Wsop Asma - Prof Bambang S

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 67

Curriculum Vitae

Nama : Bambang Supriyatno


Lahir : Jakarta, 22 -11- 1960
Pendidikan:
Dokter Umum : FKUI, 1985
Dokter Anak : FKUI, 1993
Pediatric Pulmonology: Jepang, 1996-97
Konsultan : 2002
Doktor : 2009
Guru Besar : 2011
Ketua Konsil Kedokteran Indonesia
Organisasi:
Ketua UKK Respirologi (2002-2005; 2005-2008)
Ketua I PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (Organisasi): 2005-2008
Ketua
K t Kolegium
K l i IKA IIndonesia
d i (2008
(2008-2011;
2011 2011
2011-2014)
2014)
Wakil Ketua PB PERALMUNI (2008-2011; 2011-2014)
Jabatan Akademik
Ketua Divisi Pulmonologi (2003
(2003-2007)
2007)
Ketua Departemen I. Kes. Anak FKUI-RSCM (2007-2013)
Ketua Komisi 1 Senat Akademik Universitas Indonesia
Cabang Jakarta

Diagnosis dan Tatalaksana


Asma Anak

Prof Dr.
Prof. Dr dr.
dr Bambang Supriyatno,Sp.AK
Supriyatno Sp AK
dr. Wahyuni Indawati, Sp.AK
DISCLAMER
AstraZeneca IDAI
Boehringer Ingelheim IDI
Dexa Medica PAPDI
GlaxoSmithKlein PDPI
MSD PERDOSRI
N ll
Novell PERHATI
Otsuka PERALMUNI
Pfizer RESPINA
Sandoz
SOHO
KAPAN CURIGA ASMA ?

E i dik
Episodik BERULANG

Variabilitas
Nokturnal
BATUK FEV1
d / t
dan/atau
MENGI Reversibilitas
Rever FEV1 pre-pasca
sibel bronkodilator
Tipe Batuk
Acute cough with delayed
recovery
Recurrent acute cough
g
Persistent, Non remitting

1 2 3 4

Waktu (minggu)
VARIABILITAS
SIANG MALAM
AKTIVITAS

Hiper- Hiper- BRONKO


Aktivitas
ventilasi osmoler SPASME
ATOPI
Neonatus/
Tidak curiga
g bayi
ASMA

Penyakit Gagal
lokal paru tumbuh
BUKAN
ASMA

Muntah/te Infeksi
rsedak kronis
Diagnosis
g
sudah ???
ditegakkan

Tentukan derajat serangan


dan kekerapan
LAMA BARU

Ringan RINGANSEDANG
SERANGAN
Sedang
BERAT
Berat
ASMA
INTERMITEN

Episodik Jarang PERSISTENRINGAN


Episodik Sering KLASIFIKASI
PERSISTENSEDANG
Asma Persisten
PERSISTENBERAT
Mengapa perlu MENENTUKAN
dibedakan? TATALAKSANA
DEFINISI SERANGAN ASMA
DEFINISISERANGANASMA
GEJALA

SESAK
BATUK
NAPAS

DADA
MENGI
TERTEKAN
Kalimat BICARA Kata
SERAN

Duduk POSISI Bertopang


NGANRINGA

S
SERAN
GELISAH +

NGANBERATT
RR/HR
ANSEDANG

Minimal RETRAKSI Jelas

9095 SpO2(%) <90


G

>50 PEF(%) <50


Hi k
Hipoksemia
i

Hiperkarbia
SERANGAN Atelektasis
ASMA
Asidosis Laktat
aktat

E f l
Ensefalopati
i
Agonis
I Bromida
Ipr. B id
SteroidOral

SE
ERANGA
Ringan

RINGANSEDANG
Sedang AN ASMA
Ipr.br

Skor Asma:baik
Rawat inap:menurun
BERAT BERATg
A

Saturasi:meningkat
UFP:perbaikan
Mengatasi
Bolus O2 Hipoksemia
Maintenans

Amino- -agonis
Inhalasi
f
filin SERANGAN
+Ipr.br
BERAT

Anti- Steroid
i fl
inflamasi
i sistemik
i t ik
IVFD Koreksi
cairan-asam
basa
ventolin,
Salbutamol bricasma
Terbutalin
velutine
Bronko-
B k
dilator
Prokaterol
ataroc Ipratropium
combiventbr

