini menunjukkan nilai positif

antara kualitas pelayanan dengan layanan tambahan IM3 yang diberikan secara

cepat.

Pertanyaan selanjutnya mengenai tanggapan responden tentang pendapat

mereka terhadap layanan yang baik dari IM3, sebanyak 67 persen responden

menjawab setuju dan didukung 18 persen responden menjawab sangat setuju.

Penelitian ini menunjukkan bahwa responden mendapatkan kepuasan terhadap

layanan yang diberikan IM3. dapat disimpulkan bahwa ada kesesuaian antara

kualitas pelayanan dengan layanan baik yang diberikan IM3.

Pertanyaan mengenai apakah layanan yang diberikan IM3 sudah sesuai

dengan kebutuhan pelanggan, oleh sebanyak 53 persen responden menjawab

setuju dan 20 persen responden menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan

bahwa adanya kesesuaian antara kualitas pelayanan terhadap layanan IM3 yang

sudah memenuhi kebutuhan pelanggan karena sebagian besar responden

merespon positif pertanyaan tersebut.

Tanggapan responden terhadap iklan IM3 yang mampu memberikan

informasi yang cukup bagi pelanggan dijawab responden sebanyak 58 persen

setuju dan didukung 23 persen menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan
adanya nilai positif antara kualitas pelayanan terhadap iklan IM3 yang

memberikan informasi lengkap terhadap pelanggan.

4.3.1.3 Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Desain

Produk (X3)

Desain produk kartu seluler akan mempengaruhi minat konsumen.

Penelitian ini menggunakan 3 buah pertanyaan untuk mengukur variabel Desain

Produk IM3. Hasil tanggapan responden mengenai desain produk IM3 adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.6
Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Desain Produk (X3)
No Indikator Skor Jml Indeks
STS TS N S SS
1 Warna pada kemasan produk 0 1 26 62 11 383 76.6
operator seluler IM3 sangat
menarik.
2 Produk operator seluler IM3 0 0 22 57 21 399 79.8
mengeluarkan berbagai
modifikasi berdasarkan
kebutuhan
3 Model fitur-fitur pada kartu 0 0 24 44 32 408 81.6
seluler seluler IM3 sangat
futuristic ( tidak ketinggalan
zaman ).
Rata-rata 397 79.4
Sumber: Data primer yang diolah, 2010

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa

sebagian besar responden memberikan tanggapan Setuju (Skor 4) terhadap

pertanyaan-pertanyaan variabel Desain Produk. Rata-rata Indeks skor jawaban

diperoleh sebesar 79,4. Berdasarkan kategori rentang indeks skor tersebut, maka

rata-rata tersebut berada pada tingkatan skor Tinggi. Kondisi ini memberikan
kesan bahwa produk IM3 dipersepsikan memiliki desain yang menarik oleh

responden.

Pertanyaan pertama mengenai warna pada kemasan produk IM3

menunjukkan sebanyak 62 persen responden menyatakan setuju dan 11 persen

responden sangat setuju bahwa kemasan produk IM3 sangat menarik. Hal ini

menunjukkan adanya kesesuaian antara desain produk dengan warna kemasan

IM3 yang sangat menarik.

Pertanyaan selanjutnya mengenai modifikasi produk yang dikeluarkan

IM3 memenuhi kebutuhan pelanggan, ditanggapi responden sebanyak 57 persen

setuju dan 21 persen sangat setuju. Hal ini menunjukkan adanya kesesuaian antara

modifikasi produk IM3 dengan desain produk.

Tanggapan responden terhadap pertanyaan model atau fitur-fitur IM3

sangat futuristic (tidak ketinggalan jaman), sebanyak 44 persen menjawab setuju

dan 32 persen menjawab sangat setuju. Dalam penelitian ini menunjukkan adanya

kesesuaian antara fitur-fitur IM3 dan desain produk.

4.3.1.4 Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga (X4)

Penelitian ini mengukur variabel harga berdasarkan penilaian dari

responden mengenai harga produk IM3. Variabel harga pada penelitian ini diukur

melalui 3 buah item pertanyaan. Hasil jawaban dan analisis indeks skor jawaban

terhadap variabel harga dapat dijelaskan sebagai berikut :


Tabel 4.7
Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Harga (X4)
Skor
No Indikator Jml Indeks
STS TS N S SS
1 Tarif harga yang ditawarkan IM3 0 1 19 63 17 396 79.2
sesuai keistimewaan fitur yang
ada (tarif telepon, SMS dan
internet).
2 Tarif harga IM3 yang ditawarkan 0 0 31 50 19 388 77.6
relatif terjangkau untuk
pelanggan.
3 Tarif harga IM3 yang ditawarkan 0 0 10 60 30 420 84
sesuai dengan manfaat yang
diterima atau value for money.
Rata-rata 401 80.3
Sumber: Data primer yang diolah, 2010

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa

sebagian besar responden memberikan tanggapan Setuju (skor 4) terhadap ketiga

indikator variabel Harga. Rata-rata indeks skor jawaban diperoleh sebesar 80,3.

Berdasarkan kategori rentang skor indeks, maka rata-rata tersebut berada pada

tingkatan skor Tinggi. Kondisi ini memberikan kesan bahwa harga produk IM3

dipersepsikan secara cukup baik oleh responden.

Pertanyaan mengenai tarif harga yang ditawarkan IM3 sesuai dengan

keistimewaan fitur yang ada ditanggapi respondens sebanyak 63 persen setuju dan

17 persen sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa ada kesesuaian antara harga

dan tarif harga yang ditawarkan sesuai keistimewaan fitur yang ada.

Pertanyaan selanjutnya mengenai tarif harga IM3 relatif terjangkau,

sebanyak 50 persen menjawab setuju dan 19 persen sangat setuju. Hal ini

menunjukkan adanya kesesuaian antara variabel harga dengan tarif harga yang

terjangkau.
Tanggapan responden terhadap pertanyaan tarif harga IM3 yang

ditawarkan sesuai dengan manfaat yang diberikan, sebanyak 60 persen menjawab

setuju dan 30 persen menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan adanya nilai

positif antara harga dan tarif harga yang sesuai dengan manfaat yabg diterima.

4.3.1.5 Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Kepercayaan

(X5)

Kepercayaan pelanggan terhadap produk bisa dipersepsikan secara

berbeda oleh orang yang berbeda. Penelitian ini mengukur variabel kepercayaan

berdasarkan penilaian dari responden mengenai kepercayaan pelanggan terhadap

produk IM3. Variabel kepercayaan pada penelitian ini diukur melalui 4 buah item

pertanyaan. Hasil jawaban dan analisis indeks skor jawaban terhadap variabel

harga dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 4.8
Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kepercayaan (X5)
Skor
No Indikator Jml Indeks
STS TS N S SS
1 Pelanggan mempercayai produk 0 1 30 56 13 381 76.2
IM3 karena kehandalan produk
yang diberikan.
2 Pelanggan mempercayai produk 0 0 17 70 13 396 79.2
IM3 karena IM3 mempunyai
etika yang baik di mata
pelanggan.
3 Pelanggan mempercayai produk 0 0 16 64 20 404 80.8
IM3 karena kualitas pelayanan
yang diberikan sangat
memuaskan.
4 Pelanggan mempercayai produk 0 0 17 61 22 405 81
IM3 karena hasil keseluruhan
manfaat dari produk IM3 dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan.
Rata-rata 396 79.3
Sumber: Data primer yang diolah, 2010
Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa

sebagian besar responden memberikan tanggapan Setuju (skor 4) terhadap ketiga

indikator variabel Kepercayaan. Rata-rata indeks skor jawaban diperoleh sebesar

79,3. Berdasarkan kategori rentang skor indeks, maka rata-rata tersebut berada

pada tingkatan skor Tinggi. Kondisi ini memberikan kesan bahwa kepercayaan

pelanggan terhadap produk IM3 dipersepsikan secara cukup baik oleh responden.

Pertanyaan pertama mengenai pelanggan mempercayaai produk karena

kehandalan produk yang diberikan, sebanyak 56 persen menjawab setuju dan 13

persen menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa ada nilai positif

antara kehandalan produk dengan tingkat kepercayaan pelanggan.

Pertanyyan selanjutnya mengenai etika yang baik di mata pelanggan,

sebanyak 70 persen menyatakan setuju dan 13 persen menjawab sangat setuju.

Penelitian tersebut menunjukkan adanya kesesuaian antara etika yang baik di

mata pelanggan dengan tingkat kepercayaan pelanggan.

Tanggapan responden terhadap kualitas pelayanan yang memuaskan,

sebanyak 64 persen menjawab setuju dan 20 persen menjawab sangat setuju. Hal

ini menunjukkan adanya kesesuaian antara tingkat kepercayaan pelanggan dengan

kualitas pelayanan yang memuaskan.

Tanggapan responden atas pertanyaan hasil keseluruhan manfaat dari

produk IM3 dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, sebanyak 61 persen

menjawab setuju dan 22 persen menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan

adanya kesesuaian antara variabel kepercayaan dan hasil keseluruhan manfaat

dari produk IM3.


4.3.1.6 Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Loyalitas

Pelanggan (Y)

Loyalitas Pelanggan merupakan kesetiaan pelanggan untuk tetap untuk

menggunakan produk barang atau jasa tertentu. Produk yang diteliti dalam

penelitian ini adalah produk operator seluler IM3. Berikut ini merupakan

pernyataan mengenai keputusan pembelian yang terdiri dari 3 item.

Tabel 4.9
Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Loyalitas Pelanggan (Y)

Skor
No Indikator Jml Indeks
STS TS N S SS
1 Pelanggan berminat untuk terus 0 3 24 58 15 385 77
membeli produk-produk dari IM3
2 Pelanggan memprioritaskan 0 2 21 49 28 403 80.6
memilih produk IM3 dibanding
produk seluler lain.
3 Pelanggan akan 0 1 16 52 31 413 82.6
merekomendasikan kepada
teman-teman pelanggan untuk
menggunakan produk IM3
Jumlah 400 80
Sumber: Data primer yang diolah, 2010

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa

sebagian besar responden memberikan tanggapan Setuju (skor 4) terhadap

pertanyaan-pertanyaan variabel Loyalitas Pelanggan yaitu dengan rata-rata

indeks skor sebesar 80. Berdasarkan kategori rentang skor, maka rata-rata tersebut

berada pada tingkatan skor Tinggi.

Tanggapan responden terhadap pertanyaan minat pelanggan untuk

membeli secara terus menerus, sebanyak 58 persen menjawab setuju dan 15

persen sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa ada kesesuaian antara variabel
loyalitas pelanggan dengan keinginan pelanggan untuk membeli produk IM3 terus

menerus.

Pertanyaan mengenai prioritas pelanggan untuk membeli produk IM3

dibanding produk lain ditanggapi responden sebanyak 49 persen setuju dan 28

persen sangat setuju. Hal ini menunjukkan adanya kesesuaian antara variabel

loyalitas pelanggan dengan prioritas pelanggan memilih produk IM3

Tanggapan responden mengenai pelanggan akan merekomendasikan

kepada teman-teman pelanggan untuk menggunakan produk IM3 sebanyak 52

persen menyatakan setuju dan 31 persen sangat setuju. Hal ini menunjukkan

adanya kesesuaian antara loyalitas pelanggan dengan rekomendasi pelanggan

kepada teman-temannya untuk menggunakan produk IM3.

