Mill.) Terhadap Tekanan Darah Pasien Hipertensi Di Wilayah
Mill.) Terhadap Tekanan Darah Pasien Hipertensi Di Wilayah
Mill.) Terhadap Tekanan Darah Pasien Hipertensi Di Wilayah
Abstract
Hypertension is an escalation of systolic blood pressure > 140 mmHg and diastolic blood pressure > 90
mmHg, on twice measurements after five minutes on a good rest. Hypertension treatment can use
pharmacological and non-pharmacological. Boiled avocado leaves-water is one of non-pharmacological
treatments. This research aims to find out the effect of boiled avocado leaves-water on blood pressure of
hypertension patients using a quasi experimental design, pretest-posttest with control group which are being
implemented on 30 samples that have been chosen with purposive sampling method. Data collection have
been done by interviewing the respondents about characteristic and measured their blood pressure with a
digital spygmomanometer. The result is it was successfully figured out a value of p=0,000 on systolic and
diastolic blood pressure, it means there were significant reduction of systolic and diastolic blood pressure of
the respondents. The other 15 samples on control group had value of p=0,027, it means there were
differences on systolic blood pressure of pretest and posttest which influenced by life style of the respondents
during the research. But, the diastolic blood pressure had value of p=0,571 which means there were no any
differences during the pretest or posttest of the control group. According to the Independent Sample T-test
trials, there were value of p=0,000 which means that boiled Avocado leaves-water influenced the blood
pressure of hypertension patients. Based on this research, it is recommended to all nurses to implement the
boiled avocado leaves-water to medicate hypertension in complementary way.
PENDAHULUAN
Gangguan kardiovaskuler yang berdasarkan diagnosis oleh tenaga
sering dialami oleh masyarakat salah kesehatan dan atau riwayat minum obat
satunya adalah hipertensi. Hipertensi hanya 7,7% atau hanya 24,2% dari kasus
didefinisikan sebagai peningkatan hipertensi di masyarakat.
tekanan darah sistolik lebih dari 140 Penatalaksanaan hipertensi dapat
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dilakukan secara farmakologi maupun
dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran non farmakologi. Penanganan hipertensi
dengan selang waktu lima menit dalam secara farmakologi memiliki efek
keadaan cukup istirahat (Pusat Data dan samping bermacam-macam tergantung
Informasi Kementerian Kesehatan RI, pada jenis obat yang digunakan dan
2014). Menurut WHO dan the seringkali pasien hipertensi memerlukan
International Society of Hypertension dua atau lebih obat antihipertensi untuk
(ISH), terdapat 600 juta penderita mencapai target tekanan darah yang
hipertensi di seluruh dunia dan tiga juta diinginkan (Direktorat Bina Farmasi
diantaranya meninggal setiap tahunnya. Komunitas dan Klinik, 2006).
Tujuh dari setiap sepuluh penderita Penatalaksanaan hipertensi secara
hipertensi tersebut tidak mendapatkan non farmakologis, yaitu dengan
pengobatan secara adekuat (WHO-ISH, modifikasi gaya hidup meliputi
2003; JNC 7, 2003 dalam Rahajeng & pengurangan berat badan, aktifitas fisik,
Tumirah, 2009). Penelitian yang diet rendah garam dan lemak (Direktorat
dilakukan oleh Rahajeng & Tumirah Bina Farmasi Komunitas dan Klinik,
(2011) menunjukkan prevalensi 2006). Terapi komplementer juga
hipertensi di Indonesia adalah 32,2%, merupakan salah satu upaya mengatasi
sedangkan prevalensi hipertensi dan mencegah komplikasi hipertensi
Tekanan Darah Pretest dan Posttest rata tekanan darah diastolik adalah 86,67
Kelompok Perlakuan dan Kelompok mmHg.
