Epidemiology Tuberculosis HO

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 46

Epidemiology of Tuberculosis

dan
Pengendalian Tunberculosis
Dr. E. Garianto, M.Kes

Global Tuberculosis
WHO has assessed the status of the TB epidemic and
progress in control of the disease every year since 1997.
assessed of TB incidence, prevalence and mortality (from
1990 onwards); analysis of case notifications (from 1995) and
treatment outcomes (from 1994) in around 200 (of 212)
countries and territories
WHO estimates that 9.27 million new cases of TB occurred in
2007 (139 per 100 000 population), compared with 9.24
million new cases (140 per 100 000 population) in 2006
India, China, Indonesia, Nigeria and Shout Africa rank first to
fifth in terms of the total number of incident cases.

About TB
What is it?
One of the oldest diseases known.
Usually a respiratory disease due to
infection by Mycobacterium
tuberculosis
MTB is airborne route transmitted

The origins of TB
FIRST ERA
Started centuries before discovery of TB bacillus
as course of tuberculosis.
Proof of infection found in 4000 year old
Egyptian mummies.

The origins of TB
FIRST ERA
This era, no treatment available,
Patients were known to have consumption and
Were stigmatised and isolated in sanatoria.

Second Era
Robert Koch
The discovery of the TB germ
in 1882
Proof of airborne spread
Special staining methods
Culture
BCG-vaccine injection
PPD test
Anti-TB drugs developed

Why worry about TB?


Worldwide, one person in three is infected
with TB. It kills more than 3 million people
annually. Yet it is completely curable and is
(relatively) inexpensive to cure.

How global is TB?


Someone is infected with TB every second;
33% of the world population is already
infected;
25% of all avoidable deaths in economically
productive age groups are due to TB.

Third Era
HIV: Increased new TB infection and disease.
1997: 2.2 billion TB-infected:
At least one third of these are co-infected with HIV

MDR-TB:
Poorly managed TB Control Programmes chronic
cases
Poor prescribing habits
Poor treatment adherence by patients

Where is the problem?

In 1995, estimated 9 million New TB cases and 3


million death due to TB in all the world
95 % TB cases and 98% deaths due to TB due to TB in
the world, occur in developing countries
Everywhere, but particularly in developing countries,
Where people are immune-compromised,
HIV positive or weakened nutritionally.

Risk factors
Who are most at risk?
Malnourished, elderly, poor.
Migrants, refugees, travelers.
Smokers, chronic alcoholics.
Those with co-morbidity: diabetes, HIV/AIDS, silicosis.

Sources of TB information
1. Notification of cases
2. Surveillance
3. Mortality statistics
4. Service activities data

Changing TB mortality
In the West, decline in TB mortality due to:
elimination of poverty
improved nutrition
medical care (streptomycin reduced
deaths in UK by 51% 1948-1971).

Interpreting trends 1: real trends


1.
2.

3.

Environmental: (nutrition, wealth


housing,hygiene, sociopolitical).
Host changes: susceptibility (e.g. HIV/AIDS
infection), travel, migration,
sociodemographics.
Agent changes: Development of drug resistant
strains of TB.

Interpreting trends 2:
apparent trends
1. Changed social attitudes towards TB
2. Improved diagnostic techniques,
recognition and awareness;
3. Improved notification procedures
4. Availability of health statistics.

TB rates increasing
TB infection rates are projected to increase, due to:
aging populations,
increasing travel and migration,
increasing drug-resistance,
increasing HIV prevalence.

Multi Drug Resistant strains of TB


(MDR-TB)

MDR-TB is TB resistant to 2 or more


main-line anti-TB drugs.
MDR-TB is increasing worldwide
More than 50 million people probably
already infected
Poor adherence to treatment

HIV/AIDS
1994: Of 14 million people HIV +ve, 40%
also had TB.
TB leading cause of death if HIV +ve
weakened immunity increases risk of TB
infection progressing to disease.
greater risk of misdiagnosis of TB in HIV and
subsequent inadequate treatment.

It is estimated that between now and the


year 2020 nearly 1,000,000,000 more people
will be newly infected, 200 million will get
sick and 70 million will die from TB, if control
is not strengthened.
The majority of these cases will occur in
developing countries

TB Control and Prevention

1.
2.
3.
4.
5.

Main strategies include:


BCG vaccination
Case finding
Effective chemotherapy
Health Education
Chemoprophylaxis

Tuberculosis di Indonesia

Tuberculosis di Indonesia
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995, TB
sebagai penyebab kematian ketiga terbesar setelah
penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran
pernafasan, dan merupakan nomor satu terbesar
dalam kelompok penyakit infeksi.
2006, jumlah kasus baru sekitar 539.000 dan jumlah
kematian sekitar 101.000 pertahun.
perlu peran aktif dari semua pihak yang terkait,
sehingga penanggulangan TB dapat lebih ditingkatkan
melalui gerakan terpadu yang besifat nasional
(Gerdunas -TB)

Penularan
Sumber penularan adalah pasien TB dgn BTA +
Lewat droplet nuclei (percikan dahak), sekitar 3000
percikan dahak tiap batuk.
Dalam ruang dgn ventilasi kurang

ARTI (Annual Risk of Tuberculosis infection),


proporsi penduduk yg berisiko terkena TB selama 1
tahun. ARTI sebesar 1% berarti 10 orang terinfeksi
TB diantara 1000 penduduk setiap tahunnya
ARTI Indonesia bervariasi antara 1-3 %
10 % dari yang terinfeksi TB akan sakit TB

Penanggulangan Tuberkulosis di
Indonesia
TUJUAN

Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian


TB, memutuskan rantai penularan, serta mencegah
terjadinya MDR TB
TARGET

Penemuan pasien baru TB BTA positif paling sedikit


70% dari perkiraan dan menyembuhkan 85% dari semua
pasien tersebut serta mempertahankannya.

menurunkan tingkat prevalensi dan kematian akibat


TB hingga separuhnya pada tahun 2010 dibanding tahun
1990, dan mencapai tujuan millenium development goals
(MDGs) pada tahun 2015.