4.4 Analisis Data dan Pembahasan

4.4.1 Uji Validitas

Uji validitas akan menguji masing-masing variabel yang digunakan dalam

penelitian ini, dimana keseluruhan variabel penelitian memuat 21 pernyataan yang

harus dijawab oleh responden. Adapun kriteria yang digunakan dalam

menentukan valid tidaknya pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut : tingkat kepercayaan = 95 persen (= 5 persen), derajat

kebebasan (df) = n 3 = 100 3 = 97, didapat r tabel = 0,198. Jika r hitung (untuk

tiap butir dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total Correlation) lebih besar

dari r tabel dan nilai r positif, maka butir pernyataan dikatakan valid (Ghozali,

2005). Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka hasil pengujian validitas

dapat ditunjukkan pada Tabel 4.10 sebagai berikut :


Tabel 4.10
Hasil Pengujian Validitas
N Indikator r r tabel Ketera
o hitung ngan
1 Kualitas
Produk 0,731 0,198 Valid
- Indikator 1 0,777 0,198 Valid
- Indikator 2 0,777 0,198 Valid
- Indikator 3
2 Kualitas
Pelayanan 0,653 0,198 Valid
- Indikator 1 0,601 0,198 Valid
- Indikator 2 0,657 0,198 Valid
- Indikator 3 0,624 0,198 Valid
- Indikator 4 0,621 0,198 Valid
- Indikator 5
3 Desain Produk
- Indikator 1 0,744 0,198 Valid
- Indikator 2 0,865 0,198 Valid
- Indikator 3 0,791 0,198 Valid
4 Harga
- Indikator 1 0,812 0,198 Valid
- Indikator 2 0,737 0,198 Valid
- Indikator 3 0,776 0,198 Valid
5 Kepercayaan
- Indikator 1 0,753 0,198 Valid
- Indikator 2 0,736 0,198 Valid
- Indikator 3 0,691 0,198 Valid
- Indikator 4 0,673 0,198 Valid
6 Loyalitas
Pelanggan 0,764 0,198 Valid
- Indikator 1 0,833 0,198 Valid
- Indikator 2 0,724 0,198 Valid
- Indikator 3
Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Tabel 4.10 diperoleh bahwa semua indikator yang digunakan untuk

mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai

koefisien korelasi yang lebih besar dari rtable = 0,198 (nilai r tabel untuk n=100),

sehingga semua indikator tersebut adalah valid.

4.4.2 Uji Reliabilitas


Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

alat pengukuran konstruk atau variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau

handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil

dari waktu ke waktu (Ghozali, 2001). Uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan

suatu alat pengukur dalam mengukur suatu gejala/kejadian. Semakin tinggi

reliabilitas suatu alat pengukur, semakin stabil pula alat pengukur tersebut.

Menurut Nunnaly (1967) dalam Ghozali (2001), suatu konstruk dikatakan reliabel

jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,6.

Adapun hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel

4.11 dibawah ini.

Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha Status


Kualitas produk (X1) 0,638 Reliabel
Kualitas pelayanan (X2) 0,623 Reliabel
Desain produk (X3) 0,719 Reliabel
Harga (X4) 0,669 Reliabel
Kepercayaan (X5) 0,679 Reliabel
Loyalitas Pelanggan (Y) 0,665 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah, 2010

Hasil tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai Cronbach

Alpha yang cukup besar yaitu di atas 0,60 sehingga dapat dikatakan semua konsep

pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel sehingga untuk

selanjutnya item-item pada masing-masing konsep variabel tersebut layak

digunakan sebagai alat ukur.


4.4.3 Uji Asumsi Klasik

4.4.3.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan pengujian grafik

P-P Plot untuk pengujian residual model regresi yang tampak pada gambar 4.1

berikut.

Gambar 4.1
Uji Normalitas

Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Grafik normal probability plot menunjukkan bahwa data menyebar di

sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

4.4.3.2 Uji Multikolinearitas


Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel (Ghozali, 2001).

Untuk dapat menentukan apakah terdapat multikolinearitas dalam model

regresi pada penelitian ini adalah dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation

Factor) dan tolerance serta menganalisis matrix korelasi variabel-variabel bebas.

Adapun nilai VIF dapat dilihat pada tabel 4.12 dibawah ini.

Tabel 4.12
Pengujian Multikolinearitas

a
Coefficients

Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF

1 Kualitas Produk .865 1.157

Kualitas Pelayanan .890 1.123

Desain Produk .919 1.088

Harga .911 1.098

Kepercayaan .825 1.213

a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan


Sumber : Data primer yang diolah, 2010-09-29
Tabel 4. 13
Matrix Korelasi Variabel Independen
a
Coefficient Correlations

Desain Kualitas Kualitas


Model Kepercayaan Produk Harga Pelayanan Produk

1 Correlations Kepercayaan 1.000 -.106 -.140 -.215 -.225

Desain -.106 1.000 -.111 -.138 -.074


Produk

Harga -.140 -.111 1.000 -.010 -.158

Kualitas -.215 -.138 -.010 1.000 -.096


Pelayanan

Kualitas -.225 -.074 -.158 -.096 1.000


Produk

Covariances Kepercayaan .006 .000 .000 .000 -.002

Desain .000 .007 .000 .000 .000


Produk

Harga .000 .000 .008 .000 -.001

Kualitas .000 .000 .000 .004 .000


Pelayanan

Kualitas -.002 .000 -.001 .000 .008


Produk

a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan


Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Tabel 4.12 terlihat bahwa tidak ada variabel yang memiliki nilai VIF lebih

besar dari 10 dan nilai tolerance yang lebih kecil dari 10%, yang berarti bahwa
tidak terdapat korelasi antar variabel bebas yang lebih besar dari 95%. Sedangkan

dari matrix korelasi variabel independen, terlihat dari tabel 4.13, bahwa variabel

bebas yang memiliki korelasi tertinggi adalah Kualitas Produk (X1) dengan

Kepercayaan (X5) dengan nilai korelasi 22,5%. Nilai korelasi tersebut masih dapat

ditolerir karena dibawah 95%. Sehingga dari hal-hal tersebut di atas dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas antar variabel bebas dalam

model regresi.

4.4.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan yang

lain (Ghozali,2001). Cara mendeteksinya adalah dengan melihat ada tidaknya

pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu

Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y

sesungguhnya) yang telah di-standardiized (Ghozali,2001). Uji

heteroskedastisitas menghasilkan grafik pola penyebaran titik (scatterplot) seperti

tampak pada Gambar 4.2 berikut.

Gambar 4.2
Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data primer yang diolah, 2010
Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan bahwa titik-titik tidak

membentuk pola tertentu atau tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar

di atas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Dengan demikian, asumsi-asumsi normalitas, multikolinearitas dan

heteroskedastisitas dalam model regresi dapat dipenuhi dari model ini.

Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan

untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Perhitungan statistik dalam analisis regresi linear berganda yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS for

Windows versi 17.0. Ringkasan hasil pengolahan data dengan menggunakan

program SPSS tersebut adalah sebagai berikut :


Tabel 4.14
Ringkasan hasil regresi
a
Coefficients

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) -5.522 1.725 -3.201 .002

Kualitas Produk .325 .090 .274 3.618 .000 .865 1.157

Kualitas Pelayanan .176 .060 .218 2.917 .004 .890 1.123

Desain Produk .301 .082 .270 3.669 .000 .919 1.088

Harga .288 .089 .238 3.223 .002 .911 1.098

Kepercayaan .201 .075 .207 2.665 .009 .825 1.213

a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan


Sumber : Data primer yang diolah, 2010
Dari hasil tersebut apabila ditulis dalam bentuk standardized dari persamaan

regresinya adalah sebagai berikut :

Y = 0,274 X1 + 0,218 X2 + 0,270 X3 + 0,238 X4 + 0,207 X5

Keterangan :

Y = Loyalitas Pelanggan

X1 = Variabel kualitas produk

X2 = Variabel kualitas pelayanan

X3 = Variabel desain produk

X4 = Variabel harga

X5 = Variabel kepercayaan

4.4.5 Uji Goodness of Fit

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat dinilai

dengan Goodness of Fit-nya. Secara statistik setidaknya ini dapat diukur dari nilai
koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik

disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam

daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak), sebaliknya disebut tidak signifikan bila

nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima ( Ghozali, 2001).

4.4.5.1 Uji t

Uji t dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen (kualitas produk, kualitas pelayanan, desain produk, harga dan

kepercayaan) secara individual dalam menerangkan variabel dependen (loyalitas

pelanggan). Hasil uji t pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.14.

a. Variabel Kualitas Produk

Ho : b1 = 0 : Kualitas produk tidak berpengaruh positif signifikan terhadap

loyalitas pelanggan.

Ha : b1> 0 : Kualitas produk berpengaruh positif signifikan terhadap

loyalitas pelanggan.

Hasil pengujian dengan SPSS diperoleh untuk variabel X1 (Kualitas

produk) diperoleh nilai t hitung = 3,618 dengan tingkat signifikansi 0,000.

Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut lebih

kecil dari taraf 5%, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan

demikian, maka Hipotesis pertama diterima.

b. Variabel Kualitas Pelayanan

Ho : b2 = 0 : Kualitas pelayanan tidak berpengaruh positif signifikan

terhadap loyalitas pelanggan.


Ha : b2 > 0 : Kualitas pelayanan berpengaruh positif signifikan terhadap

loyalitas pelanggan.

Hasil pengujian dengan SPSS diperoleh untuk variabel X2 (Kualitas

produk) diperoleh nilai t hitung = 2,917 dengan tingkat signifikansi 0,004.

Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut

berada di bawah taraf 5%, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan

demikian, maka Hipotesis kedua diterima.

c. Variabel Desain Produk

Ho : b3 = 0 : Desain Produk tidak berpengaruh positif signifikan terhadap

loyalitas pelanggan.

Ha : b3 > 0 : Desain Produk berpengaruh positif signifikan terhadap

loyalitas pelanggan.

Hasil pengujian dengan SPSS diperoleh untuk variabel X3 (Desain

produk) diperoleh nilai t hitung = 3,669 dengan tingkat signifikansi 0,000.

Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut berada

di bawah taraf 5%, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian,

maka Hipotesis ketiga diterima.

d. Variabel Harga

Ho : b4 = 0 : Harga tidak berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas

pelanggan.

Ha : b4 > 0 : Harga berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas

pelanggan.
Hasil pengujian dengan SPSS diperoleh untuk variabel X4 (Promosi)

diperoleh nilai t hitung = 3,223 dengan tingkat signifikansi 0,002. Dengan

menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut berada di

bawah taraf 5%, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian,

maka Hipotesis keempat diterima.

d. Variabel Kepercayaan

Ho : b4 = 0 : Kepercayaan tidak berpengaruh positif signifikan terhadap

loyalitas pelanggan.

Ha : b4 > 0 : Kepercayaan berpengaruh positif signifikan terhadap

loyalitas pelanggan.

Hasil pengujian dengan SPSS diperoleh untuk variabel X5

(Kepercayaan) diperoleh nilai t hitung = 2,665 dengan tingkat signifikansi

0,009. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi

tersebut berada di bawah taraf 5%, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima.

Dengan demikian, maka Hipotesis kelima diterima.

Dari hasil regresi linear berganda dan uji t pada tabel 4.14 menunjukkan

bahwa kelima koefisien regresi tersebut bertanda positif dan signifikan. Dari

model regresi tersebut dapat dijelaskan lebih lanjut yakni sebagai berikut:

1. Variabel Kualitas Produk (X1) memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap Loyalitas Pelanggan (Y) dengan nilai regresi 0,274 dan nilai t hitung

= 3,618 dengan tingkat signifikansi 0,000.


2. Variabel Kualitas Pelayanan (X2) memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap Loyalitas Pelanggan (Y) dengan nilai regresi 0,218 dan nilai t hitung

= 2,917 dengan tingkat signifikansi 0,004.

3. Variabel Desain Produk (X3) memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap Loyalitas Pelanggan (Y) dengan nilai regresi 0,270 nilai t hitung =

3,669 dengan tingkat signifikansi 0,000.

4. Variabel Harga (X4) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

Loyalitas Pelanggan (Y) dengan nilai regresi 0,238 dan nilai t hitung = 3,223

dengan tingkat signifikansi 0,002.

5. Variabel Kepercayaan (X5) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

Loyalitas Pelanggan (Y) dengan nilai regresi 0,207 dan nilai t hitung = 2,665

dengan tingkat signifikansi 0,009.

4.4.5.2 Uji F

Hasil perhitungan parameter model regresi secara bersama-sama diperoleh

pada Tabel 4.15 berikut ini :

Tabel 4.15
Hasil Analisis Regresi Secara Bersama-sama ( Uji F)
b
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


a
1 Regression 148.509 5 29.702 21.397 .000

Residual 130.481 94 1.388

Total 278.990 99

a. Predictors: (Constant), Kepercayaan, Desain Produk, Harga, Kualitas Pelayanan, Kualitas


Produk

b. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan


Sumber : Data primer yang diolah, 2010
Uji F digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh variabel-variabel

independen terhadap variabel dependen secara simultan (bersama-sama). Hasil uji

F dapat dilihat pada Lampiran F. Dikaitkan dengan hipotesis yang diajukan, yaitu:

a. H0 : b1, b2, b3 = 0 berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari kualitas

produk, kualitas pelayanan, desain produk, harga, dan kepercayaan terhadap

loyalitas pelanggan.

b. Ha : b1, b2, b3 > 0 berarti ada pengaruh yang signifikan dari kualitas produk,

kualitas pelayanan, desain produk, harga, dan kepercayaan terhadap loyalitas

pelanggan.

c. Pengujian pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel

terikatnya dilakukan dengan menggunakan uji F. Hasil perhitungan statistik

menunjukkan nilai F hitung = 21,397 dengan signifikansi sebesar 0,000 <

0,05. Hal ini berarti bahwa secara bersama-sama kualitas produk, kualitas

pelayanan, desain produk, harga, dan kepercayaan mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap loyalitas pelanggan produk IM3.

