Bambang Sudiyatno
Bambang Sudiyatno
Bambang Sudiyatno
Dinamika Keuangan dan Perbankan, Mei 2010, Hal: 125 - 137 Vol. 2, No.2
ISSN :1979-4878
ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BOPO, CAR DAN LDR TERHADAP
KINERJA KEUANGAN PADA SEKTOR PERBANKAN YANG GO PUBLIC
DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
(Periode 2005-2008)
Bambang Sudiyatno
bofysatriasmara@yahoo.com
Jati Suroso
ABSTRACT
Various banks in the case of Indonesia, such as cases with Edi Tansil Bapindo which loss the
state 1.3 trillion, the case of BNI Kebayoran Baru which loss the state 1.2 trillion, the case of
undisbursed loan credit alias that is not withdrawn by the debtor amounting to Rp 474.23 trillion
per April 2010. But in the first quarter of 2009 national banking conditions have shown signs of
improvement, as seen in the increasing ratio of capital adequacy ratio above 17% and the average
NPL is still quite manageable sebasar 3.9%. This condition is not expected to make the banking
industry to loosen the spirit of credit, because after all the national, financial institutions still
anticipating the possibility of continued volatility of global financial crisis. This study aims to
analyze the influence of third party funds (TPF), the Operational Cost to Operational Expenses
(BOPO), Capital Adequancy Ratio (CAR) and Loan to Deposit Ratio (LDR) on the financial
performance of the banking sector, which went public in Indonesia Stock Exchange period 2005-
2008. The research proves that not all of the variables used in this research have a significant
effect on the financial performance. Where the variable influence of Third Party Funds (TPF), the
Operational Cost to Operational Expenses (BOPO), Capital Adequancy Ratio (CAR), which
proved to have a significant effect on the financial performance, while the loan to deposit ratio
(LDR) no significant effect on financial performance at 5% confidence level.
27. Grafik 1. Grafik Perkembangan Return On Asset (ROA) Beberapa Bank di BEI
28. Periode 2004-2008
29. Sumber :Diolah dari data skunder 2009
30.
31. Pada grafik 1 di atas terlihat bahwa pencapaian Return On Asset (ROA) minimal 1,5
pergerakan Return On Asset (ROA) mengalami % tidak dapat dicapai sebagian bank pada periode
fluktuasi. Pada beberapa periode dalam penelitian 2004-2008.
ini Return On Asset (ROA) mengalami penurunan. 32. Berdasarkan dari uraian
Penurunan Return On Asset (ROA) terjadi pada diatas, maka permasalahan dalam
tahun 2005 seperti Bank Mandiri sampai mencapai penelitian ini adanya temuan yang berbeda
sebesar 0,47%, sedangkan pencapaian Return On dari beberapa faktor yang mempengaruhi
Asset (ROA) tertinggi pada tahun 2005 Bank BRI Return on Asset (ROA), serta dari data
sebesar 4,57 %. Standar yang ditetapkan untuk empiris adalah terjadi beberapa penurunan
129
Vol. 2 No. 2, Nopember 2010 Dinamika Keuangan dan Perbankan
ROA, sehinggga standar ROA sebesar 1,5 (angsuran) atas kredit tersebut sebagai sumber
% tidak dapat dicapai oleh sebagian bank likuiditas. Pembayaran kembali untuk kredit ini
pada periode 2004-2008. adalah melalui perputaran kas dari modal kerja
33. TELAAH PUSTAKA DAN yang telah dibelanjai melalui kredit ini.
34. PENGEMBANGAN HIPOTESIS Perputaran tersebut misalnya dari kas perusahaan
35. Teori permodalan bank memang untuk membeli persediaan, kemudian dijual
memberikan pedoman dalam pengambilan menimbulkan piutang. Piutang ini akhirnya akan
keputusan manajemen bank, namun di sisi lain menjadi kas sebagai angsuran kredit pada bank.
bank sebagai lembaga keuangan yang tunduk pada Sebelum tahun 1920 bank-bank lebih
regulasi harus tetap memperhatikan kecukupan mengutamakan portofolio kreditnya sebagai
modal dalam prespektif regulator. Misalnya secara sumber likuiditas tambahan (diluar kas dan
konseptual bahwa pemilik modal bank yang terlalu cadangan, bila ada) sebab saat itu tidak banyak
besar dipandang tidak efisien, namun modal besar alternatif yang signifikan sebagai sumber
akan mengarahkan pemegang saham bertindak likuiditas. Surat berharga jangka pendek yang
hati-hati (prudent) dalam mengelola bank dapat dijual kembali untuk memenuhi kebutuhan
sebaliknya modal yang terlalu kecil akan likuiditas jumlahnya belum memadai untuk
mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap dijadikan sumber likuiditas.
