Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Keteraturan Pemeriksaan Kota Manado

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

ejurnal Keperawatan (e-KP) Volume 1.

Nomor 1 Agustus 2013

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Keteraturan Pemeriksaan


Antenatal Care Di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang
Kota Manado

Cein Tamaka
Agnes Madianung
Jolie Sambeka

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi
Email: [email protected]

Abstract: Antenatal care is the health service carried out by health workers to the mother during
her pregnancy antenatal service standard compliance. Utilization of antenatal care services by a
number of pregnant women in Indonesia has not fully in accordance with the guidelines set out.
The lack of utilization of antenatal care by pregnant women is associated with many factors. One
of them is the knowledge of pregnant women. The purpose of this research is to know the relation
of knowledge of pregnant women with antenatal care in checking the regularity of the Clinics
Shoulder Subdistrict Malalayang Manado. This research conducted by method of cross sectional,
the selection of samples with a total sampling. 30 sample respondents. Data collection is carried
out by filling a questionnaire made by researchers and is completed by respondents.Collected
data is processed further using the computer program SPSS version aid 20 for analysis by chi-
square test with significance level () 0.05. Research results show that knowledge with a good
category 76,7% (23 people) and less well 23,3% (7 people).To order checks antenatal care
regular category 53,3% (16 people) and irregular 46,7% (14 people). Conclusions in this study
is the relationship between knowledge of pregnant women with antenatal care checkups
regularity.
Keywords: Knowledge, regularity, checkings antenatal care

Abstrak: Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh tenaga
kesehatan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai standar pelanyanan antenatal yang
ditetapkan. Pemanfaatan pelayanan antenatal care oleh sejumlah ibu hamil di Indonesia belum
sepenuhnya sesuai dengan pedoman yang ditetapkan. Kurangnya pemanfaatan antenatal care
oleh ibu hamil ini berhubungan dengan banyak faktor. Salah satu diantaranya adalah pengetahuan
ibu hamil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil
dengan keteraturan pemeriksaan antenatal care di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota
Manado. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode cross sectional, pemilihan sampel dengan
total sampling. Sampel 30 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuisioner
yang dibuat oleh peneliti dan diisi oleh responden. Selanjutnya data yang terkumpul diolah
dengan menggunakan bantuan computer program SPSS versi 20 untuk dianalisa dengan uji chi-
square dengan tingkat kemaknaan () 0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan
dengan kategori baik 76,6% (23 orang) dan kurang baik 23,3% (7 orang). Untuk keteraturan
pemeriksaan antenatal care kategori teratur 53,3% (16 orang) dan tidak teratur 46,7% (14 orang).
Kesimpulan dalam penelitian ini ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan keteraturan
pemeriksaan antenatal care.
Kata Kunci: Pengetahuan, keteraturan, pemeriksaan antenatal care