4.4.5.3 Koefisien Determinasi (R 2 )

Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2001). Nilai koefisien

determinasi dapat dilihat pada tabel 4.16 dibawah ini:

Tabel 4.16
Koefisien Determinasi (R 2 )
b
Model Summary
R Change Statistics
Squa Adjusted Std. Error of R Square F Sig. F
Model R re R Square the Estimate Change Change df1 df2 Change
a
1 .730 .532 .507 1.178 .532 21.397 5 94 .000

a. Predictors: (Constant), Kepercayaan, Desain Produk, Harga, Kualitas Pelayanan, Kualitas


Produk

b. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan


Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 17 dapat diketahui

bahwa koefisien determinasi (adjusted R2) yang diperoleh sebesar 0,532. Hal ini

berarti 53,2% loyalitas pelanggan dapat dijelaskan oleh variabel kualitas produk,

kualitas pelayanan, desain produk, harga, dan kepercayaan, sedangkan sisanya

yaitu 46,8% loyalitas pelanggan dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang

tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.5 Pembahasan

Uji Reliabilitas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha dari tiap-tiap

konstruk atau variabel lebih besar dari 0,60 yang berarti bahwa kuesioner yang

merupakan indikator-indikator dari variabel tersebut adalah reliabel atau handal.

Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pengujian yang telah dilakukan sebagai

berikut: variabel Kualitas Produk (X1) nilai Cronbach Alpha sebesar 0,638,

Kualitas Pelayanan (X2) sebesar 0,623, Desain Produk (X3) sebesar 0,719, Harga

(X4) sebesar 0,669, Kepercayaan (X5) sebesar 0,679 dan Loyalitas Pelanggan (Y)

sebesar 0,665.

Uji Validitas menunjukkan bahwa nilai r hitung dari masing-masing

variabel lebih besar dari r tabel sebesar 0,198 dan tingkat signifikansi dari
masing-masing variabel kurang dari 0,05. dengan hasil pengujian yang telah

dilakukan sebagai berikut:

1. Untuk variabel Kualitas Produk (X1)

Indikator dengan kode Q1 r hitungnya sebesar 0,731, Q2 sebesar 0,777, dan

Q3 sebesar 0,777 dengan tingkat signifikansi masing-masing sebesar 0,000.

2. Untuk variabel Kualitas Pelayanan (X2)

Indikator dengan kode Q4 r hitungnya sebesar 0,653, Q5 sebesar 0,601, Q6

sebesar 0,657, Q7 sebesar 0,624 dan Q8 sebesar 0,621 dengan tingkat

signifikansi masing-masing sebesar 0,000.

3. Untuk variabel Desain Produk (X3)

Indikator dengan kode Q9 r hitungnya sebesar 0,744, Q10 sebesar 0,865, dan

Q11 sebesar 0,791, dengan tingkat signifikansi masing-masing sebesar 0,000.

4. Untuk variabel Harga (X4)

Indikator dengan kode Q12 r hitungnya sebesar 0,812, Q13 sebesar 0,737,

dan Q14 sebesar 0,776 dengan tingkat signifikansi masing-masing sebesar

0,000.

5. Untuk variabel Kepercayaan (X5)

Indikator dengan kode Q15 r hitungnya sebesar 0,753, Q16 sebesar 0,736,

Q17 sebesar 0,691 dan Q18 sebesar 0,673 dengan tingkat signifikansi

masing-masing sebesar 0,000.

6. Untuk variabel Loyalitas Pelanggan (Y)


Indikator dengan kode Q19 r hitungnya sebesar 0,764, Q20 sebesar 0,833,

dan Q21 sebesar 0,724 dengan tingkat signifikansi masing-masing sebesar

0,000.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa masing-masing butir pertanyaan adalah valid.

Kelima variabel independen yang diuji secara individual yang dominan

dalam mempengaruhi loyalitas pelanggan pada produk IM3 di Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro adalah kualitas produk (dengan koefisien 0,274).

Variabel berikutnya yang memiliki peran yang cukup besar dalam

mempengaruhi loyalitas pelanggan pada produk IM3 di Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro adalah desain produk (dengan koefisien 0,270). Variabel

berikutnya yang memiliki peran yang cukup besar dalam mempengaruhi loyalitas

pelanggan pada produk IM3 di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro adalah

harga (dengan koefisien 0,238). Sedangkan kualitas pelayanan dan kepercayaan

hanya mempengaruhi loyalitas pelanggan pada produk IM3 di Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro sebesar 0,218 dan 0,207. Semua variabel independen

penelitian berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan pada produk IM3 di

Fakultas Ekonomi Unversitas Diponegoro.

Hasil dari uji t menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai

signifikansi kurang dari 0,05. Dari variabel-variabel independen pada penelitian

ini, pengaruh yang dominan terhadap variabel dependen adalah kualitas produk,

berarti variabel ini adalah paling penting dalam menentukan loyalitas pelanggan

pada produk IM3. Hal ini juga terlihat pada hasil tanggapan responden terhadap

variabel Kualitas Produk (tabel 4.4) yang menunjukkan bahwa sebagian besar
responden memberikan tanggapan setuju (skor 4) terhadap pertanyaan-pertanyaan

variabel Kualitas Produk. Rata-rata indeks skor jawaban diperoleh sebesar 76,8

dimana berada pada tingkatan skor tinggi. Kondisi ini memberikan kesan bahwa

produk IM3 dipersepsikan responden mempunyai kualitas produk yang baik.

Diantara ketiga indikator dari variabel kualitas produk (X3), indikator fitur atau

keistimewaan tambahan yang memenuhi kebutuhan pelanggan mendapatkan

indeks yang paling besar yakni 79,4. Hal ini menunjukkan sebagian besar

responden menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa IM3 memiliki kualitas

produk dengan fitur atau keistimewaan tambahan yang memenuhi kebutuhan

pelanggan.

Hasil pengujian hipotesis dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengaruh Kualitas Produk terhadap Loyalitas Pelanggan

Hasil pengujian hipotesis 1 mendapatkan bahwa variabel Kualitas produk

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini berarti

bahwa konsumen akan memilih produk dengan kualitas produk yang baik. Dalam

penelitian ini konsumen yang menilai bahwa produk IM3 memiliki kualitas

produk yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Hipotesis 1

menunjukkan adanya pengaruh kualitas produk yang positif dan signifikan

terhadap loyalitas pelanggan yang dapat didukung oleh hasil penelitian. Hasil ini

menunjukkan bahwa kualitas produk yang ditentukan dalam proses pembelian

akan menentukan tingkat kesetiaan pelanggan pada produk tersebut. Konsumen

akan membandingkan kualitas produk dengan produk lain sehingga konsumen

dapat menentukan produk yang dipilih untuk jangka waktu yang lama.
Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa dalam banyak hal karakteristrik

kualitas produk IM3 sudah sesuai dengan kriteria sebagaimana yang diharapkan

oleh konsumen, dimana dalam hal ini konsumen atau calon konsumen akan

mengharapkan fitur atau keistimewaan tambahan produk yang ada, kualitas

produk baik sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

2. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan

Pengujian hipotesis 2 menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan

signifikan pada variabel kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan produk

IM3. Hasil ini menunjukkan bahwa penilaian yang baik mengenai produk yang

sesuai dengan tingkat baik atau tidaknya kualitas pelayanan yang diberikan

mendorong pelanggan untuk setia terhadap produk tersebut..

Hasil ini menjelaskan bahwa hasil pengalaman konsumen dalam memakai

produk akan menghasilkan penilaian konsumen terhadap produk tersebut. Apabila

produk tersebut dapat memuaskan keinginan konsumen maka konsumen akan

memberikan penilaian positif terhadap produk tersebut. Dengan penilaian tersebut

maka konsumen akan tetap berkeinginan untuk membeli produk tersebut. Hasil

ini menjelaskan bahwa pada umumnya konsumen akan memperhitungkan kualitas

yang dapat diperoleh dari uang yang akan dikeluarkannya.

Data empiris penelitian ini menunjukkan bahwa produk IM3 dinilai oleh

konsumen memiliki kemampuan untuk mempertahankan kualitas pelayanannya.

Selanjutnya dari kondisi tersebut diperoleh adanya loyalitas pelanggan yang

semakin tinggi dimana dapat dilakukan oleh konsumen.

3. Pengaruh Desain Produk terhadap Loyalitas Pelanggan


Pengujian hipotesis 3 menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan

signifikan pada variabel desain produk terhadap loyalitas pelanggan produk IM3.

Hasil ini menunjukkan bahwa penilaian yang baik mengenai desain tetap

menggunakan produk tersebut.

Hasil ini menjelaskan bahwa konsumen dalam mencari atau memilih

mobil akan mempertimbangkan faktor desain produk tersebut.

Data empiris penelitian ini menunjukkan bahwa IM3 dinilai oleh

konsumen memiliki desain yang menarik, bervariatif dengan konsep futuristic

dimana tidak terlihat ketinggalan zaman. Selanjutnya dari kondisi tersebut

diperoleh adanya loyalitas pelanggan yang semakin tinggi yang dapat dilakukan

oleh konsumen.

4. Pengaruh Harga terhadap Loyalitas Pelanggan

Hasil pengujian hipotesis 4 mendapatkan bahwa harga memiliki pengaruh

positif terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini berarti bahwa harga yang semakin

wajar akan meningkatkan loyalitas pelanggan.

Hasil ini menjelaskan bahwa harga dapat menjadi tambahan referensi bagi

calon konsumen dan menjadi pertimbangan terhadap produk yang diinginkan.

Harga yang wajar akan menjadi keputusan bagi konsumen untuk tetap setia pada

produk tersebut.

Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa dalam banyak hal karakteristrik

harga produk IM3 sudah sesuai dengan kriteria sebagaimana yang diharapkan

oleh konsumen, dimana dalam hal ini konsumen atau calon konsumen akan

mengharapkan harga produk yang sesuai dengan keistimewaan produk yang ada,
harga yang relatif terjangkau dan harga yang sudah sesuai dengan manfaat

produk.

Kemudian dari hasil uji F memperlihatkan bahwa pengaruh secara

bersamaan dari seluruh variabel independen (kualitas produk, kualitas pelayanan,

desain produk, harga, dan kepercayaan) terhadap loyalitas pelanggan pada produk

IM3 menunjukkan hasil yang signifikan. Hal tersebut ditunjukkan dari besarnya

nilai F sebesar 21,397 dengan tingkat signifikansi 0,000 (kurang dari 0,05).

Sementara itu, dari hasil perhitungan Koefisien Determinasi (R 2 ), dapat

disimpulkan bahwa variabel-variabel independen dalam penelitian ini mampu

menerangkan 53,2 % mengenai loyalitas pelanggan IM3 di Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro Semarang. Sedangkan sisanya 46,8 % dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

BAB V

PENUTUP

Bab ini akan menguraikan kesimpulan hipotesis dari analisis seperti yang

diuraikan pada bab sebelumnya dan saran. Pada bagian pertama akan dijelaskan

secara ringkas mengenai kesimpulan hasil hipotesis. Pada bagian berikutnya

adalah saran teoritis dan saran praktis. Keterbatasan penelitian merupakan bagian

khusus yang menjelaskan kendala-kendala yang membatasi penelitian ini.