bank tersebut dan berpotensi menimbulkan moral 39. Penelitian ini dimaksudkan untuk
hazard. Oleh karena itu, standar kecukupan modal menguji beberapa faktor seperti dana pihak ketiga,
diperlukan agar dapat menjamin keunikan BOPO, CAR, dan LDR terhadap kinerja keuangan
pelayanan bank, melindungi bank dari kegagalan yang diproksi dengan ROA.
(resiko) serta menjamin keberlanjutan bank. 40. Kinerja Perusahaan
36. Untuk menjelaskan dasar-dasar 41. Pengertian kinerja menurut Kamus
yang digunakan manajemen untuk mengambil Besar Bahasa Indonesia (1997, hal 503) adalah
keputusan sumber pendanaan bagi perusahaan, merupakan kata benda yang artinya: 1. Sesuatu
maka teori yang digunakan dalam penelitian ini, yang dicapai, 2. Prestasi yang diperlihatkan, 3.
yaitu productive theory of credit (Commercial Kemampuan kerja (peralatan), sedangkan
Loan Theory). penilaian kinerja menurut Mulyadi (1997) adalah
37. Berbagai pendekatan dalam penentuan secara periodik efektifitas operasional
manajemen dana bank telah dikembangkan dalam suatu organisasi, bagian organisasi dan
beberapa tahun untuk merespon perubahan secara karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan
alami dunia perbankan dan lingkungannya. Hingga kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Mengingat
tahun 1920-an teori yang dominan dalam bahwa organisasi pada dasarnya dijalankan oleh
manajemen dana khususnya yang menyangkut manusia, maka penilaian kinerja sesungguhnya
likuiditas adalah productive theory of Credit. Pada merupakan penilaian atas perilaku manusia dalam
konsep ini bank bisa memfokuskan pada sisi aset melaksanakan peran yang mereka mainkan dalam
dari suatu neraca yang diadaptasi dari teori abad organisasi. Berbeda dengan pengertian kinerja
18 dalam perbankan Inggris yang dinamakan pada umumnya, maka pengertian kinerja keuangan
Commercial Loan Theory. Productive Theory of adalah penentuan ukuranukuran tertentu yang
Credit (Commercial Loan Theory) menekankan dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan
bahwa likuiditas bank akan terjamin apabila aktiva dalam menghasilkan laba.
produktif (earning assets) disusun dari kredit 42. Menurut Kidwell (1982), kinerja
jangka pendek yang mudah dicairkan selama perbankan dapat diukur dengan mengunakan rata
bisnis dalam kondisi normal. rata tingkat bunga pinjaman, ratarata tingkat
38. Teori ini menyatakan secara bunga simpanan, dan profitabilitas perbankan.
spesifik bahwa bank-bank hanya akan Ketiga ukuran tersebut bisa diinterprestasikan
memberikan kredit jangka pendek yang sangat secara berbeda, tergantung pada sudut pandang
mudah dicairkan atau likuid (Short Term, Self analisisnya, apakah dari sudut pandang pemilik
Liquiditing) melalui pembayaran kembali ataukah dari sudut sosial. Misalkan tingkat bunga
130
Bambang Sudiyatno dan Jati Suroso Dinamika Keuangan dan Perbankan
yang rendah akan dinilai baik oleh pemerintah berubahnya tingkat bunga akan
karena analisisnya dari sudut pandang sosial, menurunkan nilai pasar surat berharga
tetapi hal tersebut belum tentu baik jika dilihat dari yang terjadi pada saat bank membutuhkan
sudut pandang pemilik. Dari contoh tersebut bisa likuiditas. Resiko terjadi apabila untuk
diartikan bahwa private performance berkaitan memenuhi kebutuhan likuiditas tersebut
dengan kepentingan pemegang saham atau harus menjual suratsurat berharga yang
owners, yaitu memaksimumkan keuntungan dalam dimiliki bank. Resiko tingkat bunga juga
jangka panjang. Sedangkan sosial performance terjadi manakala bank menerima simpanan
berarti memaksimumkan kesejahteraan untuk jangka waktu lebih lama dengan
masyarakat secara menyeluruh. tingkat bunga yang relatif tinggi kemudian
43. Gilbert (1984), dalam surveynya tingkat bunga mengalami penurunan yang
terhadap beberapa penelitian mengambil drastis. Resiko timbul akibat bank
kesimpulan bahwa tingkat bunga simpanan memiliki biaya dana yang relatif tinggi
merupakan ukuran kinerja yang lemah, dan yang pada gilirannya menyebabkan bank
menimbulkan masalah. Apabila tingkat bunga tersebut tidak kompetitif.