1
ejurnal Keperawatan (e-KP) Volume 1. Nomor 1 Agustus 2013

PENDAHULUAN kehamilan yang penting untuk segera


Kemampuan pelayanan kesehatan suatu ditangani (Departemen Kesehatan RI, 2010).
negara ditentukan dengan perbandingan Kurangnya pemanafaatan antenatal care
tinggi rendahnya angka kematian ibu dan oleh ibu hamil ini berhubungan dengan
angka kematian perinatal. setiap hari seorang banyak faktor. Salah satu diantaranya
ibu meninggal karena komplikasi yang adalah pengetahuan ibu hamil.
berhubungan dengan kehamilan atau Hasil penelitian Masrianto (2001),
persalinan. Laporan Pembangunan Manusia Hubungan pengetahuan, sikap ibu hamil
tahun 2009 menyebutkan angka kematian terhadap kunjungan pelayanan antenatal di
ibu di Malaysia jauh di bawah Indonesia Kecamatan Kalimanah Kabupaten
yaitu 41 per 100 ribu kelahiran hidup, Purbalingga, menunjukan bahwa
Singapura 6 per 100 ribu kelahiran hidup, pengetahuan ibu hamil tentang ANC
Thailand 44 per 100 ribu kelahiran hidup, mempunyai hubungan dengan kunjungan
Filiphina 170 per 100 ribu kelahiran hidup ANC, semakin tinggi pengetahuan ibu
dan Vietnam, angka kematian ibu 160 per semakin tinggi pula ibu berkunjung untuk
100 ribu kelahiran hidup (Farmacia, 2010). mendapatkan ANC. Hasil yang sama juga
Survei demografi dan kesehatan dilakukan oleh Ramasamy (2013) di
Indonesia (SDKI) tahun 2007 menyebutkan Puskesmas Padang Bulan. Hasil yang
bahwa angka kematian ibu sebesar 228 per berbeda oleh Mawaddah dan Maulina (2010)
100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut di Medan, hasil yang mereka dapatkan
masih tinggi dibandingkan dengan negara bahwa pengetahuan ibu tidak berhubungan
ASEAN lainnya (Depkes, 2011). Di wilayah dengan jumlah kunjungan ANC. Hal ini
Propinsi Sulawesi Utara, angka kematian ibu disebabkan karena tenaga kesehatan yang
saat melahirkan tahun 2010 sebesar 69 per kurang maksimal dalam memberikan
100.000 kelahiran hidup, sedangkan angka pelayanan kesehatan didaerah penelitian.
kematian bayi sebesar 281 per 100.000 Puskesmas Bahu merupakan salah satu
kelahiran hidup (DinKes Kota Manado, Puskesmas yang berada di wilayah Kota
2010). Manado. Menurut data yang diperoleh di
Pelayanan antenatal adalah pelayanan Puskesmas Bahu bulan Januari-Maret 2013
kesehatan yang dilaksanakan oleh tenaga terdapat 132 ibu hamil yang melakukan
kesehatan kepada ibu selama masa kunjungan antenatal care namun belum
kehamilannya sesuai standar pelanyanan sepenuhnya mengerti dengan baik tentang
antenatal yang ditetapkan. Asuhan antenatal pentingnya kunjungan ANC secara teratur
mengalami perubahan besar pada abad ke 20 sesuai dengan standar yang ditetapkan.
dengan kemajuan pesat dalam perbaikan Cakupan kunjungan antenatal K1 dan K4 di
kesehatan wanita dan bayi baru lahir. Puskesmas Bahu tahun 2011 sebesar 107,2%
Beberapa kemajuan yang paling menonjol dan 85,8%. Pada tahun 2012 cakupan
adalah kemajuan dalam teknik pemeriksaan kunjugan anenatal K1 dan K4 meningkat
janin (Sullivan, Kean dan Cryer, 2009). yaitu sebesar 112% dan 90,7%. Perbedaan
Pemanfaatan pelayanan antenatal care persentase cakupan kunjungan K1 dan K4
oleh sejumlah ibu hamil di Indonesia belum mengindikasikan beberapa ibu hamil tidak
sepenuhnya sesuai dengan pedoman yang melakukan kunjungan awal (K1) atau
ditetapkan. Hal ini cenderung menyulitkan melewatkan kunjungan K4 selama masa
tenaga kesehatan dalam melakukan kehamilannya. Pemeriksaan kehamilan yang
pembinaan pemeliharaan kesehatan ibu teratur akan menurunkan bukan saja angka
hamil secara teratur dan menyeluruh, kematian ibu hamil, ibu bersalin dan nifas
termasuk deteksi dini terhadap faktor resiko
2
ejurnal Keperawatan (e-KP) Volume 1. Nomor 1 Agustus 2013