5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian tentang pengaruh kualitas produk, kualita

pelayanan, desain produk, harga dan kepercayaan terhadap loyalitas pelanggan

pada produk IM3 di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, maka diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

Dari hasil regresi linear berganda dan uji t pada tabel 4.14 menunjukkan

bahwa kelima koefisien regresi tersebut bertanda positif dan signifikan. Dari

model regresi tersebut dapat dijelaskan lebih lanjut yakni sebagai berikut:

1. Berdasarkan pada hasil analisis regresi linier berganda yang telah

dilakukan pada penelitian ini, didapat persamaan regresi sebagai berikut :

Y = 0,274 X1 + 0,218 X2 + 0,270 X3 + 0,238 X4 + 0,207 X5

2. Hasil penelitian dari indeks jawaban responden pada tabel 4.4

menunjukkan bahwa variabel kualitas produk mempunyai nilai indeks

sebesar 76,8 yang merupakan tingkatan skor tinggi dan kualitas produk

mempunyai pengaruh yang paling besar yakni terlihat pada hasil analisis

regresi linear berganda sebesar 0,274 (Lampiran F) dimana temuan

penelitian atas persepsi responden menilai sebagian besar responden

menyatakan bahwa fitur atau keistimewaan tambahan pada produk IM3

dapat memenuhi kebutuhan pelanggan sehingga lebih mempengaruhi

untuk mendorong loyalitas pelanggan IM3 di Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro. Variabel Kualitas Produk (X1) memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan (Y) dengan


nilai regresi 0,274 dan nilai t hitung = 3,618 dengan tingkat signifikansi

0,000.

3. Hasil penelitian dari indeks jawaban responden pada tabel 4.6

menunjukkan bahwa variabel desain produk mempunyai nilai indeks

sebesar 79,4 yang merupakan tingkatan skor tinggi dimana temuan

penelitian atas persepsi responden menilai sebagian besar responden

menyatakan bahwa desain produk IM3 memang menarik. Variabel ini

merupakan variabel dengan pengaruh paling besar kedua setelah kualitas

produk. Hal ini terlihat pada hasil analisis regresi linear berganda sebesar

0,270 (Lampiran F). Variabel Desain Produk (X3) memiliki pengaruh

positif dan signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan (Y) dengan nilai

regresi 0,270 nilai t hitung = 3,669 dengan tingkat signifikansi 0,000.

4. Hasil penelitian dari indeks jawaban responden pada tabel 4.7

menunjukkan bahwa variabel harga mempunyai nilai indeks sebesar 80,3

yang merupakan tingkatan skor tinggi dimana temuan penelitian atas

persepsi responden menilai sebagian besar responden menyatakan bahwa

harga yang ditawarkan IM3 sudah sesuai dengan keistimewaan fitur yang

ada, terjangkau, serta sesuai dengan manfaat yang diterima (value of

money). Variabel ini merupakan variabel dengan pengaruh paling besar

ketiga. Hal ini terlihat pada hasil analisis regresi linear berganda sebesar

0,238 (Lampiran F). Variabel Harga (X4) memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan (Y) dengan nilai regresi 0,238

dan nilai t hitung = 3,223 dengan tingkat signifikansi 0,002.


5. Hasil penelitian dari indeks jawaban responden pada tabel 4.5

menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan mempunyai nilai indeks

sebesar 79,5 yang merupakan tingkatan skor tinggi dimana temuan

penelitian atas persepsi responden menilai sebagian besar responden

menyatakan bahwa kualitas pelayanan IM3 memberikan pelayanan yang

baik. Variabel ini merupakan variabel dengan pengaruh paling besar

keempat. Hal ini terlihat pada hasil analisis regresi linear berganda sebesar

0,218 (Lampiran F).Variabel Kualitas Pelayanan (X2) memiliki pengaruh

positif dan signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan (Y) dengan nilai

regresi 0,218 dan nilai t hitung = 2,917 dengan tingkat signifikansi 0,004.

6. Hasil penelitian dari indeks jawaban responden pada tabel 4.8

menunjukkan bahwa variabel kepercayaan mempunyai nilai indeks

sebesar 79,3 yang merupakan tingkatan skor tinggi dimana temuan

penelitian atas persepsi responden menilai sebagian besar responden

menyatakan bahwa IM3 mempunyai etika yang baik di mata pelanggan

serta kualitas pelayanan yang memuaskan sehingga mendorong loyalitas

pelanggan IM3. Variabel ini merupakan variabel dengan pengaruh paling

kecil. Hal ini terlihat pada hasil analisis regresi linear berganda sebesar

0,207 (Lampiran F).Variabel Kepercayaan (X5) memiliki pengaruh positif

dan signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan (Y) dengan nilai regresi

0,207 dan nilai t hitung = 2,665 dengan tingkat signifikansi 0,009.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka

diajukan saran-saran sebagai pelengkap terhadap hasil penelitian sebagai berikut :

5.2.1 Saran Untuk Perusahaan

1. Perusahaan perlu meningkatkan kualitas produk IM3 terutama pada sinyal

IM3 untuk mempertahankan loyalitas pelanggan. Karena kualitas produk

yang baik akan menimbulkan kepuasan pelaanggan pada suatu produk

sehingga mendorong untuk melakukan pembelian ulang pada merek yang

sama. Pembelian ulang inilah yang akan menimbulkan loyalitas

pelanggan.

2. Indosat IM3 merupakan operator selular dengan segmen pasar anak muda.

Agar mereka tetap loyal terhadap produk IM3, perusahaan perlu membuat

desain yang menarik dan mengikuti trend saat ini karena anak muda

mempunyai karakter yang ingin selalu mengikuti perkembangan jaman.

Dengan desain produk yang gaul dan tak ketinggalan jaman, akan

menciptakan loyalitas pelanggan pada produk IM3.

3. Segmen pasar IM3 yang sebagian anak muda harus menjadi pertimbangan

utama perusahaan dalam menetapkan harga. Hal ini dikarenakan

mayoritas anak muda belum mempunyai penghasilan. Perusahaan harus

mempertimbangkan harga yang terjangkau untuk pelanggan agar mereka

tetap melakukan pembelian ulang pada IM3 yang nantinya akan

mendorong loyalitas pelanggan.

4. Kualitas pelayanan dapat membentuk suatu citra atau image suatu

perusahaan. Apabila perusahaan mempunyai citra yang baik dimata


pelanggan, maka pelanggan akan memberi penilaian positif pada

perusahaan tersebut yang mendorong mereka untuk loyal pada produk

tersebut. Sebaliknya, bila perusahaan mempunyai citra yang buruk,

pelanggan akan memberi penilaian negatif sehingga pelanggan aan

berpindah ke produk lain. Hal ini harus diperhatikan IM3 untuk selalu

memberikan kualitas pelayanan yang baik kepada setiap pelanggannya

agar mereka tidak berpindah ke produk lain. Karena mungkin tidaknya

pelanggan berpindah ke produk lain menjadi ukuran keterikatan pada

loyalitas pelanggan.

5. Tingkat kepercayaan pada pelanggan dapat meningkatkan loyalitas

pelanggan. Hal ini dikarenakan pelanggan telah mempunyai persepsi

positif pada suatu produk dan mendorong mereka untuk melakukan

pembelian ulang. Maka IM3 harus memberikan kualitas terbaik pada

produk dan pelayanan serta tetap menjaga citra yang baik di mata

pelanggan supaya mereka percaya bahwa IM3 tidak akan mengecewakan

mereka sehingga mereka akan tetap loyal pada produk IM3.

5.2.2 Saran Untuk Penelitian Mendatang

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor selain

kualitas produk, kualitas pelayanan, desain produk, harga dan kepercayaan

yang berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan pada produk IM3 di

Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Hal ini dikarenakan, dalam

penelitian ini kelima variabel tersebut hanya mampu menjelaskan 53,2

persen variasi loyalitas pelanggan. Penelitian ini belum memasukkan


variabel atas aspek lain yang mungkin dapat mempengaruhi dan

menyempurnakan hasil penelitian ini.

2. Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk meneliti operator

selular dengan merek-merek lainnya yang mungkin mengalami

permasalahan yang hampir sama dengan operator selular IM3. Dengan

mengambil contoh produk atau merek lain maka permasalahan yang

dialami dalam pengaruh kulaitas produk, kualitas pelayanan, desain

produk, harga dan kepercayaan terhadap loyalitas pelanggan tersebut tentu

juga berbeda, sehingga variabel yang mempengaruhi loyalitas pelanggan

juga berbeda. Hal ini dapat dijadikan pembanding sekaligus melengkapi

penelitian ini.

3. Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk mencari ruang

lingkup populasi yang berbeda dan lebih luas dari populasi dalam

penelitian ini. Sampel yang digunakan sebaiknya juga lebih banyak

daripada sampel dalam penelitian ini, dengan demikian penelitian lanjutan

tersebut dapat semakin memberikan gambaran yang lebih spesifik

mengenai pengaruh kualitas produk, kualitas pelayanan, desain produk,

harga, dan kepercayaan terhadap loyalitas pelanggan.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini juga masih memiliki keterbatasan keterbatasan. Dengan

keterbatasan ini, diharapkan dapat dilakukan perbaikan untuk penelitian yang

akan datang. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini antara lain :


1. Jumlah responden belum bisa menggambarkan kondisi riil yang

sesungguhnya.

2. Hasil pengisian kuesioner terutama untuk jenis pertanyaan terbuka masih

terdapat beberapa yang berisi jawaban kosong, hal ini dikarenakan

aktivitas beberapa responden yang cukup padat dan jumlah pertanyaan

terbuka yang cukup banyak, dimana terletak di masing-masing indikator

sehingga tidak memungkinkan responden mengisi semua pertanyaan

terbuka yang ada.


DAFTAR PUSTAKA

Assael H. 2002. Consumers Behavior and Marketing Action, Edisi 3, Kent


Publishing Company, Boston Massachusset, AS.

Dharmmesta, Basu Swastha dan Irawan. 2001. Manajemen Pemasaran Modern,


Liberty, Yogyakarta.

Engel, James et al. 1994. Perilaku Konsumen Jilid 2, Binarupa Aksara, Jakarta.

Ferdinand, Augusty T.,2006. Metode Penelitian Manajemen : Pedoman


Penelitian untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan Desertasi, BP Undip,
Semarang.

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,


BP UNDIP, Semarang.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS


edisi 3, BP UNDIP, Semarang.

Harsoyo, Titik Desi. 2009. Perangkap Loyalitas Pelanggan: Sebuah


Pemahaman Terhadap Noncomplainers pada Setting Jasa, Jurnal
Manajemen Teori dan Terapan No.1, hal 27-41

Karsono. 2007. Peran Variabel Citra Perusahaan, Kepercayaan dan Biaya


Perpindahan yang Memediasi Pengaruh Kualitas Pelayanan
Terhadap Loyalitas Pelanggan, Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol.1
No.1, hal 93-110.

Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran . Erlangga, Jakarta

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 1997. Prinsip-prinsip pemasaran Jilid I,


Erlangga, Jakarta.

____________________________. 2001. Prinsip-prinsip pemasaran Jilid II,


Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller . 2007. Manajemen Pemasaran Jilid I
ed.12, PT. Indeks, Jakarta.

Lupiyoadi, Rambat. 2001. Perilaku Konsumen, Jakarta, Salemba Empat.

Marius P. Angipora. 2002. Dasar-Dasar Pemasaran, PT Raja Grafindo Persada,


Jakarta.

Naresh K. Malhotra. 2006. Riset Pemasaran Jilid II, Indeks, Jakarta.


Pradana, Adhitya. 2010. Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Desain
Produk dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota,
Skripsi Universitas Diponegoro, Semarang.

Ramadania. 2002. Kepercayaan dan Komitmen Sebagai Perantara Kunci


Relationship Marketing Dalam Membangun Loyalitas, JurnalRiset
Ekonomi dan Manajemen Vol.2 No.1, Hal. 33-52.

Singgih Santoso dan Tjiptono. 2001. Riset Pemasaran Konsep dan Aplikasi
dengan SPSS, Elex Media Komputindo, Jakarta.

Singgih Santoso. 2000. Latihan SPSS Statistik Parmetik. Gramedia, Jakarta.

Stanton, W.J. dan Y. Lamarto. 1985. Prinsip Pemasaran Jilid I. Erlangga,


Jakarta.

__________________________. 1986. Prinsip Pemasaran Jilid II. Erlangga,


Jakarta.

Stanton, W.J. 1984. Prinsip Pemasaran. Erlangga, Jakarta.

Stanton, W.J. 1994. Prinsip Pemasaran I. Erlangga, Jakarta.

Sugiyono. 1997. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.

Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.

________. 2004. Metode Penelitian Bisnis, Alfabenta, Bandung.

Sutisna. 2003. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, PT Remaja


Rosdakarya, Bandung.

Sugiharto, et al., 2001. Teknik Sampling, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Swasta, Basu. 1994. Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Jogjakarta.

Swasta Basu, dan Irawan. 1997. Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta:


Liberty.