pinjaman yang digunakan sebagai ukuran kinerja, 47. Biaya Operasional Terhadap Beban
kemungkinan ukuran tersebut akan bias, karena Operasional (BOPO)
ratarata tingkat bunga pinjaman akan tergantung 48. Perusahaan yang bergerak dibidang
pada portofolio pinjaman bank. Begitu juga perbankan, melakukan efisiensi operasi, yaitu
dengan ratarata tingkat bunga simpanan karena untuk mengetahui apakah bank dalam opersinya
tergantung pada distribusi jatuh temponya yang berhubungan dengan usaha pokok bank,
bermacammacam simpanan. Untuk mengatasi dilakukan dengan benar dalam arti sesuai yang
masalah tersebut, maka menurut Gilbert, ukuran diharapkan manajemen dan pemegang saham
kinerja yang tepat adalah profitabilitas. (Hanley, 1997). Efisiensi operasi juga
44. Secara umum ukuran profitabilitas mempengaruhi kinerja bank, yakni untuk
pada industri perbankan ada dua, yaitu rate of menunjukkan apakah bank telah mengunakan
Return on Equity (ROE) dan Return on Asset seluruh faktor produksinya dengan tepat guna dan
(ROA). Selain itu ada juga variabelvariabel yang berhasil guna. Rasio efisiensi bank juga bisa
dapat dipergunakan untuk mengukur kinerja diukur dengan total non interest expense divided
perbankan (versi majalah Swa-1996), yaitu FBI by total interest income minus total interest
(Free Based Income) merupakan rasio antara expense plus total non interest income (Hanley,
pendapatan non bunga dengan seluruh pendapatan 1997) . Menurut ketentuan Bank Indonesia
bank, CAR (Capital Adequncy Rasio) merupakan efisiensi operasi diukur dengan mengunakan rasio
rasio antara modal dengan asset tertimbang biaya operasional dibandingkan dengan
menurut resiko ATMR adalah penjumlahan antara pendapatan operasional. Mengingat kegiatan
jumlah aktiva dangan 20% nilai kegiatan off utama bank adalah bertindak sebagai perantara,
balance sheet, LDR (Loan to Deposit Rasio) yaitu menghimpun dana dan menyalurkan dana
merupakan rasio antara jumlah kredit dengan masyarakat, maka biaya dan pendapatan
jumlah dana masyarakat (giro, tabungan dan operasional bank didominasi oleh biaya bunga dan
deposito). Hasil kredit merupakan rasio antara hasil bunga.
hasil bunga dengan jumlah kredit dan terakhir 49. Secara teoritis, biaya bunga
adalah produktivitas tenaga kerja merupakan rasio ditentukan berdasarkan perhitungan cost of
antara laba sebelum pajak dengan biaya tenaga loanable funds (COLF) secara weight average
kerja. cost, sedang penghasilan bunga sebagian besar
45. Dana Pihak Ketiga (DPK) diperoleh dari interest income (pendapatan bunga)
46. Dana pihak ketiga (DPK) dari jasa pemberian kredit dari masyarakat, seperti
dalam penelitian ini didifinisikan dengan bunga pinjaman, provisi kredit, appraisal fee,
rasio total kredit terhadap total dana pihak supervision fee, commitment fee, syndication fee,
ketiga. Resiko ini timbul akibat dan lainlain.
