Peranan BKKBN Dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

Jurnal Administrasi Publik

PERANAN BKKBN DALAM PEMBANGUNAN


KESEJAHTERAAN SOSIAL
(Suatu Studi di Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Minahasa Selatan)

ANDRE KAWULUR
SALMIN DENGO
SONNY .P.I. ROMPAS
2015

ABSTRACT
In accordance with the duties and functions BKKBN or Regional Family
Planning Agency has a strategic role in the development of social welfare . The role will
be realized as expected if the Family Planning Agency may formulate and implement
programs that are directly related to efforts to repair / improvement of social welfare in
particular the families of the target group . In connection with this, this peneleitian
endak answer the question " how the role of Family Planning Agency in the
development of social welfare in the South Minahasa district .
What is meant by a role in the development of the social welfare are the things
or the efforts that have been or are being carried out by the Family Planning in the
development of social welfare / community in accordance with the scope of tasks and
authority. The role can be seen from the programs and activities that have been or are
being implemented and the results achieved in the development of public welfare .
This study used qualitative methods . Sources of data / informants drawn from
the competent authorities Family Agency Planning South Minahasa District ( 5 people )
, officers PPLKB / PLKB Subdistrict ( 4 ) people , and community family planning
programs target group ( 6 persons ) , so the total number of informants there are as
many as 15 people . Collecting data using interview techniques . While the analysis of
the data using qualitative analysis techniques interactive model of Miles and Hubernan .
The results showed : ( 1 ) Programmes Body Family Planning , Women's
Empowerment and Child Protection South Minahasa regency set everything can be done
quite effectively . ( 2 ) Programs Board of Family Planning , Women's Empowerment
and Child Protection South Minahasa District conducted during this provide great
benefits for the community , especially the target groups in the welfare of the family.
Based on the results of these peneleitian be concluded that the Family
Planning Agency has a significant role in realizing the social welfare development in
South Minahasa regency .
Starting from the conclusion it is suggested that given the significant role of
BKKBN or Regional Family Planning Agency in the development of the social welfare
programs of the Agency for Family Planning , Women's Empowerment and Child
Protection South Minahasa District that has been or is being implemented today should
be continued , improved and expanded even further

Keywords : role KB Agency , the development of social welfare .


1
Jurnal Administrasi Publik

PENDAHULUAN Keluarga, Program Proposi Kesehatan


Ibu, Bayi dan Anak melalui kelompok
A. Latar Belakang Masalah kegiatan di masyarakat, Program
Kemiskinandan pengangguran Peningkatan Penanggulangan Narkoba
merupakan masalah sosial yang dan HIV/AIDS, Program Pengembangan
senantiasa hadir di tengah-tengah Bahan Informasi tentang Pengasuhan dan
masyarakat, khususnya di negara-negara Pembinaan Tumbuh Kembang Anak,
sedang berkembang. Oleh karena itu Program Penyiapan Tenaga Pendamping
kemiskinan senantiasa menarik perhatian Kelompok Bina Keluarga Balita,
berbagai kalangan akademisi maupun Program Pengembangan Model
praktisi. Berbagai teori, konsep dan Operasional BKB-Posyandu, Program
pendekatan terus dikembangkan untuk Penguatan Pelembagaan Keluarga Kecil
menyibak tirai dan misteri kemiskinan. Berkualitas, Program KB bagi Generasi
Sejak berlakunya kebijakan Muda memasuki usia nikah, program
otonomi daerah, maka sebagian tugas dan pelayanan KB bagi penduduk miskin,
fungsi serta kewenangan BKKBN Program Bina Keluarga Balita (BKB),
didesentralisasikan kepada perangkat Program Bina Keluarga Remaja (BKR),
daerah yaitu Badan Keluarga Berencana Program Bina Keluarga Lansia (BKL),
Daerah (BKBD). Di Kabupaten Minahasa dan Program Usaha Peningkatan
Selatan dinamakan Badan Keluarga Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS),
Berencana, pemberdayaan Perempuan Program Pemberdayaan Ekonomi
dan Perlindungan Anak. Keluarga, dan lain-lain.
Sesuai dengan tugas, fungsi dan
kewenangan yang dimiliki, BKKBN atau METODE PENELITIAN
BKBD mempunyai program-program
yang berhubungan atau berkenaan A. Metode Yang Digunakan
dengan pembangunan kesejahteraan Metode yang digunakan dalam
social, seperti : Program Pelayanan penelitian ini adalah metode kualitatif.
Keluaraga Berencana, Program Arikunto (2002) mengatakan bahwa
Kesehatan Reproduksi Remaja, Program penelitian kualitatif adalah suatu
Pelayanan Kontrasepsi, Program penelitian yang bertujuan untuk
Pembinaan Peranserta Masyarakat dalam menggambarkan keadaan suatu fenomena
Pelayanan KB, Program Penyiapan atau peristiwa; atau menurut Schlegel
Tenaga Pendamping Kelompok Bina (dalam Sugiono, 2002), adalah

