0% found this document useful (0 votes)
21 views10 pages

233 235 1 SM

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1/ 10

PENGARUH COUNTERPRESSURE TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN

PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DI BPS NURIJAH TRAWAS


MOJOKERTO

Heri Triwibowo, Heni Frilasari, Fitria Nanda

Childbirth is the process where the baby, placenta and amniotic membranes out of the mother's womb.
One effort to overcome the pain by using non-pharmacological methods, such as by providing
counterpressure massage techniques. This study aims to determine the effect of counterpressure
against the pain of labor in pregnant inpartu when an active phase of the BPS Nurijah Istiqomah,
Amd.Keb Trawas Mojokerto district. This research uses experimental methods to design Pre One
Group Pre Test - Post Test. The number of samples found there were 13 respondents. Consecutive
sampling techniques using sampling. The independent variable is the gift of massage techniques
counterpressure, while the dependent variable levels of pain when an active phase of labor.
Instruments used in data collection are questionnaires and interview sheets verbal pain scale before
and after childbirth treated counterpressure. The results of this study indicate there are 53.8% of
respondents who experienced severe pain intensity prior to treatment controlled counterpressure. But
after receiving treatment counterpressure as much as 53.8% of respondents claimed to experience pain
with moderate intensity. The collected data have been analyzed using statistical tests Wilcoxon Sign
Rank Test comparative degrees of significance = 0.05 obtained value of = 0.013. These results
indicate H0 is rejected, meaning that there is influence of counterpressure against the pain level when
an active phase of labor. Counterpresure can provide distraction and relaxation effects as well as an
action that can block transmission of pain impulses from the source of pain bersal of the cervix and
corpus uteri that can decrease the intensity of labor pain.