131
Vol. 2 No. 2, Nopember 2010 Dinamika Keuangan dan Perbankan
50. Capital Adecuacy Ratio (CAR) keuangan bank yang go public di Bursa Efek
51. Capital adecuacy ratio Indonesia.
adalah rasio yang memperhitungkan 57. H2: Tingkat efisiensi operasi (BOPO)
seberapa jauh seluruh aktiva bank yang berpengaruh negatif terhadap kinerja
mengandung resiko (kredit, penyertaan, keuangan bank yang go public di Bursa Efek
surat berharga, tagihan pada bank lain).ikut Indonesia.
dibiayai dari dana modal sendiri bank 58. H3: Modal (CAR) berpengaruh positif
disamping memperoleh danadana dari terhadap kinerja keuangan bank yang go
sumbersumber diluar bank, seperti public di Bursa Efek Indonesia.
masyarakat, pinjaman (utang), dan lain
lain. Dengan kata lain Capital Adequancy 59. H4: Likuiditas (LDR) berpengaruh positif
Rasio adalah rasio kinerja bank untuk terhadap kinerja keuangan bank yang go
mengukur kecukupan modal yang dimiliki public di Bursa Efek Indonesia.
bank untuk menunjang aktiva yang
mengandung atau menghasilkan resiko, 60. METODE PENELITIAN
misalnya kredit yang diberikan . 61. Penelitian ini dilakukan di Bursa
52. Loan to Deposit Ratio (LDR) Efek Indonesia dengan menggunakan perusahaan-
perusahaan dalam industri perbankan sebagai
53. Loan to deposit ratio adalah populasi dan sampelnya. Jenis data yang
rasio adanya kemungkinan deposan atau digunakan dalam penelitian ini adalah data
debitur menarik dananya dari bank. Resiko sekunder yang diperoleh dari publikasi yang
penarikan dana tersebut berbeda antara diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI)
masingmasing likuiditasnya. Giro melalui www.idx.co.id, Badan Pengelola Pasar
tentunya memiliki likuiditas yang lebih Modal, Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK),
tinggi karena sifat sumber dana ini sangat Departemen Keuangan Republik Indonesia
labil karena dapat ditarik kapan saja www.bapepamlk.depkeu.go.id, Bank Indonesia
sehingga bank harus dapat memproyeksi (BI) www.bi.go.id, dan Badan Pusat Statistik
kebutuhan likuiditasnya untuk memenuhi (BPS) melalui www.bps.go.id.
nasabah giro. Sementara Deposito
Berjangka resikonya relatif lebih rendah 62. Menurut klasifikasi pengumpulan,
karena bank dapat memproyeksikan kapan jenis data pada penelitian ini adalah data time
likuiditas dibutuhkan untuk memenuhi series dan data cross section, yaitu data yang
penarikan Deposito Berjangka yang telah dikumpulkan dari beberapa tahapan waktu
jatuh tempo. Kata lain Loan to Deposit (kronologis) dan data yang dikumpulkan dari
Rasio adalah rasio kinerja bank untuk perusahaan perbankan yang listed di BEI.
mengukur likuiditas bank dalam memenuhi Penggabungan kedua data tersebut dikenal dengan
kebutuhan dana yang ditarik oleh sebutan nama yang lebih popular panel data atau
masyarakat dalam bentuk tabungan, giro pooling data. Metode pengambilan sampel
dan deposito. menggunakan purposive sampling, yaitu sampel
ditentukan dengan kriteria-kriteria tertentu.
54. Pengembangan Hipotesis
63. Model analisis yang
55. Penelitian ini akan menguji digunakan adalah regresi linier berganda
pengaruh dana pihak ketiga, BOPO, CAR, dan (multiple regression analysis model)
LDR terhadap kinerja keuangan yang diproksi dengan persamaan kuadrat terkecil
dengan Return on Asset (ROA). Sesuai dengan (Ordinary Least Square) dengan model
penjelasan teoritis, maka ada lima hipotesis yang sebagai berikut:
dikembangkan dalam penelitian ini, kelima
hipotesis tersebut adalah: 64. Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4
+e
56. H1: Total Dana Pihak Ketiga (DPK)
berpengaruh positif terhadap kinerja 65. dimana :
132
Bambang Sudiyatno dan Jati Suroso Dinamika Keuangan dan Perbankan
91.
92.
93. Tabel 3. Uji Anova
94.
