7480 14708 1 SM PDF

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

PROFIL LIPID PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT JANTUNG


KORONER DI BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU TAHUN 2012

Jian A. Lee
Linda Rotty
2
Frans E. Wantania
2

Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado


Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: [email protected]

Abstract: Diabetes mellitus (DM) is a health problem that increases the number of events globally.
Medical doctor as the first line in the treatment of diabetes are required to have good knowledge
about its management. Students of the Faculty of Medicine, University of Sam Ratulangi trained to
become medical doctor were had good knowledge about management of diabetes melitus. The
problem is what is the description of knowledge about DM management on undergraduate students
and professional education programs of medical doctor (P3D) students. This study aimed to
compare the level of knowledge about DM management among undergraduate students and P3D
students of Faculty of Medicine, University of Sam Ratulangi. This was a descriptive analytical
study with a quantitative approach involving 80 subjects were selected based consecutive sampling
and was answered the questionnaire about knowledge of DM management. Results: The subjects
knowledge about DM management in undergraduate students from 40 subject result 1 subject
(2.5%) are included in the category of good knowledge, 7 subject (17.5%) had moderate
knowledge and 32 subjects (80%) are included of low knowledge. From the P3D students, 3
subjects (7.5%) with good knowledge category, 25 subjects (62.5%) with moderate knowledge and
12 subjects (30%) with low knowledge category. Conclusion: Knowledge level about DM
management among undergraduate students was still low. P3D student knowledge level about
diabetes management was classified as moderate. Knowledge level about diabetes management
among P3D students was better than undergraduate students.
Keywords: Knowledge, medical students, management of diabetes mellitus

Abstrak: Penyakit Jantung Koroner merupakan salah satu bentuk dari penyakit kardiovaskuler
(penyakit jantung dan pembuluh darah) yang menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia.
Penyebab PJK secara pasti belum diketahui, meskipun demikian secara umum dikenal berbagai
faktor yang berperan penting terhadap timbulnya PJK yang disebut sebagai faktor risiko PJK
seperti Dislipidemia , Hipertensi , dan obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk Mencari tahu Peran
penting Peningkatan profil Lipid pada pasien Penyakit Jantung Koroner di BLU RSUP Prof
Kandou tahun 2012. Penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan
dilaksanakan dengan cara mengambil / mengumpulkan data sekunder rekam medis sebanyak 32
sampel di Bagian Ilmu Penyakit Dalam sub.bagian kardiovaskuler RSUP Prof. DR. R. D. Kandou
Manado. Dari 32 sampel pasien Penyakit jantung koroner Manado81%(26 orang) dengan kolestrol
total yang di inginkan , 91%(29 orang) dengan LDL rendah , 69%(22 orang) dengan trigliserida
yang di inginkan , dan 47%(16 orang) dengan LDL batas normal tertinggi. Simpulan: Profil lipid
sangat berperan penting dalam proses terjadinya penyakit jantung koroner terutama pada
peningkatan LDL dan penurunan HDL
Kata kunci: pengetahuan, mahasiswa kedokteran, manajemen diabetes mellitus