Swasta, Basu, dan Hani Handoko. 1997. Manajemen Pemasaran: Analisa


Perilaku Konsumen ed.1, BPFE, Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran, Andi, Yogyakarta.

_____________. 2001. Strategi Pemasaran, Andi, Yogyakarta.

_____________. 2002. Strategi Pemasaran, Andi, Yogyakarta.


_____________. 2006. Pemasaran Jasa, Bayu Media, Malang.

Tjiptono, Fandy dan Diana Anastasia. 2000. Prinsip dan Dinamika Pemasaran
ed.1, J & J Learning, Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. 2005. Service, Quality and Satisfaction.
2005, Andi, Jogjakarta.

Tjiptono, Fandy, Gregorius Chandra dan Dadi Adriana. 2008. Pemasaran


Strategik, Andi, Yogyakarta.

Umar, Husein. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Gramedia


Pustaka Utama, Jakarta.

www.balapanseluler.wordpress.com

www.businessjournal.co.id.

www.forumponsel.com

www.ianomicsob.blogspot.com

www.indosat.com

www.vivanews.com

www.wikipedia.org
PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama Penyusun : Sutrisni

Nomor Induk Mahasiswa : C2A006138

Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen

Judul Skripsi : ANALISIS PENGARUH KUALITAS


PRODUK, KUALITAS PELAYANAN,
DESAIN PRODUK, HARGA DAN
KEPERCAYAAN TERHADAP
LOYALITAS PELANGGAN PADA
PELANGGAN INDOSAT IM3 (studi
kasus pada pada mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro
Semarang

Dosen Pembimbing : Drs. Harry Soesanto, MMR

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI


Semarang, Maret 2010
Dosen Pembimbing

(Drs. Harry Soesanto, MMR)


NIP.131696205
Yang bertanda tangan dibawah ini saya, Sutrisni, menyatakan bahwa skripsi
dengan judul : Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan,
Desain Produk, Harga dan Kepercayaan Terhadap Loyalitas Pelanggan
pada Pelanggan Indosat IM3 (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang), adalah hasil tulisan saya sendiri.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak
terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara
menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain, yang saya
akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan/atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang
lain tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya.
Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut
diatas, baik disengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi
yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti
bahwa saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-
olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan
oleh universitas batal saya terima.

Semarang, September 2010

(Sutrisni)
NIM. C2A 006 138

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN USULAN PENELITIAN ............................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 15
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ......................................................... 17
1.4 Sistematika Penulisan .......................................................................... 18
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 20
2.1 Landasan Teori..................................................................................... 20
2.1.1 Pemasaran. .................................................................................. 20
2.1.1.1 Pengertian Pemasaran....................................................... 21
2.1.1.2 Pengertian Manajemen Pemasaran.................................... 21
2.1.2 Loyalitas Pelanggan ................................................................. 23
2.1.3 Kualitas........................................................................................ 26
2.1.4 Kualitas Produk........................................................................ 27
2.1.5 Kualitas Pelayanan................................................................... 32
2.1.6 Desain produk............................................................................. 36
2.1.7 Harga........................................................................................ 38
2.1.8 Kepercayaan................................................................................ 45
2.1.9 Persepsi kualitas produk dan hubungannya dengan loyalitas
pelanggan............................................................................ ...... 48
2.1.10 Persepsi kualitas pelayanan dan hubungannya dengan loyalitas
pelanggan ................................................................................. 49
2.1.11 Persepsi desain produk dan hubungannya dengan loyalitas pelanggan
................................................................................ ............... 51
2.1.12 Persepsi harga dan hubungannya dengan loyalitas
pelanggan............................................................................ ...... 52
2.1.13 Persepsi kepercayaan dan hubungannya dengan loyalitas
pelanggan ................................................................................. 53
2.2 Penelitian Terdahulu.......................................................................
2.3Kerangka Penelitian Teoritis...................................................... ...
58
2.4 Hipotesis ............................................................................................. 63
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 63
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional...................................... 63
3.1.1 Variabel Penelitian...................................................................... 63
3.1.1.1 Variabel Dependen............................................................ 63
3.1.1.2 Variabel Independen ......................................................... 63
3.1.1 Definisi Operasional. ................................................................... 64
3.2 Populasi dan Sampel. ........................................................................... 67
3.3 Jenis dan Sumber Data......................................................................... 70
3.4 Metode Pengumpulan Data.................................................................. 71
3.4.1 Kuesioner ( Angket)............................................................... 71
3.4.2 Studi Kepustakaan.. ............................................................... 72
3.5 Teknik Analisis. ............................................................................... 72
3.6 Metode Analisis Data........................................................................... 73
3.6.1 Analisis Kuantitatif ..................................................................... 73
3.6.1.1 Uji Realibilitas ................................................................... 73
3.6.1.2 Uji Validitas ....................................................................... 74
3.6.2 Uji Asumsi Klasik....................................................................... 74
3.6.2.1 Uji Multikolinearitas.......................................................... 74
3.6.2.2 Uji Normalitas.................................................................... 75
3.6.2.3 Uji Heterokedastisitas ........................................................ 76
3.6.3 Analisis Regresi Linear Berganda .............................................. 76
3.6.4 Uji Goodness of Fit..................................................................... 78
3.6.4.1 Uji F ................................................................................... 78
3.6.4.2 Uji t .................................................................................... 79
3.6.4.3 Koefisien Determinasi ....................................................... 79
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ........................................................ 81
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian................................................................... 81
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan..................................................... 81
4.1.1.1 Sejarah Singkat PT. Indosat................................................ 81
4.1.1.2 Profil Singkat IM3 .............................................................. 83
4.2 Gambaran Umum Responden ............................................................... 83
4.2.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........ 84
4.2.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Program Studi ........ 84
4.2.3 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Uang Saku per Bulan 85
4.3 Deskripsi Variabel Penelitian................................................................ 86
4.3.1 Analisis Indeks Jawaban ............................................................. 86
4.3.1.1 Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel
Kualitas Produk (X1).............................................................. 88
4.3.1.2 Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel
Kualitas Pelayanan (X2)......................................................... 90
4.3.1.3 Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel
Desain Produk (X3)................................................................ 92
4.3.1.4 Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel
Harga (X4).............................................................................. 94
4.3.1.5 Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel
Kepercayaan (X5)................................................................... 96
4.3.1.6 Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel
Loyalitas Pelanggan (Y) ........................................................ 98
4.4 Analisis Data dan Pembahasan ............................................................. 99
4.4.1 Uji Validitas ................................................................................ 99
4.4.2 Uji Reliabilitas ............................................................................ 101
4.4.3 Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 102
4.4.3.1 Uji Normalitas ...................................................................... 102
4.4.3.2 Uji Multikolinieritas .............................................................. 103
4.4.3.3 Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 105
4.4.4 Analisis Regresi Linear Berganda.............................................. 106
4.4.5 Uji Goodness of Fit ..................................................................... 108
4.4.5.1 Uji t ........................................................................................ 108
4.4.5.2 Uji F ....................................................................................... 112
4.4.5.3 Koefisien Determinasi (R2).................................................... 113
4.5 Pembahasan........................................................................................... 114
BAB V PENUTUP. ......................................................................................... 121
5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 121
5.2 Saran...................................................................................................... 122
5.3 Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 124
DAFTAR PUSTAKA ..
LAMPIRAN A.
LAMPIRAN B.
LAMPIRAN C.
LAMPIRAN D.
LAMPIRAN E.
LAMPIRAN F.
LAMPIRAN G.
LAMPIRAN A
KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS


PELAYANAN, DESAIN PRODUK, HARGA DAN KEPERCAYAAN (Studi
pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro)

Yth. Saudara/i
Pengguna Operator Seluler IM3
di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Dengan hormat,

Dalam rangka penyusunan skripsi untuk menyelesaikan studi jenjang Strata I (S1)
dan sesuai dengan judul dan tema tersebut diatas maka memberitahukan bahwa
saya akan menyelenggarakan penelitian survey dengan pengguna operator selular
IM3 di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka saya mohon bantuan
Saudara/saudari untuk bersedia mengisi angket sesuai dengan keadaan yang
dialami dan dirasakan. Saya menjamin penuh kerahasiaan informasi yang
Saudara/saudari berikan.
Kemudian untuk kerjasama dan kesediaannya untuk meluangkan waktu
mengisi angket ini, Saya ucapkan banyak terima kasih atas bantuannya. Mudah-
mudahan bantuan yang Saudara/saudari dapat mendukung penyusunan skripsi ini.

Peneliti,

Sutrisni
KUESIONER PENELITIAN

Berilah tanda silang pada jawaban yang Saudara/Saudari pilih.


1. Apakah Saudara/Saudari memakai produk layanan dari operator seluler IM3?
a. Ya b. Tidak Stop Wawancara
2. Sudah berapa lama Saudara/Saudari produk layanan operator seluler IM3?
a. 3 bulan b. < 3 bulan

A. IDENTITAS RESPONDEN
1. No. Responden : . (diisi oleh petugas)
2. Jenis Kelamin :
a. Pria
b. Wanita
3. Usia :
a. <18 tahun b. 18-22 tahun c. >22 tahun
4. Uang saku per bulan :
a. < Rp. 500.000,00
b. Rp. 500.001,00 - Rp. 1.000.000,00
c. > Rp. 1.000.000,00
5. Domisili/Alamat :..................................................................................
Petunjuk Pengisian
1. Jawablah masing-masing pernyataan di bawah ini sesuai dengan penilaian
Saudara/Saudari mengenai Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas
Pelayanan, Desain Produk, Harga dan Kepercayaan Terhadap Loyalitas
Pelanggan (studi pada Mahasiswa fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro).
2. Pilihlah salah satu jawaban dari kelima alternatif jawaban yang sesuai dengan
cara memberikan tanda centang ( ) pada salah satu kolom pada jawaban
yang tersedia dan berilah alasan dari jawaban yang Saudara pilih.
3. Keterangan jawaban sebagai berikut:
1 STS : Sangat Tidak Setuju.
2 TS : Tidak Setuju.
3 N : Netral/Ragu-Ragu.
4 S : Setuju.
5 SS : Sangat Setuju.

B. KUESIONER

I. Kualitas Produk (X1)


1. Performance (kinerja) operator seluler IM3 mampu menjalankan
fungsi sesuai produk inti yang dibeli. Misalnya, jaringan / sinyal
yang kuat .
1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
Alasan....
.

2. Features (fitur) operator seluler IM3 memiliki keistimewaan


tambahan sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, IM3 Blackberry,
voucher SMS, voucher internet, MMS, IM3 3G, dan lain-lain.
1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
Alasan
.

3. Kehandalan Produk operator seluler IM3 dijamin kuat.


1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
Alasan

II. Kualitas Pelayanan ( X2 )


1. IM3 memiliki jaringan sinyal dengan jangkauan wilayah yang luas
di seluruh Indonesia.
1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
Alasan....
.

2. IM3 mampu memberikan layanan tambahan secara cepat


(misalnya penggantian SIM Card yang rusak dan Customer Care).
1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
Alasan
.

3. Menurut saya IM3 telah memberikan pelayanan yang baik


terhadap konsumen.
1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
Alasan

4. IM3 senantiasa memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan


saya.
1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
Alasan

5. Iklan IM3 memberikan informasi yang lengkap tentang fitur-fitur


IM3.
1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
Alasan

III. Desain Produk (X3)


1. Warna pada kemasan produk operator seluler IM3 sangat menarik.
1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
Alasan....
.

2. Produk operator seluler IM3 mengeluarkan berbagai modifikasi


berdasarkan kebutuhan (misalnya, I-menu *123#, I-Ring, Poin
Plus-plus, IM3 Blog dan lain-lain.
1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
Alasan
.
3. Model fitur-fitur pada kartu seluler seluler IM3 sangat futuristic (
tidak ketinggalan zaman ). Misalnya, IM3 Blackberry, voucher
SMS, voucher internet, MMS, IM3 3G, dan lain-lain.

1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
Alasan

IV. Harga (X4)


1. Tarif harga yang ditawarkan IM3 sesuai keistimewaan fitur yang
ada (tarif telepon, SMS dan internet).
1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
Alasan....
.
2. Tarif harga IM3 yang ditawarkan relatif terjangkau untuk saya.
1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
Alasan

3. Tarif harga IM3 yang ditawarkan sesuai dengan manfaat yang saya
terima atau value for money.
1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
Alasan
.

V. Kepercayaan ( X5 )
1. Saya mempercayai produk IM3 karena kehandalan produk yang
diberiakan.
1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
Alasan....
.