1
Jurnal Administrasi Publik

merupakan penelitian yang bertujuan B. Fokus Penelitian dan Definisi


untuk mendapatkan dan menyampaikan Konsepsional
fakta-fakta dengan jelas dan teliti. Sesuai dengan rumusan masalah
Penelitian kualitatif menurut dan tujuan penelitian sebagaimana telah
Bogman dan Taylor (dalam Moleong, disebutkan di atas, maka yang menjadi
2006) adalah prosedur penelitian yang fokus penelitian ini adalah peranan Badan
menghasilkan data deskriptif berupa kata- Keluarga Berencana, Pemberdayaan
kata tertulis atau lisan dari orang-orang Perempuan dan Perlindungan Anak
dan perilaku yang diamati. Moleong Kabupaten Minahasa Selatan dalam
(2006) menyebutkan bahwa penelitian pembangunan kesejahteraan sosial.
kualitatif adalah penelitian yang Yang dimaksud dengan peranan
bermaksud untuk memahami fenomena dalam pembangunan kesejahteraan sosial
yang dialami oleh subyek penelitian tersebut adalah hal-hal atau upaya yang
(misalnya perilaku, persepsi, tindakan, telah atau sedang dilaksanakan oleh
dan lain-lain) secara holistic, dan dengan Badan Keluarga Berencana dalam rangka
cara deskriptif dalam bentuk kata-kata pembangunan kesejahteraan
dan bahasa, pada suatu konteks khusus sosial/masyarakat sesuai dengan ruang
yang alamiah dan dengan memanfaatkan lingkup bidang tugas dan kewenangan
berbagai metode alamiah. Bungin (2010) yang dimiliki. Peranan tersebut dapat
mengatakan, penelitian kualitatif dilihat dari program-program dan
bertujuan menggali atau membangun kegiatan-kegiatan yang telah atau sedang
suatu preposisi atau menjelaskan makna dilaksanakan dan hasil-hasil yang dicapai
dibalik realita. Dalam penelitian dalam rangka pembangunan
kualitatif, peneliti berpijak dari realita kesejahteraan masyarakat.
atau peristiwa yang berlangsung di
lapangan. C. Sumber Data (Informan)
Penelitian yang bersifat kualitatif Salah satu sifat dari penelitian
pada umumnya merupakan penelitian kualitatif ialah tidak terlalu
nonhipotesis, sehingga dalam rangka mementingkan jumlah atau banyaknya
penelitiannya tidak perlu merumuskan informan/sumber data, tetapi yang lebih
atau melakukan pengujian hipotesis dipentingkan ialah content, relevansi,
(Arikunto, 2002). Oleh karena itu dalam sumber yang benar-benar dapat
penelitian ini tidak dilakukan pengajuan memberikan informasi. Oleh karena itu,
atau pengujian suatu hipotesis. teknik yang digunakan untuk menentukan

