2594 5548 1 PB
2594 5548 1 PB
2594 5548 1 PB
Syukron Khamzawi,
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya
[email protected]
Ketang Wiyono, Zulherman
Dosen Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya
Abstract: This study aims to produce interactive multimedia-based learning model Problem
Based Learning (PBL) in the physics subject of fluid dynamic valid, practical, and knowing its
potential effects. The method used is a research development (development research) with
measures Akker research development which consists of four stages: (1) the stage of
preliminary examination; (2) the stage of theoretical adjustment; (3) empirical testing phase,
and (4) the stage of documentation, analysis, and reflection on the process and results. At this
stage of empirical test using Tessmer formative evaluation model which consists of five stages:
(1) self-evaluation; (2) expert reviews; (3) one-to-one evaluation; (4) small group; and (5)
field test. The instrument used in this study is the validation sheet, interview, questionnaire,
and achievement test. This research has produced an interactive multimedia PBL valid with a
percentage score of validity of the product obtained from the validator of 92.75% with a very
valid category. Interactive multimedia PBL has a percentage score practicality of the product
obtained in small group step amounted to 81.15% with the category of very practical. N-Gain
obtained in field test step of 0.4 with medium category. Based on the research results, it can be
concluded that the interactive multimedia-based learning model Problem Based Learning
(PBL) in physics subject of fluid dynamic developed has met the criteria of validity and
practicality as well as having a potential effect on learning outcomes of students with moderate
category.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan multimedia interaktif berbasis model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada mata pelajaran fisika pokok bahasan fluida
dinamis yang valid, praktis, dan mengetahui efek potensialnya. Metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian pengembangan (development research) dengan langkah-langkah
penelitian pengembangan Akker yang terdiri dari 4 tahap yaitu : (1) tahap pemeriksaan
pendahuluan; (2) tahap penyesuaian teoritis; (3) tahap uji empiris, dan (4) tahap dokumentasi,
analisis, dan refleksi terhadap proses dan hasil. Pada tahap uji empiris menggunakan model
evaluasi formatif Tessmer yang terdiri dari lima tahap, yaitu: (1) self evaluation; (2) expert
review; (3) one-to-one evaluation; (4) small group; dan (5) field test. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi, pedoman wawancara, angket, dan tes
hasil belajar. Penelitian ini telah menghasilkan multimedia interaktif PBL yang valid dengan
persentase skor kevalidan produk yang diperoleh dari validator sebesar 92,75% dengan
kategori sangat valid. Multimedia interaktif PBL memiliki persentase skor kepraktisan produk
yang diperoleh pada tahap smallgroup sebesar 81,15% dengan kategori sangat praktis. N-Gain
100
Pengembangan Multimedia Interaktif. Syukron Khamzawi, Ketang Wiyono, Zulherman. 101
yang diperoleh pada tahap fieldtest sebesar 0,4 dengan kategori sedang. Berdasarkan hasil
penelitian, dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif berbasis model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) pada mata pelajaran fisika pokok bahasan fluida dinamis yang
dikembangkan telah memenuhi kriteria kevalidan dan kepraktisan serta memiliki efek potensial
terhadap hasil belajar siswa dengan kategori sedang.
METODE PENELITIAN
Pengembangan Multimedia Interaktif. Syukron Khamzawi, Ketang Wiyono, Zulherman 103
Nilai Kategori
80% < x 100% Sangat Valid
60% < x 80% Valid
40% < x 60% Cukup Valid
20% < x 40% Kurang Valid
Gambar 2. Alur desain formative evaluation 0% x 20% Tidak Valid
(Tessmer, 1993)
Tabel 2. Kategori Kepraktisan Multimedia
Tahap akhir dari penelitian ini adalah Interaktif (Hamdi, 2012)
dokumentasi, analisis dan refleksi terhadap Nilai Kategori
proses dan hasil penelitian pengembangan 80% < x 100% Sangat Praktis
multimedia interaktif berbasis model PBL 60% < x 80% Praktis
pada mata pelajaran fisika pokok bahasan 40% < x 60% Cukup Praktis
fluida dinamis untuk SMA kelas XI. Pada 20% < x 40% Kurang Praktis
tahap ini didapatkan kelebihan dan 0% x 20% Tidak Praktis
kekurangan proses pembuatan dan hasil
produk yang dikembangkan yang dituangkan Analisis hasil belajar digunakan untuk
dalam laporan hasil penelitian. mengetahui efek potensial multimedia
Instrumen yang digunakan dalam interaktif berbasis PBL. Data hasil tes siswa
penelitian ini adalah lembar validasi, angket, yang diperoleh akan dianalisis secara
pedoman wawancara, dan tes hasil belajar. deskriptif kualitatif menggunakan N-gain.