tetapi juga menurunkan angka kecacatan 20). Nilai median yang diperoleh adalah:
bayi di Indonesia. (10+20) : 2 = 15. Nilai median
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis 15selanjutnya digunakan sebagai cut off
tertarik untuk melakukan penelitian dengan point. Apabila total jawaban responden
judul hubungan pengetahuan ibu hamil berada diatas nilai median maka
dengan keteraturan pemeriksaan antenatal dikategorikan pengetahuan baik, apabila
care di Puskesmas Bahu Kecamatan dibawah nilai median maka dikategorikan
Malalayang Kota Manado. pengetahuan kurang baik.
Pengambilan Data dibagi menjadi Data
METODE PENELITIAN Primer dan data sekunder. Data primer
Jenis penelitian yang digunakan adalah Terdiri dari data umum responden,
Observasional Analitik dengan rancangan pengetahuan ibu hamil serta data tentang
cross sectional merupakan rancangan pemeriksaan antenatal care yang didapat
penelitian yang menekankan waktu melalui wawancara dengan menggunakan
pengukuruan/observasi data variabel kuesioner (daftar pertanyaan) sedangkan
independen dan dependen hanya satu kali data Sekunder diperoleh melalui
pada satu saat (Nursalam, 2008). Penelitian mempelajari dokumen yang berada di
dilaksanakan di Puskesmas Bahu Kecamatan Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang
Malalayang Kota Manado pada pada tanggal Kota Manado dan Dinas Kesehatan Kota
17 Juni 2 Juli 2013 dengan populasi Manando. Data yang dikumpulkan
sebanyak 32 ibu hamil trimester III yang selanjutnya dilakukan pengolahan melalui
berkunjung ke Puskesmas Bahu Kecamatan tahap sebagai berikut: Pemeriksaan kembali
Malalayang Kota Manado sedangkan (editing), Pengkodean (koding), Proses/entry
Sampel dalam penelitian ini diambil secara data (proccesing) dan Pembersihan data
total sampling, yaitu mengambil data lewat (cleaning) kemudian data dianalisa melalui
pembagian kuisioner kepada setiap ibu hamil presentase dan perhitungan dengan cara
trimester III di Puskesmas Bahu Kecamatan analisis bivariat. Ananlisa bivariat dilakukan
Malalayang Kota Manado sebanyak 30 ibu untuk melihat hubungan variabel independen
hamil yang memenuhi kriteria inklusi yaitu dengan dependen dalam bentuk tabulasi
Ibu hamil yang bersedia menjadi responden, silang antara kedua variebal tersebut. Untuk
berada ditempat saat penelitian dan umur melihat hubungan pengetahuan ibu hamil
kehamilan trimester III. dengan keteraturan pemeriksaan antenatal
Instrumen pengumpulan data yang care di Puskesmas Bahu Kecamatan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya Malalayang Kota Manado digunakan uji chi-
mengumpulkan agar yaitu: kuisioner square pada tingkat kemaknaan 95% atau
pengetahuan dan daftar isian tentang = 0,05, ketentuan hubungan dikatakan
karakterisik responden dan keteraturan bermakna bila P value < 0,05 dan hubungan
kunjungan ANC. Pengukuran pengetahuan dikatakan tidak bermakna bila P value >
ibu hamil dilakukan melalui wawancara 0,05 dengan bantuan program komputer
terhadap responden dengan pemberian statistical program for social science
bobot; apabila menjawab benar diberi nilai 2 (SPSS).
dan apabila menjawab salah diberi nilai 1, Etika penelitian bertujuan untuk
pernyataan terdiri dari 10 item. Untuk manjaga kerahasiaan identitas responden
menentukan skor keseluruhan diperoleh akan kemungkinan terjadinya ancaman
berdasarkan nilai median, yaitu: Skor terhadap responden. Masalah etika ini
terendah X jumlah pertanyaan (1X10 = 10), terutama ditekankan pada: Informed
Skor tertinggi X jumlah pertanyaan (2X10 = Consent, Anonimity dan Confidentialy.
3
ejurnal Keperawatan (e-KP) Volume 1. Nomor 1 Agustus 2013

HASIL dan PEMBAHASAN Tabel 4. Distribusi frekuensi berdasarkan


pengetahuan ibu hamil di Puskesmas Bahu
Analisis Univariat Kecamatan Malalayang Kota Manado Tahun
2013.
Tabel 1. Distribusi frekuensi berdasarkan Pengetahuan N %
umur ibu hamil di Puskesmas Bahu Baik 23 76,7
Kecamatan Malalayang Kota Manado Tahun
Kurang Baik 7 23,3
2013.
Umur N % Jumlah 30 100,0
18-23 Tahun 12 40 Sumber : data primer
24-29 Tahun 10 33,3
30-35 Tahun 6 20
Tabel 5. Distribusi frekuensi variabel
keteraturan pemeriksaan antenatal care di
> 35 Tahun 2 6,7
Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang
Jumlah 30 100,0 Kota Manado Tahun 2013.
Sumber : data primer Kete raturan N %
Teratur 16 53,3
Tabel 2. Distribusi frekuensi berdasarkan Tidak Teratur 14 46,7
Pendidikan ibu hamil di Puskesmas Bahu Jumlah 30 100,0
Kecamatan Malalayang Kota Manado Tahun Sumber : data primer
2013.
Pendidik an N % Analisis Bivariat
SLTP 3 10,0
SLTA 21 70,0
Tabel 6. Distribusi hubungan pengetahuan
ibu hamil dengan keteraturan pemeriksaan
D-III 1 3,3
antenatal care di Puskesmas Bahu
S1 5 16,7 Kecamatan Malalayang Kota Manado Tahun
Jumlah 30 100,0 2013.
Sumber : data primer Keteraturan