2
Jurnal Administrasi Publik

sumber data (informan) dalam penelitian


ini ialah teknik purposive yaitu
pengambilan sumber informan/sumber D. Instrumen dan Teknik
data secara sengaja atau dengan tujuan Pengumpulan Data
tertentu (Arikunto, 2000). Sumber data utama dalam
Adapun yang menjadi sumber penelitian kualitatif ialah kata-kata dan
data atau informan utama dalam tindakan, selebihnya ialah data tambahan
penelitian ini diambil dari pejabat seperti dokumen dan lain-lain. Dalam
berkompeten pada Badan Keluarga penelitian kualitatif peneliti merupakan
Berencana, Pemberdayaan Perempuan instrumen utama (Moleong, 2006).
dan Perlindungan Anak Kabupaten Oleh karena itu teknik
Minahasa Selatan, Petugas Pengendali pengumpulan data yang digunakan pada
Lapangan Keluarga Berencana (PPLKB) penelitian ini adalah wawancara
Kecamatan atau Penyuluh Lapangan (interview). Wawancara dilakukan
Keluarga Berencana (PLKB) Kecamatan, terhadap para informan yang telah
dan dari Warga Masyarakat yang menjadi ditentukan atau informan tambahan
kelompok sasaran dari program Keluarga lainnya untuk mendapatkan data dan
Berencana pada 4 (empat) kecamatan di informasi yang jelas dan akurat tentang
Kabupaten Minahasa Selatan (Motoling berbagai hal yang berhubungan dengan
Timur, Tenga, Tumpaan, Ranaiyopo) fokus penelitian. Agar dapat lebih
Jumlah informan yang berhasil terfokus dan konsistensinya data
diwawancarai sebanyak 15 orang dengan penelitian, maka digunakan pedoman
rincian : wawancara sebagai panduan.
1. Kepala Badan : 1 Selain itu juga dilakukan studi
orang; dokumentasi guna mengumpulkan data
2. Sekretaris Badan : 1 sekunder pendukung data primer hasil
orang; wawancara. Data sekunder dikumpulkan
3. Kepala Bidang : 3 dari dokumen-dokumen yang telah
orang; tersedia di Badan Keluarga Berencana,
4. PPLKB/PLKB Kecamatan : 4 Pemberdayaan Perempuan dan
orang; Perlindungan Anak Kabupaten Minahasa
5. Masyarakat Kelompok Sasaran Selatan.
Program : 6 orang;

3
Jurnal Administrasi Publik

E. Teknik Analisis Data ringkasan, menelusuri tema dan


Sesuai dengan jenis penelitian menggolongkannya ke dalam suatu
ini yang merupakan penelitian pola yang lebih jelas. Pentingnya
deskriptif-kualitatif, maka teknik reduksi data, agar dapat memberikan
analisis data yang digunakan ialah gambaran yang lebih tajam.
analisis kualitatif. Dalam hal ini metode 3. Penyajian data. Data yang telah
atau teknik analisis data yang direduksi kemudian disajikan dalam
digunakan ialah model analisis bentuk teks naratif. Menurut model
interaktif (Miles dan Hubermann analisis ini, agar dapat melihat

dalam Rohidi dan Mulyarto, 2002). gambaran secara keseluruhan atau

Menurut kedua penulis ini bahwa bagian tertentu dari penelitian, maka

model analisis interaktif penyajian data harus diusahakan

memungkinkan peneliti melakukan secara sistimatis.

kegiatan analisis secara longgar tanpa 4. Penarikan kesimpulan dan verifikasi.

harus melalui proses yang kaku dari


pengumpulan data, dilanjutkan ke HASIL PENELITIAN DAN
reduksi data, penyajian data, dan PEMBAHASAN
berakhir pada veriifikasi atau
penarikan kesimpulan. Langkah- A. Gambaran Umum Badan Keluarga
langkah analisis data tersebut dapat Berencana, Pemberdayaan
dijelaskan sebagai berikut : Perempuan dan Perlindungan
1. Pengumpulan data; dilakukan dengan Anak Kabupaten Minahasa Selatan
melalui wawancara. Peraturan Daerah Kabupaten
2. Reduksi data. Reduksi data ialah Minahasa Selatan Nomor 4 Tahun 2008
proses pemilihan, pemusatan menetapkan susunan organisasi Badan
perhatian pada penyederhanaan, Keluarga Berencana, Pemberdayaan
pengabstaksian, dan transformasi data Perempuan dan Perindungan Anak
kasar yang muncul dari catatan- Kabupaten Minahasa Selatan adalah
catatan tertulis di lapangan. Kegiatan sebagai berikut :
reduksi data ini berlangsung secara a. Kepala Badan;
terus menerus selama penelitian b. Sekretariat Badan, yang
berlangsung, dan dilanjutkan setelah membawahi :
data terkumpul dengan membuat