Keywords: Counterpressure, Labor Pain, Reveal mother In Ist Active Phase

PENDAHULUAN
Persalinan adalah proses dimana pada persalinan, baik secara farmakologi
bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar maupun non farmakologi. Fenomena yang
dari rahim ibu. Persalinan dimulai sejak terjadi saat ini, ibu maupun penolong lebih
uterus berkontraksi dan menyebabkan memilih Manajemen nyeri secara
perubahan pada serviks (membuka dan farmakologi, karena lebih efektif
menipis) dan berakhir dengan lahirnya dibandingkan dengan metode non
plasenta secara lengkap (APN, 2008) Pada farmakologi, namun semua metode
umumnya persalinan selalu disertai rasa farmakologi untuk untuk mengurangi rasa
nyeri. Nyeri pada persalinan berbeda dari nyeri memiliki efek samping yang dapat
nyeri lain pada umumnya karena membawa pengaruh yang merugikan bagi
merupakan bagian dari proses yang ibu, janin, neonatus ataupun bagi
normal. Sedangkan nyeri yang lain pada kemajuan persalinan (Mander, 2003).
umumnya mengindikasikan adanya injury Sedangkan metode nonfarmakologi tidak
atau penyakit (Yuliatun, 2008 ). banyak memberikan pengaruh yang
Nyeri persalinan hendaknya diatasi merugikan. Berbagai metode
dengan cara yang tepat untuk mengurangi nonfarmakologi dapat diterapkan agar
ketegangan dan memberikan kenyaman membantu kenyamanan ibu bersalin untuk
pada ibu bersalin, karena itu berbagai mencapai koping yang efektif terhadap
upaya dilakukan untuk menurunkan nyeri pengalaman persalinan (Sherwen,
Scoloveno, & Weigarten, 1999 dalam teknik counterpressure. Dua orang yang
Yuliatun, 2008). Beberapa teknik non diberikan masase dengan teknik
farmakologi yang dapat meningkatkan counterpressure menyatakan rasa nyerinya
kenyamanan ibu saat bersalin antara lain berkurang setelah dilakukan tindakan,
terapi es dan panas, TENS, distraksi, sedangkan 2 orang lainnya yang tidak
relaksasi, imajinasi terbimbing, stimulasi diberikan masase dengan teknik
dan masase,serta hipnosis. Salah satu counterpressure mengatakan merasakan
teknik yang mudah dan cukup efektif nyeri yang sangat hebat.
digunakan adalah masase. Masase Nyeri adalah bagian yang tidak
merupakan salah satu metode terpisahkan dari sebuah persalinan, namun
nonfarmakologi yang dilakukan untuk jika tidak mendapat intervensi yang tepat
mengurangi nyeri persalinan (Luluvikar, akan semakin meningkatkan angka
2008). kesakitan ibu bersalin karena nyeri dan
Beberapa penelitian menunjukkan ketegangan emosional meningkatkan kadar
bahwa pada masyarakat primitif, katekolamin dan kortisol yang dapat
persalinannya lebih lama dan nyeri, mempengaruhi lama dan intensitas
sedangkan masyarakat yang telah maju 7- persalinan (Schott, 2008). Nyeri persalinan
14% bersalin tanpa rasa nyeri dan sebagian menyebabkan aktivitas uterus yang tidak
besar (90%) persalinan disertai rasa nyeri terkoordinasi yang akan mengakibatkan
(Prawirohardjo, 2007). Sementara 19,3% persalinan lama. Adapun nyeri persalinan
wanita yang bersalin mendapat masase yang berat dan lama dapat mempengaruhi
untuk meredakan nyeri persalinan sirkulasi maupun metabolisme yang harus
(Mander, 2003). Studi yang dilakukan oleh segera diatasi karena dapat menyebabkan
National Birthday Trust terhadap 10.000 kematian janin (Mander, 2003).
wanita menunjukkan bahwa 90% wanita Berbagai metode nonfarmakologi
merasakan manfaat relaksasi dan pijatan dapat diterapkan agar membantu
untuk meredakan nyeri. Dua penelitian kenyamanan ibu bersalin untuk mencapai
dengan skala kecil tersebut menunjukkan koping yang efektif terhadap pengalaman
bahwa pijatan dapat memberikan manfaat persalinan (Sherwen, Scoloveno, &
bagi wanita hamil dan wanita bersalin. Weigarten, 1999 dalam Yuliatun, 2008).
Dari pengamatan peneliti, banyak bidan Masase merupakan salah satu metode
yang manggunakan beberapa metode nonfarmakologi yang dilakukan untuk
masase untuk meredakan nyeri ibu bersalin mengurangi nyeri persalinan (Luluvikar,
selama kala 1, Salah satunya dengan 2008). Masase adalah stimulasi kuteneus
menggunakan teknik counterpressure. tubuh secara umum, masase tidak secara
Berdasarkan studi pendahuluan yang spesifik menstimulasi reseptor yang sama
dilakukan di BPS Nurijah Istiqomah Amd, seperti reseptor nyeri tetapi dapat
keb Kecamatan Trawas Kabupaten mempunyai dampak melalui sistem control
Mojokerto pada tanggal 4-12 Februari desenden. Masase dapat membuat pasien
2011, didapatkan data dari 4 orang ibu lebih nyaman karena masase membuat
bersalin dibagi dalam 2 kelompok, yaitu 2 relaksasi otot (Harnawati, 2008). Selain
orang (50%) diberikan masase dengan efektif untuk menurunkan nyeri persalinan,
teknik counterpressure dan 2 orang (50%) kecemasan, agitasi, dan depresi selama
lainnya tidak diberikan masase dengan persalinan, Masase juga dapat
mempercepat waktu persalinan, dan perasaan positif, yang berkembang
mengurangi waktu tinggal di rumah sakit, ketika dilakukan bentuk sentuhan yang
dan menurunkan depresi persalinan penuh perhatian dan empatik, bertindak
(Yuliatun, 2008). Keuntungan dari teknik memperkuat efek masase untuk
masase ini adalah mudah digunakan, cepat mengendalikan nyeri (Ferrel-Torry &
tersedia dan tidak memiliki efek samping. Glick,1993 dalam Mander, 2003). Teknik
Namun belum tersedia banyak bukti yang counterpressure sangat cocok dilakukan
mendukung keefektifan metode-metode pada akhir kala I persalinan dengan
yang ada (Sunaryo, 2008). Dalam melakukan penekanan pada daerah sacrum
persalinan teknik masase yang bisa untuk meredakan nyeri saat kontraksi
dilakukan meliputi 3 gerakan, yaitu (Yuliatun, 2008).
effleurage (gerakan tangan mengurut), Penanganan nyeri secara
kneading (gerakan tangan meremas), dan farmakologis dapat memberikan efek
counterpressure (penekanan pada samping yang merugikan bagi ibu, janin,
punggung atau sacrum). Counterpressure neonatus, maupun kemajuan persalinan
adalah pijatan tekanan kuat dengan cara (Mander, 2004), Jadi sebaiknya dilakukan
meletakkan tumit tangan atau bagian datar upaya pengendalian nyeri nonfarmakologis
dari tangan, atau juga menggunakan bola pada kala 1, salah satunya dengan
tenis (Pastuty, 2009). Tindakan utama pemberian masase dengan tehnik
masase dianggap menutup gerbang untuk counterpressure. Selain murah, teknik
menghambat perjalanan rangsang nyeri counterpressure tidak memberikan dampak
pada pusat yang lebih tinggi pada sistem negatif bagi tubuh karena merupakan
saraf pusat. Selanjutnya rangsangan taktil teknik pengendalian nyeri secara
nonfarmakologi