Lembar instrument validasi dan angket Untuk melihat N-gain pada masing-masing
disajikan dalam berbentuk skala likert dengan kelompok digunakan persamaan (Meltzer
menggunakan empat pilihan katagori, yaitu :2002) dibawah ini:
sangat kurang (skor 1), kurang (skor 2), baik
(skor3), dan sangat baik (skor4). Lembar
validasi berfungsi untuk mengetahui tingkat
kevalidan multimedia interaktif yang
dikembangkan dan angket berfungsi untuk
Hasil N-gain yang diperoleh akan
mengetahui tingkat keevektivannya. Hasil
dikategorikan berdasarkan tabel 3 berikut.
dari lembar validasi dan angket disajikan
dalam bentuk tabel dan dicari rata-rata
Tabel 3. Kategori N-gain (Hake, 1998)
nilainya menggunakan persamaan :
Kategori N-gain
Tinggi ( 0,70
Keterangan: Sedang 0,70 >( 0,30
P = Nilai akhir Rendah ( < 0,30
f = Perolehan Skor
N = Skor maksimum HASIL DAN PEMBAHASAN
Nilai akhir yang diperoleh kemudian Penelitian ini bertujuan untuk
dikonfirmasikan dengan kategori kevalidan menghasilkan multimedia interaktif yang
dan kepraktisan yang ditetapkan seperti pada mengikuti langkah-langkah model
tabel 1 dan 2 berikut. pembelajaran PBL pada materi fluida dinamis.
Konsep fluida dinamis adalah konsep yang
Tabel 1. Kategori Kevalidan Multimedia ada di dunia nyata siswa, tetapi objek pada
Interaktif (Hamdi, 2013) materi fluida dinamis tidak bisa atau sukar
104 JURNAL INOVASI DAN PEMBELAJARAN FISIKA, VOLUME 2, NOMOR 1, MEI 2015.
dihadirkan langsung di dalam kelas. Oleh seperti pada tampilan awal sebaiknya
karena itu dengan menggunakan multimedia menampilkan video fenomena terlebih dahulu
interaktif, objek tersebut dapat dihadirkan agar siswa dapat merumuskan masalahnya,
langsung dihadapan siswa sehingga aplikasi konsep fisika/fluida ke dalam
pembelajaran fisika lebih bermakna teknologi saat ini, perlu ditambahkan konten
(meaningful learning). mengenai fluida yang berbentuk gas karena
Sebelum membuat program multimedia fluida tidak hanya air, contoh soal mengacu
interaktif, peneliti menyusun Jabaran Materi pada kompetensi dasar dan dituangkan dalam
(JM), Garis Besar Isi Media (GBIM) dan tujuan pembelajaran serta tombol home dan
storyboard yang berfungsisebagai pedoman back yang perlu diperbaiki.
dalam membuat desain program multimedia Validasi multimedia interaktif ini
interaktif. Pada proses pembuatan, peneliti difokuskan pada tiga aspek, yaitu materi
menggunakan program Adobe Flash untuk (content), desain pembelajaran (construct),
meng-input beberapa aspek media yang dan media (lay-out). Hasil validasi yang
meliputi teks, gambar, animasi, video, audio dilakukan oleh ahli per aspek penilaian dapat
dan virtuallab. Hal ini sesuai dengan yang dilihat pada gambar 3 berikut:
dikemukakan oleh Asyar (2012) yaitu
pembelajaran multimedia melibatkan indera 100 100
85,37
93 92,75
penglihatan dan pendengaran melalui media 80
Persentase (%)