4
Jurnal Administrasi Publik

1) Subbagian Umum dan melaksanakan kebijakan umum di


Perencanaan; bidang KB, permberdayaan
2) Subbagian Keuangan perempuan dan perlindungan anak
3) Subbagian Kepegawaian. sertta melaksanakan tugas lain yang
c. Bidang Keluarga Berencana dan diberikan oleh Bupati sesuai dengan
Pembinaan Remaja, membawahi : lingkup bidang tugas. Dalam
1) Seksi Pembinaan Remaja dan melaksanakan tugas tersebut, Kepala
Perlindungan Hak Reproduksi; Badan menyelenggarakan fungsi:
2) Seksi Jaminan dan Pelayanan a. Membina, membimbing serta
Kontrasepsi. memberi petunjuk terhadap
d. Bidang Keluarga Sejahtera dan pelaksanaan tugas secara
Pemberdayaan Keluarga, menyeluruh berdasarkan aturan
membawahi: dan mekanisme yang berlaku.
1) Seksi Pemberdayaan keluarga; b. Merumuskan kebijakan dalam
2) Seksi Pengembangan Keluarga rangka perencanaan, pembinaan,
Sejahtera. pelaksanaan dan pengembangan
e. Bidang Pemberdayaan Perempuan, di bidang Keluarga Berencana,
membawahi : Pemberdayaan Perempuan dan
1) Seksi Perlindungan Perempuan; Perlindungan Anak.
2) Seksi Pengurus Utamaan Gender c. Menyelenggarakan koordinasi
f. Bidang Perlindungan Anak, pelayanan kontrasepsi dan
membawahi : keluarga sejahtera.
1) Seksi Perlindungan Kualitas d. Mengatur pelayanan kontrapensi,
Anak; kesehatan reproduksi dan
2) Seksi Perlindungan Anak. keluarga sejahtera dengan
g. Kelompok Jabatan Fungsional. memperhatikan pelayanan prima
Rincian tugas satuan organisasi kepada klien.
pada Badan Keluarga Berencana, e. Meningkatkan pengetahuan
Pemberdayaan Perempuan dan kelompok remaja dalam
Perlindungan Anak ditetapkan dengan memahami arti kesehatan
Peraturan Bupati Minahasa Selatan reproduksi remaja.
Nomor 05 Tahun 2008, sebagai berikut: f. Memberdayakan kelompok-
(1) Kepala Badan; mempunyai tugas kelompok ekonomis produktif
merencanakan, merumuskan, dan dalam upaya meningkatkan

5
Jurnal Administrasi Publik

kesejahteraan keluarga ketatausahaan, organisasi


khususnya keluarga miskin. ketatalaksanaan, kepegawaian,
g. Mengelola administrasi umum keuangan, perlengkapan dan
meliputi ketatalaksana, rumah tangga di Bidang Keluarga
keuangan, kepegawaian, Berencana, Pemberdayaan
perlengkapan keluarga Perempuan dan Perlindungan
khususnya keluarga miskin. Anak.
h. Menata sistem jaringan informasi c. Menyelenggaraan, menyusun,
kependudukan dan keluarga analisa dan evaluasi konsep-
secara berjenjang. konsep kebijakan dan petunjuk
i. Menata dan memberdayakan teknis dibidang pelaksanaan
ternaga fungsional meliputi pengelolaan ketatusahaan
Pengendali Lapangan Berencana program Keluarga Berencana,
(PPLKB) dan tenaga Fungsional Pemberdayaan Perempuan dan
Penyuluh lapangan Keluarga Perlindungan Anak.
Berencana (PLKB) kaitannya d. Mengembangkan kegiatan-
dengan peran dan fungsi. kegiatan lainnya, metode-metode
(2) Sekretaris mempunyai tugas dan prosedur-prosedur kerja yang
menyelenggarakan pelayanan berkaitan dengan tugas pekerjaan
administrasi dan pengelolaan sumber yang menjadi tanggung jawabnya.
daya di Lingkungan Badan Keluerga e. Menyediakan dan
Berencana, Pemberdayaan menginventarisasi sarana dan
Perempuan dan Perlindungan Anak prasarana.
serta melaksanakan tugas yang f. Mendata dan menginventarisasi
diberikan oleh kepala Badan sesuai pegawai.
dengan bidang tugas. Dalam g. Memberi motivasi, petunjuk dan
melaksanakan tugas tersebut, penilaian kerja.
Sekretaris Badan menyelenggarakan h. Menyampaikan laporan kegiatan
fungsi: kepada Kepala Badan KB, PP &
a. Menyusun rencana kerja PA.
Sekretaris. (3) Bidang Keluarga Berencana dan
b. Melaksanakan, membina, Pembinaan Remaja (KB-PR),
pelayanan administrasi umum mempunyai tugas melaksanakan
dibidang perencanaan umum, kebijakan operasional Program