Metilprednisolon Triamsinolon
trilac
Steroid
Prednison Deksametason IV

Bromheksin
Bisolvon Mucopect
Ambroksol

Mukolitik
Sistein Ekstrak
Prospan
daun Ivy
OBAT LAIN
MgSO4 Steroid Inhalasi
Efektifitas 2-agonis Masih kontroversi
Menghambat uptake Ca Dosis Tinggi (1000-2000
(1000 2000
relaksasi otot polos ug)
resistensi saluran Mengurangi efek samping
respiratorik
FEV1 dan FVC
Menurunkan RR
Bukan terapi rutin
alternatif
SALBUTAMOL VS PROCATEROL

Procaterol

Efektivitas: tidak berbeda


Uji Fungsi Paru:
30 menit: tidak bermakna
>1 jam: berbeda bermakna
Efek samping: tidak berbeda Ref. Mishima, 1981.
SALBUTAMOL VS PROCATEROL
predicted)

10
9

ore
8
PEFR (% p

sthma Sco
7
6
Salbutamol
5
4
3
Procaterol

As
2
1
0
0 20 40 60 120

Time (minute) Ti
Time (minute)
( i )

Tidak ada p
perbedaan bermakna antara salbutamoldan p
procaterol
untuk uji fungsi paru dan skor Asma
Int J Clin Pharmacol Ther. 2011;49:614-21
PERAN FILL VOLUME
3, 4, 5 ml ???

Fill volume
ol me menurunkan
men r nkan obat pada dead space dan
meningkatkan deposit pada pasien
PROSPAN Vs AMBROKSOL Vs ACC

90
80
70
60
50 Prospan
Ambroksol
40
Acc
30
20
10
0
sebelumth/ 3haripascath/ 7haripascath/
BAGAIMANABILAKURANGRESPONS
1.DIAGNOSIS 2.DOSISOBAT
3 KOMPLIKASI
3.KOMPLIKASI
BUKANASMA KURANG

4.KOMORBIDITAS

Pneumonia
Rinosinusitis GERD
Atipik
52-87 % 20-40 % 20-80 %
Rino Penebalan mukosa
X-Ray
sinusitis Opasitas
Air fluid level

5 hari INCS

Baik Tidak baik

Tambahkan
Teruskan
Antibiotik
21 hari 21 hari
Mikoplasma Pneumonia
Gambaran radiologis tidak sesuai dengan
klinis (radiologis berat, klinis tidak toksik)
Terbanyak usia prasekolah
Antibiotik: Makrolide (eg. klaritromisin)
BRONKOKONSTRIKSI
Batuk Lama Trapping air Bronkodilator

Tekanan Diafragma Relaksasi


intrabdomen mendatar sphincter
esofagus

Teori Refluks Teori Refleks


GERD
APAYANGDILAKUKANSETELAH
SERANGAN TERATASI?
SERANGANTERATASI?
KEKERAPANEPISODEGEJALA

NEED
ASS
INTERMITEN <6X/Tahun

DED
>1X/Bulan
RINGAN

CON
<1x/Minggu

NTRO
>1X/Minggu
PERSISTEN SEDANG

OLLER
Tidak Setiap Hari

BERAT Hampir Setiap hari


CONTROLLER

Anti KORTIKO
Hi
Histamini STEROID

ANTI
ANTI
DSCG
LEUKOTRIEN
?
Serangan
g
berkurang

Penggunaan
Reliever
Controller
C

ASMA KUALITAS
KUALITAS Reliever
PERSIS HIDUP
TEN MENINGKAT Uji
ji Fungsii Paru
Baik

Gangguan Tidur
Tidak ada
ORALSTEROIDS
ANTI
IgE

HIGHDOSE MDICS+ MDICS+ MDICS


or
o or
o or
o
ICS LABA LTRA# +TSR
TSR

MEDIUM LDICS+ LDICS+ LDICS+


or or or
DOSEICS LABA LTRA# TSR

1.LOWDOSEICS
1. LOW DOSE ICS
OR
2.LTRA*
KORTIKOSTEROIDINHALASI

PERSISTEN
Dosis Rendah
RINGAN

Budesonide
Pulmicort
PERSISTEN Ditambah obat
SEDANGBERAT
SEDANG BERAT lain
Flutikason
Flixotide