Tabel 3. Distribusi frekuensi berdasarkan Tidak Total


Pengetahuan Teratur p
Teratur
pekerjaan ibu hamil di Puskesmas Bahu
Kecamatan Malalayang Kota Manado Tahun n % N % n %
2013. Baik
15 65,2 8 34,8 23 100
Pekerjaan N % 0,031
PNS 2 6,7 Kurang
1 14,3 6 85,7 7 100
Baik
Pegawai Swasta 8 26,7
Jumlah 16 53,3 14 46,7 30 100
Wirasw asta 3 10,0 Sumber : Data Primer
Hasil uji statistik Chi-Square diperoleh
Ibu Rumah Tangga nilai = 0,031. Hal ini berarti nilai p lebih
17 56,7 kecil dari (0,05) dan dengan demikian
(IRT)
Jumlah 30 100,0 dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima
Sumber : data primer yaitu pengetahuan ibu hamil memiliki
hubungan dengan keteraturan pemeriksaan
antenatal care.

4
ejurnal Keperawatan (e-KP) Volume 1. Nomor 1 Agustus 2013

Pengetahuan Ibu Hamil (antara minggu 14-28) dan Dua kali


Berdasarkan hasil penelitian terhadap 30 kunjungan selama trimester ketiga (antara
responden, menunjukan bahwa sebagian minggu 28-36 dan sesudah minggu ke 36) (
besar responden sudah memiliki Saifuddin, 2002).
pengetahuan baik mengenai antenatal care.
Hampir seluruh responden mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil
tujuan dan manfaat dilakukanya pemeriksaan Dengan Keteraturan Pemeriksaan
kehamilan (ANC) bagi dirinya serta bayi Antenatal Care
yang dikandungnya. Selain itu, seluruh Hasil statistik menunjukan bahwa terdapat
responden mengetahui kapan sebaiknya hubungan antara pengetahuan ibu hamil
pemeriksaan kehamilan dilakukan pertama dengan keteraturan pemeriksaan antenatal
kali. care di Puskesmas Bahu. Penelitian ini
Pengetahuan merupakan indikator sejalan dengan penelitian Ramasamy (2013).
seseorang dalam melakukan suatu tindakan, Penelitian yang dilakukan oleh Ramasamy di
jika seseorang didasari dengan pengetahuan Puskesmas Padang Bulan (2013)
yang baik terhadap kesehatan maka orang menunjukan bahwa pengetahuan ibu hamil
tersebut akan memahami pentingnya tentang ANC mempunyai hubungan dengan
menjaga kesehatan dan memotivasi diri kunjungan ANC, semakin tinggi
untuk diaplikasikan dalam kehidupannya. pengetahuan ibu semakin tinggi pula ibu
Pengetahuan diperlukan sebagai dukungan berkunjung untuk mendapatkan ANC.
dalam menumbuhkan rasa percaya diri Dalam penelitian ini di dapati hasil
maupun sikap dan perilaku setiap hari, yang tidak singkron dimana ada 8 responden
sehingga dapat dikatakan bahwa dengan hasil pengetahuan baik tetapi tidak
pengetahuan merupakan fakta yang teratur dalam pemeriksaan ANC. Hal ini
mendukung tindakan seseorang mungkin disebabkan adanya faktor lain
(Notoatmodjo, 2007). misalnya karena ibu hamil terlalu sibuk
dengan pekerjaan dan ibu hamil yang
Keteraturan Pemeriksaan Antenatal Care pernah melahirkan sebelumnya karena
Hasil penelitian menunjukan, lebih dari semakin banyak ibu memiliki riwayat
sebagian responden sudah teratur dalam melahirkan, kunjungan ANC menjadi
pemeriksaan antenatal care. Keteraturan berkurang karena ibu hamil menganggap
pemeriksaan antenatal care dapat bahwa dia memiliki pengalaman yang cukup
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. sehingga kurang termotivasi untuk
Sebagian besar responden merasa mudah memeriksakan kehamilannya. Sebaliknya 1
menjangkau menjangkau pelayanan responden dengan hasil pengetahuan kurang
kesehatan jarak tempat tinggal yang dekat baik tetapi teratur dalam pemeriksaan ANC.
dengan pelayanan kesehatan. Hal ini mungkin dikarenakan ada faktor
Keteraturan ANC adalah yang menyebabkan demikian sehingga
kedisiplinan/kepatuhan ibu hamil untuk walau memiliki pengetahuan yang kurang
melakukan pengawasan sebelum anak lahir baik tetapi teratur dalam pemeriksaan ANC,
terutama ditujukan pada anak. Kunjungan faktor penyebabnya seperti jarak tempat
antenatal untuk pemanfaatan dan tinggal, karena sebagian besar responden
pengawasan kesejahteraan ibu dan anak memiliki tempat tinggal yang dekat dengan
minimal empat kali selama kehamilan dalam pelayanan kesehatan dan juga dengan
waktu sebagai berikut: Satu kali kunjungan adanya dukungan dari suami kerena
selama trimester satu (<14 minggu), Satu sebagian besar ibu hamil yang datang di
kali kunjungan selama trimester kedua Puskesmas Bahu didampingi oleh suaminya
5
ejurnal Keperawatan (e-KP) Volume 1. Nomor 1 Agustus 2013