6
Jurnal Administrasi Publik

Keluarga Berencana dan Pembinaan keluarga, ketahanan keluarga,


Remaja dalam rangka meningkatkan advokasi dan KIE.
kualitas keluarga. Untuk j. Mengevaluasi pelaksanaan
melaksanakan tugas tersebut Bidang program, pemberian motivasi,
Keluarga Berencana dan Pembinaan petunjuk dan penilaian prestasi
Remaja mempunyai fungsi sebagai kerja kepada bawahannya agar
berikut : meningkat kinerjanya.
a. Menyusun rencana kerja Bidang k. Menyampaikan laporan kegiatan
Keluarga Berencana dan kepada kepala Badan KB, PP &
Pembinaan Remaja. PA.
b. Merumuskan kebijakan, (4) Bidang Keluarga Sejahtera dan
pengelolaan dan pembinaan di Pemberdayaan Keluarga, mempunyai
Bidang Keluarga Berenca dan tugas melaksanakan kebijakan
Pembinaan Remaja. operasional dan mengendalikan
c. Menyelenggarakan pelayanan Kb program Keluarga Sejahtera serta
kerjasama dengan komponen tugas yang diberikan oleh kepala
terkait. Badan KB-KS sesuai dengan bidang
d. Menyelenggarakan tugas. Dalam melaksanakan tugas
pelatihan/orientasi Medis Teknis, tersebut, Bidang Keluarga Sejahtera
KB dan kesehatan Reproduksi. dan Pemberdayaan Keluarga
e. Memantau mutu pelayanan menyelenggarakan fungsi:
f. Mengembangkan jaringan rujukan a. Menyusun rencana kerja Bidang
KB Keluarga Sejahtera dan
g. Menyelenggarakan pembinaan pemberdayaan keluarga.
ketahanan keluarga, anak, remaja b. Merumuskan kebijakan
dan lansia. pengelolaan dan pembinaan
h. Merumuskan kebijakan, dibidang pemberdayaan keluarga.
pengolahan dan pembinaan dalam c. Merumuskan kebijakan,
rangka peningkatan kualitas pemgelolaan dan pembinaan
lingkungan keluarga. ketahanan keluarga, anak, remaja
i. Melaksanakan hubungan kerja dan lansia.
dengan komponen instansi tehnis d. Merumuskan kebijakan,
terkait dalam pelaksanaan pengelolaan dan pembinaan
program pemberdayaan ekonomi

7
Jurnal Administrasi Publik

dalam rangka peningkatan Perempuan menyelenggarakan


kualitas lingkungan keluarga. fungsi:
e. Merumuskan upaya-upaya a. Merumuskan rencana kerja
terciptanya keterpaduan dan Bidang Pemberdayan Perempuan.
sinkronisasi pelayanan program b. Membagikan tugas dan
advokasi dan KIE, pemberdayaan pelaksanaan peningkatan
ekonomi keluarga. kesejahteraan keluarga.
f. Merumuskan hubungan kerja c. Meningkatkan peran serta
dengan komponen dan instansi perempuan dalam pembangunan.
teknis terkait dalam pelaksanaan d. Memberi perlindungan hukum
program pemberdayaan ekonomi yang adil bagi perempuan
keluarga, ketahanan keluarga, e. Melaksanakan bimbingan dan
advokasi dan KIE. penyuluhan peningkatan
g. Mengevaluasi pelaksanaan keterampilan masyarakat dan
program, pemberian motivasi, kesejahteraan keluarga.
petunjuk dan penilaian prestasi f. Melaksanakan hubungan kerja
kerja kepada bawahannya agar dengan komponen dan institusi
meningkat kinerjanya. teknis terkait dalam melaksanakan
h. Menyampaikan laporan kegiatan program pemberdayaan
kepada kepala Badan KB, PP & perempuan.
PA. g. Melaksanakan tugas lainnya yang
(5) Bidang Pemberdayaan Perempuan, diberikan oleh Kepala Badan.
mempunyai tugas melaksanakan (6) Bidang
kegiatan dalam peningkatan Perlindungan Anak mempunyai tugas
kesejahteraan keluarga, pengarus melaksanakan kebijakan operasional
utamaan gender (PUG), perlindungan dan pengendalian program
perempuan dan bimbingan lembaga- perlindungan anak serta tugas yang
lembaga kemasyarakatan serta diberikan oleh Kepala Badan KBP3A
peningkatan keterampilan dan sesuai bidan tugas. Dalam
motivasi masyarakat, juga melaksanakan tugas tersebut, Bidang
melaksanakan tugas yang diberikan Perlindungan Anak
oleh kepala badan sesuai dengan menyelenggarakan fungsi:
bidang tugas. Dalam melaksanakan a. Menyusun rencana kerja Bidang
tugas tersebut, Bidang Pemberdayaan Perlindungan Anak.