2. Saya mempercayai produk IM3 karena IM3 mempunyai etika yang


baik di mata saya.
1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
Alasan
.

3. Saya mempercayai produk IM3 karena kualitas pelayanan yang


diberikan sangat memuaskan.
1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
Alasan

4. Saya mempercayai produk IM3 karena hasil keseluruhan manfaat


dari produk IM3 dapat memenuhi kebutuhan saya.
1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
Alasan

VI. Loyalitas Pelanggan ( Y )


1. Saya berminat untuk terus membeli produk-produk dari IM3.
1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
Alasan....
.
2. Saya memprioritaskan memilih produk IM3 dibanding produk
seluler lain.
1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
Alasan
.

3. Saya akan merekomendasikan kepada teman-teman saya untuk


menggunakan produk IM3
1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
Alasan

-Terima kasih-
LAMPIRAN B
Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas Produk
(X1)

Deskripsi Indeks Variabel Kualitas Produk (X1)


(Nilai Indeks 76,8 - Tinggi)

Temuan Penelitian Persepsi


Indikator Indeks dan Interpretasi
Responden
Performance 74,4 Sinyal kuat nmenjangkau
(kinerja) operator (Tinggi) berbagai wilayah
seluler IM3 mampu BTS yang sudah banyak di
menjalankan fungsi berbagai wilayah
sesuai produk inti
Jaringan sudah menyentuh
yang dibeli.
daerah terpencil
Features (fitur) 79,4 Harga terjangkau untuk
operator seluler (Tinggi) IM3.
IM3 memiliki Sesuai dengan pendapatan
keistimewaan dan kebutuhan mahasiswa.
tambahan sesuai Fitur yang lengkap dan
dengan kebutuhan. canggih

Kehandalan 76,6 Irit untuk ukuran


Produk operator (Tinggi) mahasiswa
seluler IM3 Harga yang ditetapkan
dijamin kuat. sudah sesuai dengan
manfaat yang dihasilkan.

Sumber: Data primer diolah, 2010


Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas Pelayanan
(X2)

Deskripsi Indeks Variabel Kualitas Pelayanan (X2)


(Nilai Indeks 79,5 - Tinggi)

Indeks dan Temuan Penelitian Persepsi


Indikator
Interpretasi Responden
IM3 memiliki 79,8 Banyak BTS IM3 di seluruh
jaringan sinyal (Tinggi) Indonesia
dengan jangkauan
Kinerja kurang saat hari-
wilayah yang luas
di seluruh hari tertentu, misal Hari
Indonesia. Raya Lebaran atau musim
penghujan
IM3 mampu 78,4 Customer Service yang
memberikan (Tinggi) ramah dan cepat tanggap
layanan tambahan Terkadang IM3 tidak
secara cepat memberikan konfirmasi
jelas terhadap masalah
IM3 telah 80,2 Tata ruang gedung Indosat
memberikan (Tinggi) yang nyaman
pelayanan yang Pelayanan yang ramah
baik terhadap Nomor Customer Service
konsumen. yang mudah dihubungi

IM3 senantiasa 78,4 Fitur yang lengkap dan


memberikan (Tinggi) canggih
pelayanan sesuai Harga yang terjangkau bagi
dengan kebutuhan banyak kalangan

Iklan IM3 80,6 Iklan menarik dan gaul


memberikan (Tinggi) Bintang iklan IM3 menarik
informasi yang Informasi yang diberikan
lengkap tentang lengkap
fitur-fitur IM3.

Sumber: Data primer diolah, 2010


Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Desain Produk (X3)

Deskripsi Indeks Variabel Desain Produk (X3)


(Nilai Indeks 79,4 - Tinggi)

Temuan Penelitian Persepsi


Indikator Indeks dan Interpretasi
Responden
Warna pada 76,6 Warna yang mencolok tapi
kemasan produk (Tinggi) menarik perhatian
operator seluler
Kesan gaul sesuai dengan
IM3 sangat
menarik. jiwa anak muda menarik
.
Produk operator 79,8 Fitur yang beragam dan
seluler IM3 (Tinggi) menarik
mengeluarkan Fitur sangat lengkap
berbagai sehingga pelanggan merasa
modifikasi puas
berdasarkan
kebutuhan
Model fitur-fitur 81,6 Cocok digunakan semua
pada kartu seluler (Tinggi) kalangan.
seluler IM3 sangat Mengikuti selera pasar (up
futuristic ( tidak to date).
ketinggalan zaman) .
Sumber: Data primer diolah, 2010
Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga (X4)

Deskripsi Indeks Variabel Harga (X4)


(Nilai Indeks 80,3 Tinggi))

Indeks dan Temuan Penelitian Persepsi


Indikator
Interpretasi Responden
Tarif harga yang 79,2 Harga murah untuk SMS
ditawarkan IM3 (Tinggi) Biaya Internet yang
sesuai terjangkau
keistimewaan fitur
Fitur lengkap dengan harga
yang ada
yang terjangkau
Tarif harga IM3 77,6 Harga yang terjangkau
yang ditawarkan (Tinggi) untuk ukuran mahasiswa.
relatif terjangkau Banyak bonus yang
untuk pelanggan. diberikan IM3, misal gratis
SMS dan telepon
Tarif harga IM3 84 Pelamggan merasa puas
yang ditawarkan (Tinggi) dengan harga karena sesuai
sesuai dengan dengan yang didapat
manfaat yang Sinyal kuat
diterima atau value GPRS yang mampu
of money. menjangkau daerah
terpencil
Sumber: Data primer diolah, 2010
Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Kepercayaan (X5)

Deskripsi Indeks Variabel Kepercayaan (X5)


(Nilai Indeks 69,0 - Sedang)

Indeks dan Temuan Penelitian Persepsi


Indikator
Interpretasi Responden
Pelanggan 76,2 IM3 sudah terkenal
mempercayai (Tinggi) berkualitas
produk IM3 karena
Jaringan yang kuat serta
kehandalan produk
yang diberikan. fitur yang lengkap mampu
memenuhi kebutuhan
konsumen
Pelanggan 79,2 IM3 dikenal mempunyai
mempercayai (Tinggi) citra yang baik di mata
produk IM3 karena pelanggan
IM3 mempunyai Layanan yang ramah
etika yang baik di
mata pelanggan.

Pelanggan 80,8 Customer service yang


mempercayai (Tinggi ramah serta cepat tanggap
produk IM3 karena terhadap konsumen
kualitas pelayanan Fitur canggih dan lengkap
yang diberikan yang sesuai kebutuhan
sangat memuaskan. Tidak ketinggalan jaman

Pelanggan 81 Banyak manfaat yang


mempercayai (Tinggi) didapat pelanggan
produk IM3 karena IM3 memberikan banyak
hasil keseluruhan fitur dalam satu kartu
manfaat dari Harga sesuai dengan
produk IM3 dapat pelayanan yang ditawarkan
memenuhi
kebutuhan
pelanggan.

Sumber: Data primer diolah, 2010


Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Loyalitas Pelanggan
(Y)

Deskripsi Indeks Variabel Loyalitas Pelanggan (Y)


(Nilai Indeks 80 - Tinggi)

Indeks dan Temuan Penelitian Persepsi


Indikator Responden
Interpretasi
Pelanggan 77 Fanatik terhadap merek.
berminat untuk (Tinggi) Membeli karena brand sudah
terkenal.
terus membeli Pertimbangan harga lebih terjangkau
produk-produk dibanding dengan yang lain
dari IM3. Adanya jaminan kualitas dari IM3

Pelanggan 80,6 Keinginan membeli karena banyak


memprioritaskan (Tinggi) manfaat.
memilih produk Keinginan tinggi dikarenakan promosi
yang menggiurkan.
IM3 dibanding Loyal terhadap merek sehingga
produk seluler lain. membeli IM3 sangat tinggi.
Sudah terkenal murah
Pelanggan akan 82,6 Karena sesama IM3 harga lebih
merekomendasikan (Tinggi) murah
kepada teman- Bisa diandalkan
Mayoritas kalangan mahasiswa
teman pelanggan memakai produk yang sama
untuk
menggunakan
produk IM3

Sumber: Data primer diolah, 2010


LAMPIRAN C
TABEL PENELITIAN

RES KUALITAS KUALITAS DESAIN LOYALITAS


PRODUK PELAYANAN PRODUK HARGA KEPERCAYAAN PELANGGAN
Q1 Q2 Q3 X1 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 X2 Q9 Q10 Q11 X3 Q12 Q13 Q14 X4 Q15 Q16 Q17 Q18 X5 Q19 Q20 Q21 Y
1 3 4 3 10 3 3 3 4 4 17 3 3 4 10 4 4 3 11 3 3 4 3 13 4 3 3 10
2 3 4 3 10 3 3 4 5 5 20 3 3 4 10 3 3 5 11 3 3 3 3 12 3 3 4 10
3 3 4 4 11 3 3 4 3 3 16 3 3 4 10 3 3 3 9 3 3 3 4 13 3 4 4 11
4 4 4 4 12 3 3 4 3 4 17 3 3 4 10 4 3 4 11 4 3 3 4 14 3 4 4 11
5 4 4 4 12 3 3 4 4 4 18 4 4 5 13 5 5 5 15 4 3 4 4 15 4 4 5 13
6 4 5 4 13 4 4 4 4 4 20 4 4 5 13 5 5 5 15 4 4 3 4 15 3 4 5 12
7 3 4 3 10 4 4 4 3 4 19 4 3 5 12 3 5 4 12 3 4 3 5 15 3 5 4 12
8 3 4 4 11 4 4 5 3 4 20 4 4 4 12 3 4 4 11 3 4 3 4 14 3 4 3 10
9 3 4 4 11 4 4 5 5 5 23 3 4 4 11 4 4 4 12 3 4 3 3 13 3 3 4 10
10 3 4 3 10 3 4 4 5 5 21 4 4 4 12 4 4 4 12 3 4 3 3 13 3 3 4 10
11 4 4 3 11 4 4 4 5 5 22 3 3 4 10 4 4 4 12 4 4 4 4 16 4 4 3 11
12 4 4 3 11 4 4 5 5 5 23 3 3 5 11 4 4 3 11 4 4 4 4 16 4 4 3 11
13 3 4 4 11 4 4 4 3 3 18 4 4 5 13 4 4 3 11 3 4 4 5 16 4 5 4 13
14 4 4 4 12 4 4 4 3 3 18 5 4 4 13 4 4 4 12 4 4 4 5 17 4 5 4 13
15 4 5 5 14 5 4 4 4 4 21 5 4 4 13 5 5 4 14 4 4 4 4 16 4 4 5 13
16 5 5 5 15 5 5 4 4 4 22 4 3 4 11 4 4 4 12 5 5 5 5 20 5 5 5 13
RES KUALITAS KUALITAS DESAIN LOYALITAS
PRODUK PELAYANAN PRODUK HARGA KEPERCAYAAN PELANGGAN
Q1 Q2 Q3 X1 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 X2 Q9 Q10 Q11 X3 Q12 Q13 Q14 X4 Q15 Q16 Q17 Q18 X5 Q19 Q20 Q21 Y
17 4 3 3 10 5 5 4 4 4 22 4 3 4 11 4 4 4 12 4 5 3 4 16 3 4 4 11
18 5 4 4 13 4 4 5 5 4 22 3 4 4 11 4 4 5 13 5 4 3 4 16 3 4 4 11
19 3 5 3 11 3 3 5 4 4 19 4 5 5 14 4 5 5 14 3 3 4 5 15 4 5 5 14
20 3 3 3 9 3 3 5 4 4 19 4 5 5 14 4 4 5 13 4 3 4 5 16 4 5 5 14
21 4 3 4 11 5 5 4 4 4 22 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 5 17 5 4 3 12
22 4 5 2 11 5 4 4 3 4 20 3 3 5 11 2 3 3 8 3 5 5 3 16 3 1 3 7
23 2 4 4 10 2 3 2 4 2 13 4 2 3 9 4 2 3 9 4 4 4 4 16 4 4 4 12
24 4 4 4 12 5 3 4 4 4 20 4 4 4 12 5 5 4 14 4 4 4 5 17 5 5 4 14
25 4 4 3 11 3 4 5 4 4 20 4 4 4 12 5 4 5 14 4 4 4 5 17 5 5 3 13
26 4 4 4 12 5 4 3 4 4 20 4 4 3 11 4 5 4 13 4 4 4 3 15 5 4 4 13
27 4 4 4 12 4 5 4 4 5 22 3 5 4 12 5 5 5 15 5 5 5 5 20 5 5 4 14
28 2 4 3 9 2 5 5 4 3 19 3 5 5 13 4 4 4 12 4 4 4 4 16 3 3 3 9
29 3 4 4 11 3 5 4 3 5 20 4 5 4 13 4 3 4 11 5 4 4 4 17 5 5 5 15
30 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 4 16 4 4 4 12
31 4 5 4 13 4 4 4 4 4 20 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 4 16 4 4 4 12
32 3 4 4 11 3 4 4 3 4 18 4 4 4 12 3 5 4 12 4 4 4 4 16 4 4 4 12
RES KUALITAS KUALITAS DESAIN LOYALITAS
PRODUK PELAYANAN PRODUK HARGA KEPERCAYAAN PELANGGAN
Q1 Q2 Q3 X1 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 X2 Q9 Q10 Q11 X3 Q12 Q13 Q14 X4 Q15 Q16 Q17 Q18 X5 Q19 Q20 Q21 Y