108. Dana pihak ketiga yang diproksi 112. Capital Adecuacy Ratio (CAR)
dengan penjumlahan antara giro,tabungan dan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
deposito (DPK) mempunyai pengaruh positif dan kinerja keuangan yang diproksi dengan ROA.
singnifikan terhadap kinerja keuangan yang Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin
diproksi dengan ROA. Hasil penelitian ini tinggi CAR, semakin tinggi ROA. Tingginya CAR
menunjukkan bahwa semakin besar jumlah dana menunjukkan bahwa modal bank semakin besar,
pihak ketiga (DPK), semakin tinggi ROA. Kondisi sehingga bank lebih leluasa dan memiliki peluang
ini akan menguatkan persepsi masyarakat untuk yang cukup besar untuk melakukan ekspansi
menyimpan dananya di bank, dan secara teoritis kredit. Disisi lain tingginya CAR juga dapat
masyarakat mempercayai kinerja bank, karena menambah kepercayaan masyarakat terhadap
masyarakat menyerahkan uangnya untuk dikelola bank, karena jaminan dana masyarakat semakin
oleh bank. tinggi. Dengan bertambahnya modal bank dan
109. Hipotesis 2: Berdasarkan Tabel 1 bertambahnya kepercayaan masyarakat terhadap
tersebut di atas diperoleh thitung untuk variabel bank, maka bank dapat melakukan ekspansi kredit
BOPO sebesar -8,839 dengan signifikasi 0,000. untuk meningkatkan pendapatan operasionalnya.
Sedangkan nilai signifikansi t (sig-t) sebesar 113. Hipotesis 4: Berdasarkan Tabel 1
0,000, lebih kecil atau kurang dari 0,05, sehingga tersebut di atas diperoleh thitung untuk variable
dapat disimpulkan hipotesis 2 (H2) diterima, LDR sebesar 0,753 dengan nilai signifikasi t (sig-
artinya ada pengaruh negatif dan signifikan antara t) sebesar 0,453. Nilai signifikansi t (sig-t) sebesar
BOPO terhadap ROA. Hasil penelitian ini sejalan 0,543 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat
dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuliani disimpulkan hipotesis 4 (H4) ditolak, artinya
(2007) yang memperoleh kesimpulan dari bahwa ada kecenderungan pengaruh LDR
penelitiannya, bahwa pengaruh yang terjadi antara terhadap ROA positif, akan tetapi pengaruh
BOPO terhadap ROA adalah negatif dan tersebut tidak signifikan atau tidak berarti. Hasil
signifikan. penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
110. Efisiensi operasi yang diproksi dilakukan oleh Yuliani (2007) dan Sarifudin
dengan total biaya operasi dibandingkan dengan (2005), yang menemukan bahwa LDR tidak
total pendapatan operasi (BOPO) mempunyai berpengaruh secara signifikan terhadap ROA.
pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja Akan tetapi, hasil penelitian ini tidak sesuai
keuangan yang diproksi dengan ROA. Hasil dengan penelitian yang dilakukan oleh
penelitian ini menunjukkan bahwa semakin besar Werdaningtyas (2002), yang menemukan bahwa
jumlah biaya operasi (BOPO), semakin rendah LDR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
ROA. Kondisi ini terjadi disebabkan setiap profitabilitas (ROA) serta penelitian dari
peningkatan biaya operasi bank yang tidak Suharjono (2005) dan Merkusiwati (2007), yang
dibarengi dengan peningkatan pendapatan operasi menemukan bahwa LDR berpengaruh positif dan
yang lebih besar akan berakibat berkurangnya laba signifikan terhadap ROA.