8
Jurnal Administrasi Publik

b. Merumuskan kebijakan Perempuan dan Perlindungan Anak


pengelolaan dan pembinaan di terdiri dari : (a) Jabatan Fungsional
bidang perlindungan anak. Pengendali Penyuluh Lapangan
c. Memberi perlindungan hukum Keluarga Berencana (PPLKB); dan
yang adil bagi anak. (b) Jabatan Fungsional Penyuluh
d. Menyusun kiebijakan untuk Lapangan Keluarga Berencana
menghindari terjadinya Trafiking (PLKB)
terhadap anak. 3. Keadaan Pegawai
e. Mengupayakan terciptanya Kelengkapan personil dan kualitas
keterpaduan dan sinkronisasi SDM pegawai merupakan dua dari
pelayanan program, advokasi KIE beberapa faktor yang mempengaruhi
tentang perlindungan anak. tingkat kinerja dan hasil kerja suatu
f. Melaksanakan hubungan kerja instansi pemerintah. Oleh karena itu,
dengan komponen dan instansi Badan Keluarga Berencana,
teknis terkait dalam melaksanakan Pemberdayaan Perempuan dan
program perlindungan anak. Perlindungan Anak Kabupaten Minahasa
g. Mengevaluasi pelaksanaan Selatan harus didukung oleh jumlah dan
program, pemberian motivasi, kualitas SDM pegawai yang memadai.
petunjuk dan penilaian prestasi Badan tersebut sekarang ini mempunyai
kerja kepada bawahannya agar pegawai sebanyak 37 orang pegawai
meningkatkan kinerja. yang terdiri dari laki-laki 7 orang (18,92)
h. Menyampaikan laporan kegiatan dan perempuan 30 orang atau 81,08%.
kepada Kepala Badan KB, PP & Pegawai Badan Keluarga
PA. Berencana, Pemberdayaan Perempuan
(7) Kelompok jabatan fungsional Badan dan Perlindungan Anak Kabupaten
Keluarga Berencana, Pemberdayaan Minahasa Selatan mempunyai kualifikasi
Perempuan dan Perlindungan Anak yang beragam baik dilihat dari aspek
mempunyai tugas melaksanakan pendidikan terakhir, maupun golongan
kebijakan operasional program kepangkatan.
Keluarga Berencana sesuai
keahliannya berdasarkan peraturan B. Hasil Penelitian dan Pembahasan
perundang-undangan. Jabatan Sebagaimana telah disebutkan
Fungsional pada Badan Keluarga pada uraian sebelum ini bahwa BKKBN
Berencana, Pemberdayaan merupakan institusi/lembaga pemerintah