sehingga ibu hamil termotivasi untuk Masrianto Ichada, Hakimi, Moh dan
melakukan pemeriksaan kehamilan. Adiyanti, M.G. (2001). Hubungan
pengetahuan, sikap ibu hamil terhadap
SIMPULAN kunjungan pelayanan antenatal di
Dari hasil penelitian yang dilakukan di kecamatan kalimanah kabupaten
Puskesmas Bahu didapati bahwa sebagian purbalingga. Jurnal media litbang
besar ibu hamil memiliki pengetahuan yang kesehatan, volume XI nomor 1.
baik tentang pemeriksaan antenatal care, Mawaddah Dan Maulina. 2011. Hubungan
lebih dari sebagian ibu hamil sudah teratur Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
dalam melakukan pemeriksaan antenatal Antenatal Care Dengan Jumlah
care dan dalam penelitian ini terdapat Kunjungan Antenatal Care di Desa
hubungan pengetahuan ibu hamil dengan Laut Dendang Kecamatan Percut Sei
keteraturan pemeriksaan antenatal care di Tuan Kabupaten Deli Serdang Medan.
Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Skripsi Tidak Diterbitkan. Medan:
Kota Manado. Universitas Sumatera Utara.
Notoatmodjo. 2007. Promosi Kesehatan
DAFTAR PUSTAKA Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Kesehatan RI. 2010. Riset Nursalam. 2008. Konsep Ilmu dan
Kesehatan Dasar 2010. Jakarta: Badan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Penelitian Dan Pengembangan Keperawatan. Jakarta: Salemba
Kesehatan. Medika.
Departemen Kesehatan RI. 2011. Lima Ramasamy Aruna, Lumongga Fitriani.
Strategi Operasional Turunkan Angka (2013). Hubungan tigkat pendidikan
Kematian Ibu. (Online) dengan tingkat pengetahuan tentang
(http://depkes.go.id/index.php/berita/pr antenatal care dalam kalangan usia
ess-release/1387-lima-strategi- subur di puskesmas padang bulan. E-
operasional-turunkan-angka-kematian- jurnal FK USU, Volume 1 no1.
ibu.html, diakses tanggal 8Mei 2013). Saifuddin, AB. 2002. Pelayanan Kesehatan
Dinas Kesehatan Kota Manado. 2010. Profil Maternal dan Neonatal. Jakarta:
Kesehatan Pemerintah Kota Manado. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Farmacia. (2009). Kematian Ibu, Petaka Prawirohardjo.
yang Sulit Surut. (Online) Sullivan, A; Kean, L; Cryer, A. 2009.
(http://www.majalah-farmacia.co.id, Panduan pemeriksaan antenatal.
diakses tanggal 8 Mei 2013). Jakarta: EGC.

You might also like