sebelum pajak. 114. Loan to Deposit Ratio (LDR)
111. Hipotesis 3: Berdasarkan Tabel 1 berpengaruh positif tetapi tidak signifikan
tersebut di atas diperoleh thitung untuk variabel terhadap kinerja keuangan yang diproksi dengan
CAR sebesar 2,866 dengan nilai signifikasi t (sig- ROA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada
t) sebesar 0,005. Nilai signifikansi t (sig-t) sebesar kecenderung LDR berpengaruh positif terhadap
0,005 lebih kecil atau kurang dari 0,05, sehingga ROA, namun pengaruh tersebut tidak signifikan
dapat disimpulkan hipotesis 3 (H3) diterima, atau tidak berarti. Kondisi ini menggambarkan
artinya ada pengaruh positif dan signifikan antara bahwa kinerja perbankan di BEI pada umumnya
CAR terhadap ROA. Hasil penelitian ini sejalan tidak efisien, sehingga tidak dapat memaksimalkan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuliani nilai pendapatan dari dana yang dipinjamkan
(2007) yang memperoleh kesimpulan dari kepada masyarakat. Ketidak efisienan ini bisa
penelitiannya, bahwa pengaruh yang terjadi antara disebabkan karena banyak kredit yang mengalami
CAR terhadap ROA adalah positif dan signifikan. kegagalan, sehingga menambah beban bagi bank.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa nilai
135
Vol. 2 No. 2, Nopember 2010 Dinamika Keuangan dan Perbankan
mean LDR sebesar 67.8218% berarti rata-rata dimana semakin banyak dana pihak ketiga yang
bank dibawah standar yang ditetapkan BI, yaitu dapat dihimpun dari masyarakat, maka semakin
antara 80% sampai dengan 110%. besar peluang untuk dapat mendapatkan return
dari penggunaan dana tersebut. Hasil penelitian
115. SIMPULAN DAN IMPLIKASI ini juga sesuai dengan penelitian dari Yuliani
116. Simpulan (2007), Mudrajat Kuncoro dan Suharjono
(2002). Upaya yang dapat dilakukan oleh
117. Berdasarkan hasil analisis data dan manajemen untuk meningkatkan kinerja bank
pembahasan tersebut di atas, maka dapat diambil (ROA) adalah dengan meningkatkan dana
beberapa kesimpulan sebagai berikut: pihak ketiga (DPK) melalui peningkatan
1. Dana pihak ketiga (DPK) berpengaruh positif kepercayaan kepada nasabah, karena dengan
dan signifikan terhadap kinerja bank (ROA). kepercayaan ini nasabah akan menyimpan
Berarti semakin banyak dana pihak ketiga yang dananya di bank.
bias dihimpun bank, maka semakin tinggi 4. Biaya operasi (BOPO) berpengaruh negatif dan
kinerja bank (ROA). signifikan terhadap kinerja keuangan bank
2. Biaya operasi (BOPO) berpengaruh negatif dan (ROA). Hasil penelitian ini sesuai dengan
signifikan terhadap kinerja bank (ROA). Berarti konsep dan logika operasi bank, dan teori
semakin tinggi biaya operasional yang efisiensi (Kast and Rosenzweig, 1985), yang
dikeluarkan oleh bank, maka akan menurunkan menyatakan bahwa efisiensi bank bias dicapai
pendapatan operasional bank, sehingga kinerja dengan beberapa cara, antara lain: dengan
bank (ROA) turun. meningkatkan pendapatan operasional dan
3. Capital Adecuacy Ratio (CAR) berpengaruh memperkecil biaya operasional, atau dengan
positif dan signifikan terhadap kinerja bank biaya operasional yang sama dapat
(ROA). Berarti semakin tinggi modal yang meningkatkan pendapatan operasional,
ditanam atau diinvestasikan dibank, semakin sehingga pada akhirnya akan meningkatkan
tinggi kinerja bank (ROA). laba operasional bank dan ROA. Hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian
4. Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh yang dilakukan oleh Yuliani (2007) dan
positif dan tidak signifikan terhadap kinerja Rinawan (2009). Akan tetapi tidak sesuai
bank (ROA). Berarti pengaruh loan deposit dengan hasil penelitian dari Mudrajat Kuncoro
ratio (LDR) terhadap kinerja bank (ROA) dan Suharjono (2002) bahwa BOPO
sangat kecil sehingga secara statistik tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
signifikan pada level signifikansi kurang dari kinerja bank (ROA). Upaya yang dapat
5%. dilakukan oleh manajemen untuk meningkatkan
118. Implikasi kinerja bank (ROA) adalah dengan menekan
1. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa dana biaya operasi (BOPO) melalui program
pihak ketiga (DPK), biaya operasi (BOPO), dan efisiensi.