METODE PENELITIAN
Desain yang digunakan dalam design. Di dalam desain ini observasi
penelitian ini adalah pra-experimental dilakukan 2 kali yaitu sebelum eksperimen
dengan pendekatan one group pre-post test dan sesudah eksperimen (Arikunto, 2006).

Pre-test Perlakuan Post test

O1 X O2

Populasinya adalah seluruh ibu menggunakan program komputer SPSS


inpartu kala 1 di BPS Ny. Nurijah dengan menggunakan uji analisis wilcoxon
Istiqomah, Amd.keb kecamatan Trawas sign rank test.
Kabupaten Mojokerto pada bulan Juli
2013. Teknik pengambilan sampel secara
consecutive sampling. Sampel yang
didapatkan berjumlah 13. Pada penelitian
ini peneliti menginginkan hasil yang lebih
akurat, oleh karena itu peneliti
HASIL PENELITIAN
1. Karakterisitik Responden Berdasarkan responden didapatkan frekuensi
Tingkat Nyeri Persalinan Sebelum sebagian besar mengalami nyeri
Counterpressure sedang yaitu sebasar 7 orang dengan
2. Gambar 1 Diagram prosentase 53,8 %, 4 orang nyeri
distribusi frekuensi ringan (30,8%), dan 2 orang
responden mengalami nyeri berat terkontrol
berdasarkan tingkat (15,4%).
nyeri persalinan 8. Gambar 3 Diagram
sebelum Tingkat Nyeri pada Ibu
counterpressure Inpartu Kala I Fase
3. Aktif Sebelum dan
Sesudah diberikan
counterpressure
9.

4. Berdasarkan gambar 4.1


menunjukkan bahwa dari 13
responden didapatkan frekuensi
sebagian besar mengalami nyeri berat 10. Berdasarkan gambar
yaitu sebasar 7 orang dengan 3 dapat diketahui bahwa setelah
prosentase 53,8 % diberikan counterpressure paling
5. Gambar 2 Diagram banyak responden merasakan nyeri
distribusi frekuensi pada tingkat sedang yaitu 7 orang
responden (53,8 %). Sedangkan sebelum
berdasarkan tingkat diberikan counterpressure, paling
nyeri persalinan setelah banyak responden merasakan nyeri
counterpressure pada tingkat berat terkontrol yaitu 7
6. orang (53,8 %).
11. Berdasarkan hasil
uji statistik wilcoxon sign rank test
dengan menggunakan program SPSS
versi 15.0 diketahui nilai koefisien =
0,013 dengan = 0,05 berarti <
yang bermakna ada pengaruh
counterpressure terhadap tingkat nyeri
7. Berdasarkan gambar 2 persalinan pada ibu inpartu kala I fase
menunjukkan bahwa dari 13 aktif.

12.
13.

14.

15. PEMBAHASAN

1. Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Sebelum Dilakukan Counterpressure