33 4 5 4 13 4 3 5 5 4 21 3 4 5 12 4 4 5 13 4 4 5 5 18 4 5 5 14
34 4 5 3 12 3 3 4 4 5 19 5 4 5 14 4 5 5 14 3 3 4 4 14 5 3 3 11
35 2 3 3 8 4 4 3 3 4 18 3 4 4 11 5 5 4 14 3 4 3 4 14 4 5 5 14
36 2 4 2 8 3 3 2 4 2 14 3 3 3 9 3 4 3 10 3 3 3 3 12 3 3 3 9
37 4 5 4 13 4 3 3 3 3 16 4 3 4 11 4 4 4 12 4 4 4 4 16 4 4 4 12
38 4 4 3 11 4 3 4 4 3 18 3 3 4 10 4 4 4 12 3 3 4 4 14 3 2 2 7
39 4 4 3 11 4 4 4 4 3 19 3 4 4 11 3 3 4 10 4 4 4 3 15 3 4 4 11
40 4 4 4 12 4 2 2 3 3 14 2 4 4 10 5 4 4 13 3 3 2 4 12 4 4 4 12
41 3 4 4 11 3 5 3 4 4 19 3 4 4 11 5 3 3 11 3 3 3 4 13 4 3 3 10
42 4 5 5 14 5 4 5 5 5 24 4 5 4 13 4 5 4 13 4 5 5 4 18 4 5 4 13
43 3 4 4 11 4 4 4 4 4 20 3 4 4 11 4 4 5 13 4 4 4 5 17 5 5 5 15
44 4 4 4 12 4 3 4 5 5 21 4 4 4 12 4 5 5 14 4 4 4 4 16 4 5 5 14
45 4 5 5 14 4 4 4 3 4 19 4 5 5 14 3 4 5 12 4 4 5 5 18 3 4 5 12
46 4 5 4 13 4 3 4 3 4 18 4 5 5 14 3 5 5 13 4 3 5 5 17 4 4 5 13
47 4 3 4 11 3 4 4 4 5 20 4 5 5 14 3 3 5 11 3 3 4 4 14 3 3 5 11
RES KUALITAS KUALITAS DESAIN LOYALITAS
PRODUK PELAYANAN PRODUK HARGA KEPERCAYAAN PELANGGAN
Q1 Q2 Q3 X1 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 X2 Q9 Q10 Q11 X3 Q12 Q13 Q14 X4 Q15 Q16 Q17 Q18 X5 Q19 Q20 Q21 Y

48 3 3 5 11 3 4 4 5 5 21 4 5 5 14 3 3 4 10 4 5 5 4 18 3 4 5 12
49 2 3 5 10 3 4 4 2 3 16 3 4 4 11 5 5 5 15 3 3 4 3 13 2 4 4 10
50 4 4 5 13 3 5 5 4 4 21 4 3 4 11 3 3 5 11 3 4 4 4 15 4 5 5 14
51 4 4 5 13 4 4 5 5 5 23 4 4 3 11 4 4 5 13 4 4 4 3 15 4 4 3 11
52 4 3 5 12 4 4 3 5 5 21 3 4 5 12 5 5 4 14 4 3 5 5 17 3 3 4 10
53 2 4 3 9 5 5 3 4 5 22 4 3 4 11 2 3 4 9 2 3 3 3 11 3 3 3 9
54 4 5 3 12 3 3 4 4 5 19 3 4 4 11 3 4 4 11 3 4 4 4 15 4 4 5 13
55 4 3 3 10 4 4 4 3 4 19 4 3 3 10 3 5 4 12 4 5 4 3 16 4 4 4 12
56 3 4 4 11 4 4 4 4 4 20 4 3 4 11 4 4 3 11 5 5 4 3 17 4 3 3 10
57 3 4 4 11 5 3 3 4 4 19 2 3 3 8 4 4 4 12 4 3 5 4 16 5 5 4 14
58 5 4 3 12 4 4 4 4 5 21 3 3 4 10 4 4 5 13 5 4 5 3 17 3 4 4 11
59 5 5 4 14 3 3 4 4 5 19 3 3 4 10 3 5 5 13 5 4 4 4 17 4 5 4 13
60 4 5 5 14 4 3 4 3 4 18 4 5 5 14 3 5 4 12 5 3 4 5 17 4 4 3 11
61 3 4 4 11 5 3 4 3 4 19 4 5 5 14 4 4 4 12 5 4 3 5 17 3 5 3 11
62 4 3 3 10 4 4 4 3 4 19 4 4 5 13 2 5 5 12 3 3 4 5 15 4 4 4 12
63 5 4 3 12 4 5 4 3 4 20 4 5 5 14 4 4 4 12 3 5 4 5 17 4 5 5 14
64 2 5 3 10 3 5 4 4 3 19 4 4 4 12 4 5 4 13 4 4 4 4 16 4 4 5 13
RES KUALITAS KUALITAS DESAIN LOYALITAS
PRODUK PELAYANAN PRODUK HARGA KEPERCAYAAN PELANGGAN
Q1 Q2 Q3 X1 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 X2 Q9 Q10 Q11 X3 Q12 Q13 Q14 X4 Q15 Q16 Q17 Q18 X5 Q19 Q20 Q21 Y

65 4 5 3 12 4 4 5 4 4 21 4 5 5 14 5 4 3 12 4 4 3 3 14 4 5 5 14
66 3 5 4 12 4 4 5 3 4 20 3 4 4 11 4 5 5 14 4 2 3 4 13 4 5 4 13
67 4 4 4 12 3 5 5 3 3 19 4 4 5 13 5 4 4 13 5 3 4 3 15 4 5 4 13
68 5 3 4 12 5 5 3 3 5 21 4 4 5 13 5 5 3 13 4 4 5 4 17 5 4 4 13
69 5 4 2 11 4 3 2 3 4 16 5 5 5 15 5 4 4 13 5 5 4 4 18 4 4 4 12
70 4 4 3 11 4 4 3 5 4 20 4 4 5 13 4 5 4 13 5 4 4 5 18 4 5 4 13
71 3 2 3 8 5 4 4 5 3 21 5 5 5 15 3 4 4 11 3 3 5 5 16 5 5 5 15
72 3 4 3 10 3 4 4 5 3 19 4 4 4 12 4 4 5 13 3 4 4 5 16 5 4 4 13
73 4 4 4 12 4 3 4 5 3 19 4 4 4 12 3 4 4 11 3 5 3 5 16 5 3 5 13
74 5 3 4 12 4 4 5 4 4 21 5 5 4 14 4 4 5 13 3 4 4 5 16 4 3 4 11
75 4 4 5 13 3 3 5 4 4 19 5 4 4 13 3 4 4 11 3 4 4 5 16 4 4 4 12
76 4 5 5 14 3 4 4 4 4 19 4 4 5 13 5 3 5 13 3 4 4 5 16 5 4 5 14
77 3 4 5 12 4 4 5 4 3 20 4 5 5 14 4 3 4 11 3 5 4 4 16 5 5 5 15
78 5 3 4 12 4 4 4 5 4 21 5 5 5 15 5 3 4 12 3 4 2 3 12 3 5 4 12
79 5 4 5 14 5 5 5 3 4 22 5 5 5 15 3 3 5 11 3 3 3 4 13 4 4 4 12
80 5 4 4 13 4 5 3 3 3 18 4 5 3 12 2 4 5 11 3 5 4 4 16 5 4 3 12
81 4 4 3 11 4 5 4 3 3 19 3 3 5 11 4 4 5 13 3 4 3 5 15 3 3 3 9
82 3 5 4 12 4 5 4 4 3 20 4 4 4 12 4 4 5 13 4 4 4 4 16 4 4 4 12
RES KUALITAS KUALITAS DESAIN LOYALITAS
PRODUK PELAYANAN PRODUK HARGA KEPERCAYAAN PELANGGAN
Q1 Q2 Q3 X1 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 X2 Q9 Q10 Q11 X3 Q12 Q13 Q14 X4 Q15 Q16 Q17 Q18 X5 Q19 Q20 Q21 Y

83 3 5 4 12 5 5 4 4 5 23 4 5 5 14 5 4 4 13 5 5 3 4 17 4 5 3 12
84 3 4 5 12 5 4 5 4 4 22 5 4 4 13 4 3 4 11 4 4 4 3 15 4 5 4 13
85 3 2 5 10 5 4 4 4 4 21 4 4 4 12 4 3 4 11 3 4 4 3 14 3 5 3 11
86 2 3 4 9 4 5 5 4 4 22 4 4 3 11 5 4 5 14 4 3 4 4 15 3 4 5 12
87 5 3 4 12 4 5 4 4 5 22 4 5 5 14 4 4 5 13 4 5 4 4 17 4 4 4 12
88 3 4 3 10 5 4 5 4 4 22 4 5 5 14 4 4 4 12 3 4 5 4 16 3 4 5 12
89 2 4 4 10 5 4 4 5 4 22 4 3 4 11 3 4 3 10 5 4 5 4 18 4 4 4 12
90 3 4 4 11 4 4 5 5 5 23 4 4 5 13 4 4 4 12 4 5 5 4 18 4 3 5 12
91 3 5 4 12 5 5 4 5 5 24 4 4 5 13 3 4 4 11 4 4 5 3 16 5 4 5 14
92 3 5 5 13 5 4 5 4 5 23 4 4 3 11 4 4 4 12 3 4 5 4 16 4 4 4 12
93 4 5 5 14 4 5 4 3 5 21 3 4 4 11 4 4 4 12 2 5 4 3 14 4 5 5 14
94 5 5 3 13 4 3 5 4 4 20 4 4 5 13 5 4 5 14 2 4 5 4 15 3 3 5 11
95 4 5 4 13 4 3 4 3 4 18 3 4 5 12 5 4 5 14 3 5 4 4 16 4 3 4 11
96 3 4 4 11 5 3 5 4 3 20 5 4 4 13 4 4 4 12 4 4 4 4 16 4 3 4 11
97 4 4 4 12 4 4 5 5 4 22 3 3 4 10 3 5 4 12 3 4 5 5 17 4 4 4 12
98 3 4 4 11 5 4 4 3 5 21 4 4 4 12 4 5 5 14 4 4 3 5 16 4 4 4 12
99 4 4 4 12 5 3 4 4 4 20 5 4 3 12 4 5 4 13 4 5 4 5 18 5 4 5 14
100 4 5 3 12 5 5 5 5 3 23 4 3 3 10 5 4 5 14 5 5 4 5 19 4 4 5 13
LAMPIRAN D
UJI VALIDITAS

Kualitas Produk (X1)


Correlations

Correlations

Kualitas
Q1 Q2 Q3 Produk
** ** **
Q1 Pearson Correlation 1 .357 .328 .731

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000

N 100 100 100 100


** ** **
Q2 Pearson Correlation .357 1 .427 .777

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 100 100 100 100


** ** **
Q3 Pearson Correlation .328 .427 1 .777

Sig. (2-tailed) .001 .000 .000

N 100 100 100 100


** ** **
Kualitas Produk Pearson Correlation .731 .777 .777 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


Kualitas Pelayanan (X2)

Correlations

Correlations

Kualitas
Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Pelayanan
** ** * **
Q4 Pearson Correlation 1 .323 .351 .171 .197 .653