Kemajuan perekonomian sebagai dampak


dari pembangunan di negara-negara sedang

berkembang sebagai-mana di Indonesia


menyebabkan perbaikan tingkat hidup. Hal
485

Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

ini menjadikan kesehatan masyarakat


meningkat, di samping itu terjadi pula
perubahan pola hidup. Perubahan pola
hidup ini yang menyebabkan pola penyakit
berubah, dari penyakit infeksi dan rawan
gizi ke penyakit-penyakit degeneratif,
diantaranya adalah penyakit jantung dan
pembuluh darah (kardiovaskuler) dan
akibat kematian yang ditimbulkannya.
Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013
didapatkan prevalensi jantung koroner
berdasarkan wawancara terdiagnosis dokter
di Indonesia sebesar 0,5 persen, dan
berdasarkan terdiagnosis dokter atau gejala
sebesar 1,5 persen. Prevalensi jantung
koroner berdasarkan terdiagnosis dokter
tertinggi Sulawesi Tengah (0,8%) diikuti
Sulawesi Utara, DKI Jakarta, Aceh masingmasing 0,7 persen. Sementara prevalensi
jantung koroner menurut diagnosis atau
gejala tertinggi di Nusa Tenggara Timur
(4,4%), diikuti Sulawesi Tengah (3,8%),
Sulawesi Selatan (2,9%), dan Sulawesi
Barat (2,6%). 1
Perubahan tersebut telah memberi
pengaruh terhadap terjadinya transisi
epidemiologi
dengan
semakin
meningkatnya Penyakit Tidak Menular
(PTM) seperti Penyakit Jantung Koroner
(PJK), Stroke, Hipertensi, dan Kanker.2
Penyakit Jantung Koroner merupakan
salah
satu
bentuk
dari
penyakit
kardiovaskuler (penyakit jantung dan
pembuluh darah) yang menjadi penyebab
kematian nomor satu di dunia.2
Pada tahun 2005 sedikitnya 17,5 juta
atau
setara
dengan
30,0
%
kematiandiseluruh dunia disebabkan oleh
penyakit
jantung.
Menurut
Badan
Kesehatan Dunia (WHO), 60% dari seluruh
penyebab kematian penyakit jantung adalah
penyakit jantung koroner (PJK).3
Menurut laporan WHO 2001, jumlah
penderita penyakit kardiovaskuler tahun
2000
mencapai
151
juta
dan
mengakibatkan 16,7 juta kematian (Case
Fatality Rateakibat kardiovaskuler sebesar
11,06%), dengan rincian penderita PJK
55,7 juta (36,9%), stroke 45,7 juta (30,3%),
radang jantung 6,6 juta (4,4%), penyakit
jantung rematik 6,5 juta (4,3%), penyakit

jantung lainnya 36,5 juta akibat PJK 6,9


juta (41,3%), akibat stroke 5,1 juta
(30,5%), akibat radang jantung 400 ribu
(2,4%), akibat penyakit jantung rematik
300 ribu (1,8%), penyakit jantung lainnya 4
juta (24%). Ini berarti Case Fatality Rate
akibat Penyakit Jantung Koroner sebesar
12,38%. Penyebab PJK secara pasti belum
diketahui, meskipun demikian secara
umum dikenal berbagai faktor yang
berperan penting terhadap timbulnya PJK
yang disebut sebagai faktor risiko PJK.
Berdasarkan
penelitian-penelitian
epidemiologis
prospektif,
misalnya
penelitian Framingham, Multiple Risk
Factors Interventions Trial dan Minister
Heart Study (PROCAM), diketahui bahwa
faktor risiko seseorang untuk menderita
PJK ditentukan melalui interaksi dua atau
lebih faktor risiko.3,4
Faktor-faktor yang memicu seseorang
menderita PJK Antara lain:
1. Faktor yang tidak dapat dikendalikan:
Keturunan, Umur (makin tua risiko
makin besar), Jenis kelamin (pria
mempunyai risiko lebih tinggi dari
pada
wanita
(wanita
risikonya
meningkat sesudah menopouse).5
2. Faktor yang dapat dikendalikan:
Dislipidemia, Tekanan darah tinggi
(hipertensi),
Merokok,
Penyakit
Diabates Mellitus, Stres, Kelebihan
berat badan dan obesitas.6
METODE PENELITIAN
Penelitian yang digunakan adalah
penelitian yang bersifat deskriptif dan
dilaksanakan dengan cara mengambil /
mengumpulkan data sekunder rekam medis
di Bagian Ilmu Penyakit Dalam sub.bagian
kardiovaskuler RSUP Prof. DR. R. D.
Kandou Manado. Penelitian dilakukan
dengan mengambil data sekuder di BLU
RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado .
waktu penelitian Januari-Desember 2012.
Populasi adalah seluruh penderita penjakit
Jantung di Bagian Ilmu Penyakit Dalam
sub.bagian kardiovaskuler RSUP. Prof. Dr.
R.D. Kandou Manado tahun 2012. penulis
melakukan observasi, dan pengamatan di
Bagian Ilmu Penyakit Dalam sub.bagian
486

Lee, Rotty, Wantania: Profil lipid pada...

kardiovaskuler, setelah itu melakukan


pengambilan data dan pencatatan data
pasien di Bagian Ilmu Penyakit Dalam
sub.bagian kardiovaskuler, dan mengolah
data yang di dapat.

3%
6%

HASIL PENELITIAN
Pada penelitian yang dilakukan
didapatkan hasil dari data rekam medik
dengan jumlah penderita penyakit koroner
sebanyak 32 orang . ditemukan sebanyak 5
orang yang menderita infark miokard akut ,
4 orang menderita penyakit jantung
iskemik kronik, 23 orang menderita
penyakit infark miokard kronik. Dari 32
pasien di dapatkan 19 orang laki-laki dan
13 orang pasien perempuan. Melalui data
ini juga di dapatkan 1 orang pasien dengan
umur <30 tahun, 3 orang pasien dengan
umur 30-40 tahun, 7 orang pasien dengan
umur 40-50tahun, 11 orang pasien dengan
umur 50-60tahun, 9 orang pasien dengan
umur 60-70, dan 1 orang pasien >70 tahun.