16. Berdasarkan hasil ditransmisikan oleh serabut saraf


penelitian pada gambar 1 aferen melalui pleksus uterus,
menunjukkan bahwa sebelum pleksus pelviks, pleksus
dilakukan counterpressure pada hipogastrik inferior, midle,
kala I fase aktif paling banyak posterior, dan masuk ke lumbal
responden merasakan nyeri dengan yang kemudian masuk ke spinal
intensitas berat terkontrol, melalui L1, T12, T11, dan T10
sebanyak 7 orang (53,8 %). Rasa (May & Mahlmeister, 1990 dalam
nyeri persalinan bersifat personal, Yuliatun, 2008). Nyeri yang
setiap orang mempersepsikan rasa dirasakan ibu inpartu merupakan
nyeri yang berbeda terhadap setiap akibat respon psikis dan reflek
stimulus yang sama tergantung fisik. Perbedaan persepsi nyeri
pada ambang nyeri yang yang dirasakan oleh ibu dapat
dimilikinya (Yuliatun, 2008). Pada terjadi, hal ini dikarenakan oleh
kala I persalinan, nyeri disebabkan adanya perbedaan kemampuan
oleh adanya kontraksi uterus dan setiap ibu inpartu dalam merespon
yang mengakibatkan dilatasi dan dan mempersepsikan nyeri yang
penipisan serviks dan iskemia pada dialaminya. Kemampuan merespon
uterus. Nyeri akibat dilatasi serviks dan mempersepsikan nyeri
dan iskemia pada uterus ini adalah dipengaruhi oleh banyak faktor,
nyeri viseral yang dirasakan oleh diantaranya adalah faktor usia,
ibu pada bagian bawah abdomen mekanisme koping dan tingkat
dan menyebar ke daerah lumbal, pengetahuan. Tingkat pengetahuan
punggung dan paha. Nyeri tersebut yang dimiliki ibu berbeda pada tiap
dirasakan ibu saat kontraksi dan individunya sehingga antar ibu
menurun atau menghilang pada inpartu memiliki koping yang
interval kontraksi (Yuliatun, 2008). berbeda dalam mengontrol nyeri.
Impuls saraf nyeri pada kala I Pemilihan koping yang positif akan
persalinan berasal dari serviks dan dapat mengontrol nyeri lebih
corpus uteri. Impuls nyeri tersebut efektif.

17.
2. Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Setelah Dilakukan Counterpressure

18. Berdasarkan hasil kala I fase aktif paling banyak


penelitian pada gambar 4.2 responden merasakan nyeri
menunjukkan bahwa sesudah persalinan dengan intensitas sedang
dilakukan counterpressure pada sebanyak 7 orang (53,8 %). Metode
umum untuk terapi nyeri dibedakan (Danuatmaja & Meiliasari, 2004).
menjadi dua metode yaitu, metode Manfaat masase saat persalinan,
farmakologis dan non farmakologis antara lain : memberi rasa nyaman
(Price & Wilson, 2005). Metode pada punggung atas dan punggung
pereda nyeri non farmakologis bawah, menurunkan nyeri dan
biasanya mempunyai risiko yang kecemasan, menurunkan
sangat rendah. Meskipun tindakan ketegangan otot akibat kontraksi
tersebut bukan merupakan (Yuliatun, 2008). Terdapat
pengganti untuk obat - obatan, beberapa teknik masase, salah
tindakan tersebut mungkin satunya adalah counterpressure.
diperlukan atau sesuai untuk Teknik masase ini diberikan pada
mempersingkat episode nyeri yang punggung ibu pada saat kontraksi
berlangsung hanya beberapa detik dan sangat membantu menurunkan
atau menit. Metode non nyeri pinggang selama kontraksi.
farmakologis memiliki banyak Teknik counterpressure sangat
macam salah satu diantaranya cocok dilakukan pada akhir kala I
adalah masase kutaneus (Smeltzer persalinan dengan melakukan
& Bare, 2001). Meek (1993) penekanan pada daerah sakrum
mengatakan bahwa sentuhan dan untuk meredakan nyeri saat
masase merupakan teknik kontraksi (Yuliatun, 2008).
intergrasi sensori yang Penurunan tingkat nyeri persalinan
mempengaruhi aktivitas sistem kala I fase aktif terjadi karena
saraf otonom. Apabila individu counterpresure memberikan efek
mempersepsikan sentuhan sebagai distraksi dan relaksasi. Selain itu,
stimulus untuk rileks, kemudian penekanan di daerah sakrum
akan muncul respon relaksasi dengan teknik counterpresure ini
(Potter & Perry, 2005). Tujuan merupakan tindakan yang dapat
diberikannya masase adalah untuk memblok transmisi impuls nyeri
mengurangi nyeri yang dirasakan dari sumber nyeri yang bersal dari
oleh wanita yang bersalin dan serviks dan corpus uteri sehingga
menimbulkan efek relaksasi intensitas nyeri persalinan dapat
sehingga persalinan tidak menurun.
menimbulakan trauma