SERANGAN Dosis sangat


ASMA tinggi
LD : 100-200 ug
ASMA LDICS MD: 300-400 ug
PERSISTEN
23bln

TIDAKBAIK BAIK TERUSKAN

MEDIUM
MEDIUM or LDICS+LABA or LDICS+ALTR or LDICS+TSR
Dose
23 bln
23bln

RUJUK TIDAKBAIK BAIK TERUSKAN


LTRA

Pengganti
AddON#
ICS*
Persisten
Persisten Ringan
Sedang-Berat
Pemakaian
SABA

Endotelin 1
Endotelin-1 Skor gejala
plasma membaik

Montelukast
5 mg/hari

Tidur lebih
iCAM-1
baik

Uji fungsi
paru
TTERAP BUDESONIDE
PULMICORT
STEROID
FLUTIKASON
FLIXOTIDE
PIJAN

ANTILEU
Montelukas
Singulair
KOTRIEN
NGKA

Budesonid
SYMBICORT
SYMBICORT
APAN

Formoteroll

STEROID
STEROID
NJANG

Flutikason
Flutikason
SERETIDE
LABA Salmeterol
G

STEROID+
Steroid
Prokaterol
ATAROC
Addingformoteroltobudesonide
reduces rate of severe exacerbations
reducesrateofsevere
1.0
Increasing Budesonide dose: p <0.001
ear

Adding Formoterol: p = 0
0.014
014
atient / ye

Budesonide 800 vs. Formoterol 200 + Formoterol: p = 0.031


ations / pa

0.5
Exacerba

0
Budesonide Budesonide 100 g bid Budesonide Budesonide 400 g bid
100 g bid + Formoterol 9 g bid 400 g bid + Formoterol 9 g bid
Budesonide+Formoterol Mengurangi
g g serangan
g berat

Pauwels et al, NEJM 1997


Addingformoterolto
budesonideimprovesFEV1
90

85
% predictted

80

75

70
-1 0 1 2 3 6 9 12
Months
Budesonide
Budesonide+Formoterol
Budesonide + Formoterol
Budesonide Meningkatkan
Budesonide 100 FEV
g bid Budesonide 400 g1bid
100 g bid 400 g bid +Formoterol 9 g bid + Formoterol 9 g bid

Pauwels et al, NEJM 1997


Adding
g salmeterol improves
p PEF
Salmeterol 50 g bid Placebo
9 p=0.017
p=0.003
8
7 p<0.001
p
6
5
4
3
2
1
0
B
Baseline
li 1 4 weeks
14 5 8 weeks
58 9 12 weeks
912

Flutikason+Salmeterol Meningkatkan PEF Immunol 1995


Russell et al. Ann Allergy Asthma
PEF, peak expiratory flow Reproduced with permission
Controller +
+
SABA
Bagaimana Bila
ASMAPERSISTEN pilih
mengalami
serangan ??? Controller
(ICS+LABA)**
**)) Formoterol
RAPID
BOLEH Bila
ONSET
Apakah LABA
(Long Acting Agonist)
dapat
p sebagai g
RELIEVER ???
TIDAK SLOW
Bila
BOLEH ONSET
Action of Inhaled Beta2-Agonist

Duration of Action
Onset
Short Long
Rapid Fenoterol Formoterol
Pirbuterol
Procaterol
Salbutamol
(Albuterol)
Terbutaline
Slow Salmeterol

GINA
Budesonide/Formoterol Vs
S lb t
Salbutamol
l as reliever
li
V1 (% from basseline) 45

35 NS

25

Bud/Formoterol 1280/36 g ((n = 55))

15 Salbutamol 1600 g (n= 48)


FEV

5 0 30 60 90 120 150 180

Time after drug administration (minutes)


Baseline FEV1 43% predicted
Balanag VM, et al. Pulm Pharm Ther 2006;19:139147.
The effect of long acting inhaled 2 agonists
has not yet been adequately studied
studied. Combination
therapy with budesonide and formoterol used both
as maintenance and rescue has been shown to
reduce asthma exacerbations in children ages 4
years and older with moderate to severe asthma

46 GINA updated 2011


Pre F+B Post F+B

Pre S Post S
99 99
100 98
97 93

80 78

67

60 56

40

19
20 18 17
16

Saturation Resp. rate PEFR


Tidak ada perbedaan bermakna antara salbutamol dan formoterol
menangani serangan asma ringan-sedang
Gangguan
tidur