91%

HDL <40

40-50

HDL >60

Gambar 2. Kadar HDL pada penyakit jantung


koroner

Data yang di peroleh dari 32 orang di


temukan, 29 (91%) orang dengan HDL
<40, 2 (6%) orang dengan kadar HDL 4060 dan 1 (3%) orang dengan HDL <60,
pada orang normal kadar HDL yang tinggi
dapat menurunkan kadar resiko terkena
penyakit jantung koroner (Gambar 2).

0%

13%

19%

19%
69%
81%
trigliserida <150

trigliserida 150-199

trigliserida 200-499

trigliserida > 500

kolestrol total < 200


kolestrol total 200-239

Gambar 3. Kadar Trigliserida pada jantung


koroner

kolestrol total >240

Diperoleh dari data rekam medik 22


(69%) orang memiliki kadar trigliserida
<150, 6 (19%) orang kadar trigliserida 150199, 4 (13%) orang kadar trigliserida 200499, dan tidak ada pasien untuk kadar
trigliserida >500 (Gambar 3).
Dari data di temukan 9 orang (31%)
orang pasien dengan kadar LDL <100, 5
orang (16%) orang dengan kadar LDL
100-129, 16orang (47%) orang dengan
kadar LDL 130-159, 2 orang (6%) orang
dengan kadar LDL 160-189, dan tidak di

Gambar 1. Kadar Kolestrol Total pada


Penyakit Jantung koroner

Dari data di atas di temukan bahwa


dari 32 data penderita penyakit jantung
koroner, di temukan 26 (81%) orang
dengan kolestrol total <200, kadar kolestrol
ini yang di inginkan kepada pasien agar
dapat menurunkan resiko PJK , di temukan
juga 6 (19%) orang dengan kolestrol total
200-239, ini merupakan batas tinggi
penderita, dan tidak ditemukan pasien
dengan kolestrol total >240 (Gambar 1).
487

Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

temukan pasien dengan kadar LDL > 190


(Gambar 4).
6%

0%

sebagai satu faktor risiko jika kolesterol


kembali normal adalah lemah.
Idealnya level trigliserida haruslah
<150 mg/dL (1.7 mmol/L). American Heart
Association (AHA) merekomendasikan
bahwa level TG untuk kesehatan jantung
optimal adalah 100 mg/dL (1.1
mmol/L).21
Diketahui bahwa LDL dapat masuk
menembus endotel pembuluh darah nadi
dan kemudian mengalami perubahan dan
akhirnya menunjukan ditangkap oleh sel
makrofag dan membentuk sel busa.22
HDL mengangkut kolesterol dari sel
kembali ke hati (jalur angkut baik kolestrol
= reverse cholesterol transport), mencagah
pembentukan sel busa , menghabat molekul
adhesi yang memungkinkan monosit masuk
ke bawah sel endotel dinding arteri ,
menghambat perubahan oksidatif oleh
LDL.22

31%

47%
16%
LDL <100

LDL 100-129

LDL 130 - 159

LDL 160-189

LDL >190

Gambar 4. Kadar LDL pada penyakit jantung


koroner

BAHASAN
Dislipidemia diyakini sebagai faktor
risiko mayor yang dapat dimodifikasi untuk
perkembangan dan perubahan secara
progresif atas terjadinya PJK. Kolesterol
ditranspor dalam darah dalambentuk
lipoprotein, 75 % merupakan lipoprotein
densitas
rendah
(lowdensity
liproprotein/LDL) dan 20 % merupakan
lipoprotein densitas tinggi (highdensity
liproprotein/HDL). Kadar kolesterol HDLlah yang rendah memiliki peran yang baik
pada PJK dan terdapat hubungan terbalik
antara kadar HDL dan insiden PJK.23
Berdasarkan studi epidemiologis
didapatkan bahwa penurunana kadar
kolesterol total sebanyak 1% akan
menurunkan angka kejadian PJK sebanyak
2-3% (NCEP-ATP III, 2001;Ginsberg HN
& Goldberg IJ,2001).
Trigliserida adalah tipe lemak lain
dalam darah.Level TG yang tinggi
umumnya menunjukkan bahwa anda
makan lebih banyak kalori daripada kalori
yang dibakar untuk aktivitas, karena itu
level TG biasanya tinggi pada pasien yang
gemuk atau pasien diabetes.21
Peranan trigliserida sebagai faktor
risiko PJK masih controversial. Kadar
trigliserida yang meningkat banyak
dikaitkan dengan pankreatitis dan harus
diterapi.
Hiperlipidemia
gabungan
(misalnya pada diabetes) membutuhkan
intervensi, namun kekuatan trigliserida