3. Pengaruh Counterpresure Terhadap Tingkat Nyeri Persalinan pada Ibu Inpartu


Kala I Fase Aktif

4. Berdasarkan gambar orang (53,8 %) dari responden


4.3 dapat diketahui bahwa tingkat merasakan nyeri persalinan sengan
nyeri persalinan kala I fase aktif intensitas berat terkontrol.
pada primipara mengalami Sedangkan sesudah diberikan
penurunan sesudah diberikan counterpressure paling banyak 7
counterpressure. sebelum diberikan orang (53,8 %) dari responden
counterpressure, paling banyak 7 merasakan nyeri persalinan dengan
intensitas sedang. Tapi masih ada pada otot pelvis, kontraksi uterus
dua orang responden (15,2%) yang yang terganggu, dan hilangnya
mengalami nyeri dengan intensitas tenaga pendorong ibu selama kala
berat terkontrol. Pemberian II persalinan. Ketegangan yang
counterpressure dapat menghambat lama akan menyebabkan kelelahan
transmisi nyeri tanpa mengurangi pada ibu dan meningkatkan
frekuensi dari kontraksi uterus persepsi nyeri serta menurunkan
sehingga intensitas nyeri persalinan kemampuan ibu untuk mengontrol
yang dirasakan ibu inpartu rasa nyerinya. (Yuliatun, 2008).
berkurang. Hal ini sesuai dengan Masih terdapat responden yang
Gate Control Theory yang merasakan nyeri persalinan dengan
dikemukakan oleh Potter & Perry intensitas yang tetap mekipun telah
(2005) yang mengatakan bahwa mendapatkan perlakuan
rangsangan nyeri yang melalui counterpressure bahkan mengalami
serabut saraf yang besar akan peningkatan intensitas nyeri. Hal
dihambat transmisinya menuju ke ini kemungkinan dikarenakan
otak (gate menutup) dan adanya perbedaan ambang nyeri
rangsangan nyeri yang melalui pada masing masing responden.
serabut saraf kecil akan diteruskan Responden yang mempunyai
transmisinya menuju ke otak (gate ambang nyeri yang tinggi tidak
membuka). Sedangkan tindakan akan mengeluh nyeri dengan
counterpressure berfungsi untuk stimulus kecil, sebaliknya
menghambat rangsang nyeri pada responden dengan ambang nyeri
sistem saraf pusat. (Ferrel-Torry & rendah akan mudah merasa nyeri
Glick,1993 dalam Mander, 2003). dengan stimulus nyeri kecil. Selain
Nyeri tersebut terdiri atas dua itu banyak faktor yang
komponen, yaitu komponen mempengaruhi tingkat nyeri, salah
fisiologis dan psikologis. satunya adalah respon psikis akibat
Komponen psikologis meliputi kecemasan. Untuk mengatasinya
rekognisi sensasi, interprestasi rasa dibutuhkan peran lingkungan dan
nyeri dan reaksi terhadap hasil keluarga atau suami untuk
interprestasi nyeri tersebut. Salah memberikan dukungan berupa
satu yang mempengaruhi adalah motivasi yang dapat mempengaruhi
kecemasan dan ketakutan yang mekanisme koping ibu inpartu
menyebabkan peningkatan sehingga dapat membantu
tegangan otak dan otot. Hal menurunkan nyeri.
tersebut menyebabkan tegangan

5.
6. PENUTUP
7. Simpulan
1. Sebelum dilakukan persalinan kala I fase aktif dengan
counterpressure sebagian besar intensitas berat terkontrol yaitu
responden mengalami nyeri sebanyak 7 orang (53,8%).
2. Setelah dilakukan counterpressure 3. Hasil uji statistik wilcoxon sign
sebagian besar responden rank test didapatkan nilai koefisien
mengalami nyeri persalinan kala I = 0,013 dengan = 0,05 berarti
fase aktif dengan intensitas berat < yang bermakna ada pengaruh
sedang yaitu sebanyak 7 orang counterpressure terhadap tingkat
(53,8%). nyeri persalinan pada ibu inpartu
kala I fase aktif.