Capital Adecuacy Ratio (CAR) berpengaruh 5. Capital Adecuacy Ratio (CAR) berpengaruh
signifikan terhadap kinerja bank (ROA). positif dan signifikan terhadap kinerja
Sedangkan Loan to Deposit Ratio (LDR), keuangan bank (ROA). Hasil penelitian ini
secara statistic tidak berpengaruh signifikan sesuai dengan konsep dan logika operasi bank,
terhadap kinerja bank (ROA). dan teori likuiditas bank. Hasil penelitian ini
2. Implikasi teoritis dan kebijakan dari hasil juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
analisis tersebut dapat dikemukakan sebagai oleh Hesti Werdaningtyas (2002), Suryono
berikut: (2005), Markusiwati (2007), Yuliani (2007),
dan Rinawan (2009). Akan tetapi tidak sesuai
3. Dana pihak ketiga (LDR) berpengaruh positif dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
dan signifikan terhadap kinerja keuangan bank Mohammad Sarifudin (2005), yang
(ROA). Hasil penelitian ini sesuai dengan menemukan bahwa CAR berpengaruh negatif
konsep dan logika kegiatan operasi bank, dan tidak signifikan terhadap kinerja bank
136
Bambang Sudiyatno dan Jati Suroso Dinamika Keuangan dan Perbankan
(ROA). Upaya yang dapat dilakukan oleh 124. Atik Damarwati, 2007. Terus Disusuri, Tapi
manajemen untuk meningkatkan kinerja bank Masih Rendah, Majalah Info Bank No 341
(ROA) adalah dengan menambah jumlah dana Edisi Agustus 2007 Volume XXVIII . Hal
melalui subordinasi pinjaman atau setoran 64-66.
modal dari pemilik. 125. Beger, Allen N; Hunter, William C, Timme
6. Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh & Stephen G, 1993. The Effisiency of
positif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja Financial Institution: A Review & Preview
keuangan bank (ROA). Hasil penelitian ini of Research Past Present and Future,
tidak sesuai dengan konsep dan logika operasi Journal of Banking and Fainance. April.
bank, dimana peningkatan dana yang 126. Dahlan Siamat, 1993.Manajemen Bank
dipinjamkan kepada nasabah akan Umum. Penerbit Intermedia: Jakarta.
meningkatkan kinerja bank (ROA). Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang 127. Eka Nuraini Rahmawati, 2003. Bank
dilakukan oleh Hesti Werdaningtyas (2002) dan Syariah: Perbandingan dengan Bank
Yuliani (2007). Akan tetapi tidak sesuai dengan Konvensional, Keunggulan dan Harapan,
hasil penelitian yang dilakukan oleh Agus Majalah Usahawan Indonesia. No.12 TH
Suyono (2005) dan Merkusiwati (2007), yang XXXII Desember 2003.
menemukan bahwa Loan to Deposit Ratio 128. Etty Nasser, dan Titik Aryati, 2000. Model
(LDR) berpengaruh positif dan signifikan Analisis CAMEL untuk Memprediksi
terhadap kinerja bank ROA. Upaya yang dapat Financial Distress Pada Sektor Perbankan
dilakukan oleh manajemen untuk meningkatkan Yang Go Publik, Jurnal Auditing dan
kinerja bank ROA adalah dengan memperbaiki Akuntasi Indonesia. Volume 4 No.2
kualitas pemberian kredit atau pinjaman kepada Desember.
nasabah melalui penilaian nasabah kredit yang
129. Gilbert, R.A, 1984. Bank Market Structure
lebih ketat untuk menekan NPL, sehingga dapat
and Competition: A Survey, Journal of
mengurangi atau terhindar dari kredit yang
Money, Credit and Banking 16 (4), pp. 617-
bermasalah.
644.
119. DAFTAR PUSTAKA 130. Gujarati, Damodar N. 1995. Basic
120. Agus Suyono, 2005. Analisis Rasio-rasio Econometric. Third Edition. McGraw-Hill
Bank yang Berpengaruh Terhadap Return International Editions. America: New York.
on Asset (ROA). Tesis Program Pasca 131. Hanley, N., and Shogren, J.F., White, B,
Sarjana Magister Manajemen Universitas 1997. Environmental Economics in Theory
Diponegoro (tidak dipublikasikan). and Practice. McMillan, New York.
121. Anonymous, 2004, 2005, 2006, 2007, 2008, 132. Hesti Werdaningtyas, 2002. Faktor yang
2009. Indonesia Capital Market Directory, Mempengaruhi Profitabilitas Bank Take
Jakarta. Over Pramerger di Indonesia, Jurnal
122. Augusty Ferdinand, 2006. Metode Manajemen Indonesia, vol. 1, no. 2, pp. 24-
Penelitian Manajemen . Pedoman Penelitian 39.
untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan Desertasi 133. Imam Ghozali .2002. Aplikasi Analisis
Ilmu Manajemen. Penerbit Badan Penerbit Multivariate dengan Program SPSS. Badan
Uninversitas Diponegoro, Semarang. penerbit Universitas Diponegoro.