Keuntungan
Penggunaan controller Penggunaan
Bronkodilator sebagai Steroid
Steroid
reliever

Lebih Simpel/
Simpel/ Lebih
mudah Murah
PENCEGAHAN
Non
S
Susu
PRIMER susu
SOYA
sapi

Bron-
ETAC OM 85
OM-85
SEKUNDER STUDY
chova
BV
xom

Anti
TERSIER IgE
Total
RTIs

Kejadian
Serangan
nasofaringitis
wheezing

OM-85 BV
Broncho
vaxom

10 10 10
hari hari hari
DOSIS OMALIZUMAB
BERAT BADAN (kg)
Baseline
IgE (IU/mL) >2025 >2530 >3040 >4050 >5060 >6070 >7080 >8090 >90125 >125150

30100 75 75 75 150 150 150 150 150 300 300

>100200 150 150 150 300 300 300 300 300 225 300

>200300 150 150 225 300 300 225 225 225 300 375

>300 400
>300400 225 225 300 225 225 225 300 300

>400500 225 300 225 225 300 300 375 375

>500600 300 300 225 300 300 375

>600700 300 225 225 300 375

Dose (mg) to be administered every 4 weeks


Dose (mg) to be administered every 2 weeks
DO NOT ADMINISTER data are unavailable
for dose recommendation
Eksaser
basi

Absen Angka
Omalizumab
sekolah rawat
28-52 minggu
gg
inap

Uji fungsi
paru
ASMA

Derajat
Klasifikasi
Serangan

Ringan
Sedang
Berat Intermiten Persisten (R,S,B)
(R S B)

Inhalasi Inhalasi Asneeded Inhalasi


KEUNTUNGAN

T ik l
Topikal D i rendah
Dosis d h

Langsung ke Ratio Efek samping


sasaran terapi minimal

Jangka
Onsetcepat
panjang aman

Reliever Controller
MDI DPI NEBULIZER

Spacer Turbuhaler Jet

Dischaler Ultrasonic

Swinghaler MESH
PEMILIHANDEVICES
MDI + Spacer
MDI+Spacer
<3Tahun
Nebuli er
Nebulizer

MDI+Spacer
p
3 5Tahun DPI???
Nebulizer

MDI+ Spacer
>5Tahun
5T h DPI
Nebulizer
MDI + SpacerVs
MDI+ Spacer Vs DPIVs
DPI Vs Nebulizer

Nebulizer??


pMDI pMDI +
Spacerr

MDI+Spacer

DPI
KESALAHAN YANG SERING TERJADI
KESALAHANYANGSERINGTERJADI

Dokter Tidak
t h
tahu
TIDAK
EFEKTIF

Pasien
P i Salah
S l h
Persepsi
CARA MENINGKATKAN KEPATUHAN
CARAMENINGKATKANKEPATUHAN

Tanggung Bawa Tanyakan


Prosedur jawab Demon
obat saat masalah
Mudah Orangtua strasikan
k
kontrol
l di
dirumah
h
Take home message

Diagnosis asma harus mencakup aspek


serangan dan klasifikasi

Tatalaksana serangan asma tergantung derajat


serangan (ringan-sedang, dan berat)

Pada asma persisten (Ringan, sedang, dan


berat) dibutuhkan terapi controller
Cabang Jakarta

Cabang Jakarta TERIMAKASIH

Cabang Jakarta
TTERAP BUDESONIDE
PULMICORT
STEROID
FLUTIKASON
FLIXOTIDE
PIJAN

Budesonid
B d id
SYMBICORT
Formoterol
NGKA

STEROID Flutikason
SERETIDE
LABA Salmeterol
APAN

STEROID+
Steroid
NJANG

Prokaterol
ATAROC

ANTILEU
ANTILEU
G

Montelukas
Singulair
KOTRIEN
CAIRANNEBULIZERdiIndonesia
Original
g Penambahan
NaCl
Salbutamol 2,5mg/2,5ml
2 5 mg/2 5 ml 0 5 2 5 ml
0,52,5ml

SSalbutamol/Ipratropium
lb l/I i 0525 l
0,52,5ml
bromide/2,5ml
SEDIAAN
Procaterol 0,3ml 2,7 4,7ml

Salbutamol2,5mg/4ml TIDAKPERLU
INTERFACE

mouth piece face mask

R k
Rekomendasi
d i mouthpiece
th i

You might also like