4. Saran

1. Bagi Responden berikutnya (Ibu 5. Bagi Suami dan Keluarga


yang Inpartu) 6. Mampu memberi dukungan dan
2. Hendaknya dapat kooperatif dalam berperan aktif dalam mengurangi
menerima perlakuan bidan dalam rasa sakit yang dirasakan ibu
mengatasi nyeri dengan inpartu. Antara lain dengan
menggunakan metode non memberikan motivasi yang dapat
farmakologi untuk mengurangi mempengaruhi mekanisme koping
dampak yang merugikan terhadap dan menurunkan intensitas nyeri
ibu, janin dan kemejuan persalinan. serta membantu secara aktif salah
Salah satunya dengan metode satunya dengan memberikan
masase teknik counterpressure. masase teknik counterpressure.
3. Bagi Bidan 7. Bagi Penelitian selanjutnya
4. Mengutamakan penanganan nyeri 8. Dapat melanjutkan penelitian ini
secara non farmakologi agar dengan melibatkan lebih banyak
memperkecil dampak negatif yang responden, tidak hanya meneliti
bisa terjadi pada ibu, janin, ataupun pengaruh counterpressure tetapi
kemajuan persalinan. Salah satunya juga melibatkan faktor-faktor yang
dengan pemberian masase teknik mempengaruhi nyeri, menambah
counterpressure pada tiap kontraksi referensi serta mengembangkan
kepada ibu inpartu kala I fase aktif lagi uji pengaruh counterpressure
serta mengajarkan pada keluarga terhadap tingkat nyeri persalinan
tentang prosedur counterpressure pada ibu inpartu kala 1 fase aktif
agar keluarga dapat berperan aktif sehingga penelitian yang
dalam penurunan rasa sakit oleh selanjutnya bisa menjadi lebih
ibu inpartu. baik.

9.

10. DAFTAR PUSTAKA

11. Arikunto, Suharsimi. 2006. 12. Bobak, Lowdermilk & Jensen.


Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan (2004). Buku Ajar Keperawatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Maternitas. Jakarta: EGC.

13. Buku Acuan Asuhan Persalinan


Normal. (2004). Jakarta: DEPKES RI.
14. Cunningham, F.G. (2005). Obstetri 23. Nursalam. 2008. Konsep dan
Williams Edisi 21 Volume 1. Jakarta: Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
EGC. Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
15. Danuatmaja, B & Meiliasari, M.
(2004). Persalinan Normal Tanpa Rasa 24. Pastuty, Rosiyati. 2009. Buku Saku
Sakit. Jakarta: Purwa Swara. Asuhan Kebidanan dan Ibu Bersalin.
Jakarta: EGC
16. Fajar Ibnu, Dkk. 2009. Statistika
Untuk Praktisi Kesehatan. Jogjakarta: 25. Potter, P.A. & Perry, A.G. 2005.
Graha Ilmu Buku Ajar Fundamental Keperawatan
Edisi 4 Volume 2: Konsep, Proses, dan
17. Harnawati. 2008. Nyeri. Praktik. Jakarta: EGC.
Diunduh 11 Februari 2011.
Tersedia dari 26. Prawirohardjo, S. 2007. Ilmu
http://harnawatiaj.wordpress.co Kebidanan Edisi Ketiga Cetakan
m./2008/05/05/nyeri/ Kesembilan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
18. Henderson, C. & Jones, K. (2005).
Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta: 27. Price, S.A. & Wilson, L.M. 2005.
EGC. Patofisiologi Volume 1: Konsep Klinis
Proses - Proses Penyakit. Jakarta: EGC.
19. Hidayat, A. Aziz Alimul. (2007).
Metode Penelitian Keperawatan dan 28. Schott, Judith. 2008. Seri Praktik
Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Kebidanan Kelas Antenatal. Jakarta:
Medika. EGC

20. Luluvikar. 2008. Metode Massage. 29. Soenario, K. 2008. Penanganan


Diunduh 26 Februari 2011. Tersedia Nyeri dalam Bidang Obstetri. Diunduh
dari 15 Februari 2011. Tersedia dari
http://luluvikar.wordpress.com/2008/10/ http://obgynundip.com/index.php/Home
27/metode -massage/ /page-5.html

21. Mander, R. 2003. Nyeri 30. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian


Persalinan. Jakarta: EGC. Kuantitatif Kualitatif R & D. Bandung:
Alfabeta
22. Manuaba, Ida B. G. 1999.
Memahami Kesehatan Reproduksi 31. Yuliatun, L. 2008. Penanganan
Wanita. Jakarta: EGC Nyeri Persalinan dengan Metode
Nonfarmakologi. Malang: Bayumedia
Publishing.
32.

You might also like