123. Almilia, Luciana Spica dan Winny 134. Jensen, M and Meckling, W.H, 1976. Theory
Herdiningtyas, 2003. Analisa Rasio CAMEL of the Firm: Management Behavior, Agency
Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Cost and Ownership, Structure Journal of
Lembaga Perbankan Periode 2000-2002, Finance Economic, October.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.7 No.2
Nopember 2005.
137
Vol. 2 No. 2, Nopember 2010 Dinamika Keuangan dan Perbankan
135. Kasmir, 2002. Bank dan Lembaga Keuangan In Memorian Prof. Dr. Bambang
Keuangan Lainnya. Penerbit PT. Raja Riyanto. Fakultas Ekonomi Universitas
Grafindo Persada: Jakarta. Gajah Mada Yogyakarta.
136. Kast, F.E and Rosenzweig, J.E, 1985. 145. Taswan, 2010. Manajemen Perbankan
Organization and Management: A System Konsep, Teknis & Aplikasi. Penerbit UPP
and Contingency Analysis. 4th Edition. New STIM YKPN Yogyakarta.
York: McGraw-Hill. 146. Titman, S; R, Wessels, 1988. The
137. Kidwell, D., and Koch, T, 1982. The Determinants of Capital Choise, Journal of
Behavior of the Interest Rate Defferential Finance 43, pp. 1-19.
Between Tax-Exemt Revenue an General 147. Voght, Stephen C and Vu, Josepth D, 2000.
Obligation Bonds: A Test of Risk Cash flow and Long-run Firms Value:
Preferences and Market Segmentation, The Evidence from The Value Line Invesment
Journal of Finance, 37, pp. 73-85. Survey, Journal of Management Issue:
138. Kristopo, 2007. Kredit Per Sektor: Lima pp.20-32.
Sektor Ekonomi Masih Menjanjikan, 148. Websita: www.bi.go.id. Peraturan Bank
Majalah Infobank, No.344 Edisi November Indonesia Nomor:6/10/PBI/2004 Tentang
2007. Volume: XXIX. Hal 18-20. Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
139. Malayu Hasibuan, SP. 2005. Dasar-dasar Umum. Diakses tanggal 16 April 2007.
Perbankan. Penerbit PT Bumi Aksara: 149. Wisnu Mawardi, 2005. Analisis Faktor-
Jakarta. faktor yang Mempengaruhi Kinerja
140. Merkusiwati, Ni Ketut Lely Aryani, 2007. Keuangan Bank Umum di Indonesia, Jurnal
Evaluasi Pengaruh CAMEL Terhadap Bisnis Strategi, Vol. 14, No. 1, Juli 2005.
Kinerja Perusahaan, Buletin Studi Ekonomi, 150. Yudistira Hasbullah, 2004. Prinsip-prinsip
Vol 12, No. 1. Manajemen Resiko Kredit di Perbankan
141. Muhammad Sarifudin, 2005. Faktor-faktor dalam Rangka Good Corporate
yang Mempengaruhi Laba pada Perusahaan Government, Majalah Usahawan
Perbankan yang Listed di BEJ Periode 2000 Indonesia, No. 12 TH XXXIII Desember
s/d 2002. Tesis Program Pasca Sarjana 2004.
Magister Manajemen Universitas 151. Yuliani, 2007. Hubungan Efisiensi
Diponegoro (tidak dipublikasikan). Operasional dengan Kinerja Profitabilitas
142. Mudjarad Kuncoro dan Suhardjono, 2002. pada Sektor Perbankan yang Go Public di
Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi. Bursa Efek Jakarta, Jurnal Manajemen dan
Penerbirt BPFE: Yogyakarta. Bisnis Sriwijaya, Vol. 5, No. 10, Desember,
143. Ross, Westerfield and Jaffe, 2005. 2007.
Corporate Finance. Seventh Edition. 152. Zimmerman, G.C, 1996. Factor Influencing
McGraw Hill, America: New York. Community Bank Performance in California,
144. Sri Haryati, 2002. Analisis Kebangkrutan FBRSF Economic Review. Number 1, pp.
Bank: Bunga Rampai Kajian Teori 26-42.
153.
154.
155. Sudiyatno, B., & Suroso, J. (2010). Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Bopo, Car Dan Ldr Terhadap
Kinerja Keuangan Pada Sektor Perbankan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia (Bei)(Periode 2005-
2008). Dinamika Keuangan Dan Perbankan, 2(2).