9
Jurnal Administrasi Publik

pusat yang menyelenggarakan tugas strategis dalam pembangunan


pokok melaksanakan tugas pemerintahan kesejahteraan sosial. Peranan tersebut
di bidang pengendalian penduduk dan akan dapat terwujud sebagaimana yang
penyelenggaraan keluarga berencana; diharapkan apabila Badan Keluarga
sedangkan fungsinya antara lain adalah : Berencana dapat merumuskan dan
perumusan kebijakan nasional di bidang melaksanakan program-program yang
pengendalian penduduk dan berhubungan langsung dengan upaya
penyelenggaraan keluarga berencana; perbaikan/peningkatan kesejahteraan
penetapan norma, standar, prosedur, dan masyarakat terutama keluarga-keluarga
kriteria di bidang pengendalian penduduk kelompok sasaran. Berdasarkan hasil
dan penyelenggaraan keluarga berencana; penelitian ini menunjukkan hal-hal
pelaksanaan advokasi dan koordinasi di sebagai berikut :
bidang pengendaliaan penduduk dan 1. Program-program Badan Keluarga
penyelenggaraan keluarga berencana; Berencana, Pemberdayaan
penyelenggaraan komunikasi, informasi, Perempuan dan Perlindungan Anak
dan edukasi di bidang pengendalian Kabupaten Minahasa Selatan yang
penduduk dan penyelenggaraan keluarga ditetapkan semuanya dapat
berencana; penyelenggaraan pemantauan dilaksanakan dengan cukup efektif.
dan evaluasi di bidang pengendalian 2. Program-program Badan Keluarga
penduduk dan penyelenggaraan keluarga Berencana, Pemberdayaan
berencana; pembinaan, pembimbingan, Perempuan dan Perlindungan Anak
dan fasilitasi di bidang pengendalian Kabupaten Minahasa Selatan yang
penduduk dan penyelenggaraan keluarga dilaksanakan selama ini memberikan
berencana; penyelenggaraan pelatihan, manfaat yang besar bagi masyarakat
penelitian, dan pengembangan dibidang khususnya kelompok sasaran dalam
pengendalian penduduk dan mewujudkan kesejahteraan keluarga.
penyelenggaraan keluarga berencana. Hasil penelitian tersebut
memberikan kesimpulan bahwa Badan
KESIMPULAN DAN SARAN Keluarga Berencana mempunyai peranan
yang berarti dalam mewujudkan
A. Kesimpulan pembangunan kesejahteraan social di
Sesuai dengan tugas pokok dan Kabupaten Minahasa Selatan.
fungsinya BKKN atau Badan Keluarga
Berencana Daerah mempunyai peranan B. Saran

10
Jurnal Administrasi Publik

Berdasarkan kesimpulan hasil Danim, S. 2000, Pengantar Studi


penelitian tersebut maka dapatlah Penelitian Kebijakan, Jakarta,
dikemukakan saran sebagai berikut : Bumi Aksara.
1. Mengingat adanya peranan yang
Dwidjowijoto, R.N. 2003, Reinventing
berarti dari BKKBN atau Badan
Pembangunan : Menata Ulang
Keluarga Berencana Daerah dalam
Paradigma Pembangunan untuk
pembangunan kesejahteraan sosial
Membangun Indonesia Baru
maka program-program dari Badan
dengan Keunggulan Global,
Keluarga Berencana, Pemberdayaan
Jakarta, PT. Elex Media
Perempuan dan Perlindungan Anak
Komputindo.
Kabupaten Minahasa Selatan yang
telah atau sedang dilaksanakan Esmara,H. 1989, Kemiskinan dan
sekarang ini perlu dilanjutkan, Pembangunan di Indonesia,
ditingkatkan dan bahkan diperluas Jakarta, Gramedia.
lagi.
2. Peningkatan dan perluasan program- Katz,S.M., 1987, Modernisasi

program Keluarga Berencana harus Administrasi untuk

diikuti dengan peningkatan dana Pembangunan Nasional,

operasional. Untuk itu, pemerintah terjemahan, Jakarta, Rineka

Kabupaten Minahasa Selatan perlu Cipta.

meningkatkan atau memperbesar


Singarimbum, M. & Effendi, S., 1995,
alokasi anggaran untuk Badan
Metode Penelitian Survei,
Keluarga Berencana, Pemberdayaan
Jakarta : Gramedia.
Perempuan dan Perlindungan Anak.
Suharto, E., 1997, Pembangunan,
Kebijakan Sosial dan Pekerjaan
DAFTAR PUSTAKA
Sosial : Spektrum Pemikiran,
Bandung, Lembaga Studi
Arikunto,S. 2002, Prosedur Penelitian :
Pembangunan STKS.
Suatu Pendekatan Praktis,
Jakarta, Rineka Cipta. --------------, 2008, Kebijakan Sosial
Sebagai Kebijakan Publik :
Abdulsyani, 2002, Sosiologi : Skematika,
Peran Pemberdayaan
Teori dan Terapan, Jakarta,
Kesejahteraan Sosial Dalam
Bumi Aksara.

11
Jurnal Administrasi Publik

Mewujudkan Negara
Kesejahteraan Di Indonesia,
Bandung, Alfabeta.

Suhendra, K. 2006, Peranan Birokrasi


dalam Pemberdayaan
Masyarakat, Bandung,
Alfabeta.

Taliziduhu,N, 1997, Pembangunan


Masyarakat, Jakarta, Bina
Aksara.

Tjokrowinoto, M., 1995, Politik


Pembangunan : Sebuah Analisis
Konsep, Arah dan Strategi,
Yogyakarta, Tiara Wacana.

12

You might also like