Sig. (2-tailed) .001 .000 .088 .050 .000

N 100 100 100 100 100 100


** ** **
Q5 Pearson Correlation .323 1 .180 .156 .265 .601

Sig. (2-tailed) .001 .074 .121 .008 .000

N 100 100 100 100 100 100


** ** * **
Q6 Pearson Correlation .351 .180 1 .357 .214 .657

Sig. (2-tailed) .000 .074 .000 .032 .000

N 100 100 100 100 100 100


** ** **
Q7 Pearson Correlation .171 .156 .357 1 .269 .624

Sig. (2-tailed) .088 .121 .000 .007 .000

N 100 100 100 100 100 100


* ** * ** **
Q8 Pearson Correlation .197 .265 .214 .269 1 .621

Sig. (2-tailed) .050 .008 .032 .007 .000

N 100 100 100 100 100 100


** ** ** ** **
Kualitas Pearson Correlation .653 .601 .657 .624 .621 1
Pelayanan Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


Desain Produk (X3)

Correlations

Correlations

Desain
Q9 Q10 Q11 Produk
** ** **
Q9 Pearson Correlation 1 .465 .323 .744

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000

N 100 100 100 100


** ** **
Q10 Pearson Correlation .465 1 .593 .865

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 100 100 100 100


** ** **
Q11 Pearson Correlation .323 .593 1 .791

Sig. (2-tailed) .001 .000 .000

N 100 100 100 100


** ** **
Desain Produk Pearson Correlation .744 .865 .791 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


Harga (X4)

Correlations

Correlations

Q12 Q13 Q14 Harga


** ** **
Q12 Pearson Correlation 1 .419 .437 .812

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 100 100 100 100


** ** **
Q13 Pearson Correlation .419 1 .352 .737

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 100 100 100 100


** ** **
Q14 Pearson Correlation .437 .352 1 .776

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 100 100 100 100


** ** **
Harga Pearson Correlation .812 .737 .776 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


Kepercayaan (X5)

Correlations

Correlations

Q15 Q16 Q17 Q18 Kepercayaan


** ** ** **
Q15 Pearson Correlation 1 .473 .327 .317 .753

Sig. (2-tailed) .000 .001 .001 .000

N 100 100 100 100 100


** ** ** **
Q16 Pearson Correlation .473 1 .389 .298 .736

Sig. (2-tailed) .000 .000 .003 .000

N 100 100 100 100 100


** ** ** **
Q17 Pearson Correlation .327 .389 1 .272 .691

Sig. (2-tailed) .001 .000 .006 .000

N 100 100 100 100 100


** ** ** **
Q18 Pearson Correlation .317 .298 .272 1 .673

Sig. (2-tailed) .001 .003 .006 .000

N 100 100 100 100 100


** ** ** **
Kepercayaan Pearson Correlation .753 .736 .691 .673 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


Loyalitas Pelanggan (Y)

Correlations

Correlations

Loyalitas
Q19 Q20 Q21 Pelanggan
** ** **
Q19 Pearson Correlation 1 .502 .285 .764

Sig. (2-tailed) .000 .004 .000

N 100 100 100 100


** ** **
Q20 Pearson Correlation .502 1 .408 .833

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 100 100 100 100


** ** **
Q21 Pearson Correlation .285 .408 1 .724

Sig. (2-tailed) .004 .000 .000

N 100 100 100 100


** ** **
Loyalitas Pelanggan Pearson Correlation .764 .833 .724 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


LAMPIRAN E
UJI RELIABILITAS

Kualitas Produk (X1)

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 100 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based on


Cronbach's Alpha Standardized Items N of Items

.638 .638 3

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

Q1 3.71 .608 100

Q2 3.97 .611 100

Q3 3.85 .642 100


Inter-Item Correlation Matrix

Q1 Q2 Q3

Q1 1.000 .357 .328

Q2 .357 1.000 .427

Q3 .328 .427 1.000

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted

Q1 7.82 1.119 .405 .165 .598

Q2 7.56 1.037 .482 .235 .493

Q3 7.68 1.008 .458 .217 .526

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

11.53 2.009 1.417 3


Kualitas Pelayanan (X2)

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 100 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based on Standardized


Cronbach's Alpha Items N of Items

.622 .623 5

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

Q4 3.99 .689 100

Q5 3.94 .633 100

Q6 4.01 .628 100

Q7 3.94 .679 100

Q8 4.03 .674 100


Inter-Item Correlation Matrix

Q4 Q5 Q6 Q7 Q8

Q4 1.000 .323 .351 .171 .197

Q5 .323 1.000 .180 .156 .265

Q6 .351 .180 1.000 .357 .214

Q7 .171 .156 .357 1.000 .269

Q8 .197 .265 .214 .269 1.000

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted

Q4 15.92 2.943 .392 .197 .559

Q5 15.97 3.161 .349 .150 .581

Q6 15.90 3.020 .427 .220 .543

Q7 15.97 3.039 .357 .169 .578

Q8 15.88 3.056 .355 .137 .579

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

19.91 4.345 2.085 5


Desain Produk (X3)

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 100 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based on


Cronbach's Alpha Standardized Items N of Items

.720 .719 3

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

Q9 3.83 .620 100

Q10 3.99 .659 100

Q11 4.23 .601 100

Inter-Item Correlation Matrix

Q9 Q10 Q11

Q9 1.000 .465 .323

Q10 .465 1.000 .593

Q11 .323 .593 1.000


Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted

Q9 8.22 1.264 .445 .220 .742

Q10 8.06 .986 .649 .435 .488

Q11 7.82 1.200 .540 .354 .634

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

12.05 2.270 1.507 3


Harga (X4)

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 100 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based on


Cronbach's Alpha Standardized Items N of Items

.669 .669 3

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

Q12 3.96 .634 100

Q13 4.08 .545 100

Q14 4.18 .609 100

Inter-Item Correlation Matrix

Q12 Q13 Q14

Q12 1.000 .419 .437

Q13 .419 1.000 .352

Q14 .437 .352 1.000


Item-Total Statistics

Scale Cronbach's
Scale Mean if Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted

Q12 8.26 .901 .521 .271 .518

Q13 8.14 1.112 .455 .211 .608

Q14 8.04 .988 .472 .225 .585

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

12.22 1.931 1.390 3


Kepercayaan (X5)

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 100 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

.675 .679 4

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

Q15 3.77 .649 100

Q16 3.94 .547 100

Q17 3.94 .600 100

Q18 4.04 .634 100

Inter-Item Correlation Matrix

Q15 Q16 Q17 Q18

Q15 1.000 .473 .327 .317

Q16 .473 1.000 .389 .298

Q17 .327 .389 1.000 .272

Q18 .317 .298 .272 1.000


Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted

Q15 11.92 1.731 .499 .273 .580

Q16 11.75 1.907 .528 .297 .569

Q17 11.75 1.927 .431 .195 .626

Q18 11.65 1.927 .383 .147 .659

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

15.69 3.004 1.733 4


Loyalitas Pelanggan (Y)

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 100 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Cronbach's Alpha Based on Standardized


Alpha Items N of Items

.667 .665 3

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

Q19 3.85 .702 100

Q20 4.03 .758 100

Q21 4.13 .706 100

Inter-Item Correlation Matrix

Q19 Q20 Q21

Q19 1.000 .502 .285

Q20 .502 1.000 .408

Q21 .285 .408 1.000


Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted

Q19 8.16 1.509 .473 .260 .578

Q20 7.98 1.272 .568 .329 .443

Q21 7.88 1.602 .402 .175 .667

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

12.01 2.818 1.679 3


LAMPIRAN F
ANALISIS REGRESI LINEAR
Regression

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Loyalitas Pelanggan 12.01 1.679 100

Kualitas Produk 11.53 1.417 100

Kualitas Pelayanan 19.91 2.085 100

Desain Produk 12.05 1.507 100

Harga 12.22 1.390 100

Kepercayaan 15.69 1.733 100


Correlations

Loyalitas Kualitas Kualitas Desain Keperca


Pelanggan Produk Pelayanan Produk Harga yaan

Pearson Loyalitas 1.000 .477 .407 .439 .415 .459


Correlation Pelanggan

Kualitas .477 1.000 .191 .162 .227 .306


Produk

Kualitas .407 .191 1.000 .198 .105 .283


Pelayanan

Desain .439 .162 .198 1.000 .168 .199


Produk

Harga .415 .227 .105 .168 1.000 .222

Kepercayaan .459 .306 .283 .199 .222 1.000

Sig. (1- Loyalitas . .000 .000 .000 .000 .000


tailed) Pelanggan

Kualitas .000 . .029 .053 .011 .001


Produk

Kualitas .000 .029 . .024 .150 .002


Pelayanan

Desain .000 .053 .024 . .047 .023


Produk

Harga .000 .011 .150 .047 . .013

Kepercayaan .000 .001 .002 .023 .013 .


N Loyalitas 100 100 100 100 100 100
Pelanggan
Kualitas 100 100 100 100 100 100
Produk
Kualitas 100 100 100 100 100 100
Pelayanan

Desain 100 100 100 100 100 100


Produk
Harga 100 100 100 100 100 100

Kepercayaan 100 100 100 100 100 100


Variables Entered/Removed

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Kepercayaan, Desain Produk, . Enter


Harga, Kualitas Pelayanan,
a
Kualitas Produk

a. All requested variables entered.

Model Summary

Change Statistics
Mode R Adjusted Std. Error of R Square Sig. F
l R Square R Square the Estimate Change F Change df1 df2 Change
a
1 .730 .532 .507 1.178 .532 21.397 5 94 .000

a. Predictors: (Constant), Kepercayaan, Desain Produk, Harga, Kualitas Pelayanan, Kualitas


Produk

b
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


a
1 Regression 148.509 5 29.702 21.397 .000

Residual 130.481 94 1.388

Total 278.990 99

a. Predictors: (Constant), Kepercayaan, Desain Produk, Harga, Kualitas Pelayanan, Kualitas


Produk

b. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan


a
Coefficients

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) -5.522 1.725 -3.201 .002

Kualitas Produk .325 .090 .274 3.618 .000 .865 1.157

Kualitas Pelayanan .176 .060 .218 2.917 .004 .890 1.123

Desain Produk .301 .082 .270 3.669 .000 .919 1.088

Harga .288 .089 .238 3.223 .002 .911 1.098

Kepercayaan .201 .075 .207 2.665 .009 .825 1.213

a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan

a
Coefficient Correlations

Kepercayaa Desain Kualitas Kualitas


Model n Produk Harga Pelayanan Produk

1 Correlations Kepercayaan 1.000 -.106 -.140 -.215 -.225

Desain Produk -.106 1.000 -.111 -.138 -.074

Harga -.140 -.111 1.000 -.010 -.158

Kualitas -.215 -.138 -.010 1.000 -.096


Pelayanan

Kualitas Produk -.225 -.074 -.158 -.096 1.000

Covariances Kepercayaan .006 .000 .000 .000 -.002

Desain Produk .000 .007 .000 .000 .000

Harga .000 .000 .008 .000 -.001

Kualitas .000 .000 .000 .004 .000


Pelayanan

Kualitas Produk -.002 .000 -.001 .000 .008

a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan


a
Collinearity Diagnostics

Variance Proportions
Dime Eigenva Condition Kualitas Kualitas Desain Keperca
Model nsion lue Index (Constant) Produk Pelayanan Produk Harga yaan

1 1 5.954 1.000 .00 .00 .00 .00 .00 .00

2 .013 21.495 .00 .28 .00 .71 .03 .02

3 .011 23.543 .00 .05 .17 .00 .76 .05

4 .010 24.230 .01 .59 .24 .21 .04 .07

5 .008 27.346 .01 .04 .35 .01 .01 .82

6 .004 39.521 .99 .03 .24 .06 .17 .04

a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan

a
Residuals Statistics

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 7.53 14.50 12.01 1.225 100

Std. Predicted Value -3.659 2.037 .000 1.000 100

Standard Error of Predicted .129 .534 .276 .084 100


Value

Adjusted Predicted Value 7.26 14.47 12.01 1.232 100

Residual -3.483 3.347 .000 1.148 100

Std. Residual -2.957 2.841 .000 .974 100

Stud. Residual -3.050 3.068 .001 1.008 100

Deleted Residual -3.815 3.904 .003 1.231 100

Stud. Deleted Residual -3.196 3.217 .000 1.026 100

Mahal. Distance .189 19.313 4.950 3.779 100

Cook's Distance .000 .261 .012 .033 100

Centered Leverage Value .002 .195 .050 .038 100

a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan


LAMPIRAN G

You might also like