Kontrol Pada nilai pretest kelompok kontrol
Tabel 2 menunjukkan bahwa diperoleh rata-rata tekanan darah sistolik
berdasarkan data pretest, pada kelompok adalah 148,73 dan rata-rata tekanan darah
perlakuan diperoleh rata-rata tekanan diastolik adalah 95,33 mmHg. Sedangkan
darah sistolik adalah 148,27 mmHg dan pada hasil post test diperoleh rata-rata
rata-rata tekanan darah diastolik adalah tekanan darah sistolik adalah 147,67
98,47 mmHg. Sedangkan pada hasil post mmHg dan rata-rata tekanan darah
test diperoleh rata-rata tekanan darah diastolik adalah 94,93 mmHg.
sistolik adalah 136,40 mmHg dan rata-
Tabel 2. Hasil Analisis Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik pretest dan post test Kelompok Perlakuan dan
Kelompok Kontrol
yang bekerja dengan cara membuang tinggal tidak tertera secara lengkap atau
kelebihan air dan natrium melalui alamat yang tercatat ternyata tidak
pengeluaran urine (Widharto, 2007). ditemukan. Selain itu waktu pelaksanaan
Flavonoid akan memengaruhi kerja dari penelitian bersamaan dengan jadwal
Angiotensin Converting Enzym (ACE) kuliah, sehingga peneliti harus
(Mills & Bone, 2000 dalam Ariestha, memaksimalkan waktu pada sore hari
2010). Penghambatan ACE akan untuk bertemu dengan responden. Dalam
menginhibisi perubahan angiotensin I penelitian ini juga tidak dilakukan
menjadi angiotensin II yang pengontrolan pada faktor-faktor perancu
menyebabkan vasodilatasi sehingga TPR seperti jenis diet, konsumsi garam,
turun dan dapat menurunkan tekanan aktivitas, dan tingkat stres.
darah (Mills & Bone, 2000; Saseen, &
Carter, 2005 dalam Ariestha, 2010). KESIMPULAN DAN SARAN
Selain sebagai diuretik, flavonoid Dari penelitian ini diperoleh hasil
juga bersifat sebagai antioksidan eksogen bahwa terdapat perbedaan yang
yang membantu dalam mencegah atau signifikan antara rata-rata tekanan darah
memperlambat kemajuan berbagai responden pada kelompok kontrol dan
oksidatif stres (Owolabi, Coke & Jaja, kelompok perlakuan. Sehingga dapat
2010; Sulistyowati, 2006). Flavonoid disimpulkan bahwa ada pengaruh
dapat bersifat sebagai antioksidan dengan pemberian air rebusan daun alpukat
cara menangkap radikal bebas, sehingga (Persea americana Mill.) terhadap
sangat penting dalam mempertahankan tekanan darah pasien hipertensi di
keseimbangan antara oksidan dengan wilayah kerja Puskesmas II Denpasar
antioksidan di dalam tubuh (Koncazak et Selatan.
al, 2004 dalam Sumardika & Jawi, 2012).
Berdasarkan uji statistik DAFTAR PUSTAKA
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa Anggraini, D.A., Waren, A., Situmorang,
ada perbedaan tekanan darah sistolik E., Asputra, H., dan Siahaan, S.S.
pretest dan posttest kelompok kontrol. (2009). Faktor-faktor yang
Saat dilakukan penelitian, terdapat berhubungan dengan kejadian
responden yang memiliki kebiasaan hipertensi pada pasien yang berobat
merokok, mengonsumsi alkohol, di poliklinik dewasa puskesmas
memiliki kebiasaan makan yang berbeda, bangkinang periode januari sampai
tingkat aktivitas yang berbeda, serta juni 2008. Pekanbaru Fakultas
tingkat stres yang berbeda. Faktor risiko Kedokteran Universitas Riau.
hipertensi tersebut tidak dapat dikontrol
dalam penelitian ini. Sehingga, responden Ariestha, M. (2010). Efek seduhan daun
pada kelompok kontrol mengalami alpukat (persea americana mill)
perubahan tekanan darah khususnya terhadap tekanan darah normal
tekanan darah sistolik. Namun, tidak ada wanita dewasa. Skripsi diterbitkan.
perbedaan nilai tekanan darah diastolik Bandung Fakultas Kedokteran
pretest dan posttest kelompok kontrol. Universitas Maranatha.
Hal ini dapat terjadi karena tidak
diberikan intervensi apapun pada Barnes, P., Powell-Griner, E., McFann,
kelompok kontrol. K., dan Nahin R. (2002).
Complementary and alternative
Keterbatasan dan Hambatan medicine use among adults. CDC
Penelitian Advance Data Report United States
Data pasien yang tercatat di #343.
Puskesmas terutama mengenai alamat