SIMPULAN
Yang dapat ditemukan dari penderita
Penyakit jantung koroner yang datang ke
Bagian Ilmu Penyakit Dalam sub.bagian
kardiovaskuler Prof. DR. R. D. Kandou
Manado adalah 81%(26 orang) dengan
kolestrol total yang di inginkan , 91%(29
orang) dengan LDL rendah , 69%(22
orang) dengan trigliserida yang di inginkan
, dan 47%(16 orang) dengan LDL batas
normal tertinggi , jadi yang sangat
berpengaruh adalah peningkatan LDL dan
penurunan HDL yang signifikan .
DAFTAR PUSTAKA
1. Susiana C, Lantip R, Thianti S. Kadar
malondiadehid (MDA) penderita
penyakit jantung koroner di RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta, Mandala of
Health, a Scientific Journal, Vol 2,
2006, 47-54.
2. Bustan MN. 2000. Epidemiologi Penyakit
Tidak Menular. Rineka Cipta, Jakarta.
3. WHO, WHO World Health Organization
Report 2000, Genewa: WHO, 2001.
4. Soeharto. Penyakit jantung koroner dan
serangan jantung, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 2004.
5. Brian HG, Michael HD. Cardiovascular
disease : practical applications of the
488

Lee, Rotty, Wantania: Profil lipid pada...


NCEP ATP III Update, Patient Care
The Jurnal of Best Clinical Practices
for Todays Physicians, March 2005,
1-4.
6. De Bacquer MD, De Backer G, Amouye
P. Overweight and obesity: a major
challenge for coronary heart disease
secondary prevention in clinical
practice in Europe, European Heart
Journal, 2000, 808-813.
7. Krisnatuti D, Yehrina R. 1999.
Perencanaan menu bagi penderita
penyakit Jantung koroner. Penerbit
PT. Trumbus Agriwidya, Jakarta
8. WHO, Conquering Suffering, Enriching
Humanity, WHO Geneva, 1997.
9. Soeharto I. 2004. Serangan Jantungdan
Stroke. Penebit PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
10. Rilantono IL, et al. 1998. Buku Ajar
Kardiologi. Penerbit FKUI. Jakarta.
11. DAngelo R, et al., 2007. The Ultimate
Guide to Heart Attack Treatment.
Penerbit
Prestasi
Pustakaraya,
Jakarta.
12. Grey HH, et al. 2003. Lecture Notes
Kardiologi.
Penerbit
Erlangga,
Jakarta.
13. Soewono BS. 2003. Ilmu Penyakit Jantung.
Penerbit Airlangga University Press,
Surabaya. Laurence, M, dkk., 2002.
14. Diagnosis dan Terapi Kedokteran Ilmu

Penyakit Dalam. Salemba Medika,


Jakarta.
15. Bustan
MN.
2002.
Pengantar
Epidemiologi. Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
16. Mc Gowan MP, et al. 2001. Menjaga
Kebugaran Jantung. Penerbit PT.
Rajagrafindo Persada, Jakarta
17. Tara E, Soetrisno E. 2003. Buku Pintar
Terapi Alami Jantung. Penerbit
Intimedia Ladang Pustaka, Jakarta.
18. Irawan M, et al. 1998. Waspadai Ancaman
Stroke dan Jantung Koroner Penerbit
Carya Remaja, Bandung
19. Yatim F. 2000.Waspadai Jantung Koroner
Stroke Meninggal Mendadak Atasi
dengan Pola Hidup Sehat. Penerbit
Pustaka Populer Obor, Jakarta
20. Davidson C. 2003. Penyakit Jantung
Koroner. Penerbit Dian Rakyat,
Jakarta.
21. Morrow DA, et al. Chronic coronary
artery disease. In: Libby P, et al., eds.
Braunwalds Heart Disease: A
Textbook
of
Cardiovascular
Medicine. 8th ed. Philadelphia, Pa.:
Saunders Elsevier; 2007.
22. Michael B, Clearfield, DO. The national
cholesterol education program adult
treatment panel III guidelines, JAOA,
Supplement I Vol 103 No. 1, January,
2003, 51-55.

489

You might also like