Jaminan Kelayakan Usaha & Mekanisme PKLN-SJKU
Jaminan Kelayakan Usaha & Mekanisme PKLN-SJKU
Jaminan Kelayakan Usaha & Mekanisme PKLN-SJKU
Guarantee Scheme
Regulation
Letter of Guarantee
(1st crash program)
1.
2.
3.
4.
5.
PPA Valid
Penerbitan Surat JKU
PPA efektif
Usulan JKU
Bidding
Signing
PPA
COD
Evaluasi
1. PPA
2. Feasibility Operating Study
3. Financial Model Proyek
Construction
of Project
End of
contract
5.
Mulai
Copy Surat JKU
PLN
Melengkapi dokumen
Usulan pemberian
Jaminan
Kelayakan Usaha
1
Menteri
Keuangan
Penandatanganan
Surat Jaminan
Kelayakan Usaha
(1 hari)
Disposisi
(1 s.d 3 hari)
2
BKF
DJPU
Evaluasi
Dokumen
(7 hari)
Penerbitan surat
Jaminan Kelayakan
Usaha
(1 s.d 3 hari)
3
Lengkap
Rekomendasi :
Penerbitan JKU
Jangka waktu JKU
(2 hari)
Biro Hukum
Tidak lengkap
Pengembang
Listrik Swasta
(PLS)
Surat JKU
Dasar Hukum
Keppres 59/1972 tentang Penerimaan Kredit Luar Negeri
Penerimaan kredit luar negeri oleh Badan Usaha Negara dan Badan Usaha Daerah
tanpa jaminan Pemerintah dan tidak menimbulkan kewajiban apapun bagi
Pemerintah harus mendapatkan ijin dari Menteri Keuangan setelah mendengar
pendapat Ketua Bappenas dan Gubernur Bank Indonesia. (pasal 4 ayat 1)
Keppres 39/1991 tentang Koordinasi Pengelolaan Pinjaman Komersial Luar
Negeri.
Pembentukan tim untuk mengkoordinasi pengelolaan PKLN dimana Menko
Perekonomian berperan sebagai Sekretaris tim PKLN dengan anggota Menteri
Keuangan, Kepala Bappenas, Menteri BUMN, Gubernur BI dan Menteri Teknis.
Keputusan Tim Koordinasi Pengelolaan Pinjaman Komersial Luar Negeri Nomor:
Kep-02/K.TIM.PKLN/1992 tentang PKLN dalam Rangka Joint Venture.
Penjelasan lebih lanjut dari Keppres 39/1991 dalam hal pengaturan PKLN
perusahaan joint venture terkait batas minimal partisipasi modal
Pemerintah dan/atau BUMN serta nilai pinjaman yang diharuskan
memperoleh ijin tim PKLN.
9
3.
Pinjaman yang dilakukan oleh joint venture dimana saham Pemerintah/BUMN lebih dari
51% dan jumlah pinjaman lebih dari USD 20 juta (Kep-02/K.TIM.PKLN/1992 pasal 1)
4.
Pinjaman yang dikecualikan dari persetujuan tim PKLN (Keppres 39/1991 pasal 7)
a. PKLN untuk keperluan perdagangan yang bersifat jangka pendek.
b. PKLN oleh Swasta untuk pembiayaan proyek pembangunan yang tidak ada kaitannya dengan
Pemerintah atau BUMN (termasuk Bank Pemerintah dan Pertamina) dalam bentuk pengikutsertaan
modal Pemerintah, jaminan penyediaan bahan baku, jaminan pembelian hasil produksi atau kaitan
dalam bentuk apapun.
c. PKLN lainnya yang ditetapkan oleh Tim Pinjaman Komersial Luar Negeri.
10
Peminjam
(BUMN/Swasta)
Tim PKLN
2
6
Menko
Perekonomian
Keputusan
Ketua Tim
PKLN
Rapat tim
Teknis tingkat
Eselon I
5
Penandatangan lembar
PKLN oleh
- Menko Perekonomian
- Kepala Bappenas
- Menteri Keuangan
- Menteri BUMN
- Menteri Teknis
- Gubernur BI
Terdiri dari:
-Kemenko Perekonomian
(Dep bid koordinasi fiskal
& moneter)
-Kemen Keuangan (BKF)
-Kemen BUMN (sesuai bidang
BUMN)
-Bappenas (Dep Bid Ekonomi)
-BI (Departemen Internasional)
-Kemen Teknis
Sirkuler
Lembar
Persetujuan
Tanggapan
Tertulis
Eselon I
11
Peminjam
(BUMN/Swasta)
Tim PKLN
2
6
Menko
Perekonomian
Rapat tim
Teknis tingkat
Eselon I
Keputusan Ketua
Tim PKLN
Penandatangan lembar
PKLN oleh
- Menko Perekonomian
- Menteri Keuangan
- Gubernur BI
Terdiri dari:
-Kemenko Perekonomian
(Dep bid koordinasi fiskal
& moneter)
-Kemen Keuangan (DJPPR)
-BI (Departemen Internasional)
Sirkuler Lembar
Persetujuan
Tanggapan Tertulis
Eselon I
12
13
mempersulit BUMN dalam mengelola pembiayaan yang berasal dari pinjaman luar negeri;
dan
14
ketentuan mengenai pelarangan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan
Usaha Milik Daerah, dan Badan Usaha Milik Swasta untuk menerima tawaran kredit luar
negeri yang disertai dengan pemberian jaminan dari Pemerintah untuk pembayarannya
kembali dan/atau tidak menimbulkan kewajiban suatu apapun bagi Pemerintah sebagai
akibat dari penerimaan kredit luar negeri yang bersangkutan;
TERIMA KASIH