Penanggulangan Tuberkulosis di
Indonesia
sudah berlangsung sejak zaman penjajahan Belanda
namun terbatas pada kelompok tertentu
Setelah perang kemerdekaan, TB ditanggulangi
melalui Balai Pengobatan Penyakit Paru - Paru (BP-4)
Sejak tahun 1969 penanggulangan dilakukan secara
nasional melalui Puskesmas
Pada tahun 1995, program nasional penanggulangan
TB mulai menerapkan strategi DOTS (Directly
Observed Treatment Shortcourse) yg merupakan
rekomendasi WHO dan dilaksanakan di Puskesmas
secara bertahap

Penanggulangan Tuberkulosis di
Indonesia

Strategi DOTS terdiri dari 5 komponen kunci:


1) Komitmen politis
2) Pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin mutunya.
3) Pengobatan jangka pendek yang standar bagi semua kasus TB
dengan
tatalaksana kasus yang tepat, termasuk pengawasan langsung
pengobatan.
4) Jaminan ketersediaan OAT yang bermutu.
5) Sistem pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan
penilaian
terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja program secara
keseluruhan.

Penanggulangan Tuberkulosis di
Indonesia

Kegiatan:

a. Tatalaksana Pasien TB:


Penemuan tersangka TB
Diagnosis
Pengobatan
b. Manajemen Program:
Perencanaan
Pelaksanaan
- Pencatatan dan Pelaporan
- Pelatihan
- Bimbingan teknis
- Pemantapan mutu laboratorium
- Pengelolaan logistik
Pemantauan dan Evaluasi

Penanggulangan Tuberkulosis di
Indonesia
c. Kegiatan penunjang:
Promosi
Kemitraan
Penelitian
d. Kolaborasi TB/HIV di Indonesia, meliputi:
Membentuk mekanisme kolaborasi,
Menurunkan beban TB pada ODHA dan
Menurunkan beban HIV pada pasien TB.

Penemuan dan pengobatan dalam rangka


penanggulangan TB dilaksanakan oleh seluruh
Unit Pelayanan Kesehatan (UPK), meliputi
Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah dan
swasta, Rumah Sakit Paru
(RSP), Balai Pengobatan Penyakit Paru Paru
(BP4), Klinik Pengobatan lain serta Dokter
Praktek Swasta (DPS).

Penanggulangan TB dilaksanakan melalui promosi,


penggalangan kerja sama dan kemitraan dengan program
terkait, sektor pemerintah, non pemerintah dan swasta
dalam wujud Gerakan Terpadu Nasional Penanggulangan
TB (Gerdunas TB).
Peningkatan kemampuan laboratorium diberbagai
tingkat pelayanan ditujukan untuk peningkatan mutu
pelayanan dan jejaring.
Obat Anti Tuberkulosis (OAT) untuk penanggulangan TB
diberikan kepada pasien secara cuma-cuma dan dijamin
ketersediaannya.

Ketersediaan sumberdaya manusia yang kompeten dalam


jumlah yang memadai untuk meningkatkan dan
mempertahankan kinerja program.
Penanggulangan TB lebih diprioritaskan kepada kelompok
miskin dan kelompok rentan terhadap TB.
Penanggulangan TB harus berkolaborasi dengan
penanggulangan HIV.
Pasien TB tidak dijauhkan dari keluarga, masyarakat dan
pekerjaannya.
Memperhatikan komitmen internasional yang termuat dalam
MDGs.

Indikator Program TB
Untuk menilai kemajuan atau keberhasilan
penanggulangan TB digunakan beberapa
indikator. Indikator penanggulangan TB secara
Nasional ada 2 yaitu:
Angka Penemuan Pasien baru TB BTA positif
(Case Detection Rate = CDR) dan
Angka Keberhasilan Pengobatan (Success Rate =
SR).

Disamping itu ada beberapa indikator proses untuk mencapai


indikator Nasional tersebut di atas, yaitu:
1. Angka Penjaringan Suspek
2. Proporsi Pasien TB Paru BTA positif diantara Suspek yang diperiksa
dahaknya
3. Proporsi Pasien TB Paru BTA positif diantara seluruh pasien TB paru
4. pasien TB anak diantara seluruh pasien
5. Angka Notifikasi Kasus (CNR),
6. Angka Konversi
7. Angka Kesembuhan
8. Angka Kesalahan Laboratorium

a. Angka Penjaringan Suspek Adalah jumlah


suspek yang diperiksa dahaknya diantara
100.000 penduduk pada suatu wilayah
tertentu dalam 1 tahun.

b. Proporsi Pasien TB BTA Positif diantara


Suspek

c. Proporsi Pasien TB Paru BTA Positif diantara


Semua Pasien TB Paru Tercatat/diobati

d. Proporsi pasien TB Anak diantara seluruh


pasien TB

e. Angka Penemuan Kasus (Case Detection


Rate = CDR)

f. Angka Notifikasi Kasus (Case Notification


Rate = CNR)

g. Angka Konversi (Conversion Rate)

h. Angka kesembuhan (cure rates)

i. Angka Keberhasilan Pengobatan

You might also like